Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan obat sirup ``Merek X`` - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

OPTIMASI KOMPOSISI DAN KECEPATAN ALIR FASE GERAK SISTEM
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA
PEMISAHAN SALBUTAMOL SULFAT DAN GUAIFENESIN DALAM
SEDIAAN OBAT SIRUP “MEREK X”

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Aries Mulyawan
NIM: 108114037


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

OPTIMASI KOMPOSISI DAN KECEPATAN ALIR FASE GERAK SISTEM
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA
PEMISAHAN SALBUTAMOL SULFAT DAN GUAIFENESIN DALAM
SEDIAAN OBAT SIRUP “MEREK X”

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :
Aries Mulyawan
NIM: 108114037

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Persetujuan Pembimbing


OPTIMASI KOMPOSISI DAN KECEPATAN ALIR FASE GERAK SISTEM
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA
PEMISAHAN SALBUTAMOL SULFAT DAN GUAIFENESIN DALAM
SEDIAAN OBAT SIRUP “MEREK X”

Skripsi yang diajukan oleh:
Aries Mulyawan
NIM : 108114037

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Tanggal ………………………

Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt.

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

OPTIMASI KOMPOSISI DAN KECEPATAN ALIR FASE GERAK SISTEM
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA
PEMISAHAN SALBUTAMOL SULFAT DAN GUAIFENESIN DALAM
SEDIAAN OBAT SIRUP “MEREK X”
Oleh :
Aries Mulyawan
NIM : 108114037
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : 01 April 2014

Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.

Panitia Penguji :

Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt.

…………..

2. Jeffry Julianus, M.Si.

…………..

3. Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc.


…………..

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Halaman Persembahan

“For God so loved the world that he
gave his only son. So that everyone
who believes in him may not perish
but may have eternal life”
John 3:16


“Ask, and it will be given to you; seek, and you will find; knock, and it
will be opened to you.” – Matthew 7:7
Aku tak akan pernah menyerah untuk terus memikul salib-Mu Tuhan,
dan aku tak akan pernah berhenti untuk percaya bahwa Engkau selalu
ada untukku. Aku tahu ini semua tidak akan ada artinya tanpa ada
campur tangan-Mu, Terima Kasih Tuhan Yesus Kristus
“Impian itu ada untuk dicapai bukan tuk diimpikan terus-

menerus tanpa tahu cara mencapainya” - Aries mulyawan

Karya ini saya persembahkan kepada Allah Bapa, Yesus Kristus, Roh
kudus pelindung-ku, Papa, Mama, Saudara-ku, Almamater ku, seluruh
dosen dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan
skripsi ini.

~KEEP MOVING FORWARD~

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari diberlakukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sangsi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Yogyakarta, Febuari 2014
Penulis

(Aries Mulyawan)

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Aries Mulyawan

Nomor Mahasiswa

: 108114037

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

OPTIMASI KOMPOSISI DAN KECEPATAN ALIR FASE GERAK SISTEM
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA
PEMISAHAN SALBUTAMOL SULFAT DAN GUAIFENESIN DALAM
SEDIAAN OBAT SIRUP “MEREK X”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam

bentuk

media

lain,

mengelolanya

dalam

bentuk


pangkalan

data,

mendistribusikan secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: Febuari 2014
Yang menyatakan

(Aries Mulyawan)

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerah yang telah diberikan sehingga penelitian dan penyusunan skrupsi yang
berjudul “Optimasi Komposisi dan Kecepatan Alir Fase Gerak Sistem Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi Fase Terbalik pada Pemisahan Salbutamol Sulfat dan
Guaifenesin dalam Sediaan Obat Sirup “Merek X”” dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana farmasi
(S.Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini,
penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing, memberi masukan dan jalan keluar serta saran yang sangat
bermanfaat dalam menyelesaikan penelitian ini hingga penyusunan naskah
skripsi.
3. Jeffry Julianus, M.Si. dan Florentinus Dika Octa Riswanto, M. Sc. selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun
dalam penyusunan skripsi.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
mendampingi, membagi ilmu dan pengalamannya yang sangat bermanfaat
dalam bidang farmasi.
5. Seluruh Staf laboratorium kimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma terutama Mas Agung, Mas Bimo, Mas Kayat, Pak Parlan, Mas
Ottok, Pak Mus, dan Pak Iswanto yang telah banyak membantu dan bersedia
untuk direpotkan selama penulis menyelesaikan penelitian skripsi ini.
6. PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories yang telah bersedia memberikan
senyawa standar salbutamol sulfat yang berguna bagi penelitian.
7. Yani Ardiyanti, SF., Apt. selaku mahasiswa Strata-2 Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, yang telah bersedia memberikan senyawa standar
guaifenesin yang berguna bagi penelitian.
8. Orang Tua, Hendra wijaya, Dicky Chandra keluargaku tercinta yang telah
memberikan semangat, doa dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Agustinus Hendy L., Priscilla Novelia S. sebagai teman seperjuangan skripsi
satu tema yang telah membantu dan memberi semangat dalam penelitian ini.
10. Teman-teman

