KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN

  BAB

6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN

  Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

  Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota Bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten/Kota serta terjamin keterlanjutannya.

  Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana kota, wilayah kegiatan pembangunan lebih dari satu wilayah kota, maka aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat Provinsi dan tingkat nasional. Melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah. Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kabupaten Tanah Laut perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkronisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk didalamnya BAPPEDA, Dinas-dinas, PDAM, dan lain-lain.

6.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut No.13 Tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah Kabupaten Tanah laut maka Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut antara lain ;

  Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut adalah Menyusun Dan Melaksanakan Kebijakan Daerah Dalam Bidang Perencanaan

  Pembangunan Daerah.

  Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut: 1. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan

  • – kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku; 2.

  pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya;

  3. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi;

  4. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang infrastruktur dan perencanaan tata ruang;

  5. pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi di bidang pengendalian, penelitian, pengembangan serta pengendalian dan evaluasi kegiatan pembangunan daerah;

  6. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan pembangu nan daerah;

  7. pengelolaan urusan kesekretariatan

  Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya Kepala BAPPEDA di bantu oleh Sekretaris dan beberapa kepala bidang, tugas dan fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut : 1.

   Sekretariat,

  Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada seluruh unit kerja Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a.

  Pengelola urusan umum, rumah tangga, hubungan masyarakat dan keprotokolan; b.

  Pengelola administrasi dan urusan kepegawaian; c. Pengelola penyusunan dan pertanggungjawaban anggaran serta administrasi keuangan.

  2. Sub Bagian Perencanaan,

  Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan rencana kerja dan program kerja serta melakukan koordinasi intern tentang penyusunan program kerja Badan serta pelaporannya.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,

  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, urusan perlengkapan dan rumah tangga, hubungan masyarakat serta keprotokolan serta mengumpulkan bahan, melaksanakan pelayanan serta mengelola administratif kepegawaian.

  4. Sub Bagian Keuangan,

  Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyusun rencana dan pertanggungjawaban anggaran serta mengelola administrasi keuangan.

  5. Bidang Penelitian dan Pengembangan,

  Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya dan fisik prasarana dalam upaya perencanaan pembangunan kota.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis dalam upaya penelitian dan pengembangan sosial budaya masyarakat;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis dalam upaya penelitian dan pengembangan fisik prasarana;  Pengkoordinasi dan sinkronisasi penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya dan fisik prasarana serta pelaksanaan kerja sama penelitian dengan lembaga-lembaga peneliti lainnya;  Pelaporan hasil penelitian dan pengembangan untuk bahan perencanaan pembangunan selanjutnya.

  Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Penelitian dan pengembangan di bantu oleh 2 Sub Bidang, yakni; (1)

  Sub Bidang Ekonomi, Sosial dan budaya mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk merencanakan pembangunan kota, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang ekonomi, Sosial dan Budaya dengan lembaga-lembaga lainnya. (2)

  Sub Bidang Fisik Prasarana mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan perencanaan pembangunan di kota, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang fisik prasarana dengan lembaga- lembaga lainnya.

6. Bidang Ekonomi,

  Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, kelistrikan, perdagangan dan penanaman modal, koperasi dan tenaga kerja serta pengembangan dunia usaha.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan industri, perdagangan dan penanaman modal serta koperasi dan tenaga kerja;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan dunia usaha;  Pelaksanaan inventarisasi permasalahan perencanaan, program dan proyek dibidang ekonomi serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahannya.

  Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh ; (1)

  Sub Bidang Industri dan Perdagangan dan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan industri dan perdagangan. (2)

  Sub Bidang Pertanian mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.

7. Bidang Fisik dan Prasarana,

  Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan, melakukan dan melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna lahan, serta lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan perhubungan dan pariwisata;

   Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan;  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup;  Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan;  Penyiapan dan koordinasi penyusunan RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), RTTRK (Rencana Teknis Tata Ruang Kota).

  Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh ; (1)

  Sub Bidang Perhubungan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan jalan dan jembatan, darat dan sungai, pos dan telekomunikasi serta pariwisata. (2)

  Sub Bidang Tata Ruang, Guna Lahan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pengaturan tata ruang dan tata guna lahan, RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), RTTRK (Rencana Teknis Tata Ruang Kota) serta pengaturan, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang seimbang dan serasi.

8. Bidang Sosial Budaya,

  Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan, mental spritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi, pemuda dan olah raga, kependudukan serta pemberdayaan masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi :

   Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dan pengembangan pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintahan;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dan pengembangan ketenagakerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita;  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dan pengembangan informasi dan komunikasi;  Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek serta perumusan kebijakan langkah- langkah pemecahan. Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh ; (1)

  Sub Bidang Pendidikan Mental Spritual mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan untuk pengembangan pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintah. (2)

  Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kependudukan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan untuk pengembangan ketenagakerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita. Dari beberapa bidang yang ada maka bidang Fisik dan Prasarana merupakan bidang yang sangat terkait dengan kegiatan bidang cipta karya. Selengkapnya susunan keorganisasian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tanah Laut dapat di lihat pada bagan berikut ini;

Gambar 10.1 :

  Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut

B. Dinas Pekerjaan Umum

  Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pekerjaan umum yang meliputi pengairan, bina marga, cipta karya dan tata ruang, tata kota dan kebersihan yang dipimpin oleh Kepala Dinas berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

  Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum yang meliputi pengairan, bina marga, cipta karya, pemanfaatan tata ruang, tata kota dan kebersihan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

  Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Laut : 1. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang

  • – undangan yang berlaku; 2.

  penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum;

  3. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pengairan;

  4. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan bina marga;

  5. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan cipta karya dan tata ruang;

  6. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan tata kota dan kebersihan;

  7. pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis; 8.

  Pengelolaan urusan kesekretariatan.

  Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas di bantu oleh seorang Sekretaris yang membawahi 3 Sub Bagian yakni; Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Program, Sub Bagian Keuangan. Kepala Bidang bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas yang membawahi beberapa Seksi, yakni : 1.

  Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahi 3 Orang Kepala Seksi, yakni :  Seksi Perumahan dan Permukiman.

   Seksi Tata Ruang dan Kawasan  Seksi Tata Bangunan 2. Bidang Tata Kota dan Kebersihan, membawahi 2 Orang Kepala Seksi, yakni :  Seksi Tata Kota.

   Seksi Kebersihan 3. Bidang Bina Marga, membawahi 2 Orang Kepala Seksi, yakni :  Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan.

   Seksi Peningkatan, Pemeliharaan dan Pengawasan Jalan dan jembatan 4. Bidang Pengairan , membawahi 2 Orang Kepala Seksi, yakni :  Seksi Irigasi, Sungai, Rawa dan Pantai.

   Seksi Operasi dan Pemeliharaan Pengairan Dari beberapa bidang yang ada maka bidang Cipta karya dan Tata Ruang serta bidang Tata Kota dan Kebersihan merupakan bidang yang sangat terkait dengan kegiatan Cipta Karya. Selengkapnya struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Laut dapat di lihat pada Bagan di bawah ini.

Gambar 10.2 :

  Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten tanah Laut

C. PDAM Tirta Dharma Kabupaten Tanah Laut

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tanah Laut adalah Badan Usaha Milik Daerah yang memiliki tugas dan kewajiban dalam menyelenggarakan pengolahan, penyediaan, serta pelayanan air bersih, melalui pengelolaan infrastruktur fasilitas air bersih serta pengaturan sistem distribusi.

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Tanah Laut yang pada awalnya dibangun pada tahun 2005, memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut.

