TAP.COM - PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI MISI PT ... 49 94 2 PB

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI MISI
PT.PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO)
CABANG TANJUNG EMAS SEMARANG
NURMAWARTI
PM ANANDA SAMEKTO
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sebuah model semakin baik customer
fokus, kepedulian dan integritas, maka akan semakin meningkat

pencapaian visi misi

perusahaan. Pada penelitian ini obyak yang diambil adalah Terminal Penumpang PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabangTanjungEmas Semarang, sumber data meliputi
data primer dan data sekunder.Sampel pada penelitian ini adalah 100 responden.Teknis
analisis data adalah menggunakan teknik Regresi Linier Berganda
Hasil analisis dengan alat bantu progam SPSS versi 22 diperoleh hasil persamaan
regresi linier berganda Y = 0,538 + 0,268 X1 + 0,374 X2 + 0,283 X3 + 
Hasil persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara customer focus terhadap pencapaian visi misi perusahaan yaitu
(thitung=2,781 >ttable = 1,984) dengan tingkat signifikan 0,007, antara kepedulian terhadap
pencapaian visi misi perusahaan yaitu (thitung=3,328 >ttabel= 1,984) dengan tingkat signifikan

0,001, antara integritas terhadap pencapaian visi misi perusahaan yaitu (thitung=2,813 >ttabel=
1,984) dengan tingkat signifikan 0,006. Dengan adanya pengaruh positif dan signifikan secara
parsial artinya semakin baik customer fokus, kepeduliandan integritas, maka akan semakin
meningkat

pencapaian

visi

misi

perusahaan.

Angka

koefisien

determinasi(adjusted

Rsquare)sebesar 0,582.Hal ini berarti variabel customer fokus (X1), kepedulian (X2)dan

integritas (X3) memiliki kontribusi sebesar 58,2 % dalam menerangkan pencapaian visi misi
perusahaan (Y) sedangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pencapaian visi
misi kontribusinya sebesar 41,8 % misalnya dipengaruhi faktor exelence, visionary, mutual
respect, team work dan faktor lainnya.
Kata kunci : Budaya, Visi, Misi
ABSTRACT
This study aims to find a better model of customer focus, awareness and integrity,
then it will increase the company's vision and mission accomplishment. In this study obyak

taken

is

the

Passenger

Terminal

PT.


Pelabuhan

Indonesia

III

(Persero)

cabangTanjungEmas Semarang, data sources include primary data and sekunder.Sampel in
this study was 100 responden.Teknis data analysis is using the technique of Multiple Linear
Regression
Results of analysis tools SPSS version 22 program results obtained multiple linear
regression equation Y = 0.538 + 0.268 + 0.374 X1 + 0.283 X2 X3 + 
The results of multiple linear regression equation showed that partially there is positive and
significant correlation between customer focus to the achievement of the vision of the
company's mission (t = 2.781> TTable = 1.984) with a significant level of 0.007, between
concern for the achievement of the vision of the company's mission (t = 3,328> table =
1.984) with a significant level of 0.001, the integrity of the achievement of the vision of the
company's mission (t = 2.813> table = 1.984) with a significant level of 0.006. With the

positive and significant effect partially means the better customer focus, integrity
kepeduliandan, it will increase the company's vision and mission accomplishment.
Coefficient of determination (adjusted Rsquare) of 0,582.Hal this means customer focus
variable (X1), caring (X2) and integrity (X3) contributed by 58.2% in light of achieving the
vision of company (Y), while other factors which affect the achievement of the vision and
mission of its contribution by 41.8% influenced exelence eg, visionary, mutual respect,
team work and other factors.
Keywords: Culture, Vision, Mission

I. PENDAHULUAN
sebagai suatu pola dari asumsi dasar yang

A. Latar Belakang
Pembangunan

ekonomi

ditemukan,

diciptakan


atau

membutuhkan jasa angkutan yang cukup

dikembangkan oleh suatu kelompok

serta memadai. Tanpa adanya transportasi

tertentu dengan maksud agar organisasi

sebagai sarana penunjang tidak dapat

bisa mengatasi permasalahan yang timbul

diharapkan

budaya

akibat adaptasi eksternal dan integritas


organisasi yang memuaskan dalam usaha

internal yang sudah berjalan dengan baik

pengembangan

suatu

sehingga perlu diajarkan dan diterapkan

negara. Budaya organisasi merupakan

kepada anggota baru sebagai cara yang

tercapainya
ekonomi

hasil
dari


benar untuk memahami, memikirkan dan

kepelabuhanan.

merasakan berteman dengan mereka-

dibentuk sebagai pedoman pegawai dalam

mereka (Scain dalam Lako, 2004). Untuk

bertindak,

menghadapi budaya organisasi maka

terbagi dalam tiga nilai inti yaitu Customer

perlu adanya prinsipal yaitu pemilik atau

Focus, Care, dan Integrity.


