PENGARUH TINGKAT KETAATAN BERAGAMA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BENER 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository
P E N G A R U H T IN G K A T K E T A A T A N B E R A G A M A T E R H A D A P
K E D I S I P L I N A N S I S W A S E K O L A H D A S A R N E G E R I B E N E R 0 2
K E C A M A T A N T E N G A R A N K A B U P A T E N S E M A R A N G
T A H U N 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
F A T K H A T U L F A U Z IY A H
NIM: 11408166
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
S E k c LAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. £Itadoin 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Web.ite: www.stainsalatim. ac. id Emai 1 .administrasi(S>Mainsalatisa. ac. id
N O TA PEM BIM BING
Lamp : 3 eksemplar Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Biro Skripsi STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu 'alt likunt, Wr, Wb
Setek h kami menelaahan secara cermat dan mengadakan perbaikan seperlunya, saya menyatakan bahwa skripsi mahasiswa yang namanya tersebut di bawah ini su p untuk dimunaqosahkan.
Nairn : Fatkhatul Fauziyah NIM : 11408166
Jurusan : Tarbiyah Judul : PENGARUH TINGKAT KETAATAN BERAGAMA
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BENER 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
2010 .
Demikian nota pembimbing ini saya sampaikan untuk bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’ilaikum, wr, wb
Pembimbing
H, Sidqon MaesurXc.MA
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TIN G G I A G A M A ISLA M NEGERI (STAIN) SALATIGA JL Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudt ri FATKHATUL FAUZIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408166 yang berjudul “PENGARUH TINGKAT KETAATAN BERAGAMA
TERHADAP KEDISIPLINAN SISW A SEKOLAH DASAR NEGERI
BENER O'! KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2 0 1 0 ”, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal
28 Agustus 201G dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Agama Islam (S.Pdl).
Salatiga, 28 Agustus 2010 M
18 Ramadhan 1431H Dewan Penguji
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang be rtanda tangan di bawah in i: : Fatkhatul Fauziyah
Nama :11408166
NIM : Tarbiyah
Jurusan Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsa in dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 Juli 2010 Yang menyatakan
m
Fatkhatul Fauziyah
MOTTO
“Orang yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu pasti akan
memperoleh hasil yang m aksim al”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Pi :nulis persembahkan : ipak/Ibu yang pertama kali mengajarkan saya ilmu, atas kasih sayang
1. Untuk B pengorbi nan dan do’a tulus yang selalu tercurah.
2. Adikku ercinta yang selalu membantu dalam terselesainya penlisan skripsi ini.
3. Teman hidupku yang selalu memberi motivasi dalam penulisan skripsi ini 4. Teman-t :man guru SDN Bener 02.
5. Teman s ;jawat PAI Ekstensi angkatan 2008 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
KATA PENGANTAR
Denj an Mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmad, tau 'iq, dan hidayahnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak henti-hentinya sholawat dan salam selaiu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW,yang membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh Darokah.
Berkat anugrah dari Allah SWT, penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi s ;bagai persyaratan memeroleh gelar sarjana dalam Pendidikan Agama Islam Jurusj n Tarbiyah STAIN Salatiga.
Juga tak lupa penulis sampaikan ucapan Jazakumullah khoron katsiron serta penghs rgaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Crs. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak 1I. Sidqon Maesur, Lc. MA selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabarc n.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam rrenuntut ilmu di STAIN Salatiga.
4. Bapak/II m guru dan karyawan SDN Bener 02 Keamatan Tengaran yang telah membartu memberikan informasi atau data penelitian.
5. Bapak/II>uku yang selalu memberikan ruh semangat menggapai masa depan
6. Teman 1idupku yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan hidup
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Semoga amal serta kebaikan yang telah tercurakan pda penulis diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan pahala yang berlipat ganda.
Semoga skripsi yang sederhana ini bisa memberikan manfaat, dan sebagai manusia biasa penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran yang nembangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Am in ya Robbalalamiin.
Salatiga, 28juli2010 Penulis ABSTRAK
Fatkhatul I'auziyah. 2010. (11408166) Pengaruh Tingkat Ketaatan Beragama
Terhadap Kedisiplinan Siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010.Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : H. Sidqon Maesur, Lc,MA. Kata Kunci : Ketaatan Beragama, Kedisiplinan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Apakah Ada Pengaruh Tingkat Ketaatan Beragama Terhadap Kedisiplinan Siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara (interview), dan angket (kuesioner).
Subjek peielitian sebanyak 15 Siswa, menggunakan tehnik populasi. PengumpuUn data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Ketaatan Beragama Terhadap Kedisiplinan Siswa.
