Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE
TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI PADA KONSEP GEOMETRI
BANGUN DATAR DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Putri El Pareka
NIM: 101134150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini Penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, membimbing, dan
memberkati setiap langkah ku.
2. Alm. Ayah yang selalu mendoakan di surga, dan Ibu yang selalu
menemani.
3. Kakak yang selalu memberikan semangat.
4. Sahabat yang selalu setia.
5. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO
Untuk menikmati hidup kita harus banyak berkarya
-Alit Susanto –

Bila kegagalan itu bagaikan bakteri dan keberhasilan
bagaikan antibodi, maka kita butuh keduanya untuk mendapat
immunity
-dr. Ferdinan Sirait-

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Juli 2014
Penulis,


Putri El Pareka

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Putri El Pareka

NIM

: 101134150

Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE
TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI PADA KONSEP GEOMETRI
BANGUN DATAR DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam

bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara

terbatas,


dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Juli 2014
Yang menyatakan

Putri El Pareka

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Pareka, Putri El. 2014. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele
terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam
pelajaran matematika kelas V SD. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri
bangun datar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan tipe
Nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di SD N Ungaran I
Yogyakarta, tanggal 3 Maret sampai dengan tanggal 7 April 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Ungaran I sebanyak 124 siswa. Sampel
penelitian adalah siswa kelas VA sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa, dan
VB sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan memahami. Hal tersebut
ditunjukkan berdasarkan hasil analisis statistik parametrik Independent Samples
T-test pada perbandingan selisih skor pretest dan posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh M =
0,69, SE = 0,06, SD = 0,36 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p <
0,05). Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok eksperimen sebesar
98% dengan efek besar yaitu r = 0,99. Pada kelompok kontrol diperoleh M = 0,07,
SE = 0,05, SD = 0,32 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,213 (atau p > 0,05).
Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok kontrol sebesar 4% dengan

efek kecil yaitu r = 0,22.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Van Hiele, kemampuan memahami, konsep
geometri bangun datar, mata pelajaran matematika.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Pareka, Putri El. 2014. The effects of Van Hiele’s teaching model to fith grade
students’ competence in understranding the geometrical concepts of plane figures.
Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education, Sanata Dharma
University.
This research was directed to observe the effects of Van Hiele’s teaching
methods toward students’ ability in understanding the concepts of plane figures.
This research was quasi experimental research with a Nonequivalent
control group design type.The research was conducted in SD N Ungaran I
Yogyakarta, from March 3 to April 7 2014. There were 124 students in the
population, from which 32 students of VA class taken as the control samples,
while 32 students from VB class chosen to be the experimental class.
The result showed that the teaching model used affected the ability to

comprehend. It was obvious based on statistical analytic of the Independent
Sample T-test toward the score difference in the pretest and posttest of the
experiment and control groups. In experimental group obtained M = 0,69, SD =
0,36, and SE = 0,06 with price of sig. (2-tailed) in amount 0,000 (or p< 0,05).
Understanding ability rising in experimental group in amount 98% by big effect
from r = 0,99. In Control group obtained M = 0,07, SE = 0,05, SD = 0,32 with
price sig. (2-tailed) in amount 0,213 (or p > 0,05). Understanding ability rising in
control group amount 4% by small effect from r = 0,22.
Keywords: Van Hiele’s teaching model, understanding the geometrical concepts
of plane figures, mathematics.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA

Terima kasih atas semua berkat, karunia dan rahmat yang diberikan oleh
Tuhan Yesus Kristus karena penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul:
“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE
TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI PADA KONSEP GEOMETRI

BANGUN DATAR DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD.”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen Pembimbing I yang
selalu memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
3. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., Ma., selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.pd., selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan demi hasil skripsi yang lebih baik.
5. Segenap dosen dan staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
USD, yang telah memberikan pengetahuan dan dukungan dalam
menyelesaikan studi Strata 1.
6. Kuswandi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran I yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
7. Mulyono, selaku Guru kelas VA yang telah bersedia memberikan


masukkan untuk instrumen soal dan RPP yang akan digunakan.
8. Siswa-siswa kelas VA, VB, dan VC SD Negeri Ungaran I yang telah ikut
berpartisipasi sebagai subjek penelitian.
9. Teman-teman PPL SD Negeri Ungaran I atas kerjasamanya di sekolah.
10. Sahabat-sahabat tersayang (Shintia, Wulan, Lidia, Ocha, Ayu, dan Henri)
yang banyak membantu agar karya ilmiah ini dapat selesai cepat waktu.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Partini selaku ibu yang selalu setia dalam doa, memberi dukungan dan
motivasi.
12. Risa Pareka Yuniati selaku kakak yang selalu memberikan semangat, dan
Gideon Tegoeh yang selalu mendoakan dari jauh.
13. Keponakan tercinta Duhita Ruci Sahasika yang selalu menjadi motivasi
agar karya ilmiah ini dapat selesai cepat waktu.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini belum sempurna karena masih
banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, peneliti
terbuka terhadap masukan, kritik dari semua pihak yang membaca. Peneliti juga
berharap semoga karya ilmiah ini berguna bagi semua pihak yang membacanya.


