HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN MALAM PRAMUKA DENGAN KETAKWAAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

  

HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN MALAM

PRAMUKA DENGAN KETAKWAAN SISWA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG

  

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh

SURIYAH

NIM 11111203

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

  

HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN MALAM

PRAMUKA DENGAN KETAKWAAN SISWA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG

  

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh

SURIYAH

NIM 11111203

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

  

MOTTO

  Waktu adalah pedang, jika kamu bisa menggunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika kau menggunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuhmu

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan untuk : 

  Kedua orang tuaku Bapak Maksum dan Ibu Jumarni tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, yang dengan rela hati mengorbankan masa lapang dan sempitnya untuk menyayangiku. Semoga Allah memberikan kesehatan dan kesuksesan dunia serta akhirat. 

  Adek-adekku Sri Wahyuni dan Muhammad Khoirul Yani tersayang yang selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam menyelesaikan skripsi ini. 

  Teman-teman PPL dan KKN yang sudah menemani selama dalam tugas dari kampus. 

  Teman-teman Kos HFC, MDMA, RACANA dan PMII yang mendo‟akan dan selalu memberikan semangat, semoga tetap dalam lindungan Allah SWT. 

  Adik-adik Wikrama 1 Semarang yang selalu memberikan dukungan dari proses awal sampai proses akhir skripsi ini, semoga diberikan kelancaran dalam mencari ilmu yang bermanfaat serta tetap dalam lindungan Allah SWT.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. Wb

  Segala puji kehadirat Sang Maha Esa, Allah Swt atas kehidupan dan penghidupan yang telah diberikan. Shalawat dan salam tercurah pada baginda rasul pilihan Nabi Muhammad Saw. Para keluarga, sahabat, serta para umat yang selalu berada dalam tuntunan, dan selalu mengikuti beliau.

  Skripsi yang berjudul : “HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN MALAM PRAMUKA DENGAN KETAKWAAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015” ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.PdI.) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dengan selesainya skripsi ini penulis menyampaikan terimakasih setulusnya kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Ibu Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Bapak Abdul Syukur, M.Si. selaku dosen pembimbing yang sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sampai terwujudnya skripsi ini.

  4. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yang telah memberikan ilmu serta pelayanan kepada penulis.

  

ABSTRAK

  Suriyah, 2015. Hubungan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan

  siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015 . Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si.

  Kata Kunci: Aktifitas siswa, Renungan malam pramuka, Ketakwaan

  Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui bagaimana aktifitas renungan malam pramuka SMK Wikrama 1 Kabupaten semarang Semarang, 2) Untuk mengetahui bagaimana ketakwaan siswa SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun, 3) Untuk mengetahui adakah hubungan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa SMK Wikrama 1 Kab. Semarang.

  Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode meliputi pendekatan dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data yang itu sendiri meliputi kuesioner observasi dan dokumentasi, analisis data.

  Hasil penelitian yang dapat peneliti sajikan adalah sebagai berikut: Aktifitas renungan malam pramuka di SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015 dari 40 responden yang tergolong dalam kategori tinggi sebanyak 24 siswa (60%). Tergolong dalam kategori sedang sebanyak 6 siswa (15%).

  Tergolong dalam kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%). Ketakwaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kab. Semarang Tahun 2015, Tergolong dalam kategori tinggi sebanyak 32 siswa (80%). Tergolong dalam kategori sedang sebanyak 8 siswa (20%). Tergolong dalam kategori sebanyak 0 siswa (0%).

  Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan pada aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Koefisien korelasi product moment bahwa dari hasil r yang dihitung 0,562 berada berada diatas r yang terdapat pada tabel dengan taraf signifikansi 1% (0,403) dan 5% (0,312) dengan N = 40 responden. Maka diperoleh hasil dari 0,312 < 0,562 > 0,403. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada hubungan positif antara aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii HALAMANJUDUL .............................................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTTO dan PERSEMBAHAN ........................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8 D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 9 E. Kegunaan Penelitian................................................................................. 9 F. Definisi Operasional............................................................................... 10 G. Metode Penelitian................................................................................... 13