Data Penelitian yang terkumpul dianalisis uengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ketaatan beragama siswa SD
Negeri 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tergolong sedang, didukung 2 responder (13.3%), 10 responden (66,7%) dan 3 responden (20%) menjawab kategori tin ggi dan rendah. Sedangkan kedisiplinan siswa SD Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tergolong sedang, didukung dengan 2 responden (13.3%), 9 responden (60%) dan 4 responden (26,7%). Uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh tingkat ketaatan beragama trehadap kedisiplinan siswa, didukung nilai koefisien korelasi 0,729
Data penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang kuat antara tingkat ketaatan baragama terhadap kedisiplinan siswa.
DAFTAR ISI LEMBAR L Z>GO .................................................................................................................... ii ........................................................................................................... ........................ HALAMAN JUDUL iii .......................................................................... ........................ LEMBAR NOTA PEMBIMBING
............... iv LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................
.................................................................
PERNTAAr [ KEASLIAN TULISAN vi HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... ........................
................................................................................ ........................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PEN 3ANTAR.................................................................. ABSTRAK ........................
X DAFTAR IS I .................................................................................
xiii DAFTAR T \B E L ........................................................................ ............... DAFTAR L\M PIRAN................................................................ ........................
XV BABI PENDAHULUAN
1 A. Latar Belakang Masalah ....................................... ...............
........................
B. Rumusan M asalah..................................................
5 ................................................................................ ........................
C. Tujuan Penelitian
6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... ........................
7 E. Landasan Teori ....................................................................................... ........................
8 F. Hipotesis ........................................................................................................ ........................
10 G. Metode Penelitian ................................................................................ ........................
10 H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... ........................ i
15 BABU L l NDASAN TEORI ............................................................................. ........................
A. Ketaatan Beragama
17
1. Pengertian Ketaatan Beragama ........................................ ........................
17
2. Fungsi Agam a ................................................................................ ........................
20
3. Faktor-faktor Pendidikan Agama ................................. ........................
25
4. Aspek Ketaatan Beragama ................................................ ........................
31
48
A. Gambaran Umum SD Negeri Bener 02 Keamatan Tengaran
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
DAFTAR FUSTAKA LAMPIRA1 '1-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Sarana dan Prasarana SD Negeri Bener 02 Kecamatan Tabel 1
51 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 Data Guru SD Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran
Tabel 2
53 Kabupaten Semarang Tahun 2010 Keadaan Siswa SD Negeri Bener 02 Kecamatan
Tabel 3
54 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 Data Karyawan/Penjaga SD Negeri Bener 02 Kecamatan
Tabel 4
54 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 Tabel 5 Data Responden Siswa SD Negeri Bener 02 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010
55 Tabel 6.1 Data tentang Tingkat Ketaatan Beragama Siswa SD Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten
56 Semarang Tahun 2010
Tabel 6.2 Data tentang Kedisiplinan Siswa SD Negeri Bener 02Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010
57 Tabel 7.1 Daftar nilai tentang Distribusi Frekuensi Tingkat Ketaatan Beragama Siswa SD Negeri Bener 02
60 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010
Tabel 7.2 Interval Ketaatan Beragama SD Negeri Bener 02Keamatan Tengaran Kabupaten Semarang
62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01 Daftar Angket Tingkat Ketaatan Beragama Siswa SD Bener 02 Lampiran 02 Daftar Angket Kedisiplinan Siswa SD Bener 02
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
P :ndidikan agama adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribad an anak yang sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan agama hendakir a dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi >agian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya dikemud an hari (Saleh, 1969 : 33).
P mdidikan agama menyangkut manusia seutuhnya, tidak hanya membekili anak dengan pandai menghafal dalil-dalil dan hukum-hukum agama saja, tetapi menyangkut keseluruhan diri pribadi anak, mulai dari latihan-li itihan (alamiah) sehari-hari, yang sesuai dengan ajaran agama, baik yang me iyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dengan nanusia, dan manusia dengan alam, serta manusia dengan dirinya sendiri ( Darajat, 1970: 107).
hlelalui pendidikan agama, anak juga harus ditanamkan dalam jiwanya
ke i mana i dan ketaqwaan yang mulai ditanamkan sejak lahir sebagaimana diajarkai oleh agama islam, yang memerintahkan supaya setiap bayi lahir harus diazankan. Supaya pengalaman pertama yang diterimanya adalah kalimah suci yang membawa kepada taqwa ( Darajat, 1997 : 42 ). Dengan cara menanai nkan jiwa keimanan dan ketaqwaan akan menjadi pengendali dalam kehidup m si anak dikemudian hari. Keyakinan atau iman adalah unsur yang
2 igama seseorang. Akibat dari keyakinan yang teguh akan membawa rutuhlah kepada k ;taatan beragama ( Shaleh, 1969 : 34 ).
