HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (STUDE KASUS PADA SISWA SD NEGERI LEBAK KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository
HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELA JA R (Studi Kasus p a d a Siswa SD N egeri Lebak K ecam atan Bringin K abupaten Sem arang Tahun 2010)
S K R I P S I Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: M U N T A M A H
NIM: 11408064 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISI,AM NEGERI (STAIN) SALATIGA J l Tentara T d a ja r 02 I'd p (II2W)J2.< 706 .i 2.d . d Fax. J 2 .d .U Salatiga 0 7 2 1
3 Website : w \\‘w..stainsahmea. ue. id E-mail: adm inistrasi uâ– siainsalliMa. ae. m
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama : MUNTAMAH NIM : 114 08 064 Jurusan : Tarbiyah Program S tudi: Pendidikan Agama Islam Judul : HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG
TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (STUDI KASUS PADA SISWA SD NEGERI LEBAK KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Juli 2010 Pembimbing, Prof. Dr. H. Muh Zuhri, M.A.
NIP: 19530326 197803 1 001 KEM EN TERIA N AGAMA SEKOLAH TIN G G I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Teip. (0298)323706. 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721 Website : wwn'.siainsalatiea. ac. t d. E-mail: administrasi a stuinsaitiaa. ae. ia
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudari: M UNTAMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa:
114 08 064
yaang berjudul ’’HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN M OTIVASI BELAJAR(STUDI KASUS PADA SISW A SD N EG E R I LEBAK KECAM ATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010)” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu,
28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, 28 Agustus 2010
18 Ramadhan 1431 H
Panitia Ujian
Sekretaris Sidang etua Sidang . Imam Sutomo, M .A ^ W . I ahmat Haryadi, M.PdIIP: 19580827 19830 19670112 199203 1 005
Pengu Penguji 2
\)fyDra. Nur Hasanah, M.Pd
IIP: 19640818 199403 1 004 NIP: 19690110 199403 2 002
Pembimbing
PE R N Y A T A A N K E A SL IA N T U L ISA N
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUNTAMAH NIM : 114 08 064 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Juli 2010 Yang menyatakan,
MUNTAMAH
M O T TO
B a ra n g sia p a tid a k m engasihi, m aka tid a k akan d ika sih i
(H. R. B uchori)
P E R SE M B A H A N
KARYA INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA:
KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA YANG SENANTIASA MEMBERIKAN
D O ’A RESTU.
SUAMIKU MUZAMIL DAN ANAK-ANAKKU TERSAYANG
ULISSA’ADAH, ROZIKIN DAN KHOIRUL BARIYYAH
TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN DAN ORANG-ORANG YANG TELAH MEMBANTU SERTA BERJASA MENJADIKAN KU SEPERTI SEKARANG INI.
AL-MAMATER
K A T A PE N G A N T A R
Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolongan-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
Shaiawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhiruz zaman yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya kelak di yaumil qiyamah. Amin.
Penyusunan skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (STUDI KASUS
PADA SISWA SD NEGERI LEBAK KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010)” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik saijana pendidikan dalam bidang Islam di Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Prof. Dr. H. Muh Zuhri, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf STAIN Salatiga yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
4. Muh Kusnanto, A.Ma selaku Kepala Sekolah SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin dan data-data yang dibutuhkan selama proses penelitian.
5. Rekan guru SD Negeri Lebak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Selanjutnya penulis hanya bisa berdo’a “Jazakumullah khairal jaza’”, semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka tangan lebar-lebar terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini bermanfa’at bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
Salatiga, Juli 2010 Penulis
A B ST R A K
Muntamah. 2010. Hubungan antara Kasih Sayang Orang Tua dengan Motivasi
Belajar (studi kasus pada siswa SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010). Skipsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Prof. Dr. H. Muh Zuhri, M.A. Kata kunci: kasih sayang orang tua dan motivasi belajar
Penelitian ini merupakan pembuktian dari salah satu unsur dalam mencapai tujuan pendidikan agar berhasil dengan baik dan optimal. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana variasi kasih sayang orang tua di SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010?, (2) bagaimanakah motivasi belajar siswa SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010?, (3) adakah hubungan yang signifikan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar siswa SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian lapangan.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapat beberapa temuan yaitu: (1) hubungan kasih sayang orang tua di SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010 masuk kategori sedang dengan nilai 53,5%, (2) motivasi belajar siswa SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2010 juga masuk dalam kategori sedang dengan nilai 62,8 %, (3) ada hubungan yang signifikan antara kasih sayng orang tua dengan motivasi belajar siswa SD Negeri Lebak Kecamtan Bringin Kabupaten Semarang, dibuktikan dengan hasil penghitungan yaitu 0,912 yang berada di atas koefisien tabel, baik taraf 5% yaitu 0,301 maupun taraf 1% yaitu 0,389.
