EVALUASI 1 ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 2
1.1

Latar Belakang ......................................................................................... 2

1.2

Konsep Dasar Teori Lokasi ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
1.1

Alasan Pemilihan Lokasi .......................................................................... 3

1.2

Faktor-Faktor Lokasi ................................................................................ 4


BAB III PENUTUP ................................................................................................... 7
3.1

Kesimpulan ............................................................................................... 7

3.2

Lesson Learned ........................................................................................ 7

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 8
Lampiran ................................................................................................................. 9

1

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Ketersediaan terminal angkutan barang diperlukan

selain untuk

melayani angkutan regional juga memiliki tingkat prioritas yang tinggi sebagai
bagian dari sistem pergerakkan perangkutan kota. Dalam penyediaan terminal
diperlukan banyak pertimbangan agar menciptakan perangkutan kota efektif dan
efisien dalam hal daya hubung. Sehingga baik sebagai destinasi akhir
perangkutan juga dapat memberikan kemudahan pencapaian segala sisi kota.
1.2 Konsep Dasar Teori Lokasi
Dalam metode penelitiannya, penulis menggunakan Analisis Multi
Kriteria (AMK) atau Multi Criteria Decision Making (MCDM) di mana fungsinya
memfasilitasi pemilihan alternatif terbaik di antara beberapa alternatif yang ada
dengan penilaian terhadap berbagai kriteria yang mempengaruhinya. Serta
merupakan teori umum pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan skala
rasio dari hal-hal sulit terukur.
Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan seringkali
memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga metode Analisis Hirarki Proses
(AHP) atau juga disebut dengan ANP (Analytical Network Process) sangat tepat

digunakan untuk menangani permasalahan dengan keterkaitan antar kriteria
(Bottero dan Ferreti, 2001). Untuk membangun model yang terpercaya perlu
dilakukan identifikasi secara jelas kriteria-kriteria yang penting dan hubungan
keterkaitannya. Dalam penelitian ini pendekatan dengan metode ANP digunakan
untuk menentukan prioritas alternatif lokasi terminal angkutan barang di Kota
Kendari. Sebelum dilakukannya analisis multi kriteria, penulis terlebih dahulu
melakukan wawancara terhadap 15 responden yang merepresentasikan
stakeholder

yang tersebar di instansi Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi maupun Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

2

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

BAB II
PEMBAHASAN


1.1 Alasan Pemilihan Lokasi
Pertama-tama penulis menentukan variabel penelitian. Variabel kriteria
lokasi alternatif tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan No.
31 tahun 1995 yang terdiri dari Rencana Umum Tata Ruang, kepadatan lalu
lintas, keterpaduan moda, dampak sosial dan kelestarian lingkungan. Adapun
alternatif lokasi penempatan terminal angkutan barang ditentukan berdasarkan
hasil wawancara awal dan studi literatur dokumen RPJM Kota Kendari.
Penerapan AMK diawali pembuatan hirarki atau jaringan dari permasalahan yang
ingin diteliti seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. Struktur Hirarki Analisis Multi Kriteria Penetapan Lokasi Terminal
Angkutan Barang di Kota Kendari
Latar belakang pemilihan lokasi yang didasari hasil wawancara awal dan
studi literatur dokumen RPJM Kota Kendari dimaksudkan bahwa penentuan
lokasi terminal angkutan barang ini sesuai dengan rencana penggunaan lahan di
Kota Kendari. Sehingga diperoleh empat alternatif lokasi yang berpotensi dalam
pengembangan terminal angkutan barang sebagai berikut.
a. Lokasi I

3


EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

Lokasi alternatif pertama yaitu di bagian utara Kawasan Terminal Puwatu,
Kecamatan Puwatu. Selain itu lokasi I ini berada pada ruas jalan arteri.
Adapun menurut RPJM 2009-2014 Kota Kendari, terminal penumpang
Puwatu akan direlokasikan ke Kecamatan Baruga. Sehingga ditinjau dari
aksesbilitas dan efisiensi pengadaan lahan akan sangat potensial dan
mempermudah pembangunan terminal angkutan barang.
b. Lokasi II
Bertempat

di

direncanakan

Kecamatan
sebagai

Baruga,


terminal

Kawasan

penumpang

Abeli
tipe

Dalam
B.

yang

Lokasi

ini

direkomendasikan oleh salah satu wakil Dinas Perhubungan sesuai hasil

wawancara karena pemanfaatannya sebagai terminal penumpang belum
difungsikan. Padahal infrastruktur terminal telah terbangun. Jadi lokasi II
ini berpotensial sebagai lokasi pengembangan terminal angkutan barang.
c. Lokasi III
Lokasi ketiga terletak di Kawasan Rencana Terminal Penumpang Tipe A
Kecamatan Baruga. Kawasan ini tergolong luas karena mencakup area
seluas 12 hektar. Penggunaan terminal penumpang yang hanya setengah
dari luas kawasan, sangat berpotensial untuk pembangunan terminal
angkutan barang.
d. Lokasi IV
Bertempat di Kawasan Tapal Kuda, Jl. Madusila Kecamatan Poasia.
Kawasan ini dipilih karena faktor kedekatan dengan tempat rencana
relokasi pelabuhan peti kemas ke Bangkutoko Kecamatan Abeli.
Kawasan Tapal Kuda ini strategis apabila ditinjau dari kedekatan dengan
akses masuk kota dan ketersediaan lahan.
1.2 Faktor-Faktor Lokasi
Dalam penerapan metode Analisis Multi Kriteria, penulis memaparkan
tinjauan pemilihan lokasi berdasarkan beberapa faktor yang dilandasi Keputusan
Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995. Faktor tersebut terdiri dari Rencana
Umum Tata Ruang, kepadatan lalu lintas, keterpaduan moda, dampak sosial dan

kelestarian lingkungan. Rencana Umum Tata Ruang dimaksudkan bahwa
penempatan lokasi sesuai dan tidak bertabrakan dengan perencanaan daerah
yang berlaku. Kemudian pemantauan lokasi rencana terhadap aksesbilitas dan
tingkat kepadatan lalu lintas. Sehingga dibutuhkan akses yang baik guna