“three

musketeers”,

terima

kasih

atas

persahabatan,

kegembiraan, dan semangat yang diberikan sejak SMA sampai sekarang.
11. Lelo, Stevan, Christian, Didit, Daniel, dan semua teman-teman FST A 2010
yang bersama-sama berjuang dalam skripsinya masing-masing, terima kasih
atas dukungan, doa, dan bantuan selama perkuliahan.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Teman-Teman angkatan 2010 Fakultas Farmasi Sanata Dharma, terima kasih
atas pengalaman dan kebersamaan selama ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih atas dukungannya.
Penulis menyadari bahwa masih di dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca dan
dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ....................................................... vi
PRAKATA ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
INTISARI....................................................................................................... xix
ABSTRACT ..................................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
1. Rumusan masalah................................................................... 4
2. Keaslian penelitian ................................................................ 5
3. Manfaat penelitian ................................................................. 6
B. Tujuan................................................................................................. 7

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Tujuan umum ......................................................................... 7
2. Tujuan khusus ........................................................................ 7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Salbutamol sulfat ................................................................................ 8
B. Guaifenesin ......................................................................................... 9
C. Metode analisis salbutamol sulfat dan guaifenesin ............................ 10
D. Spektrofotometer UV ........................................................................ 11
1. Radiasi Elektromagnetik ....................................................... 11
2. Serapan Senyawa ................................................................... 13
3. Gugus-Gugus Yang Berperan Dalam Penyerapan Radiasi
Elektromagnetik ..................................................................... 15
E. Larutan bufer ...................................................................................... 15
F. Kromatografi cair kinerja tinggi ......................................................... 17
1. Pengenalan dan instrumentasi KCKT .................................. 17
a. Kolom .................................................................. 19
b. Fase Gerak .......................................................... 20
c. Detektor .............................................................. 22
2. Mekanisme Pemisahan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi Fase Terbalik ............................................................ 22
3. Parameter-Parameter Penting Dalam Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi ...................................................................... 23
a. Parameter Waktu Retensi .................................... 23
b. Faktor Kapasitas .................................................. 24
c. Efisiensi Kolom ................................................... 24
d. Asymmetry factor dan Tailing Factor ................. 26
G. Landasan teori .................................................................................... 28
H. Hipotesis............................................................................................. 29

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 30
B. Variabel Penelitian ............................................................................. 30
1. Variabel bebas .................................................................. 30
2. Variabel tergantung .......................................................... 30
3. Variabel pengacau terkendali ........................................... 31
C. Definisi Operasional ........................................................................... 31
D. Bahan Penelitian ................................................................................. 31
E. Alat penelitian .................................................................................... 32
F. Tatacara Penelitian ............................................................................. 33
1. Pembuatan asam fosfat 0,1M .......................................... 33
2. Pembuatan bufer kalium dihidrogen fosfat 0,01M .......... 33
3. Pembuatan fase gerak ...................................................... 33
4. Pembuatan larutan baku salbutamol sulfat dan
guaifenesin yang digunakan untuk penentuan
panjang gelombang.......................................................... 33
5. Pembuatan Pembuatan larutan baku salbutamol
sulfat dan guaifenesin yang digunakan untuk
optimasi dengan metode KCKT ...................................... 34
6. Pembuatan larutan baku campuran salbutamol sulfat
dan guaifenesin ................................................................ 35
7. Penentuan
panjang
gelombang
pengamatan
salbutamol sulfat dan guaifenesin dengan
spektrofotometer UV-Vis ................................................ 35
8. Preparasi sampel .............................................................. 36
9. Optimasi salbutamol sulfat dan guaifenesin dengan
menggunakan metode KCKT fase terbalik ..................... 36
G. Analisis Hasil ............................................................................... 38
1. Bentuk peak pemisahan salbutamol sulfat dan
guaifenesin ....................................................................... 39

