PENGARUH TEKNIK BIMBINGAN BERTAHAP TERHA
PENGARUH TEKNIK BIMBINGAN BERTAHAP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DALAM MEMPERKECIL (REDUKSI) PETA
DI KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Wisuda
Periode September 2013
Oleh:
REZKI ANUGRAHA
02288 / 2008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
PENGARUH TEKNIK BIMBINGAN BERTAHAP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DALAM MEMPERKECIL (REDUKSI) PETA
DI KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG
Rezki Anugraha1
Program Studi Pendidikan Geografi
FIS Universitas Negeri Padang
Email : [email protected]
Abstract
This study aimed to determine the effect of a gradual guidance. The
type of this research is a Pre-Experiment with The Static Group Comparison
design, using primary data. Method of data analysis used is the t test with
criteria when t counted > t table means that the hypothesis is accepted and vice
versa. The results showed that, the percentage of students' skills in reducing
classroom’s map for experiment class is 82% higher than the percentage 63%
of control class. After the data were analyzed by t test obtained t counted is
2.393 while the t table is 2,249, then t counted > t table. Thus, the hypothesis
put forward is acceptable to the real level of 0.05. It can be concluded that the
effect of the gradual guidance significantly has positive effect on learning
outcomes in reducing (reduction) map for students grade VII in SMP Negeri 8
Padang.
Keywords: Guidance, Gradual, Reduction, and Maps
1
Artikel ini ditulis dari skripsi dengan judul Pengaruh Bimbingan Bertahap terhadap Hasil Belajar Siswa
dalam Memperkecil (Reduksi) Peta di Kelas VII SMP Negeri 8 Padang. Penulisan Skripsi dan Artikel
dengan Pembimbing I Dra. Ernawati, M.Si dan Pembimbing II Dra. Endah Perwaningsih, M.Sc
A. Pendahuluan
Peta adalah suatu representasi
bidang
studi
Geografi
dalam
gambaran unsur-unsur dan kenampakan
memperkecil peta dilaksanakan melalui
abstrak yang dipilih dari permukaan
metoda ceramah dan diskusi kelompok.
bumi atau yang ada kaitannya dengan
Pada
permukaan bumi serta benda-benda di
dibiarkan belajar di kelompoknya tanpa
angkasa, dan umumnya digambarkan
bimbingan yang intensif oleh guru.
pada suatu bidang datar dan diperkecil
Dengan kondisi yang demikian hasil
dengan skala2. Pentingnya pembelajaran
yang dicapai tidak optimal banyak
peta di SMP / MTs dituangkan dalam
siswa
Permen Diknas No. 22 Tahun 2006
memperkecil
(reduksi)
tentang Standar Isi, dengan “Standar
Memperkecil
peta
Kompetensi Memahami usaha manusia
pengetahuan dasar dalam membuat
untuk
peta.
mengenal
perkembangan
lingkungannya,”
dan
Dasar
Sketsa
“Kompetensi
saat
yang
kerja
kelompok
tidak
terampil
siswa
dalam
peta.
merupakan
Kelemahan kegiatan kelompok
peta
yang dilakukan selama ini adalah siswa
wilayah yang menggambarkan objek
dibiarkan bekerja tanpa bimbingan yang
Geografi”, khususnya di kelas VII
terarah dari guru, sehingga siswa tidak
semester dua.
begitu terampil dalam membuat peta ,
Membuat
Pencapaian
diinginkan,
dan
kompetensi yang
khususnya
dalam
memperkecil (Reduksi) peta. Selama ini
pembelajaran
IPS
khususnya
pada
khususnya memperkecil (reduksi) peta.