Budaya

bersikap,

perusahaan

berperilaku

dan

agent dan dipercaya untuk mengelola

Tiga inti budaya perusahaan ini

organisasi. Pengelolaan organisasi ini

berpengaruh untuk tercapainya pada visi

dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia


misi perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia

III (Persero) yang merupakan suatu

III cabang Semarang, khususnya di

bentuk organisasi Badan Usaha Milik

Terminal Penumpang Semarang. Selain

Negara (BUMN) yang bergerak dalam

itu, pemimpin yang sukses membawa

sektor perhubungan. Tugas, wewenang

organisasinya ke arah prestasi baik,

dan tanggung jawab perusahaan ini adalah


ternyata mempunyai ciri-ciri kemampuan

mengelola Pelabuhan Umum pada tujuh

manajerial yang baik dan juga berhasil

wilayah provinsi Indonesia, yaitu Jawa

mengembangkan budaya organisasi sesuai

Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan

dengan visi misi terhadap fungsi dan

Selatan,

tugas organisasi tersebut.

Kalimantan


Tengah,

Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur.

Dengan tercapainya visi misi yang
kuat, maka seluruh pegawai terdorong

Terminal Penumpang Pelabuhan

dengan kuat untuk berprestasi tinggi,

Tanjung Emas Semarang merupakan

secara bersama-sama, selalu berbuat dan

salah satu cabang dari PT. Pelabuhan

berpikir inovatif, dan juga dengan baiknya

Indonesia III (Persero) yang berperan

melayani

dalam

logistik

organisasi yang kuat mempunyai peranan

pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia III

kelangsungan hidup organisasi yang lebih

ini salah satu Badan Usaha Milik Negara

baik. Setiap pegawai sangat menghayati

(BUMN) yang mengelola terminal di 43

nilai-nilai,

Pelabuhan Umum di 7 Propinsi. PT.

kesepakatan terhadap strukturisasi dan

Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabang

peraturan perundang-undangan yang ada.

mata

rantai

sistem

masyarakat,

maka

norma-norma

budaya

organisasi,

Tanjung Emas khususnya di Terminal
Penumpang

Semarang

menerapkan

budaya perusahaan yang diperlukan untuk
membentuk

karakter

para

pegawai

terlebih dalam memberikan layanan jasa

B. Rumusan Masalah
1. Apakah variabel Customer Fokus
(X1) mempunyai pengaruh positif

dan

signifikan

terhadap

Pencapaian VisiMisi Perusahaan
2. Apakah variabel kepedulian (X2)

tangguh. Perilaku utama dalam nilai inti
customer focus adalah melayani dan
tangguh.

mempunyai pengaruh positif dan

Melayani : Melayani pelanggan

signifikan terhadap PencapaianVisi

secara

Misi Perusahaan

pelanggan dan tak bisa ditiru pesaing,

3. Apakah variabel integritas (X3)

inovatif sehingga

memuaskan

beinteraksi dengan ramah, santun, dan

mempunyai pengaruh positif dan

hormat

signifikan terhadap PencapaianVisi

mengidentifikasi

Misi Perusahaan.

keinginan pelanggan. Bila pelanggan ada

4. Apakah variabel customer fokus,
kepedulian dan integritas pegawai

serta

keluhan,

akan

proaktif

dalam

kebutuhan

serta

menanganinya

secara

responsif dan profesional.

berpengaruh positif dan signifikan

Tangguh : Bersikap tangguh baik

secara simultan terhadap variabel

dalam

pencapaian visi misi perusahaan

menangani keluhan pelanggan dengan

rangka

melayani

maupun

rasa percaya diri serta tegas dalam
II. PEMBAHASAN

menjalankan sistem dan prosedur yang

A. Kajian Pustaka

ada. Bersikap sabar dalam berinteraksi,

Customer Focus adalah sebuah

tekun dan bekerjasama dengan pelanggan

strategi yang diterapkan oleh perusahaan

sehingga kepuasan pelanggan tercapai.

agar dapat melayani pelanggan secara

Insan ini selalu melakukan perbaikan

lebih

berkelanjutan terhadap pelayanan yang

baik.

Perusahaan

dapat

mendefinisikan pelanggan yang akan
dilayani

sehingga

dapat

telah dilakukan.

memahami

Pada tahap awal setiap organisasi

harapan

perlu melakukan analisis diri, dalam

harus

analisis ini akan ditentukan karakteristik

mendengar suara pelanggan, baik yang

mana yang sudah dan belum ada dalam

ingin memberikan masukan maupun

organisasi. Organisasi perlu mewujudkan

keluhan (Tandjung, Jenu W, 2005).

karakteristik yang belum ada tersebut

kebutuhan,

keinginan

pelanggan.

Perusahaan

dan
juga

Customer focus dalam budaya
perusahaan

adalah

nilai

inti

yang

sehingga customer fokus dapat terbentuk.
Organisasi

harus

bisa

mewujudkan sikap selalu mengutamakan

mengimplementasikan kualitas jasa di

kepuasan pelanggan. Nilai ini terwujud

perusahaannya sesuai dengan peraturan

dalam

yang berlaku. Karena dalam hal ini

sikap

kerja

melayani

dan

konsumen

dilindungi

oleh

Undang-

Fokus pada pelanggan mencakup

undang No. 8 tahun 1999 tentang

dua aspek aktivitas (Dawes, 200) yaitu :

perlindungan konsumen(Rambat L dan

Analisis pelanggan dan daya tanggap

Hamdani A, 2009).