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Waktu retensi.................................................................... 40
3. Nilai resolusi .................................................................... 40
4. Nilai HETP ....................................................................... 40
5. Nilai koefisien variansi ..................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemilihan pelarut .................................................................................... 42
B. Penentuan fase gerak ............................................................................... 43
C. Pembuatan larutan baku .......................................................................... 47
D. Penentuan panjang gelombang pengamatan salbutamol sulfat dan
guaifenesin menggunakan spektrofotometer UV-Vis ............................. 49
E. Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak ................................. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 81
B. Saran ....................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82
LAMPIRAN ................................................................................................... 84
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 97

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.

Jenis bufer yang sering digunakan pada sistem KCKT fase
terbalik ...................................................................................... 17

Tabel II.

Karakteristik beberapa pelarut yang digunakan dalam
sistem KCKT ........................................................................... 21

Tabel III.

Indeks polaritas campuran fase gerak metanol : bufer
fosfat 0,01M pH3 ...................................................................... 46

Tabel IV.

Waktu retensi baku salbutamol sulfat dan guaifenesin ............. 54

Tabel V.

Nilai tailing factor salbutamol sulfat dan guaifenesin ............. 58

Tabel VI.

Hasil optimasi salbutamol sulfat dan guaifenesin
berdasarkan bentuk puncak ....................................................... 59

Tabel VII.

Nilai resolusi pada sampel yang mengandung salbutamol
sulfat dan guaifenesin pada fase gerak metanol : bufer
fosfat 0,01M 40:60; 45:55; 50:50; 55:45 dan 60:40 dengan
kecepatan alir 0,5 dan 1 mL/menit ............................................ 60

Tabel VIII. Uji kesesuaian sistem salbutamol sulfat pada pemisahan
larutan baku campuran salbutamol sulfat 1,6 µg/mL dan
guaifenesin 120 µg/mL dengan fase gerak metanol : bufer
fosfat 0,01M 40:60 pada kecepatan alir 1,0 mL/menit ............. 78
Tabel IX.

Uji kesesuaian sistem guaifenesin pada pemisahan larutan
baku campuran salbutamol sulfat 1,6 µg/mL dan
guaifenesin 120 µg/mL dengan fase gerak metanol : bufer
fosfat 0,01M 40:60 pada kecepatan alir 1,0 mL/menit ............. 78

Tabel X.

Uji kesesuaian sistem resolusi dan faktor kapasitas pada
pemisahan larutan baku campuran salbutamol sulfat 1,6
µg/mL dan guaifenesin 120 µg/mL dengan fase gerak
metanol : bufer fosfat 0,01M 40:60 pada kecepatan alir 1,0
mL/menit ................................................................................... 79

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.

Struktur salbutamol sulfat....................................................... 8

Gambar 2.

Struktur guaifenesin................................................................ 9

Gambar 3.

Skema panjang gelombang ..................................................... 12

Gambar 4.

Skema eksitasi elektron .......................................................... 13

Gambar 5.

Skema sistem KCKT .............................................................. 19

Gambar 6.

Struktur oktadesilsilan (C18) ................................................... 19

Gambar 7.

Penentuan waktu retensi (tR) dan waktu mati (t0)................... 24

Gambar 8.

Penentuan parameter efisiensi kolom ..................................... 25

Gambar 9.

Penentuan parameter asymmetry factor.................................. 26

Gambar 10.

Perbedaan bentuk peak tailing dan fronting ........................... 27

Gambar 11.

Penentuan asymmetry factor dan tailing factor ...................... 27

Gambar 12.

Gugus kromofor dan auksokrom dari salbutamol sulfat ........ 50

Gambar 13.

Gugus kromofor dan auksokrom dari guaifenesin ................. 50

Gambar 14.

Spektra salbutamol sulfat pada 3 seri konsentrasi .................. 51

Gambar 15.

Spektra guaifenesin pada 3 seri konsentrasi ........................... 51

Gambar 16.

