KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN PASER

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN
REGULASI KABUPATEN PASER
6.1. Kerangka Kelembagaan
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar
dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai
satu kesatuan.
6.1.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Infrastruktur
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan
peningkatan

kapasitas


kelembagaan

bidang

Cipta

Karya

pada

pemerintahan

kabupaten/kota.
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam UU

23/2014 disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib
yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan
pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.
PP 18/2016 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat
LAPORAN AKHIR

6-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
dilihat dari bagian kesatu Pasal 15 ayat (2) dan (3) dan bagian kedua Pasal 37 ayat (2)
dan (3), yang berbunyi: Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2)
Urusan Pemerintahan Wajib Provinsi adalah yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (3) meliputi: pekerjaan umum,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Urusan wajib sebagaimana dimaksud
dalam pasal 37 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Kabupaten/ Kota adalah yang

berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 37
ayat (3) meliputi: pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib
yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM bidang Cipta
Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan AparaturNegara telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 30 Tahun
2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan PembinaanReformasi Birokrasi
pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini,reformasi birokrasi pada
pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap
dan

berkelanjutan

sesuai

dengan


kemampuanpemerintah

daerah.Permen

ini

memberikan panduan dan kejelasan mengenaimekanisme serta prosedur dalam rangka
pengusulan, penetapan, dan pembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah
daerah.Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
telahdimulai sejak tahun 2005.Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga)
pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dandisesuaikan
dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu
:
a. Program

Manajemen

Perubahan, meliputi:


penyusunan

strategi manajemen

perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi
manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;
b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan olehK/L dan Pemda;

LAPORAN AKHIR

6-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan
fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana,
pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;
d. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan

fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;
e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen
pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan,
asesmen individiu berdasarkan kompetensi;
f.

Penguatan

Pengawasan,

meliputi:

penerapan

Sistem

Pengendalian

Intern


Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP);
g. Penguatan

Akuntabilitas,

meliputi:

penguatan

akuntabilitas

kinerja

instansi

pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan
Indikator Kinerja Utama (IKU);
h. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja
masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

i.

Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

4. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses
pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua
instansi

dan

lembaga

pemerintah

di

tingkat


Pusat

dan

Daerah.

Presiden

menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, danevaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi, serta kewenangan masing-masing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen
Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan
Keciptakaryaan. Untuk itu perludi perhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang
Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam
pengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya.
6.1.2. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah. Pemerintah Kabupaten Paser menerbitkan Peraturan Daerah (Perda)
LAPORAN AKHIR

6-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan
Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Perangkat Daerah.
Susunan struktur organisasi Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Paser yang
berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yaitu :
A. Badan Perencanan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan dibidang perencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Badan ini dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekda.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dibidang perencanaan
pembangunan


Daerah.

Dalam

melaksanakan

tugasnya,

Badan

Perencanaan

Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:
1.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas menyusun perencanaan
pembangunan,

pembinaan

dan

pelaksanaan

tugas

di

bidang

perencanaan

pembangunan daerah.
2.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a.

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Pembangunan
Tahunan Daerah (RPTD);

b.

pengoordinasian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);

c.

penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbangda);

d.

penyelenggarakan statistik dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
meliputi pemerintahan dan sosial budaya, ekonomi, prasarana wilayah serta
penelitian, pembiayaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan, sesuai dengan
norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah.

e.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya;

Adapun Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai berikut :
1. Kepala Badan;
2. Bidang Sekretariat terdiri atas:
a. Sub Bagian Perencanaan Program;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
LAPORAN AKHIR

6-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
c. Sub Bagian Umum
3. Bidang Prasarana Wilayah terdiri atas:
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang;
b. Sub Bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan; dan
c. Sub Bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika.
4. Bidang Ekonomi terdiri atas:
a. Sub Bidang Pertanian;
b. Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha;dan
c. Sub Bidang Lingkungan Hidup, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber
Daya Mineral
5. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya terdiri atas:
a. Sub bidang Pemerintahan dan Aparatur;
b. Sub bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial;dan
c. Sub bidang Pendidikan dan Kebudayaan
6. Bidang Penelitian, Pembiayaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. Sub Bidang Pembiayaan; dan
c. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi
7. Kelompok Jabatan Fungsionaldan Unit Pelaksana Teknis Badan.
Berikut adalah gambar 6.1 bagan struktur organisasi Badan Perencanaan
Pembangunan Pengembangan Daerah.