B. Metode Penelitian
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian pra eksperimen. Perlakuan
yang akan penulis berikan kepada kelas
2
Prihandito, Aryono.1989.Kartografi. Mitra
Gama Widya : Yogyakarta
eksperimen adalah metode bimbingan
bertahap terhadap proses pembelajaran
memperkecil peta di kelas VII SMP
pengecilan peta. Sedangkan untuk kelas
Negeri 8 Padang diperoleh berdasarkan
kontrol
metode
hasil tes dari kelas kontrol sebanyak 11
metode
orang dan
penggunaan
pembelajaran
biasa
yaitu
kelas
eksperimen
juga
bimbingan
sebanyak 11 orang. Dari data yang
bertahap terhadap proses pembelajaran
diperoleh diolah dengan menggunakan
peta pada siswa kelas VII SMPN 8
program statistik SPSS for windows,
Padang.
untuk mencari analisis regresi. Berikut
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
ini deskripsi data diuraikan untuk
ceramah
tanpa
adanya
Deskripsi data hasil penelitian
ini bertujuan untuk mengungkapkan
informasi
bimbingan
tentang
bertahap
Pengaruh
teknik
terhadap
hasil
belajar siswa dalam memperkecil peta
di kelas VII SMP Negeri 8 Padang.
Dalam penelitian ini variabel yang
berkaitan dengan hasil belajar siswa
dalam memperkecil peta kelas VII
SMPN 8 Padang adalah: 1) teknik
bimbingan
bertahap
(X),
2)
dan
kemampuan siswa dalam memperkecil
peta di kelas VII SMP Negeri 8
Padang(Y).
Data
tentang
masing-masing variabel.
Dari penelitian yang telah dilakukan
pada kedua kelas sampel, diperoleh data
tentang hasil belajar
memperkecil
bimbingan
bertahap terhadap hasil siswa dalam
Data
dalam
tersebut
diperoleh dari tes akhir pada kegiatan
penelitian. Tes akhir yang diberikan
berjumlah
1
soal.
Pada
kelas
eksperimen tes akhir diikuti oleh siswa
yaitu sebanyak 11 siswa sedangkan
pada kelas kontrol diikuti oleh siswa
yaitu sebanyak 11 siswa. Tabulasi data
kedua kelas sampel tersebut dapat
dilihat
pengaruh
peta.
siswa
pada
Lampiran
Berdasarkan hasil analisis
berikut.
jawaban
siswa pada kegiatan tes akhir diperoleh
Tabel 2. Hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen
data nilai hasil belajar siswa yang
seperti pada Tabel .
Tabel 1. Hasil belajar siswa pada
kelas kontrol
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari latihan yang telah diberikan
dalam proses reduksi / memperkecil
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat
hasil tes akhir pada materi memperkecil
peta pada kelas kontor yaitu sebanyak 9
orang memiliki siswa dengan rentang
skor dua dengan nilai 60 dan 2 orang
siswa dengan rentang 1 dengan nilai 30.
peta maka diatas maka dapat persentase
kemampuan siswa dari masing-masing
kelas yaitu kelas control dan kelas
eksperimen yang dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel
3.
Kemampuan
siswa
memperkecil
peta
berdasarkan
klasifikasi kemampuannya pada
kelas kontrol
Tabel
4.
Kemampuan
siswa
memperkecil
peta
berdasarkan
klasifikasi kemampuannya pada
kelas eksperimen
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel hasil pengolaan data
diatas dapat dilihat kemampuan siswa
pada kelas kontrol, yang terdiri atas
rentang kemampuan siswa terampil dan
kurang terampil, yaitu pada terampil
terdiri atas 9 orang dan pada siswa tidak
terampil terdiri atas 2 orang. Sedangkan
persentase yang didapat dari hasil
pengolahan data primer diatas yaitu
sebesar 81,82 % ialah masuk dalam
rentang siswa terampil sedangkan 18,18
% termasuk ke dalam rentang siswa
tidak terampil.
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel dapat dilihat
bahwa hasil belajar siswa dalam proses
memperkecil
eksperimen
peta
yang
pada
diberi
kelas
perlakuan
dengan metode bimbingan bertahap
lebih banyak masuk
pada
kateori
terampil sebanyak 9 orang siswa dari 11
orang siswa yang berada pada kelas
eksperimen lebih banyak
dari hasil
belajar siswa kelas kontrol yang hanya
dilakukan dengan metode ceramah.
Untuk
deskripsi
lebih
data
jelasnya
yang
dari
diolah
menggunakan Ms. Excel for windows
program SPSS for windows dapat
dijelaskan
adalah pada tabel berikut.
