Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi - USD Repository

UPAYA KONTEKSTUALISASI SPIRITUALITAS PENDIRI

  

IMPLIKASINYA BAGI PEMBINAAN SUSTER-SUSTER YUNIOR

KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh:

Sunarsi

NIM: 081124039

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

  

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada persaudaraan para suster Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi yang telah memberikan kesempatan dan mendukung penulisan skripsi ini dalam menanggapi panggilan Tuhan dengan mewujudkan semangat hidup Ibu Rosa de Bie pendiri Kongregasi.

  MOTTO

  “Untuk segala sesuatu ada waktunya……..” (bdk. Pkh. 3: 1).

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul:”UPAYA KONTEKSTUALISASI SPIRITUALITAS PENDIRI: IMPLIKASINYA BAGI PEMBINAAN SUSTER-SUSTER YUNIOR KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI” dengan latar belakang bahwa upaya pendalaman spiritualitas yang dilakukan oleh Kongregasi SFS selama ini belum cukup memotivasi, mendorong dan menggugah para anggotanya; sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian.

  Spiritualitas kongregasi yang diwariskan oleh pendiri kepada generasi penerusnya dapat mengalami perubahan maupun berkurang bahkan bisa hilang karena perubahan zaman. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri pada masa kini agar nilai-nilai spiritualitas pendiri tetap aktual dan relevan. Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri ini dibatasi pada bidang komunikasi, kebudayaan, psikologi, pendidikan, dan kepemimpinan. Fokus penelitian ini adalah upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri yang dilakukan oleh Kongregasi SFS beserta hasilnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tempat penelitian di biara-biara cabang SFS di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Responden dipilih secara purposive sampling dengan teknik

  

snowball sampling . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,

observasi, dan studi dokumen.

  Dari hasil wawancara kepada para responden disimpulkan bahwa pemahaman dan pergulatan perwujudan spiritualitas pendiri kongregasi masih sesuai dengan yang diharapkan oleh para pendahulu. Para responden juga memahami perkembangan konteks komunikasi, kebudayaan, psikologi, pendidikan, dan kepemimpinan yang sedang nge-trend sekarang ini. Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri kongregasi yang telah dilakukan selama ini membawa kemajuan dalam hidup persaudaraan, hidup rohani, dan karya pelayanan. Sedangkan implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi SFS memberikan peluang sekaligus tantangan. Penulis mengusulkan agar pemahaman spiritualitas pendiri yang masih sesuai sebagaimana yang diharapkan tetap dipertahankan. Hambatan mendasar dalam perwujudan spiritualitas adalah cinta diri, maka pendidikan dan latihan terus-menerus perlu dilaksanakan lebih intensif. Perkembangan bidang komunikasi, kebudayaan, psikologi, pendidikan, dan kepemimpinan dalam konteks sekarang ini dibutuhkan discerment dan sikap selektif berdasarkan analisa SWOT namun perlu bersikap tegas menolak apabila tidak sesuai dengan penghayatan spiritualitas kongregasi. Dalam pendidikan awal hingga ongoing

  

formation perlu dikembangkan kecerdasan ganda hingga pada batas optimal.

  Pendidikan nilai dan keterampilan yang menunjang tugas pelayanan penting dan perlu dimasukkan dalam kurikulum pembinaan. Prinsip kepemimpinan adalah dimulai dari diri sendiri yang menuntut keteladanan dari para pemimpin agar semakin efektif dalam mempengaruhi anggota. Dibutuhkan pemahaman yang benar, menggali dan menghayati nilai-nilai spiritualitas pendiri kongregasi bagi seluruh anggota dalam kehidupan konkret sehingga upaya kontekstualisasi

  

ABSTRACT

This thesis entitles:”AN EFFORT TO CONTEXTUALIZE THE

  SPIRITUALIYT OF THE FOUNDER ITS IMPLICATION FOR THE FORMATION OF JUNIOR SISTERS OF FRANSISCAN OF SUKABUMI.” Its background is the effort to deepen the spirituality conducted by SFS Congregation has not been enough to motivate, to encourage and to inspire its members; thus encouraging the writer to do this research.