  

Maksud dan tujuan pembentukan perusahaan ialah membuat dan menjual produk

  untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, apabila pelanggan mendapatkan kepuasan dari kegiatan produksi yang dilaksanakan secara efesien maka profit yang wajar akan diperoleh.

  

Tujuan didirikannya PDAM Kabupaten Tanah Laut adalah untuk melayani air bersih bagi

  seluruh masyarakat secara terus menerus efektif dan efesien yang memenuhi syarat syarat kesehatan dan meningkatkan pengembangan perekonomian daerah.

  Namun dalam merealisasikan kegiatan tersebut diperlukan adanya kesamaan pemahaman persepsi bagaimana agar semua stakeholder memahami secara bersama sama mengembangkan perusahaan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Visi dan Misi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Tanah Laut

  

Visi PDAM Tirta Dharma :

“Menjadikan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tanah Laut yang sehat dan

Terbaik dalam memberikan pelayanan

  

  Pemahaman dari visi tersebut adalah berusaha mencapai aspek profesional dalam pengelolaan yang didasari dari kualitas sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan dalam memberikan pelayanan serta menjadi yang terbaik yang tercermin dari konsistensi pendistribusian air minum ke konsumen selama 24 jam per hari secara berkesinambungan sepanjang musim.

  Sehat :

  PDAM Tirta Dharma senantiasa menerapkan jiwa transparansi, akuntabilitas dan sehat dalam pengelolaan sumber daya maupun keuangan .

  Profesional :

  PDAM Tirta Dharma, kedepan merencanakan pengelolaan sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan yang handal

  Terbaik :

  PDAM Tirta Dharma, mampu memberikan pelayanan prima melalui pendistribusian air minum kepada konsumen selama 24 jam/hari secara berkesinambungan sepanjang tahun.

  Misi PDAM Tirta Dharma :

   Perbaikan kinerja disemua proses  Efesiensi disemua bidang  Peningkatan kwalitas SDM secara Propfesional  Peningkatan Kesejahteraan karyawan  Standarisasi kwalitas pelayanan

  Sasaran, Strategi &Kebijakan A. Sasaran :

  Berdasarkan visi dan misi diatas sasaran utama yang akan dicapai adalah peningkatan kinerja PDAM, yaitu :

  1. Pengembangan Pelayanan Cakupan pelayanan tahun 2014 sebesar 17 % dari total jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut sebanyak 313.725 jiwa dengan jumlah pelanggan seb anyak ……….. sambungan serta pelayanan berwawasan regional.

  2. Full Cost Recovery Rasio antara pendapatan dibagi biaya melebihi 100 %, termasuk didalamnya PDAM dapat membayar tanggung jawab hutang serta dapat memperbaiki atau mengganti peralatan-peralatan sistem produksi dan distribusi.

  3. Pelayanan Prima Seluruh wilayah Kabupaten Tanah Laut terlayani PDAM dengan kualitas air minum, kontinuitas pengaliran selama 24 jam sepanjang tahun serta layanan pelanggan yang cepat, tepat, mudah dan bersahabat.

B. Strategi  Optimalisasi sistem produksi dan distribusi.

   Peningkatan kualitas pelayanan  Pengembangan sumber daya manusia  Peningkatan pendapatan perusahaan C.

  Kebijakan

   Peningkatan cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan

   Sharing PDAM dengan Pemerintah pusat, Propinsi dan Kota dalam Optimalisasi infrastruktur sistem penambahan air baku.  Upaya restrukturisasi hutang dengan Departemen Keuangan  Peningkatan kualitas sumber daya manusia  Efesiensi dan efektivitas dilingkungan kerja.

  Struktur organisasi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Tanah Laut terdiri dari : 1.

  Bupati sebagai Pemilik Modal.