LAPORAN AKHIR

6-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Paser

LAPORAN AKHIR

6-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

B. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum dan Tata Ruang yang meliputi bina marga,
tata ruang, cipta karya, sumber daya air, serta bina jasa konstruksi sesuai dengan prinsip
otonomi daerah dan tugas pembangunan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai fungsi:

1. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan operasional di bidang bina marga, tata
ruang, cipta karya, sumber daya air, serta bina jasa konstruksi sesuai dengan rencana
strategis Pemerintah Daerah;

2. Penetapan kebijakan di bidang bina marga, tata ruang, cipta karya, sumber daya air, serta
bina jasa konstruksi;

3. Pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pekerjaan umum dan tata ruang
yang

meliputi bina marga, tata ruang, cipta karya, sumber daya air, serta bina jasa

konstruksi sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan
Pemerintah;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
5. penyelenggaran kegiatan ketatausahaan
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman terdiri atas:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat terdiri dari;
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Bina Jasa Konstruksi terdiri dari:
a. Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi; dan
b. Seksi Pemberdayaan Jasa Konstruksi;
4. Bidang Tata Ruang terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Tata Ruang; dan
b. Seksi Pengawasan dan Pemanfaatan Ruang.
5. Bidang Bina Marga terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan;
LAPORAN AKHIR

6-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
b. Seksi Jalan; dan
c. Seksi Jembatan.
6. Bidang Cipta Karya terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Bidang Cipta Karya;
b. Seksi Sarana Dan Prasarana Perkotaan Dan Pedesaan; dan
c. Seksi Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih dan Air Minum.
7. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari ::
a. Seksi Peeerencanaan dan Pengawasan Sumber Daya Air; dan
b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana SUmber Daya Air.
8. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas Peralatan teridiri dari.
a. Bagian Tata Usaha UPTD Peralatan.
10.
a.

UPT Komplek Perkantoran (Gentung Temiang) terdiri dari
Bagian Tata Usaha UPT Komplek Perkantoran (Gentung Temiang)

11.
a.

UPTD Laboratorium terdiri dari :
Bagian Tata Usaha UPTD Laboratorium.

Berikut adalah gambar 6.2 bagan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Paser.

LAPORAN AKHIR

6-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Paser

LAPORAN AKHIR

6-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
C. Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan dibidang
Lingkungan Hidup. Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Lingkungan Hidup
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang
lingkungan hidup dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

1. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;
2. pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup;
3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang lingkungan hidup;
4. pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan Hidup;
5. pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;
6. pembinaan kelompok Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman terdiri atas:
1. Sekretariat terdiri dari:
a. Sub Bagian Perencanaan Program;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; dan
c. Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Tata Lingkungan terdiri dari :
a. Seksi Inventarisasi, RPPLH dan KLHS;
b. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup; dan
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
3. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri dari :
a. Seksi Penanganan Sampah; dan
b. Seksi Penanganan Limbah B3

LAPORAN AKHIR

6 - 10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup terdiri dari :
a. Seksi Pemantauan Lingkungan; dan
b. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
5. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
b. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan
c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
6.

Bidang Pengelolaan TAHURA terdiri dari :
a. Seksi Perlindungan, Pengawetan dan pemanfaatan TAHURA; dan
b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Daerah Penyangga.
Berikut adalah gambar 6.3 bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Paser.