  The spirituality of the congregation inherited by the founder to the next generation might be changed or diminished even be lost because of the change of the era. Therefore, it takes an effort to contextualize the spirituality of the founder at present so that spiritual values remain actual and relevant. An effort to contextualize spirituality of the founder is limited to the field of communication, culture, psychology, education, and leadership. The focus of this research is an effort to contextualize spirituality of the founder that has been done by the SFS Congregation and its results. This research is a qualitative research. The research took place at SFS communities in Central and West Java. Respondents were selected purposively sampling with snowball sampling technique. Data was collected through interviews, observation and document studies. By these respondents’ interviews can be concluded that the understanding and realization of spiritual based on the founder of the congregation is still as expected as its predecessors. The respondents also understand that the context of the development of communication, culture, psychology, education, and leadership is a today’s trend. The effort to contextualize the spirituality of the founder that has been done this far, brings progress in fraternity, spiritual life, and caritative service. While the implications for the formation of junior sisters of SFS Congregation provide opportunities and challenges. The writer requires that the spirituality of the founder which fits and is well- expected can be kept and taught. The fundamental barrier in the manifestation of the spirituality is self-oriented. Therefore, education and continuous trainings should be given more intensively. The development of communication, culture, psychology, education, and leadership in nowadays’ context needs a discernment and selective attitude based on SWOT analysis yet to be assertive to refuse if it is not suitable for congregation spirituality. In the early education to the ongoing formation is better to develop a multi-intelligence to the optimal limit. The values of education and skill supporting services and duties are important and necessary to be included in formation curriculum. Principles of leadership start from ourselves who demand exemplaries from the leaders to become more effective in influencing our members. It indeed requires true understanding. Exploring and living the spirituality values from the founder of congregation is merely aimed to the members in the real life so that this effort of contextualizing spirituality of the founder remains actual and relevant in the keep-changing era.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah yang telah menganugerahkan rahmat-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “UPAYA KONTEKSTUALISASI SPIRITUALITAS PENDIRI IMPLIKASINYA BAGI PEMBINAAN SUSTER-SUSTER YUNIOR KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI”. Skripsi ini ditulis dengan latar belakang kepedulian atas keprihatinan para Ibu Komunitas dan Penanggungjawab Karya yang bertanggungjawab atas pendampingan para suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi yang mengeluhkan tentang adanya perbedaan atau menurunnya daya juang dalam penghayatan spiritualitas Kongregasi bagi para suster yunior. Keprihatinan ini mendorong penulis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri Kongregasi hingga di zaman sekarang yang terus berubah.

  Penulis menghaturkan limpah terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini hingga selesai, yakni:

  1. Rm. Drs. H. J. Suhardiyanto, SJ selaku Kepala Program Studi IPPAK-FKIP- Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan peneguhan selama penulisan skripsi ini.

  2. Bapak Y. Kristianto, SFK, M. Pd., selaku sekretaris Program Studi IPPAK- FKIP-Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi.

  3. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku pembimbing utama yang telah dengan sabar dan setia menyumbangkan pemikiran, mengarahkan, membimbing dan senantiasa menyemangati serta mendukung penulis untuk senantiasa tekun dalam proses penulisan skripsi ini, yang diharapkan berguna untuk pembelajaran dalam melakukan evaluasi dalam berbagai bidang di masa depan demi Kongregasi yang saya cintai agar tetap eksis dan mempertahankan nilai-nilai spiritualitas Pendiri Kongregasi dalam arus zaman yang terus berubah.

  4. Rm. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar dan teliti memberikan bantuan pemikiran serta senantiasa meneguhkan penulis pada waktu mengalami kejenuhan selama penulisan skripsi ini.

  5. Rm. Dr. C. Putranto, SJ, selaku dosen pembimbing ketiga sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan dengan sabar telah mendengarkan serta memahami pergulatan penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

  6. Para staf dosen dan karyawan IPPAK yang selalu menyemangati dan senantiasa siap-sedia membantu penulis selama proses penulisan skripsi ini.

  7. Staf karyawan perpustakaan IPPAK dan Kolsani yang telah begitu murah hati memberikan kesempatan kepada penulis untuk meminjam buku-buku yang penulis butuhkan selama penulisan hingga selesainya skripsi ini.

  8. Persaudaraan Suster-suster Fransiskan Sukabumi yang dengan penuh cinta mendukung, memberikan kepercayaan dan kesempatan serta setia mendoakan

  9. Secara khusus penulis berterimakasih kepada para suster yang telah bersedia menjadi responden penelitian sehingga penulis memperoleh informasi dalam penulisan skripsi ini.

  10. Teman-teman seangkatan tahun 2008 dan rekan-rekan mahasiswa IPPAK yang selalu memberi peneguhan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Para suster OSF Semarang di komunitas Senopati yang telah menyediakan segala fasilitas selama penulis tugas studi hingga penulisan skripsi ini selesai.

  12. Rekan-rekan suster yang saya cintai, yang pernah tinggal bersama di komunitas Inviolata di komunitas para suster OSF Semarang di komunitas Senopati yang telah memberikan perhatian, doa dan dukungan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

  13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang dengan caranya masing-masing telah membantu penulis hingga skripsi ini selesai.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka kepada semua pihak yang berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun.

  Yogyakarta, 21 November 2012 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii SUSUNAN PANITIA PENGUJI ........................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv MOTTO ................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................. vii ABSTRACT ........................................................................................... ix PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. xi KATA PENGANTAR ........................................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................................... xv DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ xxiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. LATAR BELAKANG PENULISAN .........................................

  1 B. IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................

  6 C. PEMBATASAN MASALAH ......................................................

  7 D. RUMUSAN MASALAH .............................................................

  8 E. TUJUAN PENULISAN ...............................................................

  8 F. MANFAAT PENULISAN ...........................................................

  9 G. METODE PENULISAN ..............................................................

  9 H. SISTEMATIKA PENULISAN ....................................................

  9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN FOKUS PENELITIAN ..................

