SKOLASTIKA HARJONO 21020113120037 BAB IV

BAB IV
TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas
melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan trayek yang beroperasi serta kondisi
eksisting terminal. Selanjutnya pembahasan dari Stasiun Depok Baru secara singkat sebagai
fasilitas pendukung yang akan terintegrasi dengan tapak perencanaan terminal.
1.1 Tinjauan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
1.1.1 Tinjauan Tapak Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Terminal Depok merupakan terminal penumpang tipe B sesuai dengan fasilitas
pelayanan yang diberikan terhadap operator angkutan. Terminal ini berlokasi di Jalan
Margonda Raya, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dan diresmikan
oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat pada tanggal 10 Maret 1992 dengan luas
aset ± 2,3 ha (UPT Terminal Depok, 2017). Tapak eksisting Terminal Depok ditunjukkan pada
gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tapak Eksisting Terminal Depok
Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang

Sebagaimana telah tertuang pada Pasal 22 ayat (2) dala Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Depok bahwa terdapat rencana peningkatan kualitas dan kuantitas terminal
penumpang, meliputi pembangunan terminal tipe A di Kelurahan Jatijajar, pembangunan

terminal tipe C di Kelurahan Sawangan, Limo, Cisalak Pasar, Cipayung Jaya dan Jatimulya.
Maka terminal yang berada di pusat Kota Depok diarahkan sebagai terminal dalam kota
25

(terminal tipe B) yang dikembangkan dengan sistem terpadu. Terminal terpadu sendiri
merupakan jenis terminal yang memberikan kemudahan pergantian antar moda, intra
moda maupun antar jurusan baik tingkat lokal, regional maupun nasional yang dapat
dipadukan dengan kegiatan pusat perbelanjaan, hotel, taman kota, rekreasi dan kegiatan
lain yang dapat mendorong penggunaan transportasi massal. Terminal terpadu ini tidak
terbatas pada satu tipe terminal tertentu namun mengarah pada sifatnya yang terintegrasi
dengan fasilitas umum lainnya.
Berdasarkan Kajian Teknis Peningkatan Barang Milik Daerah dalam Rangka
Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok (2010), lokasi perencanaan terminal di Kawasan
Stasiun Depok mengikuti rencana milik pemerintah, yakni berada di Jl.Margonda Raya,
Depok, Pancoran Mas, Kota Depok dengan luas 23.053 m2 yang merupakan Barang Milik
Daerah (aset) yang berupa tanah dan bangunan Terminal Terpadu Kota Depok. Adapun
lahan permukiman warga yang masih dalam tahap pembebasan untuk ekspansi lahan
terminal sebesar 1700 m² dan 800 m². Sehingga total luasan lahan untuk terminal yang
direncanakan adalah 25.553 m². Selain itu, pada sisi utara tapak terdapat sekolah
sehingga tidak memungkinkan adanya perluasan lahan.


Gambar 4.2 Tapak Rencana Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang

Perencanaan terminal tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru ini memenuhi
persyaratan untuk terminal tipe B dari lokasi jalan yang berada di jalan arteri sekunder, akses
26

jalan masuk/keluar minimum 50 meter, jarak dengan terminal tipe B minimum 15 km serta
ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. Sementara persyaratan lahan minimum
masih di bawah standar, yakni 3 ha. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan
lahan terutama di kawasan Jabodetabek yang minim. Pada tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata
luas lahan untuk terminal tipe B di kawasan Jabodetabek tidak sampai dengan 30.000 m2.
No
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
15

Tabel 4.1 Tabel Data Terminal di Kawasan Jabodetabek
2
Nama Terminal Tipe B Jabodetabek
Kota
Luas (m )
Terminal Pasar Minggu
DKI Jakarta
6.460
Terminal Blok M
DKI Jakarta

8.952
Terminal Tanjung Priok
DKI Jakarta
10.963
Terminal Grogol
DKI Jakarta
14.282
Terminal Kampung Melayu
DKI Jakarta
5.373
Terminal Pinang Ranti
DKI Jakarta
23.731
Terminal Cililitan
DKI Jakarta
20.791
Terminal Pasar Senen
DKI Jakarta
3.675,12
Terminal Kota Tua