LAPORAN AKHIR

6 - 11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.3 Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser

LAPORAN AKHIR

6 - 12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
D. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Dinas mempunyai tugas melaksanakan

urusan Pemerintahan Daerah di bidang

Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang meliputi perumahan, kawasan
Permukiman, serta pertanahan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan perencanaan program dan kegiatan operasional di bidang perumahan,
kawasan

Permukiman,

serta

pertanahan

sesuai

dengan

rencana

strategis

Pemerintah Daerah;
2. penetapan kebijakan di bidang Perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan;
3. pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Perumahan, kawasan Permukiman dan
pertanahan sesuai dengan dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang
ditetapkan Pemerintah;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
5. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan
terdiri atas:
1. Kepala Dinas;
2. Bidang Sekretariat terdiri dari :
a.

Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan

b.

Subbagian Umum dan Kepegawaian Bidang Kesehatan Masyarakat

3. Bidang Perumahan terdiri dari :
a.

Seksi Pembangunan dan Pengembangan Perumahan;

b.

Seksi Pembinaan Perumahan; dan

c.

Seksi Pertamanan dan Pemakaman

4. Bidang Kawasan Permukiman terdiri dari:
a.

Seksi Pengembangan Kawasan; dan

b.

Seksi Sarana Prasarana Lingkungan Pemukiman

5. Bidang Pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat 16, terdiri atas:
a.

Seksi Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah; dan

b.

Seksi Penyelesaian Sengketa Tanah.

LAPORAN AKHIR

6 - 13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.4 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Paser
KEPALA DINAS
Dra. Hadijah
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19610725 198302 2 002

SEKRETARIS
Dra. Endang Srihartati, MM
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660921 198602 2 003

KEPALA BIDANG
PERUMAHAN
H. Juliansyah, ST, MT
Penata Tingkat I (III/d)
NIP. 19740712 200012 1 002

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KEPALA SEKSI
PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN PERUMAHAN
Dery Fitriadi, ST
Penata (III/c)
NIP. 19810730 200903 1 006
KEPALA SEKSI
PEMBINAAN PERUMAHAN
Muhammad Zulaiddin, ST, MT
Penata (III/c)
NIP. 19781122 200502 1 001

KEPALA SUBBAGIAN
PERENCANAAN DAN KEUANGAN

KEPALA SUBBAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Hindarto, SE, M.Si
Penata (III/c)
NIP. 19751106 199803 1 005

Matna Uji, SE
Penata (III/c)
NIP. 19650612 199002 1 001

KEPALA BIDANG
KAWASAN PEMUKIMAN

H. Yusrani, SH
Penata Tingkat I (III/d)
NIP. 19620410 198211 1 001

KEPALA SEKSI
PENGEMBANGAN KAWASAN
Achmad Anshari, SE
Penata Tingkat I (III/d)
NIP. 19620407 198601 1 005
KEPALA SEKSI
SARANA PRASARANA
LINGKUNGAN PEMUKIMAN
Sahridawati, ST
Penata (III/c)
NIP. 19821109 200604 2 012

KEPALA SEKSI
PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

Suba'i, SP
Penata Muda Tingkat I (III/b)
NIP. 19650601 199503 1 001

LAPORAN AKHIR

6 - 14

KEPALA BIDANG
PERTANAHAN
Ahmad Reyad, S.Sip, M.Si
Pembina (IV/a)
NIP. 19820918 200112 1 002

KEPALA SEKSI
PENGADAAN DAN
PEMANFAATAN TANAH
Fachruddin Cholik, SE
Penata (III/c)
NIP. 19790326 199803 1 002
KEPALA SEKSI
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
Muhammad Hazrin, SH
Penata Tingkat I (III/d)
NIP. 19620407 198601 1 005

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

























3. Dinas Lingkungan Hidup











4. Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan













Tata Ruang



1. Badan Perencanaan, Penelitian, dan
Pembangunan Daerah
2. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman

Air Minum

Pengendalian



LEMBAGA

Drainase

Perencanaan

Pengembagan
Permukiman
Penataan
Bangunan
Gedung
Ruang Terbuka
Hijau
Air Limbah
Domestik
Persampahan

Tabel 6.1
Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta Karya
Kabupaten Paser
URUSAN












6.1.3. Potensi dan Permasalahan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini
menguraikan analisis potensi dan permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten Paser
yang menangani bidang Cipta Karya.

A. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan

analisis

keorganisasian

adalah

untuk

mengetahui

permasalahan

keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun
keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Berdasarkan pengaturan organisasi
penyelanggaraan bidang Keciptakaryaan dalam peraturan-peraturan Bupati Paser masih
terdapat

sejumlah

masalah

yang

perlu

dtangani

untuk

mengoptimalkan

kinerja

pembangunan di bidang keciptakaryaan di Kabupaten Paser, permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing instansi sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Paser..
2. Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antar instansi dan antar daerah otonom telah
menimbulkan pola pengelolaan kecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang
saling berbenturan. Pada sisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah
satu prasyarat terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum
mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan
kemampuan.
LAPORAN AKHIR

6 - 15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

3. Berdasarkan kajian

kelembagaan dapat dilihat bahwa

dalam

lingkup

instansi

keciptakaryaan masih diketemukan beberapa hal diantaranya: lemahnya koordinasi,
kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Perubahan paradigma pembangunan sejalan
dengan semangat reformasi mengindikasikan bahwa dalam struktur organsasi dan
ketatalaksanaan kelembagaan memerlukan beberapa langkah penyesuaian terkait
dengan tata kepemerintahannya, peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan
infrastruktur keciptakaryaan. Penguatan peran masyarakat, pemerintah daerah, dan
swasta diperlukan dalam rangka memperluas dan memperkokoh basis sumber daya.

B. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi
maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Berikut ini akan dijelaskan analisis
ketatalaksanaan bidang cipta karya di Kabupaten Paser.
1. Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah sudah sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing instansi yang ada dipemerintahan.
2. Masih lemahnya koordinasi yang terjadi antar instansi yang terkait dalam bidang cipta
karya.
3. Belum jelas hubungan antara pengawasan dalam pengelolaan pengembangan
permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, serta penyehatan lingkungan
permukiman yang dilakukan oleh berbagai SKPD.
4. Lemahnya koordinasi antar instansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola
pengelolaan kecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan.
5. Kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya
keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang
diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan.

C. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Sementara itu pada aspek sumber daya manusia, dengan berdasarkan pada PP No.
18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka nampak bahwa dari proses
penempatan pejabat struktural kunci dalam penyelenggaraan urusan bidang keciptakaryaan
di Kabupaten Paser masih terdapat sejumlah program pengembangan kapasitas SDM yang
diperlukan. Kebutuhan ini muncul karena adanya beberapa hal berikut ini:
1. Masih terdapatnya pejabat struktural yang belum menjalani proses penyesuaian
kepangkatan sejalan dengan tugas jabatan struktural yang diamanatkan kepada mereka.

LAPORAN AKHIR

6 - 16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

2. Masih terdapatnya pejabat struktural yang belum dibekali dengan program pendidikan
dan pelatihan yang sangat penting untuk mendukung terhadap pelaksanaan tugas dalam
jabatan-jabatan struktural yang diamanatkan kepada mereka.
Kondisi mutasi personil yang baru saja dijalankan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten

Paser

sebagai

akibat

penataan

organisasi

perangkat

daerah

pasca

pemberlakuan PP No. 18 tahun 2016 telah menjadi penyebab belum terpenuhinya hak
pengembangan kapasitas pada personil-personil pejabat struktural tersebut di atas.

D. Analisis Kebutuan Sumber Daya Manusia
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk
RPIJM Bidang Cipta Karya. Adapun serangkaian program yang penting untuk dilaksanakan
dalam

rangka memperkuat sumber daya manusia

penyelenggara urusan bidang

keciptakaryaan adalah:
1. Penyesuaian kenaikan pangkat untuk pejabat-pejabat yang telah memenuhi persyaratan
2. Perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan
organisasi.