4

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

mendukung mobilitas angkutan barang. Untuk dampak sosial dan kelestarian
lingkungan, dimaksudkan prediksi mengenai segala bentuk kegiatan pra, saat,
dan pasca pembangunan memberikan perubahan sosial ke arah yang lebih baik
dan meminimalisir dampak buruknya.
1.3 Implikasi Teori terhadap Lokasi
Implikasi atau penerapan Analisis Multi Kriteria dalam penentuan lokasi
terminal angkutan barang di Kendari dilaksanakan setelah pembuatan bagan
pada Gambar 1. Kemudian penulis melakukan Analisis Hirarki Proses dengan
pembobotan kriteria secara AMK oleh regulator 1 dengan hasil pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (terlampir). Setelah dilakukan perhitungan kriteria terhadap 15 (lima
belas) responden lainnya, kemudian dilakukan perhitungan bobot kriteria ratarata dari seluruh responden dengan hasil yang diperoleh tampak pada Tabel 3

(terlampir).
Berdasarkan Tabel 3, kriteria Rencana Umum Tata Ruang merupakan
kriteria yang paling besar tetapi tidak sebagai dominasi dari preferensi Regulator.
Kriteria dampak sosial dan kelestarian lingkungan cukup mempengaruhi pilihan
regulator

dalam

penentuan

kriteria

lokasi angkutan

barang.

Kemudian

pembobotan kriteria 15 responden beserta prosentasenya terlihat pada Tabel 4.
Setelah itu penulis menyajikan pembobotan oleh responden 1 terhadap masingmasing faktor lokasi berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun

1995 yang ditampilkan pada Tabel 5. Lalu diperoleh hasil akhir perhitungan
keputusan dngan total pembobotan yang disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Bobot Keputusan Rata-Rata 15 Responden
Berdasarkan hasil tersebut, lokasi di Kawasan Termina Tipe A
merupakan alternatif yang paling dominan atau berarti pembangunan lokasi

5

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

terminal angkutan barang sebaiknya bergabung dengan terminal penumpang
tipe A yang berada di Kecamatan Baruga dengan perolehan prosentase 41,77%.
Urutan kedua ditempati oleh terminal abeli dalam dengan perolehan prosentase
25,96% sebagai terminal yang dapat dimanfaatkan sebagai terminal angkutan
barang, selanjutnya diikuti oleh lokasi yang berada di kawasan tapal kuda
dengan perolehan prosentase 17,97%. Adapun lokasi 1 (sebelah terminal
puwatu) walaupun telah ada terminal penunjang angkutan barang namun para
pengambil kebijakan menjadikannya sebagai lokasi alternatif terakhir yang berarti
kawasan tersebut dibandingkan dengan lokasi lainnya kurang direkomendasikan

sebagai terminal angkutan barang di Kota Kendari.

6

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis Multi Kriteria memberikan kontribusi untuk mengembangkan
lokasi,

tingkat

aksesbilitas,

efisinsi

pemilihan

lokasi dan

meminimalisir

pengaruhnya terhadap lingkungan. Kemudian diperoleh hasil pembobotan
kriteria dan hasil akhir total proses pembobotan. Analisis ini membandingkan
matriks dan menghitung rata-rata hasil tersebut. Sehingga diperoleh variabel
penting yaitu rencana umum tata ruang dengan pemilihan lokasi terbaik yaitu
berada di kawasan perencanaan terminal penumpang Tipe A dengan bobot
keputusan sebesar 41,77%.
3.2 Lesson Learned
Berdasarkan deskripsi penelitian penulis dan teori lokasi di atas, nilai
pembelajaran yang didapat diambil adalah:
a. Dalam mengambil sebuah keputusan untuk penentuan suatu lokasi
kegiatan dengan beberapa pilihan lokasi dapat menggunakan Analisis
Multi Kriteria sebagai metode penentuan lokasi yang sederhana.
b. Adapun penentuan kriteria sebelum

langkah-langkah pembobotan

diperlukan suatu acuan yang valid dan jelas, sehingga hasil yang
diperoleh benar dan dapat digunakan banyak orang sebagai rujukan yang
akurat.
c. Penentuan kriteria lokasi diharapkan secara detail dengan menganalisis
faktor-faktor pengaruh atau hubungan sebab –akibat dari kegiatan yang
dilakukan.

7

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

Daftar Pustaka
Ngii, Edward. 2009. Karakteristik Angkutan Barang di Kota Kendari. Jurnal
Mimbar Akademik Vo.2 No. 1 Oktober 2009.
Bottero, Marta dan Ferretti, Valentina. 2011. An Analytic Network Process-based
Approach for Location Problems: The Case of a New Waste Incinerator
Plant in the Province of Torino (Italy). Journal of Multi-Criteria Decision
Analysis, 17, 63–84.

8

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

Lampiran

Tabel 1. Bobot Kriteria AHP Responden 1

Tabel 2. Normalisasi Bobot Kriteria Responden 1

Tabel 4. Bobot Kriteria Rata-rata dari 15 Responden

9

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

10

EVALUASI I: IMPLIKASI TEORI ANALISA MULTI KRITERIA | 2015

Tabel 5. Perhitungan bobot alternative Regulator 1

11