SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN (35)

LAPORAN RANGKUMAN
JURNAL
“Pengembangan Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni
dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia Berbasis Web-Gis”

DIAN FITRIANINGSIH
5520115025
TEHNIK INFORMATIKA
TI IV 1

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
STMIK ADHI GUNA
2017

A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memilki letak geografis
yang strategis dengan beragam suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia mencerminkan kekayaan seni dan
budaya yang dimiliki Negara Indonesia dan harus dilestarikan oleh tiap-tiap
daerah dan suku bangsa di Indonesia. Salah satu cara melestarikan seni dan

budaya yang ada di Indonesia adalah dengan mengajarkan dan mengenalkan
kesenian serta kebudayaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia kepada para
penerus bangsa. Mulai dari Sekolah Dasar anak-anak telah diajarkan untuk
mengenal seni dan budaya Indonesia yang dikemas dalam buku-buku pendidikan.
Namun sayangnya cara tersebut dirasa kurang menarik, karena cara pembelajaran
yang masih monoton yaitu hanya tertuju pada buku-buku bacaan saja.
Untuk mewujudkan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan,
penulis tertarik untuk membuat suatu Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan
Seni dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia Berbasis Web-GIS. GIS itu sendiri
adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi.
Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran
data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data.
Penerapkan Web-GIS pada sistem ditujukan untuk memberikan informasi
letak geografis daerah asal kebudayaan, serta mempermudah pengaksesan
informasi oleh pengguna. Sistem pembelajaran yang akan dibuat juga
menawarkan penyimpanan data dan informasi dalam suatu database yang
dimaksudkan untuk menangani perubahan-perubahan data yang kemungkinan
terjadi di masa yang akan datang, serta mempermudah pembaruan materi

pembelajaran.

Di harapkan nantinya sistem ini bermanfaat bagi siswa yang

mempelajari tentang seni dan budaya Indonesia.

B. TINJUAN PUSTAKA
1. GIS (Geograpic Information System) dan Web GIS
Sistem Informasi Georafis atau

Georaphic Information Sistem (GIS)

merupakan suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk
bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan).

Sistem

ini


mengcapture,

mengecek,

mengintegrasikan,

memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasioperasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan
visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah
yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya
menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan
strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu
berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa
definisi SIG.
 Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer
system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic
data.
 Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer
yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu

pemasukan

data,

manajemen

data

(penyimpanan

dan

pemanggilan

kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir
(output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
 Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat
pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan


mendukung
deskripsi-

deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan
di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur organisasi Gistut (1994)

 (Burrough,1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan,

mengelola, menganalisis dan

mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk
berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG
terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management ,
data manipulasi dan analysis(Prahasta, 2005).
WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang
dapat diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada

server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan
peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini
pengguna / client tidak perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan
internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome
untuk mengakses informasi GIS yang ada di server.
GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan
operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi
GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah
dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya
mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini
disebabkan karena pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah
menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai
contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan
mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan
intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum
Sistem

Informasi

Geografis


dikembangkan

berdasarkan

pada

prinsip

input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan
web prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada
table berikut :

Tujuan dan Manfaat WebGIS
 Mengembangkan peta digital berbasis WebGis untuk memudahkan pencarian
data dan informasi tentang jaringan jalan, Fasilitas transportasi, aluran
pematusan dan sarana prasarana pemadam kebakaran.
 Memutakhirkan data dan menyusun mekanismenya yang bisa diterapkan.
Manfaat dari WebGIS ini :
 Tersedianya peta atau informasi yang berbasis WebGIS yang tersusun dengan

baik, akurat, mudah dibaca, dan mudah dimengerti oleh awam sekalipun, baik
berupa data maupun peta skematik.
 Mendukung perencanaan makro jaringan jalan, transportasi, sistem drainase,
sarana dan prasarana pemadam kebakaran di Kota Surabaya, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Seni dan Budaya Indonesia
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan
manusia yang mengandung unsur keindahan. Menurut beberapa ahli
 KOTTAK, seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau
segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap
kriteria estetis.
 J.J HOGMAN, Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas,
activities, dan artifacts.
 KUNTJARANINGRAT. Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas
dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud
benda-benda hasil manusia.


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917), kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal
yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh
kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di
Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.
3. Sistem Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran

Interaktif merupakan salah satu model pembelajaran yang


sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Pembelajaran
terdapat Komponen–komponen pembelajaran ditinjau dari pendekatan sistem,
maka dalam prosesnya

suatu

pembelajaran

akan melibatkan

berbagai

komponen, diantaranya: tujuan, guru, peserta didik, materi, metode, media serta
evaluasi.
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan
pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian
menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen,
1992). Meskipun siswa mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas,
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur
sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk

mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke

dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan
menampilkan suatu struktur untuk suatu mata pelajaran yang melibatkan
pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai
pusatnya (Harlen, 1992:48-50).
Tahapan dalam model pembelajaran interaktif menurut Faire dan Cosgrove
dalam Harlen (1996: 28) terdiri dari persiapan pengetahuan

awal,

kegiatan

eksplorasi, pertanyaan siswa, penyelidikan, pengetahuan akhir dan refleksi.
Kelebihan model pembelajara interaktif menurut Nurhasanah, (2004:17)
diantaranya:
 Siswa lebih banyak kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya pada
objek yang akan dipelajari
 Melatih siswa untuk mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaanpertanyaan yang diajukan siswa mupun guru
 Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan
investigasi
 Guru sebagai fasilitator
 Guru Sebagai motivator
 Guru Sebagai perancang aktivitas belajar, Hasil belajar akan lebih bermakna.