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ............................................. 13

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 14

  3. Populasi dan Sampel ........................................................................ 14

  4. Jenis Pengumpulan Data .................................................................. 15

  5. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 15

  6. Analisis Data .................................................................................... 17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 21 A. Aktivitas Renungan Malam.......................................................................................... 21

  1. Pengertian Renungan ............................................................................................. 21

  2. Macam-macam Renungan ...................................................................................... 21

  3. Aktivitas Renungan ................................................................................................ 22

  4. Manfaat Renungan ................................................................................................. 29

  5. Fungsi Renungan .................................................................................................... 29

  B. Peningkatan Ketakwaan Siswa .................................................................................... 29

  1. Makna dan Tingkatan Takwa ................................................................................. 29

  2. Dasar Takwa........................................................................................................... 32

  3. Perintah Takwa....................................................................................................... 34

  4. Karakter Manusia yang bertakwa........................................................................... 39

  5. Karunia orang yang bertakwa ................................................................................ 45

  6. Fungsi Takwa ......................................................................................................... 50

  7. Hikmah Takwa ....................................................................................................... 52

  C. Hubungan Aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa ........................................................................................................... 54

  BAB III HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 59 A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ......................................................... 59

  1. Sejarah Berdirinya SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang .................................. 59

  2. Letak Geografis ...................................................................................................... 62

  3. Profil SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang ....................................................... 63

  4. Sarana dan Prasarana SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang .............................. 66

  5. Aktivitas Renungan Malam Pramuka SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang ................................................................................................................ 67

  6. Struktur Panitia Renungan SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang ..................... 68

  B. Penyajian Data ............................................................................................................. 69

  2. Data Jawaban Skor Aktivitas Renungan Malam Pramuka .................................... 71

  3. Data Jawaban Skor Peningkatan Ketakwaan Siswa............................................... 73

  BAB IV ANALISIS DATA ..................................................................................................... 79 A. Analisis Pendahuluan ................................................................................................... 79 B. Analisis Lanjutan ......................................................................................................... 88 C. Pengujian Hipotesis ...................................................................................................... 92 D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 94 BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 96 A. Kesimpulan .................................................................................................................. 96 B. Saran ............................................................................................................................. 97

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-kisi InstrumenTabel 3.1 Batas Desa Kenteng Tahun 2015Tabel 3.2 Visi dan Misi SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tabel 3.3 Sarana Prasarana SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang .....Tabel 3.4 Daftar RespondeTabel 3.5 Hasil Penyebaran Kuesioner Renungan Malam PramukaTabel 3.6 Hasil Penyebaran Kuesioner KetakwaanTabel 4.1 Daftar nilai distribusi, frekuensi renungan malam pramukaTabel 4.2 interval, frekuensi, prosentase aktivitas siswaTabel 4.3 Daftar nilai distribusi, frekuensi ketakwaanTabel 4.4 distribusi frekuensi dan prosentaseTabel 4.5 persiapan untuk korelasi X dan Y

DAFTAR LAMPIRAN

  Daftar Riwayat Hidup Daftar Nilai SKK Surat Pembimbing Skripsi Lembar Konsultasi Pembimbing Surat Permohonan Ijin Penelitian Surat Permohonan Ijin Telah Selesai Melakukan Penelitian Daftar Kuesioner Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renungan malam pramuka merupakan suatu aktifitas yang

  diadakan pada tradisi kegiatan perkemahan pramuka dan waktunya pada malam hari. meskipun kepanduan di Indonesia masih belum menjadi Pramuka, namun banyak pembina yang memegang teguh tradisi Boden Powell untuk diterapkan pada aktifitas renungan malam pramuka dalam acara perkemahan.

  Aktifitas di tengah pesatnya laju perkembangan sains dan teknologi cenderung mengabaikan nilai-nilai illahi (baca; spiritual) yang ada dalam diri manusia. Selain itu, dalam berkehidupan modern cenderung yang menjadi ukuran segala sesuatu (kesuksesan seseorang) berdasarkan materi sehingga hilangannya makna dalam kehidupan karena tidak merasa puas dengan hal-hal yang bersifat materi dan hilangnya makna ketakwaan hidup. Kekeringan batin manusia modern yang meninggalkan spiritual merupakan agenda permasalahan yang perlu dicarikan obat penawarnya.