Guna

meningkatkan

pelayanan kepegawaian, maka

perencanaan

pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
3. Peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai
melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam
rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU sebagai berikut :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 6.2
Pelatihan Bidang Cipta Karya
Jenis Pelatihan
Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat,
Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara
Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan Bangunan
Gedung dan Lingkungan
Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan
Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan
Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan
Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan

LAPORAN AKHIR

6 - 17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

11
12
13
14
15
16
17

Infrastruktur Publik Bidang Cipta Karya
Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap
Darurat Bencana
Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara
Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai
Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai
Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
Diklat Jabatan Fungsional
Tabel 6.3
Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

Aspek
Kelembagaan

Organisasi

Tata Laksana

Sumber Daya
Manusia

LAPORAN AKHIR

Strategi

Rencana Aksi

Mendorong koordinasi fasilitasi
penyusunan RPIJM melalui sektor
keciptakaryaan.
Melengkapi usulan dengan readiness
criteria agar dapat menyerap anggaran
APBN yang lebih banyak.
Menguatkan koordinasi antar instansi
yang terkait keciptakaryaan untuk
mencapai tujuan MDG’s dengan
menghilangkan ego pribadi.
Mendorong komitmen yang kuat dari
pimpinan Dinas Pekerjaan Umum dan
Bappeda untuk diteruskan kepada
pihak-pihak lain yang terlibat dalam
penyusunan RPIJM
Menjadwalkan pertemuan koordinasi
secara berkala.
Penegasan kembali terhadap SK.
Satgas RPIJM siapa saja yang terlibat
dalam penyusunan.

Semua instansi yang menjadi
Satgas RPIJM ikut berperan aktif
dalam koordinasi.
Melakukan penyusunan dokumen
perencanaan yang belum disusun.
Koordinasi yang melibatkan
stakeholder yang terkait
keciptakaryaan.

Peningkatan Tupoksi tugas dan
tanggung jawab untuk Bidang
Cipta Karya, terutama untuk Seksi
berkaitan dengan pelaksanaan
RPIJM ini.
Turut serta secara aktif dalam
koordinasi
Menindak lanjuti keikutsertaan
siapa saja yang terlibat sesuai
dengan jabatan dalam kedinasan
yang disebutkan di SK. Satgas
RPIJM
Memaksimalkan usulan program pada Usulan disertai dengan readiness
criteria
kawasan strategis kabupaten
Peningkatan kapasitas dan kesadaran
Peningkatan kualitas SDM
akan pentingnya sistem kearsipan dan
terdapat beberapa pelatihan
pendokumentasian
Memanfaatkan semaksimal mungkin Peran aktif anggota Satgas dalam
tenaga dan anggaran yang tersedia proses penyusunan dokumen
dalam proses fasilitasi penyusunan RPIJM
RPIJM
Harus mampu menganalisis untuk Peningkatan kualitas SDM terdapat

6 - 18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Aspek
Kelembagaan

Strategi

Rencana Aksi

dijadikan
usulan
progam
pada beberapa pelatihan
kawasan-kawasan yang rawan air,
sanitasi dan kawasan kumuh di
kawasan strategis.

6.2. Kerangka Regulasi
Kerangka Regulasi dalam hal ini berarti arah regulasi dan/atau kebutuhan regulasi
yang bentuknya dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat.
Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku
penyelenggara

pembangunan

serta

masyarakat

termasuk

swasta

dalam

rangka

pembangunan di bidang Cipta karya. Kerangka Regulasi juga disusun sebagai instrumen
untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan merniliki dampak besar
terhadap pencapaian sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada UndangUndang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan
antara lain:
 Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
- Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam
penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan
sanitasi dasar bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan
sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber
pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
- Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara
pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
- Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum
untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.