Penulis

Putri El Pareka

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoretis ............................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................... 5
1.5 Definisi Operasional .............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7
2.1.1 Karakteristik Siswa SD .................................................................... 7
2.1.2 Model Pembelajaran ........................................................................ 8
2.1.2.1 Model Pembelajaran Van Hiele ................................................. 10
2.1.2.2 Karakteristik Teori Van Hiele .................................................... 11
2.1.2.3 Tahap-tahap Teori Van Hiele ..................................................... 12
2.1.2.4 Tahap-tahap Belajar Menurut Van Hiele ................................... 14
2.1.2.5 Implikasi Model Pembelajaran Van Hiele Terhadap
Pengajaran .................................................................................. 16
2.1.3 Pemahaman ..................................................................................... 19
2.1.3.1 Konsep ....................................................................................... 19
2.1.3.2 Taksonomi Bloom ........................................................................ 20
2.1.3.3 Kategori dalam Dimensi Kognitif ................................................ 23
2.1.3.4 Proses-proses Kognitif dalam Kemampuan Memahami .............. 24
2.1.4 Matematika ....................................................................................... 26
2.1.4.1 Pembelajaran Matematika ........................................................... 27
2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar .................. 28
2.1.5 Geometri ........................................................................................... 29
2.1.5.1 Bangun Datar .............................................................................. 31
2.1.6 Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 33
2.1.7 Literature Map ................................................................................. 36
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 37
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3 Hipotesis ................................................................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 39
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 39
3.2 Setting Penelitian ................................................................................... 41
3.2.1 Lokasi Penelitian .............................................................................. 41
3.2.2. Waktu Pengambilan Data ................................................................ 42
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 43
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 44
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 45
3.6 Instrumen Penelitian .............................................................................. 46
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ................................................................. 51
3.7.1 Penentuan Validitas .......................................................................... 52
3.7.2 Penentuan Reliabilitas ...................................................................... 54
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................. 55
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data ......................................................... 55
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan .................................................................... 56
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................................... 56
3.8.2.2 Selisih Skor Pretest dan Posttest ................................................ 57
3.8.3. Analisis Lebih Lanjut ...................................................................... 58
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .................................. 58
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size) .............................. 59
3.8.3.3 Dampak Perlakuan Pada Siswa .................................................. 60
3.8.3.4 Konsekuensi Lebih Lanjut ......................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 64
4.1 Implementasi Pembelajaran .................................................................. 64
4.1.1 Kelompok Eksperimen ..................................................................... 64
4.1.2 Kelompok Kontrol ........................................................................... 67
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 68
4.2.1 Uji Pengaruh Penggunaan Model Pembelarajan Van Hiele
Terhadap Kemampuan Memahami .................................................. 68
4.2.1.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................................... 70
4.2.1.2 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest ........................................... 71
4.2.2. Analisis Lebih Lanjut ...................................................................... 72
4.2.2.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .................................... 72
4.2.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size) ............................... 74
4.3 Pembahasan ........................................................................................... 74
4.3.1 Kemampuan Memahami .................................................................. 74
4.3.2 Dampak Perlakuan Terhadap Siswa ................................................. 76
4.3.2.1 Hasil Observasi ........................................................................... 76
4.3.2.1.1 Kelas Kontrol .......................................................................... 76
4.3.2.1.2 Kelas Eksperimen .................................................................. 77
4.3.3.1 Hasil Wawancara ........................................................................ 79
4.3.3.1.1 Hasil Wawancara Guru .......................................................... 79
4.3.3.1.2.Hasil wawancara Siswa .......................................................... 80
4.3.3 Konsekuensi Lebih Lanjut ................................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 83
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 83
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 83

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.3 Saran ...................................................................................................... 84
DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 85
CURRICULUM VITAE ................................................................................. 240

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ................................................................ 42
Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen .................................................. 46
Tabel 3.3 Batasan Perilaku dan Kompetensi .................................................. 47
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian .............................................................................. 48
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal ................................................................... 53
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Alat Ukur .................... 54
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Soal Essai ..................................................... 54
Tabel 3.8 Tahap Perkembangan Siswa ........................................................... 61
Tabel 3.9 Karakteristik Penggunaan Model Pembelajaran Van Hiele ............ 62
Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Siswa ......................................................... 63
Tabel 3.11 Pedoman Wawancara Guru ........................................................... 63
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Kemampuan Memahami
dengan Kolmogorov-Smirnov ......................................................................... 70
Tabel 4.2 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretestt
Kemampuan Memahami ................................................................................. 71
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Kemampuan Memahami ............................. 71
Tabel 4.4 Hasil Uji Perbandingan Skor Kemampuan Memahami .................. 73
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Besarnya Pengaruh pada
Kemampuan Memahami ................................................................................. 74

