STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA (DISPORAPAR) KABUPATEN LEBAK DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA PANTAI SAWARNA DI KECAMATAN BAYAH - FISIP Untirta Repository

  

STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA

(DISPORAPAR) KABUPATEN LEBAK DALAM PENGELOLAAN

PARIWISATA PANTAI SAWARNA DI KECAMATAN BAYAH

SKRIPSI

  

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  

Oleh:

FAUZI WIJAYA

NIM: 6661092753

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

SERANG 2016

  Pilihan hidup hari ini cuma dua; Bangun untuk mengejar mimpi atau Kembali tidur untuk melanjutkan mimpi

  Skripsi ini saya persembahkan untuk yang mulia Mamah dan Bapak yang tak

pernah lelah untuk memberikan waktu, uang, tenaga dan Doa yang tak pernah

terputus, serta adik yang telah memberikan dukungan dan Doa, tak lupa untuk

orang-orang di sekeliling saya yang selalu menyayangi dan mendukung.

  “Jazakumullah Khairan Katsiran”

  ABSTRAK

  Fauzi Wijaya. 6661092753. Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna di Kecamatan Bayah. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dosen Pembimbing I: Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si Dosen Pembimbing

  II: Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si

  Kata Kunci: Strategi Pengelolaan, Pariwisata, Pantai Sawarna

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah. Tujuan penelitian untuk mengetahui Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Analisis

  

Strength, Weakness, Opportunity, Threats. Metode penelitian yang digunakan

  yaitu kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis data Miles Huberman. Hasil penelitian bahwa strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah belum optimal karena minimnya sumber daya manusia serta latar belakang pendidikan yang tidak sesuai jabatan, minimnya pengawasan ke Pantai Sawarna, minimnya anggaran untuk pengelolaan Pantai Sawarna, rendahnya promosi untuk Pantai Sawarna, terancamnya budaya lokal oleh wisatawan luar. Saran dalam penelitian yaitu mengajukan penambahan pegawai atau staff jurusan ilmu pariwisata, Merealisasikan program pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna, membuat iklan dan informasi publik mengenai pariwisata di Pantai Sawarna, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan pariwisata dan budaya lokal

   ABSTRACT

  

Fauzi Wijaya. 6661092753. Strategy of Department Youth, Sport and Tourism

District Lebak of management in Sawarna Beach in the Sub-District Bayah.

Departement of Public Adminstration. Faculty of Social and Political Science.

st nd

  

The 1 advisor: Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si 2 advisor : Ipah Ema

Jumiati, S.IP., M.Si.

  Keywords: Strategy Management, Tourism, Beach Sawarna

The problems of this research is the Strategy Department of Youth Sports and

Tourism District Lebak of management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah.

The research aimed to determine the strategy of Youth Sports and Tourism

District Lebak of management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah . The

theory used in the study Analysis theory is Strength, Weakness, Opportunity,

Threats. The method used is a qualitative in-depth observation and interview

techniques. Data analysis techniques using data analysis Miles Huberman. The

results of the study that the strategy Department of Youth, Sports and Tourism of

management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah not optimal due to the lack

of human resources and educational background are not suitable positions, lack

of supervision to the beach Sawarna, lack budgets for management Sawarna

Beach, low sale for beach Sawarna, local culture threatened by foreign tourists.

Suggestions in the study Asking employees or staff additions tourism science

major, realizing the tourism management program in Beach Sawarna, make the

advertisement and public information on tourism in Beach Sawarna implement

community development activities related to tourism and local culture

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan jalan bagi Peneliti untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta Peneliti ucapkan terimakasih kepada Ibunda dan seluruh keluarga tercinta yang selalu membantu dan selalu memberikan dukungan serta doa’nya setiap saat.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan dalam menempuh ujian sarjana program S-1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul ”Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah”.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang Peneliti miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun Peneliti harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan datang. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan, serta kerendahan hati.

  Untuk ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H Soleh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si, Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si, Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus Dosen Pembimbing I.

  6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., Kepala Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Bapak Riswanda, Ph.D., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya kepada Peneliti dalam melaksanakan penelitian.

  9. Seluruh Dosen pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada Peneliti selama masa perkuliahan.

  10. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal akademik dan administrasi.

  11. Untuk partner terbaik Irma Repliyani, yang banyak memberikan motivasi pada Peneliti, serta kepedulian dan perhatiannya yang tidak tergantikan oleh apapun.

