Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Sabut Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Tikus

UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL
SABUT PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP TIKUS

SKRIPSI

OLEH:
TARRY HAYATI TAMIMI
NIM 121524040

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL
SABUT PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP TIKUS

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:
TARRY HAYATI TAMIMI
NIM 121524040

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Sabut
Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Tikus”, serta shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara,
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Kasmirul Ramlan
Sinaga, M.S., Apt. dan Ibu Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt., selaku
pembimbing yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saran-saran
selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Bapak Dekan Fakultas Farmasi
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. dan Ibu Wakil Dekan 1 Prof. Dr. Julia
Reveny, M.Si., Apt. yang telah memberikan fasilitas, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan. Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt. selaku
Ketua Program Ekstensi Sarjana Farmasi USU. Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt.,
Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt., dan Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.
selaku pembimbing akademik yang telah membimbing selama masa perkuliahan
hingga selesai. Bapak dan Ibu staff pengajar Fakultas Farmasi USU atas ilmu dan
pendidikan yang telah diberikan. Ibu Dra. Aswita Hafni, M.Si., Apt. selaku kepala
Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi USU, serta Ibu Marianne, M.Si., Apt.

iv

selaku kepala Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi USU yang telah

memberikan izin dan fasilitas selama melakukan penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang tulus dan tak
terhingga kepada orang tua tercinta, Ayahanda Hamdan Mansur dan Ibunda
Rosnawati, kedua kakakku Putri Puspita Tamimi dan Auliana Fauza Tamimi,
kedua adikku Dinda Hamdana dan Sulthan Sharim, Yanis Suhada atas doa,
motivasi, nasihat dan dukungan baik moril maupun materil. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Farmasi Ekstensi 2012 dan
rekan-rekan penelitian, serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.

Medan, 16 Juni 2015
Penulis,

Tarry Hayati Tamimi
NIM 121524040


v

UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL SABUT PINANG
(Areca catechu L.) TERHADAP TIKUS

ABSTRAK

Latar belakang: Pinang termasuk tanaman Palmae yang terdapat hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Sabut pinang belum banyak dilakukan pengujian
secara ilmiah sebagai obat, tidak seperti daun dan biji pinang. Pektin dan
flavonoid yang terdapat pada sabut pinang dapat dijadikan sebagai obat antidiare.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan senyawa
kimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol sabut pinang, serta aktivitas antidiare
ekstrak etanol sabut pinang dibandingkan dengan loperamid HCl.
Metode: Ekstrak etanol sabut pinang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut
etanol 80%. Filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikeringkan dengan
freeze dryer. Serbuk simplisia dan ekstrak dikarakterisasi dan diskrining
fitokimia, selanjutnya ekstrak diuji aktivitas antidiare menggunakan tikus yang
telah diinduksi oleum ricini. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang masingmasing terdiri dari 5 ekor, tiap tikus diberikan dosis 25, 50, 75 dan 100 mg/kg bb
dengan pembanding loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb.

Hasil: Hasil karakteristik serbuk simplisia diperoleh kadar air 5,31%, kadar sari
larut dalam air 9,95%, kadar sari larut dalam etanol 7,65%, kadar abu total 5,76%
dan kadar abu tidak larut asam 2,20%, sedangkan ekstrak etanol sabut pinang
diperoleh kadar air 9,31%, kadar abu total 5,15% dan kadar abu tidak larut asam
2,07%. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol sabut pinang
diperoleh senyawa flavonoid, glikosida, dan pektin. Hasil uji aktivitas antidiare
ekstrak etanol sabut pinang diperoleh dosis 75 mg/kg bb memiliki aktivitas
antidiare yang sebanding dengan loperamid HCl 1 mg/kg bb, sedangkan dosis 25
dan 50 mg/kg bb memiliki aktivitas antidiare yang lemah dan dosis 100 mg/kg bb
memiliki aktivitas antidiare yang kuat dalam menekan diare.
Kesimpulan: Karakteristik serbuk simplisia dan ekstrak etanol sabut pinang
memenuhi persyaratan, mengandung senyawa flavonoid, glikosida dan pektin,
serta ekstrak etanol sabut pinang memiliki aktivitas antidiare bila dibandingkan
dengan loperamid HCl.
Kata kunci: antidiare, ekstrak etanol sabut pinang, karakterisasi, skrining
fitokimia

vi

ANTIDIARRHEAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT OF

ARECA HUSK (Areca catechu L.) ON RATS

ABSTRACT

Background: Areca nut included Palmae plants that are almost in all parts of
Indonesia. Areca husks have not been scientifically tested as a drug, not like a leaf
and areca seeds. Pectin and flavonoids contained in the areca husks can be used as
antidiarrheal medication.
Objective: The objective of this research was to know the characteristics and
chemical compounds of simplex powder and ethanol extract of areca husk, and
antidiarrheal activity of ethanol extract of areca husk compared with loperamide
HCl.
Methods: The ethanol extract of areca husk was extracted by maceration with
80% ethanol. Filtrate was concentrated by rotary evaporator and dried by freeze
dryer. Simplex powder and extracts were characterized and phytochemical
screened, then antidiarrheal activity of extracts was tested using rats that had been
induced with oleum ricini. Rats were divided into six group, each consisting of
five rats, each rat was given doses of 25, 50, 75 and 100 mg/kg bw compared with
loperamide HCl dose of 1 mg/kg bw.
Results: The results of the characteristics of simplex powder were showed that

