this PDF file THE INFLUENCE OF INTERACTIVE MULTIMEDIA AUDIO TELLING MACHINE (IMATE) USE AND STUDENTS’ SELF REGULATED LEARNING LEVEL ON ENGLISH LANGUAGE GREETINGS APPLICATION SKILLS (PENGARUH PENGGUNAAN INTERACTIVE MULTIMEDIA AUDIO TELLING MACHINE (iMATE)

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

THE INFLUENCE OF INTERACTIVE MULTIMEDIA AUDIO
TELLING MACHINE (IMATE) USE AND STUDENTS’ SELF REGULATED LEARNING LEVEL ON ENGLISH LANGUAGE GREETINGS APPLICATION SKILLS
PENGARUH PENGGUNAAN INTERACTIVE MULTIMEDIA AUDIO TELLING MACHINE (iMATE) DAN TINGKAT SELF REGULATED LEARNING SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENERAPKAN GREETINGS BAHASA INGGRIS
Oleh:
M. Ridwan Sutisna
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : m.ridwan.sutisna@upi.edu

Abstract. New trends of technology and also the higher needs of English proficiency have
encouraged the quality improvent of English instructions. The aim of this research is to determine the effect of Interactive Multimedia Audio Telling Machine (iMATE) and self regulated
learning level in English language greetings application skill of vocational school students.
iMATE is an Interactive instructional media used in this research. While student’s self regulated
learning is divided into high and low level. This research used experimental design. This research was held at SMK Pasundan 3 Bandung. Findings of this research were; (1) Generally
students achieved better result when using iMATE. (2) There was an interaction between use of
instructional media and students’ self regulated learning level. (3) Students with high self regulated learning achieved much better when using iMATE. (4) Students with low self regulated
learning had a better result when not using iMATE. This Findings lead to the conclusion that
students’ self regulated learning level may affect the succes of instructional media use, especially
in teaching English language skills.
Keywords: instructional media, self regulated learning, English language learning, iMATE

Abstrak. Per kembangan teknologi dan kebutuhan akan kemampuan Bahasa Inggris
yang lebih tinggi mendorong kualitas pembelajaran Bahasa Inggris juga mengalami perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Interactive
Multimedia Audio Telling Machine (iMATE) dan tingkat self regulated learning terhadap kemampuan menerapkan greetings Bahasa Inggris siswa SMK. iMATE adalah multimedia interaktif pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini. Siswa sebagai subjek penelitian dibagi
kedalam dua kelompok yaitu yang memiliki tingkat self regulated learning yang tinggi dan rendah. Penelitian yang dilaksanakan di SMK Pasundan 3 Bandung ini menggunakan desain eksperimen. Temuan dari penelitian ini adalah (1) Secara umum siswa memperoleh hasil yang
lebih baik dengan menggunakan iMATE (2) Terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan tingkat self regulated learning siswa. (3) Siswa dengan tingkat self regulated
learning tinggi memperoleh hasil yang lebih baik dengan menggunakan iMATE. (4) Siswa yang
memiliki tingkat self regulated learning rendah memiliki hasil yang lebih baik ketika tidak
menggunakan iMATE. Penemuan ini mengarahkan pada kesimpulan bahwa penggunaan media
pembelajaran yang mempertimbangkan tingkat self regulated learning akan memberikan hasil
yang lebih optimal.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, self regulated learning, Pembelajaran Bahasa Inggris,
iMATE.

380 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

A. PENDAHULUAN


pada jenis pendidikan vokasi atau pada

Kebutuhan akan kemampuan Bahasa
Inggris menjadi semakin tinggi dengan

pendidikan

kejurauan

di

Sekolah

Mengengah Kejuruan (SMK).

semakin tipisnya batas-batas hubungan

Pendidikan SMK pun sebagai salah

manusia antar kontinental. Dengan mun-


salah satu pemupuk motivasi dan ket-

culnya berbagai kebijakan yang semakin

erampilan pembelajaran sepanjang hayat

meminimalisir lintas batas Negara seperti

pada tahap dasar memiliki tujuan untuk

zona perdagangan bebas, kunjungan

mempersiapkan output dari pendidikan

bebas visa bagi berbagai Negara, serta

SMK agar siap bersaing dan bertahan

kemudahan


antar

dalam era globalisasi saat ini. Hal ini

Negara dan bangsa melalui pemanfaatan

dapat dilihat dalam struktur kurikulum

teknologi informasi dan komunikasi. Fe-

SMK. Bobot mata pelajaran Bahasa

nomena tersebut berdampak secara lang-

Inggris memiliki jumlah jam minimal

sung terhadap meningkatnya kebutuhan

tertinggi di bawah mata pelajaran kom-


akan kualitas sumberdaya manusia untuk

petensi kejuruan dan matematika pada

meningkatkan daya saing individu manu-

kelompok teknologi, kesehatan, dan per-

sia. Selain

kompetensi yang terkait

tanian. Hal ini dilatar belakangi oleh ang-

dengan profesionalisme bidang peker-

gapan bahwa bahasa, terutama Bahasa

jaan,


pendukung

Inggris dianggap memiliki peranan pent-

lainnya yang perlu diperhatikan terkait

ing sebagaimana tercantum pada lam-

dengan peningkatan kualifikasi dan kom-

piran permendiknas no. 22 tahun 2006

petensi sumberdaya manusia.