Spektra gabungan salbutamol sulfat dan guaifenesin ............. 52

Gambar 17.

Interaksi zat analit dengan fase diam (oktadesilsilan) ............ 55

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 18.

Interaksi zat analit dengan fase gerak ..................................... 56

Gambar 19.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(40:60) dengan kecepatan alir 0,5 mL/menit .......................... 62

Gambar 20.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(40:60) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit .......................... 63

Gambar 21.

Gugus residu silanol bebas ..................................................... 64

Gambar 22.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(45:55) dengan kecepatan alir 0,5 mL/menit .......................... 66

Gambar 23.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(45:55) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit .......................... 67

Gambar 24.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(50:50) dengan kecepatan alir 0,5 mL/menit .......................... 69

Gambar 25.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(50:50) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit .......................... 70
Gambar 26.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(55:45) dengan kecepatan alir 0,5 mL/menit .......................... 72

Gambar 27.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(55:45) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit .......................... 73

Gambar 28.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(60:40) dengan kecepatan alir 0,5 mL/menit .......................... 75

Gambar 29.

Kromatogram salbutamol sulfat konsentrasi 10 µg/mL,
guaifenesin konsentrasi 60 µg/mL dan sampel pada
komposisi fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01M
(60:40) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit .......................... 76

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Certificate of Analysis (CoA) baku salbutamol sulfat ............ 85

Lampiran 2.

Certificate of Analysis (CoA) baku guaifenesin ..................... 87

Lampiran 3.

Perhitungan polaritas fase gerak yang dioptimasi .................. 90

Lampiran 4.

Uji Kesesuaian Sistem KCKT. Kromatogram Salbutamol
sulfat 1,2 µg/mL dan Guaifenesin 80 µg/mL ......................... 91

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Salbutamol sulfat dan guaifenesin merupakan zat aktif yang terdapat dalam
sediaan obat sirup yang ditujukan pada pasien yang mengalami batuk yang disertai
dengan sesak nafas (asma). Kombinasi salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam
sediaan obat harus dapat menghasilkan efek farmakologis yang diinginkan sehingga
perlu adanya penjaminan mutu terkait kadar salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam
sediaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal dari metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik sebagai metode yang
digunakan dalam penetapan kadar salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan
obat sirup “merek X”. Dilakukan optimasi untuk menentukan sistem KCKT fase
terbalik menggunakan kolom C18 dengan fase gerak metanol : 0,01M kalium
dihidrogen fosfat pH 3,0 (40:60), (45:55), (50:50), (55:45) dan (60:40) serta
kecepatan alir 0,5 dan 1,0 mL/menit dengan parameter uji berupa: bentuk peak,
retention time (tR), nilai resolusi, nilai koefisien variansi dari resolusi, tailing factor,
HETP, area under curve (AUC) dan waktu retensi salbutamol sulfat dan guaifenesin.
Kondisi optimum sistem KCKT fase terbalik yang diperoleh adalah fase
gerak metanol : 0,01M kalium dihidrogen fosfat pH 3,0 (40:60) pada kecepatan alir
1,0 mL/menit. Kondisi ini memenuhi parameter pemisahan yang baik yaitu tailing
factor salbutamol sulfat 1,439 dan guaifenesin 0,767, waktu retensi salbutamol sulfat
2,905 dan guaifenesin 8,750 menit, dan nilai resolusi yaitu 10,462, nilai HETP paling
kecil yaitu 48,440 dan nilai %RSD < 2%.
Kata kunci: Salbutamol sulfat, guaifenesin, optimasi metode KCKT fase terbalik