2. Direksi PDAM 3.

  Dewan Pengawas Tugas Direksi PDAM : 1)

  Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawas seluruh kegiatan operasional PDAM; 2)

  Membina Pegawai; 3)

  Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM; 4)

  Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; 5)

  Menyusun rencana strategi Bisnis 5 (lima) tahunan (Business Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Bupati melalui usul Dewan Pengawas; 6)

  Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana Strategi Bisnis (Business Plan/Corporate Plan) kepada Bupati melalui Dewan Pengawas; dan

  7) Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM;

  Wewenang Direksi PDAM : 1)

  Mengangkat dan memberhentikan pegawai PDAM berdasarkan Peraturan Kepegawaian PDAM;

  2) Menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja PDAM dengan persetujuan Dewan

  Pengawas; 3)

  Mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direksi; 4)

  Mewakili PDAM di dalam dan di Luar pengadilan;

  5) Menunjuk Kuasa untuk melakukan perbuatan Hukum mewakili PDAM;

  6) Menandatangani Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan;

  7) Menjual, menjaminkan atau melepaskan asset milik PDAM berdasarkan persetujuan Bupati atas pertimbangan Dewan Pengawas;

  8) Melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian, dan melakukan Kerjasama dengan pihak lain dengan persetujuan Bupati atas Pertimbangan Dewan Pengawas dengan menjaminkan asset PDAM.

Gambar 10.3 :

  Struktur Organisasi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Tanah Laut

D. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tanah Laut

  Badan lingkungan hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah di bidang lingkungan hidup dipimpin oleh kepala badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab dengan Bupati melalui sekretaris Daerah.

  Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Badan lingkungan hidup dalam menjalankan tugas menyelenggarakan fungsi :

  • – undangan yang berlaku.

  f.

  Kelompok jabatan fungsional, dan g.

  Bidang pemantauan dan pemulihan (TAULIH) , terdiri dari :

  Bidang Analisis Pengendalian Dampak Lingkungan (ADPL), terdiri dari :

  Bidang pengawasan,pengendalian dan penegakan hukum lingkungan

  Sekeretariat, terdiri dari :

  Struktur organisasi BLH terdiri atas : a. Badan Lingkungan Hidup b.

  Pengelola urusan kesekretariatan.

  Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis, dan g.

  Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemantauan dan pemulihan (taulih).

  e.

  Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan Analisis Pengendalian Dampak Lingkungan (APDL).

  Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum lingkungan d.

  c.

  Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup.

  b.

  Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup sesuai dengan kebijakan umum yang di tetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang

  a.

  • Sub bagian umum dan kepegawaian
  • Sub bagian perencanaan dan keuangan c.
  • Sub bidang pengawasan, pengendalian kerusakan, pencemaran lingkungan dan penegakan hukum
  • Sub bidang pengembangan kapasitas dan peran serta masyarakat d.
  • Sub bidang analisis dan evaluasi
  • Sub bidang pelayanan dan pembinaan lingkungan hidup e.
  • Sub bidang pemantauan kualitas lingkungan
  • Sub bidang pemulihan kualitas lingkungan f.

  Unit Pelaksana Teknis

  Dalam penyusunan RIPJM Kabupaten Tanah Laut ini harus didukung oleh berbagai komponen lembaga dalam penyelenggaraannya sehingga dapat menggambarkan interaksi pengelolaan antar beberapa komponen lembaga yang harus terintegrasi, efektif dan efisien, sehingga sangat tergantung pada efektivitas beberapa komponen lembaga yang terlibat dalam penyusunan RIPJM ini. Berdasarkan fakta ini, maka rencana pengembangan kapasitas dalam penyelenggaraan investasi jangka menengah diarahkan untuk menjamin adanya penguatan kelembagaan, perbaikan tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang mencakup peningkatan keterampilan dan kualifikasi, perbaikan sistem administrasi dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Tanah Laut. Dalam rangka itu rencana peningkatan kapasitas disusun berdasarkan prinsip : 1.

  Berjangka waktu, yaitu 5 tahun 2. multiple stakeholder 3. bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas / luar tetapi datang dari stakeholder-nya sendiri

  4. mengacu pada kebijakan nasional.