berikut:

juga

akses


komunikasi

aspek-aspek

Bahasa Inggris kemudian menjadi

”Bahasa memiliki peran sentral

salah satu komponen yang diperhi-

dalam perkembangan intel-

tungkan untuk peningkatan daya saing

ektual, sosial, dan emosional

manusia. Pemerintah dalam hal ini Ke-

peserta didik dan merupakan


mentrian Pendidikan dan Kebudayaan

penunjang keberhasilan da-

peka

lam mempelajari semua bi-

terhadap

penyiapan

manusia-

manusia Indonesia yang memiliki ke-

dang

mampuan berbahasa inggris sebagai sa-


bahasa diharapkan memban-

lah satu atributnya. Porsi pembelajaran

tu peserta didik mengenal

bahasa inggris menjadi salah satu mata

dirinya, budayanya, dan bu-

pelajaran yang ditingkatkan. Terutama

daya orang lain. Selain itu,

studi.

Pembelajaran

381 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self

Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

pembelajaran bahasa juga

tuk mengembangkan komu-

membantu

didik

nikasi ke taraf yang lebih

mampu mengemukakan ga-

tinggi”. (permendiknas no.

gasan dan perasaan, ber-


22 tahun 2006)

peserta

partisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan
serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang

ada

dalam

dirinya.” (permendiknas no.
22 tahun 2006)
Selain itu, mata pelajaran Bahasa
Inggris dinilai merupakan salah satu
aspek penting dalam kehidupan global
sebagaimana tercantum dalam lampiran
peraturan yang sama

Pernyataan di atas dapat dilihat betapa pendidikan bahasa, terutama Bahasa
Inggris tidak dapat dipandang sebelah
mata dalam dunia pendidikan, terutama
pendidikan SMK.
Perkembangan teknologi informasi
adalah salah satu faktor determinan pemicu terjadinya revolusi dalam pendidikan.
Perkembangan tersebut mengakibatkan
perilaku masyarakat menjadi semakin

individualis termasuk dalam pembelajaran. Pembelajaran sendiri dijelaskan oleh

“Mata pelajaran Bahasa Inggris

Undang-Undang no.20 Tahun 2003 se-

merupakan mata pelajaran

bagai proses interaksi peserta didik

adaptif,

dengan pendidik dan sumber belajar da-

yang

bertujuan

membekali peserta didik ke-

mampuan berkomunikasi Bahasa Inggris dalam konteks
material

komunikasi

diperlukan

bagi

yang

program

keahliannya, baik yang bersifat lisan maupun tulis. Di

samping itu mata pelajaran
Bahasa Inggris membekali
peserta

didik

berkomunikasi

kemampuan
dalam

ke-

hidupan sehari-hari sesuai
dengan tuntutan global, serta

membekali peserta didik un-

lam sebuah lingkungan belajar.

Selain juga dengan mengemukanya
konsep 21st Century Learning yang membutuhkan karakteristik peserta didik untuk lebih kritis, pengaturan sistem belajar
yang lebih menyesuaikan kepada karakteristik individu dan mengutamakan ke-

mandirian dalam belajar. Sehingga kualitas individu menjadi sangat dipengaruhi
oleh kemampuan individu tersebut untuk
melakukan proses belajar (self regulated
learning).
Kondisi tersebut membutuhkan ke-

382 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

mandirian dalam belajar sehingga dapat

ed learning atau kemandirian belajar

memenuhi kebutuhan masing-masing.

dengan tingkat yang berbeda-beda, be-

Tuntutan tersebut hadir disebabkan oleh

gitu juga dengan siswa. Siswa yang

semakin terbuka dan berlimpahnya infor-

memiliki kemandirian belajar yang tinggi

masi untuk diakses sehingga peserta

cenderung memiliki tujuan dan mandiri,

didik dapat mengaksesnya secara man-

sedangkan yang memiliki kemandirian

diri. Siswa diharapkan dapat mengatur

belajar

diri sendiri terhadap informasi dan pem-

karakteristik yang berkebalikan yaitu

belajaran

mengikuti arus dan lebih senang berke-

yang

didapatnya

baik

di

sekolah maupun di luar sekolah.
Para ahli banyak mendeskripsikan
kemandirian belajar, namun Zimmerman,
Bonner dan Kovach secara terperinci
menyatakan bahwa kemandirian belajar
adalah,
“Academic self-regulation refers
to self-generated thoughts,
feelings, and actions intended to attain specific educational goals, such as analyz-

ing a reading assignment,
preparing to take a test, or
writing a paper.” Zimmerman et. al. (1996)
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa self

regulated learning merupakan proses
perancangan dan pemantauan diri yang
seksama terhadap proses kognitif afektif
dan psikomotor dalam menyelesaikan
suatu tugas akademik.
Setiap manusia memiliki self regulat-

rendah

cenderung

memiliki

lompok. Seperti halnya motivasi dan persepsi,

kemandirian

belajar

memiliki

peran dalam menentukan kesuksesan
belajar seseorang. Walaupun begitu,
kesadaran dan perhatian para pendidik
terhadap masalah kemandirian belajar

masih belum cukup tinggi.
Penggunaan

media

pembelajaran

dapat memberi rangsangan untuk terjadinya proses belajar, dan juga memiliki
peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Hal ini dijelaskan oleh Yusufhadi Miarso sebagai
berikut.
”Media

pembelajaran

segala
digunakan

adalah

sesuatu

yang

untuk

menya-

lurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si
belajar sehingga dapat mendorong

terjadinya

proses

belajar yang disengaja, ber-

tujuan, dan terkendali”. Mi-

383 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

grafis, suara, animasi, dan video yang

arso (2004)
Pemilihan media pembelajaran yang
tepat diharapkan dapat meningkatkan

kualitas

proses

belajar

siswa.