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Van Hiele tentang Berpikir Geometri ................................ 18
Gambar 2.2 Macam-macam Bangun Datar ..................................................... 33
Gambar 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 40
Gambar 3.2 Skema Variabel Penelitian .......................................................... 44
Gambar 3.3 Rumus Besar Efek (Effect Size) untuk Data Normal ................... 59
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek (Effect Size)
untuk Data Tidak Normal ............................................................................... 60
Gambar 4.1 Peningkatan skor pretest ke posttest
pada kemampuan memahami .......................................................................... 72

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelompok Eksperimen ....................................................... 90
Lampiran 2. RPP Kelompok Kontrol ............................................................... 127
Lampiran 2.1 Soal Essai penelitian ................................................................. 160
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban ........................................................................... 165
Lampiran 2.3 Instrumen Validasi Desain Pembelajaran ................................. 169
Lampiran 2.4 Penilaian Terhadap Instrumen Tes ........................................... 170
Lampiran 2.5 Instrumen Validasi Observasi ................................................... 171
Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ............................................. 172
Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ........................................ 175
Lampiran 4.1 Hasil Observasi Kelas Eksperimen ........................................... 176
Lampiran 4.2 Hasil Observasi Kelas Kontrol .................................................. 194
Lampiran 4.3 Transkrip Wawancara Guru....................................................... 203
Lampiran 4.4 Transkrip Wawancara Siswa .................................................... 204
Lampiran 5.1 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest ............................................ 206
Lampiran 5.2 Hasil Selisih Skor ...................................................................... 210
Lampiran 6.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Memahami ......................... 211
Lampiran 6.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................................. 212
Lampiran 6.3 Selisih Skor Pretest dan Posttest
Kemampuan Memahami ................................................................................. 213
Lampiran 6.4 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest ...................................... 214
Lampiran 6.5 Uji Besar Efek Pengaruh (Effect Size)
Kemampuan Memahami ................................................................................. 215
Lampiran 7.1 Hasil Pekerjaan Pretest Siswa ................................................. 216
Lampiran 7.2 Hasil Pekerjaan Posttest Siswa ................................................. 226
Lampiran 8.1 Foto-foto Kegiatan .................................................................... 236
Lampiran 9.1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 238
Lampiran 9.2 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian .................................. 239

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab 1 ini peneliti akan membahas latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penilitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. 2002: 263). Pendidikan di sekolah merupakan
aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan akan melahirkan
generasi baru yang cerdas secara kognitif dan mampu mengembangkan potensi
dirinya lebih optimal. Di sekolah, siswa akan mempelajari beberapa mata
pelajaran, salah satunya matematika. Dalam bahasa Belanda, matematika disebut
wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran
(Depdiknas, 2001: 7). Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mempunyai
peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui pembelajaran
matematika siswa dapat memahami konsep dasar perkalian, pembagian,
penambahan, dan pengurangan. Konsep tersebut dapat diterapkan di dalam materi
pembelajaran matematika seperti, pengerjaan hitung bilangan bulat, perhitungan
jarak, waktu, dan kecepatan, pecahan, serta geometri bangun datar dan bangun
ruang.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelas (Dahlan dalam Isjoni, 2011: 49). Model pembelajaran juga
merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan kegiatan pembelajaran (Dahlan dalam Isjoni, 2011: 49). Hal tersebut
dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Guru kelas
mempunyai tugas yang penting untuk mendesain pembelajaran, yaitu menentukan
model pembelajaran yang sesuai untuk suatu materi pembelajaran. Guru diberikan
kebebasan untuk memilih model pembelajaran apapun yang akan digunakan di
kelas. Tidak semua guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konvensional. Ada beberapa guru yang sudah mulai menggunakan model
pembelajaran inovatif seperti cooperative learning, namun dalam pelaksanaannya
di kelas model pembelajaran tersebut belum berjalan sesuai dengan tujuannya.
Keadaan tersebut seperti yang peneliti temukan dalam observasi dan wawancara
yang dilakukan pada tanggal 25 September 2013 di sebuah Sekolah Dasar.
Masalah-masalah pendidikan di Indonesia kini semakin banyak, sehingga
kinerja guru akan dipertanyakan kembali. Mutu pendidikan di Indonesia tahun
2012 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2009. Pada tanggal 3
Desember 2012, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization
for Economic Cooperation and Development atau OECD) meluncurkan hasil
Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student
Assessment atau PISA) tahun 2012. Hasil PISA menunjukkan bahwa di antara 65
negara, Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah. Hal ini merupakan
penurunan dari hasil PISA tahun 2009 di mana saat itu Indonesia menduduki
peringkat 57. Banyak investasi yang dikeluarkan untuk mendukung sektor
pendidikan, namun sistem pendidikan di Indonesia tidak mengalami perbaikan.
PBB juga melakukan sebuah penelitian tentang pendidikan di Indonesia. Hasil
penelitian PBB (Chang, dkk, 2014: 5) menjelaskan bahwa pembiayaan reformasi
telah dimungkinkan melalui dana yang berasal dari amanat konstitusi yang
mengharuskan pemerintah menghabiskan 20% anggarannya untuk pendidikan. Ini
merupakan nilai yang tinggi untuk persentase anggaran yang dihabiskan untuk
gaji guru dan profesional. Besarnya penghasilan guru akan disayangkan jika tidak
diimbangi dengan kinerjanya. Usaha pemerintah untuk melakukan pembenahan
kualitas pendidikan tidak kena sasaran karena guru yang dalam hal ini berada
dalam posisi yang paling dekat dengan siswa tidak secara langsung
memperbaharui model pembelajarannya.
Pengetahuan guru mengenai model pembelajaran harus lebih ditingkatkan,
agar tidak menggunakan model pembelajaran yang sama untuk beberapa materi
pelajaran. Model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran
yang