terhadap pelanggan. Dalam penerapan

B. Dimensi dalam Customer Fokus

marketing relasionship srategi (MRS) di dunia

Customer

fokus

mempunyai

bisnis, customer fokus merupakan hal

pengertian suatu perusahaan memiliki

yang penting guna keberhasilan stategi ini.

perhatian yang besar terhadap pelanggan

Perusahaan

tersebut dan terus-menerus memberikan

customer

nilai tambah melalui penawaran khusus

memahami

(Sheth al,2000 dan Vandermerwe, 2004).

pelanggan dan hal ini akan mengurangi

Dengan adanya custumer fokus

yang

tidak

menerapkan

fokus

tidak

akan

apa

yang

pelanggan.

karena

D. Kepedulian Karyawan

dapat

memenuhi

diinginkan

tingkat kepuasan dan tingkat loyalitas

akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
perusahaan

bisa

kebutuhan dan keinginan pelanggan dan

Karyawan merupakan lini depan

pelanggan yang puas akan loyal terhadap

perusahaan yang mampu menentukan

perusahaan (Butler, 2004). Dengan kata

maju atau mundurnya perusahaan. Sikap

lain customer fokus merupakan perhatian

karyawan yang peduli akan konsumennya

yang besar terhadap pelanggan dan terus-

akan memberikan point tersendiri dimata

menerus

konsumennya.

memberikan

nilai

tambah

melalui penawaran khusus baik berupa

kepedulian

produk

butuhkan

maupun

layanan

yang

mengutamakan pelanggan.
Pemasaran yang terpusat pada

Oleh

karyawan
oleh

kini.Kepedulian

karena

itu

sangatlah

di

perusahaan

masa

karyawan

akan

konsumennya dapat diwujudkan dengan

pelanggan adalah usaha untuk memahami

pemberian

dan memuaskan kebutuhan, keinginan

memuaskan

dan sumber daya dari pelanggan potensial

sehingga konsumen dapat melakukan

(Sheth et al, 2000).Dengan memahami hal

pembalian produk berulang-ulang (repeat

tersebut diharapkan perusahaan dapat

buying).

menciptakan nilai dan meningkatkan

jasa

atau

terhadap

layanan

yang

konsumen,

Jasa atau layanan adalah setiap

kepuasan bagi pelanggan.

tindakan

C. Aspek Aktivitas Dalam Customer

ditawarkan satu pihak kepada pihak lain

Fokus

atau

kinerja

yang

dapat

yang pada intinya tidak berwujud dan
tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Jasa dapat dikaitkan dengan produk fisik,

informasi yang diberikan oleh pegawai

tetapi bisa juga tidak dikaitkan (Kotler &

untuk

Keller, 2009).Untuk membangun suatu

pelanggan

organisasi

pada

potensial yang terkandung dalam jasa inti

pelanggannya, maka setidaknya ada tiga

yang digunakan pelanggan (Tjiptono,

hal

1997).

yang

yang

berorientasi

harus

diperhatikan,

yaitu

pelayanan kepada konsumen, kualitas jasa
dan pemasaran jasa.
juga

dalam

kemampuan

mewujudkan

nilai

Care dalam budaya perusahaan
adalah nilai inti yang mewujudkan sikap

Kenichi Ohmae (Ferdinand, A.T.,
2000,)

meningkatkan

mengemukakan

terdepan

dalam

kepedulian

kepada

bahwa

pemangku kepentingan dan lingkungan.

pengembangan strategi pemasaran yang

Nilai ini terwujud dalam sikap kerja peka

dilakukan perusahaan melalui berbagai

dan sigap. Perilaku utama dalam nilai inti

pendekatan

Care adalah peka dan sigap.

yang

pengembangan

memfokus

pada

diferensiasi

atau

Peka : Insan PT. Pelabuhan

penciptaan berbagi “point of differentiation”

Indonesia III (Persero) cabang Tanjung

dilakukan bukan hanya untuk menyamai

Emas

“value” yang dihasilkan oleh pesaing bagi

Semarang

pelanggannya,

keinginan

tetapi

juga

untuk

pada

Terminal

peka

Penumpang

terhadap

pemangku

perubahan
kepentingan

menyajikan nilai lebih atau “superior value”

(stakeholder)

yang

lingkungan hidup, karena selalu tanggap

diperoleh

pengembangan

melalui

Karena

permasalahan

itu

akan situasi yang terjadi di sekitarnya.

sasaran pengembangan strategi adalah

Selain itu, insan PT. Pelabuhan Indonesia

“superior

III (Persero) cabang Tanjung Emas

menghasilkan

inovatif.

berbagi

dan

value”

atau

pelayanan pelanggan yang lebih baik dari

Khususnya

di

pada

Semarang

selalu

yang

dilakukan

oleh

pesaing.

Terminal

Penumpang

berinisiatif

untuk

Perusahaan yang unggul dalam pemberian

menjadi yang terdepan dalam kepedulian

jasa

kepada

akan

mendapatkan

sebuah

pemangku

keunggulan kompetitif yang mendasar.

lingkungan

E. Kepedulian

berkelanjutan.