Ja-

nuszewsky dan Molenda (2008) menyatakan bahwa sebelum menggunakan
sumberdaya teknologi pendidikan, yang
mana media pembelajaran merupakan
salah satu diantaranya, harus dilakukan

pemilihan serta evaluasi dan disesuaikan
dengan perencanaan pembelajaran agar
peserta didik dapat berinteraksi dengan
teknologi yang sesuai.
Jenis media yang berkembang saat ini

disesuaikan dengan kebutuhannya, ada
media yang sengaja dirancang secara
khusus untuk proses pembelajaran atau
media yang memang sudah ada namun
dapat berguna dalam proses pembelajaran.

disajikan dengan komputer atau alat elektronik lainnya. Penjelasan tersebut di-

pertegas oleh Gayeski dalam Plomp dan
Ely (1996) yang berpendapat mengenai
definisi multimedia adalah Technology
that allows us to present text, sound, images, animation and film in interactive
way that has the potential to create the

tremendous impact on all different aspects of our day-to-day activities. Pendapat yang senada dengan yang disampaikan oleh Green dan Brown (2002)
yang berpendapat bahwa multimedia
adalah berbagai metode dalam mentrans-

misikan informasi menggunakan setidaknya memiliki dua unsur teks, grafis,
audio atau interaktifitas. Interaktifitas ini
seringkali diartikan sebagai komponen
navigasi

pada

program

komput-

er.ultimedia memiliki ciri yaitu menyam-

Saat ini multimedia merupakan salah

paikan pesan melalui berbagai bentuk

satu jenis media pembelajaran terkini dan

simbol. Sementara Heinich, Russel, Mo-

terpopuler. Jenis media pembelajaran ini

lenda dan Smaldino (2009) mendefinisi-

sudah banyak dikembangkan dan mudah

kan multimedia dari sisi karakteristinya

ditemui di berbagai lembaga pendidikan.

yang mengahruskan media tersebut terin-

Ada banyak ahli baik ahli dalam bidang

tegrasi sebagai suatu kombinasi dari dua

teknologi informasi maupun pendidikan

atau lebih format media yang tersusun

mencoba membuat definisi mengenai

atau terintegrasi dalam bentuk sebuah

multimedia, beberapa di antaranya ada-

presentasi atau program belajar mandiri.

lah sebagai berikut.

Tidak hanya sekedar menyajikan ragam

Multimedia menurut Vaughan (2011)
adalah berbagai kombinasi dari teks, seni

media suatu multimedia harus mengintegrasikannya.

384 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Meyer

mengambil

kesimpulan

7. Mengintegrasikan kata-kata dan con-

dengan lebih sederhana dari beberapa

toh dari banyak sumber media.

pengertian sebelumnya. Menurut Meyer

Kebutuhan

(2009) multimedia adalah presentasi materi

dengan

menggunakan

kata-kata

sekaligus gambar-gambar. Dalam penjelasannya kata-kata yang dimaksud oleh
Meyer adalah materi yang berbentuk verbal form baik ucapan, maupun tulisan.

Sedangkan yang dimaksud dengan gambar-gambar adalah materi yang disajikan
dalam bentuk pictorial form baik statis
(seperti ilustrasi, grafik, peta) maupun
dinamis (seperti animasi dan video).
Seels dan Richey (1996) multimedia

memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Dapat digunakan secara acak, di
digunakan

berbahasa

inggris untuk peningkatan daya saing
sumberdaya manusia, serta berbagai
kelebihan dan potensi yang dimiliki oleh
multimedia sebagai salah satu media
pembelajaran, membuat peneliti menentukan bahwa dua aspek ini menjadi san-

gat menarik untuk diteliti secara bersama.
Penelitian yang terkait dengan dua
aspek

tersebut

telah

diteliti

secara

terpisah diantaranya oleh Ryza Afianti,

Sri Hartati, dan Dian Ratna Sawitri
(2009) dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang menyimpulkan bahwa tingkat kemandirian siswa (student-

samping secara linier
2. Dapat

kompetensi

sesuai

dengan

keinginan peserta didik
3. Informasi disajikan secara realistik
dalam konteks pengalaman peserta
didik, relevan dengan kondisi peserta
didik, dan di bawah kendali peserta
didik

autonomy) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemandirian

belajar siswa tersebut (self regulated
learning). Juga penelitian yang dilakukan oleh Hargis (2000) dari Univerity
of North Florida yang berjudul “The SelfRegulated Learner Advantage: Learning
Science on the Internet” menghasilkan