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Salbutamol sulphate and guaifenesin are active substances contained in
syrup dosage form for cough disease accompanied by dyspnoea (asthma).
Combination of salbutamol sulphate and guaifenesin in drug preparation have to
produce pharmacological effect, so the drug preparation needs the quality assurance
of product related to levels of salbutamol sulphate and guaifenesin.
This study aims to determine the optimum conditions for Reverse Phase
High Performance Liquid Chromatography (RP-HPLC) to analysis of salbutamol
sulphate and guaifenesin in syrup dosage form brand “X”. RP-HPLC system using
C18 column with methanol : potassium dihydrogen phosphate 0.01M pH 3.0 (40:60),
(45:55), (50:50), (55:45) and (60:40) as mobile phase with varying flow rate 0,5 and
1,0 mL/min to determine peak shape, retention time (tR), resolution, coefficient of
variation value of resolution, tailing factor, HETP, area under curve (AUC), and
retention time of salbutamol sulphate and guaifenesin.
The optimum condition of RP-HPLC that could be achieved is methanol :
potassium dihydrogen phosphate 0.01M pH 3.0 (40:60) in the flow rate 1.0 mL/min.
this optimum condition has fulfill the good separation parameters which are tailing
factor value for salbutamol sulphate 1.439 and guaifenesin 0.767, retention time of
salbutamol sulphate 2.905 and guaifenesin 8.750 min, with resolution value is 10.462,
and coefficient of variation (%CV) value is more than 2%.
Keywords: Salbutamol sulphate, guaifenesin, optimization method of RP-HPLC

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuk merupakan aksi untuk perlindungan dan pertahanan tubuh dengan cara
mengeluarkan mucus, zat asing, dan infeksi oleh mikroorganisme dari laring, trakea
atau bronkus menuju keluar tubuh (Asdie, 1995). Salah satu obat yang digunakan
dalam pengobatan batuk berdahak adalah guaifenesin.
Asma merupakan penyakit kronik pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan adanya hiperaktivitas bronkus yaitu kepekaan saluran napas terhadap berbagai
ransangan. Penyakit asma termasuk dalam lima besar penyakit yang dapat
menyebabkan kematian, di dunia ada sekitar 5-30% manusia yang menderita akibat
penyakit asma. Prevalensi penyakit asma di Indonesia diperkirakan 3,32% dari
jumlah penduduk (Oemiati dkk., 2010). Salah satu obat yang digunakan dalam
pengobatan asma adalah salbutamol sulfat.
Pada penggunaannya, kombinasi salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam
sediaan obat sirup ditujukan pada pasien yang mengalami batuk yang disertai oleh
sesak nafas (asma). Seperti obat-obat pada umumnya, kombinasi salbutamol sulfat
dan

guaifenesin

dalam

sediaan

obat

1

harus

dapat

menghasilkan

efek

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

farmakologis yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu penetapan kadar salbutamol
sulfat dan guaifenesin dalam sediaannya untuk menjamin ketepatan dosis tiap sediaan
sehingga dapat menjamin dihasilkannya efek farmakologis dan keamanan obat dalam
pemakaiannya.
Guaifenesin (3-(2-metoksifenoksi)-1,2-propanadiol) merupakan obat batuk
yang memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan
mengurangi kekentalan sputum dengan cara merangsang selaput lendir lambung,
sehingga sekresi bronkial naik melalui reflex parasimpatik untuk membuang sputum
(Walode dkk., 2013). Guaifenesin berbentuk serbuk hablur, putih sampai agak
kelabu. Guaifenesin larut dalam air, etanol, kloroform, dan propilen glikol tetapi agak
sukar larut dalam gliserin (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI,
1995). Guaifenesin memiliki bobot molekul 198,2 g/mol; titik lebur 78-82oC; nilai
log P (oktanol/air)= 1,4; dalam suasana asam memiliki panjang gelombang
maksimum (λmax) 273 nm dengan nilai 𝐴1%
1𝑐𝑚 =125a (Moffat dkk., 2011).

Salbutamol sulfat merupakan salah satu obat yang banyak digunakan dalam

pengobatan penyakit asma. Salbutamol sulfat biasanya diberikan melalui rute inhalasi
untuk efek langsung pada otot polos bronkus. Salbutamol bekerja pada reseptor β2adrenergik agonis dengan menghasilkan efek bronkodilatasi. Dosis salbutamol sulfat
dalam sediaan inhalasi adalah 2,5-5 mg (Anonim1, 2013).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Salbutamol sulfat mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari
101,0% (C13H21NO3)2.H2SO4 dihitung terhadap zat anhidrat. Salbutamol sulfat
berbentuk serbuk putih atau hampir putih, mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol, kloroform, dan dalam eter (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan RI, 1995). Salbutamol sulfat dalam suasana asam memiliki λmax 276nm,
1%
𝐴1%
1𝑐𝑚 = 71a dan dalam suasana basa memiliki λmax 245nm dan 𝐴1𝑐𝑚 = 510a; serta

λmax 295nm dan 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 133a. Sifat kimia salbutamol sulfat antara lain nilai log P

(oktanol/air) = 0,6 serta nilai pKa 9,3 dan 10,3 (Moffat dkk., 2011).