  Untuk itu, waktu malam adalah waktu untuk memperbanyak merenung dan memperbanyak amal ibadah kepada Allah.

  Beribadah pada waktu malam hari menyimpan banyak hikmah dan rahasia. Jika tidak, tentu Allah SWT tidak akan meminta mengkhususkan diri beribadah pada waktu-waktu tersebut. Di antara manfaat yang akan

  “Demi langit yang datang pada malam hari.”

  Pada malam hari banyak kebaikan yang datang melalui hati untuk orang yang sedang bermunajat kepada Allah SWT dan dari ilham-ilham suci yang bersifat rabbani. Dari sini akan lahir pribadi-pribadi yang dipenuhi rasa ikhlas, dengan semangat untuk sepenuhnya mencari keridhaannya.

  Sekolah merupakan kawah candradimuka (pendidikan dan latihan) bagi anak didik dalam menggapai suatu yang dicita-citakan. Dalam kegiatan sekolah tidak hanya fokus pada intrakurikuler akan tetapi harus di imbangi dengan kegiatan ekstrakurikuler, selama ini kegiatan ekstrakurikuler dipandang sebelah mata, hanya sebagai pelengkap kegiatan intrakurikuler. Padahal, jika ekstrakurikuler ini didesain secara profesional maka akan menjadi wahana efektif dalam melahirkan bakat terbesar dalam diri anak dan tempat aktualisasi terhebat yang akan selalu ditunggu setiap saat. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah khususnya ekstrakurikuler pramuka sangat membantu dalam pendidikan karakter menuju insan yang bertakwa.

  Gerakan pramuka merupakan gerakan (lembaga) pendidikan yang komplementer dan suplementer (melengkapi dan memenuhi) pendidikan yang diperoleh anak, remaja, pemuda di rumah dan di sekolah, pada segmen yang belum ditangani oleh lembaga pendidikan lain yang metode pendidikan kepramukaan; di alam terbuka (out door activities), dan yang sekaligus dapat menjadi upaya “self education” bagi dan oleh anak/ remaja/ pemuda/ pramuka sendiri (Kwarnas, 2014: 19). Pendidikan dalam gerakan pramuka diartikan secara luas yaitu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

  Ekstrakurikuler pramuka merupakan ekstra wajib yang harus di ikuti oleh semua siswa dari berbagai ekstrakurikuler yang ada disekolah, terutama untuk siswa baru yaitu kelas X. Tujuannya melatih dan mendidik siswa menjadi manusia yang berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur serta menjadi warga indonesia yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan republik indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

  Penyelenggaraan aktivitas renungan malam pramuka bagi siswa bertujuan menjadikan siswa lebih beristiqomah dalam hal apapun dan lebih bertakwa khususnya dalam pembentukan watak dan moral dengan didasari “kode kehormatan pramuka” yang merupakan norma dalam kehidupan pramuka dan terpancar dalam pikir, sikap dan tingkah laku

  (Kwarnas, 2014: 29). Adapun Isi kode kehormatan Trisatya yaitu Demi kehormatanku aku berjanji akan besungguh-sungguh: menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, negara kesatuan republik indonesia dan mengamalkan pancasila; menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat; menepati dasa darma, isi dasa darma yaitu:

  1. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

  2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia

  3. Patriot yang sopan dan kesatria

  4. Patuh dan suka bermusyawarah

  5. Rela menolong dan tabah

  6. Rajin, trampil, dan gembira

  7. Hemat, cermat, dan bersahaja

  8. Disiplin, berani, dan setia

  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan (Kwarnas, 2014: 28).

  Dari isi dasadarma diatas khususnya darma yang pertama berbunyi “Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa” selaras ajaran islam untuk selalu bertakwa QS. Al- Baqarah: 197.

  . . . . . . .

  " "

  يَىْمَّزنا ِداَّزنا َشَُْخ ٌَِّئَف ْاوُدَّوَزَرَو

“ ...berbekallah karena sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah takwa....”