akan

disampaikan.

Berdasarkan

hasil

wawancara

dan

observasi

menunjukkan bahwa guru kurang mengerti berbagai model pembelajaran,
sehingga guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning untuk

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa mata pelajaran seperti, IPA (Ilmu pengetahuan Alam), matematika, dan
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Model pembelajaran ini sebenarnya merupakan
model pembelajaran yang baik, karena sistem belajar menggunakan kelompokkelompok kecil berjumlah 4 sampai 6 siswa sehingga dapat merangsang peserta
didik lebih bergairah dalam belajar (Isjoni, 2011: 15). Jika model pembelajaran ini
digunakan dan diaplikasikan terus menerus ke dalam beberapa mata pelajaran,
khususnya mata pelajaran matematika pada konsep geometri bangun datar, model
pembelajaran ini belum tepat karena, memahami konsep geometri bangun datar
dibutuhkan tahapan-tahapan yang sesuai dengan tahapan berpikir siswa bukan
hanya melalui kerja sama atau diskusi di dalam suatu kelompok. Selama kegiatan
pembelajaran matematika berlangsung, siswa belum diarahkan oleh guru untuk
mampu memahami suatu konsep dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih
kompleks. Siswa menerima suatu konsep dalam materi yang diberikan oleh guru
tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Ketika kegiatan akhir, guru bertanya kepada
siswa mengenai materi pelajaran hari ini, dan beberapa siswa saja yang mampu
menjawab. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa masih menghafal dan belum
mampu memahami konsep dari materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan kenyataan yang ada, peneliti ingin menguji model
pembelajaran untuk mata pelajaran matematika khususnya dalam materi geometri
bangun datar yaitu model pembelajaran Van Hiele. Pembelajaran matematika
dapat menggunakan model pembelajaran Van Hiele untuk membantu proses
pembelajaran matematika pada konsep geometri bangun datar kelas V. Taksonomi
Bloom ranah kognitif digunakan sebagai acuan dalam proses memahami konsep.
Model pembelajaran Van Hiele mengandung teori Van Hiele yang menerapkan
beberapa tahapan kemampuan berpikir yang diawali dari tahapan yang sederhana
menuju tahapan yang lebih rumit atau kompleks. Teori Van Hiele hampir sama
dengan taksonomi Bloom, namun taksonomi Bloom menggunakan kata kerja
operasional ranah ranah kognitif dalam kemampuan memahami, sedangkan dalam
teori Van Hiele menggunakan tahapan teorinya. Jika digabungkan antara teori
Van Hiele dengan taksonomi Bloom kemampuan memahami ranah kognitif, akan
sangat membantu siswa untuk mengembangkan proses pemahaman yang dimulai
dari hal sederhana menuju hal yang lebih kompleks. Model pembelajaran Van