  12. Untuk Sahabat-sahabat Peneliti: Ria Purnama, Tb.M.Nashrullah, Sandy Kurniawan, Hijratul Mabruk, Asrti, Subhan Mu’min, Nendi Rinaldi, Tomi Adi Putra, Sagita Wahyu Pratama, Rizki Fani, Johan Septiana, Ikram Wahdi, Abdi Amna, Ilham Nurfallah, M. Anshar, Wahyu Cahya Pratama, Imron Rosyadi, Rendi Purnama, Sapei Abdullah, Umam Mulyana, Nanang S, Ibnu, Roby H yang telah memberikan semangat, mengisi hari-hari dengan penuh canda tawa dan selalu membuat Peneliti rindu saat masa perkuliahan.

  13. Untuk teman-teman Ilmu Administrasi Negara angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan untuk Peneliti, selalu kompak dalam setiap suasana. Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu Peneliti ucapakan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada Peneliti mendapat limpahan yang setimpal dari Allah SWT dan senantiasa skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi Peneliti dan umumnya bagi semua pihak.

  Akhir kata Peneliti berharap agar skripsi ini dapat membawa kemaslahatan bagi semua umat. Amin

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Serang, Agustus 2016 Fauzi Wijaya

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL Halaman

  LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR .......................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................v

DAFTAR TABEL..............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................x BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

  1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................17

  1.3 Pembatasan Masalah ...............................................................................17

  1.4 Perumusan Masalah ................................................................................18

  1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................18

  1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................19

  1.7 Sistematika Penulisan..............................................................................19

  

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

  2.1 Landasan Teori ..............................................................................................25

  2.1.1 Konsep Organisasi ...............................................................................25

  2.1.2 Konsep Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak .................................................................................27

  2.1.3 Pengertian Strategi ...............................................................................32

  2.1.4 Model-model Strategi ..........................................................................35

  2.1.5 Pengertian Pengelolaan (Manajemen)..................................................37

  2.1.6 Definisi Manajemen Strategis ..............................................................39

  2.1.7 Model Manajemen Strategis ................................................................40

  2.1.8 Konsep New Public Management ........................................................54

  2.1.9 Pengertian Pariwisata ...........................................................................57

  2.1.10 Pengertian Wisatawan ........................................................................60

  2.1.11 Jenis-jenis Wisata ...............................................................................61

  2.1.12 Klasifikasi Motif dan Unsur Pariwisata .............................................63

  2.1.13 Pemasaran Pariwisata .........................................................................65

  2.1.14 Prinsip-Prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata ...................................68

  2.1.15 Model Pengelolaan Pariwisata ...........................................................70

  2.1.16 Strategi Promosi .................................................................................72

  2.1.17 Analisis SWOT ..................................................................................83

  2.2 Penelitian Terdahulu .....................................................................................87

  2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................................89

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian ...............................................................................70

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metodologi Penelitian .............................................................................93

  3.2 Fokus Penelitian ......................................................................................95

  3.3 Lokasi Penelitian .....................................................................................95

  3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................96

  3.5 Instrumen Penelitian................................................................................99

  3.6 Informan Penelitian .................................................................................100

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................102

  3.8 Teknik Analisis Data ...............................................................................109

  3.9 Uji Keabsahan Data.................................................................................112

  3.10 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................115

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...........................................................................117

  4.1.1 Profil Kabupaten Lebak .......................................................................117

  4.1.1 Keadaan Geografis Kabupaten Lebak ...................................118

  4.1.2 Slogan Kabupaten Lebak .......................................................120

  4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Lebak ............................................120

  Kabupaten Lebak ................................................................................124

  4.2 Deskripsi Data Penelitian ..............................................................................138

  4.2.1 Daftar Informan Penelitian ...................................................................141

  4.3 Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian ...................................................143

  4.3.1 Strength (Kekuatan) .............................................................................143

  4.3.2 Weakness (Kelemahan) ........................................................................150

  4.3.3 Opportunity (Peluang) ..........................................................................151

  4.3.4 Threats (Ancaman)...............................................................................163

  4.4 Pembahasan ...................................................................................................171

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ...................................................................................................162

  5.2 Saran ..............................................................................................................163

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  1.1 Jumlah Pantai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2012 ..................................................................................... 6

