T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Forum Pantas Melalui Media Sosial Grup Facebook T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Beragamnya suku bangsa dan bahasa dalam suatu ikatan semboyan
Bhineka Tunggal Ika menjadikan bangsa Indonesia sebagai sebuah Negara
yang sangat majemuk, mulai dari Sabang sampai Merauke. Majemuknya
bangsa Indonesia bisa terlihat dari banyaknya pulau dan bahasa yang di
pakai oleh berbagai suku dan etnis. Lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil
yang tersebar dari Sabang sampai Marauke dan dihuni oleh banyak sekali
kelompok etnis yang menggunakan tidak kurang dari 300 jenis bahasa lokal
atau dialek dalam bahasa sehari-hari (Susetyo, 2010:1).
Keberagaman simbol-simbol dan makna menandai kehidupan
manusia yang kompleks. Hal ini ditandai dengan kenyataan latar belakang
sosial-budaya etnik yang berbeda-beda. Dengan kenyataan tersebut, tidaklah
mudah bagi setiap budaya untuk mewujudkan suatu integrasi dan
menghindari konflik atau bahkan perpecahan. Sehingga dikhawatirkan
kekayaan yang bersifat multikultural ini justru akan menjadi sebuah
boomerang, dimana orang saling menghancurkan satu sama lain dengan

mengatasnamakan perbedaan kelompok, yang akan menjadi malapetaka jika

tidak dipelihara dan dijalin suatu kerukunan antar etnis di Indonesia.
Kegagalan mengelola kemajemukan akan menjadi musibah kemanusiaan
yang akan menghancurkan integrasi bangsa (Susetyo, 2010:3).
Liliweri (2011:43) mengatakan bahwa sebagai bagian dari tuntutan
globalisasi yang semakin tidak terkendali seperti saat ini, mendorong
terjadinya sebuah interaksi lintas budaya, lintas kelompok, serta lintas
sektoral. Secara alamiah, proses komunikasi antar budaya berakar dari relasi
antar budaya yang menghendaki adanya interaksi sosial. Salah satu

1

perspektif komunikasi antar budaya menekankan bahwa tujuan komunikasi
antar budaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian tentang orang lain.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk,
kemajemukan tersebut dikarenakan banyaknya suku dan etnis yang
mendiami wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Etnis atau Suku
Bangsa merupakan proses dari system kekerabatan yang lebih luas.
Kekerabatan yang tetap percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah dan
berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam pengertiannya kata etnis
memang sulit untuk didefinisikan karena hampir mirip dengan istilah etnik,

di jelaskan bahwa istilah etnik sendiri merujuk pada pengertian kelompok
orang-orang, sementara etnis merujuk pada orang-orang dalam kelompok.
Etnis adalah suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang
lain berdasarkan akar dan identitas kebudayaan, terutama bahasa. Dengan
kata lain etnis adalah kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas tadi sering kali dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Kelompok etnis
bisa mempunyai bahasa sendiri, agama sendiri, adat istiadat sendiri yang
berbeda dengan kelompok lain. Yang paling penting, para anggota dari
kelompok etnis itu mempunyai perasaan sendiri yang secara tradisional
berbeda dengan kelompok sosial lain (Liliweri, 2011:50).
Menurut Samovar dan Porter (2013:26), hubungan antara budaya
dan komunikasi penting dimengerti untuk memahami komunikasi antar
budaya, oleh karena melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar
berkomunikasi. Dicontohkan seorang Korea, seorang Mesir, atau seorang
Amerika belajar berkomunikasi seperti orang-orang Korea, orang-orang
Mesir, atau orang-orang Amerika lainnya. Perilaku mereka dapat
mengandung makna, sebab perilaku tersebut dipelajari dan diketahui; dan
perilaku itu terikat oleh budaya. Orang-orang memandang dunia mereka
melalui kategori-kategori, konsep-konsep, dan label-label yang dihasilkan
budaya mereka. Ini menyebabkan timbulnya persepsi budaya. Persepsi

budaya diartikan sebagai proses internal yang kita lakukan untuk memilih,
mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal,
2

yang didalamnya terdapat nilai, adat istiadat, status, agama, kebiasaan yang
berbeda. Sehingga tentu saja untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif
atau yang memiliki kesamaan makna (common meaning) maka diperlukan
saling pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi antar
budaya. Sebab apabila masing-masing tidak mau memahami budaya orang
lain, maka pengertian tidak akan tercapai. Dalam hal ini diperlukan empati,
dan toleransi dari masing-masing budaya agar kesepahaman akan mudah
dicapai. Dengan empati dan toleransi yang tinggi, komunikasi yang terjadi
di antara orang-orang yang berbeda budaya akan meminimalkan prasangka
negatif.
Kesalahan - kesalahan dalam memahami budaya lain dapat
diminimalisir, apabila kita dapat memahami, mengetahui prinsip-prinsip
komunikasi antar budaya dan dapat mempraktikkan dalam penelitian yang
pasti akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan
budaya yang berbeda. Komunikasi akan lebih berhasil bila seseorang
menggunakan informasi tentang orang lain sebagai individu alih–alih

