Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis data primer.Data primer ini merupakan data pokok dalam penelitian ini yang
dikumpulkan oleh penelitian dengan menggunakan metode survei melalui
penyebaran kuesioner kepada responden. Penyebaran kuisioner digunakan untuk
mengetahui data diri responden dan penilaian gaya kepemimpinan, tingkat
pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV
(PERSERO) UNIT KEBUN SOSA. Waktu penelitian dilakukan selama 1 (satu)
bulan sejak penyebaran kuisioner sampai pengumpulan kembali kuisioner terkait.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA
IV (PERSERO) UNIT KEBUN SOSA.
34
Universitas Sumatera Utara
3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel diambil dengan simple random sampling. Responden
merupakan seluruh karyawan yang bekerja di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA
IV (PERSERO) UNIT KEBUN SOSA. Untuk mengambil jumlah sampel penulis
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n=
N
_
N (α)² + 1
Keterangan :
n
: Jumlah Sampel Minimal
N
: Jumlah Populasi
α
: Nilai Kritis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena pengambilan sampel populasi) dalam penelitian ini
nilai α adalah sebesar 0,1 atau 10%.Dengan mengunakan tingkat kesalahan
sebesar 10%, maka ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:
n=
N
_
N (α)² + 1
n=
1041
_
1041 (10%)² + 1
n=
1041
_
1041 (0,01) + 1
n = 91,14 yang dibulatkan menjadi 92 orang
35
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam 2
(dua) klasifikasi variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).
Operasionalisasi dan pengukuran masing - masing variabel diuraikan sebagai
berikut :
a. Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan. Kinerja karyawan (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawabyang di berikan
kepadanya.
b. Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak
dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain
variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah gaya kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan
budaya organisasi. Operasional masing - masing komponen diuraikan
sebagai berikut :
1) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan (X1) yang menempatkan manusia sebagai faktor
pendukung
terpenting
dalam
kepemimpinan
yang
dilakukan
36
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan
anggota organisasi.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan(X2) adalah jenjang yang dimiliki pegawai setelah
menempuh pendidikan baik melalui pendidikan formal, informal, dan
nonformal dengan kemampuan dan keterampilan yang dapat
diterapkan dalam perusahaan secara profesional sehingga dapat
memberikan kinerja yang optimal.
3) Pengalaman Kerja
Pengalaman memunculkan potensi seseorang. Potensi penuh akan
muncul bertahap seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap
bermacam-macam
pengalaman.Indikator
yang
digunakan
untuk
mengukur variabel pengalaman kerja adalah lama waktu/lama kerja,
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan penguasaan
terhadap pekerjaan dan peralatan.
4) Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah cara pandang dan nilai-nilai luhur yang
diyakini oleh seluruh anggota pada suatu organisasi yang berperan
sebagai pedoman dalam berperilaku, serta menjadikan organisasi yang
bersangkutan berbeda dengan organisasi lain.
37
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7
Definisi Operasional
Variabel
Kinerja
Karyawan (Y)
Definisi
Operasional
Hasil kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seseorang
karyawan,
Indikator
1. Tepat waktu
2. Aktif dan bekerja
sama
3. Pengambilan
keputusan
4. Inisiatif
5. Kehadiran
6. Menerima kritik
7. Kualitas kerja
Skala
Ukur
Likert
Gaya
Gaya
Kepemimpinan kepemimpinan
(X1)
yang menempatkan
manusia sebagai
faktor pendukung
terpenting dalam
kepemimpinan
yang dilakukan
berdasarkan dan
mengutamakan
orientasi pada
hubungan dengan
anggota organisasi.
1. Cara mencapai
tujuan.
2. Melaksanakan
tugas dengan baik.
3. Efisiensi tugas.
4. Hubungan dengan
orang lain.
5. Pemberian tugas.
Hubungan baik
dengan orang
lain
Tingkat
Pendidikan
(X2)
1. Berbagi ide
Likert
2. Mngerjakan
sendiri soal
3. Menemukan hal
baru
4. Belajar sebelum
adanya ujian
5. Pelayanan yang
baik dalam
pekerjaan
6. Pekerjaan sesuai
pengetahuan yang
dimiliki
7. Memiliki keahlian
8. Beban kerja
Jenjang yang
dimiliki pegawai
setelah menempuh
pendidikan baik
melalui pendidikan
formal, informal,
dan nonformal
dengan
kemampuan dan
keterampilan yang
dapat diterapkan
dalam perusahaan
secara profesional.
Likert
38
Universitas Sumatera Utara
sesuain keahlian
9. Pemahaman
tentang pekerjaan
Pengalaman
Kerja (X3)
Potensi penuh akan
muncul bertahap
seiring berjalannya
waktu sebagai
tanggapan terhadap
bermacam-macam
pengalaman.
Budaya
Organisasi
(X4)
Cara pandang dan
nilai-nilai luhur
yang diyakini oleh
seluruh anggota
pada suatu
organisasi.
1. Pengalaman
Likert
membatu
pekerjaan
2. Tidak membuang
waktu
3. Sikap profesional
4. Kemahiran dalam
pekerjaan
5. Sesuai prosedur
pekerjaan
6. Dapat mengurangi
kesalahan dalam
pekerjaan
1. Menghasilkan
Likert
yang dibutuhkan
masyarakat
2. Jujur dan
bertanggung
jawab
3. Mengandalkan
team work
4. Melakukan
perbaikan terus
menerus
5. Disiplin
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya
39
Universitas Sumatera Utara
kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk
memperoleh data yang diperlukan (Indriantoro dan Supomo, 1999: 154).
Penyebaran
kuesioner
disebarkan
dengan
survei
langsung
yaitu
mendatangi satu per satu calon responden, melihat apakah calon memenuhi
persyaratan sebagai calon responden, lalu menanyakan kesediaan untuk mengisi
kuesioner dan menunggu responden untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini
penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya diisi
oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan kesungguhan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara- cara mengolah data yang telah terkumpul untuk
kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan
untuk
menjawab
permasalahan
yang
telah
dirumuskan.
Penelitian
ini
menggunakan uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, analisis data, uji F,
uji koefisien determinasi, uji t untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan,
tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan dengan menggunakan software pengolahan data SPSS.
3.7.1 Uji Reliabilitas
Ghozali (2005: 41), Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas
40
Universitas Sumatera Utara
konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha (α). Apabila hasil pengujian
Cronbach Alpha > 0.60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel ini
adalah reliabel (Ghozali 2005:42).
3.7.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun memiliki validitas atau tidak. Dan hasilnya ditunjukkan oleh suatu indeks
yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang
perlu diukur (Indriantoro dan Supomo, 2009: 181). Jika peneliti menggunakan
kuesioner dalam pengumpulan data, maka kuesioner tersebut harus mengukur apa
yang ingin diukurnya.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data
adalah r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari rtabel (nilai kritis) pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Bila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis maka
alat ukur tersebut valid menurut Ghozali(2006:46).
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi
klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan
bermanfaat. Uji klasik dalam penelitian hanya meliputi uji normalitas, uji
heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
41
Universitas Sumatera Utara
1) Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas itu sendiri menurut Ghozali (2005:110)
adalah "ingin mengetahui apakah model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal". Jika nilai residual tidak mengikuti
distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak adalah dengan desain grafik. Jika data menyebar di
sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain itu, dapat
digunakan uji statistik Kolmogrov-Sminorv (K-S), yang dijelaskan oleh
Ghozali (2005:119). Bila nilai probabilitas atau sig < 0.05 berarti variabel
bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya bila
nilai probabilitas atau sig < 0.05 berarti variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas adalah dengan
melihat Grafik plot.
42
Universitas Sumatera Utara
Pada Grafik plot jika ada pola tertetu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan
jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik meyebar di atas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2005:105).
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
didalam model regresi yaitu dengan melihat (1) nilai tolerance dan
lawannya
(2)
Variance
Inflation
Faktor
(VIF)
Multikolinearitas
menunjukkan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat besaran
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Semakin tinggi nilai VIF,
maka semakin besar peluang terjadinya multikolinearitas antar variabel,
dengan ketentuan (Ghozali, 2005:95):
1. Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10, maka ada kasus
multikolinearitas.
2. Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka tidak ada kasus
multikolinearitas.
43
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda,
hal ini menunjukkan hubungan (korelasi) antara kejadian yang satu dengan
kejadian lainnya. Karena terdapat lebih dari dua variabel, maka hubungan linier
dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda. Regresi berganda
dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan dari suatu variabel
independen terhadap variabel dependen (Santosa dan Ashari, 2005).
Dalam pengolahan data, proses perhitungan regresi menggunakan bantuan
program SPSS. Persamaan yang diperoleh dalam analisis data tersebut adalah
sebagai berikut;
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y
: Kinerja Karyawan
a
: Konstanta
b1
: Koefisiensi regresi
X1
: Gaya Kepemimpinan
X2
: Tingkat Pendidikan
X3
: Pengalaman Kerja
X4
: Budaya Organisasi
e
: Standar eror (faktor pengganggu di luar model)
Adapun kesatuan penerimaan dan penolakan hipotesis dengan kesatuan
apabila angka signifikan dibawah 0,05 maka hipoesis nol (Ho) di tolak.