LAPORAN AKHIR

6 - 19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

- Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga
terwujud kota tanpa permukiman kumuh.
 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
- Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang
dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5)
tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.
- Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
dilakukan

dengan

pengurangan

sampah,

dan

penanganan

sampah.

Upaya

pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran
ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan
sampah

meliputi

pemilahan,

pengumpulan,

pengangkutan,

pengolahan

dan

pemrosesan akhir.
 Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
- UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan
dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran
masyarakat.
- Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari
pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan
kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan,
pemilikan,

dan

pemanfaatan,

pengelolaan,

peningkatan

kualitas,

pengendalian,

kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem
pembiayaan, dan peran masyarakat.
 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung,
ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem
penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsipprinsip penghematan energi (amanat green building).
- Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
- Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia
merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.
 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
LAPORAN AKHIR

6 - 20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

- Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari
sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk
struktur ruang kota.
- Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi paling
sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
- Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan
yang wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk
memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk
memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan

Dasar sehingga mendapat perlakuan khusus

dalam

penyusunan

kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah.
- Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat, sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan
dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.
- Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki
kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas
provinsi, atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel.
Tabel 6.4
Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Sub Urusan
Permukiman

Pemerintah Pusat

Daerah Provinsi

Daerah Kab/Kota

a. Penetapan sistem

Penyelenggaraan

Penyelenggaraan

pengembangan

infrastruktur pada

infrastruktur

infrastruktur

permukiman di

permukiman di Daerah

permukiman

kawasan strategis

kabupaten/kota

secara nasional.

Daerah Provinsi.

pada

b. Penyelenggaraan
infrastruktur pada
permukiman di
kawasan strategis
nasional
Bangunan Gedung

LAPORAN AKHIR

a. Penetapan

a. Penetapan

Penyelenggaraan

bangunan

banguanna gedung

bangunan gedung di

gedung untuk

untuk kepentingan

wilayah Daerah

6 - 21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sub Urusan

Pemerintah Pusat

Daerah Provinsi

Daerah Kab/Kota

kepentingan

strategis Daerah

kabupaten/kota,

strategis nasional

provinsi

termasuk pemberian

b. Penyelenggaraan

b. Penyelenggaeaan

bangunan gedung

bangunana geudng

untuk kepentingan

untuk kepentigan

strategis nasional

strategis Daerah

dan

provinsi

IMB dan sertifikat laik
fungsi banguna

penyelenggaraan
banguanna gedung
fungsi khusus
Penataan

Bangunan

dan Lingkungan

a. Penetapan

Penyelenggaraan

Penyelenggaraan

pengembangan

penataan bangunan

penataan banguanan

sistem penataan

dan lingkungan di

dan lingkungan di

bangunan dan

kawasan strategis

daerah kabupaten/kot

lingkungan secara

Daerah provinsi dan

nasional

penataan bangunan

b. Penyelenggaraan
penataan bangunan

dan lingkungan lintas
daerah

danlingkungannya

Air Minum

di

kawasan

strategis

nasional

a. Penetapan

Pengelolaan dan

Pengelolaan dan

pengembangan

pengembangan SPAM

pengembangan SPAM

SPAM

lintas daerah

di daerah

kabupaten/kota

kabupaten/kota

Pengelolaan dan

Pengelolaan dan

pengembangan

pengembangan sistem

pengembangan sistem

sistem pengelolaan

airl limbah domestik

air limbah domestik

air limbah domestik

regional

dalam daerah

secara

nasional
b. Pengelolaan

dan

pengembangan
SPAM
Daerah

lintas
provinsi,

dan SPAM

untuk

kepentingan
strategis nasional
Air Limbah

a. Penetapan

secara nasional

kabupaten/kota

b. Pengelolaan dan

LAPORAN AKHIR

6 - 22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sub Urusan

Pemerintah Pusat

Daerah Provinsi

Daerah Kab/Kota

pengembangan
sistem pengelolaan
air limbah domestik
lintas daerah
provinsi, dan
sistem pengelolaan
air limbah domestik
untuk kepentingan
strategis nasional
Persampahan

