Pengaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan
ataupun kelompok dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak
utama atas kelancaran jalanya kegiatan usaha, bahkan maju mundurnya
perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu
setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawanya
sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik, organisasi pada dasarnya
merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang terdiri beberapa anggota yang
mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka yaitu untuk mencapai
tujuan bersama. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja
individu karyawanya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha
untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan harapan apa yang menjadi
tujuan perusahaan akan tercapai.
Keterkaitan karyawan terhadap organisasi tempatnya bekerja dikenal
dengan istilah komitmen organisasi. Komitmen organisasi diperlukan sebagai
salah satu indikator kinerja karyawan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi
dapat diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal. Seseorang yang
bergabung dalam organisasi pada sebuah perusahaan dituntut adanya komitmen
dalam
dirinya.
Sebagai
definisi
yang
umum,
mengartikan
komitmen
organisasional sebagai sikap yang menunjukan ‘loyalitas’ karyawan dan
merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi
11
mengekspresikan
perhatian
mereka
kepada
kesuksesan
dan
kebaikan
organisasinya.
Menurut Greenberg & Baron (2008:182), bentuk-bentuk komitmen
organisasi adalah: Komitmen efektif (Affective Commitment) ialah kuatnya
keinginan seseorang dalam bekerja bagi organisasi atau perusahaan disebabkan
karena dia setuju dengan tujuan-tujuan organisasi tersebut dan ingin melakukanya.
Komitmen kontinuan (Continuance Commitment) ialah kuatnya keinginan
seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan bagi
organisasi disebabkan karena dia membutuhkan pekerjaanya bagi organisasi
disebabkan karena dia membutuhkan pekerjaan tersebut dan tidak dapat
melakukan pekerjaan yang lain. Komitmen normative (Normative Commitment)
ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaanya bagi organisasi
disebabkan karena dia merasa berkewajiban dari orang lain untuk dipertahankan.
Kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berprilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Kinerja
merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan. Kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan
tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja
perusahaan akan meningkat apabila organisasi menerapkan strategi komitmen.
Strategi komitmen dapat diartikan sebagai strategi yang menyarankan bahwa
karyawan akan memberikan respon terbaik dan menjadi sangat kreatif apabila
12
diberi tanggung jawab yng lebih luas, dorongan berkontribusi serta bantuan
untuk mencpai kepuasan kerja.
Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan menunjukkan
sikap yang positif terhadap pekerjaannya seperti bekerja dengan baik penuh
semangat, aktif, dan dapat berprestasi lebih baik. sebaliknya seseorang yang tidak
puas dengan pekerjaanya menujukkan sikap yang negatif dan dapat menimbulkan
frustrasi.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.
Setiap karyawan akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan system dan nilai nilai yang berlaku bagi karyawan tersebut. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan masing-masing karyawan. Karyawan yang
mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran,
dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak
mendapatkan kepuasan kerja.
Jadi, komitmen organisasi bisa diartikan sebagai nilai-nilai dan prinsipprinsip yang dimiliki perusahaan dalam pencapaian visi dan misinya dengan
adanya komitmen organisasi dapat mendukung meningkatnya kinerja para
karyawan. Namun permasalahan untuk meningkatkan kinerja ini tidak
sesederhana yang dipikirkan pihak manajemen. Kendala-kendala utama yang
dapat timbul terutama dapat berasal dari para karyawan sebagai anggota
organisasi, seperti rendahnya komitmen karyawan untuk tetap bekerja dalam
jangka waktu yang ditentukan oleh perusahaan.
13
Beberapa alasan mengapa organisasi harus melakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan derajat komitmen organisasi dalam diri karyawan. Pertama
semakin tinggi derajat komitmen organisasi karyawan semakin tinggi pula usaha
yang dikeluarkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaanya. Kedua semakin
tinggi komitmen karyawan semakin lama ia ingin tetap berada dalam organisasi
dan semakin tinggi pula produktivitasnya. Karyawan yang komitmen
organisasinya tinggi, maka hal ini dapat mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.