P mdidikan agama itu akan lebih berkesan dan berhasil guna, serta berdaya guna, apabila seluruh lingkungan hidup yang ikut mempengaruhi pembina m pribadi anak (keluarga, sekolah dan masyarakat) sama-sama mengara i kepada pendidikan (Darajat, 1970 : 107). Ide keagamaan pada anak hampir seluruhnya autoritarius maksudnya konsep keagamaan pada diri mereka lipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka. Mereka melihat dan mengiku :i apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan kemaslahatan agama
(Jalaludc in, 200u : 68).
C'rang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam hal penanaman keimana i bagi anaknya. Disebut pendidik utama, karena besar sekali pengarui nya. Disebut pendidik pertama, karena merekalah yang pertama mendidil : anaknya ( Tafsir, 2002 : 8 ). Orang tua hendaklah dapat menjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupannya bagi sianak, karena anak- anak terutama yang berusia dibawah 6 tahun, belum dapat memahami sesuatu pengerti; m ( kata-kata ) yang abstrak, seperti (benar, salah, baik dan buruk), misalny. bekum dapat digambarkan pleh anak-anak kecuali pengalaman- pengalamannya sehari-hari dengan orang tua dan saudara-saudaranya (Darajat, 1997:4 l).
I endidikan agama didalam keluarga sangatlah perlu, karena
3 agama dalam keluarga baerarti ikut berusaha menyelamatkan generasi muda dan ikut menyelamatkan bangsa agar menjadi warga negara yang beriman dan bertaqwn kepada Tuhan Yang Maha Esa (Tafsir, 2002 : 9).
Untuk memperdalam ilmu pendidikan pada anak, maka perlu adanya tambahan pembelajaran tentang agama, yang dapat dilakukan di sekolah, pesantrei, atau menggundang guru agama kerumah. Pendidikan agama di sekolah diajarkan melalui pelajaran PAI yang didalamnya terdapat materi- materi, iqidah, akhlaq, sejarah, fiqih, dan lain sebagainya. Dengan adanya dasar ilmu agama yang kuat anak akan memilki rasa tanggung jawab dan kesadarcn yang tinggi dalm melaksanakan perintah agama dan berperilaku sesuai dangan norma-norma dan aturan-aturan yang ditentukan oleh agama.
Selain itu anak juga akan mudah dibina, diarahkan dan diajarkan arti kedisiplinan dan implementasi kedisiplinan dalam kehidupan (baik sekolah, keluarga maupan masyarakat).
Itegitu pentingnya pendidikan dan pengajaran agama di sekolah yang menjadi dasar kehidupan manusia, hal ini ternyata dengan ketetapan M.P.R.S.
No. H/MPRS/thn. 1960 jo No. XXVII/MPRS/1966 yang mewajibkan mata pelajaran Agama diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, yang kemudian direalisir oleh Departemen P.D.K dengan diciptak mnya bentuk gaya baru bagi sekolah-sekolah, dimana mata pelajaran agama dijadikan kelompok dasar bagi sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah dan di Sekolah Tinggi dijadikan vak
4 S ;orang anak yang normal, didalam usia tujuh tahun (jasmani) umumnyi sudah matang untuk sekolah. Maksudnya diusia tersebut anak-anak yang normal sudah mampu mengikuti program sekolah. Di usia itu anak-anak sudah dapat menahan diri untuk memetuhi peraturan dan disiplin sekolah serta sudah dapat memiliki kemampuan untuk dapat mengikuti pelajaran yang diberikan kepadanya. Anak-anak yang normal memiliki perkembangan yang sejajar antara jasmani dan rohaninya (Jalaluddin, 2000 : 107).
Disiplin harus sudah ditanamkan pada anak sejak usia dini. Anak harus dididik mtuk dapat mengenal hak-hak diri dan orang lain didalam lingkungan sosial, /n a k harus dididik untuk menguasi dirinya dalam tingkahlaku yang akan dierapkan didalam pergaulan nanti dengan orang lain. Dengan penanaman disiplin pada siswa maka akan membentuk kejiwaan pada anak untuk m ;meahami peraturan sehingga ia pun mengerti kapan saat yang tepat untuk m laksanakan peraturan, dan kapan pula harus mengesampingkannya (Nizar, 2009:22).