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hiele digunakan sebagai acuan agar teori Van Hiele dan taksonomi Bloom ranah
kognitif dapat berjalan secara beriringan sehingga siswa diarahkan untuk
memahami konsep dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks.
Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri
bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD. Penelitian ini fokus pada
Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
dan Komptensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bidang datar.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Apakah penggunaan model pembelajaran Van Hiele pada mata pelajaran
matematika berpengaruh terhadap kemampuan memahami konsep
geometri bangun datar siswa kelas V SD N Ungaran I Yogyakarta pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele pada
mata pelajaran matematika terhadap kemampuan memahami konsep
geometri bangun datar siswa kelas V SD N Ungaran I Yogyakarta pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian tersebut dapat menjadi salah satu wacana mengenai
pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan
memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas
V SD.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4.2 Manfaat praktis
1. Bagi kepala sekolah, membantu kepala sekolah untuk lebih mengetahui
sejauh mana penggunaan model pembelajaran Van Hiele dalam pelajaran
matematika khususnya konsep bangun datar di SD N Ungaran I.
2. Bagi guru, membantu guru untuk mengetahui manfaat model pembelajaran
Van Hiele dalam kemampuan memahami melalui konsep geometri bangun
datar.
3. Bagi siswa yang terlibat, membantu siswa untuk lebih mengembangkan
kemampuan memahami pada mata pelajaran matematika dan membantu
membentuk konsep secara mandiri melalui masalah yang diberikan.
4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan serta pengalaman mengenai model
pembelajaran Van Hiele dalam membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar.

1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Model pembelajaran adalah sebuah sarana untuk membantu proses
kegiatan pembelajaran agar dapat berlangsung secara efektif dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1.5.2

Model pembelajaran Van Hiele adalah model pembelajaran yang
berdasarkan pada teori Van Hiele yang terdiri dari lima tahapan belajar
yaitu: tahap informasi, tahap orientasi, tahap eksplisitasi, tahap orientasi
bebas, dan tahap integrasi.

1.5.3

Kemampuan memahami adalah suatu kemampuan dalam menghubungkan
pengetahuan ‘baru’ dan pengetahuan lama, proses-proses kognitif
kemampuan memahami dalam taksonomi Bloom meliputi menafsirkan,
mencontohkan,

mengklasifikasikan,

merangkum,

menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan.
1.5.4

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan
klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata

1.5.5

Geometri bangun datar adalah penyajian abstraksi dari pengalaman visual
dan spasial misalnya bidang, pola, pengukuran, dan pemetaan, sedangkan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari sudut pandang matematis

geometri

merupakan pendekatan-

pendekatan dalam pemecahan masalah misalnya melalui gambar-gambar,
diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi.
1.5.6

Bangun datar adalah bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yang
dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung .

1.5.7

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam
penyelesaiian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta
memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan merupakan ilmu pasti.

1.5.8

Siswa SD adalah siswa kelas V SD N Ungaran I Yogyakarta semester
genap tahun ajaran 2013/2014 yang menjadi subyek penelitian.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II landasan teori berisi tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan
hipotesis. Tinjauan pustaka membahas teori-teori yang relevan dan beberapa hasil
penelitian yang pernah dilakukan terdahulu. Kemudian dirumuskan dengan
kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau jawaban
sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Karakteristik Siswa SD
Pada umunya siswa SD berada di antara umur 7-12 tahun, sehingga
perkembangan kognitif siswa berada pada tahap operasional konkrit (Suparno,
2010: 11). Lebih jelas lagi Sunarto (2008: 24) menjelaskan teori perkembangan
kognitif dari Piaget yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, masa pra-operasional,
tahap operasional konkret, dan tahap operasinal formal.
Piaget mengkategorikan beberapa tahap-tahap berpikir anak seperti
berikut: (1) Masa pra-operasional (2-7 tahun) ciri khas masa ini adalah
kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Contohnya,
seseorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek, akan dapat bermain
“dokter-dokteran” (Sunarto, 2008: 24). Piaget membagi perkembangan kognitif
tahap pra-operasional dalam dua bagian: (a) Umur 2-4 tahun, dicirikan oleh
perkembangan pemikiran logis. Piaget membedakan antara “simbol” dan “tanda”
dengan “indeks” dan sinyal. Simbol adalah suatu hal yang lebih menyamai dengan
yang disimbolkan seperti gambaran dan bayangan. Tanda lebih merupakan
sembarang benda yang digunakan tanpa ada kesamaan dengan yang ditandakan.
(b) Umur 4-7 tahun, dicirikan oleh perkembangan pemikiran intuitif. Menurut
Piaget, pemikiran anak pada umur 4-7 tahun berkembang pesat secara bertahap ke
arah konsep aktualisasi. Dalam hal ini, anak masih mengambil keputusan hanya
dengan aturan-aturan intuitif yang masih mirip dengan tahap sensorimotor.
Pemikiran intuitif adalah persepsi langsung akan dunia luar tetapi tanpa di nalar
terlebih dahulu. Kelemahan pemikiran ini adalah bahwa pemikiran nya searah