Tabel 5 : Tabel Cumulative
Y = Bo + B1 X
Y = 2,000 + 0,500 X
Interprestasinya adalah :
β0 = 2,000 artinya jika semua variabel
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat
bebas dianggap 0 maka nilai hasil
belajar siswa yang didapat adalah 2,000
dekripsi statistik yang terdiri dari hasil
tes
kelas
menggunakan
eksperimen
metode
2. Hasil uji normalitas
yang
Data
bimbingan
bertahap dengan hasil tes pada kelas
kontrol yang menggunakan metode
tes
akhir
kelas
eksperimen dan kelas kontrol diolah
untuk menentukan uji normalitas. Pada
uji
ceramah.
hasil
normalitas
ini
digunakan
uji
Liliefors. Berdasarkan uji normalitas
Tabel 6 : Analisis Regresi
kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh harga L0 dan Lt pada α 0,05
untuk n > 11 seperti terlihat pada Tabel
berikut:
Dari
hasil
pengolahan
data
analisis regresi dengan menggunakan
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dari Tabel terlihat bahwa kedua kelas
sampel memiliki Fhitung
<
Ftabel
berarti kelas eksperimen dan kelas
kontrol
memiliki
varians
yang
homogen.
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel 8
terlihat bahwa
4. Hasil uji hipotesis
Dari
uji
normalitas
dan
uji
kedua kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki L0 < Lt, berarti data
kedua kelas sampel terdistribusi normal.
menentukan
kelas eksperimen dan
kelas kontrol didapatkan bahwa data
kelas eksperimen dan kelas kontrol
3. Hasil uji homogenitas
Untuk
homogenitas
kelas
tersebut
terdistribusi
normal
dan
eksperimen dan kelas kontrol apakah
memiliki varians yang homogen. Untuk
memiliki varians yang homogen atau
pengujian hipotesisnya digunakan uji-t.
tidak, maka dilakukan uji F. Analisis
Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada
homogenitas sampel dapat dilihat pada
Tabel .
Tabel.
Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Dua
Rata-rata Tes Akhir
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari hasil perhitungan dengan
uji-t didapat harga thitung 2,393 dan
pada taraf nyata 0,05 didapat harga
Dari uji t pada α 0,05 dan derajat
ttabel 2,249 dengan derajat kebebasan
kebebasan 49 diperoleh harga thitung
49, dengan demikian
2,393 dan harga ttabel 2,249. Dengan
thitung > ttabel
demikian thitung > ttabel yang berarti
maka hipotesis kerja diterima.
Dapat
disimpulkan
bahwa
bahwa H1 diterima. Dengan demikian
terdapat perbedaan hasil belajar siswa
dapat
yang berarti antara kelas eksperimen
bimbingan
yang
metode
perkecilan peta memberikan pengaruh
bimbingan bertahap pada siswa dalam
positif yang berarti terhadap hasil
mempelajari proess pengecilan peta
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8
dengan
Padang.
diberikan
kelas
diberikan
perlakuan
kontrol
yang
perlakuan
hanya
disimpulkan
bertahap
Pengaruh
model
bahwa
metode
pada
proses
bimbingan
bertahap
terhadap proses belajar pengecilan peta
pembelajaran metode ceramah.
Berdasarkan dari hasil analisis
siswa memiliki pengaruh positif, karena
data tes akhir didapat rata-rata hasil
dengan metode bimbingan bertahap
belajar pengecilan peta siswa pada kelas
dapat
eksperimen 13,63 dan pada kelas
membimbing siswa lebih intensif dalam
kontrol 8,18 yang berarti bahwa hasil
proses memahami dan memperkecil
belajar pengecilan peta siswa dengan
peta.
mengarahkan
Teknik
metode bimbingan bertahap lebih tinggi
siswa
bimbingan
dan
bertahap
daripada hanya menggunakan metode
mempunyai kelebihan yaitu :
ceramah. Untuk menguji keberartian
a)
perbedaan
mendapatkan bimbingan yang terarah.
di
Hipotesis (uji t).
atas,
dilakukan
uji
b)
Pelaksanaan
Siswa
pembuatan
membuat
tugas
tugas
dengan
langkah-langkah yang teratur. c) Tahap
tersebut
demi tahap terpola dengan baik3.
sendiri,
Dengan
adanya
bimbingan
dapat
memahami
sehingga
mengarahkan
dan
ia
dapat
dirinya
sanggup
bertindak
bertahap siswa tidak kehilangan arah,
secara wajar, sesuai dengan tuntutan
tapi siswa lebih bisa memahani sesuatu
dan
yang akan dipelajari atau yang akan
keluarga
dikerjakan pada proses pengecilan peta
kehidupan pada umumnya4.
