Analisis Medication Error pada Resep Pasien Kanker Payudara yang Mendapatkan Tindakan Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

DAFTAR PUSTAKA
Agustria, Z.S., (2006). ”Kemoterapi”, dalam Buku Acuan Nasional Onkologi
Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Hal.
359.
Aiken, L.H., Clarke S.P., Sloane, D.M. (2002). Hospital nurse staffing and drugdispensing system in a hospital pharmacy. Clinics: Hal. 325-332.
Ana, K. (2007). Panduan Lengkap kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu
Semesta. Hal. 97-123.
Andi, T. (2012). Faktor Penyebab Medication Error di RSUD Anwar Makkatutu
Kabupaten Bantaeng, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Makassar.
Anief, M. (2000). Peraturan Perundang-undangan Farmasi. Dalam: Anief M., ed.
Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 10-22.
Ariani, N.W. 2005. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Resep Dokter
Anak di Apotek-Apotek Kota Yogjakarta Bagian Barat Tahun 2003.
Skripsi Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Hal. 4.
Cipolle, R.S., Strand, L.M., Morley, P.C. (1998). Pharmaceutical Care Practice.
New York: MC Graw Hill. Hal. 73-119.
Cohen, M.R., Basse., Myers. (1991). Causes of Medication Error, in: Cohen.
M.R., (Ed), Medication Error, American Pharmaceutical Association.

Washington, DC. Hal. 230-240.
Depkes

RI.
(1992).
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
983/Menkes/SK/XI/1992. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.

Depkes RI. (2004). Keputusan Menkes RI No. 1197/MENKES/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Depkes RI. (2010).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147. Perizinan Rumah Sakit. Jakarta.
Depkes RI. (2008). Tanggungjawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien
(Patient safety). Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Jakarta.
Depkes RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tentang Rumah
Sakit. Jakarta.


34
Universitas Sumatera Utara

Depkes

RI.
(2010).
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
147/Menkes/PER/I/2010. Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Dwiprahasto, I., (2006). “Intervensi Pelatihan untuk Meminimalkan Risiko
Medication Error di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer,”Jurnal Berkala
Ilmu Kedokteran 2006, XXXVIII, http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail,
diakses tanggal 17 Mei 2014.
Hartayu, T.S., Aris, W. (2005). Kajian Kelengkapan Resep yang Berpotensi
Menimbulkan Medication Error di 2 Rumah Sakit dan 10 Apotek di

Yogyakarta.
Hal.
89-100.
Tersedia:
http://www/usd.ac.id/
06publdosenfartitien.pdf. Diakses pada 23 Mei 2014.
Haskell, C.M. (1985). Cancer Treatment. Edisi kedua. Philadelphia: W.B.
Saunders Company. Hal.137-139.
Jas, A. (2009). Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Edisi Kedua.
Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Hal. 1-15.
Kasdu. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 45-68.
Kemenkes. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI. Hal.
98-107.
Kemenkes Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Levine, M.N., Bramwell, V.H., Pritchard, K.I. (1998). “Randomized Trial of
Intensive Cyclophosphamide, Epirubicin, and Fluorouracil Chemotherapy
Compared With Cyclophosphamide, Methotrexate, and Fluorouracil in
Premenopausal Women With Node-Positive Breast Cancer, National
Cancer Institute of Canada Clinical Trials Group,” J Clin Oncol, 16 (8):

2651-8.
Moningkey, S. (2000). Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000.
Jakarta. Hal. 40-55 http://stetoskopmerah.blogspot.com/2009/04/aspekklinis-dan-epidemiologis-penyakit.html Diakses pada 23 Mei 2104.
Rasjidi, I dan Hartanto, A. (2009). Kanker Payudara. Dalam: Deteksi Dini dan
Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. Hal. 51-91
Robbins. (2007). Buku Ajar Patologi. Edisi ketujuh. Jakarta: EGC. Hal 57-70.
Samuel. (2011). Komitmen, kualitas, dan kepatuhan. Sanofi group (Online).
Tersedia: www.sanofi.co.id. Diakses pada 26 Agustus 2014.

35
Universitas Sumatera Utara

Siregar, J.P.C dan Amalia, L. (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.
Jakarta: EGC. Hal. 7, 13-15, 17-19.
Syamsuni, H.A. (2006). Konsep Kefarmasian. Dalam: Elviana E. & Syarief W.
R.(eds). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1- 38.
Taneja, W.C.N., Wiegmann, D. (2004). The Role of Perception in Medication
Errors : Implications for Non-Technological Interventions. Hal. 172-176.
Tjahjadi, G. (1995). Patologi Tumor Ganas Payudara, Kursus Singkat Deteksi
Dini dan Pencagahan Kanker. 6-8 November. FKUI-POI. Jakarta. Hal.

25-30.
http://stetoskopmerah.blogspot.com/2009/04/aspek-klinis-danepidemiologis-penyakit.html. Diakses pada 23 Mei 2014.
Walker, R., Edwards, C. (2001). Clinical Pharmacy and Therapeutics, edisi
kedua, Churchill Livingstone: An Imprint of Harcourt Publisher Limited.
London UK. Hal. 401-423.
WHO,

2013, World Health Organization-Breast
(http://www.who.int diakses pada 23 Mei 2014).

Cancer.

(online).

36
Universitas Sumatera Utara