44
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, apabila angka signifikan di atas 0,05 maka hipotesis nol (Ho) di
terima.
3.7.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang
mengukur seberapa besar kemampuan variabel - variabel bebas yang digunakan
dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas
(Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212). Nilai koefisien determinasi berkisar
antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi (R²) yang kecil (mendekati nol) berarti
kemampuan variabel - variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien
determinasi (R²) yang mendekati satu berarti variabel - variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel bebas.
3.7.6 Uji F
Menurut (Ghozali 2005:84) uji F dalam penelitian ini digunakan untuk
melihat goodness of fit, yakni menguji apakah data layak untuk diuji atau tidak.
Data dianggap layak untuk diuji jika nilai F lebih dari 4 (nilai signifikan < 0,05).
Data tidak layak untuk diuji jika nilai F lebih kecil dari 4 (nilai signifikan > 0,05).
3.7.7 Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun
45
Universitas Sumatera Utara
ketentuan penerimaan atau penolakan pengujian ini yaitu apabila angka signifikan
kurang dari 0,05 maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak
(Ghozali, 2005:85).
Pengujian
hipotesis
juga
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuan :
1. - jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang signifikan).
- jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh yang
signifikan).
2. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah :
- jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
- jika signifikansi < 0,05 mak a Ho ditolak.
46
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1
Sejarah Singkat PTPN IV Unit Kebun Sosa
PTP. Nusantara IV (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bergerak
dibidang Agrobisnis, mengemban tugas Tri Dharma Perkebunan dengan Visi
membangun PTPN-IV (Persero) menjadi Agribisnis Perkebunan yang tangguh
dan Misi menjalankan usaha agar bisnis Perkebunan guna meningkatkan daya
saing produk secara terus menerus menghasilkan laba berkesinambungan dengan
mengelola usaha secara profesional serta memberikan perhatian dan peran kepada
masyarakat lingkungan. PTPN-IV (Persero) Medan sebagai pelopor utama
pembukaan areal kelapa sawit di Kecamatan Sosa yang tadinya merupakan
padang ilalang dan hutan yang tidak produktif dengan keberadaan PTPN-IV di
Kecamatan Sosa areal berubah menjadi tanaman kelapa sawit yang terdiri dari
tanaman kebun inti dan plasma. Sasaran utama adalah untuk meningkatkan taraf
hidup para petani tradisional melalui Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat) yang
berkaitan dengan program pemerintah melalui departemen transmigrasi.
Dengan keberadaan PTP. Nusantara-IV di Kecamatan Hutaraja Tinggi
secara tidak langsung masyarakat Sosa yang tadinya belum mengetahui tata cara
bercocok tanam dan kegunaan kelapa sawit, saat ini masyarakat Sosa yang bukan
petani PIR Trans sudah menanam lahannya dengan tanaman kelapa sawit, bahkan
tanaman semula karet telah di konversi dengan tanaman kelapa sawit. Dengan
47
Universitas Sumatera Utara
dibukanya proyek ini membuat pihak perusahaan swasta besar maupun
perorangan berlomba membuka areal tanaman kelapa sawit di Kecamatan
Hutaraja Tinggi dan Kecamatan Sosa.
Kebun Sosa kondisinya sangatlah kondusif walaupun harus ada
pengawalan Brimob khususnya untuk Afdeling I, II dan III, karena diklaim oleh
masyarakat 17 Desa. Aktifitas kerja Karyawan baik panen maupun pemeliharaan
khususnya di Afdeling I, II dan III tidak berjalan (Standpass) akibat tuntutan
pembangunan plasma 2 dari masyarakat 17 Desa tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kebun sosa mencoba mencari solusi dengan
mengadakan pendekatan - pendekatan terhadap beberapa tokoh-tokoh masyarakat,
Alhamdulillah tanggal 17 Oktober 2011 di afdeling III telah dapat dilaksanakan
kegiatan kerja seperti biasa.
Untuk afdeling I dan II kebun sosa masih terus berusaha dengan mencari solusisolusi, agar kegiatan kerja dapat dilaksanakan seperti yang telah berjalan di
afdeling III.
Untuk masalah mondang plus tuntutan pembangunan plasma oleh masyarakat
hutaraja lamo sebanyak 500 KK (1.000 Ha) 500 Ha untuk Hutaraja Lamo dan 500
Ha untuk Mondang yang mana telah terjadi kekurangan lahan sebanyak 350 Ha,
yang seharusnya ± 1000 Ha.
Masyarakat Hutaraja Lamo menuntut agar lahan yang telah dibangun sebanyak
650 Ha, 500 Ha dibagikan kepada masyarakat Hutaraja Lamo, tetapi sebagai
48
Universitas Sumatera Utara
penyedia lahan desa Mondang keberatan dan tidak mau menerima usul/tuntutan
dari masyarakat Hutaraja Lamo tersebut.
Pihak perusahaan khususnya Kebun Sosa telah berusaha mencari solusi-solusi
agar dapat menyelesaikan masalah Mondang Plus tersebut dengan mengadakan
pendekatan-pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dari desa Hutaraja Lamo
maupun Desa Mondang.
Wilayah Padang Bolak/Padang Lawas yang didalamnya termasuk
Barumun Sosa mempunyai iklim kering, selama ratusan tahun digarap oleh
penduduk
dengan
sistem
ladang
berpindah,
disamping
itu
merupakan
penggembalaan ternak secara tradisional, hal tersebut menyebabkan ekosistem
tidak dapat dipertahankan mengakibatkan kelestarian sumber daya alam semakin
merosot sehingga wilayah Padang Bolak/ Padang Lawas berubah menjadi Savana.
Keadaan tersebut membuat lokasi Padang Bolak terpilih sebagai objek
Pembangunan Kebun Inti dan Plasma.
PIR Trans Sosa berlokasi di Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang
Lawas, Propinsi Sumatera Utara. Jarak dari Kantor Direksi Medan ± 625 KM, dari
Kota Kabupaten Sibuhuan ± 35 Km dan dari kota Kecamatan Panyabungan ± 15
Km.
Adapun dasar pembangunan Kebun Inti dan Plasma :
1. Surat PNP VII (saat ini PTPN-IV) kepada Gubernur KDH Tingkat I
Propinsi Sumatera Utara No. 07.07/X/280/1983 tanggal 31 Kamiaro 1983
49
Universitas Sumatera Utara
2. Surat Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras No.
44/Menmud/UPPTK/V/1983, tanggal 21 Mei 1983
1. Tindak lanjut dari Surat Menteri Muda Urusan peningkatan Produksi
tanaman keras tersebut, PNP VII (saat ini PTPN-IV) melalui surat-surat
No.07.07/X/280/1983 tanggal 29 Agustus 1983 dengan perincian sebagai
berikut :
2. Untuk Kebun Inti
seluas 24.000 Ha
3. Untuk Kebun Plasma
seluas 24.000 Ha
Karyawan Pimpinan Unit Kebun Sosa terdiri dari :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajer Unit
Kadistan Ry A
Kadistan Ry B
Kadis Tata Usaha
Asisten SDM & Umum
Asisten Tehnik Umum
Asisten Afdeling I
Asisten Afdeling II
Asisten Afdeling III
Asisten Afdeling IV
Asisten Afdeling V
Asisten Afdeling VI
Asisten Afdeling VII
Asisten Afdeling VIII
Asisten Afdeling IX
Asisten Hama Penyakit
PAPAM
Dokter Puskesbun
50
Universitas Sumatera Utara
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1
Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1.1 Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
87
94,56%
Perempuan
5
5,44%
Total
92
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.2menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis
kelamin laki-laki adalah 87 responden dengan presentase sebesar 94,56% dan
perempuan 5 responden dengan presentase 5,44%. Pada penelitian ini mayoritas
responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 87 orang.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase
20 - 30
2
2,17%
31 - 40
13
14,13%
41 – 50
45
48,92%
51 - 60
32
34,78%
92
100%
Total
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
51
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.3 usia mayoritas responden yaitu pada usia 20 - 21
tahun dengan persentase sebesar 2,17%, pada usia 31 - 40 tahun sebesar 14,13%,
dan pada usia 51 - 60 tahun sebesar 34,78%. Pada penelitian ini responden
berumur 41 - 50 tahun sebanyak 45 orang adalah responden terbesar dengan
persentase sebesar 72,3% dari total responden berdasarkan umur.
4.2.1.3 Karakteristik Respondens Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frekuensi
Presentase
SMP
11
11,95%
SMA/SMK/STM
73
79,35%
S1
8
8,7%
92
100%
Total
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.4 menunjukkan latar belakang keluarga responden adalah
non wirausahawan dengan presentase sebesar 66,7%, dan wirausahawan sebesar
33,3% seperti wirausaha dibidang kuliner, jasa, jual beli dan agrobisnis. Hal ini
berarti bahwa mayoritas reponden berasal dari keluarga non wirausaha.