4. Prinsip teori belajar kognitif, behav-

kesimpulan bahwa peserta didik yang

iorisme, dan konstruktivisme diterap-

memiliki ciri-ciri kemandirian belajar

kan dalam pengembangannya

tinggi cenderung memperoleh hasil bela-

5. Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif
6. Tingkat interaktivitas yang tinggi

jar yang lebih baik. Sedangkan dalam
suatu situasi penelitian, Vrieling, E., Bastiaens, T., dan Stijnen, S. (2012)

menemukan bahwa peningkatan tingkat

385 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

self regulated learning seiring dengan

batkan

siswa

yang

memiliki

ke-

peningkatan motivasi serta kemampuan

cendrungan aktif dibandingkan dengan

metakognitif siswa.

siswa yang pasif.

terkait

Dalam hal ini peneliti cenderung un-

penggunaan multimedia juga telah dil-

tuk mengambil sudut pandang permasala-

akukan oleh Prof. Robert Zheng dan bei

han terkait pengaruh penggunaan media

Zhou dari Temple University of Pennsyl-

pemebelajaran multimedia yang diberi

vania (2006) bahwa terdapat hubungan

nama interactive multimedia audio telling

antara proses kognisi

yang disebut

machine (iMATE) dan tingkat self regu-

dengan

lated learning siswa terhadap kemampu-

penggunaan multimedia dalam proses

an menerapkan greetings bahasa inggris

pembelajaran. Dengan cara membanding-

pada siswa SMK.

Beberapa

dengan

penelitian

recency

effect

kan antara pembelajaran langsung (direct
learning), pembelajaran berbasis web
(web based learning) dan pembelajaran
yang mengguakan multimedia interaktif
(interactive

multimedia

learning)

Andrade, Mercado & Reynoso (2008)
menyimpulkan

bahwa

dibandingkan

dengan kedua bentuk pembelajaran yang
lain, pembelajaran yang menggunakan
multimedia interaktif cenderung lebih
efektif. Sedangkan Sobarna, E., Darmawan, D., Hudiana (2014) berhasil membuktikan bahwa penggunaan multimedia
interaktif mampu meningkatkan motivasi
siswa dalam pembelajaran di jenjang
sekolah dasar. Leow & Mai (2014) di
Universitas Internasional INTI Malaysia
juga

melakukan

menghasilkan

peneitian

kesimpulan

yang
bahwa

pengunaan multimedia sangat baik diterapkan dalam pembelajaran yang meli-

Berdasarkan pemaparan diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut: (1) apakah terdapat
pengaruh iMATE terhadap kemampuan
menerapkan greetings Bahasa Inggris di
SMK?; (2) apakah terdapat pengaruh interaksi

antara

media

pembelajaran

iMATE dan tingkat self regulated learn-

ing siswa dengan kemampuan menerapkan greetings Bahasa Inggris di SMK?;
(3)

apakah

terdapat

pengaruh

penggunaan iMATE pada siswa yang
memiliki tingkat self regulated learning
tinggi dalam kemampuan menerapkan

greetings Bahasa Inggris di SMK?; (4)
apakah terdapat pengaruh penggunaan
iMATE pada siswa yang memiliki tingkat self regulated learning rendah dalam
kemampuan menerapkan greetings Bahasa Inggris di SMK?.

386 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Penelitian
metode

ini

dilakukan

eksperimen

dengan

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan

menggunakan rancangan treatment by

level 2x2. Penelitian ini dilaksanakan di
SMK 3 Pasundan Kota Bandung yang
melibatkan 74 siswa kelas X dari tiga
kompetensi keahlian yaitu Multimedia,
Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi
yang diperoleh dengan menggunakan

teknik multi stage random sampling.
Penelitian dilaksanakan tanpa meru-

Sebelum melaksanakan uji hipotesis,
dilakukan terlebih dahulu uji pra syarat

agar dapat diketahui karakteristik normalitas dan homogenitas kelompok data
yang akan di uji. Uji normalitas data
yang dilakukan dengan menggunakan uji
Liliefors menyatakan bahwa seluruh kelompok penelitian memiliki data yang

berdistribusi

normal

sehingga

dapat

disimpulkan bahwa semua populasi data

bah kondisi dan tatanan sekolah, dan

memiliki

distribusi

dengan tanpa memberitahukan kepada

Kemudian

uji

siswa bahwa sedang terjadi proses

menggunakan Uji Bartlett juga menya-

penelitian. Hal ini dilakukan agar va-

takan bahwa kelompok penelitian mem-

lidirtas internal dapat terjaga.

iliki karakteristik yang homogen. Kedua

Pelaksanaan uji coba dilakukan terhadap siswa kelas X yang dianggap
memiliki karakteristik yang cenderung
sama. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah instrumen tes hasil

uji

prasyarat

yang

homogenitas

ini

normal.
dengan

mengindikasikan

penelitian dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis yang menggunakan uji
anava dua jalur dan dilanjutkan dengan
uji tukey.

belajar Bahasa Inggris dan instrumen
kuisioner self regulated learning.
Analisis

data

dilakukan

dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif
dan analisis statistik inferensial dengan

menggunakan anava

dua

jalur dan

dilanjutkan dengan uji tukey. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat, yaitu uji
normalitas dengan uji liliefors dan homogenitas dengan uji Bartlett.