  11 A. SPIRITUALITAS PENDIRI KONGREGASI SUSTER- SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI .......................................

  11 1. Spiritualitas dan Karisma..................... ....................................

  11 2. Riwayat Pendiri Kongregasi Suster Bergen op Zoom .............

  13

  di Indonesia ............................................................................

  20 1. Komunikasi ...............................................................................

  34 b. Faktor-faktor Pendidikan ....................................................

  34 a. Pengertian Pendidikan ........................................................

  33 4. Pendidikan.................................................................................

  32 b. Trend Psikologi Masa Sekarang .........................................

  32 a. Konsep Psikologi ................................................................

  28 3. Psikologi ...................................................................................

  c. Budaya Indonesia: Pluralisme? Demokrasi? Konsumerisme? ...................................................................

  27

  25 b. Simbol dan Nilai .................................................................

  25 a. Pengertian Kebudayaan .....................................................

  23 2. Kebudayaan...............................................................................

  21 b. Trend Komunikasi Masa Kini .............................................

  21 a. Pengertian Komunikasi .......................................................

  20 B. KONTEKS ...................................................................................

  15

  20 c. Tujuan Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi ...............

  19 b. Misi Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi ...................

  19 a. Visi Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi ....................

  5. Visi, Misi dan Tujuan Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi .................................................................................

  19

  19 h. Kegembiraan Fransiskan .....................................................

  19 g. Pengorbanan diri .................................................................

  18 f. Cinta kasih yang melayani ..................................................

  18 e. Ketaatan dan kerendahan hati .............................................

  17 d. Pelepasan dari hal-hal duniawi ...........................................

  17 c. Ulah tapa dan pengendalian diri .........................................

  17 b. Doa dan kontemplasi...........................................................

  16 a. Pengungsian bagi yang menderita ......................................

  4. Spiritualitas Pendiri Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi

  35

  5. Kepemimpinan ..........................................................................

  48 b. Weakness (Kelemahan) .......................................................

  52 D. KONTEKSTUALISASI SPIRITUALITAS PENDIRI ................

  52 d. Threat (Ancaman/Tantangan) .............................................

  51 c. Opportunity (Peluang) ........................................................

  51 b. Weakness (Kelemahan) .......................................................

  51 a. Strength (Kekuatan) ............................................................

  51 5. Bidang Kepemimpinan .............................................................

  50 d. Threat (Ancaman/Tantangan) .............................................

  50 c. Opportunity (Peluang) ........................................................

  50 b. Weakness (Kelemahan) .......................................................

  50 a. Strength (Kekuatan) ............................................................

  49 4. Bidang Pendidikan ....................................................................

  49 d. Threat (Ancaman/Tantangan) .............................................

  49 c. Opportunity (Peluang) ........................................................

  48 a. Strength (Kekuatan) ............................................................

  39 a. Pengertian Kepemimpinan ..................................................

  48 3. Bidang Psikologi .......................................................................

  47 d. Threat (Ancaman/Tantangan) .............................................

  47 c. Opportunity (Peluang) ........................................................

  46 b. Weakness (Kelemahan) .......................................................

  46 a. Strength (Kekuatan) ............................................................

  46 2. Bidang Kebudayaan ..................................................................

  45 d. Threat (Ancaman/Tantangan) .............................................

  45 c. Opportunity (Peluang) ........................................................

  45 b. Weakness (Kelemahan) .......................................................

  45 a. Strength (Kekuatan) ............................................................

  45 1. Bidang Komunikasi ..................................................................

  41 C. PELUANG DAN TANTANGAN DALAM PEMBINAAN .......

  39 b. Trend Kepemimpinan Masa Kini ........................................

  53

  2. Bidang Kebudayaan ..................................................................

  54 3. Bidang Psikologi ......................................................................

  56 4. Bidang Pendidikan ...................................................................

  57 5. Bidang Kepemimpinan ............................................................

  58 E. PENELITIAN RELEVAN ...........................................................

  58 F. FOKUS PENELITIAN .................................................................

  62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................

  64 A. JENIS PENELITIAN ...................................................................

  64 B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ....................................

  64 C. RESPONDEN .............................................................................

  66 D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA ......................

  67 1. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  67 2. Alat Pengumpulan Data .............................................................

  69 E. PENGEMBANGAN INSTRUMEN ............................................

  69 1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Objektivitas................................

  69 a. Uji Validitas ..........................................................................

  69 b. Uji Reliabilitas .......................................................................

  69 c. Uji Objektivitas .....................................................................

  70 2. Teknik Analisis Data ..................................................................

  70 BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................

  71 A. HASIL TEMUAN .......................................................................

  71 1. Temuan Umum ..........................................................................

  71

  a. Situasi umum komunitas-komunitas cabang Kongregasi SFS .....................................................................

  71 b. Latar belakang responden ......................................................

  73 2. Temuan Khusus .........................................................................

  73 a. Pemahaman responden mengenai spiritualitas pendiri .........