  Sehubungan dengan kegiatan kepramukaan tentu tidak lepas dari pendidikan dan latihan yang sering diadakan pada setiap gugus depan,

  (Penerimaan Tamu Ambalan) diadakan untuk siswa baru yang akan menjadi anggota pramuka pada gugus depan tersebut, LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) sebagai bekal pelatihan dan pendidikan untuk dewan agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik sebagai dewan ambalan, PERSAMI (Perkemahan Sabtu-Minggu) kegiatan pendidikan dan latihan di alam bebas, Kenaikan Tingkat penegak ke bantara kemudian bantara ke laksana, Atas dasar menjalankan ketentuan moral yaitu dasa darma, yang diadakan pada setiap akhir semester.

  Dari berbagai kegiatan kepramukaan aktivitas renungan malam sangat diperlukan dalam membentuk karakter siswa melalui pendidikan karakter, pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yakni melibatkan pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif (Damayanti, 2014: 12). Selain itu, pendidikan karakter juga memiliki tujuan yaitu penanaman dalam diri siswa dan pembaharuan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu (Asmani, 2011: 42).

  Urgensi pendidikan karakter menjadi kebutuhan yang mendesak mengingat demoralisasi dan degradasi pengetahuan sudah sedemikian akut terjangkiti bangsa ini di semua lapisan masyarakat (Asmani, 2011: 47). Pendidikan karakter diharapkan mampu membangkitkan kesadaran bangsa ini untuk membangun pondasi kebangsaan yang kokoh.

  Pada aktifitas ini yang menjadi ritual yaitu petuah-petuah dari pembina, mereka diajak untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan kondisi ikhlas, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas keagamaan lainnya yaitu berwudlu, qiyamullail, dzikir dan sholat shubuh berjama‟ah.

  Aktivitas renungan malam yang selalu di jadikan tradisi dikegiatan pramuka sangat membantu sekolah untuk memperbaiki mental siswa dan menjadikan pribadi berilmu, beiman dan berakhlakul karimah.

  Ketakwaan merupakan unsur penting dalam beragama karena tidak akan tegak tanpa adanya ketakwaan manusia atas aturan-aturan dan keberadaan tuhan. Oleh karena itu setiap personal harus membangun ketakwaannya yang merupakan komitmen diri kepada sang pencipta untuk senantiasa mengikuti segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang telah dilarang-Nya. Ketakwaan personal diungkapkan dalam bentuk kesalehan dan ketundukan secara individual kepada kebesaran dan keagungan tuhan yang menciptakan alam semesta ini (Mubin, 2007: 60).

  Ketakwaan seseorang dapat diukur bagaimana orang tersebut berperilaku, dan bagaimana seseorang meningkatkan ketakwaannya menurut al- Hafidz ibnu rajab, takwa asalnya adalah penjagaan yang dilakukan oleh seorang hamba untuk dirinya terhadap sesuatu yang ditakuti dan dikawatirkannya, supaya dia terjaga darinya. Ketakwaan seorang hamba kepada rabb-nya adalah penjagaan yang dilakukan oleh seorang hamba untuk dirinya terhadap kemurkaan dan hukuman dari-Nya

  Berdasarkan keadaan yang demikian, maka mendorong penulis untuk mengadakan penelitian disebuah lembaga pendidikan yang melaksanakan aktivitas renungan di waktu malam pada kegiatan kepramukaan, adapun lembaga pendidikan tersebut yaitu SMK Wikrama 1 Kab. Semarang. dari hasil observasi yang penulis lakukan, SMK Wikrama

  1 Kab. Semarang adalah lembaga pendidikan tingkat kejuruan yang terletak Jl. Klero Suruh, KM. 5 Payudan RT. 18/05 Ds. Kenteng Kec.

  Susukan Kab. Semarang yang bertujuan membantu terbentuknya insan cendekia yang bertakwa dan terampil, mengembangkan bakat dan minat siswa serta meningkatkan penghayatan dan pengamalan syariat islam.

