Hubungan Frekuensi Menyirih dengan Kejadian Kanker Rongga Mulut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015

ii

ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker rongga mulut merupakan kanker yang memilki
insidensi tertinggi dibanding kanker leher kepala lainnya. Menyirih merupakan
salah satu faktor risiko kejadiaan kanker rongga mulut. Frekuensi menyirih
memiliki kaitan dengan dose-response yang dapat meningkatkan risiko kejadian
kanker rongga mulut.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan frekuensi
menyirih dengan kejadian kanker rongga mulut. Metode Penelitian: Penelitian
ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan mengumpulkan 90 sampel dengan
perbandingan kasus kontrol 1:1 yang terdiri dari 45 orang kelompok kasus dan 45
orang kelompok kontrol. Data diperoleh melalui wawancara. Dan dianalisis
menggunakan uji chi square.
Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat hubungan yang
signifikan antara menyirih dengan kejadian kanker rongga mulut (OR=
3.2;95%CI=1.3-7.9) frekuensi menyirih >5 kali/hari (OR=4.6;95%CI=1.5-13.5)
frekuensi menyirih 10
tahun (OR=5.8;95%CI=1.7-19.7) lama menyirih 5 quids/day (OR= 4.6;95%CI= 1.5-13.5) frequency of
chewing < 5 quids/day (OR= 1.5;95%CI= 0.4-5.9) duration of chewing > 10 years
(OR= 5.8;95%CI= 1.7-19.7) duration of chewing < 10 years (OR= 1.7;95%CI= 0.55.5).

Key words : oral cancer, frequency, betel quid chewing