4.2.1.4 Karakteristik Respondens Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
Presentase
1-10
24
33,3%
11-20
48
66,7%
21-30
72
100%
31-40
48
66,7%
Total
93
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
52
Universitas Sumatera Utara
4.2.2
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan (X1)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Gaya Kepemimpinan
(X1)
SS
S
RR
TS
STS
Total
NO.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
2
2,2 22 23,9 21 22,8 23
25
24 26,1 92 100
1
30 32,6 54 58,7 8
8,7
0
0
0
0
92 100
2
36 39,1 43 46,7 10 10,9 3
3,3
0
0
92 100
3
3
3,3 26 28,3 24 26,1 10 10,9 29 31,5 92 100
4
31 33,7 36 39,1 8
8,7 16 17,4 1
1,1 92 100
5
34
37
40 43,5 18 19,6 0
0
0
0
92 100
6
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama,sebanyak 2,2% responden menyatakan sangat setuju,
23,9% menyatakan setuju, 22,8% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan
tidak setuju dan 26,1% menyatakan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua,sebanyak 32,6% responden menyatakan sangat setuju,
58,7% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak 39,1% responden menyatakan sangat setuju,
46,7% menyatakan setuju, 10,9%menyatakan ragu-ragu, 3,3% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat setuju,
28,3% menyatakan setuju, 26,1% menyatakan ragu-ragu, 10,9% menyatakan
tidak setuju dan 31,5% menyatakan sangat tidak setuju.
53
Universitas Sumatera Utara
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 33,7% menyatakan sangat setuju, 39,1%
menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, 17,4% menyatakan tidak
setuju dan 1,1% sangat tidak setuju.
6.Pada penyataan keenam, sebanyak 37% menyatakan sangat setuju, 43,5%
menyatakan setuju, 19,6% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tingkat Pendidikan (X2)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan
(X2)
SS
S
RR
TS
STS
Total
No.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
42
45,7
48
52,2
2
2,2
0
0
0
0
92
100
1
50 54,3 41 44,6 1
1,1
0
0
0
0
92 100
2
34
37
52 56,5 6
6,5
0
0
0
0
92 100
3
25 27,2 66 71,7 1
1,1
0
0
0
0
92 100
4
32 34,8 49 53,3 11
12
0
0
0
0
92 100
5
29 31,5 56 60,9 7
7,6
0
0
0
0
92 100
6
25 27,2 59 64,1 8
8,7
0
0
0
0
92 100
7
24
26,1
60
65,2
8
8,7
0
0
0
0
92 100
8
29 31,5 50 54,3 13 14,1 0
0
0
0
92 100
9
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama, sebanyak 45,7% responden menyatakan sangat setuju,
52,2% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 54,3% responden menyatakan sangat setuju,
44,6% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
54
Universitas Sumatera Utara
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak37% responden menyatakan sangat setuju,
56,5% menyatakan setuju, 6,5%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat,sebanyak 27,2% responden menyatakan sangat setuju,
71,7% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 34,8% responden menyatakan sangat setuju,
53,3% menyatakan setuju, 12% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
6.Pada pernyataan keenam, sebanyak31,5% responden menyatakan sangat setuju,
60,9% menyatakan setuju, 7,6%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
7.Pada pernyataan ketujuh,sebanyak 27,2% responden menyatakan sangat setuju,
64,1% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
8.Pada pernyataan kedelapan, sebanyak 26,1% responden menyatakan sangat
setuju, 65,2% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
9.Pada pernyataan kesembilan, sebanyak31,5% responden menyatakan sangat
setuju, 54,3% menyatakan setuju, 14,1%menyatakan ragu-ragu dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
55
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengalaman Kerja (X3)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Pengalaman Kerja
(X3)
No.
SS
S
RR
TS
STS
Total
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
35
38
57
62
0
0
0
0
0
0
92
100
1
33 35,9 35
38
24 26,1 0
0
0
0
92
100
2
30 32,6 38 41,3 24 26,1 0
0
0
0
92
100
3
7
7,6 83 90,2 2
2,2
0
0
0
0
92
100
4
19 20,7 65 70,7 8
8,7
0
0
0
0
92
100
5
23
25
57
62
12
13
0
0
0
0
92
100
6
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, sebanyak 38% responden menyatakan sangat setuju,
62% menyatakan setuju, 0% menyatakan ragu-ragu, tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 35,9% responden menyatakan sangat setuju,
38% menyatakan setuju, 26,1% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak32,6% responden menyatakan sangat setuju,
41,3% menyatakan setuju, 26,1%menyatakan ragu-ragudan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 7,6% responden menyatakan sangat setuju,
90,2% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima,sebanyak 20,7% menyatakan sangat setuju, 70,7%
menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
56
Universitas Sumatera Utara
6.Pada penyataan keenam, sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 62%
menyatakan setuju, 13% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi (X4)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Budaya Organisasi
(X4)
No.
SS
S
RR
TS
STS
Total
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
37 40,2 50 54,3 5
5,4
0
0
0
0
92
100
1
26 28,3 47 51,1 19 20,7 0
0
0
0
92
100
2
27 29,3 53 57,6 12
13
0
0
0
0
92
100
3
7
7,6 69
75
15 16,3 1
1,1
0
0
92
100
4
31 33,7 52 56,5 9
9,8
0
0
0
0
92
100
5
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, saya sebanyak 40,2% responden menyatakan sangat
setuju, 54,3% menyatakan setuju, 5,4% menyatakan ragu-ragu, 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, Saya sebanyak 28,3% responden menyatakan sangat
setuju, 51,1% menyatakan setuju, 20,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak29,3% responden menyatakan sangat setuju,
57,6% menyatakan setuju, 13%menyatakan ragu-ragudan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
57
Universitas Sumatera Utara
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 7,6% responden menyatakan sangat setuju,
75% menyatakan setuju, 16,3% menyatakan ragu-ragu, dan 1,1% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima,sebanyak 33,7% menyatakan sangat setuju, 56,5%
menyatakan setuju, 9,8% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kinerja Karyawan (Y)
SS
S
RR
TS
STS
Total
No.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
39 42,4 52 56,5 1
1,1
0
0
0
0
92 100
1
34
37
56
60,9
2
2,2
0
0
0
0
92 100
2
4
4,3 63 68,5 18 19,6 7
7,6
0
0
92 100
3
5
5,4 68 73,9 16 17,4 3
3,3
0
0
92 100
4
36 39,1 33 35,9 23
25
0
0
0
0
92 100
5
1
1,1 10 10,9 0
0
35
38
46
50
92 100
6
32 34,8 35
38
25 27,2 0
0
0
0
92 100
7
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama,sebanyak 42,4% responden menyatakan sangat
setuju, 56,5% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 37% responden menyatakan sangat setuju,
60,9% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
58
Universitas Sumatera Utara
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak4,3% responden menyatakan sangat setuju,
68,5% menyatakan setuju, 19,6%menyatakan ragu-ragu, 7,6% menyatakan
tidak setuju dan0%sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat,sebanyak 5,4% responden menyatakan sangat setuju,
73,9% menyatakan setuju, 17,4% menyatakan ragu-ragu, 3,3% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 39,1% responden menyatakan sangat setuju,
35,9% menyatakan setuju, 25% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
6.Pada pernyataan keenam, sebanyak1,1% responden menyatakan sangat setuju,
10,9% menyatakan setuju, 0%menyatakan ragu-ragu, 38% menyatakan tidak
setuju dan0% sangat tidak setuju.
7.Pada pernyataan ketujuh,sebanyak 34,8% responden menyatakan sangat setuju,
38% menyatakan setuju, 27,2% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji
coba kuesioner paling sedikit 30 orang.Dalam penelitian ini, uji coba
kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap
butir-butir pertanyaan dari variabel gaya kepemimpinan(X1 ), tingkat
pendidikan(X2 ), pengalaman kerja(X3 ), budaya organisasi(X4 )dan kinerja
karyawan (Y).
59
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Tabel Uji Validitas
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
P1
132.6000
153.490
.923
.961
P2
132.7333
152.823
.859
.962
P3
132.6667
151.816
.890
.961
P4
132.5667
152.944
.786
.962
P5
132.8000
152.097
.876
.961
P6
132.7333
153.582
.808
.962
P7
132.8333
150.695
.853
.962
P8
132.6667
151.885
.885
.961
P9
132.5667
152.944
.786
.962
P10
132.6667
152.989
.813
.962
P11
132.7333
153.444
.818
.962
P12
132.6000
153.490
.923
.961
P13
132.5667
152.944
.786
.962
P14
132.7333
153.926
.785
.962
P15
133.0000
162.828
.373
.965
P16
133.0333
162.861
.378
.964
P17
133.1000
161.955
.505
.964
P18
133.0667
162.616
.489
.964
P19
133.0667
162.616
.489
.964
P20
132.8000
149.959
.875
.961
P21
132.8667
159.982
.390
.966
P22
132.6667
152.989
.813
.962
P23
132.7333
153.444
.818
.962
P24
132.6000
153.490
.923
.961
P25
132.5667
152.944
.786
.962
P26
132.7333
153.926
.785
.962
P27
133.0000
162.828
.383
.965
P28
132.8667
157.844
.608
.963
60
Universitas Sumatera Utara
P29
133.0000
166.966
.583
.966
P30
133.0333
165.895
.526
.966
P31
133.1333
164.602
.826
.965
P32
133.0667
164.547
.537
.965
P33
133.1333
161.499
.3780
.965
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (r hitung) pada
taraf signifikansi 0,05. Bila koefisien korelasi (r hitung) > nilai kritis (r tabel)
maka alat ukur tersebut valid. Nilai kritis (r tabel) pada penelitian ini adalah
0,361. Berdasarkan hasil uji validitas pada table diatas, seluruh pertanyaan
memiliki r hitung > r tabel yang berarti bahwa seluruh pernyataan tersebut valid.
“Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas
maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas” (Noor, 2011:130).Berikut hasil
dari uji reliabilitas:
Tabel 4.11
Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.964
33
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7, maka kuesioner
penelitian bersifat reliable.Berdasarkan tabel diatas karena seluruh variabel
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,7maka variabel tersebut reliabel.
61
Universitas Sumatera Utara
4.3
Uji Asumsi Klasik
4.3.1
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi
normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukandengan analisis grafik yaitu pada
Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar di
sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of
Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017(data diolah)
Gambar 4.2 Uji Normalitas
62
Universitas Sumatera Utara
DariGambar 4.1dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data
disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Dan
padaGambar 4.2Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi
normal,hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri
ataumelenceng ke kanan.
Selain itu, uji normalitas pada penelitian inimenggunakanujiKolmogorovsmirnovpada tingkat signifikan5% yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 di
bawah ini.
Tabel 4.12
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
92
a,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
1.34950324
Absolute
.088
Positive
.088
Negative
-.056
Kolmogorov-Smirnov Z
.845
Asymp. Sig. (2-tailed)
.473
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai
Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,473 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau 5%.
63
Universitas Sumatera Utara
4.3.2
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang
baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi (Situmorang,
2010:129).
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan
masalah multikolinier yang semakin serius.
1. Jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas.
2. Jika nilai Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinieritas.
Tabel 4.13
Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Coefficients
Collinearity
Coefficients
Statistics
Std.
Model
1
B
(Constant)
Gaya
Error
-9.428
2.388
.379
.069
.250
.077
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
-3.949
.000
.319
5.461
.000
.686
1.457
.225
3.236
.002
.484
2.067
Kepemimpinan
Tingkat
Pendidikan
64
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman Kerja
.465
.105
.379
4.414
.000
.317
3.151
Budaya
.304
.105
.206
2.892
.005
.461
2.171
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa tidak terdapat multikolinieritas
pada data (variabel) karena nilai toleransi (Tolerance Value)> 0,1 dan VIF < 5.
Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah
multikoliearitas.
4.3.3
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama
maka
dikatakan
homoskedastisitas,
jika
tidak
sama
maka
dikatakan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas . Alat untuk menguji heteroskedastisitas terbagi dua, yaitu
analisis grafik dan analisis statistik.
a.Analisis Grafik
Data grafik ditunjukkan oleh titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah angka 0 sumbu Y. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada
modelregresi. Sedangkan jika titik-titik menyebar membentuk suatu pola tertentu,
maka terjadi heteroskedastisitas.
65
Universitas Sumatera Utara
Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)
Gambar 4.3
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan pada Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat
berwirausaha berasarkan masukan variabel independen efikasi diri dan lingkungan
keluarga.
b. Analisis Statistik Glesjer
Analisis
Glejser
mengusulkan
untuk
meregresi
nilai
absolute
residualterhadap variable independen. Jika variable independen signifikan secara
statistic
mempengaruhi
variable
dependen
maka
ada
indikasi
terjadi
heteroskedastisitas.
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14
Uji Glesjer
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.288
1.239
.046
.036
Tingkat Pendidikan
-.073
Pengalaman Kerja
Budaya Organisasi
Gaya
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.040
.301
.158
1.280
.204
.040
-.267
-1.810
.074
.036
.055
.118
.650
.518
.037
.055
.101
.672
.504
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.11, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen
(gaya kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya
organisasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas gaya kepemimpinan (0,204),
tingkat pendidikan (0,074), pengalaman kerja (0,518) dan budaya organisasi
(0,504) signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4
Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis).
Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya
67
Universitas Sumatera Utara
minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk
menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X dengan variabel
terikat yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141). Adapun model persamaan
regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Kinerja karyawana
a = Konstanta
X1 = gaya kepemimpinana
X2 = tingkat pendidikan
X3 = pengalaman kerja
X4 = budaya organisasi
b1 = koefisien gaya kepemimpinan
b2 = koefisien tingkat pendidikan
b3 = koefisien pengalaman kerja
b4 = koefisien budaya organisasi
e = Standard error
Tabel 4.15
Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
-9.428
Std. Error
2.388
Coefficients
Beta
t
-3.949
Sig.
.000
68
Universitas Sumatera Utara
Gaya
.379
.069
.319
5.461
.000
Tingkat Pendidikan
.250
.077
.225
3.236
.002
Pengalaman Kerja
.465
.105
.379
4.414
.000
Budaya Organisasi
.304
.105
.206
2.892
.005
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.13 maka persamaan analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = -9.428 + 0,379X1+ 0,250X2 + 0,465X3 + 0,304X4 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = -9.428. Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas
adalah -9.428. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen
bernilai 0, maka nilai variabel dependen (Y) adalah -9.428.
b.Koefisien X1(b1) = 0,379 menunjukkan jika efikasi diri (X1) ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar
0,379 satuan.
c.Koefisien X2(b2) = 0,250. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X2)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,250 satuan.
d.Koefisien X3(b3) = 0,465. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X3)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,465 satuan.
69
Universitas Sumatera Utara
e. Koefisien X4(b4) = 0,304. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X4)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,304 satuan.
4.5
Uji Hipotesis
4.5.1
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang,
2010:147). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (Pembilang) = k –1
df (Penyebut) = n –k
Keterangan :
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 92 dan
jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 5, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 5 – 1 = 4
2. df (penyebut) = 92 – 4 = 88
Nilai F-hitungakan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS,
kemudian akan dibandingkan dengan F-tabelpada tingkat α = 5%
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16
Hasil Uji SignifikanSimultan(Uji-F)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regression
647.014
4
161.753
Residual
165.725
87
1.905
Total
812.739
91
84.915
Sig.
.000
a
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Budaya
Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F-hitungpada kolom F
yakni sebesar 84.915 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai Ftabelyakni 2,32, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F-hitung
> F-tabel(84.915 > 2,32).
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung > F-tabeldan tingkat
signifikansinya (0,000 < 0.05), menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu gaya
kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi,
secara serempak berpengaruh positif dansignifikan terhadap variabel terikat
kinerja karyawan.
4.5.2
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang,
2010:147).
71
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujiannya adalah:
-
Jika Thitung< T tabel, maka Hoditerima dan Haditolak.
-
Jika Thitung> T tabel, maka Hoditolak dan Haditerima.
-
Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka Hoditolak dan
Haditerima.
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
-n = jumlah sampel, n = 92
-k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5
- Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) = (n-k) = 92–5 = 87
Maka t table yang digunakan adalah t0,05 (87) = 1,66256
Tabel 4.17
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
-9.428
2.388
.379
.069
Tingkat Pendidikan
.250
Pengalaman Kerja
Budaya Organisasi
Gaya
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.949
.000
.319
5.461
.000
.077
.225
3.236
.002
.465
.105
.379
4.414
.000
.304
.105
.206
2.892
.005
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
72
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Nilai t-hitungvariabel gaya kepemimpinan adalah 5.461dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (5.461> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,002< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan.
2. Variabel Tingkat Pendidikan (X2)
Nilai t-hitung variabel tingkat pendidikan adalah 3.236dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (3.236> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,009< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
3. Variabel Pengalaman Kerja (X3)
Nilai t-hitungvariabel pengalaman kerja adalah 4.414dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (4.414> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
4. Variabel Budaya Organisasi (X4)
Nilai t-hitung variabel budaya organisasi adalah 2.892dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (2.892> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,005< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
73
Universitas Sumatera Utara
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
4.5.3
Pengujian Koefisien Determinasi (�� )
Koefisien Determinasi (� 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
(� 2 ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 t-tabel (5.461> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,002< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadapkinerja
karyawan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hendriawan,
2008) di PT. Dwimitra Multiguna Sulawesi Utara, (Suharyanto, 2011) di
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos
Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank mega
cabang Semarang, dimana kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
75
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wijaya Supardo (2006:4), me
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis data primer.Data primer ini merupakan data pokok dalam penelitian ini yang
dikumpulkan oleh penelitian dengan menggunakan metode survei melalui
penyebaran kuesioner kepada responden. Penyebaran kuisioner digunakan untuk
mengetahui data diri responden dan penilaian gaya kepemimpinan, tingkat
pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV
(PERSERO) UNIT KEBUN SOSA. Waktu penelitian dilakukan selama 1 (satu)
bulan sejak penyebaran kuisioner sampai pengumpulan kembali kuisioner terkait.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA
IV (PERSERO) UNIT KEBUN SOSA.