Kedisiplinan pada anak ditanamkan tidak hanya disekolah tetapi juga dilingkui igan sosial. Seorang anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah tidak akan terlepas dari berbagai peraturan dan tatatertib di sekolah. Sehingga anak dituntut untuk dapat berperilaku sesuai peraturan dan tata tertib di sekolah.
Ehsiplin disekolah bukan usaha untuk membuat menahan tingkah laku yang t dak diterima oleh sekolah, melainkan suatu usaha untuk anak kepida pemilikan disiplin yang timbul dari dirinya sendiri, dengan kata lain memiliki suatu disiplin dari dalam (Hope, 1985 : 205).
Banyak dijumpai kenyataan bahwa anak yang ketaatan beragamanya baik, ternyata pada umumnya mereka juga tergolong anak anak yang mempun /ai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan berbagai hal terutama mentaati peratuaran dan tata tertib di sekolah.Sebaliknya anak yang mempun y'ai ketaatan baragama kurang baik pada umumnya mereka tergolong anak yang kurang disiplin dalam mentaati peraturan dan tata tertib di sekolah.
N lenyimak hal tersebut jelaslah bahwa agama mempunyai peran yang sangat b ;sar dalam pembentukan kedisiplinan anak, khususnya di SD Bener
02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, selain faktor-faktor lain. Orang yang taa beragama memiliki kedisiplinan yang tinggi.
Eerdasarkan hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk membuktikan apakah benar adanya pengaruh ketaatan beragama terhadap kedisiplinan seseorang. Maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH TINGKAT KETAATAN BERAGAMA TERHADAP KEDISIPLINANSISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BENER 02 KECAN ATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”.
B ;rdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh antara Tingkat
5
B. RUMUS \N MASALAH
6 Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010, maka penulis nerumuskan masalah sebagai berikut:
1. Baga mana tingkat ketaatan beragama Siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 ?
2. Baga mana tingkat kedisiplinan Siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Keca natan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 ?
3. Apak ah ada pengaruh tingkat ketaatan beragama terhadap kedisiplinan Siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Tahun 2010 ?
C.TUJUAb PENELITIAN
Siatu penelitian khususnya dalam pengetahuan empirik pada umumnys untuk menemuksn atau mengembangkan atau menguji suatu kebenaran suatu pengetahuan (Hadi, 1990:3).
Sehubungan hal tersebut maka secara umum tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Karena agama merupakn teori atau ajaran dari Tuhan (Allah) untuk manusia, yang dapat membentuk kedisiplinan meningkat dan menyemp umakaan kepribadian manusia. Apakah seseorang yang ketaatannya terhadap agama yang dianutnya tinggi memilikki kedisiplinan yang yang tingi pula. Dan sebaliknya seseorang yang tingkat ketaatan beragamc nya rendah, rendah pula tingkat kedisiplinannya.
7 i secara umum, tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Selai
1. Untu e mengetahui tingkat ketaatan beragama siswa sekolah Dasar Negeri Bene r 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010.
2. Untuk mengetahui kedisiplinan siswa Sekolah dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semerang tahun 2010.
3. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh tingkat ketaatan bera] ;ama terhadap kedisiplinan siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kece matan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini penulis berharap dapat memberikan berbagai masukan yang berguna baik kepada penulis khususnya maupun kepada guru agama di n pembaca pada umumnya. Adapun manfaat - manfaat itu adalah :
1. Bagi Guru dapat memberikan masukan dan tolak ukur dalam mengajar sisw i, sehingga siswa akan lebih mudah faham menerima pelajaran agar dapa t diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan sekolah.
2. Bagi Siswa akan dapat memberikan kesemangatan dalam menerima pela aran agama dan dapat menjadi anak yang selalu tertib dan disiplin baik dalam melaksanakan perintah agama maupun perintah dari sekolah.
3. Bag Penulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islai i.
<0
8
E. LANDAS i AN TEORI
D iri judul “Pengaruh Tingkat Ketaatan Beragama terhadap Kedisiplii lan Siswa Sekolah Dasar Negeri Bmer 02 Kecamatan Tengaran Kabupate an Semarang Tahun 2010”. perlu penulis membahas tentang beberapa istilah y£ itu ketaatan beragama, dan kedisiplinan siswa. Seab pengertian- pengertia i itu merupakan dasar pembahasan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan y; mg lainya.