  1.2 Obyek Wisata di Kabupaten Lebak.............................................................. 7

  1.3 Jumlah Wisatawan Nusantara ...................................................................... 8

  1.4 Daftar Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah 2014 ............................................................................................................. 11

  2.1 Matriks SWOT ............................................................................................. 86

  3.1 Definisi Operasional Penelitian.................................................................... 98

  3.2 Daftar Informan Penelitian ........................................................................... 102

  3.3 Pedoman Wawancara ................................................................................... 107

  3.4 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 116

  4.1 Daftar Informan ............................................................................................ 141

  4.2 Data Pegawai Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak Tahun 2016

  ..................................................................................................................... 145

  3

  4.3 Data Pendapatan Asli Daerah Mengenai Retribusi Tempat dan Rekreasi ....................................................................................157

  4.4 Data Lomba yang Pernah Diikuti Desa Sawarna ..........................................162

  4.5 Data Pengunjung Wisatawan Pantai Sawarna Tahun 2014-2015 .................164

  

DAFTAR GAMBAR

  2.1 Model Komperhensif Strategi .................................................................... 44

  2.2 Major Advertising Decisions...................................................................... 75

  2.3 Bagan Kerangka Berfikir ........................................................................... 90

  3.1 Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ...................... 112

  4.1 Peta Admisistrasi Kabupaten Lebak .......................................................... 118

  4.2 Struktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak ....................................................................................... 130

  4.3 Potongan Isi Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2012-2017 Tentang Pengembangan Kawasan Wisata ....................148

  4.4 Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kab. Lebak

  rna

  dengan Desa Sawa ................................................................................ 146

  4.5 Harga tiket masuk ke Pantai Sawarna ........................................................ 149

  4.6 Salah satu Gambar Masterplan zonasi di Pantai Sawarna ........................ 150

  4.7 Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kabupaten Lebak dengan Desa Sawarna ................................................... 151 ......................................

  4.8 Surat Perjanjian Kerjasama yang Telah Disepakati 151

  4.9 Salah satu isi dalam surat kerjasama antara DISPORAPAR Kabupaten Lebak dengan Desa Sawarna ................................................... 152

  4.10 Salah Satu MCK milik masyarakat Desa Sawarna .................................. 156

  4.11 Jembatan yang menghubungkan jalan raya dan Jalan menuju Pantai Sawarna ............................................................................. 156

  4.12 Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama .................. 159

  4.13 Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama .................. 159

  4.14 Lomba Desa Wisata di Pantai Sawarna ..................................................... 161

  4.15 Isi Surat Kejasama mengenai Partisipasi masyarakat ................................ 165

  4.16 Kegiatan Masyarakat dalam kebersihan Pantai Sawarna Setiap Hari Jumat ...................................................................................... 166

  4.17 Kawasan Pariwisata di Kabupaten Lebak .................................................. 167

  4.18 Tepi Pantai Sawarna yang dijadikan Lahan Parkir ....................................169

  4.19 Sampah yang berserakan di Tepi Pantai Sawarna..................................... 170

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Surat Ijin Penelitian Lampiran Matrix Wawancara Lampiran Member Check Lampiran Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran Pamflet Promosi Dinas Lampiran Daftar Pegawai Dinas Lampiran Daftar Pegawai Desa Sawarna Lampiran Perjanjian Kerjasama Lampiran Data Jumlah Wisatawan Nusantara dan Asing Tahun 2013 s.d 2015 Lampiran Daftar Rekapitulasi Setoran PAD tahun 2013 s.d 2015 Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Lampiran Rencana Strategis Dinas Tahun 2014-2019 Lampiran Daftar Bimbingan Skripsi Lampiran Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

   Pariwisata merupakan salah satu sumber bagi pertumbuhan ekonomi

  diberbagai bagian dunia. Namun, pertumbuhan pariwisata internasional yang memberikan harapan bagi banyak negara untuk meningkatkan perekonomian tersebut, perlu diimbangi kebijakan yang mendukung pembangunan pariwisata. UNWTO bersama-sama dengan beberapa negara anggota antara lain Indonesia, Republik Korea, dan Maroko. Mereka berpartisipasi aktif pada Pertemuan Kelompok Ahli Pariwisata Berkelanjutan, dan telah berhasil mendorong PBB untuk menetapkan tahun 2017 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan Internasional. Selanjutnya dalam pelaksanaan Tahun Pariwisata Berkelanjutan International diperlukan strategi trobosan.Strategi terobosan pembangunan pariwisata dunia adalah dilakukannya diversifikasi produk, seperti pengembangan jalur-jalur wisata lintas negara dan wilayah yang memiliki kesamaan sejarah dan aktivitas masa lalu, seperti Jalur Sutra (Silk Road) dan Jalur Rempah.

