Dampak Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu Selatan Terhadap Sosial, Ekonomi dan Infrastruktur di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
ABSTRACT
This study aims to empirically analyze the impact of the formation of new
autonomous regions in South Labuhanbatu regency with the social, economic and
infrastructure in South Labuhanbatu. This research was originally motivated due
to the formation of new autonomous regions is Labuhanbatu as a parent area was
then divided into Labuhanbatu, Labuhanbatu North and South Lauhanbatu. So
in this study using secondary data analysis tool is a descriptive analysis and t-test
different test. Both of these analytical tools to compare before spin 2003-2008 in
Labuhanbatu with the following division Labuhanbatu 2008-2014 in the South.
From the results of descriptive analysis it was concluded that on average
before spin 2003-2008 in Labuhanbatu social aspect (labor, the number of
schools and the number of health centers), economic aspects (the number of large
and medium industries), infrastructure aspects (the total length of the road, and
the number of installed electrical power) greater than the following division
Labuhanbatu 2009-2014 in the South. In contrast it with economic (GDP per
capita based on current prices) has on average before the separation is lower
than after the split. While using the tool t-test analysis concluded that there are
significant differences before the new autonomous regions (2003-2008) in
Labuhanbatu social aspects (employment, number of schools, the number of
health centers), economic aspects (GDP per capita based on current prices, the
number of industry large and medium), infrastructure (road length and the
number of installed electrical power) with the following division (2009-2014) in
South Labuhanbatu.
By comparing the same year that is in 2009-2014, occurred a positive
difference. Where the success of the division than before the separation is on
aspects of the economy (GDP per capita based on current prices and the number
of large and medium industries). When compared with Labuhanbatu 2009-2014,
South Labuhanbatu still higher. While giving out the negative impact that the
social aspect (labor, the number of schools and the number of health centers) and
infrastructure (road length according to the conditions and the amount of
installed electrical power). Since the formation of a new autonomous region does
not make South Labuhanbatu equal to or higher than Labuhanbatu.
Keywords: Redistricting, Social, Economic and Infrastructure.
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini secara empiris bertujuan untuk menganalisis dampak
pemekeran di kabupaten Labuhanbatu Selatan terhadap sosial, ekonomi dan
infrastruktur di Labuhanbatu Selatan. Penelitian ini pada awalnya dilatarbelakangi
karena adanya pembentukan daerah otonom baru yaitu Labuhanbatu sebagai
daerah induk kemudian dipecah menjadi Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan
Lauhanbatu Selatan. Sehingga pada penelitian ini menggunakan jenis data
sekunder dengan alat analisis adalah analisis deskriptif dan analisis uji beda t-test.
Kedua alat analisis ini untuk membandingkan sebelum pemekaran 2003-2008 di
Labuhanbatu dengan setelah pemekaran 2008-2014 di Labuhanbatu Selatan.
Dari hasil analisis secara deskriptif maka disimpulkan bahwa rata-rata
sebelum pemekaran 2003-2008 di labuhanbatu aspek sosial (tenaga kerja, jumlah
sekolah dan jumlah pusat kesehatan), aspek ekonomi (jumlah industri besar dan
sedang), aspek infrastruktur (jumlah panjang jalan, dan jumlah daya terpasang
listrik) lebih besar dibandingkan dengan setelah pemekaran 2009-2014 di
Labuhanbatu Selatan. Berbeda hal dengan aspek ekonomi (PDRB perkapita
berdasarkan harga berlaku) memiliki rata-rata sebelum pemekaran lebih rendah
dari pada setelah pemekaran. Sedangkan dengan menggunakan alat analisis uji
t-test disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan sebelum pemekeran
(2003-2008) di Labuhanbatu pada aspek sosial (tenaga kerja, jumlah sekolah,
jumlah pusat kesehatan), aspek ekonomi (PDRB perkapita berdasarkan harga
berlaku, jumlah indsutri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan dan
jumlah daya terpasang listrik) dengan setelah pemekaran (2009-2014) di
Labuhanbatu Selatan.
Dengan membandingkan tahun yang sama yaitu tahun 2009-2014, terjadi
perbedaan yang positif. Dimana, terjadinya keberhasilan pemekaran dibandingkan
sebelum pemekaran yaitu pada aspek ekonomi (PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku dan jumlah industri besar dan sedang). Jika dibandingkan dengan
Labuhanbatu 2009-2014, Labuhanbatu Selatan masih lebih tinggi. Sedangkan
yang memeberikan dampak negatif yaitu pada aspek sosial (tenaga kerja, jumlah
sekolah dan jumlah pusat kesehatan) dan infrastruktur ( panjang jalan menurut
kondisi dan jumlah daya terpasang listrik). Karena pembentukan daerah otonom
baru tidak membuat labuhanbatu selatan sama atau lebih tinggi dari Labuhanbatu.