1. Keta »tan Beragama
a. P engertian ketaatan k etaatan, berasal dari kata taat yang berarti patuh, saleh, setia. k.etaatan adalah kepatuhan, kesalehan, kesetiaan. Sedangkan dalam / 1-Qur’an, ketaatan adalah suatu sifat yang selalu menurut, teguh dan s mgguh-sungguh dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan
htrangan (Allah, Rosul, Pemerintah atau Penguasa), yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an surat An-nisa’ ayat 59 Allah berfirman : g y ' ^ t J ( J j l j t j \y » ' ) \ a U l I j j c J s I ! It ^ j J I G Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosul ”.
an taatilah ulil amri ( pemimpin) diantara kamu
engertian Beragama
b. F lenurut Assegaf ( 2005:10 ) agama adalah kepercayaan dan cara k h idup. Thomas F.O. Dea dalam bukunya The Sociology of Relegion mendefinisikan agama adalah pendayagunaan sarana-sarana supra empiris untuk maksud-maksud non empiris atau supra empiris.
(Hendropuspito, 1983:34-35).
4 gama menurut Frazer adalah mencari keadaan atau kekuatan yang hbih tinggi dari pada manusia, yaitu kekuasaan yang disangka n anusia dapat mengendalikan, menahan /menekan kelancaran dan kehidupan manusia.
Sedangkan agama menurut R.H. Thouless adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sosuatu itu lebih tinggi dari pda manusia ( Darajat, 1970 : 24 ).
Ketaatan beragama adalah kesungguhan dalam melaksanakan perintah ajam a dalam hal ini melaksanakan rukun islam, yang meliputi syahadat, sholat, puasa (aplikasinya) dan zakat seria haji sebagai pemahamannya saja.
2. Keisiplinan Menurut Moeliono (1996 :208) disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, dan lain sebagainya.
Sedangkan kedisiplinan menurut Thomas Gordon adalah suatu latihan batin yang tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar selalu patuh pada peraturan (1996 :5).
10
F. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis ini merupakc n rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diproleh dari perolehan kepustakc an.
Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengena populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
Secara statistik, hipotesis merpakan pernyataan mengeenai keadaan parameteryang akan diuji melalui statistik sample (Suryabrata, 1983 :69) Hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah :
Apakah ida pengaruh tingkat ketaatan beragama terhadap kedisiplinan siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010.
G. METODE PENELITIAN
Ada berbagai macam metode penelitian, tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran dalam penelitian.
1. Pop ilasi dan Sampel
a. Jopulasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti, bias berupa nanusia, benda, peristiwa, dan gejala alam, gejala kejiwaan dan
11 Oleh karena itu poulasi yang akan diajukan peneliti adalah keseluruhan siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
b. Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang melewati populasi Karena yang akan penulis teliti adalah seluruh siswa Sekolah Dasar
Negeri Kabupaten Semarang, maka penelitian ini disebut penelitian populasi.
2. Varic bel Penelitian Varii bel penelitian adalah titik perhatian pada penelitian (Alfred dan lilik, 2009 :44) Dalai n Penelitian ini ada dua variabel, pertama tingkat ketaatan beragama deng m indikatornya adalah sebagai berikut, syahadat, sholat, puasa, zakat dan liaji. Variabel kedua adalah kedisiplinan siswa dengan indikatornya adalah sebagai berikut, tertib waktu, tertib mengikuti belajar mengajar, dan kerapian dalam berpakaian.
3. Definisi Operasional
1. Pengaruh Tingkat Ketaatan Beragama
a. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada, yang timbul dari sesuatu, t . Tingkat Tingkat adalah tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan, kemampuan, pendapat) atau menyatukan kualitas atau keadaan
12 c. Ketaatan Ketaatan adalah kepatuhan, kesalehan, kesetiaan.
Kepatuhan adalah sifat yang suka menurut perintah. Kesalehan adalah kesungguhan hati dalam menjalankan agama. Kesetiaan adalah kesungguhan hati dalam penghambaan dan persahabatan. (Peorwodarminto, 2006 : 1197)
d. Beragama Agama adalah segenap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan ajaran-ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.
Agama adalah kebutuhan jiwa (psykhis) manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap pandangan hidup, kelakuan dan cara pandang hidup kelakuan dan cara menghadapi tiap- tiap masalah (Darajat, 1975. 47).
2. Kedisiplinan Siswa kesungguhan hati dalam penghambaan dan pjrsahabatan (Poerwodarminto, 2006 : 865). a Kedisiplinnan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an yang berarti ketaatan pada peraturan yang berlaku.
Disiplin adalah tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan peoses
13 b. Siswa
Siswa adalah pelajar (murid atau anak didik). Siswa adalah sebagai obyek atau orang yang menerima pendidikan (Depdikbud, 1996
: 6 ).