Berdasarkan penelitian ini dihasilkan rekomendasi bagi orang tua siswa untuk lebih meningkatkan kasih sayang kepada anak-anaknya, karena terbukti pemberian kasih sayang orang tua kepada anak sangat berhubungan dengan motivasi belajar siswa.
BAB I: PENDAHULAN
DA FTA R ISI
17 H. Sistematika
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
2. Bentuk-bentuk Kasih Sayang Orang Tua terhadap A nak... 21
BAB III: LAPORAN PENELITIAN
DA FTA R TABEL
TABEL 3.1. Data Perlengkapan SD Negeri Lebak Kecamatan Bringin
TABEL 3.2. Guru dan Karyawan SD Negeri Lebak Tahun 2010................. 45TABEL 3.3. Perincian Jumlah Sisw a.............................................................. 45TABEL 3.4. Daftar Nama Responden............................................................. 46TABEL 3.5. Data Hasil Angket tentang Kasih Sayang Orang Tua.............. 48 TABEL 3.6. Data Hasil Angket tentang Motivasi Belajar Anak...................
TABEL 4.7. Rekap Hasil Jawaban Angket Hubungan Antara Kasih
Sayang Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa SD Negeri Lebak Tahun 2010 .....................................................................
62 TABEL 4.8. Tabel Kerja Product Moment Koefisien Korelasi Hubungan Antara Kasih Sayang Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa SD Negeri Lebak Tahun 2 0 1 0 .......................................
64
BA BI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak dalam sebuah keluarga, karena dilihat dari segi keturunan, orang tua mempunyai hubungan yang erat terhadap anak sebagai buah hatinya. Sehingga peran orang tua sangat menentukan. Khususnya dalam hal memberikan perhatian yang besar sebagai wujud kasih sayang terhadap anak, yang dapat dijadikan pendorong semangat belajar anak-anaknya.
Semangat belajar siswa banyak dipengaruhi oleh keadaan keluarga. Ketenanganan dan kebahagiaan dalam keluarga akan memberikan dorongan kepada anak untuk memenuhi tuntutan orang tuanya yaitu belajar dengan baik.
Hal tersebut dilakukan karena untuk membahagiakan orang tuanya.
Seorang anak akan merealisasikan kewajibannya apabila keluarganya sudah memenuhi kewajibannya, yaitu sebagai orang tua yang bertanggung jawab. Tanggung jawab orang tua tidak sekedar pemenuhan materi atau yang bersifat materi saja, tetapi pemenuhan kebutuhan spiritual seperti kasih sayang dalam keluarga, kemesraan, canda tawa, dan kebersamaan merupakan sesuatu hal yang juga tidak kalah pentingnya.
Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group serta merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak-anak menjadi
2
kehidupan anak-anak. Ibu, ayah dan saudara-saudaranya serta keluarga- keluarga yang lain adalah orang-orang pertama di mana anak-anak mengadakan kontak, serta yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak itu sebagaimana dia hidup dengan orang lain. Sampai anak-anak memasuki sekolah, mereka itu menghabiskan seluruh waktunya di dalam unit kelurga (Ahmadi, 1991:108). Keluarga berperan menciptakan persahabatan, kecintaan, rasa aman, hubungan antar pribadi yang bersifat kontinyu, semua itu merupakan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian anak (Ahmadi, 1982: 55).