387 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji ANAVA

Sumber Variasi
dk
(antar)

RJK = JK/
dk

JK

Fh = RJK/
RJKD

Ft

α = 0.05 (1,
36)

1

50.63

50.625

5.59

4.113

Media Pembela- 1
jaran iMATE

60.03

60.025

6.63

4.113

Interaksi (b x k) 1

403.23

403.2

44.51

4.113

Dalam

36

326.1

9.06

---

---

Total

39

839.98

---

---

---

Self regulated
learning

Beberapa istilah dalam tabel diatas

tabel sebesar 4.113. dan Nilai F hitung

dapat dijelaskan sebgai berikut. dk sama

pada baris interaksi adalah 44.51 dengan

dengan Derajat Bebas Sumber Variansi.

nilai F tabel sebesar 4.113.

Sedangkan JK merupakan jumlah Kuad-

Berdasarkan perhitungan uji ANO-

rat Sumber Varians. RJK adalah Rata-

VA dan penjelasan yang telah disam-

Rata Jumlah Kuadrat Sumber Variansi.

paikan maka hipotesis dapat di uji se-

RJKD adalah Rata-Rata Jumlah Kuadrat

bagai berikut. Dengan nilai Fh = 5.59

Sumber Dalam Kelompok. Fh

meru-

dan nilai Ft sebesar 4.113 (Fh > Ft) maka

yang

memenuhi syarat untuk menolak H0 dan

dihasilkan oleh perhitungan, sedangkan

menerima H1. Hal ini berarti bahwa ter-

Ft

dapat perbedaan Hasil belajar belajar Ba-

pakan

Nilai

F

Hitung

atau

adalah Nilai F yang diperoleh dari

nilai tabel F baku.

hasa Inggris level novice siswa SMK

Berdasarkan hasil perhitungan pada

yang belajar menggunakan media pem-

tabel di atas, maka dapat dijelaskan se-

belajaran interaktif dengan siswa yang

bagai berikut. Nilai F hitung pada baris

belajar menggunakan media slideshow.

kemandirian belajar adalah 5.59 dengan

Uji Tuckey untuk kelompok ini di-

nilai F tabel sebesar 4.113. Sementara

peroleh Qh sebesar 5.41 dan Qt pada

Nilai F hitung pada baris media pembela-

taraf signifikan 0.05 diperoleh sebesar

jaran belajar adalah 6.63 dengan nilai F

2.95. Kriteria pengujian yaitu terima H0

388 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

jika µA1 ≤ µA2, dan terima H1 jika µA1 >

ran

µA2. Dengan demikian dapat disimpulkan

dibanding

bahwa kelompok siswa yang melakukan

slideshow interaktif. Dan, keempat, hasil

pembelajaran

menggunakan

penghitungan uji Tukey untuk diperoleh

iMATE memiliki hasil belajar yang lebih

Qh sebesar 4.31 dan Qt pada taraf signif-

baik daripada kelompok siswa yang

ikan 0.05 diperoleh sebesar 2.95. Dari

menggunakan media slideshow inter-

perhitungan tersebut dapat disimpulkan

aktif. Kedua, merupakan pengujian ter-

bahwa Pada siswa SMK yang memiliki

hadap efek interaksi (interaction effect)

self regulated learning kemampuan men-

antara

dan

erapkan greetings Bahasa Inggris di

penggunnaan media. Dengan nilai Fh =

SMK yang melakukan pembelajaran

44.51 dan nilai Ft sebesar 4.113 (Fh > Ft)

dengan menggunakan media slideshow

berarti bahwa terdapat interaksi antara

interaktif

media pembelajaran dan self regulated

menggunakan audience media pembela-

learning.

jaran slideshow interaktif.

self

dengan

regulated

learning

interaktif

iMATE

lebih

menggunakan

lebih

tinggi

tinggi
media

dibanding

Dengan adanya pengaruh faktor in-

Hasil pengujian hipotesis membuk-

teraksi antara media pembelajaran dan

tikan bahwa siswa yang menggunakan

kemandirian belajar siswa terhadap ke-

iMATE secara keseluruhan memiliki

mampuan menerapkan greetings Bahasa

hasil belajar bahasa inggris yang lebih

Inggris di SMK. Maka perlu dilakukan

baik dibanding siswa yang menggunakan

pengujian terhadap perbedaan skor antar

media

kelompok perlakuan yang akan diuraikan

digunakan sebagai media pembanding.

pada pengujian hipotesis selanjutnya.

Hal ini sejalan dengan hakikat pembela-

slideshow

interaktf

yang

Hasil penghitungan uji Tukey untuk

jaran itu sendiri, sebagaimana tercantum

kelompok ini diperoleh Qh sebesar 9.72

dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun

dan Qt pada taraf signifikan 0.05 di-

2003 yang menyatakan bahwa belajar

peroleh sebesar 2.95. Kriteria pengujian

proses interaksi peserta didik dengan

yaitu terima H0 jika µA1B1 ≤ µA2B1, dan

pendidik dan sumber belajar dalam

terima H1 jika µA1B1 > µA2B1. dengan

sebuah lingkungan belajar.

demikian dapat disimpulkan bahwa Pada

Kedua media tersebut secara umum

siswa SMK yang memiliki self regulated

memiliki karakteristik yang hampir mirip

learning tinggi dalam pembelajaran

terutama

dengan menggunakan media pembelaja-

membutuhkan

dalam
alat

penyajiannya
proyeksi

khusus.

