Representasi Tradisi Berahoi Pada Masyarakat Melayu Langkat

ABSTRAK
REPRESENTASI TRADISI BERAHOI PADA
MASYARAKAT MELAYU LANGKAT

Penulisan tentang representasi tradisi berahoi pada masyarakat Melayu Langkat
Sumatera Utara dimaksudkan untuk mengangkat kembali budaya lokal yang
bercorak agraris. Beberapa hal yang menarik untuk diteliti adalah tradisi berahoi
sebagai salah satu pola lingkaran bertani yang bercorak agraris.
Budaya pertanian (agrikultur) yang bersifat kampung (rural) dan tradisional tidak
dapat dilepaskan dari kepercayaan dan adat yang beraitan dengan pertanian itu
sendiri.
Dalam nilai budaya lokal yang mencerminkan budaya gotong royong
mencerminkan sikap setia kawan, keakuran, saling menghargai, dan
mengutamakan musyawarah dan mufakat yang berbasis adat dan adab
bermasyarakat.
Teori yang dipakai dalam pengkajian ini adalah teori hermeneutika dengan
pendekatan estetika paradoks. Metode yang digunakan yakni melakukan
penafsiran realitas historis tradisi berahoi dan membandingkannya dengan realitas
kini serta merumuskan temuan hasil penafsiran dan membuktikan kebenaran
penelitian.
Hasil penelitian tradisi berahoi adalah mereprensentasi nilai-nilai musyawarah

masyarakat Melayu Bahorok Langkat dan menjadikan tradisi berahoi sebagai
media bernegosiasi, berinteraksi dan mengutamakan upacara bersama dalam
kehidupan bermasyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah tradisi berahoi tersimpan sejumlah fungsi
dan makna dan nilai-nilai Kemelayuan yang berteraskan agama Islam dan
menunjung adat istiadat dan adab bermasyarakat. Tradisi berahoi perlu
direvitalisasi dan dibumikan kembali sebagai kekuatan kultural dalam konteks
masa kini.
Kata kunci :

representasi hermeneutika, masyarakat tradisi lisan Melayu, dan
pendekatan estetika paradoks.

i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
REPRESENTATIVE OF BERAHOI TRADITION APPLIED
BY LANGKAT MALAY COMMUNITY
The discussion about representative of Berahoi tradition on Langkat Malay

Community is aimed to re-promote the local culture in agrarianism activity. One
thing is interested to examine is a local tradition called berahoi by which the
community hold it as one of circle pattern in farming with agrarianism.
Agriculture was well done with rurally method and traditionally applied maybe
relied on trusting and traditions related with the agriculture itself.
In local cultural values reflecting a cooperativeness characteristics there is at once
expressed a solidarity, conformity, harmonious, respecting each other and precede
deliberations and by consensus in traditions and civilization based.
This study adopted a hermeneutics theory with approach in paradox aesthetic. The
research in this case used a historical reality interpretation method of berahoi
tradition and then compare it with currently reality and formulate the findings
taken from the interpretation and approve the conformity with the research.
In this research indicate that Berahoi tradition such is representative of consensus
values of Langkat Malay community and set the Berahoi tradition as media to
negotiate, interact and hold jointly ceremony in daily life of community.
It is concluded that a Berahoi traditions keeps a numbers of social function and
got Malay values with Islam essential and idolize local traditions and civilization
in social. So far, Berahoi traditions is urged to revitalize and re-ground it as a
cultural force as currently context.
Keywords : hermeneutics, representative, Malay oral tradition community,

approach paradox aesthetic

ii
Universitas Sumatera Utara