Kepedulian

pegawai

adalah

melalui

kepentingan
proses

dan

belajar

Sigap : yakni dengan siap sedia

persepsi bagaimana para pegawai dalam

menjalankan

melayani konsumen. Layanan pelanggan

menyelesaikan permasalahan yang terjadi,

meliputi segala segala macam bentuk

dan tangkas dalam melakukan tindakan

penyajian

nyata. Mampu memberi solusi terkait

pelayanan,

tindakan,

dan

tugas,

cekatan

dalam

permasalahan yang muncul baik dalam

hidup kita dan menentukan apa yang kita

lingkungan usaha maupun lingkungan

terima atau kita tolak. Berdasarkan

hidup.

pendapat beberapa ahli tentang integritas,

F. Integritas Dalam Kepemimpinan

maka dapat disimpulkan bahwa integritas

Dalam upaya untuk jadi seorang

dalam suatu kepemimpinan adalah suatu

pemimpin, seseorang harus memiliki

perilaku

pengikut dan untuk memiliki pengikut,

komitmen dari seorang pemimpin dalam

seseorang

rasa

perkataan sama dengan tindakannya,

bagi

memiliki kemampuan dan system nilai

seorang pemimpin adalah integritas, tidak

yang dianutnya, yang ditampakkan dalam

ada kesuksesan yang mungkin, tidak

sikap hidupnya sehari-hari dimanapun dia

peduli apakah dalam kelompok, lapangan

berada dan dengan siapapun terutama

sepak bola, pasukan atau dikantor. Bila

dalam

rekan-rekan

pemimpin.

harus

percaya.Tetapi

menemukannya

memiliki

syarat

tertentu

orang

tersebut

bersalah,

atau

yang

tugas

utuh,

dan

konsisten

fungsinya

dan

sebagai

G. Persepsi Integritas

Integritas adalah suatu komitmen

kekurangan integritas maka ia akan gagal.
Pengajaran dan tindakannya harus

pribadi yang teguh terhadap prinsip

adil terhadap satu sama lain. Oleh karena

ideologi yang etis dan menjadi bagian dari

itu, syarat utama seorang pemimpin

konsep diri yang ditampilkan melalui

adalah integritas dan tujuan yang tinggi.

perilakunya (dikutip dalam Schlenker,

Jika seseorang memiliki integritas kata-

2008). Bernard Williams, Harcourt(1998)

kata dan tindakannya sesuai, tidak peduli

setuju bahwa integritas berarti suatu

dimana ia berada dan bersama siapa.

situasi dimana orang terikat dengan apa

Seseorang yang memiliki integritas
adalah manusia yang utuh, mereka dapat

yang orang lain anggap sebagai sesuatu
yang etis dan berharga

diidentifikasikan oleh pemikiran tunggal

Furrow (2005) mengungkapkan

mereka. Orang dengan integritas tidak

perspektif yang unik pada integritas dan

menyembunyikan

tidak

melihatnya sebagai sejauh mana berbagai

gentar terhadap apapun juga, hidup

komitmen dapat membentuk sesuatu

mereka seperti buku yang terbuka.

yang

sesuatu

dan

Integritas bukanlah apa yang kita

harmonis

dan

mengembangkan

utuh.

tentang

Ia

juga

konsep

lakukan tetapi siapa kita dan sebaliknya

Integritas

dengan

mencatat

bahwa

kita menentukan apa yang kita lakukan.

memiliki

integritas

berarti

menjadi

System nilai menetapkan prioritas dalam

mampu hidup sesuai dengan komitmen

perusahaan atau instansi mencapai hasil

secara konsisten.

yang optimal.

Persepsi

dalam

hal

ini

Tanggung jawab : Melaksanakan

sebagai

penafsiran

tugas dengan penuh tanggung jawab, baik

terhadap sesuatu obyek melalui indrawi

dari segi hasil maupun proses karena

dipengaruhi faktor-faktor internal dan

didasari sikap amanah (komitmen). Selalu

eksternal yang sifatnya sangat individual.

bersungguh-sungguh

Persepsi ditentukan oleh factor personal

menjadi nilai-nilai etika, selalu produktif

dan situasional yang merupakan proses

dalam setiap kegiatan serta tuntas dalam

kognitif yang dialami oleh setiap individu

bekerja.

dalam

I. Visi dan Misi

diidentifikasikan

memahami

lingkungannya

baik

informasi

tentang

melalui

indera

Kreitner

dan

dalam

bekerja

Kinicki

(2001)

dan

menyatakan Visi organisasi adalah tujuan

penghayatan, perasaan, penciuman. Kunci

jangka panjang yang mendeskripsikan

untuk memahami persepsi adalah terletak

image yang diinginkan organisasi.Visi

pada pengenalan bahwa persepsi tersebut

setiap organisasi tentulah berupa image

merupakan suatu penafsiran yang unik

yang baik dan mampu bertahan dalam

terhadap situasi dan bukannya pencatatan

segala bentuk perubahan lingkungan

yang selalu benar terhadap situasi.

diluar

H. Perilaku Utama Dalam Integritas

ditetapkan untuk jangka panjang dan

penglihatan,

pendengaran

Integrity adalah nilai inti yang
mewujudkan sikap berpikir, berkata dan

organisasi.