5.31% water content, 9.95% water-soluble extract content, 7.65% ethanol-soluble
extract content, 5.76% total ash and 2.20% acid insoluble ash content, while
ethanol extract of areca husk were showed that 9.31% water content, 5.15% total
ash and 2.07% acid insoluble ash content. The result of phytochemical screening
obtained flavonoids, glycosides and pectin. The results of antidiarrheal activity
test of ethanol extract of areca husk obtained dose of 75 mg/kg bw has
antidiarrheal activity comparable with loperamide HCl dose of 1 mg/kg bw, while
doses of 25 and 50 mg/kg bw have antidiarrheal activity of weak and a dose of
100 mg/kg bw has strong antidiarrheal activity in reducing diarrhea.
Conclusion: The characteristics of simplex powder and extract ethanol of areca
husk satisfied the requirements, contains flavonoids, glycosides and pectin, and
extract ethanol of areca husk has antidiarrheal activity when compared with
loperamid HCl.
Keywords: antidiarrheal, ethanol extract of areca husk, characterization,
screening phytochemical

vii

DAFTAR ISI


Halaman
JUDUL ........................................................................................................

i

PENGESAHAN SKRIPSI ..........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iv

ABSTRAK ..................................................................................................

vi

ABSTRACT ................................................................................................

vii


DAFTAR ISI ...............................................................................................

viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1


1.1 Latar Belakang .............................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .....................................................................

2

1.3 Hipotesis ......................................................................................

3

1.4 Tujuan Penelitian .........................................................................

3

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................

3


1.6 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

5

2.1 Uraian Tumbuhan ........................................................................

5

2.1.1 Sistematika tumbuhan .........................................................

5

2.1.2 Morfologi tumbuhan ...........................................................

6

2.1.3 Kandungan sabut pinang .....................................................

6

viii

2.1.4 Manfaat tumbuhan ..............................................................

9

2.2 Simplisia dan Ekstrak ..................................................................

9

2.2.1 Simplisia ..............................................................................

9

2.2.2 Ekstrak ................................................................................

9

2.3 Diare .............................................................................................

11

2.3.1 Klasifikasi diare ..................................................................

12

2.3.2 Obat-obat diare ....................................................................

13

2.4 Loperamid Hidroklorida ..............................................................

14

2.5 Oleum Ricini ................................................................................

15

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

16

3.1 Alat dan Bahan .............................................................................

16

3.1.1 Alat ......................................................................................

16

3.1.2 Bahan ..................................................................................

16

3.2 Pembuatan Larutan Pereaksi ........................................................

17

3.2.1 Larutan pereaksi asam klorida (HCl) 2 N ...........................

17

3.2.2 Larutan pereaksi asam sulfat 2 N ........................................

17

3.2.3 Larutan pereaksi besi (III) klorida 1 % b/v .........................

17

3.2.4 Larutan pereaksi timbal (II) asetat 0,4 M ............................

17

3.2.5 Pereaksi Bouchardat ............................................................

17

3.2.6 Pereaksi Dragendorff ..........................................................

18

3.2.7 Pereaksi Mayer ....................................................................

18

3.2.8 Pereaksi Molish ...................................................................

18

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Tumbuhan ........................

18

3.3.1 Pengumpulan bahan tumbuhan ...........................................

18

ix

3.3.2 Identifikasi bahan tumbuhan ...............................................

19

3.3.3 Pengolahan bahan tumbuhan ...............................................

19

3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia ...........................................

19

3.4.1 Pemeriksaan makroskopik ..................................................

19

3.4.2 Penetapan kadar air .............................................................

19

3.4.3 Penetapan kadar sari larut air ..............................................

20

3.4.4 Penetapan kadar sari larut etanol ........................................

21

3.4.5 Penetapan kadar abu total ...................................................

21

3.4.6 Penetapan kadar abu tidak larut asam .................................

22

3.5 Skrining Fitokimia .......................................................................

22

3.5.1 Pemeriksaan alkaloid ..........................................................

22

3.5.2 Pemeriksaan flavonoid ........................................................

23

3.5.3 Pemeriksaan glikosida .........................................................

23

3.5.4 Pemeriksaan saponin ...........................................................

24

3.5.5 Pemeriksaan tanin ...............................................................

24

3.5.6 Pemeriksaan steroid/triterpenoid .........................................

24

3.5.7 Pemeriksaan Pektin .............................................................

24

3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol Sabut Pinang (EESP) ........................