berdasarkan informasi budaya (Hopper dan Whitehead, 1979:177).
Kebutuhan untuk mempelajari komunikasi lintas budaya ini semakin
terasakan karena semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang
dari berbagai budaya yang berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia
yang sangat majemuk dengan berbagai ras, suku bangsa, agama, latar
belakang daerah (desa/kota), latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
Salatiga merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang
menjadi tempat tinggal berbagai macam anggota masyarakat yang memiliki
latar belakang budaya dan adat istiadat beraneka ragam. Kota Salatiga
menjadi salah satu kota yang diwarnai dengan keanekaragaman suku bangsa
dengan kata lain Kota Salatiga merupakan miniatur dari sebuah negara besar
bernama Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis dan agama oleh karena
itu kewajiban masyarakat adalah senantiasa menjaga perdamaian dan
keamanan kota. Kota Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten Semarang
(Salatiga Dalam Angka, 2013). Pada tahun 2013 diketahui jumlah penduduk
3

Kota Salatiga sebesar 178.594

jiwa naik 2,71 persen dari tahun


sebelumnya. Kemudian kondisi demografi Kota Salatiga secara umum yang
berdasarkan pada angka pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, dan
kepadatan penduduk menunjukkan adanya dinamika. Angka pertumbuhan
penduduk Kota Salatiga pada tahun 2013 mencapai 2,71 persen. Kepadatan
penduduk Kota Salatiga tahun 2013 adalah 3,1451 jiwa per km2 (Data
Statistik Kota Salatiga, 2014).
Partisipasi etnis yang tergabung di Forum PANTAS meliputi etnis:
(1) Nias, (2) Karo, (3) Batak, (4) Simalungun, (5) Batak Toba, (6)
Lampung, (7) Sumatera Selatan, (8) Jawa, (9) Kalimantan, (10) Kalimantan
Tengah, (11) Bali, (12) Talaud, (13) Minahasa, (14) Poso, (15) Toraja, (16)
Timor, (17) Maluku dan (18) Maluku Utara dan tiga etnis partisipan yaitu
etnis: (1) Sumba, (2) Papua dan (3) Timor Leste. Organisasi ini didirikan di
Salatiga pada tanggal 20 Mei 2015, tujuannya yaitu: Mewujudkan generasi
muda yang berkarakter, berintelektual dan berbudaya sebagai dasar
semangat untuk menjalin persaudaraan antar suku, bangsa dan negara. Demi
terciptanya keharmonisan antar etnis di kota Salatiga, serta ikut
berpartisipasi aktif, terhadap pelesatarian budaya sebagai warisan bangsa
(Draft Konstitusi Forum PANTAS, 2016).
Keberadaan masyarakat yang beragam ditengah-tengah kehidupan

kota tentu berpengaruh pada strategi komunikasi yang dilakukan oleh forum
Pantas dalam berkomunikasi dengan khalayaknya. Dalam komunikasi antar
budaya maka ada beberapa hal yang perlu di perhatikan berdasarkan
pandangan Ohoiwutun (1997:99) yang dikutip oleh Liliweri (2011:94), yang
harus diperhatikan adalah: (1) kapan orang berbicara; (2) apa yang
dikatakan; (3) hal memperhatikan; (4) intonasi; (5) gaya kaku dan puitis; (6)
bahasa tidak langsung, inilah yang disebut dengan saat yang tepat bagi
seseorang

untuk

menyampaikan

pesan

verbal

dalam

komunikasi


antarbudaya. Sementara pesan nonverbal memiliki bentuk perilaku yakni:
1

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk : Luas Wilayah (178.594 jiwa : 56.781 km 2 = 3,145
jiwa/km2)

4

kinesik, okulesik, haptiks, proksemik, dan kronemik, sehingga Forum
Pantas harus perlu memahami setiap karakter etnis dan komunitas guna
mendapatkan dukungan agar tujuan kerukunan persaudaraan dapat dicapai.
Forum Pantas melakukan beberapa pendekatan kultural yang
didasari pada nilai-nilai kehidupan masing-masing etnis dan komunitas yang
ada salah satunya melalui berbagai kegiatan tujuannya adalah menjadi
wadah komunikasi antar etnis di Salatiga dan untuk mengenal budaya antar
etnis yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) Pertandingan
olahraga persahabatan untuk mempererat hubungan persaudaraan antar etnis
baik di dalam dan di luar lapangan, (2) Panggung jalanan untuk
Memperkenalkan budaya masing-masing etnis kepada orang lain dan

sebagai ajang penyaluran kreatifitas, (3) Natal bersama, (4) Buka bersama,
(5) Ibadan gabungan, (6) Malam keakraban untuk menjalin kebersamaan di
antara

pengurus

dan

anggota

PANTAS,

(7)