  73 1) Pemahaman para responden mengenai spiritualitas

  2) Pemahaman para responden mengenai spiritualitas pengendalian diri ................................................................

  74 3) Pemahaman responden mengenai spiritualitas cinta kasih yang melayani ..................................................

  75 b. Konteks trend masa sekarang menurut para responden...... ..

  75 1) Trend komunikasi sekarang menurut para responden ........

  75 2) Trend kebudayaan sekarang menurut para responden .......

  77 3) Trend psikologi sekarang menurut para responden............

  79 4) Trend pendidikan sekarang menurut para responden .........

  79 5) Trend kepemimpinan sekarang menurut para responden ...

  83 c. Pengalaman pergulatan perwujudan spiritualitas pendiri .....

  85 1) Pengalaman pergulatan responden dalam mewujudkan spiritualitas ulah tapa dan hasilnya ......................................

  86 2) Pengalaman pergulatan responden dalam mewujudkan spiritualitas pengendalian diri beserta hasilnya ...................

  89 3) Pengalaman pergulatan responden dalam mewujudkan spiritualitas cinta kasih yang melayani beserta hasilnya ....

  94

  d. Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri yang telah dilakukan oleh Kongregasi SFS ............................................

  98

  3. Validasi Pendapat Responden Mengenai Upaya Kontekstualisasi Spiritualitas Pendiri ........................................ 103

  B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.... ................................. 105

  1. Pemahaman Spiritualitas Ulah Tapa, Pengendalian Diri dan Cinta Kasih yang Melayani ......................................................... 105

  2. Trend Komunikasi ....................................................................... 105

  3. Trend Budaya .............................................................................. 107

  4. Trend Psikologi ........................................................................... 108

  5. Trend Pendidikan ........................................................................ 109

  6. Trend Kepemimpinan.................................................................. 110

  7. Pergulatan Perwujudan Spiritualitas Ulah Tapa Beserta

  8. Pergulatan Perwujudan Spiritualitas Pengendalian Diri Beserta Hasilnya ......................................................................... 114

  9. Pergulatan Perwujudan Spiritualitas Cinta Kasih Beserta Hasilnya ...................................................................................... 117

  10. Upaya Kontekstualisasi Spiritualitas Pendiri Yang Telah Dilakukan Oleh Kongregasi SFS Beserta Hasilnya .................... 120

  C. KONTEKSTUALISASI SPIRITUALITAS PENDIRI

  IMPLIKASINYA BAGI PEMBINAAN SUSTER-SUSTER YUNIOR KONGREGASI SFS .................................................... 120

  1. Pembinaan ................................................................................ 120

  2. Pembina ................................................................................... 121

  3. Formandi .................................................................................. 123

  4. Tujuan Pembinaan Religius ..................................................... 123

  5. Pertumbuhana Religius yang Diharapkan ................................ 124

  6. Usulan Program Pembinaan ..................................................... 126

  a. Latar belakang usulan ........................................................... 126 1) Trend Komunikasi ............................................................... 126 2) Trend Kebudayaan ............................................................... 127 3) Trend Psikologi .................................................................... 128 4) Trend Pendidikan ................................................................. 128 5) Trend Kepemimpinan .......................................................... 129 6) Spiritualitas Pendiri ............................................................. 130

  b. Usulan Tema dan Tujuan Pembinaan ................................... 130

  c. Penjabaran Program .............................................................. 132 d.

   Pengertian Katekese Umat dan Model Katekese Shared Christian Praxis (SCP) ........................................................ 135

  e. Contoh Satuan Program ........................................................ 136

  D. KETERBATASA PENELITIAN ................................................. 149

  BAB V PENUTUP

  B. SARAN ....................................................................................... 155 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 157 LAMPIRAN ............................................................................................ 160 Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian kepada Pimpinan Umum (I) ........................................................... (1) Lampiran : Surat Permohonan Ijin Penelitian kepada Pimpinan Umum (II) ........................................................... (2) Lampiran : Surat Ijin Permohonan Penelitian Kepada Para Pimpinan Komunitas ..................................... (3) Lampiran 2 : Panduan Pertanyaan Wawancara ... ................................ (4) Lampiran 4: Deskripsi Data Hasil Wawancara ................................... (5)

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci

  Pkh : Pengkotbah Mat : Matius Mrk : Markus Yoh : Yohanes B.

   Singkatan Dokumen Gereja

  PC : Perfectae Caritatis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius.