  Gambar 10.4

  Hubungan Kordinasi Antar Pemerintahan Pemerintah

  Pemerintah Pemerintah Pusat

  Provinsi Tingkat Kab/Kota

  Bupati

  Gubernur &dinas Kementerian

  Wakil Bupati

  Tingkat Propinsi Pekerjaan Umum Satker & Cabang Sekretaris Daerah Kab.

  Kementerian dinas pusat di Keuangan provinsi

6.1.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan

  kait

  adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

  Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

  Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan.

  Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya.

  

Tabel-10.1

  Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tanah Laut

UNIT/BAGIAN YANG PERAN INSTANSI DALAM MENANGANI NO.

  1 Badan Perencanaan

  a) Bidang Fisik dan

  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, Pembangunan Daerah

  Prasarana pelaksana, koordinasi rencana (Bappeda) pembangunan perhubungan dan pariwisata;

  b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan; c)

  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup; d)

  Pelaksana inventarisasi permasalahan,

UNIT/BAGIAN YANG PERAN INSTANSI DALAM MENANGANI NO.

  perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan;

  e) Penyiapan dan koordinasi penyusunan

  RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), RTTRK (Rencana Teknis Tata Ruang Kota).

  2 Dinas Pekerjaan Umum

  a) Bidang Penataan ruang.

  Perumusan kebijakan teknis dalam Bidang Cipta Karya dan

  Bidang Cipta Karya bidang penataan ruang dan cipta karya; Tata Ruang

  b) Penyelenggaraan urusan dan pelayanan dibidang penataan ruang dan cipta karya; c)

  Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pengawasan bidang penataan ruang dan cipta karya;

  3 Dinas Pekerjaan Umum

  a) Bidang Tata Kota dan

  Perumusan kebijakan teknis dalam bidang Bidang Tata Kota dan

  Kebersihan kebersihan; Kebersihan

  b) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengangkutan sampah dan tempat pembuangan akhir;

  c) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi peningkatan kebersihan; d)

  Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penanggulangan dan pengelolaan sampah;

UNIT/BAGIAN YANG PERAN INSTANSI DALAM MENANGANI NO.

  4 PDAM Tirta Dharma

  a) perencanaan, melakukan Tugas Direksi PDAM Menyusun

  Kabupaten Tanah Laut Tirta Dharma Kabupaten koordinasi dan pengawas seluruh kegiatan Tanah Laut operasional PDAM; b)

  Membina Pegawai;

  c) Mengurus dan mengelola kekayaan

  PDAM;

  d) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; e)

  Menyusun rencana strategi Bisnis 5 (lima) tahunan (Business Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Bupati melalui usul Dewan Pengawas;

  f) Menyusun dan menyampaikan Rencana

  Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana Strategi Bisnis (Business Plan/Corporate Plan) kepada Bupati melalui Dewan Pengawas; dan Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM;

  5 Badan Lingkungan Hidup

  e) Bidang penanggulangan

  Perumusan kebijakan teknis dalam bidang (BLH)

  & Pengelolaan limbah Limbah;

  f) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengangkutan limbah dan pengolahannya;

  g) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi peningkatan pengelolaan limbah; h)

  Perumusan dan penetapan kebijakan

UNIT/BAGIAN YANG PERAN INSTANSI DALAM MENANGANI NO.

  operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penanggulangan dan pengelolaan limbah;

  Selain organisasi penyelenggaraan urusan bidang keciptakaryaan yang telah dikemukakan di atas, terdapat organisasi yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan penyusunan RPI2-JM dan memegang peran strategis dalam pelaksanaan RPI2- JM yang akan datang di Kabupaten Tanah Laut. Organisasi tersebut adalah Satuan Tugas (SATGAS) Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tanah Laut yang dibentuk atas dasar SK Bupati Tanah Laut No. 188.45/652-KUM/2015 yang di sahkan pada tanggal 4 agustus 2015, Menurut SK Bupati tersebut, organisasi Satgas RPI2-JM ini pada dasarnya bertugas untuk :

  1. Tim Pengarah : a.

  Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya.

  b.