Visi

organisasi

hanya dapat dicapai jika pegawai dapat
memahami visi organisasi

berperilaku terpuji, menjaga martabat

Misi organisasi menurut Kreitner

serta menjunjung tinggi etika. Nilai ini

dan Kinicki (2001) adalah sekumpulan

terwujud dalam sikap kerja disiplin dan

alasan keberadaan sebuah organisasi.

tanggung jawab. Perilaku utama dalam

Dalam

nilai inti Integrity adalah disiplin dan

haruslah

tanggung jawab.

dengan visi organisasi, Misi organisasi

membahas
mampu

misi

organisasi

membedakannya

Disiplin : Dalam menjalankan

boleh lebih dari satu, karena organisasi

tugasnya karena taat aturan, jujur, adil dan

terdiri dari berbagai unsur kelompok

terbuka, serta konsisten baik dalam setiap

manusia dengan berbagai kepentingan

ucapan maupun tindakan.Tanpa disiplin

yang

pegawai yang baik, sulit bagi organisasi

Shaw,

menyertainya.
Saari

dan

Menurut

Locke,

Latham

(1981)

mendefinisikan tujuan organisasi sebagai

suatu pencapaian yang ingin diraih oleh

kepelabuhan yang prima, berkomitmen

organisasi.

memacu integrasi logisitik Nasional”.

Keterlibatan

semua

anggota

organisasi sesuai perannya, dalam proses

Sedangkan Misi perusahaan yaitu :
1.

Menjamin penyediaan jasa pelayanan

penyusunan visi dan misi organisasi telah

prima

menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan

berlaku secara konsisten.

akan jaminan kesuksesan pencapaian visi

2.

melampaui

standar

Memacu kesinambungan daya saing

dan misi. Visi Misi yang disusun tanpa

industri

melibatkan seluruh anggota organisasi

logistik yang kompetitif.

akan

membutuhkan

adaptasi

dan

3.

yang

Nasional

melalui

biaya

Memenuhi harapan semua stake

sosialisasi, yang pada akhirnya akan

holders melalui prinsip kesetaraan

memperlambat

dan tata kelola perusahaan yang baik.

dan

menghambat

pencapaian visi dan misi organisasi.

4.

Dalam setiap visi misi organisasi
harus rinci menggambarkan program
strategis organisasi, progam tahunan dan

Menjadikan

SDM

yang

berkompeten, berkinerja handal dan
berbudi pekerti luhur.
K. Kerangka Pemikiran

Program

Kerangka pemikiran adalah suatu

strategis organisasi sesuai dengan upaya

tinjauan mengenai apa yang diteliti

pencapaian visi misi organisasi. Program

yang dituangkan dalam sebuah bagan

tahunan organisasi haruslah mengacu

yang

pada

penelitian.

rencana

kegiatan

progam

tahunan.

strategis

organisasi.

menjadi

alur

pemikiran

Penyusunan rencana kegiatan tahunan
haruslah sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi

organisasi.

Seluruh

anggota

Customer
Fokus X1

organisasi memahami rencana kegiatan

H1

tahunan dan bekerja sesuai rencana
kegiatan tahunan tersebut.
J. Visi Misi PT. Pelabuhan Indonesia

kepedulia
n
X2

Pencapaian
Visi-misi
perusahaan Y

H2

H3

III (Persero) cabang Tanjung Emas
Semarang

Visi pada perusahaan
“Menjadi

pelaku

penyedia

adalah
jasa

Integritas
X3

H4

pencapaian

Keterangan :

variabel

= Pengaruh

perusahaan

= Variabel

M. Metode Penelitian

visi

misi

Variabel Independen
Variabel Independen disebut juga

H

= Hipotesis

X1

= Customer Focus

variabel bebas yang hubungannya dengan

X2

= Kepedulian Pegawai (care)

variabel lain bertindak sebagai penyebab

X3

= Integritas Pegawai

atau

Y

= Visi Misi Perusahaan

dependen. Variabel independen adalah

yang

mempengaruhi

variabel

variabel yang mempengaruhi (Sugiyono,
2005).

L. Hipotesis

Hipotesis

merupakan

suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap

Variabel

independen

pada

penelitian ini adalah :
1. Customer Focus (X1).

permasalahan penelitian, sampai terbukti

Customer Focus (X1) adalah

melalui data yang terkumpul (Suharsimi

sebuah strategi yang diterapkan oleh

A, 2006). Pada penelitian ini hipotesis

perusahaan

agar

yang diajukan adalah sebagai berikut:

pelanggan

secara

H1. Diduga variabel customer focus

Perusahaan

dapat

dapat

melayani

lebih

baik.

mendefinisikan

berpengaruh positif dan signifikan

pelanggan yang akan dilayani sehingga

terhadap pencapaian variabel visi

dapat

misi perusahaan

keinginan dan harapan pelanggan.

H2. Diduga

variabel

memahami

kebutuhan,

kepedulian

Perusahaan juga harus mendengar

berpengaruh positif dan signifikan

suara pelanggan, baik yang ingin

terhadap pencapaian variabel visi

memberikan

misi perusahaan

keluhan (Tandjung, Jenu W, 2005).