389 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

secara

lebih

Hasil pengujian membuktikan bahwa

dari

aspek

Terdapat interaksi antara penggunaan

penggunaannya dalam dunia belajar dan

media pembelajaran iMATE dan tingkat

pembelajaran maka akan lebih banyak

self regulated learning dengan kemam-

ditemukan perbedaan karakteristiknya.

puan

Namun,

jika

mendalam

ditinjau
terutama

menerapkan

greetings

Bahasa

iMATE yang berbasis pada teknologi

Inggris di SMK pada siswa yang mem-

terpadu yang artinya memiliki unsur dari

iliki tingkat self regulated learning mem-

beberapa jenis media sekaligus sesuai

iliki kecenderungan untuk lebih berhasil

karakteristiknya secara khusus memiliki

jika didampingi oleh media pembelajaran

ciri dinamis (tidak hanya linier) sehingga

yang tepat.

dapat lebih mengakomodir perbedaan

Hal tersebut sejalan dengan pendapat

kecendrungan gaya belajar setiap siswa.

bahwa siswa yang memiliki tingkat self

Sedangkan media slideshow interaktif

regulated learning atau kemandirian

telah

terstruktur

karakteristik

karena

memiliki

belajar memiliki karakteristik tersendiri

linier,

sehingga

sesuai tingkatannya.

yang

cenderung mengeneralisir siswa tanpa

1. Peserta didik yang memiliki tingkat

memperhatikan kekhasan setiap individu.

self

Oleh karenanya, secara umum dapat

mempunyai

dikatakan bahwa iMATE terbukti lebih

berikut.

unggul jika dibandingkan dengan media

a. Sudah mengetahui dengan pasti

regulated

learning

karakteristik

tinggi
sebagai

apa yang ingin dia capai dalam

slideshow interaktif.

Pada penelitian lain yang dilakukan

kegiatan belajarnya. Karena itu

oleh Andrade, Mercado & Reynoso

dia ingin ikut menentukan tujuan

(2008) dalam pembelajaran struktur data

pembelajarannya.

yang

membandingkan

anatar

b. Sudah dapat memilih sumber

pemeblajaran tradisional, pembelajaran

belajar sendiri dan mengetahui

berbasis web dan yang menggunakan

kemana dia dapat menemukan

multimedia

bahan-bahan belajar yang di-

interaktif

menghasilkan

kesimpulan bahwa dibandingkan dengan
kedua bentuk pembelajaran yang lain,

inginkan.
c. Sudah dapat menilai tingkat ke-

menggunakan

mampuan yang diperlukan untuk

multimedia interaktif cenderung lebih

melaksanakan pekerjaannya atau

unggul.

untuk memecahkan permasala-

pembelajaran

yang

390 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

2.

han yang dijumpainya dalam ke-

menggunakan media yang tepat akan

hidupannya.

dapat

diperoleh

hasil

belajar

yang

Siswa yang memiliki tingkat self

cenderung sama bagi siswa dengan

regulated learning tinggi biasanya

karakteristik yang berbeda.

mempunyai

karakteristik

sebagai

Pada siswa SMK yang memiliki self

berikut.

regulated learning tinggi kemampuan

a. Lebih menyukai program pem-

menerapkan greetings Bahasa Inggris di

ter-

SMK yang menggunakan media pem-

struktur. Dia lebih suka mengi-

belajaran iMATE lebih tinggi dibanding

kuti

pembelajaran

menggunakan media slideshow interaktif

yang tujuannya sudah dirumus-

telah terbukti secara signifikan. Hasil ini

kan dengan jelas.

ikut menguatkan sekaligus menjelaskan

belajaran

yang

program

sudah

b. Lebih suka mengikuti program

penelitian yang dilakukan oleh Leow &

pembelajaran yang bahan bela-

Mai (2014) di Universitas Internasional

jarnya telah ditentukan dengan

INTI Malaysia yang menghasilkan kes-

jelas, cara belajarnya juga telah

impulan bahwa pengunaan multimedia

ditentukan dengan jelas.

sangat baik diterapkan dalam proses

c. Belum dapat menilai kemampu-

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

annya sendiri. Karena itu lebih

yang memiliki keaktifan yang baik. Se-

menyukai program pembelaja-

hingga penggunaan multimedia interaktif

ran

yang telah mempunyai

dapat dikatakan berpengaruh signifikan

kriteria keberhasilan yang jelas.

terutama terhadap siswa yang memiliki

Pendapat tersebnut diatas secara tidak

kemandirian belajar yang tinggi karena

langsung sesuai dengan pendapat Arief

cenderung lebih aktif.

