PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PELEPAH PISANG DI KELOMPOK A.2 RAUDLATUL ATHFAL MA’ARIF KECANDRAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018 SKRIPSI

  

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI

MEDIA PELEPAH PISANG DI KELOMPOK A.2

RAUDLATUL ATHFAL MA’ARIF

KECANDRAN SALATIGA

  

TAHUN PELAJARAN

2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

RISKA CAHYA ANGGRAINI

  

NIM. 11614021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tua saya Poniran dan Aris Purwanti yang telah mendidik dan memberikan dorongan baik materiil maupun spiritual.

  2. RA Ma’arif Kecandran Salatiga, yang sudah memberi ijin dan membantu 3.

  Keluarga besar TK Bina Putra Gedangan ibu Fathonah S. Pd. AUD sahabat-sahabatku mengajar bu Ema, bu Minar, dan bu Santi yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Kelas A TK Bina Putra dan anak les ku Malika yang selalu membuat bahagia dan ceria.

  5. Teman Spesial ku Mubtadiul Hadziq, yang selalu memberi semangat dan motivasi. Dan selalu bilang “Skripsi cepat, nikah juga cepat”.

  6. Keluarga besar PIAUD 2014 yang sedang berjuang bareng dalam menyelesaikan skripsi.

  7. Keluarga besar Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali (FKMB SALATIGA) yang selalu jadi tim horre dalam menyelesaikan skripsi.

  8. Saudara-saudaraku, terutama Yunita Wirawati Aisyah dan Farida Fauzia yang setiap hari mengingatkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-temanku tercinta Risda, Vanty, Umy, Rahma, Alvian, Iit, Amira, Rochimah, Atul, Roroh, Yuni, Sifa yang selalu membuat hati kembali bangkit ketika mulai jenuh dan lelah mengerjakan skripsi.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah Yan Maha Esa, Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala puji dan Syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut lainnya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga dan selaku Dosen pembing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga selesai.

  4. Bapak Ibu Dosen serta Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini.

  

ABSTRAK

  Anggraini, Riska. 2018. Pengembangan fisik Motorik Halus Melalui Media pelepah Pisang di Kelompok A.2 Raudlatul Athfal Ma’arif

  Kecandran salatiga tahun pelajaran 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh M.Si.

  Kata Kunci: Fisik Motorik Halus, Media Pelepah Pisang

  Kemampuan fisik motorik halus anak di RA M a’arif Kecandran kelompok A menunjukkan bahwa masih rendah. Hal ini dibuktikan ada beberapa anak yang belum bisa memegang krayon, pensil, gunting. Selain itu anak di RA Ma’arif kecandran Salatiga masih perlu pembinaan dalam mengembangkan aspek fisik motorik halus anak. Rumusan masalah peneliti ini yaitu Apakah penggunaan media pelepah pisang dapat mengembangkan fisik motorik halus di kelompok A.2 Raudlatul Athfal Ma’arif kecandran salatiga tahun pelajaran 2018?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui media pelepah pisang dapat mengembangkan fisik motorik halus di kelompok A.2 Raudlatul Athfal Ma’arif Kecandran Salatiga tahun pelajaran 2018.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A.2 di RA Ma’arif Kecandran kota Salatiga yang berjumlah 19 anak meliputi 10 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Instrumen penilaian meliputi Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak dan guru, lembar evaluasi anak. metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, observasi, dan dokumentsi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pelepah pisang dapat mengembangkan fisik motorik halus kelompok A.2 di Raudlatul Athfal Kecandran Salatiga tahun pelajaran 2018. Presentase keberhasilan siklus 1 terdapat 10 anak yang belum muncul(BM) perkembangannya dan 9 anak yang mulai muncul (MM) perkembangannya dengan pencapain kelas 47%. Siklus II diperoleh data 19 anak dengan pencapaian kelas 92% ada 11 anak yang mencapai berkembang sesuai harapan (BSH), dan 8 anak mencapai berkembang sangat baik (BSB). Hasil data tersebut dapat diketahui bahwa motorik halus anak mengalami perkembangan melalui media pelepah pisang pada anak kelompok A.2 RA Ma’arif Kecandran Salatiga dari siklus 1 ke siklus II sudah memenuhi kreteria ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh anak sudah mencapai rata-rata 92% sehingga penelitian tindakan kelas dientikan pada siklus II ini.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii LEMBAR LOGO IAIN ................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN

  ……………………………………………. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  …………………………………… vi MOTTO

  ………………………………………….......................................... vii PERSEMBAHAN

  ………………………………………… .......................... ix KATA PENGANTAR

  ………………………………………… ................... x ABSTRAK

  ………………………………………… ..................................... xii DAFTAR ISI

  ………………………………………… .................................. xiii DAFTAR TABEL

  ………………………………………… .......................... xv DAFTAR GAMBAR

  ………………………………………… ..................... xvi DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………… .................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 5 E. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................... 8 G. Metode Penelitian ........................................................................ 9 H. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Perkembangan Motorik Halus a. Pengertian Perkembangan ............................................................ 17 b. Fisik Motorik Halus ..................................................................... 18 c. Fungsi Motorik Halus……………………… .............................. 19 d. Prinsip Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini .............. 21 e. Tahap Perkembangan Fisik Motorik Halus……………………… 21 f. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembngan fisik motorik halus anak .....................................................................................

  26 g. Indikator Tingkat Perkembangan Fisik Motorik halus Anak Usia Dini ...............................................................................................

  29 h. Tingkat pencapaian Perkembangan Fisik Motorik Halus Pada Anak Usia Dini ............................................................................

  30 2.

   Kajian Materi Penelitian a. Pengertian Mencetak dengan Pelepah Pisang ..............................

  31 b. Manfaat mencetak ........................................................................

  35 c. Kegiatan Mencetak.......................................................................

  35 d. Kelebihan dan Kekurangan Mencetak/Mencap ...........................

  37 B. Kajian Pustaka .............................................................................

  39 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian……………. .... 42 B. Deskripsi Penelitian Perkembangan Pra Siklus ........................... 50 C. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I .................................. 53 D.

  Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II…………………… .. 59

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus .................................................................... 66 1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data ..................................

  66 2. Deskripsi Siklus 1 ........................................................................

  67 3. Deskripsi Siklus II........................................................................

  72 B. Pembahasan ................................................................................. 76

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 79 B. Saran ........................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  81

  

DAFTAR TABEL

  Hasil Penilaian Siklus I……………………………………... ... 67

  74 Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru pada Siklus II.........................................

  …...........…………………………..... 72 Tabel 4.6 Hasil Observasi Anak pada Sikus II..........................................

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II

  ………………………….. 71

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru pada Siklus 1

  ………………………….. 69

Tabel 4.3 Hasil Observasi Anak pada Siklus 1

  ……………. .. 66 Tabel 4.2

Tabel 1.1 Ketentuan Penilaian kemampuan Fisik Motorik HalusTabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar kerja Anak

  …………………………............... .. 50

Tabel 3.3 Hasil Penilaian Pra Siklus

  RA Ma’arif Kecandran………………....... 46

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru

  ………………………........ 45

Tabel 3.1 Daftar Nama Anak Kelompok A.2

  …........ 7

  75 Tabel 4.8 Data Peningkatan Jumlah Anak yang Mencapai Perkembnagan.. 77

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan

  Taggart.………. 11

Gambar 3.1 Struktur Organisasi RA

  Ma’arif Kecandran Salatiga…………… 50

Gambar 4.1 Diagram Perkembangan Motorik Halus

  ………………................ 77

DAFTAR LAMPIRAN

  Daftar Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Daftar Lampiran 2. Daftar Nilai SKK Daftar Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian Daftar Lampiran 4. Indikator Tiap Siklus yang diamati Daftar Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Daftar Lampiran 6. Observasi lapangan Daftar Lampiran 7. Gambar Siklus 1 dan II Daftar lampiran 8. Surat Melakukan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan TK merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini

  yaitu anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan TK merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas yaitu luas sekolah, yaitu sekolah dasar dan lingkungan lainnya. (Masitoh, 2011: 1.6).

  Pendidikan anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/TK memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadiannya. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik. Anderson, 1993 dalam (Masitoh, 2011:1.8). Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa cepat dalam perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahap perkembangan anak. Berk, 1992:18 dalam (Yuliani, 2009:6). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk

  • – 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Asmawati, 2011:1.5).