Bimbingan
dapat
keadaan
lingkungan
dan
sekolah,
masyarakat,
dan
Pembelajaran pengecilan peta
diartikan
sebagai suatu proses pemberian bantuan
pada
kepada individu yang dilakukan secara
pembelajaran dasar pembuatan peta
berkesinambungan
tersebut
sendiri,
dapat
tingkat
SMP
merupakan
supaya
individu
yang mana dalam pembelajaran itu
memahami
dirinya
diterangkan maksud dan tujuan dari
sehingga
ia
sanggup
pengecilan
peta.
Pembelajaran
bertindak
pengecilan peta lebih bersifat kepada
secara wajar, sesuai dengan tuntutan
praktek, karena siswa dituntut dapat
dan
memahami
mengarahkan
dan
keadaan
keluarga
dapat
lingkungan
dan
sekolah,
masyarakat,
dan
dan
bisa
melakukan
pengecilana peta
Pada metode ceramah siswa
kehidupan pada umumnya.
diartikan
dibiarkan saja bekerja sendiri tanpa
sebagai suatu proses pemberian bantuan
adanya bimbingan yang terarah oleh
kepada individu yang dilakukan secara
guru, oleh karena itu siswa merasa
berkesinambungan
bingung apa yang akan dilakukannya
Bimbingan
dapat
supaya
individu
sehingga
siswa
kurang
memahami
3
Winkel, 1997. Bimbingan Konseling.
Gramedia : Jakarta
4
Natawidjaya, 1987. Bimbingan Belajar. Rosail
Group : Jakarta
dengan benar dari kegiatan pengecilan
kemampuan siswa yang terampil
peta itu sendiri.
dan
27,27
%
merupakan siswa yang kurang
Berdasarkan uraian di atas maka
terampil.
pengaruh bimbingan bertahap terhadap
proses pengecilan peta memberikan
sebanyak
3.
Metode bimbingan bertahap
pengaruh yang berarti terhadap hasil
dapat
berpengaruh
positif
belajar siswa. Ini terbukti dengan
dengan kemampuan siswa, yang
diperolehnya nilai tes akhir yang lebih
dapat dilihat pada kemampuan
tinggi dari pada kelas control yang
siswa pada kelas eksperimen
hanya memakai metode ceramah.
yang
memakain
metode
bimbingan bertahap lebih tinggi
D. Kesimpulan dan Saran
persentase
terampilnya
Kesimpulan
dibandingkan
dengan
1. Persentase kemampuan siswa
kemampuan siswa pada kelas
dalam memperkecil peta pada
kontrol yang memakai metode
kelas kontrol adalah 81,82 %
ceramah
masuk kedalam masuk kedalam
klasifikasi kemampuan siswa
Saran
1. Penelitian selanjutnya alangkah
kurang terampil dan sebanyak
baiknya
membahas
tentang
metode
pembelajaran
18,18 % merupakan siswa yang
yang
tidak terampil.
lebih efektif dan efisien dari
2. Persentase kemampuan siswa
metode bimbingan bertahap.
dalam memperkecil peta pada
2. Penelitian selanjutnya juga bisa
kelas eksperimen adalah 72,73
% masuk kedalam klasifikasi
membahas
tentang
evaluasi
metode bimbingan bertahap
terhadap hasil belajar siswa
dalam
mereduksi
atau
memperkecil peta.
DAFTAR RUJUKAN
Prihandito, Aryono. 1989. Kartografi.
Mitra Gama Widya : Jogjakarta
Winkel, 1997. Bimbingan Konseling.
Gramedia : Jakarta
Natawidjaya, 1987. Bimbingan Belajar.
