Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Artikel Peluang dan Tantangan Kelautan dan Perikanan Aceh.
Tanggal akses 21 Juni 2011. http://hamdani75.wordpress.com.
Agung, E.N., (2012). Farmakologi: Obat-Obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu
Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Halaman
167-182.
Bordbar, S., Farooq, A., dan Nazamid, S. (2011). High-Value Components and
Bioactives from Sea Cucumbers for Functional Foods-A Review. Marine
Drugs Journal. 9: 1761-1805.
Conand, C., dan Byrne, M. (1993). A Review of Recent Developments in The
World Sea Cucumber Fisheries. Marine Fisheries Review.55(4):1-13.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 8-13,21.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 302, 321, 325.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman. 10-11.
Dorland, W.A.N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland.Edisi XXIX. Jakarta: EGC.
Halaman 68.
Farnsworth, N.R. (1996). Biological and Phytochemical Screening Of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 257-260.
Ganiswarna, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia. Halaman 208209.
Ghufron, M., dan Kordi, H.K. (2010). A to Z Budi Daya Biota Akuantik untuk
Pangan, Kosmetik dan Obat-obatan. Yogyakarta: Lily Publisher. Halaman
24-36, 39.
Guyton, A.C. (1995). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerjemah:
Petrus A. Edisi III. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 1920.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan: Kosasih Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB
Press. Halaman 6-8.
52
Universitas Sumatera Utara
Juheini, F.W., Mariana. Y., dan Rusmawan, I. (1990). Efek antiinflamasi Jahe
(Zingiber officinale. Rosc) terhadap Radang Buatan pada tikus putih.
Majalah Farmakologi dan Terapi Indonesia 7(1).
Katzung dan B.G. (1996). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta: EGC.
Halaman 573.
Katzung dan B.G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku II. Edisi VII.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Halaman 449-454, 462.
Kee, J.L., dan Evelyn. (1996). Farmakologi; Pendekatan Proses Keperawatan.
Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 310315.
Kertia, N. (2009). Aktivitas Anti-Inflamasi Kurkuminoid Ekstrak Rimpang
Kunyit. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.
Kuncoro, E.B. (2004). Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 138.
Mansjoer, S. (2003). Mekanisme Obat Anti Radang. Media Farmasi. 7(1): 34-41.
Massin, C. (1996). The Holothuroidea (Echinodermata) Collected of Ambon
During The Rhumpius Biohistorical Expedition. Results of The Rhumpius
Biohistorical Expendition to Ambon (1990). Part IV. Zoologische
Verhandelingen. Leiden: National Mus. Of Natural History.
Martoyo, J., dan Aji, N. T. (2006). Budi Daya Teripang. Cetakan Keenam. Edisi
Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Halaman 5, 11, 16, 18, 56.
Melva, M.H. (2015). Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol serta Fraksi n-heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria
atra Jaeger. Skripsi. Fakultas Farmasi USU Medan.
Mutschler, E. (1999). Dinamika Obat: Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi.
Penerjemah: Widianto B.M dan Ranti S.A. Edisi V. Cetakan Ketiga.
Bandung: Penerbit ITB. Halaman 194-208.
Mycek, M.J., Harvey R.A., dan Champe P.C. (2001). Farmakologi Ulasan
Bergambar. Edisi II. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Halaman 404.
Nurhidayati. (2009). Efek Protektif Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap
Hepatotoksistas yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Skprisi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Parmar, N.S., dan Prakash, S. (2006). Screening Methods in Pharmacology.
Ahmedabab: Alpha Science International Ltd. Halaman 213-214.
53
Universitas Sumatera Utara
Price, S.A. dan Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Edisi IV. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Halaman 35-50.
Purcell, W.S., Samyn, Y., dan Conand, C. (2012). Commercially Important Sea
Cucumbers Of The World. Rome: FAO Fish Finder. Halaman 38.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Bandung:
Penerbit ITB. Halaman 152-156.
Robbins, S.L., Kumar, V., dan Cotran, R.S. (2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 35-37, 50-53.
Supriyatna., Mulyono. M.W., Yoppi. I., dan Maya F.R. (2010). Prinsip Obat
Herbal: Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi. Yogyakarta: Deepublish.
Halaman 31.
Tjay, T. H., dan Kirana, R.(2002). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-efek Sampingnya. Edisi V. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo Gramedia. Halaman 29, 308.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal
Plant Materials. Geneva: WHO. Halaman 31-33.
Wibowo, S., Yunizal., Setiabudi, E., Erlina, M.D., dan Tazwin. (1997). Teknologi
Penanganan dan Pengolahan Teripang (Holothuridea). Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Halaman 5-60.
Widodo, A. (2013). Budidaya Teripang Khasiat dan Cara Olah untuk
Pengobatan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Halaman 22-23.
Wilmana, P.F., dan Gan, S. (2007). Analgesik-antipiretik, analgesik-antiinflamasi
non steroid dan obat pirai. Dalam: Editor: Suliatia Gan Ganiswara.
Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 230-246, 500-506.
Winarno, F.G. (1990). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. Halaman 13,72-85.
Wu, J., Tang, Wu, H.M., dan Zhou, Z.R. (2007). Hillasides A and B, Two New
Cytotoxic Triterpene Glycosides from The Sea Cucumber Holothuria hilla
lesson. Asian Natural Products Research. 9: 609-615.
Vogel, H.G., dan Vogel, W.H. (2008). Drug Discovery and Evaluation
Pharmacological Assay. Heidelberg: Springer Verlag Berlin. Halaman
1103 – 1104.