H3. Diduga variabel integritas pegawai

masukan

maupun

2. Kepedulian Pegawai (X2).

berpengaruh positif dan signifikan

Kepedulian

terhadap pencapaian variabel visi

adalah

misi perusahaan

pegawai

persepsi

pegawai

(X2)

bagaimana

para

dalam

melayani

H4. Diduga variabel customer focus,

konsumen.Layanan pelanggan meliputi

kepedulian, dan integritas pegawai

segala segala macam bentuk penyajian

secara bersama-sama berpengaruh

pelayanan, tindakan, dan informasi

positif

yang diberikan oleh pegawai untuk

dan signifikan terhadap

meningkatkan kemampuan pelanggan

dalam mewujudkan nilai potensial

untuk

yang terkandung dalam jasa inti yang

kesuksesan jangka panjang.

digunakan pelanggan (Tjiptono, 1997).

N. Metode Analisis Data

3. Integritas Pegawai (X3).

menjamin

kelestarian

dan

Analisis regresi linier berganda

Integritas Pegawai (X3) adalah

digunakan dalam penelitian ini dengan

sikap jujur, berani, bijaksana, dan

tujuan untuk membuktikan hipotesis

tanggung

dan

mengenai adanya pengaruh customer

berperilaku yang baik sehingga mampu

fokus (X1), kepedulian (X2) dan Integritas

memberikan keteladanan dan juga

(X3)

mampu mempengaruhi orang lain

bersama-sama terhadap Pencapaian Visi

untuk melakukan perubahan yang

Misi (Y).

jawab.

Bersikap

terkait dengan proses berfikir dan
pemahaman

berperilaku

dalam

perusahaan (Sukriah, 2009).

secara

parsial

maupun

secara

Perhitungan statistik dalam analisis
regresi linier berganda yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan bantuan SPSS
Hasil

Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah

pengolahan

menggunakan

versi 22.

data

dengan

program

SPSS

variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

selengkapnya ada pada lampiran dan

oleh variabel independen (Husein Umar,

selanjutnya diringkas sebagai berikut:

2003:58).

Variabel

dependen

dalam

penelitian ini adalah: Pencapaian visi misi

Hasil analisis regresi linier berganda

perusahaan(Y):
a.

Standar

Visi merupakan suatu gambaran jauh
kedepan

tentang

keadaan

Model

masa

menetapkan tujuan perusahaan dan
sasaran yang ingin dicapai.
Pencapaian visi misi pada Terminal

dized

Coefficients

Coeffici

T

Sig.

0,557

0,578

ents

depan yang diinginkan perusahaan.
b. Misi merupakan pernyataan yang

Unstandardized

B
1

Std. Error Beta

(Constant)

0,538 0,965

X1

0,268 0,096

0,255

2,781

0,007

X2

0,374 0,112

0,335

3,328

0,001

X3

0,283 0,100

0,278

2,813

0,006

penumpang merupakan dimensi budaya

Model persamaan regresi yang

yang menunjukkan tujuan yang akan di

dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam

capai perusahaan yang terdiri dari nilai-

bentuk persamaan regresi bentuk standar

nilai dan pemikiran bersama yang mampu

adalah sebagai berikut :

memberikan arahan bagi anggotanya

integritas ditingkatkan sebesar satu
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + 

satuan maka pencapaian visi misi akan

Y = 0,538 + 0,268 X1 + 0,374 X2 + 0,283

meningkat sebesar 0,283 satuan.
5. 

X3 + 
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan

terdeteksi, seperti : teamwork, visionary

sebagai berikut :

dan factor lainnya.
Kebenaran

1. Konstanta sebesar 0,538; berarti bahwa
jika

tidak

independen,

ada

ke

maka

tiga

variabel

besarnya

nilai

model

persamaan

regresi tersebut memerlukan pembuktian
secara

empiris.

Untuk

membuktikan

hipotesis, maka selanjutnya akan dilakukan

pencapaian visi misi sebesar 0,538.
2. Koefisien regresi variabel X1 (customer
fokus) diperoleh sebesar 0,268 yang

pengujian hipotesis yang dilakukan secara
parsial maupun simultan.

bertanda positif, yang berarti bahwa jika
variabel lain diasumsikan tetap, maka

O. Uji Hipotesis

jika tanggapan responden terhadap

Uji “t” atau Pengujian Signifikan

variabel customer fokus naik sebesar

Parsial

satu satuan maka akan meningkatkan

Menurut Ghozali (2006). Uji “t”

pencapaian visi misi sebesar 0,268

adalah pengujian signifikan parsial atau

satuan.

individual

3. Koefisien

regresi

variabel

X2

yang

mengetahui

digunakan
pengaruh

untuk
variabel

(kepedulian) diperoleh sebesar 0,374

independen (customer fokus, kepedulian

yang bertanda positif, yang berarti

dan integritas) secara individual terhadap

bahwa jika variabel lain diasumsikan

variabel independen (pencapaian visi

tetap, maka jika tanggapan responden

misi) di Terminal Penumpang Tanjung

terhadap

Emas Semarang.

variabel

kepedulian

di

tingkatkan sebesar satu satuan maka

Berikut akan dijelaskan pengujian masing-

pencapaian visi misi akan meningkat

masing variabel secara parsial.

sebesar 0,374 satuan.