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(centred) dimana anak hanya dapat melihat dari satu segi saja. Pada pemikiran ini
anak belum dapat melihat pluralitas gagasan tetapi hanya satu persatu. Apabila
beberapa gagasan digabungkan, maka pemikiran anak menjadi kacau. Anak pada
tahap ini belum dapat berpikir decentred yaitu melihat berbagai segi dalam setu
kesatuan. (2) Tahap operasional konkret (7-11 tahun) tahap ini dicirikan dengan
perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang
logis. Tahap operasi konkret tetap ditandai dengan adanya sistem operasi
berdasarkan sesuatu yang kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan
logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi
hipotesis. (3) Tahap operasional formal tahap terakhir dalam perkembangan
kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini mereka sudah dapat berpikir logis,
berpikir dengan pemikiran teoretis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan
hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati saat itu.
Sebagai contoh, ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan seperti:
Kalau sepeda A lebih mahal daripada sepeda B, sedangkan sepeda C lebih murah
daripada sepeda B, maka ia dapat menyimpulkan sepeda mana yang paling mahal
dan yang mana yang paling murah.
Kesimpulannya, ketika mempelajari geometri, siswa akan mempelajari
secara efektif apabila pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa seperti yang dikemukakan oleh Piaget. Sesuai dengan teori tingkat
perkembangan anak, maka siswa kelas V berada pada periode operasional konkret
yang pemikirannya didasarkan pada aturan-aturan yang logis serta masih
menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkrit, belum bersifat
nyata apalagi hopotesis.

2.1.2

Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah sarana untuk membantu proses

kegiatan pembelajaran agar dapat berlangsung secara efektif dan dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. (Dahlan dalam Isjoni, 2011: 49)
mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Joyce dan Weil
(1980) mengemukakan bahwa setiap model belajar mengajar atau model

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran harus memiliki empat unsur, Pertama sintak (syntax) penjelasan
dari pelaksanaan model pembelajaran dalam pelaksanaan dari kegiatan awal,
kegiatan inti sampai kegiatan penutup. Kedua sistem sosial (the social system)
merupakan hubungan antara guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Setiap model pembelajaran mempunyai variasi yang berbeda
berkaitan dengan cara kepemimpinan guru. Pada suatu model guru dapat berperan
sebagai fasilitator dan pada model lainnya guru dapat berperan menjadi sumber
ilmu pengetahuan bagi siswa. Ketiga prinsip reaksi (principles of reaction)
merupakan respon guru terhadap siswa atau bagaimana cara guru memperlakukan
siswa. Setiap model pembelajaran juga mempunyai variasi yang berbeda. Pada
suatu model pembelajaran guru memberikan reward terhadap sesuatu yang telah
dilaksanakan siswa dengan baik, namun pada model pembelajaran lain guru tidak
memberikan reward. Keempat sistem pendukung (support system) merupakan
seluruh sarana, bahan dan alat yang dapat digunakan untuk mendukung model
pembelajaran tersebut.
Berpedoman pada pemikiran Ismail (dalam Widdiharto, 2004: 3), model
pembelajaran mempunyai ciri-ciri yang tidak dipunyai oleh strategi pembelajaran
dan metode pembelajaran. Strategi pembelajaran lebih menekankan pada
penerapannya di kelas, sedangkan model pembelajaran merupakan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Strategi dan model pembelajaran biasanya disesuaikan dengan model
pembelajaran yang telah dipilih. Guru diharapkan memiliki motivasi dan
semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya (Sudirman,
2004: 165).
Kesimpulannya, guru

mempunyai tugas yang sangat penting untuk

mendesain suatu proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam suatu
materi pembelajaran. Model pembelajaran merupakan sebuah sarana yang berupa
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.

Model

pembelajaran

harus

disesuaikan

dengan

materi

pembelajaran, sehingga guru perlu memahami berbagai model pembelajaran agar

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengetahui ciri-ciri, karakteristik serta tujuan dari model pembelajaran tersebut,
sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