C. Singkatan lain

  AD : Anggaran Dasar ATMI : Akademi Tehnik Mesin Indonesia art : artikel BB : Black Berry BOZ : Bergen op Zoom BPSDMP & PMP : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidik CSA : Congregatio Sancti Aloysii CTL : Contextual Teaching and Learning dll. : dan lain-lain EBTANAS : Evaluasi Belajar Tahap Nasional fax : fax-email FCh : Kongregasi Fransiskanes Charitas FSE : Kongregasi Fransiskanes Santa Elizabeth hal : halaman HAM : hak asasi manusia HP : Hand Phone

  IFT : Institut Filsafat dan Teologi

  IPA : Ilmu Pengetahuan Alam

  IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

  IT : Ilmu Teknologi

  IQ : Intelligence Quotient KLMTD : kecil lemah miskin tersingkir dan difabel KMI : Konsultasi Multi Intellegen Komkat : Komisi kateketik Konst. : Konstitusi KPR : Kursus Pembina Religius KSFL : Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lusia KWI : Konferesi Wali Gereja Indonesia LCD : Liquid Crystal Display MA : Majelis Agung MPK : Majelis Pendidikan Katolik OFM : Ordo Fratrum Minorum

  PS : play station psl : pasal PUSKAT : Pusat Kateketik Rp : Rupiah RPA : Rapat Paripurna Anggota RSBI : Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SCP : Shared Christian Praxis SDM : Sumber Daya Manusia SFS : Suster Fransiskan Sukabumi Sisdiknas : Sistem Pendidikan Nasional SJ : Societas Jesu SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sms : short message service SP : Satuan Program SPG : Sekolah Pendidikan Guru SQ : Spiritual Quotient Sr : Suster TIK : Teknologi Ilmu dan Komunikasi TV : Televisi UTW : Uraian Tugas dan Wewenang UU : Undang-undang

  

BAB I

PENDAHULUAN Pada bab I ini, penulis menguraikan tentang latar belakang penulisan,

  identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

A. LATAR BELAKANG PENULISAN

  Pembinaan merupakan hal terpenting dalam rangka pembentukan para calon selibater dalam sebuah perhimpunan religius. Dalam masa pembinaan atau formasi itulah nilai-nilai keutamaan Kristiani maupun spiritualitas pendiri serta tradisi sehat yang diwariskan oleh para pendahulu dalam kongregasi ditanamkan kepada setiap calon sehingga para calon dapat mengenal dan diharapkan mampu mewujudkannya dalam kehidupan serta tugas pelayanannya, sesuai dengan situasi zaman. Religius muda merupakan harapan kongregasi di masa mendatang bagi setiap perhimpunan religius. Para religius muda yang sering disebut para yunior yakni mereka yang telah mengucapkan profesi sementara selama enam tahun, tetapi dalam hal-hal khusus Pemimpin Umum dapat memperpanjang waktu, namun tidak lebih dari tiga tahun (Konst. 2000: pasal 96). Para yunior diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai spiritualitas pendiri kongregasi, setelah mereka mengalami formasi, khususnya setelah mengalami pembentukan selama masa

  Namun dari hasil refleksi seluruh anggota Kongregasi SFS selama pra kapitel, dari bidang kerja persaudaraan, karya, pembinaan dan kepemimpinan; disimpulkan oleh kelompok bidang kerja spiritualitas bahwa upaya-upaya pendalaman spiritualitas yang dilakukan oleh kongregasi belum cukup memotivasi, mendorong dan menggugah para suster Fransiskan Sukabumi untuk hidup sesuai dengan spiritualitasnya (Gerarda, 2012: 27). Di samping itu, akhir- akhir ini sering terdengar keluhan dari para religius yang lebih senior mengenai perbedaan yang mencolok dalam hal daya juang serta perwujudan penghayatan nilai-nilai luhur spiritualitas Kongregasi dari para calon di zaman sekarang ini. Terjadinya perbedaan daya juang dalam penghayatan dan perwujudan nilai- nilai spiritualitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam diri para yunior sendiri maupun faktor dari luar. Faktor dari dalam diri para yunior antara lain, kurang bisa menyeimbangkan antara tugas studi dengan tugas pelayanan dalam persaudaraan maupun pastoral. Prioritas pada prestasi akademik dalam tugas studi bisa menyebabkan kurangnya penghayatan dan perwujudan nilai-nilai rohani. Banyaknya tuntutan tugas dalam karya bagi para yunior yang ditempatkan di unit-unit karya bisa juga menjadi penyebab dalam ketidakseimbangan antara penghayatan nilai-nilai rohani dalam hidup konkret sehari-hari.

  Selain itu, bimbingan pribadi yang tidak selalu dapat dilakukan oleh para yunior karena berbagai alasan, seperti jarak yang ditempuh cukup jauh antara tempat tinggal pembimbing dan yunior ataupun karena kesibukan tugas studi maupun karya, baik dari pihak yunior maupun formator. Formator di sini adalah suster yang menjadi pembina, sedangkan yang dibina disebut formandi.

  Kurangnya keterbukaan dari pihak para yunior dalam bimbingan pribadi kepada para formator tentu juga mempengaruhi proses pembentukan dalam upaya internalisasi nilai-nilai spiritualitas pendiri kongregasi. Seringkali terjadi yunior lebih terbuka dengan rekan suster yunior yang lain daripada dengan pembimbing atau formator karena berbagai alasan, baik karena rasa sungkan, kurang percaya, trauma pengalaman relasi pribadi dengan pembimbing, dan lain sebagainya.

  Sedangkan faktor dari luar antara lain, keterbatasan keterampilan dan kemampuan para formator dalam membantu perkembangan psikologi para suster yunior, perbedaan budaya yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang membutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi dalam proses pembinaan sehingga dapat saling menemukan maksud dan tujuan dari setiap materi pembinaan yang dikomunikasikan.