Komitmen organisasi itu sendiri menarik untuk diteliti karena hal ini
berpengaruh pada kelangsungan perusahaan memfokuskan diri pada komitmen
organisasi karena komitmen organisasi berkaitan dengan keluaran organisasi,
seperti absensi, turn over, dan kemalasan. Pada situasi yang penuh dengan
kompetisi dan tuntutan untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan konsumen, klien
ataupun pelanggan, membangun komitmen organisasi karyawan merupakan
aspek yang penting, karena yang berkomitmen akan bekerja seakan-akan mereka
memiliki organisasi atau perusahaan, sehingga hal ini memberikan organisasi
kemampuan lebih dalam usaha mencapai tujuan tujuannya.
Permasalahan karyawan yang muncul pada perusahaan mempunyai
komitmen yang rendah dapat membawa dampak negatif pada perusahaan seperti
menurunnya produktivitas, kualitas kerja, kepuasan, tidak mengindahkan
peraturan, absensi maupun turn over karyawan, sebaliknya adanya komitmen
organisasi yang tinggi akan memberikan pengaruh positif, yaitu menimbulkan
14
kepuasan kerja, semangat kerja, prestasi kerja yang baik dan keinginan untuk
tetap bekerja di perusahaan.
Tabel 1.1
Data Perpindahan Karyawan
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
Tahun
Jumlah
Karyawan
Awal Tahun
2011
2012
2013
2014
234
238
235
240
Perpindahan
Jumlah
Karyawan
Yang Keluar
3
8
3
-
Perpindahan
Jumlah
Karyawan
Yang Masuk
7
5
8
-
Jumlah
Karyawan
Akhir Tahun
238
235
240
240
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Diketahui dari Tabel 1.1 bahwa perpindahan bekerja karyawan dari PTPN
IV Medan Unit Kebun Adolina, pada tahun 2011 berjumlah 3 orang karyawan
yang berpindah dan ada 7 orang yang masuk, Pada Tahun 2012 terdapat 8 orang
yang berpindah dari unit kebun adolina dan 5 orang yang masuk menggantikan
dan pada tahun 2013 berjumlah 3 orang keluar dan 8 orang yang masuk di
perusahaan PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina. Hal ini menunjukan bahwa
PT. Perkebunan Nusantara IV sebagai perusahaan milik Negara (BUMN)
memiliki siklus pergantian karyawan yang cukup cepat biasnya para karyawan
sering dimutasikan dari satu unit kebun ke unit kebun yang lain karyawan yang
dimutasikan dapat disebabkan karena kurangnya komitmen didalam diri mereka.
Ketika terjadi pergantian karyawan otomatis terjadi perubahan orang orang
dalam struktur organisasi, hal ini dapat berakibat negatif dengan penurunan hasil.
Pergantian karyawan suatu perusahaan dapat mempengaruhi keharmonisan kerja
15
karena karyawan yang masuk masih memerlukan proses adaptasi lingkungan
kerja yang dapat mempengaruhi keefektifan kerja perusahaan.
Robins dan Judge (2008:107) mengatakan bahwa salah satu bentuk
ungkapan dari kepuasan kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan
ketidahadiran, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
(Tahun 2011-2014)
Tahun
Kehadiran
(%)
2011
2012
2013
2014
95
94
91
93
Ketidak
hadiran lainlain(%)
2
4
4
3
Cuti (%)
Sakit (%)
2
2
3
1
1
—
2
3
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat persentase ketidakhadiran karyawan PTPN IV
Medan Unit Kebun Adolina menunjukan bahwa terjadi penurunan dari tahun
2011 – 2012 sebanyak 1% dan ditahun 2012 – 2013 sebanyak 3%. Hal ini
menunjukan adanya penurunan absensi karyawan dalam kurun waktu tersebut.