  Pembangunan konektivitas jalur perjalanan wisata, selain itu pengurangan pajak dan kemudahan visa kunjungan menjadi sangat krusial untuk meningkatkan arus wisatawan dunia.Pengembangan strategi ini dalam produk wisata diharapkan secara praktis akan mendorong percepatan pengembangan pariwisata di kawasan regional, mendorong people-to-people contact dan memperkuat integrasi negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan memiliki daya tarik wisata yang tinggi, salah satunya adalah Indonesia (http://www.antaranews.com /berita/437634/indonesia-pimpin-sidang-dewan-eksekutif-un-wto).

  Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau- pulau besar dan ribuan pulau-pulau kecil. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim di pulau Jawa. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: pulau Jawa dengan luas 132.107 km², pulau Sumatera dengan luas 473.606 km², pulau Kalimantan dengan luas 539.460 km², pulau Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan pulau Papua luas 421.981 km²

  Melihat keadaan geografis pulau-pulaunya seperti itu, baik dari segi sumber daya alam, suku bangsa, budaya, daerah-daerah yang elok, tempat-tempat yang berpotensi menjadi daerah wisata unggulan, dan banyak lagi lainnya. Semua kekayaan dan kekhasan tersebut menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Indonesia banyak memiliki tempat-tempat yang berpotensi menjadi objek wisata yang sangat menarik dan unik. Dimana tempat-tempat tersebut menyimpan nilai-nilai sejarah bangsa yang dapat menarik antusias wisatawan asing maupun wisatawan lokal untuk datang mengunjungi tempat tersebut. Contohnya saja, wisata candi-candi yang berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan nilai sejarah dan keunikannya kawasan wisata lokal untuk datang mengunjungi kawasan wisata tersebut. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia dikunjungi 5.643.271 wisatawan mancanegara (wisman) selama Januari hingga Agustus 2013 atau meningkat 8,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.211.704 wisman. Wisman ke Indonesia pada Agustus 2013 naik tajam, dari 634.194 wisman pada Agustus 2012, menjadi 771.009 wisman, atau meningkat 21,57 persen. Tercatat jumlah wisman yang masuk ke Indonesia selama Januari-Agustus 2014 mencapai 5.643.271 wisman, atau meningkat hingga 8,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.211.704 wisman

  Menilai dari fakta-fakta di atas, sudah menjadi hal mutlak jika Indonesia dinilai sebagai negara yang kaya dan mampu membawa rakyatnya kedalam keadaan sejahtera. Hal ini dapat dilihat dari Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia. pada akhir tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen. Sedangkan sektor pariwisata menyumbangkan produk domestik bruto mencapai Rp.347 triliun. Bila dibandingkan, angka itu mencapai 23 persen dari total pendapatan negara yang tercantum di APBN Perubahan 2013, yakni Rp.1.502 triliun, Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara tahun 2013. Dalam daftar peringkat daya saing pariwisata di ASEAN yang dilansir oleh World Economic Forum (2013), posisi Indonesia terus merangkak naik setiap tahunnya. Kini, peringkat daya saing dengan diketoknya beberapa standarisasi usaha wisata oleh pemerintah (http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia- Lampaui-Pertumbuhan-Ekonom).

  Guna mendongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan, pemerintah rajin menggelar sejumlah program promosi. Salah satu program besar itu adalah mengikuti pameran pariwisata di luar negeri seperti di Berlin.Kekuatan industri pariwisata Indonesia yang utama masih pada sumber daya alam dan kekayaan ragam budaya, serta biaya yang relatif murah. Kekuatan industri ini juga diterapkan diberbagai daerah mengingat pentingnya peran sektor pariwisata dalam pembangunan. Pentingnya peranan sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai daerah sudah menjadi tidak diragukan lagi. Banyak daerah- daerah yang menggarap sektor pariwisata dengan serius dan menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan didalam perolehan pendapatan daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan dan keunikannya masing-masing, baik secara keindahan alam maupun kekhasan budaya. Salah satunya adalah dengan menggalakan wisata bahari. Sebagai contoh beberapa objek wisata bahari yang dikelola dengan baik diantaranya, Pantai Kuta - Bali, Taman Laut Bunaken - Manado, Pantai Raja Ampat - Papua, Pantai Pangandaran - Jawa Barat, Pantai Sengigi - Lombok, Pantai Parai Tenggiri - Bangka Belitung, Pantai Parangtritis - Yogyakarta, dan yang terakhir adalah Pantai Anyer - Banten.