Rosail Group : Jakarta
BELAJAR SISWA DALAM MEMPERKECIL (REDUKSI) PETA
DI KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Wisuda
Periode September 2013
Oleh:
REZKI ANUGRAHA
02288 / 2008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
PENGARUH TEKNIK BIMBINGAN BERTAHAP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DALAM MEMPERKECIL (REDUKSI) PETA
DI KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG
Rezki Anugraha1
Program Studi Pendidikan Geografi
FIS Universitas Negeri Padang
Email : [email protected]
Abstract
This study aimed to determine the effect of a gradual guidance. The
type of this research is a Pre-Experiment with The Static Group Comparison
design, using primary data. Method of data analysis used is the t test with
criteria when t counted > t table means that the hypothesis is accepted and vice
versa. The results showed that, the percentage of students' skills in reducing
classroom’s map for experiment class is 82% higher than the percentage 63%
of control class. After the data were analyzed by t test obtained t counted is
2.393 while the t table is 2,249, then t counted > t table. Thus, the hypothesis
put forward is acceptable to the real level of 0.05. It can be concluded that the
effect of the gradual guidance significantly has positive effect on learning
outcomes in reducing (reduction) map for students grade VII in SMP Negeri 8
Padang.
Keywords: Guidance, Gradual, Reduction, and Maps
1
Artikel ini ditulis dari skripsi dengan judul Pengaruh Bimbingan Bertahap terhadap Hasil Belajar Siswa
dalam Memperkecil (Reduksi) Peta di Kelas VII SMP Negeri 8 Padang. Penulisan Skripsi dan Artikel
dengan Pembimbing I Dra. Ernawati, M.Si dan Pembimbing II Dra. Endah Perwaningsih, M.Sc
A. Pendahuluan
Peta adalah suatu representasi
bidang
studi
Geografi
dalam
gambaran unsur-unsur dan kenampakan
memperkecil peta dilaksanakan melalui
abstrak yang dipilih dari permukaan
metoda ceramah dan diskusi kelompok.
bumi atau yang ada kaitannya dengan
Pada
permukaan bumi serta benda-benda di
dibiarkan belajar di kelompoknya tanpa
angkasa, dan umumnya digambarkan
bimbingan yang intensif oleh guru.
pada suatu bidang datar dan diperkecil
Dengan kondisi yang demikian hasil
dengan skala2. Pentingnya pembelajaran
yang dicapai tidak optimal banyak
peta di SMP / MTs dituangkan dalam
siswa
Permen Diknas No. 22 Tahun 2006
memperkecil
(reduksi)
tentang Standar Isi, dengan “Standar
Memperkecil
peta
Kompetensi Memahami usaha manusia
pengetahuan dasar dalam membuat
untuk
peta.
mengenal
perkembangan
lingkungannya,”
dan
Dasar
Sketsa
“Kompetensi
saat
yang
kerja
kelompok
tidak
terampil
siswa
dalam
peta.
merupakan
Kelemahan kegiatan kelompok
peta
yang dilakukan selama ini adalah siswa
wilayah yang menggambarkan objek
dibiarkan bekerja tanpa bimbingan yang
Geografi”, khususnya di kelas VII
terarah dari guru, sehingga siswa tidak
semester dua.
begitu terampil dalam membuat peta ,
Membuat
Pencapaian
diinginkan,
dan
kompetensi yang
khususnya
dalam
memperkecil (Reduksi) peta. Selama ini
pembelajaran
IPS
khususnya
pada
khususnya memperkecil (reduksi) peta.
