DOCRPIJM c9f479e6c9 BAB IIIBAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA

III
ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG
CIPTA KARYA

Pada bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, Serta
RTRW Kawasan Strategis Nasional, serta Indikasi Program Bidang Cipta Karyapada
RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN.
.

Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur ruang dan pola ruang
yang tertuang dalan RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni yang
berkelanjutan juga dapat mewujdkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu
keharmonisan antara lingkungan ala dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta
melindungi fungsi ruang dan pencegahan dampak negatifterhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang.
3.1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional disusun melalui Peraturan Pemerintah
No.
26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Naional (RTRWN) yang dijadikan

sebagai pedoman untuk :
a.
b.
c.
d.

Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antar sektor.
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional,
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindak lanjuti ke dalam RPI2-JM
Kabupaten Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan pusat kegiatan Nasional (PKN)
Di dalam wilayah Kabupaten Simeulue tidak terdapat Pusat Kegiatan Nasional, karena ada
kriteria yang harus dimiliki oleh suatu daerah utnuk ditetapkan sebagai PKN, yaitu antara lain:

1. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan eksporimpor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional.
2. Kawasan perkotaan yang berfungis atau berpotensi sebagau pusat kegaitan industri dan jasa
skala nasional atau melayani beberapa provinsi
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala
nasional atau melayani beberapa provinsi.
Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN terdapat beberapa PKN yang berada di
luar wilayah Kabupaten Simeulue terdekat antara lain:
a. PKN Lhokseumawe berada di provinsi Aceh
b. PKN Perkotaan Medan – Binjai-Deli Serdang-Karo berda di provinsi Sumatera Utara
c. PKN Padang berada di provinsi Sumatera Barat.

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 2

b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Di dalam wilayah Kabupaten Simeulue tidak terdapat Pusat Kegiatan Wilayah, karena ada kriteria
yang harus dimiliki oleh suatu daerah untuk ditetapkan sebagai PKW, yaitu antara lain:
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi ataun berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan eksporimpor yang mendukung PKN.
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dann jasa

yang melayani skala provinsi atau beebrapa kabupaten
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani
skala provinsi atau beberapa kabupaten.

Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN terdapat beberapa PKW yang
berada di luar wilayah Kabupaten Simeulue terdekat antara lain:
a. PKW. Sabang, Banda Aceh, Takengon dan Meulaboh yang berada di wilayah provinsi Aceh
b. PKW. Tebing Tinggi, Sidikalang, Pematang Siantar, Balige, Rantau Prapat, Kisaran, Gunung Balige,
Padang Sisempuan dan Sibolga yang berada diwilayah Provinsi Sumatera Utara.
c. PKW. Pariaman, Sawahlunto, Muarasiberut, Bukit Tinggi, Solok yang berada di wilayah provinsi
Sumatera Barat.

c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).
Di dalam wilayah Kabupaten Simeulue tidak terdapat Pusat Kegiatan Strategis Nasioanal,
karena ada kriteria yang harus dimiliki oleh suatu daerah untuk ditetapkan sebagai PKSN,
yaitu antara lain:
1. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga.
2. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan
dengan negara tetangga.
3. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah

sekitarnya, dan
4. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong
perkembangan kawasan di sekitarnya.

Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN terdapat satu PKSN yang berada di
luar wilayah Kabupaten Simeulue terdekat yaitu PKSN Kota Sabang yang berada di wilayah
provinsi Aceh.
d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (PKSN).
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
1. Pertahanan dan Keamanan
a. Diperuntukan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara
berdasarkan geostrategi nasional

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 3

2.

3.


4.

5.

b. Diperuntukan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan
peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi daerah ujicoba sistem persenjataan, dan
kawasan industri sistem pertahanan
c. Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan
langsung dengan negara tetangga atau laut lepas.
Pertumbuhan ekonomi
a. memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh
b. memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional
c. memiliki potensi ekspor
d. didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi
e. memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi
f. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan nasional
g. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan
ketahanan energi nasional atau

h. ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tetangga.
Sosial Budaya
a. Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional
b. Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa.
c. Merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan
d. Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional
e. Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya atau
f. Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial nasional.
Pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi
a. Diperuntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b. Pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
c. Memiliki sumber daya alam strategis nasional
d. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa
e. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir atau
f. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis
Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati
b. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
c. Ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan fauna yang hampir punah atau

diperkirakan akan punah yang harus dilindungi atau dilestarikan.
d. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang
menimbulkan kerugian negara.
e. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
f. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
g. Rawan bencana alam nasional
h. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap
kelangsungan kehidupan.

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 4

Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN terdapat satu KSN yang berada di
wilayah Kabupaten Simeulue yaitu Kawasan Strategis Nasional Perbatasan Negara Pulau –
Pulau Kecil Terluar (Pulau Simeulue Cut dan Pulau Selaut Besar). Untuk diluar wilayah
Kabupaten Simeulue yang terdekat terdapat beberapa KSN yang berada dalam wilayah
provinsi Aceh yaitu antara lain:
1.
2.