S. Sadiman (2005) yang menyatakan

Secara khusus temuan ini seolah

bahwa perbedaan gaya belajar, minat,

memberikan gambaran bahwa iMATE

intelegensia, keterbatasan daya indera,

yang merupakan bagian dari jenis multi-

cacat tubuh atau hambatan jarak geo-

media interaktif sangat cocok diberikan

grafis, jarak waktu dan lain-lain dapat

kepada siswa yang memiliki self regulat-

dibantu di atasi dengan pemanfaatan me-

ed learning tinggi. Sebagaimana karak-

dia pendidikan. Dalam kaitannya dengan

teristik yang dimiliki oleh para siswa pa-

pembuktian pada hipotesis ini, dapat

da kelompok ini, mereka cenderung un-

disimpulkan

tuk lebih nyaman dengan media yang

bahwa

dengan

391 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

memiliki struktur dinamis (tidak linier)

media slideshow- dapat dikatakan mem-

sehingga dapat memilih dan menentukan

iliki karakter yang serasi. Siswa dengan

bagaimana mereka akan belajar. Mengu-

kemandirian belajar rendah memiliki

langi materi dan lebih banyak terlibat

karakteristik Lebih suka mengikuti pro-

dalam penentuan materi.

gram pembelajaran yang bahan belajarn-

Haney dan Ulmer dalam Miarso

ya telah ditentukan dengan jelas, cara

(2004) secara khusus juga menegaskan

belajarnya juga telah ditentukan dengan

bahwa multimedia disebut interaktif ka-

jelas sehingga secara teori memiliki

rena memiliki kemampuan untuk ber-

kecocokan dengan media slideshow in-

interaksi dengan penggunanya (user),

teraktif yang merupakan bagian dari me-

atau dalam hal ini user

dia audiovisual yang bersifat linier.

dapat mem-

berikan umpan balik (feedback) terhadap

C. SIMPULAN

rangsangan (stimulus) yang diberikan

1. Kesimpulan

oleh media tersebut ataupun sebaliknya.

Secara umum dapat disimpulkan bah-

Pendapat tersebut menjadi alasan lain

wa media pembelajaran iMATE yang

mengapa siswa dengan kemandirian

merupakan jenis multimedia interaktif

belajar tinggi akan lebih berhasil jika

lebih unggul jika dibandingkan dengan

didampingi oleh multimedia interaktif.

media

slideshow

interaktif

terutama

Hasil belajar Bahasa Inggris level

untuk meningkatkan kemampuan penera-

novice dari siswa SMK yang memiliki

pan greetings Bahasa Inggris di SMK

self regulated learning rendah yang

pada siswa. Sedangkan, pada tingkat self

belajar menggunakan media slideshow

regulated learning yang berbeda, akan

interaktif sedikit lebih tinggi dibanding

dibutuhkan jenis media yang berbeda

yang menggunakan media pembelajaran

pula untuk meningkatkan hasil belajarn-

iMATE

ya.

merupakan

pernyataan

dari

hipotesis ke empat yang telah dibuktikan

Secara khusus, siswa yang memiliki

pada penelitian ini. Hal ini berarti siswa

self regulated learning tinggi lebih cocok

dengan self regulated learning rendah

menggunakan media pembelajaran inter-

cenderung akan lebih berhasil dalam

aktif dibanding menggunakan media

belajar jika didampingi oleh media

slideshow interaktif. Sedangkan, siswa

slideshow interaktif.

dengan self regulated learning rendah

Kedua karakter variabel tersebut –

akan lebih optimal jika dalam pembelaja-

siswa dengan kemandirian rendah dan
392 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

rannya menggunakan media slideshow

memiliki interaksi dengan media pem-

interaktif.

belajaran sehingga menjadi salah satu

Implikasinya dari pemaparan diatas,

variabel yang tidak dapat diabaikan.

usaha untuk meningkatkan hasil belajar

Bagi pengajar Bahasa Inggris, di-

Bahasa Inggris siswa secara umum tanpa

harapkan penggunaan media pembelaja-

mempertimbangkan variabel self regulat-

ran dapat lebih disesuaikan dengan ting-

ed learning, maka pemilihan multimedia

kat self regulated learning siswa agar se-

interaktif sebagai media pembelajaran

tiap siswa dapat meraih hasil yang lebih

akan menjadi pilihan yang tepat. Namun,

optimal. Para pengajar Bahasa Inggris

dikarenakan terdapat interaksi antara me-

juga sebaiknya memiliki kemampuan

dia pembelajaran dan tingkat self regulat-

dalam menggunakan berbagai media

ed learning siswa, maka dalam pemili-

pembelajaran.

han media perlu dipertimbangkan tingkat

Bagi

sekolah,

berdasarkan

hasil

kemandiriannya. Multimedia interaktif

penelitian ini media pembelajaran dan

akan sangat cocok bagi siswa yang mem-

aspek kemandirian belajar dapat menjadi

iliki self regulated learning tinggi. Se-

factor yang membantu pencapaian tujuan

dangkan bagi siswa dengan self regulated

belajar. Oleh karena itu, pihak sekolah

learning rendah, maka media slideshow

dapat memfasilitasi proses pembelajaran

interaktif akan menjadi pilihan yang te-

dengan berbagai media pembelajaran

pat.

seperti media pembelajaran interaktif

2. Saran

atau media slideshow. Sumber daya

Berbagai temuan yang dihasilkan dari

manusia sebagai penyokong penggunaan

penelitian ini berakhir pada beberapa sa-

media tersebut juga sebaiknya disiapkan.