2.1.2.1 Model Pembelajaran Van Hiele
Van Hiele

adalah seorang pengajar matematika di Belanda. Model

pembelajaran Van Hiele merupakan model pembelajaran yang berdasarkan pada
teori Van Hiele yang digunakan dalam pelajaran matematika khususnya geometri.
Nur‟aeni (2008: 126-127) mengemukakan bahwa teori Van Hiele bermula dari
Van Hiele dan istrinya Dina Van Hiele Geldof yang memperhatikan kesulitan
yang dialami oleh siswa ketika mereka belajar mengenai geometri.
Pada tahun 1957-1959 pasangan suami istri tersebut mengajukan suatu
teori mengenai proses perkembangan kognitif yang dialami oleh siswa ketika
mempelajari geometri. Melalui pengamatan ini mengarahkan mereka untuk
meneliti dan mengembangkan teori yang melibatkan tingkat pemikiran dalam
geometri mulai dari pengenalan sebuah gambar hingga mampu menulis bukti
geometri formal. Nur‟aeni (2008: 126) juga mengemukakan bahwa teori Van
Hiele menjelaskan kenapa banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
pelajaran geometri terutama dalam bukti formal. Van Hiele meyakini bahwa
untuk menuliskan suatu bukti yang formal memerlukan tingkat pemikiran yang
relatif tinggi. Siswa perlu mempunyai banyak pengalaman dalam pemikiran pada
tingkat yang lebih rendah dahulu sebelum mempelajari konsep-konsep geometri
formal. Van Hiele (dalam Pitajeng, 2006: 41) mengemukakan pendapatnya bahwa
terdapat tiga unsur utama dalam pembelajaran geometri. Ketiga unsur ini terdiri
dari, (1) waktu, (2) materi pembelajaran, dan (3) metode pengajaran yang
diterapkan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah model pembelajaran Van Hiele
merupakan model pembelajaran yang berdasarkan pada teori Van Hiele. Teori
Van Hiele terdiri dari beberapa tahapan pemikiran dari yang sederhana menuju hal
yang lebih rumit, sehingga siswa perlu mempunyai banyak pemikiran dan
pengalaman pada tingkat yang lebih rendah dulu sebelum mempelajari konsep
geometri formal. Teori Van Hiele sangat cocok digunakan dalam pelajaran
matematika khususnya geometri.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2.2 Karakteristik Teori Van Hiele
Clements dan Battista (1992: 426-427) menyatakan bahwa teori Van Hiele
mempunyai karakteristik, yaitu (1) belajar adalah suatu proses, terdapat
“lompatan” dalam kurva belajar seseorang, (2) tahap-tahap tersebut bersifat
terurut dan hirarki, (3) konsep yang dipahami secara implisit pada suatu tahap
akan dipahami secara ekplisit pada tahap berikutnya, dan (4) setiap tahap
mempunyai makna atau arti sendiri-sendiri. Pada tahap kedua teori Van Hiele
yang dikemukakan oleh Clements dan Battista (1992: 426-427) yaitu, tahap-tahap
bersifat terurut atau hirarki, dijabarkan lagi oleh Crowley (1987: 4) yang
mengemukakan beberapa karakteristik teori Van Hiele secara lebih jelas lagi,
yaitu (1) setiap tingkatan bersifat rangkaian yang berurutan, (2) setiap tingkatan
mempunyai simbol dan bahasa sendiri, (3) yang implisit pada satu tingkatan akan
menjadi eksplisit pada tingkatan berikutnya, (4) bahan yang diajarkan pada siswa
diatas tingkatan pemikiran mereka akan dianggap sebagai reduksi tingkatan, (5)
kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih tergantung pada
pengalaman pembelajaran bukan pada kematangan usia, (6) siswa melangkah
melalui berbagai tahapan dalam melalui satu tingkatan menuju tingkatan
berikutnya, (7) siswa tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa
melalui tingkatan sebelumnya, dan (8) peran guru dan peranan bahasa dalam
konstruksi pengetahuan siswa sebagai suatu yang krusial.
Kesimpulannya, karakteristik utama dalam teori Van Hiele adalah adanya
tingkatan atau tahapan yang harus dilalui oleh siswa secara bertahap karena
terdapat rangkaian yang berurutan. Siswa tidak dapat mencapai tingkatan yang
lebih tinggi jika tingkatan yang rendah belum berhasil dilalui. Peran guru adalah
sebagai pendamping karena siswa tidak dapat mencapai setiap tahapan atau
tingkatan jika tidak di arahkan oleh guru.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2.3 Tahap-tahap Teori Van Hiele
Di dalam teori Van Hiele terdapat lima tahapan untuk memahami
geometri. Lima tahapan tersebut mulai dari tahap 0 hingga tahap 4 yang
tingkatannya sesuai dengan tahapan berpikir siswa secara berurutan (Nur‟aeni,
2008: 127-128). Walle (2008, 151-154) menjabarkan tahapan dalam teori Van
Hiele yaitu, pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi dan akurasi,