Kopi

darat

untuk


mengembangkan pola pikir yang kritis dan intelektual dalam menyikapi isu
yang berkembang di Indonesia dan (8) Aksi sosial untuk menjaga
keharmonisan antar etnis dan masyarakat Salatiga.
Forum PANTAS sebagai wadah berhimpun Organisasi Kedaerahan
memiliki usaha sebagai berikut: (1) Membina dan menjalin komunikasi
antar etnis di Kota Salatiga yang tergabung dalam forum PANTAS melalui
program komunikasi dan kerjasama yang intensif, (2) menjalin persaudaraan
antar etnis, baik di tingkat lokal, regional maupun nasional, melalui
pengembangan budaya bangsa, dan (3) berpartisipasi aktif untuk menjaga
dan melestarikan budaya sebagai warisan bangsa dan bentuk tanggung
jawab selaku generasi muda yang sadar akan peran dan tanggung jawab
(Draft Konstitusi PANTAS, 2016).
Salah satu upaya organisasi dalam menjalin komunikasi adalah
melalui Computer Medicated Communication (CMC). Berbeda dengan
komunikasi tatap

muka yang menggunakan simbol-simbol verbal dan

simbol-simbol non verbal, CMC menggunakan isyarat yang tersedia dalam
aplikasi komputer (Muffidah, 2015:4). Kelebihan CMC melalui jaringan

5

komunikasi internet adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi,
dan sekaligus sebagai penyedia

data. Kelebihan lainnya yaitu dapat

difungsikan sebagai media antar pribadi dan media pertemanan serta
komunitas dalam bentuk jejaring sosial (Cangara, 1998:150).
Facebook merupakan salah satu bentuk dari jejaring sosial. Bila

model komunikasi massa tradisional dilakukan dari sender ke receiver ,
maka tidak ada lagi istilah sender dan receiver pada jejaring sosial.
Istilahnya berganti menjadi user yang memungkinkan semua orang dapat
memproduksi pesan dan mengirimkan umpan balik secara langsung
sehingga komunikasi tidak lagi berjalan satu arah melainkan dua arah.
Jejaring sosial juga menggabungkan tiga konsep yaitu: computing and IT,
content and communication network (Flew, 2008:2). Terkait sarana

pertukaran informasi melalui penggunaan situs jejaring sosial, menurut

Sheldon (2008:40) mengemukakan bahwa orang-orang yang menggunakan
Facebook untuk memenuhi kebutuhan yang secara tradisional (hiburan,

informasi, sosialisasi) dan memenuhi kebutuhan komunikasi interpersonal.
Facebook merupakan jejaring sosial yang terkenal di dunia yang

membantu pengguna untuk menjalin pertemanan yang sangat luas.
Pengguna Facebook dapat menjalin pertemanan dengan ratusan bahkan
ribuan teman, baik yang dikenal maupun yang tidak. Akan tetapi, ketika
pertemanan menjadi begitu besar, akan sangat sulit untuk memilah-milah
informasi, informasi mana yang ingin diterima dan yang akan dibagikan ke
teman lain. Facebook sendiri berusaha untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan meningkatkan fitur dalam daftar pertemanan, yaitu dengan
membuat daftar teman dan mengelompokkan teman secara otomatis dan up
to date berdasarkan informasi pengguna Facebook, seperti berdasarkan

sekolah, tempat kerja, keluarga, dan domisili.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis
menyusun penelitian dengan judul: “Strategi komunikasi Forum Pantas
Melalui Media Sosial Grup Facebook”. Kota Salatiga dipilih menjadi studi
kasus dikarenakan Salatiga merupakan kota yang di huni oleh berbagai
6

macam etnis. Hal ini menjadi sangat penting agar kerukunan antar etnis
dapat terwujud.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi
komunikasi yang dilakukan anggota Forum Pantas melalui Grup Facebook ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan anggota Forum
Pantas melalui Grup Facebook.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1.

Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi peneliti lain
dalam rangka mengembangkan bidang ilmu komunikasi, khususnya
komunikasi budaya; dan

2.

Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh Forum Pantas dalam
mengembangkan sarana komunikasi yang efektif dalam mencapai tujuan
organisasi salah satunya menyatukan berbagai etnis dan komunitas di Kota
Salatiga.

1.5. Konsep dan Batasan Penelitian
Konsep dan batasan penelitian yang digunakan sebagai kerangka analisis
sebagai berikut:
a.

Menurut

Wibowo

(2002:17)

komunikasi

merupakan

aktivitas

menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep dan keinginan untuk di
sampaikan pada orang lain atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.
b.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2003:301).

c.

Facebook adalah sebuah media sosial berbasis website yang dioperasikan

dan dikendalikan oleh Facebook, Inc. Facebook dapat menghubungkan

7

pengguna dari berbagai negara bagi pengguna yang memiliki alamat email
(Anwari, 2010:84).
d.

Forum PANTAS adalah sebuah organisasi yang berkedudukan di Kota
Salatiga, didirikan pada 20 Mei 2015 berasaskan kekeluargaan dan Pancasila
serta memiliki tujuan menjalin persaudaraan antar suku dan keharmonisan
antar etnis di kota Salatiga, serta ikut berpartisipasi aktif, terhadap
pelestarian budaya sebagai warisan bangsa.2

2

Draft Konstitusi Forum PANTAS, diakses melalui Grup Keluarga Facebook: Persatuan Antar
Etnis Salatiga (PANTAS) pada tanggal 8 November 2016, pukul 00:46 WIB.

8