B. Metode Penelitian
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian pra eksperimen. Perlakuan
yang akan penulis berikan kepada kelas
2
Prihandito, Aryono.1989.Kartografi. Mitra
Gama Widya : Yogyakarta
eksperimen adalah metode bimbingan
bertahap terhadap proses pembelajaran
memperkecil peta di kelas VII SMP
pengecilan peta. Sedangkan untuk kelas
Negeri 8 Padang diperoleh berdasarkan
kontrol
metode
hasil tes dari kelas kontrol sebanyak 11
metode
orang dan
penggunaan
pembelajaran
biasa
yaitu
kelas
eksperimen
juga
bimbingan
sebanyak 11 orang. Dari data yang
bertahap terhadap proses pembelajaran
diperoleh diolah dengan menggunakan
peta pada siswa kelas VII SMPN 8
program statistik SPSS for windows,
Padang.
untuk mencari analisis regresi. Berikut
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
ini deskripsi data diuraikan untuk
ceramah
tanpa
adanya
Deskripsi data hasil penelitian
ini bertujuan untuk mengungkapkan
informasi
bimbingan
tentang
bertahap
Pengaruh
teknik
terhadap
hasil
belajar siswa dalam memperkecil peta
di kelas VII SMP Negeri 8 Padang.
Dalam penelitian ini variabel yang
berkaitan dengan hasil belajar siswa
dalam memperkecil peta kelas VII
SMPN 8 Padang adalah: 1) teknik
bimbingan
bertahap
(X),
2)
dan
kemampuan siswa dalam memperkecil
peta di kelas VII SMP Negeri 8
Padang(Y).
Data
tentang
masing-masing variabel.
Dari penelitian yang telah dilakukan
pada kedua kelas sampel, diperoleh data
tentang hasil belajar
memperkecil
bimbingan
bertahap terhadap hasil siswa dalam
Data
dalam
tersebut
diperoleh dari tes akhir pada kegiatan
penelitian. Tes akhir yang diberikan
berjumlah
1
soal.
Pada
kelas
eksperimen tes akhir diikuti oleh siswa
yaitu sebanyak 11 siswa sedangkan
pada kelas kontrol diikuti oleh siswa
yaitu sebanyak 11 siswa. Tabulasi data
kedua kelas sampel tersebut dapat
dilihat
pengaruh
peta.
siswa
pada
Lampiran
Berdasarkan hasil analisis
berikut.
jawaban
siswa pada kegiatan tes akhir diperoleh
Tabel 2. Hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen
data nilai hasil belajar siswa yang
seperti pada Tabel .
Tabel 1. Hasil belajar siswa pada
kelas kontrol
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari latihan yang telah diberikan
dalam proses reduksi / memperkecil
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat
hasil tes akhir pada materi memperkecil
peta pada kelas kontor yaitu sebanyak 9
orang memiliki siswa dengan rentang
skor dua dengan nilai 60 dan 2 orang
siswa dengan rentang 1 dengan nilai 30.
peta maka diatas maka dapat persentase
kemampuan siswa dari masing-masing
kelas yaitu kelas control dan kelas
eksperimen yang dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel
3.
Kemampuan
siswa
memperkecil
peta
berdasarkan
klasifikasi kemampuannya pada
kelas kontrol
Tabel
4.
Kemampuan
siswa
memperkecil
peta
berdasarkan
klasifikasi kemampuannya pada
kelas eksperimen
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel hasil pengolaan data
diatas dapat dilihat kemampuan siswa
pada kelas kontrol, yang terdiri atas
rentang kemampuan siswa terampil dan
kurang terampil, yaitu pada terampil
terdiri atas 9 orang dan pada siswa tidak
terampil terdiri atas 2 orang. Sedangkan
persentase yang didapat dari hasil
pengolahan data primer diatas yaitu
sebesar 81,82 % ialah masuk dalam
rentang siswa terampil sedangkan 18,18
% termasuk ke dalam rentang siswa
tidak terampil.
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel dapat dilihat
bahwa hasil belajar siswa dalam proses
memperkecil
eksperimen
peta
yang
pada
diberi
kelas
perlakuan
dengan metode bimbingan bertahap
lebih banyak masuk
pada
kateori
terampil sebanyak 9 orang siswa dari 11
orang siswa yang berada pada kelas
eksperimen lebih banyak
dari hasil
belajar siswa kelas kontrol yang hanya
dilakukan dengan metode ceramah.
Untuk
deskripsi
lebih
data
jelasnya
yang
dari
diolah
menggunakan Ms. Excel for windows
program SPSS for windows dapat
dijelaskan
adalah pada tabel berikut.