Penelitian mengenai salbutamol dan guaifenesin dilakukan oleh Walode,
S.G., Deshpande, S.D., dan Deshpande, A.V. (2013) dalam indikasi stabilitas metode
metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase terbalik untuk estimasi simultan
salbutamol sulfat dan guaifenesin menggunakan jenis kolom ODS-3V C18 (250 x 4,6
mm), fase gerak campuran asetonotril : 50 mM bufer dinatrium hidrogen fosfat dan
0,1% trietilamin (36:64 v/v pH 3,0) dan kecepatan alir fase gerak 0,8 mL/menit
memberikan hasil % recovery antara 99,82-101,07%, % RSD < 1,81 dan koefisien
korelasi 0,998 untuk salbutamol sulfat dan 0,999 untuk guaifenesin. Penelitian yang
akan dilakukan adalah optimasi pemisahan campuran salbutamol dan guaifenesin
sebagai zat aktif dalam sediaan obat sirup “merek X” mengunakan jenis kolom C18
fase gerak metanol : 0,01M kalium dihidrogen fosfat dan pengaturan pH dilakukan
dengan penambahan asam fosfat 0,1M hingga mencapai pH 3,0 dengan perbandingan
dan kecepatan alir hasil optimasi. Dalam sediaan obat sirup “merek X” terkandung

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

dua zat aktif sehingga diperlukan metode yang dapat memisahkan dan menetapkan
kedua jenis zat aktif tersebut. Metode KCKT merupakan metode yang tepat untuk
melakukan pemisahan dan menetapkan kadar sejumlah senyawa organik dan senyawa
anorganik. Metode KCKT merupakan metode yang dapat digunakan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif dalam waktu bersamaan (Rohman dan Gandjar, 2007). Hal
ini yang menjadi alasan penulis untuk menentukan metode yang optimal dalam
pemisahan dan penetapan kadar kedua zat aktif tersebut agar dapat digunakan secara
luas dalam uji kontrol kualitas sediaan obat sirup yang mengandung salbutamol sulfat
dan guaifenesin. Terdapat beberapa perbedaan analisis yang dilakukan oleh penulis
dibandingkan dengan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Perbedaan

tersebut terdapat pada beberapa sistem dalam instrumen KCKT yang digunakan
seperti jenis dan komposisi fase gerak, serta kecepatan alir fase gerak. Dengan adanya
perbedaan tersebut maka perlu dilakukan optimasi kondisi atau sistem analisis agar
tercapai pemisahan optimal dari campuran salbutamol sulfat dan guaifenesin agar
dapat dilakukan analisis kualitatif dan analisis kuantitaif.
1. Rumusan masalah:
Bagaimanakah komposisi dan kecepatan alir fase gerak yang dapat
memberikan pemisahan dengan bentuk puncak, waktu retensi (tR), nilai resolusi, dan
nilai koefisien variansi yang optimum pada hasil pemisahan salbutamol sulfat dan
guaifenesin dalam sediaan obat sirup dengan menggunakan metode KCKT fase
terbalik?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

2. Keaslian penelitian
Pengembangan dan validasi metode kuantifikasi salbutamol sulfat dan
guaifenesin dengan menggunakan metode KCKT pernah dilakukan oleh Walode dkk.
(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Stability Indicating RP-HPLC Method for
the Silmultaneous Estimation of Salbutamol Sulfate and Guaifenesin”. Pada
penelitian tersebut menggunakan jenis kolom ODS-3V C18 (250 x 4,6 mm), fase
gerak campuran asetontril : 50 mM bufer dinatrium hidrogen fosfat dan 0,1%
trietilamin (36:64 v/v pH 3,0) dan kecepatan alir fase gerak 0,8 mL/menit.
Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 225 nm.
Penelitian lain mengenai salbutamol sulfat dan guaifenesin dilakukan oleh
Korany, A.M., Fahmy, O.T., Mahgoub, H., and Maher, H.M. (2010) dalam
penelitiannya