3.
4.
5.

KSN Kawasan Industri Lhoksumawe
KSN Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
KSN Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Banda Aceh
KSN Ekosistem Leuser
KSN Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 2 pulau kecil terluar (pulau Rondo dan Berhala)
dengan negara India/Thailand/Malaysia.

KSN lain yang berada di wilayah provinsi terdekat antara lain:
1. KSN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo berda di wilayah provinsi Sumatera
Utara
2. KSN Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya berada di wilayah provinsi Sumatera Utara
3. KSN Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang berada di wilayah provinsi Sumatera Barat.

3.2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (RTRW KSN)

Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:

a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Panataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,
Tanggerang, Bekasi, puncak, Cianjur
b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar,
Bandung, Gianyar dan Tabanan
c. Perpres No. 55 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makasar, Maros,
Sunggiminasa, Takalar
d. Perpres No 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai,
Deli Serdang, dan Karo
e. Perpres No 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan kawasan strategis dan Infrastruktur Selat
Sunda;
f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan dan Karimun
3.3 ARAHAN RENCANA TATA RUANG (RTR) PULAU

Rencana Tata Ruang Pulau (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari
RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau utnuk penyusunan
RPI2JM Kabupaten adalah:
a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup arahan
pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang terkait
bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.


DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 5

b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan batasan wilayah mana
yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan
c. Strategis operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta
Karya seperti pengembangan prasarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH,
Rusunawa, Agropolitan dll.
Hingga saat ini RTRW Pulau yang telah ditetapkan adalah:
a. Perpres No. 88 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi.
b. Perpres No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
c. Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
d. Perpres No. 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali

3.2. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PROVINSI ACEH

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW ) Aceh juga menjadi acuan dalam
perencanaan dokumen RPI2JM Kabupaten Simeulue.
RTRW Aceh bertujuan untuk mewujudkan:

a. Ruang wilayah provinsi Aceh yang aman, nyaman dan produktif dan berkelanjutan
b. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan
c. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah provinsi Aceh dengan wilayah Nasional dan
wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh
d. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi Aceh dengan wilayah nasional
dan wilayah Kabupaten dan kota di provinsi Aceh dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
e. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat di provinsi Aceh.
f. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antara sektor yang berada di wilayah provinsi NAD
g. Dukungan bagi terwujudnya pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi
nasional.

Dalam RTRW Aceh mangandung arahan pengembangan pola ruang yang terkait dengan
wilayah Kabupaten Simeulue antara lain:
1. Arahan Pengembangan Kawasan Lindung.
Pemanfaatan kawasan lindung sangat dibatasi dan telah diatur oleh Undang-Undang. Adapun
pemanfaatan kawasan lindung yang diizinkan antara lain:
- Diizinkan pemanfaatan kawasan yang tidak merusak fungsi hutan lindung meliputi: budiday
atanaman obat,budidaya tanaman hias, budidaya jamur, budidaya lebah, penangkaran
satwa liar, rehabilitasi satwa dan budidaya hijauan makanan ternak;
- Diizinkan pemanfaatan kawasan melalui kegiatan Hutan Kemasyarakatan dan hutan desa,
diizinkan pemanfaatan jasa lingkungan meliputi: pemanfaatan aliran air, pemanfaatan air,

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 6

wisata alam, perlindungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan
lingkungan, penyerapan dan/atau penyimpan karbon dan usahaolah raga tantangan;
- Diizinkan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu meliputi rotan, madu, getah, buah, jamur,
sarang burung walet, perburuan satwa liar yang tidak dilindungi dan dilaksanakan secara
tradisional;
- Diizinkan penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang
tidak dapat dielakkan meliputi: religi, pertambangan, instalasi pembangkit, transmisi, dan
distribusi listrik, serta teknologi energy baru dan terbarukan, pembangunan jaringan
telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay televise,jalan umum, jalan tol,
dan jalur kereta api, Sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana
transportasi umum untuk keperluan pengangkutan hasil produksi, sarana dan prasarana
sumberdaya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan saluran air bersih dan/atau air
limbah, fasilitas umum, industry terkait kehutanan, pertahanan dan keamanan, prasarana
penunjang keselamatan umum dan penampungan sementara korban bencana alam.
- Dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka.
Dalam muatan RTRW Aceh terdapat Kawasan Lindung yang berada di Wilayah Kabupaten
Simeulue antara lain:
a. Kawasan Hutan Lindung
b. Kawasan Taman Wisata Alam Laut Pinang-Siumat-Simanaha yang juga mencakup kawasan
terumbu karang.
c. Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) yang berada di Kecamatan Teupah Selatan seluas 500
Ha.
d. Kawasan Pantai berhutan bakau.
e. Kawasan Rawan Bencana
2. Arahan Pengembangan Kawasan Budidaya
Dalam muatan RTRW Aceh terdapat Kawasan Budidaya yang berada di Wilayah Kabupaten
Simeulue antara lain:
a. Kawasan Hutan Produksi
b. Kawasan Pertanian Lahan basah
c. Kawasan andalan provinsi Aceh di bidang Perkebunan, Perikanan dan Pariwisata.
Dalam RTRW Aceh juga mangandung arahan pengembangan struktur ruang yang terkait dengan
wilayah Kabupaten Simeulue adalah terkait dengan pengembangan struktur ruang yaitu Sistem
Perkotaan dimana Kota Sinabang merupakan salah satu Pusat Kegiatan Lokal bagi Provinsi Aceh.
Adapun strategi pengembangan kota yang dilakukan adalah:

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 7

a. Mengembangkan dan meningkatkan fasilitas dan sarana yang sesuai dengan fungsi dan hirarki
pusat-pusat kegiatan
b. Mengembangkan fungsi atau kegiatan baru pada pusat-pusat kegiatan yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanannya
c. Mengendalikan perkembangan kota atau kawasan perkotaan yang terletak di pesisir pantai
d. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetetif dan lebih
efektif dalam pengembangan wilayah sekitarnya.
3.4 ARAHAN PERCEPATANDAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)
Berdsasarkan arahan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Materplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, Materplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan arahan strategis dalam percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima Belas) tahun terhitung sejak
tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (2005-2025) dan melengkapi dokumen perencanaan.
Pengembangan MP3EI difokuskan pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yang diidentifikasikan
sebagai satu atau lebih kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terkait atau terhubung
dengan satu atau lebih faktor konektifitas dan SDM IPTEK. Pendekatan KPI dilakukan untuk
mempermudah identifikasi, pemantauan, dan evaluasi atas kegiatan ekonomi atau sentra
produksi yang terkait dengan faktor konektifitas dan SDM IPTEK yang sama.
KPI dapat menjadi KPI Prioritas dengan kriteria sebagai berikut:
a. Total nilai investasi pada setiap KPI yang bernilai signifikan
b. Keterwakilan Kegiatan Ekonomi Utama yang berlokasi pada setiaop KPI
c. Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentra – sentra produksi di masinmasing KPI
d. Kesesuian terhadap beberapa kepentingan strategis
Sampai dengan saat ini di wilayah Kabupaten Simeulue belum merupakan yang termasuk kedalam
MP3EI dan maupun KPI.
3.5 ARAHAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
Sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK adalah dengan kawasan dengan
batas tertentu dalam wilayah hukun negara kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK terdiri atas satu
atau beberapa zona antara lain pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi,
pariwisata, energi dan ekonomi lainnya. Penentuan KEK tersebut dapat melaui usulan dari Badan
Usaha yang didirikan di Indonesia, Kabupaten Kota, Pemerintah Provinsi yang ditujukan kepada
Dewan Nasional.

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

III- 8

Usulan lokasi KEK harus memenuhi beberapa kriteria antara lain:
a. Sesuai dengan RTRW dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung.
b. Adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten/kota yang
bersangkutan.
c. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat dengan jalur
pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potensi sumber daya unggulan.
d. Mempunyai batas yang jelas.

Adapun KEK bedasarkan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus antara lain:
1.
2.
3.
4.

KEK Sei Mangke yang berada di Kabupaten Simalungun provinsi Sumater Utara
KEK Tanjung Lesung yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten
KEK Maloy yang berada di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
KEK Bitung yang berada di Kota Bitung provinsi Sulawesi Utara

Untuk wilayah Kabupaten Simeulue sampai dengan saat ini belum termasuk ke dalam
Kawasan Ekonomi Khusus, namun demikian Pemerintah Kabupaten Simeulue telah
merencanan KEK terseubut dalam RTRWK Simeulue, yaitu berada di kecamatan Simeulue
Tengah desa Lauke seluar 100 Ha. Yang direncanakan untuk kawasan industri menengah.
Pada tabel 3.1 di bawah ini memperlihatkan matriks lokasi KSN, PKSN. PKN, PKI, PKI MP3EI
dan KEK yang berada di wilayah Kabupaten Simeulue
Tabel. 3.1 Matrik Isian Lokasi KSN, PKN, PKI MP3EI, dan KEK di Kabupaten Simeulue
KSN
KSN

SUDUT
KEPETINGAN

STATUS HUKUM
RTRW KSN

PKN

PKSN

KPI MP3EI

KEK

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Kawasan Perbatasan Negara
termasuk 19 Pulau Kecil
terluar (Pulau Simeulue Cut,
Salaut Besar,Raya, Rusa,
benggala, Simuk, Wunga,
Sibarubaru,Sinyaunyau,
Enggano,Mega,Batu
Kecil,Deli,Manuk,
Nusa
Kambangan, Barung, Sekel,
Panehan, dan Sophialouisa
yang berhadapan dengan laut
lepas.

Pertahan
dan
Keamanan

PP Nomor 26
Tahun
2008
tentang RTRWN

-

-

-

DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 - 2019

Masih
Usulan

III- 9