34
Universitas Sumatera Utara
3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel diambil dengan simple random sampling. Responden
merupakan seluruh karyawan yang bekerja di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA
IV (PERSERO) UNIT KEBUN SOSA. Untuk mengambil jumlah sampel penulis
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n=
N
_
N (α)² + 1
Keterangan :
n
: Jumlah Sampel Minimal
N
: Jumlah Populasi
α
: Nilai Kritis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena pengambilan sampel populasi) dalam penelitian ini
nilai α adalah sebesar 0,1 atau 10%.Dengan mengunakan tingkat kesalahan
sebesar 10%, maka ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:
n=
N
_
N (α)² + 1
n=
1041
_
1041 (10%)² + 1
n=
1041
_
1041 (0,01) + 1
n = 91,14 yang dibulatkan menjadi 92 orang
35
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam 2
(dua) klasifikasi variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).
Operasionalisasi dan pengukuran masing - masing variabel diuraikan sebagai
berikut :
a. Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan. Kinerja karyawan (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawabyang di berikan
kepadanya.
b. Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak
dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain
variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah gaya kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan
budaya organisasi. Operasional masing - masing komponen diuraikan
sebagai berikut :
1) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan (X1) yang menempatkan manusia sebagai faktor
pendukung
terpenting
dalam
kepemimpinan
yang
dilakukan
36
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan
anggota organisasi.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan(X2) adalah jenjang yang dimiliki pegawai setelah
menempuh pendidikan baik melalui pendidikan formal, informal, dan
nonformal dengan kemampuan dan keterampilan yang dapat
diterapkan dalam perusahaan secara profesional sehingga dapat
memberikan kinerja yang optimal.
3) Pengalaman Kerja
Pengalaman memunculkan potensi seseorang. Potensi penuh akan
muncul bertahap seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap
bermacam-macam
pengalaman.Indikator
yang
digunakan
untuk
mengukur variabel pengalaman kerja adalah lama waktu/lama kerja,
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan penguasaan
terhadap pekerjaan dan peralatan.
4) Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah cara pandang dan nilai-nilai luhur yang
diyakini oleh seluruh anggota pada suatu organisasi yang berperan
sebagai pedoman dalam berperilaku, serta menjadikan organisasi yang
bersangkutan berbeda dengan organisasi lain.
37
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7
Definisi Operasional
Variabel
Kinerja
Karyawan (Y)
Definisi
Operasional
Hasil kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seseorang
karyawan,
Indikator
1. Tepat waktu
2. Aktif dan bekerja
sama
3. Pengambilan
keputusan
4. Inisiatif
5. Kehadiran
6. Menerima kritik
7. Kualitas kerja
Skala
Ukur
Likert
Gaya
Gaya
Kepemimpinan kepemimpinan
(X1)
yang menempatkan
manusia sebagai
faktor pendukung
terpenting dalam
kepemimpinan
yang dilakukan
berdasarkan dan
mengutamakan
orientasi pada
hubungan dengan
anggota organisasi.
1. Cara mencapai
tujuan.
2. Melaksanakan
tugas dengan baik.
3. Efisiensi tugas.
4. Hubungan dengan
orang lain.
5. Pemberian tugas.
Hubungan baik
dengan orang
lain
Tingkat
Pendidikan
(X2)
1. Berbagi ide
Likert
2. Mngerjakan
sendiri soal
3. Menemukan hal
baru
4. Belajar sebelum
adanya ujian
5. Pelayanan yang
baik dalam
pekerjaan
6. Pekerjaan sesuai
pengetahuan yang
dimiliki
7. Memiliki keahlian
8. Beban kerja
Jenjang yang
dimiliki pegawai
setelah menempuh
pendidikan baik
melalui pendidikan
formal, informal,
dan nonformal
dengan
kemampuan dan
keterampilan yang
dapat diterapkan
dalam perusahaan
secara profesional.
Likert
38
Universitas Sumatera Utara
sesuain keahlian
9. Pemahaman
tentang pekerjaan
Pengalaman
Kerja (X3)
Potensi penuh akan
muncul bertahap
seiring berjalannya
waktu sebagai
tanggapan terhadap
bermacam-macam
pengalaman.
Budaya
Organisasi
(X4)
Cara pandang dan
nilai-nilai luhur
yang diyakini oleh
seluruh anggota
pada suatu
organisasi.
1. Pengalaman
Likert
membatu
pekerjaan
2. Tidak membuang
waktu
3. Sikap profesional
4. Kemahiran dalam
pekerjaan
5. Sesuai prosedur
pekerjaan
6. Dapat mengurangi
kesalahan dalam
pekerjaan
1. Menghasilkan
Likert
yang dibutuhkan
masyarakat
2. Jujur dan
bertanggung
jawab
3. Mengandalkan
team work
4. Melakukan
perbaikan terus
menerus
5. Disiplin
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya
39
Universitas Sumatera Utara
kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk
memperoleh data yang diperlukan (Indriantoro dan Supomo, 1999: 154).
Penyebaran
kuesioner
disebarkan
dengan
survei
langsung
yaitu
mendatangi satu per satu calon responden, melihat apakah calon memenuhi
persyaratan sebagai calon responden, lalu menanyakan kesediaan untuk mengisi
kuesioner dan menunggu responden untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini
penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya diisi
oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan kesungguhan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara- cara mengolah data yang telah terkumpul untuk
kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan
untuk
menjawab
permasalahan
yang
telah
dirumuskan.
Penelitian
ini
menggunakan uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, analisis data, uji F,
uji koefisien determinasi, uji t untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan,
tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan dengan menggunakan software pengolahan data SPSS.
3.7.1 Uji Reliabilitas
Ghozali (2005: 41), Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas
40
Universitas Sumatera Utara
konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha (α). Apabila hasil pengujian
Cronbach Alpha > 0.60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel ini
adalah reliabel (Ghozali 2005:42).
3.7.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun memiliki validitas atau tidak. Dan hasilnya ditunjukkan oleh suatu indeks
yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang
perlu diukur (Indriantoro dan Supomo, 2009: 181). Jika peneliti menggunakan
kuesioner dalam pengumpulan data, maka kuesioner tersebut harus mengukur apa
yang ingin diukurnya.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data
adalah r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari rtabel (nilai kritis) pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Bila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis maka
alat ukur tersebut valid menurut Ghozali(2006:46).
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi
klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan
bermanfaat. Uji klasik dalam penelitian hanya meliputi uji normalitas, uji
heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
41
Universitas Sumatera Utara
1) Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas itu sendiri menurut Ghozali (2005:110)
adalah "ingin mengetahui apakah model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal". Jika nilai residual tidak mengikuti
distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak adalah dengan desain grafik. Jika data menyebar di
sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain itu, dapat
digunakan uji statistik Kolmogrov-Sminorv (K-S), yang dijelaskan oleh
Ghozali (2005:119). Bila nilai probabilitas atau sig < 0.05 berarti variabel
bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya bila
nilai probabilitas atau sig < 0.05 berarti variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas adalah dengan
melihat Grafik plot.
42
Universitas Sumatera Utara
Pada Grafik plot jika ada pola tertetu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan
jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik meyebar di atas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2005:105).
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
didalam model regresi yaitu dengan melihat (1) nilai tolerance dan
lawannya
(2)
Variance
Inflation
Faktor
(VIF)
Multikolinearitas
menunjukkan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat besaran
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Semakin tinggi nilai VIF,
maka semakin besar peluang terjadinya multikolinearitas antar variabel,
dengan ketentuan (Ghozali, 2005:95):
1. Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10, maka ada kasus
multikolinearitas.
2. Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka tidak ada kasus
multikolinearitas.
43
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda,
hal ini menunjukkan hubungan (korelasi) antara kejadian yang satu dengan
kejadian lainnya. Karena terdapat lebih dari dua variabel, maka hubungan linier
dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda. Regresi berganda
dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan dari suatu variabel
independen terhadap variabel dependen (Santosa dan Ashari, 2005).
Dalam pengolahan data, proses perhitungan regresi menggunakan bantuan
program SPSS. Persamaan yang diperoleh dalam analisis data tersebut adalah
sebagai berikut;
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y
: Kinerja Karyawan
a
: Konstanta
b1
: Koefisiensi regresi
X1
: Gaya Kepemimpinan
X2
: Tingkat Pendidikan
X3
: Pengalaman Kerja
X4
: Budaya Organisasi
e
: Standar eror (faktor pengganggu di luar model)
Adapun kesatuan penerimaan dan penolakan hipotesis dengan kesatuan
apabila angka signifikan dibawah 0,05 maka hipoesis nol (Ho) di tolak.
44
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, apabila angka signifikan di atas 0,05 maka hipotesis nol (Ho) di
terima.