Tabel 5 : Tabel Cumulative
Y = Bo + B1 X
Y = 2,000 + 0,500 X
Interprestasinya adalah :
β0 = 2,000 artinya jika semua variabel
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat
bebas dianggap 0 maka nilai hasil
belajar siswa yang didapat adalah 2,000
dekripsi statistik yang terdiri dari hasil
tes
kelas
menggunakan
eksperimen
metode
2. Hasil uji normalitas
yang
Data
bimbingan
bertahap dengan hasil tes pada kelas
kontrol yang menggunakan metode
tes
akhir
kelas
eksperimen dan kelas kontrol diolah
untuk menentukan uji normalitas. Pada
uji
ceramah.
hasil
normalitas
ini
digunakan
uji
Liliefors. Berdasarkan uji normalitas
Tabel 6 : Analisis Regresi
kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh harga L0 dan Lt pada α 0,05
untuk n > 11 seperti terlihat pada Tabel
berikut:
Dari
hasil
pengolahan
data
analisis regresi dengan menggunakan
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dari Tabel terlihat bahwa kedua kelas
sampel memiliki Fhitung
<
Ftabel
berarti kelas eksperimen dan kelas
kontrol
memiliki
varians
yang
homogen.
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel 8
terlihat bahwa
4. Hasil uji hipotesis
Dari
uji
normalitas
dan
uji
kedua kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki L0 < Lt, berarti data
kedua kelas sampel terdistribusi normal.
menentukan
kelas eksperimen dan
kelas kontrol didapatkan bahwa data
kelas eksperimen dan kelas kontrol
3. Hasil uji homogenitas
Untuk
homogenitas
kelas
tersebut
terdistribusi
normal
dan
eksperimen dan kelas kontrol apakah
memiliki varians yang homogen. Untuk
memiliki varians yang homogen atau
pengujian hipotesisnya digunakan uji-t.
tidak, maka dilakukan uji F. Analisis
Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada
homogenitas sampel dapat dilihat pada
Tabel .
Tabel.
Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Dua
Rata-rata Tes Akhir
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber : Hasil Pengolahan data primer
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Dari hasil perhitungan dengan
uji-t didapat harga thitung 2,393 dan
pada taraf nyata 0,05 didapat harga
Dari uji t pada α 0,05 dan derajat
ttabel 2,249 dengan derajat kebebasan
kebebasan 49 diperoleh harga thitung
49, dengan demikian
2,393 dan harga ttabel 2,249. Dengan
thitung > ttabel
demikian thitung > ttabel yang berarti
maka hipotesis kerja diterima.
Dapat
disimpulkan
bahwa
bahwa H1 diterima. Dengan demikian
terdapat perbedaan hasil belajar siswa
dapat
yang berarti antara kelas eksperimen
bimbingan
yang
metode
perkecilan peta memberikan pengaruh
bimbingan bertahap pada siswa dalam
positif yang berarti terhadap hasil
mempelajari proess pengecilan peta
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8
dengan
Padang.
diberikan
kelas
diberikan
perlakuan
kontrol
yang
perlakuan
hanya
disimpulkan
bertahap
Pengaruh
model
bahwa
metode
pada
proses
bimbingan
bertahap
terhadap proses belajar pengecilan peta
pembelajaran metode ceramah.
Berdasarkan dari hasil analisis
siswa memiliki pengaruh positif, karena
data tes akhir didapat rata-rata hasil
dengan metode bimbingan bertahap
belajar pengecilan peta siswa pada kelas
dapat
eksperimen 13,63 dan pada kelas
membimbing siswa lebih intensif dalam
kontrol 8,18 yang berarti bahwa hasil
proses memahami dan memperkecil
belajar pengecilan peta siswa dengan
peta.
mengarahkan
Teknik
metode bimbingan bertahap lebih tinggi
siswa
bimbingan
dan
bertahap
daripada hanya menggunakan metode
mempunyai kelebihan yaitu :
ceramah. Untuk menguji keberartian
a)
perbedaan
mendapatkan bimbingan yang terarah.
di
Hipotesis (uji t).
atas,
dilakukan
uji
b)
Pelaksanaan
Siswa
pembuatan
membuat
tugas
tugas
dengan
langkah-langkah yang teratur. c) Tahap
tersebut
demi tahap terpola dengan baik3.
sendiri,
Dengan
adanya
bimbingan
dapat
memahami
sehingga
mengarahkan
dan
ia
dapat
dirinya
sanggup
bertindak
bertahap siswa tidak kehilangan arah,
secara wajar, sesuai dengan tuntutan
tapi siswa lebih bisa memahani sesuatu
dan
yang akan dipelajari atau yang akan
keluarga
dikerjakan pada proses pengecilan peta
kehidupan pada umumnya4.