  Selama ini penulis juga belum menemukan karya-karya yang membahas tentang Hubungan Aktifitas Renungan Malam Pramuka Dengan Ketakwaan Siswa. Karya yang penulis temukan di perpustakaan

  IAIN Salatiga yang berkaitan dengan hal ini atau hampir sama yaitu: karya Durrotun Nafisah, Mahasiswa IAIN Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI yang berjudul “ Hubungan Keaktifan Santri Dalam Kegiatan Pesantren Kilat Dengan Tingkat Ketakwaan Santri”. Yang berbeda dari karya ini adalah variabel penelitian, obyek penelitian dan fokus penelitian (Indikator Penelitian).

  Atas dasar pemikiran inilah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

  “ HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN

MALAM PRAMUKA DENGAN KETAKWAAN SISWA SEKOLAH

  MENENGAH KEJURUAN (SMK) WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”.

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana aktifitas renungan malam Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015?

  2. Bagaimana ketakwaan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015?

  3. Adakah hubungan aktifitas renungan malam Pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas renungan malam pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  2. Untuk mengetahui bagaimana ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  3. Untuk mengetahui adakah hubungan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. pengertian hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2013: 110).

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan positif dan signifikan pada aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa”. Artinya semakin siswa aktif dalam renungan malam maka semakin tinggi peningkatan ketakwaannya.

  E. Kegunaan Penelitian

  1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: a. Memberikan gambaran nyata tentang aktifitas renungan malam pramuka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1

  Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  b. Memberikan gambaran nyata tentang ketakwaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  c. Memberikan gambaran nyata ada tidaknya hubungan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa di SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: a. Bagi penulis penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan khususnya yang berkaitan dengan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa.

  b. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan untuk Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya.

  c. Hasil dari penelitian ini sedikit banyak menyadarkan siswa akan pentingnya melaksanakan aktifitas renungan pada waktu malam hari dalam kegiatan pramuka dengan ketakwaan siswa.

F. Definisi Operasional

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan agar terhindar dari timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya diperjelas dan dibatasi pengertiannya sebagai berikut:

  1. Aktifitas siswa

  a. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia aktifitas artinya adalah kegiatan atau keaktivan (poerwadarminto, 2006: 19). Jadi aktifitas adalah kegiatan atau salah satu kegiatan yang dikerjakan atau dilaksanakan, maksudnya aktifitas dalam melaksanakan suatu kegiatan khususnya megikuti renungan malam pramuka. b. Menurut Undang- undang No. 20 Tahun 2003, Siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

  2. Renungan malam pramuka

  a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Renungan berasal dari kata “ renung” artinya hasil merenung atau buah pikiran. Renungan malam berarti buah pikiran yang dihasilkan pada waktu sesudah petang atau waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit.

  b.

  Pramuka “praja muda karana” adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik siaga, penggalang, penegak, pandega dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka dan dan Instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota Mabi dan Staf karyawan Kwartir (Kwarnas, 2014: 15).

  Untuk mengukur aktif tidaknya siswa dalam renungan di waktu malam pada kegiatan pramuka maka digunakan indikator berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam renungan malam pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015 sebagai berikut: a. Melaksanakan tugas dari panitia renungan

  b. Mengikuti renungan

  c. berwudhu

  d. melaksakan sholat malam

  e. mengikuti dzikir

  3. Ketakwaan Menurut terminologi, takwa berarti takut kepada azab Allah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

  Menurut Alqur‟an takwa diantaranya: Memelihara diri, hati-hati dan takut, Beriman, Ta‟at, Ikhlas. Menurut etimologi takwa berarti memelihara menjaga, melindungi, hati- hati, menjauhi sesuatu, dan takut azab (Shaleh, 2006: 1).

  Berdasarkan istilah singkat tersebut, maka yang disebut dengan judul

  “ Hubungan Aktivitas Renungan Malam Pramuka Dengan Ketakwaan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama

1 Kabupaten

  Semarang Tahun 2015” mempunyai maksud untuk

  menyelidiki atau meneliti tentang aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Adapun yang menjadi indikator untuk mengukur peningkatan ketakwaan siswa sebagai berikut: a. Tetap taat kepada Allah (Ashaf Shaleh, 2008: 97). c. menunjukkan sikap benar (Ashaf Shaleh, 2008: 95).

  d. memiliki sifat Pemaaf (Ashaf Shaleh, 2008: 106).

  e. Sodaqoh (Ashaf Shaleh, 2008: 83).