54
Universitas Sumatera Utara
Anonim. (2011). Artikel Peluang dan Tantangan Kelautan dan Perikanan Aceh.
Tanggal akses 21 Juni 2011. http://hamdani75.wordpress.com.
Agung, E.N., (2012). Farmakologi: Obat-Obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu
Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Halaman
167-182.
Bordbar, S., Farooq, A., dan Nazamid, S. (2011). High-Value Components and
Bioactives from Sea Cucumbers for Functional Foods-A Review. Marine
Drugs Journal. 9: 1761-1805.
Conand, C., dan Byrne, M. (1993). A Review of Recent Developments in The
World Sea Cucumber Fisheries. Marine Fisheries Review.55(4):1-13.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 8-13,21.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 302, 321, 325.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman. 10-11.
Dorland, W.A.N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland.Edisi XXIX. Jakarta: EGC.
Halaman 68.
Farnsworth, N.R. (1996). Biological and Phytochemical Screening Of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 257-260.
Ganiswarna, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia. Halaman 208209.
Ghufron, M., dan Kordi, H.K. (2010). A to Z Budi Daya Biota Akuantik untuk
Pangan, Kosmetik dan Obat-obatan. Yogyakarta: Lily Publisher. Halaman
24-36, 39.
Guyton, A.C. (1995). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerjemah:
Petrus A. Edisi III. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 1920.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan: Kosasih Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB
Press. Halaman 6-8.
52
Universitas Sumatera Utara
Juheini, F.W., Mariana. Y., dan Rusmawan, I. (1990). Efek antiinflamasi Jahe
(Zingiber officinale. Rosc) terhadap Radang Buatan pada tikus putih.
Majalah Farmakologi dan Terapi Indonesia 7(1).
Katzung dan B.G. (1996). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta: EGC.
Halaman 573.
Katzung dan B.G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku II. Edisi VII.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Halaman 449-454, 462.
Kee, J.L., dan Evelyn. (1996). Farmakologi; Pendekatan Proses Keperawatan.
Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 310315.
Kertia, N. (2009). Aktivitas Anti-Inflamasi Kurkuminoid Ekstrak Rimpang
Kunyit. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.
Kuncoro, E.B. (2004). Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 138.
Mansjoer, S. (2003). Mekanisme Obat Anti Radang. Media Farmasi. 7(1): 34-41.
Massin, C. (1996). The Holothuroidea (Echinodermata) Collected of Ambon
During The Rhumpius Biohistorical Expedition. Results of The Rhumpius
Biohistorical Expendition to Ambon (1990). Part IV. Zoologische
Verhandelingen. Leiden: National Mus. Of Natural History.
Martoyo, J., dan Aji, N. T. (2006). Budi Daya Teripang. Cetakan Keenam. Edisi
Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Halaman 5, 11, 16, 18, 56.
Melva, M.H. (2015). Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol serta Fraksi n-heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria
atra Jaeger. Skripsi. Fakultas Farmasi USU Medan.
Mutschler, E. (1999). Dinamika Obat: Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi.
Penerjemah: Widianto B.M dan Ranti S.A. Edisi V. Cetakan Ketiga.
Bandung: Penerbit ITB. Halaman 194-208.
Mycek, M.J., Harvey R.A., dan Champe P.C. (2001). Farmakologi Ulasan
Bergambar. Edisi II. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Halaman 404.
Nurhidayati. (2009). Efek Protektif Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap
Hepatotoksistas yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Skprisi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Parmar, N.S., dan Prakash, S. (2006). Screening Methods in Pharmacology.
Ahmedabab: Alpha Science International Ltd. Halaman 213-214.
53
Universitas Sumatera Utara
Price, S.A. dan Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Edisi IV. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Halaman 35-50.
Purcell, W.S., Samyn, Y., dan Conand, C. (2012). Commercially Important Sea
Cucumbers Of The World. Rome: FAO Fish Finder. Halaman 38.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Bandung:
Penerbit ITB. Halaman 152-156.
Robbins, S.L., Kumar, V., dan Cotran, R.S. (2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 35-37, 50-53.
Supriyatna., Mulyono. M.W., Yoppi. I., dan Maya F.R. (2010). Prinsip Obat
Herbal: Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi. Yogyakarta: Deepublish.
Halaman 31.
Tjay, T. H., dan Kirana, R.(2002). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-efek Sampingnya. Edisi V. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo Gramedia. Halaman 29, 308.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal
Plant Materials. Geneva: WHO. Halaman 31-33.
Wibowo, S., Yunizal., Setiabudi, E., Erlina, M.D., dan Tazwin. (1997). Teknologi
Penanganan dan Pengolahan Teripang (Holothuridea). Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Halaman 5-60.
Widodo, A. (2013). Budidaya Teripang Khasiat dan Cara Olah untuk
Pengobatan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Halaman 22-23.
Wilmana, P.F., dan Gan, S. (2007). Analgesik-antipiretik, analgesik-antiinflamasi
non steroid dan obat pirai. Dalam: Editor: Suliatia Gan Ganiswara.
Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 230-246, 500-506.
Winarno, F.G. (1990). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. Halaman 13,72-85.
Wu, J., Tang, Wu, H.M., dan Zhou, Z.R. (2007). Hillasides A and B, Two New
Cytotoxic Triterpene Glycosides from The Sea Cucumber Holothuria hilla
lesson. Asian Natural Products Research. 9: 609-615.
Vogel, H.G., dan Vogel, W.H. (2008). Drug Discovery and Evaluation
Pharmacological Assay. Heidelberg: Springer Verlag Berlin. Halaman
1103 – 1104.
54
Universitas Sumatera Utara