Anak sebagai makhluk biologis dipandang memerlukan perawatan serius dari orang tua agar dapat tumbuh dan berkembang menurut fitrahnya. Menurut Ulwan, anak memiliki berbagai kebutuhan biologis yang perlu dipenuhi secara memadai dan tidak menyimpang dari kaidah kehidupan yang sehat maupun kehidupan yang etis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ada hal-hal yang patut dipenuhi seperti makan, minum, tidur, olah raga, kesegaran jasmani (Ulwan, 1996:vii). Ulwan melihat anak sebagai makhluk yang pada prinsipnya memiliki akal sehat yang dapat dan harus dimanfaatkannya untuk mencapai ilmu. Visi tersebut menunjukkan pentingnya upaya orang tua dalam rangka pengembangan dan pembibingannya. Upaya tersebut tidak dibatasi pada tindakan verbal belaka, tetapi melibatkan seluruh aspek kehidupan seperti dalam memenuhi kewajiban nafkahnya, menjaga kesehatannya (termasuk kesegaran jasmaninya), dan membina tatacara kehidupan sehari-hari. Semua
3
terhadap anak, yang niscaya akan berkesan bagi kehidupan anak. Ini berarti
bahwa anak sebagai makhluk biologis dipandang memerlukan perawatan yang
serius dari orang tua agar dapat tumbuh berkembang menurut fitrahnya
(Ulwan, 1996:vii).Berkaitan dengan hal tersebut anak juga dapat dipandang sebagai
penyenang hati bagi kedua orang tua sebagaimana firman Allah swt. dalam
QS. Al-Furqan (25): 74:Artinya: Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kam i dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang- orang yang bertaqw a”. (Depag RI, 1992:569).
Oleh karena itu Islam membebani orang tua dan pendidik dengan
tanggung jawab yang besar dalam mengajar anak-anak, menumbuhkan sikap
terlibat dalam mengembangkan kebudayaan dan ilmu serta memusatkan otak
mereka untuk memahami konsep secara maksimal, pengetahuan secara kritis,
kebijakan yang berimbang, dan persepsi yang matang lagi sehat (Ulwan,
1996:54-55). Sekolah Dasar Negeri Lebak merupakan salah satu SD Negeri di
Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Sebagian besar orang tua siswa di
4
negeri yakni ke Arab Saudi. Sehingga kewajiban mengasuh anak diserahkan kepada neneknya atau orang lain yang masih ada hubungan kekerabatan. Hal ini mengindikasikan kurangnya perhatian orang tua kepada anak-anaknya. Sebagai gambaran latar belakang orang tua siswa SD Negeri Lebak adalah sebagaimana tersaji pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Latar Belakang Orang Tua Siswa Pekerjaan Nama Ayah Nama Ibu Pekerjaan NO Nama Siswa Ayah Ibu Sunarsih Swasta Swasta1 Muh Yogi Mintaza Setiawan Musnawaqim Sukanah Tani Guru SD
2 Rahmad Zulfa Nur Laili Sri Mulyani Buruh TKW
3 M. Ivan Sriyanto Maulana Swasta
IRT
4 Arbi Maulidan Mulyana Lyandra Jatmi Swasta Buruh
5 Ari Zulianto Supardi Bejo Surani Munaziroh Buruh TKW
6 Fitri Indiastuti Siti Qodariyah Tani Tani
7 Galuh Setiawati Pumomo Tani
8 Gafar Adi Junaedi Ustatik Tani Waluyo Hidayati
9 Andi Siti Romiyatun Swasta Swasta M Farid Ardianto Rustianto Tani
10 M. Agung M Kholiq Sri Aris TKW Kumiawan Setyaningsih Guru
11 Najmah Ulil Sundoyo Hariyati Guru SD
5 Agama Ruliyatun Tani Petani
Ruli Puspa Abdul Hamid
12 Yuga Rukoyah Tani Buruh
13 Budi Setiawan Sutamo Uliya Yuniana Swasta Buruh
14 Namira Lutfia Imron Ranti
Ahmadi Buruh Buruh
Eva Taruji Asmiyati
15 Setianingrum Buruh Buruh
16 Anifatul Supriyanto Istiqomah Hidayah
Siti Handayani Buruh Buruh
17 Muti’ul Abdul Karim Hikmah
18 A rif Munandar Kasmuni Siti Sudami Swasta Swasta Sundori Siti Mukabaroh Swasta TKW
19 Putri Kumala Sari
20 Qatrun Nada Muh Sholhin Lilis Kuniawati Swasta TKW Solihati
Salamah Swasta TKW
21 Selina Sifa Muh Liana
Nasiruddin
22 Isnabila Wahyu Sipardi Rahayuningsih Buruh Karyawan Utami
Kanindotex
23 Ahmad Dwi Muh Saeroni Saudah Buruh
IRT Cahyo
24 Ashara Denis Juwanda Suminah Buruh TKW
25 Francis Lukis Nur Hadi Sri Utami Sopir Buruh Alfeno
6 Anjariyah Buruh
IRT
27 Oktafia Anjas Sukarman Novitasari
Buruh Gita Lisara Supriyadi Katiyah Buruh
28 TKW Ulissa’adah Sali Siti Khotijah Tani
29 Muh Basroni Umi Bahriyah Swasta
IRT
30 M. Fika Ulya Ma’arif
Umi Zumroh Sopir TKW
31 Maulida Murtia Imron Dewi
Umi Nasiroh Tani
IRT
32 M. Faisal Slamet M unif
Karyawan M. Rio Arianto Muh Waris Mazdalifah Kadus
33 Kanindotex Sudarmi Buruh Buruh
34 Lilik Adi Sarwadi Nugroho
Istirokhah Buruh TKW
35 Agus Setiono Triyono
IRT
36 Muhammad Sukono Siti Rohmiyati Buruh Irfanudin