G. Metode Penelitian

  Dalam penelitian ini penyusun melakukan kegiatan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang bersifat korelasional. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2014: 35). Hal ini berarti metode deskriptif bersifat menjabarkan data hasil penelitian secara jelas dan akurat.

  Dipilihnya metode ini karena penelitian yang dilakukan penyusun adalah berusaha untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian. Jika ada, seberapa besar kekuatan hubungan tersebut.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi Peneliti melakukan penelitian ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang tepatnya di Jl.

  Klero Suruhan, KM. 5 Payudan RT. 18/ RW. 05 Ds. Kenteng Kec. b. Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian yaitu pada bulan agustus 2015 sampai bulan september 2015 untuk siswa Sekolah Menengah

  Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  3. Populasi dan sampel

  a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 80).

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang tahun 2015 yang berjumlah 40 siswa.

  b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014: 81). Dalam pengambilan sampel tidak ada ketetapan mutlak berapa persen sampel yang harus diambil dari populasi. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah sampling kuota, yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungakan subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri masih dalam populasi). Yang terpenting diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan (Suharsimi Arikunto, 2013: 184). Jumlah sampel yang diambil adalah 40 siswa.

  4. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a. Metode Kuesioner

  Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 142). Dalam penelitian ini, kuesioner ditunjukkan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian terkait dengan aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

  b. Observasi Observasi adalah instrument lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan (Sukardi, 2011: 78). metode observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara lain untuk memperoleh data dari responden, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari hari (Sukardi, 2011: 81).

  5. Instrumen Penelitian Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis terhadap data yang diperoleh. Berikut kisi-kisi instrumen yang penulis susun:

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Renungan Malam Pramuka Dengan Ketakwaan Siswa SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015

  Variabel Indikator Jumlah butir

  Nomor butir pada instrumen Renungan Malam Pramuka 1.

  Melaksanakan tugas dari panitia renungan

  Meaksanakan wudhu 4. Mengerjakan Sholat

  2

  2

2. Mengikuti renungan 3.

  2

  2 A1,2 A3,4 A5,6 A7,8

  A9,10 Ketakwaan Siswa 1.

5. Mengikuti dzikir

  1. Taat Kepada Allah 2.

  2. Memiliki sifat Sabar 3.

  Menunjukkan sikap Benar

  4. Memiliki sifat Pemaaf

  5. Shodaqoh

  2

  2

  2

  2

  2 B1,2 B3,4 B5,6 B7,8 B9,10

  6. Analisis Data Setelah data dari responden atau sumber data lain terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Untuk menjawab permasalahan penelitian pada variabel pertama dan yang kedua menggunakan rumus presentase sebagai berikut: P = x 100% Keterangan:

  F = Frekuensi N = Jumlah Sampel b. Untuk menjawab hubungan antara variabel pertama dengan variabel kedua menggunakan analisis statistik rumus product

  moment yaitu: ∑ (∑ )(∑ ) √{ ∑ (∑ ) ∑ (∑ )

  } { }

  Keterangan : : Koefisien antara variable x dan y : Perkalian antara x dan y : variable pengaruh : variable terpengaruh : Jumlah Sampel (Arikunto, 2010: 213).