  Dibutuhkan pula suasana dan kepemimpinan dalam komunitas biara yang kondusif dalam pembinaan akan membantu perkembangan dan penghayatan nilai- nilai hidup rohani dan manusiawi bagi para yunior. Pembinaan tidak terlepas dari pendidikan atau pedagogi. Maka pihak kongregasi perlu menentukan program pendampingan bagi para suster yunior untuk bisa mengalami perkembangan dalam hidup rohani, baik mengenai dogma Gereja maupun nilai-nilai rohani yang diwariskan oleh pendiri kongregasi. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, aneka bentuk pola hidup yang terjadi di negara kita dapat juga menjadi faktor dari luar diri para yunior yang bisa menjadi hambatan dalam proses pembentukan seorang religius muda (Caesilia, 2012: 7). Tantangan dan hambatan itu tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah menerima dan menyikapinya secara bijaksana; untuk itu diperlukan daya juang dan tekad yang kuat agar hidup religius yang dijalani semakin dapat menghadirkan kebaikan Yesus sendiri, yang diistilahkan dengan menghadirkan Kerajaan Allah, sesuai dengan kekhasan spiritualitas kongregasi. Daya juang dan tekad yang kuat dapat juga memperlihatkan kualitas hidup religius itu sebagai kesaksian hidupnya (Caesilia, 2012: 3).

  Dalam Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi (SFS), proses pembinaan ini merupakan tanggungjawab seluruh anggotanya, di samping itu Kongregasi telah memilih orang-orang yang secara khusus dan resmi untuk mengemban tugas ini. Mereka adalah para formator, pimpinan komunitas dan pimpinan karya, yang secara resmi ditunjuk oleh Pemimpin Umum. Formator pada masing-masing tahap pembinaan memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan dalam mendampingi formandi, demikian juga pimpinan komunitas dan pimpinan karya.

  Dalam proses pembinaan para formator dan seluruh anggota dibantu dengan sarana yang dimiliki oleh Kongregasi. Sarana dalam proses pembinaan itu adalah: Arah Dasar Pendidikan SFS, Pedoman Pembinaan SFS, Konstitusi SFS, Kitab Suci, Ajaran Gereja, Buku-buku Sejarah Kongregasi, Tradisi-tradisi sehat dalam Kongregasi. Kongregasi telah menyelenggarakan berbagai program pembinaan untuk mengupayakan penghayatan nilai-nilai spiritualitas pendiri melalui kepada formator yunior, pemimpin komunitas maupun pimpinan karya bagi para yunior yang sedang magang dalam karya pelayanan. Melalui sarana yang ada diharapkan tujuan pembinaan dapat tercapai. Dekrit Perfectae Caritatis (PC), tentang pembaharuan dan penyesuaian hidup religius, artikel 2.b, menyatakan:

  “Akan bermanfaat bagi Gereja, bila tarekat-tarekat mempunyai corak serta perannya yang khas. Maka hendaknya diakui dan dipelihara dengan setia semangat para Pendiri serta maksud-maksud mereka yang khas, begitu pula tradisi-tradisi yang sehat, yang kesemuanya merupakan pusaka warisan setiap tarekat.”

  Menurut Jacobs (1989: 1, 7), memelihara semangat Pendiri bukan berarti para anggota kongregasi kembali pada situasi di mana pendiri berada pada masa hidupnya, melainkan semangat pendiri tersebut tetap menjadi inspirasi yang mendasari baik secara historis maupun aktual. Maka dari itu, spiritualitas pendiri bisa terus-menerus berubah. Yang tidak bisa berubah adalah kharisma pribadi, maka bagaimana setiap anggota kongregasi menyamakan kharismanya dengan spiritualitas pendiri sehingga menjadi spiritualitas kongregasi. Karisma Kongregasi SFS terdapat pada Konstitusi Tarekat Suster-suster

  Fransiskan Sukabumi tahun 2000 pasal 3, yang menyatakan:

  “Suster-suster Fransiskan Sukabumi mengikuti Anggaran Dasar Regular Santo Fransiskus dari Assisi yang telah disahkan oleh Paus Yohanes II, 08 Desember 1982, sesuai dengan kharisma khas Tarekat: Semangat doa dan kontemplasi, ulah tapa dan pengendalian diri, pelepasan dari hal-hal duniawi, ketaatan dan kerendahan hati, cintakasih yang melayani dan pengorbanan diri, kegembiraaan Fransiskan dan pengungsian bagi yang berkesusahan.”

  Karisma ini merupakan nilai-nilai rohani yang diwariskan oleh pendiri yang berubah. Dengan demikian, kekhasan spiritualitas yang telah dihayati oleh pendiri menjadi kekhasan spiritualitas kongregasi. Namun untuk mengalirkan spiritualitas dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, tentulah akan ada yang berubah; bahkan mungkin bisa terjadi menjadi berkurang dan bahkan mungkin juga hilang.