DKI Jakarta
3.832,25
Terminal Rawamangun
DKI Jakarta
11.957,5
Terminal Manggarai
DKI Jakarta
3.967,62
Terminal Muara Angke
DKI Jakarta
1.226
Terminal Pondok Gede
Bekasi
4.175
Terminal Ciputat
Tangerang Selatan
6.000
Terminal Balaraja
Tangerang
4.900

Sumber: (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2015)

1.1.2

Keadaan Geografis Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Secara geografis Terminal Depok terletak pada koordinat 6 23’ 29 Lintang “elatan
dan 1064 ’
Bujur Timur. Terminal Depok berada di wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Margonda yang menjadi pusat aktivitas perdagangan dan jasa. Berikut merupakan batasbatas wilayah Terminal Depok:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan pertokoan.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Margonda Raya.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan pusat perbelanjaan ITC Depok.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kali Baru dan Stasiun Depok Baru.

1.1.3

Peraturan Zonasi di Kawasan Stasiun Depok Baru
Lahan yang disediakan Pemerintah Kota Depok untuk bangunan terminal termasuk
dalam wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda. Berdasarkan Rencana Detail Tata
Ruang Kota Depok (2013-2034), maka ditetapkan peraturan zonasi untuk kawasan Pusat

Pelayanan Kota (PPK) Margonda sebagai berikut:

- Kriteria jalur sempadan jalan , yaitu untuk jalan arteri sekunder dengan sempadan tidak
kurang dari 20 (dua puluh) meter;
- Kriteria Sempadan Saluran Irigasi, yaitu ditetapkan 3 m di sisi kiri dan kanan untuk jalur
pengawas.
- Kriteria jalur sempadan jalan kereta api yaitu kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api
dengan jarak sekurang-kurangnya 10 meter.
- Kriteria koefisien dasar bangunan, yaitu untuk kawasan perdagangan dan jasa memiliki
KDB sebesar 0,75.
27

- Kriteria koefisien lantai bangunan, yaitu untuk kawasan zona perdagangan dan jasa
memilik KLB sebesar 8.
Berdasarkan peraturan zonasi tersebut maka dapat diketahui luas lahan efektif yang
dapat dibangun untuk bangunan terminal berdasarkan koefisien dasar bangunan. Berikut
merupakan perhitungan luas lahan efektif tapak.

Dari perhitungan tersebut didapatkan luas lahan efektif sebesar 19.164,75 m². Luas
lahan tersebut yang akan menjadi acuan dalam perencanaan dan perancangan ruang

menimbang bahwa terminal di kawasan Stasiun Depok Baru mengikuti lahan/tapak yang
disediakan pemerintah sehingga tidak berangkat dari perhitungan kebutuhan ruang terlebih
dahulu.
1.1.4

Data Angkutan Umum di Terminal Depok
Terminal Depok melayani 19 trayek angkutan kota, 13 trayek AKDP, 8 trayek
angkutan Jabodetabek serta 1 trayek transjakarta. Data trayek angkutan menuju Jakarta
dibutuhkan karena mayoritas trayek dari Terminal Depok adalah tujuan Jakarta dan sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015, bahwa layanan transportasi
Jabodetabek harus terintegrasi tanpa dibatasi wilayah administrasi pemerintahan. Data
angkutan umum diperlukan sebagai informasi arah tujuan trayek untuk menentukan
sirkulasi kendaraan dalam terminal. Berikut merupakan data-data angkutan umum dan
penumpang di Terminal Depok.