37 Yunita Taryadi Tukiyam Buruh Buruh Wulandari
Wasamonah Perangkat TKW
38 Gigih Setiawan Kabul Suratman Desa
39 Muhamad Bejo Surani Siti Naziroh Tani TKW Arofik
Haryati Guru Guru SD
40 Muhammad Sundoyo AH Sahal Habiybiy
Agama
41 Ridlotul Supriyanto Istiqomah Tani
IRT
7
42 Sisri Widyaningsih
Sudardi Sumini Karyawan Damatex
IRT
43 Zuli Wariyati Warjito Sopiyah Buruh Buruh Fakta-fakta yang menunjukkan kurangnya perhatian dari orang tua antara lain:
1. Keadaan orang tua yang tidak menunjukkan kasih sayang pada anak antara lain: a. Anak bersekolah dengan pakaian yang lusuh
b. Rambut tidak tersisir secara rapi c. Anak berangkat sekolah tidak sarapan.
2. Motivasi belajar anak rendah:
a. Anak kadang-kadang tidak mengerjakan PR
b. Nilainya merosot
c. Sering mengantuk Berbagai latar belakang di atas mendorong penyusun untuk mengadakan penelitian di Sekolah Dasar Negeri Lebak Kecamatan Bringin, Kabupaten
Semarang Tahun 2010 dengan mengambil judul "HUBUNGAN ANTARA KASIH SAYANG ORANG TUA DENGAN M OTIV A SI B ELA JA R (Studi Kasus pada Siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010).
8 B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, pokok permasalahan yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah variasi kasih sayang orang tua dari siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010?
2. Bagaimanakah variasi motivasi belajar anak pada siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010? C.
Tujuan Penelitian
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1. Mengetahui variasi kasih sayang orang tua dari siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010.
2. Mengetahui variasi motivasi belajar anak pada siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010.
9 D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71). Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta- fakta membenarkan (Hadi, 1981:63).
Dengan meninjau kedua pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin bisa benar dan mungkin juga salah. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis alternatif (Ha) Ada hubungan positif antara kasih sayang orang tua dan motivasi belajar anak pada siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun
2010 .
2. Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada hubungan yang signifikan antara kasih sayang orang tua dan motivasi belajar anak pada siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab.
Semarang Tahun 2010.
E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang sejauh mana hubungan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi
10
belajar anak pada siswa SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010.
F. Definisi O perasional Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, maka penulis perlu memberikan penjelasan terhadap kata-kata yang digunakan dalam judul penelitian ini. Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
a. Hubungan Yang dimaksud hubungan adalah: ikatan; pertalian (Tim Penyusun KBBI, 2007:409). Dalam hal ini adalah ada tidaknya keterkaitan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak.
b. Kasih sayang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kasih berarti memberi (Tim Penyusun KBBI, 2007:512), sedangkan sayang berarti cinta kepada (Tim Penyusun KBBI, 2007:512). Secara kongkrit yang dimaksud kasih sayang adalah perasaan cinta atau sayang kepada seorang anak.
c. Orang tua Menurut KBBI, yang dimaksud orang tua adalah ayah, ibu kandung, orang yang dianggap tua, cerdik, pandai, ahli (Tim Penyusun
KBBI, 2007:802). sedangkan Zakiah Daradjat, mengartikan orang tua adalah sebagai pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak (Daradjat, 1996:56).
Indikator kasih sayang orang tua antara lain adalah:
11 b. Bersikap lemah lembut pada anak (Istadi, 2003:10).
c. Membangun komunikasi produktif dengan anak (Istadi, 2003:95).
d. Mendidik kretif dan rekreatif terhadap anak (ibid: 104).
e. Memenuhi kebutuhan belajar anak (Ahmadi, 1999:290).
f. Memberikan bimbingan dan arahan kepada anak (Ahmadi dan Rohani, 1991:1).
g. Membicarakan setiap persoalan dan hal-hal penting anak dengan bijaksana.
d. Motivasi Belajar Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakan individu tersebut melakukan kegiatan demi mencapai suatu tujuan (Sukmadinata, 1991:61). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2).