4. Metole Pengumpulan Guna memperoleh data yang benar dan valid yang berkaitan dengan masa ah pendidikan, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara :
a. C bservasi adalah suatu teknik yang dilakukan denga cara mengadakan p ingamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Dalam penelitian ini penulisan menggunakan metode observasi untuk memperoleh data tentang keadaan lembaga.
b. \ Wawancara (interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendaptkan jawaban dari responden denga jalan Tanya jawab s epihak, kepada siswa Sekolah Dasar Negeri Bener 02 Kecamatan lengaran Kabupaten Semarang sehingga didapat informasi tentang k etatan beragama terhadap kedisiplinan siswa.
c. Angket (Kuesioner) adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi cleh orang yang akan diukur (responden).
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan angket untuk memperoleh Cata mengena tingkat ketaatan beragama dan kedisiplinan siswa ( \rikunto, 1995 :25-27).
14
5. Tekn k Analisis Data Dala n mengolah data yang terkumpul, untuk menjawab permasalahan yang penulis kemukakan dan untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang penulis paparkan diatas, penulis menggunakan cara analisis statistik deng m cara sebagai berikut: a. A nalisis Pendahuluan
A nalisis pendahuluan ini menggunakan teknik presentasi dengan
n imus sebagai berikut: P = ------------ £ ------------ X 100 %
N F eterangan : F = Presentase F = Frekuentasi
F! = Jumlah Responden
b. / nalisis Uji Hipotesis
t nalisis uji hipotesi ini menggunakan rumus korelasi product moment
untuk mencari pengaruh antara beragama terhadap kedisiplinan siswa,
(i engan rumus sebagai berikut:
N£XY - ( XY ) ( XY ) rxy~ V { N£X" - ( XX); } { NIY* - ( I Y f } 1[eterangan : r <y = Koefisien Korelasi antara x dan y j y = Produk dari x dan y
15 Y2 = Jumlah Kuadrat Variabel y b = Jumlah Responden ( Arikunto, 1995 : 67-69 )
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi tentang, latar belakang
masalah, Rumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, landasan teori, hippotesis, metode penelitian serta sitematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan berbagai pembahasan tentang
pengertian ketaatan beragama, fungsi Agama, faktor- faktor Pendidikan Agama, aspek ketaatan beragama, pengertian kedisplinan, tujuan kedisiplinan, fungsi disiplin, cara menanamkan disiplin, faktor-faktor menanamkan disiplin, aspek disiplin, hubungan ketaatan beragama terhadap kedisiplinan.
BAE III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum SD Negeri Bener 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, Sejarah berdirinya, lokasi dan sarana, keadaan guru,
BAB n KAJIAN PUSTAKA
A. Ketas tan Beragama
1. Pengertian Ketaatan Beragama
Ketaatan adalah kepatuhan, kesalehan, kesetiaan. Kepatuhan adalah sifat yang suka menurut perintah. Kesalehan adalah kesungguhan hati dalam menjalankan agama atau kebaikan hidupnya. Sedangkan kesetiaan adalah kesungguhan hati dalam penghambaan aiau persahabatan (Poerwodanninto, 2006 :1197).
C alam al-qur’an al-qur’an surat annisa’ ayat 59 X-» j ^ ^
^ ^
I . U 3 d a ] T b
^
‘//a / orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(, tya), dan ulil amri di antara kamu
Dijelaskan ketaatan adalah suatu sifat yang selalu menurut, teguh dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan (Allah, Rosul, Pemerintah, Penguasa).
Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW bersabda;
«.1» U U ' J a j l M j a S j yalLa oO Ig ‘iba
18 « 1papun yang telah Saya larang kepada kalian maka jauhilah, dan Si maksimal mungkin ”.(HR. Bukhori dan Muslim)
ai apun yang telah Saya suruh kepada kalian maka lakukanlah
Hidist di atas menjelaskan tentang perintah Allah SWT agar selalu m ematuhi segala perintah dan larangan yang dicegahkannya oleh nabi S \W . (Alkaf,- :9).Agama menurut M. Hasbi Ash Shidiqy adalah aturan-aturan S 4 lamat dan sejahtera/bahagia hidupnya di dunia dan akhirat dengan d iri Tuhan Yang Maha Esa untuk petunjuk kepada manusia, agar dapat P ;tujuk-petunjuk serta teladan-teladan pekerjaan nabi-nabi serta 2 serta kitab-kitabnya. b
Agama adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang d iciptakan Tuhan (Allah) untuk menarik dan menuntun para ummat ying berakal kuat yang suka tunduk dan patuh kepada kebaikan, s jpaya mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan kejayaan kesentosaan akhirat, negeri abadi supaya dapat mendiami syurga ji innatul khulud, mengecap kelezatan yang tak ada tolak bandinganya s ;rta kekal selama-lamanya (Marimba, 1986 : 127-128).