a. Penetapan

Pengembangan

Pengembangan

pengembangan

sistem dan

sistem dan

sistem pengelolaan

pengelolaan

pengelolaan

persampahan

persampahan regional

persampahan dalam

secara nasional

daerah kabupaten/

b. Pengembangan

kota

sistem pengelolaan
persampahan lintas
daerah provinsi dan
sistem pengelolaan
persampahan untuk
kepentingan
strategis
nasional
Drainase

a. Penetapan

Pengelolaan dan

Pengelolaan dan

pengembangan

pengembangan sistem

pengembangan sistem

sistem

drainase yang

drainase yang

terhubung dengan

terhubung dengan

sungai lintas daerah

sungai dalam daerah

kabupaten/kota

kabupaten/kota

drainase

secara nasional
b. Pengelolaan dan
pengembangan
system drainase
lintas daerah
provinsi dan
sistem drainase
untuk kepentingan
strategis nasional
Sumber : Renstra Ditjen Cipta Karya Tahun 2015-2019

LAPORAN AKHIR

6 - 23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri PUPR. Adapun peraturan
pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:
 PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang
Bangunan Gedung);
 PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
 PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga;
 PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
 PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;
 PP No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;
 Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha
Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya Perpres No. 13 Tahun 2010
dan Perpres No. 56 Tahun 2011;
 Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
 Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca;
 Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;
 Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019;
 Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
 Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur;
 Permen

PU

No.

21/PRT/M/2006

Tentang

Kebijakan

dan

Strategi Nasional

Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
 Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan;
 Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
 Permen

PU

No.

16/PRT/M/2008

Tentang

Kebijakan

dan

Strategi Nasional

Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);
 Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan
Bangunan Gedung;
LAPORAN AKHIR

6 - 24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021
 Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala
Bangunan Gedung;
 Permen PU No. 18/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
 Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Rumah Tangga;
 Permen

PU

No.

13/PRT/M/2013

Tentang

Kebijakan

dan

Strategi Nasional

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
 Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
 Permen PU No. 12/PRT/M/2014

tentang Penyelenggaraan Sistem

Drainase

Perkotaan;
 Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan
Sistem Penyediaan Air Minum;
 Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau; Permen PUPR
No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Infrastruktur;
 Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
 Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
 Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
 Perda No. 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan
Timur
 Perda No. 7 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Kalimantan Timur
 Perda No. 16 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Paser
 Perda No. 9 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paser
 Perda No. 8 tahun 2011 tentang pengelolaan persampahan Kabupaten Paser

LAPORAN AKHIR

6 - 25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 6.5
Kebutuhan Kerangka Regulasi

No

1

ARAH KERANGKA

URGENSI PEMBENTUKAN

DAN/ATAU

EVALUASI REGULASI

KEBUTUHAN

EKSISTING, KAJIAN DAN

REGULASI

PENELITIAN

UNIT

UNIT

PENANGGUNG

TERKAIT/

JAWAB

INSTITUSI

Peraturan Daerah

Penguat /Turunan Dari UU No.

Kabupaten/

Bappeda,

Tentang Pencegahan

1/2011 Dan UU No.20/2011 Dan

Kota

Dinas

Dan Peningkatan

UU No. 28/2002

PU&Tata

Kualitas Perumahan

Ruag Lingkup :

Ruang, DLH,

Kumuh & Permukiman

a. Pencegahan

Dinas

Kumuh

b. Peningkatan Kualitas

Perumahan,

Pengadaan Tanah Dan

Kawasan

Pendanaan

Permukiman
dan
Pertanahan

2

Perda Pengelolaan Air
Limbah

Rancangan Undang-Undang
(RUU) Mandiri

Kabupaten/

Bappeda,

Kota

Dinas
Perumahan,
Kawasan
Permukiman
dan
Pertanahan,
DLH

LAPORAN AKHIR

6 - 26