Sedangkan motivasi belajar yang penyusun simpulkan dari buku- buku literatur adalah kekuatan yang menjadi pendorong individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
12 Adapun indikator-indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. anak gemar membaca dan mencatat materi pelajaran (Kartono, 1990:
138);
b. anak gemar bertanya terhadap hal yang belum diketahui (Istadi, 2003:121);
c. tertib mengetjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru (Tim Penulis Buku Psycologi Pendidikan, 1993: 119);
d. aktif mengikuti kegiatan les maupun ekstrakurikuler (Mustofa, 2007: 26); e. anak mau memanfaatkan perpustakaan sekolah (Mustofa, 2007: 26).
G. Metode Penelitian Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian adalah syarat utama dalam pengumpulan data. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri Lebak, Kec.
Bringin Kab. Semarang, sedangkan waktu penelitian adalah: tanggal 1 Juni 2010 s/d 21 Juni 2010.
13
1 III
43 Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki (Hadi, 1981:70).
10 Jumlah
4 VI
9
3 V
12
2 IV
12
Jumlah
2. Populasi, Sampel dan Variabel Penelitian
Jumlah Populasi dan Sampel No Kelas
TABEL 1.2
Kab. Semarang Tahun 2010 yang beijumlah 43 anak yang terbagi dalam beberapa kelas sesuai tabel berikut:
Berdasarkan dua pendapat di atas populasi adalah seluruh individu atau penduduk dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil peneitian. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas III, IV, V dan VI SD Negeri Lebak, Kec. Bringin,
untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan, disebut populasi atau universe (Sutrisno Hadi, 1981: 70).
Sutrisno Hadi mengatakan “semua individu
2006:130). Sedangkan
a. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
Berdasarkan penetapan sampel milik Suharsimi Arikunto, bahwa sampel dari populasi kurang dari 100 orang adalah seluruhnya. Untuk
14 sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100. lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:134). Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 siswa,
b. Variabel Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu kasih sayang orang tua sebagai variabel pertama dan motivasi belajar anak siswa kelas III, IV, V dan VI SD Negeri Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010 sebagai variabel kedua.
3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:151). Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak.
Pembagian angket pada responden dilakukan setelah mendapat izin dari kepala sekolah. Penulis menjelaskan kepada responden tentang maksud dan cara pengisian angket. Angket bersifat tertutup
15
dan responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya.
b. Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan mengenai gejala gejala yang di selidiki (Margono, 2003: 159). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi khusus.
Adapun metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan umum dari SDN Lebak kec. Bringin kab.
Semarang.
c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa di sekolah dan gambaran umum mengenai keadaan guru, siswa serta sarana pembelajaran.
4. Analisis Data
a. Untuk mengetahui data tentang variasi kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak digunakan analisis persentase (%).
Untuk itu dicari lebih dahulu intervalnya dengan rumus sebagai berikut: i = fXt - Xr) + 1
3 i = interval
16 Xt = Skor total tertinggi Xr = Skor total terendah
b. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak kelas III, IV, V dan VI pada SD Lebak, Kec. Bringin, Kab. Semarang Tahun 2010, maka digunakan rumus sebagai berikut:
rxy =
Keterangan: Rxy : koefisien korelasi variabel x dan variabel y xy : produk dari x dan y x : variabel I (kasih sayang orang tua) y : variable II (motivasi belajar anak) N : jumlah responden Untuk melihat keeratan atau kuat tidaknya hubungan antara kasih sayang orang tua (x) dengan motivasi belajar anak (y) dapat dipedomani klasifikasi dari korelasi sebagai berikut:
a. r - 1, hubungan x dan y sempurna dan positif (mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif b. r - 0, hubungan x dan y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali c. r - - 1, hubungan x dan y sempurna negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
17 H. Sistematika Untuk memudahkan pemeriksaan dan agar pembaca segera mengetahui pokok-pokok pembicaraan skripsi ini, maka diusahakan untuk memberikan gambaran mengenai skripsi ini dengan mengelompokkan menjadi lima bagian. Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I : Merupakan pendahuluan dari penulisan ini yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan
BAB I I : Pada bab ini akan dibahas mengenai kasih sayang orang tua, motivasi belajar anak, serta hubungan antara kasih sayang orang tua dengan motivasi belajar anak.