ran yang dapat disampaikan oleh peneli-

Guru sebagai fasilitator pembelajaran

ti. Saran – saran berdasarkan penelitian

selayaknya memiliki kemampuan untuk

ini adalah sebagai berikut.

menggunakan berbagai media pembela-

Bagi pengembangan disiplin ilmu

jaran. Sekolah dalam hal ini dapat men-

teknologi pendidikan, hasil penelitian ini

ingatkan

kemampuan

guru

dalam

diharapkan dapat menjadi landasan untuk

menggunakan atau bahkan mengem-

desain, pengembangan, pemanfaatan dan

bangkan berbagai media pembelajaran.

evaluasi terhadap penggunaan media da-

Sekolah juga perlu mempertimbangkan

lam pembelajaran. aspek kemandirian

aspek kemandirian belajar siswa agar

belajar yang dimiliki siswa telah terbukti

dapat mengembangkan potensi siswa

393 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

gies for learning”. New Jersey:

dengan lebih baik.
Bagi peneliti selanjutnya, berbagai

Merril Prentice Hall

temuan dan keterbatasan yang telah

Hargis, J. (2000) The Self-regulated

didapatkan dalam penelitian ini agar

learner advantage: Learning sci-

dapat dijadikan pertimbangan dalam

ence on the Internet. Electronic

melaksanakan

Journal of Science Education, vol.

penelitian

selanjutnya.

Optimalisasi jenis media pembelajaran

4 (4).

dapat diperkaya dengan menggunakan

Januszewski, Alan., Molenda, Michael

media pembelajaran interaktif berbasis

(2008). “Educational Technology,

internet (online system) sehingga sumber

A Definition With Commentary”,

dan bahan belajar yang dapat diakses

New York: Lawrence Erbaum As-

lebih melimpah jika dibanding dengan

sociates.
Leow, Fui-Theng. & Neo, Mai (2014)

menggunakan sistem offline.
D. DAFTAR PUSTAKA

Interactive Multimedia Learning:

Afianti, R., Hartati, S., dan Sawitri, D. R.

Innovating Classroom Education In

(2009) “Hubungan Antara Self

A Malaysian University. TOJET:

Regulated Learning (SRL) Dengan

The Turkish Online Journal of Ed-

Kemandirian Pada Siswa Program

ucational Technology. volume 13

Akselerasi SMA Negeri 1 Purwore-

issue 2. pp. 99-110.

jo”. Semarang: Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan)

Meyer, Richard E. (2009) “Multimedia
Learning”

Andrade, ELM., Mercado, CAA., &
Reynoso, JMG (2008) Learning

Wahyu

terjemahan

utomo.

Teguh

Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Data Structures Using Multimedia-

Miarso, Yusufhadi. (2004) “Menyemai

Interactive Systems. Communica-

Benih Teknologi Pendidikan”. Ja-

tions of the IIMA, Volume 8 Issue

karta: Kencana.

3. pp. 25-32.

Green,

T.

D.,

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Brown,

A

(2002)

no .22 tahun 2006

“Multimedia Projects In The Class-

Plomp, Tjeerd., Ely, Donald P. (1996)

room”. California: Sage Publica-

“international encyclopedia of edu-

tion.

cational technology, second edi-

Heinich,

Robert.

et

al

(2002)

tion”., Cambridge University Press.

“Instructional media and technolo-

Sadiman, A., Dkk. (2005) “Media Pen-

394 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

didikan”. Jakarta: PT Raja Grasin-

Technology & Society, Volume 9

do Persada.

(2).

Seels, B. B. and Richey, R. C. (1994).

Zimmerman, B. J., Bonner, S., and Ko-

“Teknologi Pembelajaran Konsep

vach, R. (1996) “Developing Self-

dan Kawasannya”. [diterjemahkan

Regulated

oleh Yusufhadi Miarso, dkk]. Ja-

Achievement

karta: Unit Percetakan UNJ.

Washington DC: American Psy-

Sobarna, E., Darmawan, D., Hudiana
(2014)

Efektifitas

Learners,
to

Beyond

Self-Efficacy”.

chological Association.

Penggunaan

Multimedia Interaktif (MMI) Model Tutorial Terhadap Motivasi Serta
Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam

Pokok

Bahasan

Sistem

Pernapasan Manusia. Edutech, Ta-

hun 13, Vol.1, No.3.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, ayat 1.
Vaughan, Tay. (2011), “Multimedia:
Making it Work”. Edisi ke delapan.

New York: McGraw Hill
Vrieling, E., Bastiaens, T., & Stijnen, S.
(2012). Effects of Increased SelfRegulated Learning Opportunities
on Student Teachers’ Motivation
and Use of Metacognitive Skills.

Australian Journal of Teacher Education, 37(8).
Zheng, Robert., dan Bei Zhou. (2006)
“Recency Effect on Problem Solving

in

Interactive

Multimedia

Learning”. Journal of Educational
395 Pengaruh Penggunaan Interactive Multimedia Audio Telling Machine (Imate) Dan Tingkat Self
Regulated Learning Siswa Terhadap Kemampuan Menerapkan Greetings Bahasa Inggris