Hubungan Frekuensi Menyirih dengan Kejadian Kanker Rongga Mulut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015

HUBUNGAN FREKUENSI MENYIRIH DENGAN KEJADIAN KANKER
RONGGA MULUT DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2011-2015

Oleh :
HAIZIL FUADI
120100133

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

HUBUNGAN FREKUENSI MENYIRIH DENGAN KEJADIAN KANKER
RONGGA MULUT DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2011-2015

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Sarjana Kedokteran


Oleh :
HAIZIL FUADI
120100133

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

ii

ii

ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker rongga mulut merupakan kanker yang memilki
insidensi tertinggi dibanding kanker leher kepala lainnya. Menyirih merupakan
salah satu faktor risiko kejadiaan kanker rongga mulut. Frekuensi menyirih
memiliki kaitan dengan dose-response yang dapat meningkatkan risiko kejadian
kanker rongga mulut.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan frekuensi
menyirih dengan kejadian kanker rongga mulut. Metode Penelitian: Penelitian
ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan mengumpulkan 90 sampel dengan
perbandingan kasus kontrol 1:1 yang terdiri dari 45 orang kelompok kasus dan 45
orang kelompok kontrol. Data diperoleh melalui wawancara. Dan dianalisis
menggunakan uji chi square.
Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat hubungan yang
signifikan antara menyirih dengan kejadian kanker rongga mulut (OR=
3.2;95%CI=1.3-7.9) frekuensi menyirih >5 kali/hari (OR=4.6;95%CI=1.5-13.5)
frekuensi menyirih 10
tahun (OR=5.8;95%CI=1.7-19.7) lama menyirih 5 quids/day (OR=4.6;95%CI=1.5-13.5) frequency of
chewing 10 years
(OR=5.8;95%CI=1.7-19.7) duration of chewing