Efisiensi Pemasaran Telur Ayam Ras di kota Medan Sumatera Utara

4

TINJAUAN PUSTAKA

Geografis Kota Medan
Secara geografis Kota Medan terletak pada 3,30°- 3,43° LU dan 98,35°98,44° BT dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Di sebelah
barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Di sebelah
utara dan selatan berbatasan dengan Selat Malaka.
Tabel 1. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan 2013
Kecamatan
Luas
(1)
(2)
Medan Tuntungan
20,68
Medan Johor
14,58
Medan Amplas
11,19
Medan Denai
9,05

Medan Area
5,52
Medan Kota
5,27
Medan Maimun
2,98
Medan Polonia
9,01
Medan Baru
5,84
Medan Selayang
12,81
Medan Sunggal
15,44
Medan Helvetia
13,16
Medan Petisah
6,82
Medan Barat
5,33

Medan Timur
7,76
Medan Perjuangan
4,09
Medan Tembung
7,99
Medan Deli
20,84
Medan Labuhan
36,67
Medan Marelan
23,82
Medan Belawan
26,25
Jumlah Total
265,10
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan

Persentase
(3)

7,80
5,50
4,22
3,41
2,08
1,99
1,13
3,40
2,20
4,83
5,83
4,97
2,57
2,01
2,93
1,54
3,01
7,86
13,83
8,99

9,90
100,00

Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu
gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun
internasional.Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di
Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km².(Medan Dalam Angka 2014).

Universitas Sumatera Utara

5

Telur Ayam Ras
Telur ayam ras adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang populer
dan sangat diminati oleh masyarakat. Telur merupakan salah satu bahan pangan yang
paling lengkap gizinya. Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Komposisinya terdiri dari 11% kulit
telur, 58% putih telur, dan 31% kuning telur. Telur merupakan produk peternakan
yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat
(Sudaryani, 2003). Sumber telur konsumsi yang paling mudah diperoleh dan tersedia

dalam jumlah yang cukup adalah ayam petelur (layer).
Tabel 2. Produksi telur menurut jenis unggas (butir) Tahun 2009-2014
Tahun
Ayam Petelur
(1)
(2)
2009
796 350
2010
796 350
2011
796 350
2012
802 638
2013
842 769
2014
897 419
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan


Jenis Unggas
Ayam Kampung
(3)
158 000
158 000
158 000
160 155
176 170
801 135

Itik Manila
(4)
357 000
357 000
357 000
383 866
441 445
346 900

Telur jenis ini diproduksi dari ayam ras petelur yang diternakkan dalam

jumlah besar dengan cara budidaya dan pemberian pakan yang modern dan teratur,
serta dengan produktivitas telur yang tinggi. Hampir setiap bagian telur mempunyai
unsur yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Bahan makan ini mengandung protein
sekitar 13 persen dan lemak sekitar 12 persen. Sebagian protein (50%) dan semua
lemak terdapat pada kuning telur. Disamping itu, telur juga mengandung 10 macam
asam amio esensial dari 18 macam asam amino yang ada (Sarwono, 1994).

Universitas Sumatera Utara

6

Tabel 3. Komposisi Gizi Telur
Jenis telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam Buras

Protein (%)
12,7
13,4


Lemak (%)
11,3
10,3

Karbohdrat(%)
0,9
0,9

Abu (%)
1,0
1,0

Sumber : sastry, 1982
Konsumsi Telur
Salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan dalam mempengaruhi kualitas
sumberdaya manusia adalah gizi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut Bahan
makanan hewani merupakan salah satu komponen gizi yang berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan dan kecerdasan. Hal ini karena protein hewani
mengandung asam-asam amino esensial yang lebih lengkap dan seimbang dari pada
protein nabati

