Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata var. laurentii) Terhadap Mencit Jantan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) suatu penyakit ataugangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengantingginya kadar glukosa darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat,lipid dan protein sebagai akibat
insufisiensi insulin. Insufisiensiinsulin dapat disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produksi insulin olehsel-sel β Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurangresponsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes RI.,
2005).
Bedasarkan beberapa penelitian disimpulkan berjangkitnya diabetes
mellitus diakibatkan faktor keturunan.Faktor ini keterlibatannya begitu nyata,
tetapi peran faktor lingkungan juga perlu diperhatikan.Dengan memperhatikan
perubahan demografi dan perubahan komposisi umur dapat dikatakan diabetes
mellitus cendrung merata pada semua golongan umur baik laki-laki maupun
perempuan.Kecendrungan tersebut pada akhirnya memunculkan berbagai
komplikasi penyakit.Adanya komplikasi akibat diabetes mellitus menjadi masalah
baru bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.Dapat dikatakan bahwa
hingga akhir abad ke dua puluh, diabetes mellitus merupakan suatu masalah
kesehatan terbesar bagi negara-negara berkembang (Utami dan Lentera, 2003).

Jumlah penderita diabetes secara global terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut data yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Caretahun

2004,

penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 8,4 juta orang dan
menduduki peringkat ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Jumlah

1
Universitas Sumatera Utara

tersebut diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kalinya pada tahun 2030,
yaitu menjadi 21,3 juta orang (Subroto, 2006). Sedangkan laporan statistik dari
International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa di tahun 2012
sudah ada lebih dari 371 juta penderita diabetes dengan tiap tahun angka kejadian
diabetes naik 3 % atau bertambah 7 juta orang. Prediksi sepuluh tahun yang lalu
bahwa jumlah diabetes akan mencapai 350 juta pada tahun 2025, ternyata sudah
jauh terlampaui. Lebih dari setengah populasi diabetes berada di Asia, terutama di
India, China, Pakistan, dan Indonesia (Tandra, 2013).
Penatalaksanaan diabetes diterapkan untuk menurunkan angka morbiditas

dan mortalitas DM. Secara spesifik ditujukan untuk mencapai 2target utama, yaitu
menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal dan mencegah
atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes (Depkes RI.,
2005).
Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam penatalaksanaan diabetes, yang
pertama pendekatan tanpa obat dan yang kedua adalah pendekatandengan
obat.Dalam penatalaksanaan DM, langkah pertama yang harusdilakukan adalah
penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olahraga.Apabila dengan
langkah pertama ini tujuan penatalaksanaan belumtercapai, dapat dikombinasikan
dengan langkah farmakologis berupa terapiinsulin atau terapi obat hipoglikemik
oral, atau kombinasi keduanya (Depkes RI., 2005).
Keberadaan pengobatan tradisional merupakan bukti sejarah dari upaya
pelayanan kesehatan pada masa lalu. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),
sebanyak 80% dari total populasi di benua Asia dan Afrika bergantung pada
pengobatan tradisional. WHO juga telah mengakui pengobatan tradisional dapat