yang

berjudul

“High

Performance

Liquid

Chromatographic

Determination of Some Guaifenesin-containing cough-cold preparation”. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis kolom ThermoHypersil C18
analytical column (250 x 4,6 mm), fase gerak yang digunakan adalah campuran
metanol : bufer fosfat pH 3,2 dengan perbandingan 40:60 pada kecepatan alir fase
gerak 1,5 mL/menit. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 275 nm.
Penelitian yang dilakukan oleh Dubey, N., Sahu, S., and Singh, G.N. (2012)
dengan judul “Development of HPLC Method for Simultaneous Estimation of
Ambroxol, Guaifenesin and Salbutamol in Single Dose Form” menggunakan metode
KCKT fase terbalik dengan jenis kolom C8 (250 x 4,6 mm), fase gerak campuran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

metanol : bufer dinatrium hydrogen fosfat (pH 4,5) 40:60 pada kecepatan alir 1,0
mL/menit. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang pengamatan 220 nm.
Penelitian yang penulis lakukan adalah optimasi pemisahan campuran baku
salbutamol sulfat dan guaifenesin sebagai zat aktif dalam sediaan obat sirup “merek
X” dengan metode KCKT dengan menggunakan jenis kolom C18, fase gerak yang
merupakan campuran fase gerak metanol : 0,01M kalium dihidrogen fosfat dan
pengaturan pH dilakukan dengan penambahan asam fosfat 0,1M hingga mencapai pH
3,0 dengan perbandingan dan kecepatan alir dari hasil optimasi. Dalam Farmakope
Indonesia edisi IV tahun 1995 juga belum tercantum sistem KCKT untuk pemisahan
dan kuantifikasi salbutamol sulfat dan guaifenesin.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
tentang pegembangan metode yang optimal dalam memisahkan dan
menentukan kadar salbutamol dan guaifenesin.
b. Manfaat metodologis. Memberikan contoh aplikasi teknologi KCKT
yang optimal mengenai jenis, komposisi dan kecepatan alir fase
gerak yang optimum sebagai metode pemisahan dan penentuan kadar
salbutamol dan guaifenesin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

B. Tujuan
A. Tujuan umum
Mengetahui metode yang optimum dalam memisahkan dan menetapkan
kadar salbutamol dan guaifenesin dalam sediaan obat sirup merek “X” dengan
metode KCKT fase terbalik.

B. Tujuan Khusus
Mengetahui komposisi dan kecepatan alir fase gerak yang dapat
memberikan pemisahan dengan bentuk puncak yang simetris, waktu retensi (tR)
< 10 menit, nilai resolusi ≥ 1,5 terhadap puncak terdekat, dan nilai koefisien
variansi ≤ 2% pada hasil pemisahan salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam
sediaan obat sirup dengan menggunakan metode KCKT fase terbalik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Salbutamol Sulfat
Salbutamol sulfat (gambar 1) adalah salah satu obat yang sering digunakan
dalam pengobatan penyakit asma. Salbutamol atau yang dikenal sebagai α'-[[1,1dimetiletil)amino]metil]-4-hidroksi-1,3-benzendimetanol merupakan golongan agonis
reseptor

β2-adrenergik

(Moffat

dkk.,

2011).

Salbutamol

berefek

sebagai

bronkodilatasi yaitu meringankan kejang otot bronkus dalam kondisi penyakit seperti
asma dan obstruktif paru kronis (Priyanka dkk., 2011).

Gambar 1. Struktur salbutamol sulfat (Moffat dkk., 2011)

Salbutamol sulfat memiliki bobot molekul (BM) 576,70 g/mol, mengandung
tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,0% (C13H21NO3)2.H2SO4 dihitung
terhadap zat anhidrat. Berbentuk serbuk putih atau hampir putih. Salbutamol sulfat
mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, kloroform dan dalam eter.

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

Salbutamol sulfat disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).
Salbutamol sulfat dalam suasana asam memiliki λmax 276nm dengan nilai
1%
𝐴1%
1𝑐𝑚 = 71a dan dalam suasana basa memiliki λmax 245nm dengan nilai 𝐴1𝑐𝑚 = 510a;

serta λmax 295nm dan 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 133a. Salbutamol sulfat memiliki nilai log P
(oktanol/air) = 0,6 serta nilai pKa 9,3 dan 10,3 (Moffat dkk., 2011).
B. Guaifenesin

Guaifenesin (3-(2-metoksifenoksi)-1,2-propanadiol) merupakan obat batuk
yang memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan
mengurangi kekentalan sputum dengan cara merangsang selaput lendir lambung,
sehingga sekresi bronkial naik melalui reflex parasimpatik untuk membuang sputum
(Walode dkk., 2013). Mekanisme kerja dari ekspektoran adalah membantu
melembabkan sekresi dan mempermudah pasien untuk mengeluarkan semua sputum
yang diproduksinya (Schwartz, 1995).