1.

4. Koefisien regresi variabel X3 (integritas)

Variabel Customer Fokus (X1)
Ho

:

Customer

fokus

tidak

positif

dan

diperoleh sebesar 0,283 yang bertanda

berpengaruh

positif, yang berarti bahwa jika variabel

signifikan terhadap pencapaian

lain diasumsikan tetap, maka jika

visi misi perusahaan.

tanggapan responden terhadap variabel

H1 : Customer fokus berpengaruh
positif dan signifikan terhadap

pencapaian

visi

misi

perusahaan.

tabel (1,984). Dengan demikian maka
Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan

Hasil pengujian diperoleh nilai t

bahwa kepedulian memiliki pengaruh

hitung untuk variabel X1 (Customer

positif

fokus) menunjukkan nilai t hitung =

pencapaian visi misi perusahaan dapat

2,781 dengan tingkat signifikansi 0,007.

diterima dengan baik.

Dengan menggunakan batas signifikansi

3.

= 0,05, nilai t tabel dengan df = n-k-1

dan

signifikan

terhadap

Variabel Integritas (X3)
Ho: Integritas

tidak

berpengaruh

= 100-3-1 = 96 diperoleh sebesar 1,984.

positif dan signifikan terhadap

Dengan demikian diperoleh t hitung

pencapaian visi misi perusahaan.

(2,781) > t tabel (1,984) yang berarti H1

H3: Integritas berpengaruh positif

diterima.

Dengan

Hipotesis

pertama

demikian

dan

maka

signifikan

terhadap

menyatakan

pencapaian visi misi perusahaan.

bahwa customer fokus memiliki pengaruh

Hasil pengujian diperoleh nilai t

yang

terhadap

hitung untuk variabel X3 (Integritas)

pencapaian visi misi perusahaan dapat

menunjukkan nilai t hitung = 2,813

diterima.

dengan tingkat signifikansi 0,006. Dengan

2.

Variabel Kepedulian (X2)

menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai

Ho : Kepedulian tidak berpengaruh

t tabel dengan df = n-k-1 = 100-3-1 = 96

positif

dan

signifikan

positif dan signifikan terhadap

diperoleh

pencapaian

demikian diperoleh t hitung (2,813) > t

visi

misi

1,984.

Dengan

tabel (1,984) yang berarti H3 diterima.

perusahaan.
H2 : Kepedulian

sebesar

berpengaruh

Dengan demikian maka Hipotesis ketiga

positif dan signifikan terhadap

yang

pencapaian

memiliki pengaruh positif dan signifikan

visi

misi

menyatakan

bahwa

Integritas

terhadap pencapaian visi misi perusahaan

perusahaan.
Hasil pengujian diperoleh nilai t

dapat diterima.

hitung untuk variabel X2 (kepedulian)
menunjukkan nilai t hitung = 3,328
dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan

P. Pengujian

Hipotesis

Secara

Simultan (Uji F)

menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai

Menurut Sugiyono (2005:207). Uji

t tabel dengan df = n-k-1 = 100-3-1 = 96

digunakan untuk mengetahui pengaruh

diperoleh

secara bersama-sama variabel independen

sebesar

1,984.

Dengan

demikian diperoleh t hitung (3,328) > t

terhadap variabel dependen.

Ho: Secara Simultan customer fokus,
kepedulian

dan

integritas

Model Summaryb

tidak
Change

berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pencapaian visi misi.

Std.
Model

dan

R

integritas

berpengaruh positif dan signifikan

0,771a

1

Adjust Error

R
R of the Square F
Square
Square Estim Chang Change
ate
e
R

H4: Secara simultan customer fokus,
kepedulian

Statistics

0,595

ed

0,582

1.167

0,595

46,935

df
1

3

terhadap minat pencapaian visi misi.
Hasil

perhitungan

statistik

Dari

hasil perhitungan regresi

menunjukkan nilai F hitung = 46,935

dapat

dengan tingkat signifikansi 0,000. Jika

determinasi ( adjusted R2) yang diperoleh

dilihat dari nilai F, dengan menggunakan

sebesar 0,582. Hal ini berarti 58,2%

batas signifikansi 0,05, nilai F tabel

pencapaian visi misi perusahaan dapat

dengan df1 = 3 dan df2 =100-3-1 = 96

dipengaruhi

diperoleh sebesar 2,70. Dengan demikian

kepedulian dan integritas, sedangkan

nilai F hitung = (46,935) lebih besar dari

sisanya yaitu 41,8% pencapaian visi misi

nilai F tabel (2,70). Hal ini berarti bahwa

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya

hipotesis

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

yang

menyatakan

bahwa

diketahui

oleh

bahwa

koefisien

customer

fokus,

customer fokus, kepedulian dan integritas
terhadap pencapaian visi misi dapat

III. PENUTUP

diterima.

KESIMPULAN

Q. Koefisien Determinasi (R Square)

1.