2
Universitas Sumatera Utara

mengobati berbagai jenis penyakit infeksi, penyakit akut, dan penyakit

kronis.Pengobatan tradisional menjadi pilihan beberapa masyarakat Indonesia
sebagai komplementer atau subsider pada pengobatan konvensional akibat
mahalnya biaya pengobatan konvensional. Menurut data Riset Kesehatan Dasar
2010, persentase penduduk Indonesia yang pernah mengonsumsi obat tradisional
sebanyak 59,12%.Dari jumlah tersebut sekitar 95,60% yang merasakan
manfaatnya (Yuningsih, 2012).
Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antidiabetes adalah daun
lidah mertua.Di daerah asalnya, Afrika, lidah mertua telah lama digunakan
penduduk lokal sebagai penghalau racun akibat ular dan serangga.Di beberapa
daerah di Asia, getah tanaman ini digunakan sebagai cairan antiseptik, daunnya
digunakan untuk membalut luka pada tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) (Pramono, 2008), flu, batuk, dan radang saluran nafas
(bronkitis) (Setiawan, 2006).Daun tanaman ini diketahui mengandung senyawa
flavonoid, glikosida, saponin, tannin dan steroid (Rahimah, 2015). Bagi pecinta
tanaman hias, lidah mertua sudah sangat familiar sebagai hiasan rumah, namun
belum banyak yang mengetahui aktivitasnya sebagai tanaman obat. Dari
penelitian sebelumnya, Qomariyah, dkk., (2012) telah melakukan penelitian dan
menyebutkan bahwa dekok dari daun lidah mertua menunjukkan aktivitas
antidiabetes. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menguji aktivitas
antidiabetes ekstrak etanol daunlidah


mertua. Ekstrak etanol lidah mertua

diharapkan dapat menjadi alternatif baru pengobatan pasien yang menderita
diabetes melitus.
1.2 Perumusan Masalah

3
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalahpenelitian ini adalah:
a. apakah daun lidah mertuamempunyai aktivitas antidiabetes?
b. apakahada perbedaan antara ekstrak etanol daun lidah mertua dengan
glibenklamid dalam memberikan efek penurunan kadar glukosa darah mencit
yang diberi loading dose glukosa?
c. apakahada perbedaan antara ekstrak etanol daun lidah mertua dengan
metformin dalam memberikan efek penurunan kadar glukosa darah mencit
yang diinduksi aloksan?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, yang menjadi hipotesis adalah:

a. ekstrak etanol daun lidah mertua mempunyai aktivitas aktivitas antidiabetes.
b. ada perbedaan antara ekstrak etanol daun lidah mertua dengan glibenklamid
dalam memberikan efek penurunan kadar glukosa darah mencit yang diberi
loading dose glukosa.
c. ada perbedaan antara ekstrak etanol daun lidah mertua dengan glibenklamid
dan metformin dalam memberikan efek penurunan kadar glukosa darah
mencit.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. efek antidiabetes ekstrak etanol daun lidah mertua terhadap mencit.
b. dosis efektif untuk penurunan glukosa darah mencit dari ekstrak etanol daun
lidah mertua, menggunakan glibenklamid dan metformin sebagai pembanding.
1.5 Manfaat Penelitian

4
Universitas Sumatera Utara

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat
tentang aktivitas antidiabetes daun lidah mertua.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap mencit jantan putihdengan dua metode
pengujian yaitu metode uji toleransi glukosa dan induksi aloksan. Terdapat tiga
variabel yaitu suspensi Na CMC 0,5%, variasi dosis ekstrak etanol daun lidah
mertua, dan obat pembanding yaitu glibenklamid dan metformin sebagai variabel
bebas dan kadar glukosa darah mencit (mg/dL) sebagai variabel terikat seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.1

Uji Aktifitas Diabetes

5
Universitas Sumatera Utara

Variabel Bebas

Variable Terikat

Parameter

Serbuk Simplisia
Daun Lidah Mertua

Ekstrak Etanol Daun
Lidah Mertua
(EEDLM)

EEDLM 100, 150,
dan 200 mg/kg bb

Kontrol Positif
Glibenklamid0,65
mg/kg bb
Kontrol
NegatifSuspensi
Na-CMC 0,5%

Penurunan
Kadar Glukosa
Darah Mencit

Kadar Glukosa
Darah mencit


Glukosa
50%

Metode Uji Toleransi Glukosa
EEDLM 100,
150,dan 200 mg/kg
bb

Aloksan
150 mg/kg
bb

Kontrol Positif
Metformin 65
mg/kg bb

Penurunan
Kadar Glukosa
Darah Mencit


Kadar Glukosa
Darah mencit

Kontrol
NegatifSuspensi
Na-CMC 0,5%
Metode Induksi Aloksan

aGambar 1.1 Skema alur penelitian

6
Universitas Sumatera Utara