Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata var. laurentii) Terhadap Mencit Jantan

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN
LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata var.laurentii)
TERHADAP MENCIT JANTAN
ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang prevalensinya
semakin meningkat dari tahun ketahun, peningkatan ini diiringi naiknya biaya
terapi mau pun jumlah kejadian komplikasi. Penggunaan obat-obat tradisional
menjadi salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengontrol glukosa
darah. Lidah mertua merupakan salah satu bahan alam yang banyak ditemukan di
Indonesia, khususnya jenis Sansevieria trifasciata var.laurentii .Masyarakat
menggunakan rebusan daun lidah mertua sebagai obat untuk mengobati sejumlah
penyakit.Daun tanaman ini diketahui mengandung senyawa flavonoid, glikosida,
saponin, tannin dan steroid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun lidah mertua (EEDLM) terhadap
penurunan kadar glukosa darah (KGD) mencit dengan menggunakan 2 metode
yaitu uji toleransi glukosa dan uji induksi aloksan.
Pada uji toleransi glukosa, 25 ekor hewan uji dibagi dalam kelompok
kontrol suspensi Na-CMC 0,5% bb, kelompok uji EEDLM dengan dosis 100, 150,
200 mg/kg bb, dan kelompok glibenklamid dosis 0,65 mg/kg bb. Diukur KGD
puasa lalu tiga puluh menit kemudian setiap kelompok diberikan larutan glukosa
konsentrasi 50%. Selanjutnya, dilakukan pengukuran KGD pada menit ke 30, 60,

90, dan 120 setelah pemberian larutan glukosa. Penelitian dilanjutkan dengan
metode kedua.Mencit diinduksi aloksan dosis 150 mg/kg bb secara intraperitonial.
Mencit diabetes dibagi menjadi kelompok suspensi Na-CMC 0,5% bb, kelompok
uji EEDLM dosis 100, 150, dan 200 mg/kg bb, dan kelompok metformin dosis 65
mg/kg bb. Setiap kelompok diberi sediaan uji secara peroral selama 21 hari
berturut-turut. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar glukosa pada hari ke-3, 5,
7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, dan 21.
Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa pemberian EEDLM dengan
dosis 100, 150 dan 200 mg/kg bb menunjukkan penurunan KGD yang signifikan
dan berbeda bermakna dengan kelompok kontrol dan tidak memberikan
perbedaan yang nyata dengan glibenklamid dosis 0,65 mg/kg bb pada uji toleransi
glukosa. Sedangkan pada pengujian menggunakan penginduksi aloksan,
pemberian EEDLM dengan dosis 150 dan 200 mg/kg bb, menunjukkan persen
penurunan KGD yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol dan tidak
memberikan perbedaan KGD yang signifikan dengan kelompok metformin dosis
65 mg/kg bb.
Bedasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa EEDLM dosis 150, dan
200 mg/kg bb memberikan aktivitas antidiabetes terhadap mencit yang diberi
larutan glukosa (uji toleransi glukosa) dan yang diinduksi aloksan.
Kata kunci: diabetes mellitus, Sansevieria trifasciata, kadar glukosa darah,

uji toleransi glukosa, aloksan

vii

Universitas Sumatera Utara

ANTIDIABETIC ACTIVITIES TEST OF ETHANOL EXTRACT
OF MOTHER-IN-LAW’S TONGUE LEAVES
(Sansevieria trifasciata var. laurentii) ON MALE MICE

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a disease which the prevalence increased from
year to year, this increase was accompanied by a rise in the cost of treatment and
the number of occurrences of complications. The use of traditional medicines
became one of the ways to control blood glucose. Mother-in-law’s tongue is one
of the natural ingredients that are found in Indonesia, especially Sansevieria
trifasciata var.laurentii. Public use decoction of Mother-in-law’s tongue leaves as
a drug to treat a number of diseases. Mother-in-law’s tongue leaves is known
contain flavonoids, glycosides, saponins, tannins and steroids. The aim of this
study was to determine the antidiabetic activity of ethanol extract of Mother-inlaw’s tongue leaves (EEDLM) to decrease blood glucose levels in mice using two

methods: glucose tolerance test (GTT) and alloxan induction test.
On GTT test, 25 mices were divided randomly into five treatment groups.
Group I was given Na-CMC suspension 0,5% b/v, group II, III, IVwere given
ethanol extract of Mother-in-law’s tongue leaves (EEDLM) with dose of 100, 150,
200 mg / kg bw, and group V was given glibenclamide group dose of 0,65 mg / kg
bw, and every group were given glukose load 50% b/v after 30’ and then measure
the plasma glukose (PG) on 30’, 60’, 90’, and 120’. The research continued, mices
was induced by alloxan dose of 150 mg / kg bw intraperitoneal. Diabetic mice
were divided into five groups. Groups I was given of suspension Na-CMC 0.5%
b/w, group II, III, IV were given ethanol extract of Mother-in-law’s tongue leaves
(EEDLM) with dose of 100, 150, and 200 mg / kg bw, and group V was given
metformine group dose of 65 mg / kg bw. Each group was given the test
preparation is orally for 21 consecutive days and the measurement of plasma
glucose (PG) on day 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, and 21.
ANOVA analysis results indicate that administration of EEDLM dose 100,
150 and 200 mg / kg bw showed a significant decrease in KGD and significantly
different with the control group and did not give a real difference to glibenclamide
dose of 0,65 mg / kg bw on glucose tolerance test. While in the testing using
alloxan inducer, giving EEDLM with a dose of 150 and 200 mg / kg bw showed a
significantly different with the control group and did not give a noticeable

difference in the metformin group dose 65 mg / kg bw.
Based on the above results it can be concluded that EEDLM doses of 150
and 200 mg / kg bw give antidiabetic activity of the mice were given a solution of
glucose (glucose tolerance test) and induced alloxan.
Keyword: diabetes mellitus, Sansevieria trifasciata, plasma glucose, glucose
tolerance test, alloxan

viii

Universitas Sumatera Utara