BAB I I I : Bab ini merupakan penggambaran dari objek penelitian yang meliputi: letak geografis, sejarah, sarana prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa dari SD Negeri Lebak
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang serta penyajian data penelitian.
BAB IV: Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis data, analisis lanjut, dan analisis dari hipotesis. BAB V : Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kasih Sayang Orang Tua
1. Pengertian Kasih Sayang Orang Tua
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kasih berarti perasaan sayang, cinta, suka kepada (Tim Penyusun KBBI, 2007:512) dan sayang mempunyai arti cinta (Tim Penyusun KBBI, 2007:512). Secara kongkrit yang dimaksud kasih sayang adalah perasaan cinta atau sayang kepada seorang anak.
Cinta adalah emosi terpenting dalam kehidupan manusia. Ia adalah faktor terpenting dalam menyatukan hati antar manusia dan pembentukan kasih sayang di antara sesama manusia (Az-Zahrani, 2005:228). Sehingga dalam hal ini kata-kata kasih sayang mempunyai pengertian yang sama dan saling melengkapi, yaitu adanya perasaan sayang, suka, dan cinta terhadap sesuatu hal, dan dalam penulisan ini yang menjadi objeknya adalah seorang anak.
Kasih sayang juga mengandung pengertian kelekatan. Kelekatan adalah ikatan kasih sayang yang berkembang antara anak dengan pengasuhnya (Bashori, 2003:31). Oleh karena ikatan kasih sayang ini bersifat afeksional, maka kelekatan cenderung menetap pada diri individu. Kelekatan juga terkait dengan kemampuan eksplorasi. Anak
19
eksplorasi lingkungan (Bashori, 2003:33). Dalam hal ini termasuk juga eksplorasi terhadap ilmu pengetahuan.
Sedangkan orang tua adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu, bapak- bapak. Orang tua adalah orang yang dianggap tua pandai, cerdas (KBBI, 2007:802). Menurut Zakiah Daradjat, orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak (Daradjat, 1970:56). Sehubungan dengan penelitian ini penulis memberikan batasan pengertian bahwa yang dimaksud orang tua di sini adalah ayah dan ibu, sebagai orang yang dianggap tua dalam sebuah keluarga yang mempunyai hubungan darah.
Berpijak pada pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kasih sayang orang tua adalah adanya rasa cinta, senang, serta suka dari orang tua (ayah dan ibu kandung) sebagai pembina pribadi terhadap anak dalam sebuah keluarga.
Kalau suatu keluarga dikaruniai anak, maka pada pundak orang tua itulah dibebankan usaha bagaimana agar anak-anaknya berkembang dengan wajar. Jadi anak tidak diterima begitu saja, diberi makan dan pakaian tetapi diusahakan agar anak mampu berkembang dengan wajar.
Orang tua harus mampu membagi perhatiannya kepada semua objek di dalam rumahnya. Sebab di dalam keluargalah terjadi interaksi antara orang tua dan anak (Ahmadi, 1999:249).
Rasa kasih sayang adalah kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Anak yang kurang mendapat kasih sayang orang tua akan menderita
20
apalagi kalau kasih sayang orag tua terabaikan, maka hal ini akan berakibat fatal bagi jiw a dan raga anak. Rasa cinta dan kasih sayang orang tua yang dilimpahkan kepada anak akan membuat anak merasa aman, tenang dan tentram (A-Zahrani, 2005:229).
Sehubungan dengan hal ini Musthofa Fahmi mengungkapkan sebagai berikut: kebutuhan akan kasih sayang adalah kebutuhan pertama yang ingin dipenuhi oleh anak. Si anak memerlukan suatu perasaan bahwa ada kasih sayang yang memberikan kehangatan baginya.
Penelitian-penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa ketika anak lahir ia berpindah dari temperatur stabil dan jauh dari pengaruh, kepada kehidupan di luar rahim, yang panasnya berubah-ubah dan berbagai pengaruh yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Oleh karena itu ia memerlukan suatu pengganti yang mencakup pemeliharaan, kasih sayang dan perasaan hangat dan santun (Fahmi, 1977:56).