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam menyusun skripsi, maka penulis perlu menyusun sistematika sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

  Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan tentang makna aktivitas dan ketakwaan. Adapun bagian dari aktivitas meliputi. Pertama pengertian renungan, Kedua macam-macam renungan, Ketiga aktivitas renungan, Keempat manfaat renungan,

  kelima fungsi renungan. Untuk variabel ketakwaan

  meliputi. Pertama makna dan tingkat takwa, Kedua dasar- dasar ketakwaan, ketiga perintah takwa,

  keempat karakteristik manusia yang bertakwa, kelima karunia Allah kepada Manusia yang

  bertakwa, Keenam fungsi takwa, Ketujuh hikmah takwa. Serta hubungan aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Menjelaskan tentang gambaran umum lokasi penelitian yang terdiri dari pertama sejarah berdirinya Sekolah Menengah Kabupaten (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang, kedua letak geografis, ketiga profil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama

  1 Kabupaten Semarang, keempat sarana dan prasarana, kelima program pelaksanaan aktivitas renungan, keenam struktur kepanitiaan renungan

  Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Kemudian penyajian data penelitian meliputi,

  pertama Daftar responden, kedua Hasil kuesioner

  aktivitas renungan malam pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang dan ketiga Hasil kuesioner peningkatan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang.

  BAB IV : Analisis Data Pada bab ini membahas analisis data tentang aktivitas renungan malam pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Wikrama

  1 Kabupaten Semarang dan analisis data tentang peningkatan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang. yang terdiri dari analisis data, pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji hipotesis tentang aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang.

  BAB V : Penutup Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

  1. Pengertian Renungan Penggunaan kata tadabbur (renungan) sebanyak tiga kali (Mousavi,

  2013: 72). Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam- diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam

  • –dalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Hasil dari merenung juga dapat disebut renungan. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek

   jum‟at 26 juni 2015, pukul 14.31).

  Sedangkan renungan malam pramuka yaitu pembicaraan diri kita tentang suatu hal yang dilakukan waktu malam pada kegiatan kepramukaan.

  2. Macam-macam Renungan Adapun macam-macam renungan malam dalam kegiatan pramuka sebagai berikut: a. Renungan bagi mereka yang akan dilantik

  b. Renungan bagi mereka yang sedang mengalami masalah

  c. Bebarapa renungan dalam menperingati hari besar nasional

  d. Beberapa renungan dalam memperingati hari besar agama

  e. Renungan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan

  3. Aktifitas renungan Adapun aktifitas renungan malam dalam kegiatan pramuka di

  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Semarang sebagai berikut: a.

  Persiapan renungan Aktivitas renungan yang di lakukan Sekolah Menengah

  Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang yaitu ketika peserta dalam keadaan tidur pada tengah malam tanpa pemberitahuan, peserta dibangunkan dan diperintahkan untuk menutup matanya dengan kain yang dibawa, kemudian peserta di antar masing –masing pendamping ketempat renungan.

  b.

  Acara renungan Acara renungan dibawakan oleh Pembina yang isinya tentang petuah- petuah dan motivasi, adapun isi renungannya yaitu

  Makna Kehadiran Orang Tua, Kahlil Gibran mengumpamakan orang tua seperti busur, sang pencipta kita seperti sang pemanah, dan anak-anak adalah anak panahnya. Ternyata sangat penting dalam mendidik dan membesarkan anak-anak. Kiasan Gibran menggambarkan seakan ada rentetan yang tak terputus, sehingga alur ceritanya terhubung kepada sang khaliq (pencipta).

  Tak ada yang memungkiri kebaikan, kasih sayang, pendidikan, dan manfaat yang telah diberikan oleh orang tua layaknya seorang raja. kita diberikan ini dan itu, padahal kita tidak mengerti apa pun yang mereka berikan. Bagi mereka, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan yang kita butuhkan. Tak peduli tengah malam, jika kita menangis, mereka akan bangun, menggendong, dan meninabobokkan sampai kita tidur lagi.

  Pada masa anak-anak, semua yang kita perlukan disediakan dan dipenuhi oleh orang tua hingga saat kita beranjak remaja.

  Mereka terus berjuang dengan membanting tulang hanya untuk menyambung nyawa dan membiayai pendidikan kita. Mereka tidak peduli lelah dan sakitnya perjuangan, serta sulitnya medan yang di hadapi, namun mereka tetap berusaha sekuat tenaga agar segala yang menjadi keinginan kita bisa tercapai. Subhanallah!