Dengan demikian terlihat bahwa adanya kurangnya kepuasan karyawan yang
dapat berdampak pada kinerja karyawan.
Berikut ditunjukan Produktivitas Komoditi sawit di PTPN IV Medan Unit
Kebun Adolina adalah :
16
Tabel 1.3
Produktivitas Komoditi Kelapa Sawit
2011
2012
2013
5.980
6.737
6.966
Uraian
Luas Lahan TM
Produksi (Ton)
TBS
Minyak Sawit (MS)
Inti Sawit (IS)
Jumlah MS+IS
Produktivitas (Ton/Ha)
TBS
2014
7.596
146,356
35,229
5,904
41,133
152,357
37,251
6,393
43,644
137,966
33,494
5,963
39,457
118,932
29,047
5,975
35,022
41,669
40,000
31,767
50,130
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Dari Tabel 1.3 komoditi kelapa sawit diatas menunjukan bahwa adanya
penurunan prokduktivitas dari tahun 2011-2013 menurun menjadi 31,767. Hal ini
telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap kerja karyawan di
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
Fenomena tersebut diatas menarik untuk dikaji dikarenakan hal tersebut
secara langsung berdampak terhadap kepuasan kerja karyawan, produktivitas dan
keberlangsungan organisasi mengingat PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
memiliki siklus pergantian karyawan yang cukup cepat, dimana perubahan itu
berdampak pada struktur organisasi tersebut dan dapat berdampak terhadap
kinerja karyawan di oragnisasi tersebut.
Mengingat pentingnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan didalam perusahaan maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti
mengambil judul “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina”.
17
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Komitmen Organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
2. Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
3. Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Medan Unit Kebun
Adolina
1.3 Tujuan Penelitin
Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini anatara lain :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi terutama
yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan.
18
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia
khususnya yang berhubungan dengan komitmen organisasi dan kepuasan
kerja.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang
yang sama di masa yang akan datang.
19
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan
ataupun kelompok dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak
utama atas kelancaran jalanya kegiatan usaha, bahkan maju mundurnya
perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu
setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawanya
sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik, organisasi pada dasarnya
merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang terdiri beberapa anggota yang
mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka yaitu untuk mencapai
tujuan bersama. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja
individu karyawanya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha
untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan harapan apa yang menjadi
tujuan perusahaan akan tercapai.
Keterkaitan karyawan terhadap organisasi tempatnya bekerja dikenal
dengan istilah komitmen organisasi. Komitmen organisasi diperlukan sebagai
salah satu indikator kinerja karyawan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi
dapat diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal. Seseorang yang
bergabung dalam organisasi pada sebuah perusahaan dituntut adanya komitmen
dalam
dirinya.
Sebagai
definisi
yang
umum,
mengartikan
komitmen
organisasional sebagai sikap yang menunjukan ‘loyalitas’ karyawan dan
merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi
11
mengekspresikan
perhatian
mereka
kepada
kesuksesan
dan
kebaikan
organisasinya.
Menurut Greenberg & Baron (2008:182), bentuk-bentuk komitmen
organisasi adalah: Komitmen efektif (Affective Commitment) ialah kuatnya
keinginan seseorang dalam bekerja bagi organisasi atau perusahaan disebabkan
karena dia setuju dengan tujuan-tujuan organisasi tersebut dan ingin melakukanya.
Komitmen kontinuan (Continuance Commitment) ialah kuatnya keinginan
seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan bagi
organisasi disebabkan karena dia membutuhkan pekerjaanya bagi organisasi
disebabkan karena dia membutuhkan pekerjaan tersebut dan tidak dapat
melakukan pekerjaan yang lain. Komitmen normative (Normative Commitment)
ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaanya bagi organisasi
disebabkan karena dia merasa berkewajiban dari orang lain untuk dipertahankan.
Kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berprilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Kinerja
merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan. Kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan
tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja
perusahaan akan meningkat apabila organisasi menerapkan strategi komitmen.
Strategi komitmen dapat diartikan sebagai strategi yang menyarankan bahwa
karyawan akan memberikan respon terbaik dan menjadi sangat kreatif apabila
12
diberi tanggung jawab yng lebih luas, dorongan berkontribusi serta bantuan
untuk mencpai kepuasan kerja.
Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan menunjukkan
sikap yang positif terhadap pekerjaannya seperti bekerja dengan baik penuh
semangat, aktif, dan dapat berprestasi lebih baik. sebaliknya seseorang yang tidak
puas dengan pekerjaanya menujukkan sikap yang negatif dan dapat menimbulkan
frustrasi.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.
Setiap karyawan akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan system dan nilai nilai yang berlaku bagi karyawan tersebut. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan masing-masing karyawan. Karyawan yang
mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran,
dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak
mendapatkan kepuasan kerja.
Jadi, komitmen organisasi bisa diartikan sebagai nilai-nilai dan prinsipprinsip yang dimiliki perusahaan dalam pencapaian visi dan misinya dengan
adanya komitmen organisasi dapat mendukung meningkatnya kinerja para
karyawan. Namun permasalahan untuk meningkatkan kinerja ini tidak
sesederhana yang dipikirkan pihak manajemen. Kendala-kendala utama yang
dapat timbul terutama dapat berasal dari para karyawan sebagai anggota
organisasi, seperti rendahnya komitmen karyawan untuk tetap bekerja dalam
jangka waktu yang ditentukan oleh perusahaan.
13
Beberapa alasan mengapa organisasi harus melakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan derajat komitmen organisasi dalam diri karyawan. Pertama
semakin tinggi derajat komitmen organisasi karyawan semakin tinggi pula usaha
yang dikeluarkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaanya. Kedua semakin
tinggi komitmen karyawan semakin lama ia ingin tetap berada dalam organisasi
dan semakin tinggi pula produktivitasnya. Karyawan yang komitmen
organisasinya tinggi, maka hal ini dapat mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.
Komitmen organisasi itu sendiri menarik untuk diteliti karena hal ini
berpengaruh pada kelangsungan perusahaan memfokuskan diri pada komitmen
organisasi karena komitmen organisasi berkaitan dengan keluaran organisasi,
seperti absensi, turn over, dan kemalasan. Pada situasi yang penuh dengan
kompetisi dan tuntutan untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan konsumen, klien
ataupun pelanggan, membangun komitmen organisasi karyawan merupakan
aspek yang penting, karena yang berkomitmen akan bekerja seakan-akan mereka
memiliki organisasi atau perusahaan, sehingga hal ini memberikan organisasi
kemampuan lebih dalam usaha mencapai tujuan tujuannya.
Permasalahan karyawan yang muncul pada perusahaan mempunyai
komitmen yang rendah dapat membawa dampak negatif pada perusahaan seperti
menurunnya produktivitas, kualitas kerja, kepuasan, tidak mengindahkan
peraturan, absensi maupun turn over karyawan, sebaliknya adanya komitmen
organisasi yang tinggi akan memberikan pengaruh positif, yaitu menimbulkan
14
kepuasan kerja, semangat kerja, prestasi kerja yang baik dan keinginan untuk
tetap bekerja di perusahaan.