  Oleh karena itu, diperlukan upaya kontekstualisasi penanaman nilai-nilai spiritualitas pendiri, dengan harapan kongregasi tidak akan kehilangan kekhasan spiritualitasnya di arus zaman yang terus berubah ini.

  B.

IDENTIFIKASI MASALAH

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut:

  1. Upaya pendalaman spiritualitas yang dilakukan oleh Kongregasi SFS selama ini belum cukup memotivasi, mendorong dan menggugah para suster Fransiskan Sukabumi untuk hidup sesuai dengan spiritualitasnya.

  2. Adanya keluhan dari para religius yang lebih senior mengenai perbedaan yang mencolok dalam hal daya juang serta perwujudan penghayatan nilai-nilai luhur spiritualitas kongregasi dari para calon di zaman sekarang ini.

  3. Para yunior kurang bisa menyeimbangkan antara tugas studi dengan tugas pelayanan dalam persaudaraan maupun pastoral yang menyebabkan kurangnya penghayatan dan perwujudan nilai-nilai rohani.

  4. Banyaknya tuntutan tugas dari unit karya bagi para yunior yang menyebabkan ketidakseimbangan antara penghayatan nilai-nilai rohani dalam hidup konkret

  5. Bimbingan pribadi yang tidak selalu dapat dilakukan secara rutin oleh para yunior.

  6. Kurangnya keterbukaan dari pihak para yunior dalam bimbingan pribadi kepada para formator.

  7. Keterbatasan keterampilan dan kemampuan para formator dalam membantu proses pembentukan yunior.

  8. Suasana dan kepemimpinan dalam komunitas biara yang kurang kondusif.

  9. Pola hidup yang serba instan, hedonisme, konsumerisme, situasi sosial ekonomi dan politik.

C. PEMBATASAN MASALAH

  Dari identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa upaya pendalaman spiritualitas yang dilakukan oleh Kongregasi SFS selama ini belum cukup memotivasi, mendorong dan menggugah para suster Fransiskan Sukabumi untuk hidup sesuai dengan spiritualitasnya. Perbedaan penghayatan spiritualitas pendiri antara generasi tua dengan generasi muda merupakan fenomena yang dapat dimungkinkan oleh kurangnya kontekstualisasi spiritualitas pendiri dalam situasi masa kini. Oleh karena itu, permasalahan dibatasi pada: 1.

  Bagaimana karisma spiritualitas pendiri pada masa itu? 2. Bagaimana spiritualitas pendiri dikontekstualisasikan di masa sekarang ini dan di masa mendatang?

3. Bagaimana implikasi spiritualitas pendiri bagi pembinaan suster-suster yunior

  4. Apa yang harus dilakukan oleh anggota komunitas dalam mendukung pembinaan yunior?

  D. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan tersebut yang perlu diteliti adalah aktualisasi spiritualitas pendiri dalam konteks zaman sekarang, maka masalah penulisan dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri dan implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi SFS?

  E. TUJUAN PENULISAN

  Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk menemukan kembali nilai-nilai spiritualitas pendiri yang dihayati pada masa hidupnya.

  2. Untuk melihat kembali upaya yang telah dilakukan oleh kongregasi selama ini dalam mengembangkan spiritualitas pendiri kongregasi sesuai dengan situasi zaman sekarang ini.

3. Untuk menemukan upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri di masa sekarang dan mendatang.

  4. Untuk menemukan cara-cara yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan dalam upaya menanamkan nilai-nilai spiritualitas pendiri kepada para calon di masa sekarang.

F. MANFAAT PENULISAN

  Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1.

  Membantu anggota Kongregasi SFS untuk memahami dan mengkomunikasikan serta mewujudkan nilai-nilai spiritualitas pendiri di masa sekarang ini.

2. Memberikan masukan kepada Pimpinan Umum Kongregasi SFS beserta

  Dewannya, serta Tim Komisi Spiritualitas Kongregasi SFS untuk menggali lebih lanjut mengenai nilai-nilai spiritualitas pendiri sesuai dengan situasi zaman sekarang.

  3. Membantu para formator SFS dalam proses pembinaan dalam upaya menanamkan nilai-nilai spiritualitas pendiri kepada para calon anggota kongregasi sesuai dengan jenjang pembinaannya, khususnya masa yuniorat.

  G. METODE PENULISAN

  Metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif analisis dengan studi pustaka dan penelitian kualitatif untuk memperoleh gambaran mengenai upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.

  H. SISTEMATIKA PENULISAN

  Gambaran umum mengenai penulisan ini akan penulis uraikan dalam lima bab, sebagai berikut:

  Bab I : berisi pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  Bab II: berisi kajian pustaka dan fokus penelitian yang menguraikan spiritualitas pendiri Kongregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi, yang meliputi: spiritualitas dan kharisma, riwayat pendiri Kongregasi Suster Bergen op Zoom, sejarah berdirinya Kongregasi SFS, spiritualitas pendiri Kongregasi SFS dan visi, misi serta tujuan Kongregasi SFS; konteks yang dibatasi pada bidang komunikasi, kebudayaan, psikologi, pendidikan, dan kepemimpinan; peluang dan tantangan dalam pembinaan, kontekstualisasi spiritualitas pendiri, penelitian relevan serta fokus penelitian.