  Luar biasa! Allah Swt. Memberi kepercayaan dan kelebihan kepada kedua orang tua, sehingga kehadiran mereka seakan menjadi wakil-Nya di bumi untuk menjaga, merawat, mendidik bahkan mengawal kita sampai dewasa. Tentunya, ketidakhadiran mereka di sisi kita akan menjadi lain. Kita tidak akan menikmati masa kanak-kanak, remaja, bahkan hingga dewasa pun, sebagaimana yang dirasakan oleh anak- anak pada umumnya.

  Allah Swt, mengatur dan memerintahkan melalui Al- Qur‟an untuk merawat anak-anak yang tidak memiliki ornag tua (yatim piatu). Bagi yang melakukannya, akan mendapatkan balasan pun menggambarkan anak yatim, dan yang merawatnya seperti jari tengah dan jari telunjuk bersama beliu di surga.

  Kita tidak akan tahu makna sejati kehadiran orang tua di sisi kita, Sebaik apa pun mereka terhadap kita, seakan hal yang biasa saja. Bahkan, mereka berkorban segalanya untuk keinginan kita, belum mampu membuat nilai lebih di hati kota. Terkadang, kita justru lebih memperlaku? Mudah-mudahan, kita tidak termasuk yang melakukannya. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, secar tegas difirmankan oleh Allah SWT. Dalam Al-

  Qur‟an, sebagaiman firman- Nya berikut “Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dan kaum kerabat dan anak- anak yatim”

  (Qs. An-Nisa ‟: 127).

  Akankah kita baru sadar bahwa begitu berharganya kehadiran orang tua yang wajib kita sayangi setelah mereka meniggal dunia? Bisakah kita juga berbuat sesuatu minimal setengah dari semua yang telah meraka lakukan terhadap kita pada masa beliau masih hidup?

  Lalu, benarkah hanya waktu lebaran, kita baik dan meminta maaf kepada kedua orang tua? Bisakah kita tidak bermanis ria dalam berbicara ketika kita butuh uang? Kemudian, kita hanya terharu dan menangis saat mereka meniggal, namun masa hidup mereka kita berani melawannya? Apakah demikan cara kita Bukaankah kelak apabila kita dewasa, menikah, dan berkeluarga juga akan menjadi orang tua? Siapkan kita diperlakukan seperti itu oleh orang yang kita sayangi dan telah mengorbankan segalanya?

  Renungkan dan bayangkan, seandainya orang tua meninggalkan kita sejak kita kecil, serta pejamkan mata dan bayangkan mereka telah melakukan banyak hal kepada kita. Karena itu, sudah seyogianya, sebagai seorang anak, kita hormat dan berbakti kepda kedua orang tua (Rahman, 2013: 15).

  c. penutup renungan aktivitas renungan malam dalam kegiatan pramuka diakhiri dengan peserta untuk membuka kain penutup matanya kemudian dianjutkan dengan mengambil air wudhu sebagai bentuk mensucikan diri untuk menjalankan ibadah.

  1) Sholat malam

  Shalat malam adalah lafaz yang umum bagi orang yang shalat di malam hari, baik sebelum tidur maupun sesudahnya (al-khuzaim, 2004: 55). Adapun shalat malam yang dikerjakan sebagai berikut: a)

  Shalat tahajud Tahajjud diambil dari kata al- hujud yang diartikan tidak tidur (al-khuzaim, 2004: 55). Ar-Raghib berkata,

  “Al- ahli berpendapat bahwa tahajud dilakukan harus setelah tidur. Atas dasar ini, maka orang yang tahajud adalah orang yang bangun tidur untuk melaksanakan shalat.

  b) Shalat Witir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

13 162 19

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119

View of PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEMANFAATKAN ADOBE FLAS CS3UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

0 0 12

PORTAL INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 LAMONGAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 92

PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DILUAR SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AGAMA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) YATPI GODONG GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN BERIBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 01 SALATIGA TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (STUDE KASUS PADA SISWA SD NEGERI LEBAK KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 99

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BELAJAR DI TPA DENGAN AKHLAK SISWA DI SD NEGERI KLEPU 01 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 104

PENGARUH TINGKAT KETAATAN BERAGAMA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BENER 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 94