Rasulullah saw. Juga memerintahkan agar orang tua selalu menaruh kasih sayang kepada anak-anak mereka sebagaimana sabda beliau:
ox s> ' * \ ; J. f a 4 * ill &\ f a j u & f a i J J J \ j a
4 jLt- J j t
f- ySll J lii LJUr J. y V '
«alpj Js- y J 15 j*j ^1 J ^ ^ J y j l-b-1 f a c J l jj
21 ...Bahwasannya Abu Hurairah r a. Ia bekata: “Rasulullah saw. mencium Al-Hasan bin Ali, ketika itu al-Aqro’ bin Habis At Tamimi sedang duduk lalu berkata, ” sesungguhnya saya mempunyai sepuluh anak, tetapi saya tidak pernah mencium seorang pun dari mereka, maka Rasulullah saw. melihatnya kemudian bersabda: “Barangsiapa tidak mengasihi maka tidak
akan dikasihi” (Hadits Bukhari Jus VII, 1992:99).
2. Bentuk-bentuk Kasih Sayang Orang Tua terhadap Anak
Realisasi dari kasih sayang orang tua kepada anak dapat berbentuk: a Memperhatikan dan merawat kesehatan anak.
Cinta orang tua kepada anaknya adalah cinta yang fitrah. Seorang ibu selama masa hamil, melahirkan dan menyusui sangat terikat secara psikologis dengan anaknya, keterkaitan yang kuat inilah yang akan memberikan pengaruh yang besar bagi seorang ibu hingga ia mampu mencintai dan merawat anak-anaknya dengan penuh cinta kasihnya (Az-Zahrani, 2005:245). Selain ibu, seorang ayah juga berperan penting dalam sebuah keluarga. Karena ia sebagai sumber kekuatan, pelindung dan juga kekuasaan bagi anak- anaknya.
Kesehatan adalah faktor penting di dalam kehidupan seorang anak. Karena badan yang sehat akan mendukung setiap aktifitas atau kegiatan seorang anak, lebih-lebih sebagai seorang pelajar atau
22 dengan baik. Konsentrasinya akan terganggu dan pelajaran akan sukar masuk (Ahmadi, 1991:284).
Jadi kewajiban orang tua adalah meneliti apakah ada penyakit atau gangguan-gangguan lain pada anak. Dan jika ternyata ada, segera memeriksakan ke dokter agar tidak terlambat, baik kesehatan badan maupun kemajuan belajarnya.
Hal lain yang tak kalah penting adalah pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang dalam hal kebutuhan makan anak. Orang tua memberikan makanan yang mengandung unsur makanan sehat, seperti nasi, sayuran dan lauk pauk yang berprotein,
b Bersikap lemah lembut kepada anak.
Sebagian orang tua mengangap bahwa untuk meluruskan sikap anak yang kurang baik harus ditempuh dengan cara-cara yang kasar seperti menghukum, berkata keras dan kasar. Cara seperti itu tidak akan berhasil, malah sebaliknya dapat menimbulkan dendam pada diri anak (Istadi, 2003:10). Oleh karena itu terkadang orang tua terlalu cepat memvonis nakal, malas, bandel atau bahkan durhaka terhadap anak-anak mereka.
Berbuat lemah lembut pada anak, sama sekali bukan berarti harus menuruti semua permintaan anak. Orang tua lebih dahulu memahami pendapat dan keinginan anak yang sering konyol serta tidak masuk akal kemudian dengan penuh kasih sayang mengarahkan
c Membangun komunikasi produktif dengan anak.
Orang tua harus mengetahui keadaan anak-anaknya baik pada waktu sedang memiliki masalah seperti sedang sakit, lelah, lapar, haus atau bosan. Sehingga orang tua perlu selalu berkomunikasi dengan anak secara intensif. Kesediaan mendengar dan memahami keluhan yang disampaikan anak penting untuk melancarkan komunikasi (Istadi, 2003:95).
Seorang ibu yang berkomunikasi dengan anak akan dapat menangkap perasaan dan keinginan anaknya sehingga dapat memahami keinginannya dan ingin membantu memecahkan masalah yang dirasakan (Balson, 1996:132).
d Mendidik kreatif dan rekreatif terhadap anak.
Sesungguhnya seorang ibu setelah selesai mengeijakan tugas rumah tangga, masih bisa memanfaatkan waktu untuk mendidik anak-anak mereka. Mendidik anak justru harus dimulai dari rumah. Bermain bersama anak-anak, memahami dunia mereka. Ibu bisa memberikan pelajaran apa saja lewat permainan (Istadi, 2003:104).
Seorang ibu dituntut untuk kreatif mendidik anak. Melakukan kegiatan bersama dengan hal-hal yang menyenangkan dan bermanfaat, akan membuat anak benar-benar menikmati kasih sayang ibu sebagai rasa cinta dan kasih sayang yang nyata.