  2 Provinsi Banten 8.800,83 km dengan populasi penduduk mencapai

  10.644.030 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010. Mayoritas penduduk industri dan jasa. Unit pemerintahan dibagi atas 4 kabupaten dan 4 kota : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik sumber daya pariwisata budaya, alam, buatan dan kehidupan masyarakat tradisional (living culture) yang berkembang sebagai destinasi wisata berskala nasional bahkan internasional. Terdapat 34,8% atau sekitar 71 Objek Daya Tarik Wisata merupakan kawasan wisata berskala nasional ataupun international.

  Pariwisata merupakan sektor yang terus dikembangkan di Indonesia khususnya Banten. Salah satunya yang paling menarik adalah wisata pantai atau wisata Bahari. Provinsi Banten memiliki Pantai di Beberapa Daerahnya seperti Anyer di Cilegon, Pantai Tanjung Lesung di Pandeglang, Pantai Sawarna di Lebak. Di bawah ini akan disajikan total pantai yang tersedia di Provinsi Banten.

  63

  1 19 - Tangerang 7 79,5 Ha

  20

  5

  13

  85 167,7 Ha

  Jumlah

  Selatan

  Serang 2 - - - - - Tangerang

  Tangerang - - - - - - Cilegon 10 24,6 Ha - 2 - -

  3 1 - - Kota:

  1

Tabel 1.1 Jumlah Pantai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2012

  63 Serang 36 45,5 Ha

  1

  1

  6

  Pandeglang 19 7,8 Ha

  Kabupaten: Lebak 11 10,3 Ha 3 - - -

  Kabupaten/Kota Jumlah Pantai Luas Lahan Terdata Pengelola Terdata Tenaga Kerja Terdata Pemerintah Swasta Perorangan

  Data di atas menunjukkan kekayaan Provinsi Banten atas pantai yang dapat dimanfaatkan untuk wisata. Jumlah pantai terbanyak ada di Kabupaten Serang sebanyak 36, menyusul Pandeglang dengan total 19, dan diurutan ketiga di Kabupaten Lebak dengan Jumlah Pantai sebanyak 11 Pantai yang mana akan diambil untuk penelitian ini adalah pantai di Kabupaten Lebak. Kabupaten Lebak juga banyak memiliki wisata yang terpendam dan kurang terpublikasikan bahkan masih belum terjamah oleh para wisatawan. Kabupaten Lebak adalah salah satu

  Sumber: Database Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2013

  Kabupaten yang berada di Provinsi Banten yang memiliki banyak daerah wisata seperti:

  12 Pantai Ciantir Bayah

  23 Pantai Karang Tengah Wanasalam

  22 Pantai Tanjung Panto Wanasalam

  21 Pantai Cimandiri Panggarangan

  20 Pantai Talanca Malingping

  19 Pantai Cihara Cihara

  18 Curug Kanteh Cilograng

  17 Kawah Cipanas Sobang

  16 Situs Palayangan Cimarga

  15 Air Panas Senanghati Malingping

  14 Situs Cibedug Cikotok

  13 Budaya Kaolotan/Seren Taun Cibeber

  11 Pantai Sawarna Bayah

Tabel 1.2 Obyek Wisata di Kabupaten Lebak

  10 Pantai Pulau Manuk Bayah

  9 Pantai Cibobos Panggarangan

  8 Pantai Binuangeun Wanasalam

  7 Pantai Bagedur Malingping

  6 Pantai Karang Taraje Bayah

  5 Pemandian Air Panas Cipanas

  4 Budaya Kaolotan Baduy Leuwidamar

  3 Goa Sangkir Bojongmanik

  2 Arung Jeram Lebakgedong

  1 Curug Indihiyang Warunggunung

  No Nama Wisata Tempat

  Sumber : Profile Potensi Investasi Kabupaten Lebak, 2008

  Tabel di atas menggunakan data tahun 2008 karena belum ada penambahan destinasi wisata sampai tahun ini. Tabel di atas menunjukan bahwa, Kabupaten Lebak merupakan Kabupaten yang memiliki banyak tempat wisata di Provinsi Banten. Tempat-tempat wisata tersebut tentunya dapat menarik wisatawan, namun yang paling sering menjadi tempat wisata adalah Pantai Karang Taraje, Pantai Pulau Manuk dan Sawarna seperti pada tabel jumlah wisatawan di bawah ini:

Tabel 1.3 Jumlah Wisatawan Nusantara

  Objek Wisata No Tahun Karang Pulau Sawarna Taraje Manuk

  1 2013 8.036 15.044 8.787 2 2014 515 10.978 -

  Sumber : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2013

  Ketiga pantai di atas memiliki keindahan pesona pantai yang hampir sama yaitu, hamparan karang disekitar bibir pantai dan pemandangan pasir putihnya yang masih alami. Namun dari semenjak awal tahun 2011, pantai Sawarnalah yang menjadi favorit wisata para wisatawan. Hal tersebut dikarenakan pantai Sawarna memiliki bentangan bibir pantai yang lebih panjang dari pantai Karang Taraje dan Pulau Manuk, memiliki beberapa goa yang terdapat tidak jauh dari pantai sawarna seperti goa Langir, goa Kombayana, dan goa Lalay. Selain itu di pantai Sawarna ini terdapat dua buah karang yang menyerupai layar dari perahu. Selain itu, ombak yang besar menjadikan pantai Sawarna menjadi salah satu rekomendasi pantai wisata surfing oleh para wisatawan asing yang merasa bosan dengan suasana surfing di pantai Pelabuhan Ratu, nilai tambahnya yaitu pantai Perhutani Kabupaten Lebak dan PTPN VIII disekitar pantai. Tabel di atas menggambarkan peningkatan kunjungan wisatawan terhadap pantai Sawarna dari tahun 2013 sebanyak 8.787 wisatawan, menjadi 2014 yaitu sebanyak wisatawan 10.978. Terjadi peningkatan sekitar 20% jumlah pengunjung atau sebanyak 2.191 wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan tahun 2014 sangat disayangkan karena tidak dibarengi dengan meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata di pantai Sawarna. Menurut bapak Agus Fauzi, selaku Kasi Binmas dan Sarana Pariwisata DISPORAPAR Kabupaten Lebak beliau menuturkan rendahnya sarana dan prasarana yang ada ditakutkan berdampak kepada rendahnya kunjungan ulang wisatawan yang sudah berkunjung terhadap destinasi pariwisata pantai Sawarna. Diakuinya memang belum ada pengembangan destinasi dan wahana bermain pantai baik itu yang disediakan pemerintah ataupun pihak lainnya. Selain itu belum adanya kesadaran masyarakat dan wisatawan tentang pelestarian budaya lokal Sawarna, dan kreatifitas pengembangan kuliner khas Sawarna, padahal jika itu dilakukan bisa menambah minat wisatawan untuk berkunjung. Sampai saat ini para wisatawan hanya menikmati pantai Sawarna dari sudut keindahan alamiah pantai Sawarna saja.

  Dalam undang-undang No. 09 tahun 1999 tentang kepariwisataan yang diganti dengan undang-undang No. 10 tahun 2009, tentang pemerintah daerah terdampak pada dimilikinya kewenangan yang lebih besar untuk mengatur daerahnya sendiri dengan modal ekonomi daerah kedudukan sektor pariwisata semakin penting untuk memacu dan mencari sumber-sumber daerah yang

  Dalam menangani hal ini tentunya Pemerintah daerah telah membuat strategi guna membangun Pantai Sawarna menjadi wisata bahari yang terkelola dengan baik, misalnya dalam pengembangan daya tarik wisata tersebut diperlukan adanya dukungan publikasi dan promosi baik ditingkatkan lokal maupun nasional bahkan internasional, sebab keberhasilan pengembangan pariwisata tergantung pada strategi promosi yang dijalankan dan dibutuhkan adanya kegiatan pusat informasi wisata. Selain itu, keberhasilan pengembangan daya tarik wisata sangat tergantung kepada keseriusan pemerintah Kabupaten Lebak dalam mengelola dan memanfaatkan objek-objek wisata tersebut dengan baik. Keseriusan tersebut bisa berupa mulai dari perencanaan, pengembangan dan pengendalian.