25

3.7 Percobaan Efek Antidiare ............................................................

25

3.7.1 Penyiapan hewan percobaan ...............................................

25

3.7.2 Penyiapan bahan .................................................................

26

3.7.2.1 Pembuatan suspensi CMC Na 1% b/v ..................

26

3.7.2.2 Pembuatan suspensi loperamid HCl dosis
1 mg/kg bb .............................................................

26

x

3.7.2.3 Pembuatan suspensi ESSP konsentrasi 0,75%;
1,5%; 2,25%; 3% b/v ............................................

27

3.7.3 Pengujian efek antidiare ......................................................

27

3.8 Analisis Data ................................................................................

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

29

4.1 Hasil Identifikasi Sampel .............................................................

29

4.2 Hasil Karakterisasi .......................................................................

29

4.2.1 Pemeriksaan makroskopik ..................................................

29

4.2.2 Pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia dan ekstrak
etanol sabut pinang ..............................................................

29

4.3 Hasil Skrining Fitokimia ..............................................................

30

4.4 Pengujian Efek Antidiare .............................................................

31

4.4.1 Penentuan saat mulai terjadinya diare .................................

32

4.4.2 Penentuan konsistensi feses ................................................

34

4.4.3 Penentuan frekuensi diare ...................................................

37

4.4.4 Penentuan lama terjadinya diare .........................................

39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

42

5.1 Kesimpulan ..................................................................................

42

5.2 Saran .............................................................................................

42

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

43

LAMPIRAN ................................................................................................

47

xi

DAFTAR TABEL

Tabel
4.1

Halaman
Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia dan ekstrak
etanol sabut pinang ...........................................................................

30

Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol sabut
pinang ...............................................................................................

31

4.3

Hasil analisis data saat mulai terjadinya diare .................................

32

4.4

Hasil analisis data konsistensi feses (diameter serapan air) .............

34

4.5

Hasil analisis data konsistensi feses (berat feses) ............................

35

4.6

Hasil analisis data waktu defekasi ...................................................

36

4.7

Hasil analisis data frekuensi diare ....................................................

37

4.8

Hasil analisis data lama terjadinya diare ..........................................

38

4.2

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1

Kerangka pikir penelitian ..........................................................

4

4.1

Grafik saat mulai terjadinya diare ..............................................

33

4.2

Grafik diameter serapan air ........................................................

35

4.3

Grafik berat feses ........................................................................

35

4.4

Grafik frekuensi diare .................................................................

38

4.5

Grafik lama terjadinya diare .......................................................

39

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Hasil identifikasi sampel ............................................................

47

2

Surat ethical clearance ...............................................................

48

3

Gambar tumbuhan dan buah pinang (Areca catechu L.) .............

49

4

Gambar sabut pinang (Areca catechu L.) ...................................

50

5

Gambar serbuk simplisia sabut pinang (Areca catechu L.) ........

51

6

Gambar makroskopik sabut pinang (Areca catechu L.) .............

52

7

Bagan kerja penelitian ................................................................

53

8

Bagan kerja pembuatan ekstrak etanol sabut pinang (EESP) .....

54

9

Perhitungan hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia
dan esktrak etanol sabut pinang (Areca catechu L.) ...................

55

Volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan
pada hewan uji ............................................................................

59

11

Tabel konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia .........

60

12

Perhitungan konversi dosis loperamid HCl dan ekstrak etanol
sabut pinang (EESP) ...................................................................

61

Perhitungan dosis dan volume pemberian suspensi CMC Na
1% b/v .........................................................................................

62

Perhitungan dosis dan volume pemberian suspensi loperamid
HCl (Imodium®) ........................................................................

63

Perhitungan dosis dan volume pemberian suspensi ekstrak
etanol sabut pinang (EESP) .......................................................

65

16

Gambar tikus dan konsistensi feses ............................................

68

17

Hasil orientasi dosis bahan uji mengenai saat mulai terjadinya
diare pada tikus yang telah diinduksi oleum ricini setelah
pemberian suspensi CMC Na 1% b/v, suspensi loperamid HCl
dan suspensi ekstrak etanol sabut pinang (EESP) ......................

69

10

13

14

15

xiv

18

Hasil pengamatan mengenai saat mulai terjadinya diare pada
tikus yang telah diinduksi oleum ricini setelah pemberian
suspensi CMC Na 1% b/v, suspensi loperamid HCl dan
suspensi ekstrak etanol sabut pinang (EESP) .............................

70

Hasil pengamatan mengenai hubungan antara dosis, waktu
defekasi dan konsistensi feses pada tikus yang telah diinduksi
oleum ricini setelah pemberian suspensi CMC Na 1% b/v,
suspensi loperamid HCl dan suspensi ekstrak etanol sabut
pinang (EESP) ............................................................................

71

Hasil pengamatan mengenai frekuensi diare dan lama
terjadinya diare pada tikus yang telah diinduksi oleum ricini
setelah pemberian suspensi CMC Na 1% b/v, suspensi
loperamid HCl dan suspensi ekstrak etanol sabut pinang
(EESP) ........................................................................................

72

21

Hasil deskriptif data.....................................................................

73

22

Hasil analisis statistik anova .......................................................

77

23

Hasil analisis statistik uji beda rata-rata Duncan ........................

78

19

20

xv