Thomas F.O, Dea dalam bukunya The Sociology of Relegion r lendefinisikan agama adalah pendayagunaan sarana-sarana supra empiris untuk maksud-maksud non empiris atau supra empiris ( Hendropuspito, 1983 : 34-35).
19 Menurut R. H. Thoules agama adalah proses hubungan anusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya bahwa
It : 24).
s suatu itu lebih tinggi dari pada manusia (Darajat, 1970 Ketaatan beragama adalah sifat yang selalu menurut, teguh dan ingguh-sungguh dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan s
li rangan (Allah, Rosul, Perintah, atau Penguasa).
F irman Allah dalam al-qur’an surat Annisa’ ayat 131, yang berbunyi s ;bagai berikut;
l s (j Lj
1 C. } ^ — ^S JT ijjjl (jialt" C . iul \jij\ (jl
6< S
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan
ungguh kami Telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi
/ S ”
Jtab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada
llahTaqwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi
I irangan Allah (Sunarto, 1983 : 120 ) . Seseorang yang bertaqwa adalah
( rang yang jauh dari perbuatan congkak, takabur, durhaka, tidak
$embrono dalam melakukan kewajiban dan mempergunakan hak, serta andai menghargai kewajiban-kewajiban dan nilai-nilai luhur dengan
1
20 perintah dan melaksanakan larangan Tuhan. Karena seorang yang be rtaqwa adalah seseorang yang taat beragama
2. F ingsiAgama
Agama sebagai sumber nilai merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya yang akhirnya menuju keridhoan Tuhan.oungsi agama bagi manusia atau masyarakat pada dasarnya memberi petunjuk pedoman dan pendorong bagi manusia dalam menghadapi dan memecahkan masalah hidupnya sehingga mendapat keridhoan Tuhan dan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menurut James (1993 : 155) fungsi agama yaitu memenuhi kebutuhan pribadi yang penting dan dalam perjuangan pribadi untuk mengembangkan kehidupan, menghalalkan keberadaanya. Sidangkan menurut Drs. D. Hendropuspito, O.C. dalam bukunya Sosiologi Agama (1983 :38-56) fungsi agama adalah sebagai berikut: a Fungsi Edukatif
Agama dianggap sanggup memberikan pengajaran yang otoritatif bahkan dalam agama yang sakral tidak dapat salah. Tugas bimbingan bahwa pengalaman dan masa kemasa mengukuhkan dan membenarkan apa yang didapat dari pengajaran tentang agama.
Sebagai orang beragama berkeyakinan bahwa akan mencapai kedewasaan pribadi yang penuh dalam kehidupannya.
21 Keberhasilan pendidikan agama terletak pada nilai-nilai rohani yang merupakan pkokok kepercayaan agama diantaranya yaitu, makna dan tujuan hidup, hati nurani dan rasa tanggung jawab terhadap Tuhan, hidup kekal, ganjaran atau hukuman yang setimpal atas perbuatan yang baik dan jahat.
Agama memberi pengajaran dan bimbingan kepada umat manusia untuk menuju akhlaq yang mulia, untuk membentuk kepribadian yang terpuji sehingga dapat membimbing dirinya sendiri dan orang lain menuju keselamatan lahir batin dunia dan akhirat.
b. Fungsi Penyelamat Bahwa agama memberi jaminan keselamatan dan kebahagiaan kepada pemeluknya yang taat. Ajaran-ajaran yang ada didalamnya merupakan jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Agama sebagai penyelamat juga mempunyai fungsi yang eksklusif sebagai berikut:
1) Agama membantu manusia untuk mengenal yang “sakral” dan “makhluk tertinggi“ atau Tuhan, dan berkomunikasi denganNya.
2) Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang “salah“ dengan Tuhan dengan jalan pengumpulan dan penyucian.
Apabila dua syarat itu terpenuhi maka manusia merasa bahagia
22 c. Fungsi Pengawasan Sosial
Agama bertanggung jawab atas adanya norma-norma susila yang baik dilakukan atas masyarakat umumnya, maka agama menyeleksi kaidah-kaidahsusila yang ada dan mengukuhkan yang baik dan menolak kaidah yang buruk untuk ditinggalkan sebagai larangan atau tabu. Agama akan memberi sangsi-sangsi yang dijatuhkan kepada orang yang melanggar kaidah-kaidah atau norma agama dan juga mengadakan pengawasan yang ketat atas pelaksanaannya.
Kaiadah-kaidah moral yang asli tercantum dalam hukum adat yang merupkan cetusan hati nurani masyarakat yang hidup dalam kesadaran masyarakat dinilai sebagai pustaka suci yang berasal dari para leluhur yang menerimanya dari Tuhan.