  Menetapkan kebijakan program dan anggaran yang akan dialokasikan kedalam APBN dan APBD Kabupaten c. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerjasama di Kabupaten Tanah Laut atau daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi

  2. Tim Pelaksana : a.

  Melaksanakan tugas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat kabupaten c.

  Melaksanakan tugas evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus pendampingan RPI2-JM daerah Kabupaten Tanah Laut.

  Secara diagramatis, Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Kabupaten Tanah Laut adalah sebagai berikut :

  Gambar 10.5

  Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Bidang Pu/Cipta Karya Kabupaten Tanah Laut

6.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

  Pemerintah Kabupaten Tanah Laut didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur yang Handal. Sebagian besar aparatur/pegawai yang menangani bidang Cipta Karya adalah lulusan D3 dan Sarjana. Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

  

Tabel: 10.2

  Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

  Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan Jabatan Fungsional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gol I :

  ….org Pria : org < SMA : org - Gol II : ….org

  Wanita : org SMA : org Gol III : ….org Dipl. : org

  Gol IV : ….org S1 : org S2 : org S3 : org Dinas Pekerjaan Umum

  Gol I : ….org Pria : org < SMA : org - Gol II : ….org Wanita : org SMA : org

  Gol III : ….org Dipl. : org Gol IV :

  ….org S1 : org S2 : org S3 : org

  Dinas Kebersihan dan Pertmanan TIM PENGARAH BUPATI TANAH LAUT TIM PELAKSANA

  Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan Jabatan Fungsional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gol I :

  ….org Pria : org < SMA : org - Gol II : ….org Wanita : org SMA : org Gol III : ….org Dipl. : org Gol IV : ….org

  S1 : org S2 : org S3 : org PDAM Tirta Dharma Tanah Laut

  Gol I : ….org Pria : org < SMA : org - Gol II :

  ….org Wanita : org SMA : org Gol III : ….org Dipl. : org Gol IV : ….org S1 : org

  S2 : org S3 : org

6.1.4 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Tujuan dari analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi

   Struktur Organisasi perangkat daerah yang menangani Bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk mendukung program pembangunan khususnya Bidang Cipta Karya  Semua jabatan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dengan bidang Cipta Karya telah terisi sehingga tidak ada perangkapan jabatan 2.

  Tugas dan Fungsi Organisasi  Pembagian tugas dan fungsi antara satuan kerja telah merata demikian pula wewenang dan tanggungjawab sudah jelas

   Uraian tugas para pimpinan telah ada yang dirumuskan dalam SK Bupati sehingga telah jelas dan mampu menghindari kemungkinan tumpang tindih yang tidak perlu 3.

  Faktor-Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi  Dari segi struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut sangat dipengaruhi dan tergantung kepada Pemerintah Pusat, dalam arti sepenuhnya mengikuti pedoman yang diberikan oleh pemerintah Pusat.

   Bertambahnya jumlah penduduk serta kemampuan APBD Kabupaten Tanah Laut sangat mempengaruhi struktur organisasi yang ada 4. Permasalahan Dalam Keorganisasian

   Pengangkatan pejabat untuk menduduki jabatan tertentu dalam struktur SKPD masih menekankan pangkat/golongan

   Koordinasi external antara lembaga terkait dengan bidang Cipta Karya masih kurang  Allokasi personil ke instansi sering tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan seperti keahlian dan latar belakang pendidikan  Seringnya terjadi mutasi khususnya SDM yang memiliki kemampuan di bidang

  Cipta Karya ke instansi di luar bidang Cipta Karya  Kurangnya sarana dan prasarana bidang Cipta Karya seperti kurangnya sarana angkutan sampah, fasilitas sarana dan prasarana air limbah, serta saluran drainase  Terbatasnya biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya pembangunan untuk sarana dan prasarana sanitasi  Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya sanitasi untuk kesehatan lingkungan dan masyarakat

6.1.5 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Tanah Laut adalah sebagai berikut : 1.