23
24 Mendidik kretif dan rekreatif bagi anak dapat dilakukan dengan
cara: mengajak anak membuat cerita, karya seni, membelikan majalah, buku bacaan dan kegiatan yang lain,
e Memenuhi kebutuhan belajar anak.
Bentuk kepedulian orang tua terhadap kebutuhan belajar anak- anaknya ialah dengan cara: mencukupi kebutuhan belajar anak misalnya buku tulis, buku diktat, LKS, pensil, bolpoin, tas, sepatu, seragam dan peralatan lain yang dapat menunjang keberhasilan belajar anak (Mustofa, 2007:19).
f Memberikan bimbingan dan arahan kepada anak.
Istilah bimbingan adalah arti dari guidance Bahasa Inggris (Ahmadi dan Rohani 1991:1). Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar supaya individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Ahmadi dan Rohani, 1991:3).
Menurut Arthur J. Jones yang dikutip oleh Mustofa
memberikan pengertian guidance sebagai berikut: “Guidance is the
assistance given to individuals in making intelligent choices and adjustment in their live the ability is not innate it must be developed, the fundamental purpose o f develop is in each individual up to the limit o f this capacity, the ability to solve his own problems and to
(Mustofa, 2007:20).
make his own adjustment”
25 Sebagai bentuk kepedulian orang tua terhadap anak di rumah,
orang tua haruslah senantiasa mau dan mampu memberikan bimbingan dan juga arahan kepada anak agar potensi anak mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Karena tujuan utama pemberian bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Yang dimaksud bimbingan dan arahan di sini adalah berupa bantuan psikologi bagi anak, baik yang berhubungan dengan kesehatan mental, rohani anak maupun yang lainnya. Misalnya, orang tua membimbing anak, untuk selalu mengerjakan salat, berdo’a, mengaji, berakhlak mulia, berkata sopan, mengerjakan pekerjaan rumah, tugas-tugas sekolah dan lainnya,
g Membicarakan setiap persoalan dan hal-hal penting tentang
anak dalam keluarga dengan cara bijaksana.Bilamana orang tua mampu menghindarkan diri dari dorongan perasaan yang kurang baik dan berhasil menerapkan pendekatan yang bersifat mendorong anak berbuat positif, pasti akan terjadi perbaikan-perbaikan yang berarti dalam perilaku anak-anaknya.
Sehingga akan berkembang rasa percaya diri, tanggung jawab, kooperatif dan kemandirian dalam diri anak (Balson, 1996:123).
Oleh karena itu peran orang tua sangat diperlukan bagi seorang anak yang mengalami kesulitan atau persoalan-persoalan yang sedang dihadapi dan merupakan sebuah keharusan bagi orang tua untuk
26 belajar menggunakan keluarga sebagai alat membantu perilaku anak- anaknya. Orang tua adalah pemimpin keluarga yang bertugas menyatukan keluarga untuk mencapai tujuan bersama. (Balson,
1996:125).
“Lembaga yang paling berpengaruh bagi orang tua untuk membina keterikatan dalam keluarga sehingga angota-anggotanya merasa ikut memiliki keluarganya dan mau ikut bertanggung jawab adalah dewan keluarga” (Balson, 1996:126).
Dewan ini berguna untuk membahas materi atau hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib kehidupan bersama keluarga. Seperti waktu tidur, bersantai, bepergian ke luar rumah, jadwal belajar, beribadah, waktu makan, uang saku dan juga pembelian barang- barang kebutuhan lainnya (Mustofa, 2007:64).
Rapat keluarga memberikan pengalaman bekerja bagi anak tentang tata cara hidup demokratis, tentang cara mengambil keputusan, tanggung jawab, di samping menumbuhkan simpati dan kesadaran anak terhadap perasaan dan permasalahan orang lain (Mustofa, 2007:64).
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kasih Sayang Orang Tua
Dinamika kehidupan yang terus berkembang membawa konsekuensi tertentu terhadap kehidupan keluarga. Banyaknya tuntutan kehidupan yang menerpa keluarga serta bergesernya nilai-nilai dan pandangan tentang fungsi dan peran anggota keluarga menyebabkan
27 struktur, pola hubungan dan gaya hidup keluarga banyak mengalami perubahan. Kalau dahulu biasanya seorang ayah berperan sebagai pencari nafkah tunggal dan ibu sebagai pengelola ulama kehidupan dirumah, maka sekarang tidak lagi seperti itu. Begitu pula kebiasaan hidup lama dalam keluarga besar, sekarang mereka hidup dalam keluarga kecil.