Telur ayam ras merupakan telur yang paling umum dikonsumsi dan bernutrisi
tinggi. Telur ayam ras banyak mengandung berbagai jenis protein berkualitas. Telur
ayam ras termasuk mengandung semua jenis asam amino esensial bagi kebutuhan
manusia. Asam amino esensial merupakan komponen utama penyusun protein yang
tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Telur ayam ras mengandung berbagai vitamin dan
mineral, termasuk vitamin A, riboflavin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12,
choline, besi, kalsium, fosfor dan potassium (Buckle et al., 2009).
Telur ayam ras adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang populer
dan sangat diminati oleh masyarakat. Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat
mengonsumsi telur ayam ras untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal ini
karena telur ayam ras relatif murah dan mudah diperoleh serta dapat memenuhi
kebutuhan gizi yang diharapkan (Lestari, 2009)

Universitas Sumatera Utara

7

Berdasarkan hasil penelitian Suryadi (1995), bahwa adanya hubungan antara
jumlah keluarga dengan konsumsi telur, semakin meningkatnya jumlah keluarga
maka konsumsi telur juga semakin meningkat. Soekartawi (2002) mengatakan bahwa

makin banyak jumlah penduduk, makin besar pula barang yang dikonsumsi.
Harga dan Nilai Barang
Harga adalah nilai dengan sejumlah uang yang harus dibayar seseorang untuk
mendapatkan hak dalam menggunakan produk. Seseorang bisa memiliki suatu produk
,banyaknya produk dan hak penggunaannya. Biaya konsumen adalah segala sesuatu
yang diserahkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Supranto, 2011).
Harga terbentuk ketika terjadi pertemuan antara permintaan dan penawaran.
Barang akan memiliki harga ketika barang tersebut berguna dan bermanfaat dan
dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu barang menjadi bernilai karena jumlahnya
yang terbatas (Ahman, 2007).
Distribusi Produk dari Produsen ke Kosumen
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan
produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan
kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah
mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya. Menurut Warren J. Keegan
(2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai
industri.


Universitas Sumatera Utara

8

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah
satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih
akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus
benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab
kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat
memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Adapun saluran distribusi Menurut kotler dankeller (2007b:129), jumlah tingkat
saluran distribusidibagi dalam empat jalur yang dapat dipakai produsen dalam
menyalurkan produknya, yaitu :
a. Saluran 0-tingkat, disebut saluran pemasaran-langsung terdiri atas produsen yang
menjual langsung kepada pelanggan akhir.
b. Saluran 1-tingkat mempunyai satu perantara penjualan, seperti pengecer.
c. Saluran 2-tingkat mempunyai dua perantara. Dalam pasar barang konsumsi,
mereka umumnya pedagang besar dan pedagang pengecer.
d. Saluran 3-tingkat mempunyai tiga perantara, misalnya pedagang besar menjual
kepada pemborong, yang akan menjualnya kepada beberapa pedagang pengecer
kecil.

Universitas Sumatera Utara

9

Ke-empat jalur distribusi yang dipakai produsen dalam menyalurkan
produknya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tingkat-0
Produsen

Tingkat-1
Produsen

Tingkat-2

Tingkat-3

Produsen

Produsen

Pedagang Besar

Pedagang Besar

Penyalur

Pengecer

Pengecer

Pengecer

Konsumen

Gambar 1. Saluran Distribusi Untuk Barang Konsumsi.

Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)
dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi
setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Pasar memiliki tempat
atau lokasi tertentu sehinga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan transaksi jual beli produk baik barang maupun jasa (Kasmir, 2010).
Pasar terbagi menjadi dua menurut jenis nya yaitu pasar tradisional dan pasar
modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