  Perda Penetapan Organisasi Pemerintah  Perda penetapan organisasi sudah menguraikan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada.

2. Mekanisme hubungan kerja internal dan eksternal

   Koordinasi internal didalam satuan kerja yang ada sudah dilakukan demikian pula halnya koordinasi eksternal antara satuan kerja terkait bidang Cipta karya namun perlu ditingkatkan lagi 3.

  Acuan PP nomor 41 tahun 2007  Organisasi bidang ke Cipta Karyaan sudah mengacu pada PP nomor 41 Tahun 2007 dan semua sektor bidang Cipta Karya sudah masuk dalam struktur yang ada seperti bidang air minum, air limbah, persampahan dan drainase 4.

  Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah  Tugas, wewenang dan tanggungjawab dari masing unit kerja sudah jelas namun dalam pelaksanaanya terkendala karena jumlah SDM yang terbatas dan kemampuan yang tidak merata 5.

  Faktor eksternal yang mempengaruhi ketata laksanaan perangkat kerja daerah  Adanya tugas-tugas lain dari Kepala Daerah yang dibebankan kepada kepala satuan kerja di luar tugas pokok dan fungsinya.

6.1.6 Analisis SDM Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM Bidang Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya di Kota Banjaremasin adalah sebagai berikut : 1.

  Ketersediaan SDM  SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam satuan kerja perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya 2.

  Permasalahan dalam manajemen SDM

   Adanya tambahan pegawai namun sering tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan seperti keahlian dan latar belakang pendidikan  Pegawai yang memiliki kemampuan dibidang Cipta Karya di mutasi ke satuan kerja yang tidak terkait dengan bidang Cipta Karya  Reward bagi SDM yang berprestasi dan funishment kepada SDM yang melakukan kesalahan belum dijalankan sebagaimana mestinya 3.

  Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM  Kurangnya pelatihan serta kemauan personil untuk mengembangkan diri dan berusaha untuk tau dan maju khususnya pada hal-hal terkait dengan pekerjaan yang baru  Adanya aturan dari Pemerintahan Pusat terkait dengan penerimaan PNS yang memprioritaskan tenaga honor serta pengadaan tenaga medis dan tenaga guru

  

Tabel-10.3:

  Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

  Jumlah Jumlah Pegawai Tingkat

No Instansi Pegawai Yang yang dibutuhkan (5

Pendidikan

  Ada th ke depan)

  1. Bidang Fisik dan S2 Prasarana Bappeda

  … orang … orang Perenc.Kota

  • … orang … orang
  • S1

  Lingkungan

  … orang … orang T.Lingkungan

  • … orang …. orang

  T.Sipil,

  • …. orang … orang
  • SLTA … orang … orang SLTP … orang … orang

  T.Planologi

  2. Bidang Cipta Karya S2: Dinas Pekerjaan

  Teknik sipil … orang … orang

  • Umum S1
  • T.Sipil … orang … orang
  • T.Arsitektur … orang … orang
  • … orang … orang

  • T.Lingkungan
  • D3
  • SLTA
  • Teknik sipil
  • S1
  • T.Sipil
  • T.Arsitektur
  • T.Lingkungan
  • SLTA

  … orang … orang … orang … orang … orang … orang

  Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan untuk menjawab tantangan yang ada (strategi W-T).

  Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

  … orang … orang … orang … orang … orang … orang

  … orang … orang … orang … orang … orang … orang

  S2:

  4. Badan Lingkungan Hidup (BLH)

  … orang … orang … orang … orang … orang … orang

  S2:

  3. Bidang Tatat Kota dan Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum

  … orang … orang

  … orang … orang

  No Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Yang Ada Jumlah Pegawai yang dibutuhkan (5 th ke depan)

  • D3

  • Teknik sipil
  • S1
  • T.Sipil
  • T.Arsitektur
  • T.Lingkungan
  • D3
  • SLTA

6.1.7 Analisis SWOT Kelembagaan

  Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan seperti pada Tabel-10.4.

  

Tabel-10.4:

  Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

  PELUANG (O) ANCAMAN (T) a.

  a. jumlah Adanya dukungan dana Bertambahnya dari pusat dan provinsi penduduk dan Pesatnya untuk menunjang perkembangan daerah pengembangan sanitasi urban mengakibatkan

  FAKTOR

  b. SPAM beban prasarana dasar Pengembangan

  EKSTERNAL untuk seluruh kota khususnya sanitasi semakin

  c. kemungkinan berat dan tidak terkontrol Adanya kerjasama dengan b.

  Kondisi topografi relatif pengembang, khususnya datar sehingga menyulitkan pengembangan di pengaliran sistem drainase perumahan baru dan air limbah dengan d. sistem grafitasi

  Kesempatan kerjasama dg perusahaan swasta dalam c. tingkat

  Rendahnya memanfaatkan dana CSR partisipasi masyarakat e. baik dalam pembiayaan

  Adanya kesempatan untuk mengikuti Bimtek dari sanitasi maupun dalam pusat terkait dengan tugas menjaga kebersihan pokok dan fungsi lingkungan.

  f. kesempatan Adanya

  FAKTOR mendapatkan bantuan

  hibah dari lembaga donor

  INTERNAL

  (Ausaid, INDII, IBRD, ADB)

  g. perumahan Promosi berwawasan lingkungan

KEKUATAN (S)

  a. kelembagaan,

  a. menyiapkan a. Secara Segera Meningkatkan sosialisasi lembaga yang ada dan persaratan/dokumen yang kepada masyarakat dan terkait dengan bidang Cipta dibutuhkan pemerintah swasta dalam Karya mempunyai pusat dan lembaga donor menanggulangi masalah kewenangan yang kuat sebagai persaratan untuk sanitasi karena ditetapkan ber mendapatkan bantuan b.

  Meningkatkan penegakan dasarkan Perda hibah hukum bagi masyarakat b. dokumen

  b. dan badan hukum yang Tersedianya Meningkatkan sosialisasi perencanaan yg cukup kepada masyarakat, melakukan pelanggaran lengkap seperti RPJMD, RISPAM, SSK, SPPIP, RISPAM dll c. Pembagian tugas dan fungsi antara satuan kerja telah merata demikian pula wewenang dan tanggungjawab sudah jelas d. Uraian tugas para pimpinan telah ada yang dirumuskan dalam SK Bupati sehingga telah jelas dan mampu menghindari tumpang tindih yang tidak perlu. pengembang terkait dengan isu2 lingkungan.

  c.

  Jangkauan pelayanan a.

  c.

  Meningkatkan kinerja pembiayaan bidang Cipta karya dg memanfaatkan dana dari masyarakat, swasta/CSR, pemerintah pusat, dan lembaga donor dalam pengembangan sanitasi.

  Meningkatkan kinerja pegawai dalam melasanakan fungsi koordinasi dan penyuluhan kepada masyarakat b.

  a.

  Menerapkan program karier pegawai e. Campaign kepada pengambil keputusan terkait (DPR dan eksekutip) terkait dengan isu2 lingkungan.

  d.

  Meningkatkan kinerja lembaga-lembaga yang terkait dengan bidang Cipta karya b. Pengadaan pegawai yang memiliki pendidikan dan kemampuan di bidang Cipta Karya c. Menerapkan reward dan funishment kepada pegawai.

  g.

  Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan/ bimtek d.

  Karya seperti sarana & prasarana persampahan, air limbah, drainase.