No

Kode Trayek

1


D.01

2

D.02

3

D.03

4

D.04

5

D.05

6


D.06

7

D.07

8

D.08

9

D.09

10

D.10

11


D.105

12

D.11

Tabel 4.2 Tabel Data Angkutan Kota Terminal Depok
Lintasan Trayek
Waktu Keberangkatan
(pada peak hour)
Terminal Depok – Depok Dalam PP
Keberangkatan per-5
menit
Terminal Depok – Depok II Tengah/Timur PP
Keberangkatan per-5
menit
Terminal Depok – Sawangan PP
Keberangkatan per-5
menit
Terminal Depok – Beji – Kukusan PP
Keberangkatan per-5
menit
Terminal Depok – Citayam PP
Keberangkatan per-5
menit
Terminal Depok – Pasar Salak PP
Keberangkatan per-15
menit
Terminal Depok – Rawa Denok PP
Keberangkatan per-10
menit
Terminal Depok – Kampung Sawah PP
Keberangkatan per-15
menit
Terminal Depok – Kampung Sawah PP
Keberangkatan per-10
menit
Terminal Depok – Kampung Sawah PP
Keberangkatan per-10
menit
Terminal Depok – Pondok Labu PP
Keberangkatan per-15
menit
Terminal Depok – Palsigunung PP
Keberangkatan per-10

28

No

Kode Trayek

Lintasan Trayek

13

D.110

Terminal Depok – Cinere PP

14

D.112

Terminal Depok – Kampung Rambutan PP

15

D.15

Terminal Depok – Simpangan Limo PP

16

S.16

Terminal Depok – Pasar Pondok Labu PP

17

T.19

Terminal Depok – Kampung Rambutan PP

18

M.03

Terminal Depok – Pasar Minggu PP

19

M.04

Terminal Depok – Pasar Minggu PP

Waktu Keberangkatan
(pada peak hour)
menit
Keberangkatan per-15
menit
Keberangkatan per-15
menit
Keberangkatan per-35
menit
Keberangkatan per-20
menit
Keberangkatan per-10
menit
Keberangkatan per-15
menit
Keberangkatan per-15
menit

Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

No

Tabel 4.3 Tabel Data Angkutan Umum AKDP di Terminal Depok
Nama PO
Trayek
Waktu Keberangkatan
Budiman
Depok – Tasikmalaya
04.00 ; 07.00 ; 16.00 ; 19.00
Budiman
Depok – Banjar
07.30 ; 19.30
Budiman
Depok – Karang Nunggal
06.45 ; 18.45
Budiman
Depok – Pangandaran
06.00-08.00 ; 18.00-20.00
Doa Ibu
Depok – Tasikmalaya
05.00 ; 17.00
Budiman
Depok – Sukabumi
Keberangkatan per-15 menit (05.0020.00)
Medal Jaya
Depok – Sukabumi
Keberangkatan per-15 menit (05.0020.00)
Miniarta
Depok – Sukabumi
Keberangkatan per-15 menit (05.0020.00)
Luragung Jaya
Depok – Kuningan
09.00 ; 18.00
Luragung Jaya
Depok – Kuningan
04.00 ; 09.00 ; 14.30 ; 21.00
Setia Negara
Depok – Kuningan
07.00 ; 19.00
Maya Graha
Depok – Bandung
Keberangkatan per- 30 menit (05.00Indah
12.00)
Keberangkatan per- 1 jam (12.00-19.00)
Maya Graha
Depok – Sukabumi
Keberangkatan per- 30 menit (05.00Indah
12.00)
Keberangkatan per- 1 jam (12.00-17.00)
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)

Nama PO

1
2
3

Kopaja S 63
Kopaja S 36
Patas AC 84

4
5
6
7

Patas AC 89
Patas 80
Patas 53
Deborah 03

Tabel 4.4 Tabel Data Angkutan Umum Bus Kota di Terminal Depok
Trayek
Waktu Keberangkatan (pada
peak hour)
Terminal Depok – Terminal Blok M
Keberangkatan per-25 menit
Terminal Depok – Terminal Blok M
Keberangkatan per-30 menit
Terminal Depok – Terminal Pulo
Keberangkatan per-25 menit
Gadung
Terminal Depok – Terminal Blok M
Keberangkatan per-30 menit
Terminal Depok – Tanjung Priok
Keberangkatan per-20 menit
Terminal Depok – Terminal Blok M
Keberangkatan per-30 menit
Terminal Depok – Lebak Bulus
Keberangkatan per-15 menit