sebagai

berikut:
1. Tahap 0 Pengenalan (Visualisasi/Recognition)
Pada tahap ini siswa mulai mengenali gambar-gambar geometri melalui
pengamatan saja. Siswa memandang bangun geometri sebagai suatu keseluruhan.
Siswa mampu mengenal nama-nama bangun namun belum dapat mengetahui sifat
dari masing-masing bangun maupun ciri-ciri dari setiap bangun (Walle 2008: 151152). Misalnya, siswa mengetahui bahwa ini suatu bangun persegi, namun ia
belum mampu mengetahui sifat-sifat dari bangun persegi tersebut. Dalam tahap
ini, peran guru sangatlah penting. Guru harus mampu mengetahui karakter setiap
siswa pada tahap pengenalan karena masing-masing siswa mempunyai karakter
yang berbeda-beda. Perlu diingat oleh setiap guru, bahwa dalam hal ini siswa
mampu mengenal nama-nama bangun dari hafalan bukan dengan sebuah
pengertian.
2. Tahap 1 Analisis
Pada tahap ini siswa sudah mampu mengenali sifat-sifat dari setiap bangun
geometri, tetapi siswa belum mampu melihat hubungan antara bangun yang satu
dengan bangun yang lain (Walle, 2008: 152-153). Contohnya, siswa mampu
menggambar bangun persegi, kemudian ia menyebutkan beberapa sifat bangun
persegi seperti, mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan mempunyai empat sudut
siku-siku, namun siswa belum mampu melihat keterkaitan antara bangun persegi
dengan bangun yang lain seperti, persegi merupakan persegi panjang, dan persegi
panjang merupakan jajar genjang.
3. Tahap 2 Pengurutan (Abstraksi/Informal Deduction/Ordering)
Pada tahap ini kemampuan siswa terhadap kemampuan pemahaman
geometri sudah lebih meningkat lagi (Walle, 2008: 153-154). Dalam tahap ini,
siswa sudah mampu mengetahui hubungan keterkaitan antara bangun geometri

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang satu dengan bangun geometri yang lain. Siswa juga sudah mampu
memahami pengurutan bangun-bangun geometri. Contohnya, pesegi merupakan
persegi panjang karena kedua bangun geometri tersebut mempunyai sifat yang
sama. Siswa dapat menciptakan definisi yang bermakna dan memberi argument
informal untuk membenarkan penalaran mereka.
4. Tahap 3 Deduksi
Pada tahap ini siswa sudah mampu mengambil kesimpulan secara
deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menuju hal yang
bersifat khusus (Walle, 2008: 153-154). Siswa mampu mengkontruksi suatu bukti,
memahami peran aksioma dan definisi namun, dalam tahap ini siswa belum
mampu memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Sebagai contoh, siswa
menunjukkan jumlah sudut segitiga dari bangun persegi panjang.
5. Tahap 4 Akurasi (Rigor)
Pada tahap ini siswa sudah mampu memahami aspek-aspek formal dari
deduksi, seperti pembentukan dan pembandingan sistem matematika (Walle,
2008: 153-154). Contohnya, siswa pada tahap ini sudah memahami postulat atau
dalil yang mendasari bahwa jumlah sudut-sudut segitiga adalah 180 derajat,
namun tahap ini merupakan tahapan tertinggi dalam memahami geometri,
sehingga memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit. Biasanya tahap
akurasi ini diterapkan di Sekolah Mengah Atas (SMA).
Melalui penjabaran tahap-tahap teori Van Hiele tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa tahap-tahap dalam teori Van Hiele dimulai dari pemikiran
yang sederhana hingga mampu memahami suatu konsep geometri yang lebih
kompleks atau rumit yaitu, pengenalan, analisis, pengurutan, desuksi, dan akurasi.
Tahapan dalam teori Van Hiele memang menuntut adanya peningkatan proses
berpikir siswa, namun siswa sendiri yang akan menentukan kapan saatnya untuk
mencapai setiap tingkatannya. Walaupun demikian, siswa tidak akan mencapai
kemajuan proses berpikir tanpa bantuan guru. Oleh sebab itu, munculah suatu
model pembelajaran Van Hiele yang ditetapkan dalam fase-fase sejalan dengan
tahapan dalam teori Van Hiele yang menunjukkan tujuan belajar siswa dan peran
guru dalam pembelajaran untuk memcapai tujuan yang telah ditentukan.

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2.4 Tahap-tahap Belajar Menurut Van Hiele
Kemajuan tingkat berpikir siswa dari satu tingkatan ke tingkatan
berikutnya meliputi lima tahapan (Agustine dan Smith, 1992: 227). Crowley
(1987: 5) juga berpendapat bahwa kemajuan berpikir siswa dalam geometri
meliputi lima tahapan. Kemajuan dari satu tingkatan berpikir menuju tingkatan
berpikir selanjutnya tergantung pada pengalaman belajar masing-masing
siswa,namun pengalaman belajar ini dapat pula menghambat kemajuan tingkat
berpikir siswa jika ia menerima tahapan yang salah atau tidak semestinya.
Nur‟aeni (2008: 129) menjabarkan tahapan model pembelajaran Van Hiele untuk
membantu siswa mencapai tujuan belajar matematika khususnya geometri, yang
terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Tahap 1 Informasi (Information)

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 8 230

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 0 223

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Penggunaan teori pembelajaran Van Hiele untuk meningkatkan tingkat dan kualitas berpikir siswa kelas V SD Negeri Timbulharjo pada pokok bahasan bangun datar - USD Repository

0 3 275

Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA kelas V SD Kanisius, Wirobrajan - USD Repository

0 0 164

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 146

Perbedaan kemampuan mengingat dan memahami atas penggunaan media timeline pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Percobaan 3 Pakem - USD Repository

0 0 206