Gambar 2. Struktur Guaifenesin (Moffat dkk., 2011)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Guaifenesin (gambar 2) mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak
lebih dari 102,0% C10H14O4 dihitung terhadap zat yang teah dikeringkan. Guaifenesin
berbentuk serbuk hablur, putih sampai agak kelabu. Guaifenesin larut dalam air,
etanol, kloroform, dan propilen glikol tetapi agak sukar larut dalam gliserin
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). Guaifenesin memiliki
bobot molekul 198,2 g/mol; titik lebur 78oC-82oC; nilai log P (oktanol/air)= 1,4;
dalam suasana asam memiliki panjang gelombang maksimum (λmax) 273 nm dengan
nilai 𝐴1%
1𝑐𝑚 =125a (Moffat dkk., 2011).
C. Metode Analisis Salbutamol sulfat dan Guaifenesin
Pada penelitian yang dilakukan oleh Walode dkk. (2013), dilakukan
penetapan kadar salbutamol sulfat dan guaifenesin berserta hasil degradasi kedua
senyawa tersebut dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik dengan
menggunakan jenis kolom ODS-3V C18 (250 x 4,6 mm), fase gerak campuran
asetontril : 50 mM bufer dinatrium hidrogen fosfat dan 0,1% trietilamin (36:64 v/v
pH 3,0) dan kecepatan alir fase gerak 0,8 mL/menit. Pengamatan dilakukan pada
panjang gelombang 225 nm. Pada penelitian ini, didapatkan hasil waktu retensi
salbutamol sulfat 2,9 menit dan guaifenesin 6,5 menit, nilai %recovery antara 99,82101,07%, %RSD < 1,81 dan koefisien korelasi 0,998 untuk salbutamol sulfat dan
0,999 untuk guaifenesin.
Penelitian lain mengenai salbutamol sulfat dan guaifenesin dilakukan oleh
Korany dkk. (2010) dengan judul “High Performance Liquid Chromatographic

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Determination of Some Guaifenesin-containing cough-cold preparation”. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis kolom ThermoHypersil C18
analytical column (250 x 4,6 mm), fase gerak untuk campuran salbutamol sulfat dan
guaifenesin adalah metanol : bufer fosfat pH 3,2 dengan perbandingan 40:60 pada
kecepatan alir fase gerak 1,5 mL/menit. Pengukuran dilakukan pada panjang
gelombang 275 nm dengan menghasilkan waktu retensi untuk salbutamol dan
guaifenesin masing-masing 2,86 dan 4,90 menit. Tailing factor yang dihasilkan untuk
salbutamol 1,01 dan guaifenesin 1,07 dengan nilai resolusi 7,33.
Penelitian yang dilakukan oleh Dubey dkk. (2012) dengan judul
“Development of HPLC Method for Simultaneous Estimation of Ambroxol,
Guaifenesin and Salbutamol in Single Dose Form”. Metode KCKT yang digunakan
merupakan kromatografi fase terbalik dengan jenis kolom C8 (250 x 4,6 mm), fase
gerak metanol : bufer dinatrium hydrogen fosfat (pH 4,5) 40:60 pada kecepatan alir
1,0 mL/menit. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang pengamatan 220 nm.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan nilai %RSD

Dokumen yang terkait

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merk ``X``.

0 10 99

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida

0 17 133

Optimasi pemisahan dan penetapan kadar campuran parasetamol dan natrium fenobartial dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 127

Optimasi pemisahan campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam krim merek X menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 146

Optimasi pemisahan campuran parasetamol dan ibuprofen dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

1 2 119

Validasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 118

Optimasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan tetes telinga Colme - USD Repository

0 0 159

Penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan tetes telinga Colme dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 94

Penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 117

Penetapan kadar guaifenesin yang tercampur dengan salbutamol sulfat dalam sediaan sirup merek ``x`` menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 130