  Dalam perencanaan dan pengembangan Kabupaten Lebak khususnya untuk bagian pariwisata melalu peraturan daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak tahun 2014 - 2034 dalam strategi penataan ruang pasal isinya mengenai pengoptimalan dan pengembangan kawasan wisata alam, budaya dan buatan sudah tertera di dalamnya yang dapat dijadikan acuan dalam pembentukan strategi program pengelolaan Pantai Sawarna yang dapat dilihat di pasal 44 mengenai kawasan peruntukan pariwisata dimana didalam pasal 44 tersebut disebutkan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah merupakan Kawasan yang termasuk dalam tata rencana ruang wilayah di Kabupaten Lebak, akan tetapi pada kenyataanya masih dalam bentuk perencanaan saja dan belum direalisasikan dalam bentuk program pengelolaan sehingga Pantai Sawarna belum mendapatkan pengembangan yang optimal dari Kabupaten Lebak khususnya Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak.

  Kebijakan pemerintah Kabupaten Lebak yang lainnya untuk mengembangkan pariwisata adalah dengan dikelolanya kawasan wisata tersebut oleh dinas atau badan yang berbeda, Pantai Karang Taraje terhitung dari 2013 sudah berpindah kewenangan kepada PT. Cemindo Gemilang, pantai Pulau Manuk dikelola oleh Perusahaan Umum Perhutani, dan hanya Pantai Sawarna yang sampai saat ini masih dikelola oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak di Kecamatan Bayah.

Tabel 1.4 Daftar Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah

  

2014

Realisasi No Retribusi Tempat Rekreasi Target (Rp) %

dan Olahraga Target (Rp)

  1 Sport Centere 63.125.000 63.125.000 100

  2 Pemandian Air Panas Cipanas 50.000.000 50.000.000 100 100

  3 Pantai Bagedur 40.000.000 40.000.000 100

  4 Pantai Sawarna 25.000.000 25.000.000 100

  5 Wisata Budaya Baduy 6.000.000 6.000.000

  6 Pantai Binuangeun 4.500.000 5.000.000 111,11 100

  7 Pantai Pulo Manuk 1.000.000 1.000.000

  50

  8 Pantai Cibobos 1.000.000 500.000

  

Sumber : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2014

  Daftar rekapitulasi setoran retribusi di atas menunjukan bahwa kontribusi Pantai Sawarna terhadap PAD Kabupaten Lebak di tahun 2014, 100% terealisasi, menempati urutan ke 4 dari pariwisata yang ada di Kabupaten Lebak. Dengan jumlah perencanaan pencapaian target sebesar Rp.25.000.000, dan terealisasi meningkatkan arus kunjungan dan meningkatkan pendapatan daerah dan tujuan akhir adalah berkontribusi besar dalam PAD. Jika kita kaitkan dengan jumlah wisatawan di atas sebelumnya, pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 10.978 dikalikan dengan setoran retribusi yang diatur dalam nota kesepakatan antara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dengan Kepala Desa Sawarna tentang pengelolaan pantai Sawarna sebesar Rp.3.000, maka setoran retribusi PAD yaitu sebesar Rp.32.934.000. Menurut Ibu Muslihah kepala seksi jasa usaha Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak penetapan target PAD dilihat dari jumlah kunjugan wisata tahun sebelumnya dikalikan dengan tarif setoran yang sudah ditetapkan. Setelah peneliti melakukan hitungan sederhana, ternyata target PAD seharusnya bisa dioptimalkan lagi.

  Sangat disayangkan, 2 tahun sebelumnya pantai Sawarna belum bisa berkontribusi terhadap PAD, dikarenakan belum terfokusnya pengelolaan pantai di Kecamatan Bayah oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lebak, dikarenakan pada tahun tersebut masih berfokus kepada wisata alam suku Baduy (Agus Fauzi Kasi Binmas dan Sarana Pariwisata DISPORAPAR Kabupaten Lebak).