Kata kunci: Pemekaran, Sosial, Ekonomi, dan Infrastruktur.
v
Universitas Sumatera Utara
This study aims to empirically analyze the impact of the formation of new
autonomous regions in South Labuhanbatu regency with the social, economic and
infrastructure in South Labuhanbatu. This research was originally motivated due
to the formation of new autonomous regions is Labuhanbatu as a parent area was
then divided into Labuhanbatu, Labuhanbatu North and South Lauhanbatu. So
in this study using secondary data analysis tool is a descriptive analysis and t-test
different test. Both of these analytical tools to compare before spin 2003-2008 in
Labuhanbatu with the following division Labuhanbatu 2008-2014 in the South.
From the results of descriptive analysis it was concluded that on average
before spin 2003-2008 in Labuhanbatu social aspect (labor, the number of
schools and the number of health centers), economic aspects (the number of large
and medium industries), infrastructure aspects (the total length of the road, and
the number of installed electrical power) greater than the following division
Labuhanbatu 2009-2014 in the South. In contrast it with economic (GDP per
capita based on current prices) has on average before the separation is lower
than after the split. While using the tool t-test analysis concluded that there are
significant differences before the new autonomous regions (2003-2008) in
Labuhanbatu social aspects (employment, number of schools, the number of
health centers), economic aspects (GDP per capita based on current prices, the
number of industry large and medium), infrastructure (road length and the
number of installed electrical power) with the following division (2009-2014) in
South Labuhanbatu.
By comparing the same year that is in 2009-2014, occurred a positive
difference. Where the success of the division than before the separation is on
aspects of the economy (GDP per capita based on current prices and the number
of large and medium industries). When compared with Labuhanbatu 2009-2014,
South Labuhanbatu still higher. While giving out the negative impact that the
social aspect (labor, the number of schools and the number of health centers) and
infrastructure (road length according to the conditions and the amount of
installed electrical power). Since the formation of a new autonomous region does
not make South Labuhanbatu equal to or higher than Labuhanbatu.
Keywords: Redistricting, Social, Economic and Infrastructure.
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini secara empiris bertujuan untuk menganalisis dampak
pemekeran di kabupaten Labuhanbatu Selatan terhadap sosial, ekonomi dan
infrastruktur di Labuhanbatu Selatan. Penelitian ini pada awalnya dilatarbelakangi
karena adanya pembentukan daerah otonom baru yaitu Labuhanbatu sebagai
daerah induk kemudian dipecah menjadi Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan
Lauhanbatu Selatan. Sehingga pada penelitian ini menggunakan jenis data
sekunder dengan alat analisis adalah analisis deskriptif dan analisis uji beda t-test.
Kedua alat analisis ini untuk membandingkan sebelum pemekaran 2003-2008 di
Labuhanbatu dengan setelah pemekaran 2008-2014 di Labuhanbatu Selatan.
Dari hasil analisis secara deskriptif maka disimpulkan bahwa rata-rata
sebelum pemekaran 2003-2008 di labuhanbatu aspek sosial (tenaga kerja, jumlah
sekolah dan jumlah pusat kesehatan), aspek ekonomi (jumlah industri besar dan
sedang), aspek infrastruktur (jumlah panjang jalan, dan jumlah daya terpasang
listrik) lebih besar dibandingkan dengan setelah pemekaran 2009-2014 di
Labuhanbatu Selatan. Berbeda hal dengan aspek ekonomi (PDRB perkapita
berdasarkan harga berlaku) memiliki rata-rata sebelum pemekaran lebih rendah
dari pada setelah pemekaran. Sedangkan dengan menggunakan alat analisis uji
t-test disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan sebelum pemekeran
(2003-2008) di Labuhanbatu pada aspek sosial (tenaga kerja, jumlah sekolah,
jumlah pusat kesehatan), aspek ekonomi (PDRB perkapita berdasarkan harga
berlaku, jumlah indsutri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan dan
jumlah daya terpasang listrik) dengan setelah pemekaran (2009-2014) di
Labuhanbatu Selatan.
Dengan membandingkan tahun yang sama yaitu tahun 2009-2014, terjadi
perbedaan yang positif. Dimana, terjadinya keberhasilan pemekaran dibandingkan
sebelum pemekaran yaitu pada aspek ekonomi (PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku dan jumlah industri besar dan sedang). Jika dibandingkan dengan
Labuhanbatu 2009-2014, Labuhanbatu Selatan masih lebih tinggi. Sedangkan
yang memeberikan dampak negatif yaitu pada aspek sosial (tenaga kerja, jumlah
sekolah dan jumlah pusat kesehatan) dan infrastruktur ( panjang jalan menurut
kondisi dan jumlah daya terpasang listrik). Karena pembentukan daerah otonom
baru tidak membuat labuhanbatu selatan sama atau lebih tinggi dari Labuhanbatu.
Kata kunci: Pemekaran, Sosial, Ekonomi, dan Infrastruktur.
v
Universitas Sumatera Utara