  

The golden Age adalah masa keemasan seorang anak, yaitu masa ketika

anak mempunyai banyak potensi yang sangat baik untuk dikembangkan.

  Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada masa itu anak berada pada periode sensitif (sensitive periods) di mana di masa inilah anak secara khusus mudah menerima berbagai stimulus dari lingkungannya. Bahkan sekitar 50% kecerdasan orang dewas sudah terjadi ketika mereka berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dewasa kedua. Ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi pada usia 0-4 tahun sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada usia 4-18 tahun. (Wiyani, 2014:v). Perkembangan fisik adalah pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh/badan jasmani seseorang. Sedangkan motorik (motor

  

development ) adalah perubahan secara progresif pada kontrol dan

  kemampuan untuk melakukan gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor kematangan (naturation) dan latihan selama kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan yang dilalukan. Jadi, dari pengertian diatas Perkembangan fisik-motorik anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan bentuk tubuh pada anak usia dini yang berpengaruh terhadap ketrampilan gerak tubuhnya. (Hildayani, 2011:8.3-8.4).

  Perkembangan motorik di bagi menjadi dua, yaitu perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Ketrampilan/kemampuan motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari kemampuan mengontrol otot-otot besar, contohnya adalah berjalan, berlari, melompat, berguling. Sedangkan perkembangan ketrampilan motorik halus, yaitu gerakan terbatas dari jari-jari tangan, contohnya menulis, menggambar, memegang sesuatu.

  (Hildayani, 2011:8.5).

  Masa perkembangan anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh anak. Karena anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang terjadi dengan pesat untuk proses kehidupan anak selanjutnya. Untuk itu penyelenggaraan program pendidikan akan lebih menitik beratkan pada perkembangan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Anak memerlukan kegiatan belajar yang menyenangakan dan menarik.

  Menurut Suwardi, dkk (2017:3) menyatakan bahwa usia anak-anak lebih mudah memahami semua hal melalui media, media dapat mempengaruhi perilaku manusia, kehidupan dan norma-norma, sehingga media merupakan faktor penting dalam membentuk cara berfikir, perilaku, dan norma manusia. Melalui media pelepah pisang anak dapat mengembangkan fisik motorik halus. Permainan motorik halus anak dapat melatih koordinasi otot tangan dalam beraktivitas seperti mencap melalui pelepah pisang, mencetak, melipat kertas, memegang, dan lain sebagainya.

  Kegiatan motorik halus anak yang berhubungan dengan seni yaitu kegiatan mencetak dengan media pelepah pisang. Kegiatan mencetak ini dapat menstimulasi kemampuan motorik halus anak. Dengan menerapkan dapat meningkatkan fisik motorik anak dan berlatih karya seni.

  Mencetak/mencap adalah kegiatan berkarya seni rupa dwi marta (dua dimensi) yang dilakukan dengan cara mencapkan alat atau acuan yang diberi tinta/cat pada bidang gambar. Alat cetak tersebut dibuat membentuk gambar atau tulisan pada bahan tertentu sesuai tehnik mencetak yang dipilih. (Istiriyani, 2015:22). Mencetak dengan berbagai bahan merupakan kegiatan yang menyenankan bagi anak. Mereka dapat mencetak berbagai berbagai bentuk. Alat-alat mencetak tidak harus membeli. Pendidik dapat memanfaatkan bahan alam, seperti pelepah pisang,ubi, dan wortel sebagai alat mencetak. (Gunarti,Dkk, 2013:7.11). Hasil studi pendahuluan di Raudlatul Athfal Ma’arif Kecandran Salatiga kelompok A.2 menunjukkan bahwa masih rendah kemampuan fisik motorik halus anak. Dari 19 siswa ada beberapa anak ada yang belum bisa memegang krayon, pensil, gunting. Selain itu siswa di RA Ma’arif Kecandran Salatiga masih perlu pembinaan dalam mengembangkan aspek fisik motorik anak. Kondisi ini disebabkan oleh kemampuan motorik halus tangan yang belum lincah memegang atau menggunakan benda-benda lainnya. karena pembelajaran yang diterapkan juga kurang kreatif. Selain itu media dan alat peraga yang digunakan masih terbatas mengakibatkan anak jenuh dan sulit dikondisikan. Sehingga mengakibatkan kelenturan, kelincahan otot- Kemampuan fisik motorik halus anak agar dapat optimal maka diterapkan bermain sambil belajar. Mencetak melalui media pelepah pisang anak tidak akan jenuh, karena media yang diterapkan sangat menyenangkan yaitu menggunakan bahan alam dan juga pewarna makanan dengan warna yang berbeda-beda, sehingga anak tidak jenuh dan bosan serta dapat meningkatkan kelenturan otot-otot jari dan tangan dengan baik. Misalnya dengan cara anak memahami dan mempraktikkan tahapan-tahapan mencetak menggunakan media pelepah pisang.