  Adapun hasil pengamatan (observation) peneliti di lapangan yang dapat disimpulkan terkait dengan permasalahan pariwisata pantai Sawarna yang difokuskan pada pengelolaan pariwisata pantai Sawarna oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak. Dalam melakukan pengembangannya di lapangan pada observasi awal terkait Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata diantaranya adalah:

  Pertama. Belum Optimalnya pemanfaatan potensi wisata Pantai Sawarna

  Oleh Investor dan Pemerintah. Pantai Sawarna memiliki keunggulan dari sisi penampakan alam yang indah dan terkumpul semua dalam satu lokasi, serta keasrian alam yang masih alami. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tren penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Sawarna. Selain itu berdasarkan informasi yang diperoleh pengunjung yang datang didominasi oleh warga lokal berdasarkan database Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak tahun 2014, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan terhadap pantai Sawarna dari tahun 2013 sebanyak 20%, namun tidak dibarengi dengan peningkatan pengelolaan destinasi pantai Sawarna. Hal ini menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan potensi keunggulan wisata Pantai Sawarna untuk menarik wisatawan. Hal lain juga ditandai dengan wisatawan yang telah datang kurang berminat untuk kembali sehingga sangat diperlukan inovasi baik oleh investor maupun pihak pemerintah agar wisatawan dapat berkunjung kembali

  Kedua, kurang optimalnya penyediaan fasilitas dan aksesibilitas yang ada di

  pantai Sawarna masih belum memadai dan belum maksimal. MCK disekitar pantai masih belum dapat dikatakan baik, lalu Kondisi warung-warung di bibir pantai kurang tertata rapi sehingga kondisi tata lokasi pembangunan pantai menjadi semerawut. Selain itu masalah kebersihan juga masih kurang karena banyaknya sampah plastik dan kotor berserakan di Indahnya Pasir Putih Pantai kebersihan dan peran pemerintah untuk menjaga lingkungan sekitar Pantai. Kondisi demikian akan semakin diperparah bila saat musim liburan tiba di mana lebih banyak pengunjung maka sampah semakin tidak terkontrol. Selain Fasilitas, kurang optimalnya pembangunan akses menuju sawarna. Dari akses yang paling utama hingga akses menuju Pantai. Misalnya Akses jalan Provinsi yang kondisinya semakin lama semakin memburuk dan cenderung tidak ada perubahan jalan berlubang, sempit, dan minim penerangan. Lama tempuh menuju objek wisata sebenarnya kondisional, hal tersebut diakibatkan oleh jalanan yang rusak dan berlubang dikedua jalur tersebut. Akses transportasi menuju objek wisata pantai Sawarna terhenti di terminal Kecamatan Bayah saja. Sedangkan jarak tempuh dari terminal Bayah menuju pantai Sawarna adalah 10 Km. Tidak ada transportasi angkutan umum lanjutan menuju kawasan wisata pantai Sawarna kecuali ojek dan sewa mobil. Hal tersebut sangat menyulitkan para wisatawan yang berkunjung dengan tidak membawa kendaraan pribadi. Keadaan tersebut sering dikeluhkan oleh para wisatawan yang mengakses jalan tersebut, Kesulitan lain adalah Kurangnya penerangan daerah wisata menjadikan ketidak nyamanan wisatawan ketika mereka harus pulang dari pantai menuju tempat dimana mereka menginap ketika malam hari. Selain itu, hal tersebut menjadikan tingkat keamanan wisatawan ketika malam menjadi rawan, walaupun belum pernah ada terjadi tindakan kriminal pada malam hari didaerah objek wisata. Akan tetapi hal tersebut tetap saja menjadikan keamanan objek wisata pantai Sawarna tidak nyaman ketika malam tiba. walaupun pada akhirnya mereka takjub akan pesona

wisatawan lokal dari Tangerang yang peneliti temui di lapangan. Sedangkan bila ingin mengunjungi pantai sawarna pengunjung harus kendaraan pribadi atau sewaan, dikarenakan belum adanya kendaraan umum untuk menuju kepantai, adapun untuk menuju wisata-wisata sekitar pantai pengunjung harus menyewa ojek karena tidak selalu dapat diakses dengan mobil Pemerintah memang memberi perhatian, terhadap akses menuju Pantai Sawarna namun belum pada pelaksanaanya, Hal ini tentunya menjadi miris karena infrastrukturmerupakan hal yang seharusnya diprioritaskan utama dalam strategi peningkatan kunjungan wisatawan. Namun ternyata fasilitas dan aksesibilitas menjadi kelemahan dalam straategi pengembangan Pantai Sawarna.

  Ketiga, Kurang Optimalnya Manajemen Pengelolaan Pantai Sawarna. Hal