3.7.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang
mengukur seberapa besar kemampuan variabel - variabel bebas yang digunakan
dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas
(Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212). Nilai koefisien determinasi berkisar
antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi (R²) yang kecil (mendekati nol) berarti
kemampuan variabel - variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien
determinasi (R²) yang mendekati satu berarti variabel - variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel bebas.
3.7.6 Uji F
Menurut (Ghozali 2005:84) uji F dalam penelitian ini digunakan untuk
melihat goodness of fit, yakni menguji apakah data layak untuk diuji atau tidak.
Data dianggap layak untuk diuji jika nilai F lebih dari 4 (nilai signifikan < 0,05).
Data tidak layak untuk diuji jika nilai F lebih kecil dari 4 (nilai signifikan > 0,05).
3.7.7 Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun
45
Universitas Sumatera Utara
ketentuan penerimaan atau penolakan pengujian ini yaitu apabila angka signifikan
kurang dari 0,05 maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak
(Ghozali, 2005:85).
Pengujian
hipotesis
juga
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuan :
1. - jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang signifikan).
- jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh yang
signifikan).
2. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah :
- jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
- jika signifikansi < 0,05 mak a Ho ditolak.
46
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1
Sejarah Singkat PTPN IV Unit Kebun Sosa
PTP. Nusantara IV (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bergerak
dibidang Agrobisnis, mengemban tugas Tri Dharma Perkebunan dengan Visi
membangun PTPN-IV (Persero) menjadi Agribisnis Perkebunan yang tangguh
dan Misi menjalankan usaha agar bisnis Perkebunan guna meningkatkan daya
saing produk secara terus menerus menghasilkan laba berkesinambungan dengan
mengelola usaha secara profesional serta memberikan perhatian dan peran kepada
masyarakat lingkungan. PTPN-IV (Persero) Medan sebagai pelopor utama
pembukaan areal kelapa sawit di Kecamatan Sosa yang tadinya merupakan
padang ilalang dan hutan yang tidak produktif dengan keberadaan PTPN-IV di
Kecamatan Sosa areal berubah menjadi tanaman kelapa sawit yang terdiri dari
tanaman kebun inti dan plasma. Sasaran utama adalah untuk meningkatkan taraf
hidup para petani tradisional melalui Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat) yang
berkaitan dengan program pemerintah melalui departemen transmigrasi.
Dengan keberadaan PTP. Nusantara-IV di Kecamatan Hutaraja Tinggi
secara tidak langsung masyarakat Sosa yang tadinya belum mengetahui tata cara
bercocok tanam dan kegunaan kelapa sawit, saat ini masyarakat Sosa yang bukan
petani PIR Trans sudah menanam lahannya dengan tanaman kelapa sawit, bahkan
tanaman semula karet telah di konversi dengan tanaman kelapa sawit. Dengan
47
Universitas Sumatera Utara
dibukanya proyek ini membuat pihak perusahaan swasta besar maupun
perorangan berlomba membuka areal tanaman kelapa sawit di Kecamatan
Hutaraja Tinggi dan Kecamatan Sosa.
Kebun Sosa kondisinya sangatlah kondusif walaupun harus ada
pengawalan Brimob khususnya untuk Afdeling I, II dan III, karena diklaim oleh
masyarakat 17 Desa. Aktifitas kerja Karyawan baik panen maupun pemeliharaan
khususnya di Afdeling I, II dan III tidak berjalan (Standpass) akibat tuntutan
pembangunan plasma 2 dari masyarakat 17 Desa tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kebun sosa mencoba mencari solusi dengan
mengadakan pendekatan - pendekatan terhadap beberapa tokoh-tokoh masyarakat,
Alhamdulillah tanggal 17 Oktober 2011 di afdeling III telah dapat dilaksanakan
kegiatan kerja seperti biasa.
Untuk afdeling I dan II kebun sosa masih terus berusaha dengan mencari solusisolusi, agar kegiatan kerja dapat dilaksanakan seperti yang telah berjalan di
afdeling III.
Untuk masalah mondang plus tuntutan pembangunan plasma oleh masyarakat
hutaraja lamo sebanyak 500 KK (1.000 Ha) 500 Ha untuk Hutaraja Lamo dan 500
Ha untuk Mondang yang mana telah terjadi kekurangan lahan sebanyak 350 Ha,
yang seharusnya ± 1000 Ha.
Masyarakat Hutaraja Lamo menuntut agar lahan yang telah dibangun sebanyak
650 Ha, 500 Ha dibagikan kepada masyarakat Hutaraja Lamo, tetapi sebagai
48
Universitas Sumatera Utara
penyedia lahan desa Mondang keberatan dan tidak mau menerima usul/tuntutan
dari masyarakat Hutaraja Lamo tersebut.
Pihak perusahaan khususnya Kebun Sosa telah berusaha mencari solusi-solusi
agar dapat menyelesaikan masalah Mondang Plus tersebut dengan mengadakan
pendekatan-pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dari desa Hutaraja Lamo
maupun Desa Mondang.
Wilayah Padang Bolak/Padang Lawas yang didalamnya termasuk
Barumun Sosa mempunyai iklim kering, selama ratusan tahun digarap oleh
penduduk
dengan
sistem
ladang
berpindah,
disamping
itu
merupakan
penggembalaan ternak secara tradisional, hal tersebut menyebabkan ekosistem
tidak dapat dipertahankan mengakibatkan kelestarian sumber daya alam semakin
merosot sehingga wilayah Padang Bolak/ Padang Lawas berubah menjadi Savana.
Keadaan tersebut membuat lokasi Padang Bolak terpilih sebagai objek
Pembangunan Kebun Inti dan Plasma.
PIR Trans Sosa berlokasi di Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang
Lawas, Propinsi Sumatera Utara. Jarak dari Kantor Direksi Medan ± 625 KM, dari
Kota Kabupaten Sibuhuan ± 35 Km dan dari kota Kecamatan Panyabungan ± 15
Km.
Adapun dasar pembangunan Kebun Inti dan Plasma :
1. Surat PNP VII (saat ini PTPN-IV) kepada Gubernur KDH Tingkat I
Propinsi Sumatera Utara No. 07.07/X/280/1983 tanggal 31 Kamiaro 1983
49
Universitas Sumatera Utara
2. Surat Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras No.
44/Menmud/UPPTK/V/1983, tanggal 21 Mei 1983
1. Tindak lanjut dari Surat Menteri Muda Urusan peningkatan Produksi
tanaman keras tersebut, PNP VII (saat ini PTPN-IV) melalui surat-surat
No.07.07/X/280/1983 tanggal 29 Agustus 1983 dengan perincian sebagai
berikut :
2. Untuk Kebun Inti
seluas 24.000 Ha
3. Untuk Kebun Plasma
seluas 24.000 Ha
Karyawan Pimpinan Unit Kebun Sosa terdiri dari :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajer Unit
Kadistan Ry A
Kadistan Ry B
Kadis Tata Usaha
Asisten SDM & Umum
Asisten Tehnik Umum
Asisten Afdeling I
Asisten Afdeling II
Asisten Afdeling III
Asisten Afdeling IV
Asisten Afdeling V
Asisten Afdeling VI
Asisten Afdeling VII
Asisten Afdeling VIII
Asisten Afdeling IX
Asisten Hama Penyakit
PAPAM
Dokter Puskesbun
50
Universitas Sumatera Utara
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1
Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1.1 Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
87
94,56%
Perempuan
5
5,44%
Total
92
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.2menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis
kelamin laki-laki adalah 87 responden dengan presentase sebesar 94,56% dan
perempuan 5 responden dengan presentase 5,44%. Pada penelitian ini mayoritas
responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 87 orang.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase
20 - 30
2
2,17%
31 - 40
13
14,13%
41 – 50
45
48,92%
51 - 60
32
34,78%
92
100%
Total
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
51
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.3 usia mayoritas responden yaitu pada usia 20 - 21
tahun dengan persentase sebesar 2,17%, pada usia 31 - 40 tahun sebesar 14,13%,
dan pada usia 51 - 60 tahun sebesar 34,78%. Pada penelitian ini responden
berumur 41 - 50 tahun sebanyak 45 orang adalah responden terbesar dengan
persentase sebesar 72,3% dari total responden berdasarkan umur.
4.2.1.3 Karakteristik Respondens Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frekuensi
Presentase
SMP
11
11,95%
SMA/SMK/STM
73
79,35%
S1
8
8,7%
92
100%
Total
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.4 menunjukkan latar belakang keluarga responden adalah
non wirausahawan dengan presentase sebesar 66,7%, dan wirausahawan sebesar
33,3% seperti wirausaha dibidang kuliner, jasa, jual beli dan agrobisnis. Hal ini
berarti bahwa mayoritas reponden berasal dari keluarga non wirausaha.