  Bab III: berisi metodologi penelitian yang meliputi: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, serta pengembangan instrumen.

  Bab IV: berisi hasil temuan dan pembahasan upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi SFS, berdasarkan metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab III.

  Bab V: berisi kesimpulan dan saran.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN FOKUS PENELITIAN Pada bab II ini dipaparkan mengenai kajian pustaka yang terdiri dari

  spiritualitas pendiri Kongregasi SFS yang meliputi: spiritualitas dan kharisma, riwayat pendiri Kongregasi Suster Bergen op Zoom, sejarah berdirinya Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi di Indonesia, spiritualitas pendiri kongregasi dan visi, misi serta tujuan Kongregasi SFS; konteks yang dibatasi pada bidang komunikasi, kebudayaan, psikologi, pendidikan, dan kepemimpinan; peluang dan tantangan dalam pembinaan, kontekstualisasi spiritualitas pendiri, penelitian relevan, serta fokus penelitian.

  A.

  

SPIRITUALITAS PENDIRI KONGREGASI SUSTER-SUSTER

FRANSISKAN SUKABUMI

1. Spiritualitas dan Karisma

  Jacobs (1989: 3) berpendapat bahwa hanya ada satu spiritualitas, yaitu spiritualitas Kristiani. Kita sama-sama milik Kristus. Dibaptis dalam Kristus, digerakkan oleh Roh Kudus menuju Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Tetapi masing-masing orang menghayati imannya menurut kepribadian dan latar belakang, kekhususan dan keunikannya sendiri. Maka ada sekelompok orang yang menghayati iman Kristiani, yang memiliki ciri yang khas yang membedakan dengan kelompok-kelompok yang lain. Kekhasan penghayatan iman Kristiani

  Jacobs (1989: 1-2) menjelaskan bahwa kata spiritualitas berasal dari kata Perancis, spiritualité yang berarti cara atau gaya hidup. Kata spiritualitas dari kata spiritus, yang berarti roh. Jadi, kata spiritualis berarti orang yang digerakkan oleh Roh Kudus. Pengertian spiritualis dalam bahasa Yunani: pneumatikos berarti kharismatis. Yang artinya orang yang digerakkan oleh Roh. Yang khas dari orang

  

pneumatikos itu ialah, bahwa mereka orang yang spontan digerakkan oleh Roh

  dan agak menyimpang dari yang biasa-biasa. Jadi, yang khas untuk pneumatisi justru bahwa mereka tidak terikat pada lembaga, pada institusi, pada organisasi.

  Selalu merupakan suatu gerakan bebas dalam Gereja. Spiritualitas selalu suatu proses. Spiritualitas adalah sesuatu yang dinamis, yang berkembang. Maka spiritualitas awal harus selalu diceritakan kembali. Kalau seseorang tertarik pada suatu ordo atau kongregasi, hal itu berarti bahwa dia merasa cita-cita rohaninya sendiri cocok dengan kelompok ini. Dan kalau dia betul-betul sudah terintegrasi ke dalam ordo atau kongregasi, dia ikut menentukan spiritualitas. Setiap orang berpartisipasi pribadi dalam spiritualitas kongregasi karena menghayati kharisma secara pribadi.

Dokumen yang terkait

Hubungan timbal balik antara doa dan semangat peniten rekolek menurut spiritualitas Suster Fransiskan Sukabumi.

0 6 141

Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.

1 11 224

Penataan Sistem Informasi Akuntansi dan Tata Kelola Lembaga Nirlaba di Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi. - Unika Repository

0 0 66

Penataan Sistem Informasi Akuntansi dan Tata Kelola Lembaga Nirlaba di Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi. - Unika Repository

0 3 105

Peningkatan penghayatan spiritualitas Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus bagi Suster Yunior Abdi Kristus melalui katekese dengan pendekatan transformasi - USD Repository

0 0 187

Katekese ekologi sebagai upaya meningkatkan penghayatan spiritualitas ekologis bagi para Fransiskan di Yogyakarta dalam rangka gerakan pelestarian lingkungan hidup - USD Repository

0 2 252

Makna spiritualitas cinta kasih bagi para suster yunior Kongregasi Suster Cinta Kasih Putri Maria dan Yosef Provinsi Indonesia tahun 2011 - USD Repository

0 0 179

Pembinaan hidup religius para suster yunior kongregasi suster-suster Fransiskanes Sibolga dalam proses pematangan pribadi berdasarkan nilai-nilai spiritualitas Santo Fransiskus Asisi - USD Repository

0 5 142

Penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup injili masa sekarang, para suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar - USD Repository

0 1 140

Pengaruh bimbingan rohani terhadap kemampuan komunikasi antarpribadi para suster yunior dan yang berkaul kekal lima tahun ke bawah Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia Pematangsiantar - USD Repository

0 0 137