Bimbingan
dapat
keadaan
lingkungan
dan
sekolah,
masyarakat,
dan
Pembelajaran pengecilan peta
diartikan
sebagai suatu proses pemberian bantuan
pada
kepada individu yang dilakukan secara
pembelajaran dasar pembuatan peta
berkesinambungan
tersebut
sendiri,
dapat
tingkat
SMP
merupakan
supaya
individu
yang mana dalam pembelajaran itu
memahami
dirinya
diterangkan maksud dan tujuan dari
sehingga
ia
sanggup
pengecilan
peta.
Pembelajaran
bertindak
pengecilan peta lebih bersifat kepada
secara wajar, sesuai dengan tuntutan
praktek, karena siswa dituntut dapat
dan
memahami
mengarahkan
dan
keadaan
keluarga
dapat
lingkungan
dan
sekolah,
masyarakat,
dan
dan
bisa
melakukan
pengecilana peta
Pada metode ceramah siswa
kehidupan pada umumnya.
diartikan
dibiarkan saja bekerja sendiri tanpa
sebagai suatu proses pemberian bantuan
adanya bimbingan yang terarah oleh
kepada individu yang dilakukan secara
guru, oleh karena itu siswa merasa
berkesinambungan
bingung apa yang akan dilakukannya
Bimbingan
dapat
supaya
individu
sehingga
siswa
kurang
memahami
3
Winkel, 1997. Bimbingan Konseling.
Gramedia : Jakarta
4
Natawidjaya, 1987. Bimbingan Belajar. Rosail
Group : Jakarta
dengan benar dari kegiatan pengecilan
kemampuan siswa yang terampil
peta itu sendiri.
dan
27,27
%
merupakan siswa yang kurang
Berdasarkan uraian di atas maka
terampil.
pengaruh bimbingan bertahap terhadap
proses pengecilan peta memberikan
sebanyak
3.
Metode bimbingan bertahap
pengaruh yang berarti terhadap hasil
dapat
berpengaruh
positif
belajar siswa. Ini terbukti dengan
dengan kemampuan siswa, yang
diperolehnya nilai tes akhir yang lebih
dapat dilihat pada kemampuan
tinggi dari pada kelas control yang
siswa pada kelas eksperimen
hanya memakai metode ceramah.
yang
memakain
metode
bimbingan bertahap lebih tinggi
D. Kesimpulan dan Saran
persentase
terampilnya
Kesimpulan
dibandingkan
dengan
1. Persentase kemampuan siswa
kemampuan siswa pada kelas
dalam memperkecil peta pada
kontrol yang memakai metode
kelas kontrol adalah 81,82 %
ceramah
masuk kedalam masuk kedalam
klasifikasi kemampuan siswa
Saran
1. Penelitian selanjutnya alangkah
kurang terampil dan sebanyak
baiknya
membahas
tentang
metode
pembelajaran
18,18 % merupakan siswa yang
yang
tidak terampil.
lebih efektif dan efisien dari
2. Persentase kemampuan siswa
metode bimbingan bertahap.
dalam memperkecil peta pada
2. Penelitian selanjutnya juga bisa
kelas eksperimen adalah 72,73
% masuk kedalam klasifikasi
membahas
tentang
evaluasi
metode bimbingan bertahap
terhadap hasil belajar siswa
dalam
mereduksi
atau
memperkecil peta.
DAFTAR RUJUKAN
Prihandito, Aryono. 1989. Kartografi.
Mitra Gama Widya : Jogjakarta
Winkel, 1997. Bimbingan Konseling.
Gramedia : Jakarta
Natawidjaya, 1987. Bimbingan Belajar.
Rosail Group : Jakarta