Menurut Ghozali (2009) Koefisien
determinasi

pada

intinya

mengukur

Variabel

Customer

Fokus

(X1)

mempunyai pengaruh positif dan
signifikan

terhadap

seberapa jauh kemampuan model variabel

PencapaianVisiMisi Perusahaan. Hal

bebas meliputi customer fokus (X1),

ini dibuktikan dengan koefisiensi

kepedulian (X2) dan Integritas (X3) dalam

variabel customer fokus (X1) sebesar

menerangkan variasi variabel terikat yaitu

0,268yang bertanda positif

pencapaian visi misi (Y)

diperoleh nilai t
lebih besar dari t

hitung
tabel

dan

= 2,781yang

= 1,985dengan

Hasil Uji koefisiensi determinasi (R

tingkat signifikan 0,007. Hasil ini

square)

mengindikasikan bahwa customer
focus padaTerminal Penumpang PT.

Sig. f
df2

Chang
e

96

0,000

2.

Pelabuhan Indonesia III (Persero)

terhadap variabel pencapaian visi

sesuai dengan harapan penumpang.

misi perusahaan, dimana diperoleh

Variabel kepedulian (X2) mempunyai

nilai F hitung = 46,935 lebih besar

pengaruh

dari F tabel 2,70.

terhadap
Perusahaan.

positif

dan

signifikan

PencapaianVisi
Hal

ini

Misi

dibuktikan

dengan koefisiensi kepedulian (X2)

Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu

sebesar 0,374 yang bertanda positif

Memilih

dan diperoleh nilai t

Yogyakarta: Andi Offset.

= 3,328

hitung

yang lebih besar darittabel = 1,9853
dengan tingkat signifikan 0,001. Hasil
ini

mengindikasikan

kepedulian

dari

Terminal

Penumpang

PT.

Pelabuhan

Statistic.

Kinerja Organisasi Isu Teori dan
Solusi,

Yogyakarta:

Amara

Mangkunegara,

2005,

Books.
Anwar

Prabu

mendapat banyak tanggapan dan

Perilaku dan Budaya Organisasi,

sikap positif dari para pemakai jasa

Bandung: PT. Rafika Aditama.

pelayaran tersebut.
Variabel integritas (X3) mempunyai
pengaruh

positif

dan

Perusahaan.

Hal

ini

Ayuningtyas. A, 2012,Hubungan antara
Konflik Interpersonal dengan

signifikan

terhadapPencapaianVisi

Trust Terhadap Atasan, Skripsi

Misi

Fakulitas Psikologi Universitas

dibuktikan

Surabaya.

dengan koefisiensi integritas (X3)
sebesar 0,238 yang bertanda positif
dan diperoleh nilai t

hitung

yang lebih besar dari t

4.

Metode

Andreas Lako, 2004, Kepemimpinan dan

bahwa

Indonesia III (Persero) saat ini sudah

3.

IV. DAFTAR PUSTAKA

tabel

Cut Erina, Darwanis, Basri Zein, 2012,

= 2,813

Pengaruh

Integritas,

= 1,985

Objektivitas, Kerahasiaan Dan

dengan tingkat signifikan 0,006. Hasil

Kompetensi

ini mengindikasikan bahwa integritas

Pencapaian Visi Misi Aparat

dari

Pengawasan

Terminal

Penumpang

PT.

Terhadap
Internal

Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Pemerintah Inspektorat Aceh,

relaitif baik.

Jurnal Magister Manajemen.

Variabel customer fokus, kepedulian
dan integritas pegawai berpengaruh
positif dan signifikan secara simultan

Djaali,

2008,

Psikologi

Pendidikan,

Jakarta: Bumi Aksara.

Denison.

Daniel
Culture

R,

1990,Corporate

Pegawai Bidang Penganggaran,

and

Organizational

Jurnal Universitas Maritim Raja

Efektiveness. New York: John
Wiley & Sons.

Ali Haji.
Lola Silvayana, 2004, Jurnal Pengaruh

Elvira Zahra, 2011, Pengaruh Integritas,
Kompetensi

dan

Kepemimpinan

Pelatihan dan Budaya Organisasi

Loyalitas

Terhadap Pencapaian Visi Misi

Terhadap

PT.

Pencapaian Visi Misi di SBU
Perkapalan
Palembang,

PT.
Jurnal

Pusri
Politeknik

Nurul Latifah, 2013, Analisis Pengaruh
Kemenarikan Desain Produk,
Persepsi HargaDan Kepedulian

Ghozali. Imam, 2009,Aplikasi Analisis
dengan

SPSS,Badan
Universitas

Pelabuhan

Indonesia I Cabang Pekanbaru.

Negeri Sriwijaya.

Multivariat

(Persero)

Karyawan terhadap Pencapaian

Progam

Visi Misi pada Optik Beta

Penerbit

Semarang,Jurnal

Diponegoro,

Semarang.

Ekonomi.
Schein.

Iqbal. M, 2002, Pokok-Pokok Materi
Metodologi

Penelitian

Aplikasinya,

Bogor:

Dan
Ghalia

Indonesia.
Jack Febriand Adel, 2012, Pengaruh
Pemahaman Struktur Organisasi
Terhadap Pencapaian Visi, Misi
dan Tujuan Organisasi pada

Sarjana

Edgar

H,

1992,

Organisasi,

Psikologi
Terjemahan

Indonesia, Jakarta: LPPM dan
Pustaka Binaman Pressindo.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis,
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi

Arikunto,

2006,

Prosedur

Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45