29

No

Nama PO

8

Deborah

9

Transjakarta

Trayek

Waktu Keberangkatan (pada
peak hour)
Keberangkatan per-60 menit

Terminal Depok – Terminal
Kalideres
Terminal Depok – Cawang UKI
Keberangkatan per-30 menit
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)

1.1.5

Pengelola Terminal
Pengelolaan terminal secara garis besar dikoordinasi oleh kepala UPT terminal yang
mengkoordinasi jabatan fungsional umum. Jabatan fungsional umum terdiri dari 1
bendahara dan 2 staff adiministrasi. Adapun jabatan fungsional yang merupakan pelaksana
operasional di Terminal Depok meliputi kepala terminal dan komandan regu yang
membawahi petugas lapangan yang berjumlah 22 staff. Secara umum jumlah staff aktif di
terminal adalah 28 orang. Struktur organisasi pengelola terminal diperlukan sebagai acuan
kapasitas untuk bangunan kantor terminal. adapun struktur organisasi Terminal Depok
sebagai berikut.
Kepala UPT Terminal
Depok

Kasubag TU Terminal
Depok

Jabatan Fungsional
1. Kepala Terminal
2. Komandan Regu

Jabatan Fungsional
Umum

Gambar 4.3 Struktur Organisasi UPT Terminal Depok
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)

1.2 Tinjauan Stasiun Depok Baru
Jaringan transportasi kereta api di Kota Depok merupakan bagian dari sistem
jaringan Kereta Api Commuter Line Jabodetabek (KCJ). Jaringan kereta api Kota Depok sendiri
merupakan bagian dari lintas Bogor (Bogor line). Stasiun Depok Baru merupakan satu dari
lima stasiun di Kota Depok yang dilewati KRL lintas Bogor (PT. KAI COMMUTER LINE
JABODETABEK, 2015).
Stasiun Depok Baru merupakan stasiun besar kelas C dengan luas 1.350 m2 terletak
di Jalan Arief Rahman Hakim No 1 Kota Depok. Dari tiga peron yang ada, dua peron yang
berfungsi aktif untuk mengakomodasi 274 perjalanan setiap harinya (Winata, 2017). Stasiun
Depok Baru memiliki dua akses, yaitu pintu Barat (Jalan Arief Rahman Hakim) dan pintu
Timur (Jalan Margonda Raya). Berdasarkan pengamatan langsung dari dua pintu yang
tersedia, yakni pintu barat dan pintu timur, sebanyak 26 orang melintas per menit di pintu
timur. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sekitar 12.480 orang/hari menuju sisi timur
stasiun, yaitu terminal dan Jalan Margonda atau sekitar 52,63% dari jumlah penumpang
harian KRL commuter line.
Jumlah penumpang KRL commuter line setiap tahun mengalami peningkatan. Hal
tersebut sudah diprediksikan sebelumnya baik pihak Pemerintah maupun PT. KCJ. Prediksi
30

dan anggapan ini dapat diasumsikan sebagai dasar untuk perencanaan ruang yang dapat
mengintegrasikan Terminal Depok dengan Stasiun Depok Baru. Prediksi volume penumpang
harian selanjutnya dijabarkan pada tabel 3.6.
Tabel 4.5 Tabel Proyeksi Volume Penumpang Commuter Line di Stasiun Depok Baru

Sumber: (BAPPEDA KOTA DEPOK, 2013)

Asumsi :
- Mengacu pada studi PMC “ervice of Master Plan and F“ for JABODETABEK Railway
in Indonesia, KOICA
- Proporsi perjalanan Kota Depok terhadap lintas Bogor tetap (25%)
- Distribusi penumpang di tiap stasiun tetap

31

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 UNTUK KELAS IPA BAB 1. Pangkat, Akar, dan Logaritma

0 47 1

Laporan hasil praktek kerja lapangan di progam usaha data dan informasi pada perum perumnas regional IV Jl. Surapati No.120 Bandung

0 34 41

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 3 NEGERI SAKTI KABUPATEN PESAWARAN T.P 2012-2013

2 28 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 23 51

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52