Tabel 1.1
Data Perpindahan Karyawan
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
Tahun
Jumlah
Karyawan
Awal Tahun
2011
2012
2013
2014
234
238
235
240
Perpindahan
Jumlah
Karyawan
Yang Keluar
3
8
3
-
Perpindahan
Jumlah
Karyawan
Yang Masuk
7
5
8
-
Jumlah
Karyawan
Akhir Tahun
238
235
240
240
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Diketahui dari Tabel 1.1 bahwa perpindahan bekerja karyawan dari PTPN
IV Medan Unit Kebun Adolina, pada tahun 2011 berjumlah 3 orang karyawan
yang berpindah dan ada 7 orang yang masuk, Pada Tahun 2012 terdapat 8 orang
yang berpindah dari unit kebun adolina dan 5 orang yang masuk menggantikan
dan pada tahun 2013 berjumlah 3 orang keluar dan 8 orang yang masuk di
perusahaan PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina. Hal ini menunjukan bahwa
PT. Perkebunan Nusantara IV sebagai perusahaan milik Negara (BUMN)
memiliki siklus pergantian karyawan yang cukup cepat biasnya para karyawan
sering dimutasikan dari satu unit kebun ke unit kebun yang lain karyawan yang
dimutasikan dapat disebabkan karena kurangnya komitmen didalam diri mereka.
Ketika terjadi pergantian karyawan otomatis terjadi perubahan orang orang
dalam struktur organisasi, hal ini dapat berakibat negatif dengan penurunan hasil.
Pergantian karyawan suatu perusahaan dapat mempengaruhi keharmonisan kerja
15
karena karyawan yang masuk masih memerlukan proses adaptasi lingkungan
kerja yang dapat mempengaruhi keefektifan kerja perusahaan.
Robins dan Judge (2008:107) mengatakan bahwa salah satu bentuk
ungkapan dari kepuasan kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan
ketidahadiran, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
(Tahun 2011-2014)
Tahun
Kehadiran
(%)
2011
2012
2013
2014
95
94
91
93
Ketidak
hadiran lainlain(%)
2
4
4
3
Cuti (%)
Sakit (%)
2
2
3
1
1
—
2
3
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat persentase ketidakhadiran karyawan PTPN IV
Medan Unit Kebun Adolina menunjukan bahwa terjadi penurunan dari tahun
2011 – 2012 sebanyak 1% dan ditahun 2012 – 2013 sebanyak 3%. Hal ini
menunjukan adanya penurunan absensi karyawan dalam kurun waktu tersebut.
Dengan demikian terlihat bahwa adanya kurangnya kepuasan karyawan yang
dapat berdampak pada kinerja karyawan.
Berikut ditunjukan Produktivitas Komoditi sawit di PTPN IV Medan Unit
Kebun Adolina adalah :
16
Tabel 1.3
Produktivitas Komoditi Kelapa Sawit
2011
2012
2013
5.980
6.737
6.966
Uraian
Luas Lahan TM
Produksi (Ton)
TBS
Minyak Sawit (MS)
Inti Sawit (IS)
Jumlah MS+IS
Produktivitas (Ton/Ha)
TBS
2014
7.596
146,356
35,229
5,904
41,133
152,357
37,251
6,393
43,644
137,966
33,494
5,963
39,457
118,932
29,047
5,975
35,022
41,669
40,000
31,767
50,130
Sumber : PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (2015)
Dari Tabel 1.3 komoditi kelapa sawit diatas menunjukan bahwa adanya
penurunan prokduktivitas dari tahun 2011-2013 menurun menjadi 31,767. Hal ini
telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap kerja karyawan di
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
Fenomena tersebut diatas menarik untuk dikaji dikarenakan hal tersebut
secara langsung berdampak terhadap kepuasan kerja karyawan, produktivitas dan
keberlangsungan organisasi mengingat PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
memiliki siklus pergantian karyawan yang cukup cepat, dimana perubahan itu
berdampak pada struktur organisasi tersebut dan dapat berdampak terhadap
kinerja karyawan di oragnisasi tersebut.
Mengingat pentingnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan didalam perusahaan maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti
mengambil judul “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina”.
17
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Komitmen Organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
2. Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina
3. Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Medan Unit Kebun
Adolina
1.3 Tujuan Penelitin
Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini anatara lain :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi terutama
yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan.
18
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia
khususnya yang berhubungan dengan komitmen organisasi dan kepuasan
kerja.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang
yang sama di masa yang akan datang.
19