Universitas Sumatera Utara

10

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunannya
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka penjual maupun
suatu pengelola pasar. Pada pasar tradisional ini sebagian besar menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, barang elektronik, jasa, dll. Selain itu juga menjual kue tradisional dan
makanan nusantara lainnya.Sistem yang terdapat pada pasar ini dalam proses
transaksi adalah pedagang melayani pembeli yang datang ke stan mereka, dan
melakukan tawar menawar untuk menentukan kata sepakat pada harga dengan jumlah
yang telah disepakati sebelumnya. Pasar seperti ini umumnya dapat ditemukan di
kawasan permukiman agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Pasar
modern merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan ditandai dengan
adanya transaksi jual beli secara tidak langsung. Pembeli melayani kebutuhannya
sendiri dengan mengambil di rak-rak yang sudah ditata sebelumnya. Harga barang
sudah tercantum pada tabel-tabel yang pada rak-rak tempat barang tersebut diletakan
dan merupakan harga pasti tidak dapat ditawar.
Pemasaran
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud
untuk menciptakan permintaan efektif (Hasyim, 1994). Pemasaran merupakan proses
kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam proses
produksi. Dalam hal ini banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum
produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasar, harga

Universitas Sumatera Utara

11

dan promosi. Pemasaran dapat didefinisikasan sebagai kegiatan bisnis yang mengatur
arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga sesuai dengan waktu,
tempat dan bentuk yang dikehendaki pada harga yang dibayar konsumen (Cahyono,
1994).
Menurut Mubyarto (1989), sistem pemasaran dianggap efisien apabila
memenuhi dua syarat, yaitu mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen
kepada konsumen dengan biaya serendah mungkin. Mampu mengadakan pembagian
yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak
yang telah ikut serta di dalam kegiatan produksi dan kegiatan pemasaran komoditas
tersebut. Pengertian adil disini adalah perbandingan antara pengorbanan yang
dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh setiap komponen pemasaran berada
dalam keseimbangan.
Marjin pemasaran
Margin pemasaran adalah perbedaan harga yang diterima oleh peternak
penghasil dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir. Marjin pemasaran
sebagai perbedaan antara harga dibayarkan oleh konsumen akhir dengan harga yang
diterima oleh lembaga pemasaran dan (biaya dari jasa-jasa pemasaran yang
dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran jasa-jasa pemasaran. Biaya dari
jasa-jasa tersebut terdiri atas biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga
pemasaran yang terlibat dalam melakukan fungsi pemasaran dan keuntungan yang
diperoleh sebagai imbalan jasa melakukan fungsi pemasaran tersebut. Jadi komponen

Universitas Sumatera Utara

12

marjin pemasaran terdiri atas biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran. sehingga
secara sistematis margin dapat ditulis sebagai berikut :
Analisis Margin Pemasaran
Marjin Pemasaran = Harga konsumen – Harga produsen
Atau
Marjin Pemasaran = Biaya Lembaga Pemasaran + Keuntungan Pemasaran

Efisiensi Pemasaran
EfisiensiPemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan total nilai produk
yang dipasarkan (Shepherd dalam Soekartawi, 1989).Dapat dirumuskan dengan :

Efisiensi Pemasran =

Total Biaya Pemasaran
x 100%
Total Harga Produk

DalamPerhitungan total biaya transportasi dilakukan dengan menghitung ratarata transportasi yang dikeluarkan kemudian dibagi dengan rata-rata volume
pembelian. Untuk perhitungan total biaya produk dilakukan dengan menghitung
marjin pemasaran kemudian ditambahkan dengan harga jual produsen.
Masalah pemasaran komoditi pertanian pada dasarnya adalah bagaimana
menyalurkan produk-produk pertanian dari produsen kepada konsumen dengan harga
yang wajar dan biaya pemasaran minimal. Menurut Downeydan Erickson(1992)
bahwa pemasaran hasil pertanian ditinjau dari bagian harga yang diterima oleh petani
produsen dikatakan efisien apabila harga jual petani lebih dari 40% dari harga tingkat
konsumen.Analisis efesiesnsi pemasaran dilihat dari share harga yang diterima
produsen Dapat dirumuskan dengan :

Universitas Sumatera Utara

13

Efisiensi Pemasaran =

atau sama dengan : SPf =

pf
pr

harga ditingkat produsen
x 100%
harga di tingkat peternak

x 100%

Dimana :
SPf

= Efisiensi Pemasaran (%)

Pf

= harga di tingkat Peternak (Rp/butir)

Pr

= harga di tingkat konsumen (Rp/butir)

Universitas Sumatera Utara