4.2.1.4 Karakteristik Respondens Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
Presentase
1-10
24
33,3%
11-20
48
66,7%
21-30
72
100%
31-40
48
66,7%
Total
93
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
52
Universitas Sumatera Utara
4.2.2
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan (X1)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Gaya Kepemimpinan
(X1)
SS
S
RR
TS
STS
Total
NO.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
2
2,2 22 23,9 21 22,8 23
25
24 26,1 92 100
1
30 32,6 54 58,7 8
8,7
0
0
0
0
92 100
2
36 39,1 43 46,7 10 10,9 3
3,3
0
0
92 100
3
3
3,3 26 28,3 24 26,1 10 10,9 29 31,5 92 100
4
31 33,7 36 39,1 8
8,7 16 17,4 1
1,1 92 100
5
34
37
40 43,5 18 19,6 0
0
0
0
92 100
6
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama,sebanyak 2,2% responden menyatakan sangat setuju,
23,9% menyatakan setuju, 22,8% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan
tidak setuju dan 26,1% menyatakan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua,sebanyak 32,6% responden menyatakan sangat setuju,
58,7% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak 39,1% responden menyatakan sangat setuju,
46,7% menyatakan setuju, 10,9%menyatakan ragu-ragu, 3,3% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat setuju,
28,3% menyatakan setuju, 26,1% menyatakan ragu-ragu, 10,9% menyatakan
tidak setuju dan 31,5% menyatakan sangat tidak setuju.
53
Universitas Sumatera Utara
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 33,7% menyatakan sangat setuju, 39,1%
menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, 17,4% menyatakan tidak
setuju dan 1,1% sangat tidak setuju.
6.Pada penyataan keenam, sebanyak 37% menyatakan sangat setuju, 43,5%
menyatakan setuju, 19,6% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tingkat Pendidikan (X2)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan
(X2)
SS
S
RR
TS
STS
Total
No.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
42
45,7
48
52,2
2
2,2
0
0
0
0
92
100
1
50 54,3 41 44,6 1
1,1
0
0
0
0
92 100
2
34
37
52 56,5 6
6,5
0
0
0
0
92 100
3
25 27,2 66 71,7 1
1,1
0
0
0
0
92 100
4
32 34,8 49 53,3 11
12
0
0
0
0
92 100
5
29 31,5 56 60,9 7
7,6
0
0
0
0
92 100
6
25 27,2 59 64,1 8
8,7
0
0
0
0
92 100
7
24
26,1
60
65,2
8
8,7
0
0
0
0
92 100
8
29 31,5 50 54,3 13 14,1 0
0
0
0
92 100
9
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama, sebanyak 45,7% responden menyatakan sangat setuju,
52,2% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 54,3% responden menyatakan sangat setuju,
44,6% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
54
Universitas Sumatera Utara
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak37% responden menyatakan sangat setuju,
56,5% menyatakan setuju, 6,5%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat,sebanyak 27,2% responden menyatakan sangat setuju,
71,7% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 34,8% responden menyatakan sangat setuju,
53,3% menyatakan setuju, 12% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
6.Pada pernyataan keenam, sebanyak31,5% responden menyatakan sangat setuju,
60,9% menyatakan setuju, 7,6%menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
7.Pada pernyataan ketujuh,sebanyak 27,2% responden menyatakan sangat setuju,
64,1% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
8.Pada pernyataan kedelapan, sebanyak 26,1% responden menyatakan sangat
setuju, 65,2% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
9.Pada pernyataan kesembilan, sebanyak31,5% responden menyatakan sangat
setuju, 54,3% menyatakan setuju, 14,1%menyatakan ragu-ragu dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
55
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengalaman Kerja (X3)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Pengalaman Kerja
(X3)
No.
SS
S
RR
TS
STS
Total
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
35
38
57
62
0
0
0
0
0
0
92
100
1
33 35,9 35
38
24 26,1 0
0
0
0
92
100
2
30 32,6 38 41,3 24 26,1 0
0
0
0
92
100
3
7
7,6 83 90,2 2
2,2
0
0
0
0
92
100
4
19 20,7 65 70,7 8
8,7
0
0
0
0
92
100
5
23
25
57
62
12
13
0
0
0
0
92
100
6
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, sebanyak 38% responden menyatakan sangat setuju,
62% menyatakan setuju, 0% menyatakan ragu-ragu, tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 35,9% responden menyatakan sangat setuju,
38% menyatakan setuju, 26,1% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak32,6% responden menyatakan sangat setuju,
41,3% menyatakan setuju, 26,1%menyatakan ragu-ragudan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 7,6% responden menyatakan sangat setuju,
90,2% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima,sebanyak 20,7% menyatakan sangat setuju, 70,7%
menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
56
Universitas Sumatera Utara
6.Pada penyataan keenam, sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 62%
menyatakan setuju, 13% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi (X4)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Budaya Organisasi
(X4)
No.
SS
S
RR
TS
STS
Total
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
37 40,2 50 54,3 5
5,4
0
0
0
0
92
100
1
26 28,3 47 51,1 19 20,7 0
0
0
0
92
100
2
27 29,3 53 57,6 12
13
0
0
0
0
92
100
3
7
7,6 69
75
15 16,3 1
1,1
0
0
92
100
4
31 33,7 52 56,5 9
9,8
0
0
0
0
92
100
5
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, saya sebanyak 40,2% responden menyatakan sangat
setuju, 54,3% menyatakan setuju, 5,4% menyatakan ragu-ragu, 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, Saya sebanyak 28,3% responden menyatakan sangat
setuju, 51,1% menyatakan setuju, 20,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak29,3% responden menyatakan sangat setuju,
57,6% menyatakan setuju, 13%menyatakan ragu-ragudan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
57
Universitas Sumatera Utara
4.Pada pernyataan keempat, sebanyak 7,6% responden menyatakan sangat setuju,
75% menyatakan setuju, 16,3% menyatakan ragu-ragu, dan 1,1% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima,sebanyak 33,7% menyatakan sangat setuju, 56,5%
menyatakan setuju, 9,8% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
4.2.2.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kinerja Karyawan (Y)
SS
S
RR
TS
STS
Total
No.
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
39 42,4 52 56,5 1
1,1
0
0
0
0
92 100
1
34
37
56
60,9
2
2,2
0
0
0
0
92 100
2
4
4,3 63 68,5 18 19,6 7
7,6
0
0
92 100
3
5
5,4 68 73,9 16 17,4 3
3,3
0
0
92 100
4
36 39,1 33 35,9 23
25
0
0
0
0
92 100
5
1
1,1 10 10,9 0
0
35
38
46
50
92 100
6
32 34,8 35
38
25 27,2 0
0
0
0
92 100
7
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
1.Pada pernyataan pertama,sebanyak 42,4% responden menyatakan sangat
setuju, 56,5% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan ragu-ragu dan 0%
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2.Pada pernyataan kedua, sebanyak 37% responden menyatakan sangat setuju,
60,9% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
58
Universitas Sumatera Utara
3.Pada pernyataan ketiga, sebanyak4,3% responden menyatakan sangat setuju,
68,5% menyatakan setuju, 19,6%menyatakan ragu-ragu, 7,6% menyatakan
tidak setuju dan0%sangat tidak setuju.
4.Pada pernyataan keempat,sebanyak 5,4% responden menyatakan sangat setuju,
73,9% menyatakan setuju, 17,4% menyatakan ragu-ragu, 3,3% menyatakan
tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.
5.Pada pernyataan kelima, sebanyak 39,1% responden menyatakan sangat setuju,
35,9% menyatakan setuju, 25% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
6.Pada pernyataan keenam, sebanyak1,1% responden menyatakan sangat setuju,
10,9% menyatakan setuju, 0%menyatakan ragu-ragu, 38% menyatakan tidak
setuju dan0% sangat tidak setuju.
7.Pada pernyataan ketujuh,sebanyak 34,8% responden menyatakan sangat setuju,
38% menyatakan setuju, 27,2% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji
coba kuesioner paling sedikit 30 orang.Dalam penelitian ini, uji coba
kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap
butir-butir pertanyaan dari variabel gaya kepemimpinan(X1 ), tingkat
pendidikan(X2 ), pengalaman kerja(X3 ), budaya organisasi(X4 )dan kinerja
karyawan (Y).
59
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Tabel Uji Validitas
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
P1
132.6000
153.490
.923
.961
P2
132.7333
152.823
.859
.962
P3
132.6667
151.816
.890
.961
P4
132.5667
152.944
.786
.962
P5
132.8000
152.097
.876
.961
P6
132.7333
153.582
.808
.962
P7
132.8333
150.695
.853
.962
P8
132.6667
151.885
.885
.961
P9
132.5667
152.944
.786
.962
P10
132.6667
152.989
.813
.962
P11
132.7333
153.444
.818
.962
P12
132.6000
153.490
.923
.961
P13
132.5667
152.944
.786
.962
P14
132.7333
153.926
.785
.962
P15
133.0000
162.828
.373
.965
P16
133.0333
162.861
.378
.964
P17
133.1000
161.955
.505
.964
P18
133.0667
162.616
.489
.964
P19
133.0667
162.616
.489
.964
P20
132.8000
149.959
.875
.961
P21
132.8667
159.982
.390
.966
P22
132.6667
152.989
.813
.962
P23
132.7333
153.444
.818
.962
P24
132.6000
153.490
.923
.961
P25
132.5667
152.944
.786
.962
P26
132.7333
153.926
.785
.962
P27
133.0000
162.828
.383
.965
P28
132.8667
157.844
.608
.963
60
Universitas Sumatera Utara
P29
133.0000
166.966
.583
.966
P30
133.0333
165.895
.526
.966
P31
133.1333
164.602
.826
.965
P32
133.0667
164.547
.537
.965
P33
133.1333
161.499
.3780
.965
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (r hitung) pada
taraf signifikansi 0,05. Bila koefisien korelasi (r hitung) > nilai kritis (r tabel)
maka alat ukur tersebut valid. Nilai kritis (r tabel) pada penelitian ini adalah
0,361. Berdasarkan hasil uji validitas pada table diatas, seluruh pertanyaan
memiliki r hitung > r tabel yang berarti bahwa seluruh pernyataan tersebut valid.
“Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas
maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas” (Noor, 2011:130).Berikut hasil
dari uji reliabilitas:
Tabel 4.11
Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.964
33
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7, maka kuesioner
penelitian bersifat reliable.Berdasarkan tabel diatas karena seluruh variabel
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,7maka variabel tersebut reliabel.
61
Universitas Sumatera Utara
4.3
Uji Asumsi Klasik
4.3.1
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi
normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukandengan analisis grafik yaitu pada
Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar di
sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of
Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017(data diolah)
Gambar 4.2 Uji Normalitas
62
Universitas Sumatera Utara
DariGambar 4.1dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data
disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Dan
padaGambar 4.2Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi
normal,hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri
ataumelenceng ke kanan.
Selain itu, uji normalitas pada penelitian inimenggunakanujiKolmogorovsmirnovpada tingkat signifikan5% yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 di
bawah ini.
Tabel 4.12
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
92
a,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
1.34950324
Absolute
.088
Positive
.088
Negative
-.056
Kolmogorov-Smirnov Z
.845
Asymp. Sig. (2-tailed)
.473
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai
Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,473 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau 5%.
63
Universitas Sumatera Utara
4.3.2
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang
baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi (Situmorang,
2010:129).
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan
masalah multikolinier yang semakin serius.
1. Jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas.
2. Jika nilai Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinieritas.
Tabel 4.13
Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Coefficients
Collinearity
Coefficients
Statistics
Std.
Model
1
B
(Constant)
Gaya
Error
-9.428
2.388
.379
.069
.250
.077
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
-3.949
.000
.319
5.461
.000
.686
1.457
.225
3.236
.002
.484
2.067
Kepemimpinan
Tingkat
Pendidikan
64
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman Kerja
.465
.105
.379
4.414
.000
.317
3.151
Budaya
.304
.105
.206
2.892
.005
.461
2.171
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa tidak terdapat multikolinieritas
pada data (variabel) karena nilai toleransi (Tolerance Value)> 0,1 dan VIF < 5.
Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah
multikoliearitas.
4.3.3
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama
maka
dikatakan
homoskedastisitas,
jika
tidak
sama
maka
dikatakan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas . Alat untuk menguji heteroskedastisitas terbagi dua, yaitu
analisis grafik dan analisis statistik.
a.Analisis Grafik
Data grafik ditunjukkan oleh titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah angka 0 sumbu Y. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada
modelregresi. Sedangkan jika titik-titik menyebar membentuk suatu pola tertentu,
maka terjadi heteroskedastisitas.
65
Universitas Sumatera Utara
Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)
Gambar 4.3
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan pada Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat
berwirausaha berasarkan masukan variabel independen efikasi diri dan lingkungan
keluarga.
b. Analisis Statistik Glesjer
Analisis
Glejser
mengusulkan
untuk
meregresi
nilai
absolute
residualterhadap variable independen. Jika variable independen signifikan secara
statistic
mempengaruhi
variable
dependen
maka
ada
indikasi
terjadi
heteroskedastisitas.
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14
Uji Glesjer
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.288
1.239
.046
.036
Tingkat Pendidikan
-.073
Pengalaman Kerja
Budaya Organisasi
Gaya
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.040
.301
.158
1.280
.204
.040
-.267
-1.810
.074
.036
.055
.118
.650
.518
.037
.055
.101
.672
.504
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.11, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen
(gaya kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya
organisasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas gaya kepemimpinan (0,204),
tingkat pendidikan (0,074), pengalaman kerja (0,518) dan budaya organisasi
(0,504) signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4
Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis).
Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya
67
Universitas Sumatera Utara
minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk
menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X dengan variabel
terikat yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141). Adapun model persamaan
regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Kinerja karyawana
a = Konstanta
X1 = gaya kepemimpinana
X2 = tingkat pendidikan
X3 = pengalaman kerja
X4 = budaya organisasi
b1 = koefisien gaya kepemimpinan
b2 = koefisien tingkat pendidikan
b3 = koefisien pengalaman kerja
b4 = koefisien budaya organisasi
e = Standard error
Tabel 4.15
Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
-9.428
Std. Error
2.388
Coefficients
Beta
t
-3.949
Sig.
.000
68
Universitas Sumatera Utara
Gaya
.379
.069
.319
5.461
.000
Tingkat Pendidikan
.250
.077
.225
3.236
.002
Pengalaman Kerja
.465
.105
.379
4.414
.000
Budaya Organisasi
.304
.105
.206
2.892
.005
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.13 maka persamaan analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = -9.428 + 0,379X1+ 0,250X2 + 0,465X3 + 0,304X4 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = -9.428. Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas
adalah -9.428. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen
bernilai 0, maka nilai variabel dependen (Y) adalah -9.428.
b.Koefisien X1(b1) = 0,379 menunjukkan jika efikasi diri (X1) ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar
0,379 satuan.
c.Koefisien X2(b2) = 0,250. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X2)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,250 satuan.
d.Koefisien X3(b3) = 0,465. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X3)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,465 satuan.
69
Universitas Sumatera Utara
e. Koefisien X4(b4) = 0,304. menunjukkan jika lingkungan keluarga (X4)
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan
meningkat sebesar 0,304 satuan.
4.5
Uji Hipotesis
4.5.1
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang,
2010:147). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (Pembilang) = k –1
df (Penyebut) = n –k
Keterangan :
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 92 dan
jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 5, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 5 – 1 = 4
2. df (penyebut) = 92 – 4 = 88
Nilai F-hitungakan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS,
kemudian akan dibandingkan dengan F-tabelpada tingkat α = 5%
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16
Hasil Uji SignifikanSimultan(Uji-F)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regression
647.014
4
161.753
Residual
165.725
87
1.905
Total
812.739
91
84.915
Sig.
.000
a
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Budaya
Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F-hitungpada kolom F
yakni sebesar 84.915 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai Ftabelyakni 2,32, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F-hitung
> F-tabel(84.915 > 2,32).
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung > F-tabeldan tingkat
signifikansinya (0,000 < 0.05), menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu gaya
kepemimpinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan budaya organisasi,
secara serempak berpengaruh positif dansignifikan terhadap variabel terikat
kinerja karyawan.
4.5.2
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang,
2010:147).
71
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujiannya adalah:
-
Jika Thitung< T tabel, maka Hoditerima dan Haditolak.
-
Jika Thitung> T tabel, maka Hoditolak dan Haditerima.
-
Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka Hoditolak dan
Haditerima.
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
-n = jumlah sampel, n = 92
-k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5
- Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) = (n-k) = 92–5 = 87
Maka t table yang digunakan adalah t0,05 (87) = 1,66256
Tabel 4.17
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
-9.428
2.388
.379
.069
Tingkat Pendidikan
.250
Pengalaman Kerja
Budaya Organisasi
Gaya
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.949
.000
.319
5.461
.000
.077
.225
3.236
.002
.465
.105
.379
4.414
.000
.304
.105
.206
2.892
.005
Kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).
72
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Nilai t-hitungvariabel gaya kepemimpinan adalah 5.461dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (5.461> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,002< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan.
2. Variabel Tingkat Pendidikan (X2)
Nilai t-hitung variabel tingkat pendidikan adalah 3.236dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (3.236> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,009< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
3. Variabel Pengalaman Kerja (X3)
Nilai t-hitungvariabel pengalaman kerja adalah 4.414dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (4.414> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
4. Variabel Budaya Organisasi (X4)
Nilai t-hitung variabel budaya organisasi adalah 2.892dan nilai t-tabel
adalah 1,66724 maka t-hitung > t-tabel (2.892> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,005< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
73
Universitas Sumatera Utara
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
4.5.3
Pengujian Koefisien Determinasi (�� )
Koefisien Determinasi (� 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
(� 2 ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 t-tabel (5.461> 1,66724) dengan tingkat
signifikansi (0,002< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadapkinerja
karyawan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hendriawan,
2008) di PT. Dwimitra Multiguna Sulawesi Utara, (Suharyanto, 2011) di
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos
Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank mega
cabang Semarang, dimana kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
75
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wijaya Supardo (2006:4), me