Sehingga fungsi agama bagi masyarakat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat
2) Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap baik) dan serbuan destruktif dari agama baru dan dari sistem hukum modem
4) Pelanggaran terhadap hukum adat (asli) maupun hukum Negara yang berdimensi moral dikenai sangsi-sangsi.
23 3) Dimana nilai hukum adat yang baik masih dapat ditingkatkan atau disempurnakan agama-agama mengadakan inkulturasi
d. Fungsi Memupuk Persaudaraan Agama mempunyai andil yang sangat besar dalam mempersatukan umat manusia yang bersuku-suku bangsa, beraneka ragam ras menjadi golongan yang besar yaitu umat beragama, seperti umat islam, umat Kristen, umat Budha, dan umat Hindhu. Agama dapat memupuk persaudaraan sesuai firman Allah SWT dalam Al-qur’an surat Al-Imron ayat 103 :
- f i “Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara” Nikmat yang dimaksud adalah berupa agama yang diturunkan oleh
Jjdli
24 Dasar dari kesatuan yang tangguh untuk mempersatukan umat manusia adalah sebagai berikut:
1) Kesatuan kuantitatif dan kesatuan organik (biologis) Kesatuan kuantitatif merupakan bentuk kesatuan yang terendah karena terdiri dari bagian-bagian homogen
(seperti kesatuan batu). Kesatuan organik seperti yang terdapat pada organ biologis missal tubuh manusia .tetapi kedua kesatuan ini tidak dapat dipakai sebagai pemersatu kesatuan karena manusia bukan atom-atom dan manusia bukan makhluk organik. 2) Kesatuan sosiologis adalah kesatuan yang menjadi pusat perhatian, yaitu : a) Kesatuan sosi logis yang tertua adalah kesatuan manusia-manusia yang didirikan diatas unsurr-unsur kesamaan darah, bahasa dan nasib yang sama
b) Kesatuan persaudaraan berdasarkan biologi yang sama c) Kesatuan persaudaraan yang berdasarkan system politik yang sama d) Kesatuan atas darah pragmatis
e) Kesatuan imam keagamaan. Kesatuan ini adalah kesatuan yang tertinggi yang dapat dikenal manusia
25 Di dalam islam prisip persatuan dan persaudaraan harus dibangun atas dasar keimanan yang benar, aqidah yang mumi, sikap mengutamakan kepentingan sesamanya dan harus dibangun berdasarkan ilmu, e Fungsi Transformasi
Fungsi transformasi dari agama berarti mengubah bentuk kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru, ini berarti pula mengganti nilai-nilai lama dengan menanam nilai-nilai baru. Atau dengan transformatif dari agama adalah menyampaikan kaidah-kaidah yang sesuai ajaran Tuhan untuk mengubah bentuk kehidupan manusia (masyarakat) atau menambahkan nilai-nilai yang baru dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Tuhan.
Melihat fungsi agama yang begitu penting kehidupan, maka agama sangat perlu untuk didiajarkan kepada anak mulai sejak dini. Pendidikan agama diajarkan melalui pedidikan formal maupun non formal, agar lebih mengena kepada anak dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Faktor-faktor Pendidikan Agama
Dalam melaksanakan Pendidikan Agama, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan berhasil atau lidaknya Pendidikan Agama tersebut. Faktor-faktor Pendidikan ersebut akan saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya.
26 l i Anak didik
Faktor anak didik merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling penting, karena tanpa adanya faktor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Oleh karena itu faktor anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor lain.
Tinjauan terhadap faktor anak didik dari beberapa segi akan membuktikan, bahwa anakk dalam jiwanya telah ada kesiapan untuk menerima pendidikan agama,
a) Tinjauan dari segi ajaran agama Dalam Al-qur’an telah disebutkan bahwa manusia sejak lahirnya telah dibekali oleh Allah dengan adanya fitrah beragama. Seperti disebutkan dalam Al-qur’an surat Ar-Rum ayat 30 yang berbunyi: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. C
27 Dari ayat diatas jelaslah bahwa pada dasarnya anak itu telah membawa fitroh beragama, dan kemudian tergantung kepada pendidikan selanjutnya. Kalau mereka mendapatkan pendidikan Agama dengan baik, maka mereka akan menjadi orang yang taat beragama pula. Tetapi sebaliknya, bilamana benih agama yang telah dibawa itu tidak dipupuk dan dibina dengan baik, maka anak akan menjadi orang yang tidak beragama atau jauh dari agama, b) Tinjauan dari segi Ilmu Jiwa Agama