  Dari paparan diatas maka penulis membuat judul, “PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PELEPAH PISANG KEO

  MPOK A.2 DI RAUDLATUL ATHFAL MA’ARIF KECANDRAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan pada penelitian ini, yaitu: Apakah penggunaan media pelepah pisang dapat mengembangkan fisik motorik halus kelompok A.2 di Raudlatul Athfal Ma’arif Kecandran Salatiga tahun

pelajaran 2018? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui media pelepah pisang dapat Athfal Ma’arif Kecandran Salatiga tahun Pelajaran 2018. D. Kegunaan Penelitian

  1. Manfaat teoritis Diharapkan melalui hasil penelitian ini, menambah wawasan betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga dapat menentukan media pembelajaran yang tepat yaitu dengan mencetak/mencap melalui media pelepah pisang, dapat menjadi salah satu pedoman untuk mengembangkan fisik motorik halus melalui media pelepah pisang.

2. Manfaat Praktis a.

  Membantu meningkatkan perkembangan motorik halus anak b. Meningkatkan minat belajar anak dengan adanya penggunaan media dalam pembelajaran c.

  Meningkatkan eksplorasi anak

  d. kualitas pemahaman anak dalam Mengembangkan pembelajaran dengan adanya media pembelajaran. e.

  Menginspirasi para guru untuk berinovasi membuat media pembelajaran.

  f.

  Memberikan inovasi guru untuk mengaplikasikan media pelepah pisang dalam pembelajaran.

  g.

  Sebagai masukan bagi sekolah untuk dapat menerapkan h.

  Dapat membantu sekolah dalam mengatasi masalah perkembangan fisik motorik halus.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Indikator Keberhasilan

  Hipotesis tindakan adalah “dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah”. (Wardhani,2012:2.10).

  Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah, “adanya pengembangan fisik motorik halus anak melalui media pelepah pisang pada anak kelompok A.2 di Raudlatul Athfal Ma’arif Kecandran Salatiga“.

  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Tabel 1.1

  Ketentuan Penilaian Kemampuan Fisik Motorik Halus dengan Media Pelepah Pisang

  

Simbol bintang Skor/nilai Kategori Kriteria/ketentuan

  

1 Belum Muncul

(BM) Jika anak mencoba, kurang tepat atau anak tidak mau mencoba.

  2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan bantuan meniru teman.

  3 Berkembang Sesuai Harapan(BSH) Jika anak bisa dengan bantuan awalan.

  4 Berkembang Seacara Baik Jika anak bisa tanpa bantuan

F. Definisi Operasional 1.

  Pengertian Fisik Motorik Halus Perkembangan fisik-motorik anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan bentuk tubuh pada anak usia dini yang berpengaruh terhadap ketrampilan gerak tubuhnya. (Hildayani, 2011:8.3-8.4). Jadi pengembangan motorik halus adalah kegiatan yang menggunakan otot-otot kecil,seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Semakin banyak tindakan dan praktik yang diberikan kepada anak semakin baik tingkat perkembangan yang dicapai.

2. Pengertian Mencetak dengan Pelepah Pisang

  Mencetak/mencap adalah kegiatan berkarya seni rupa dwi marta (dua dimensi) yang dilakukan dengan cara mencapkan alat atau acuan yang diberi tinta/cat pada bidang gambar. Alat cetak tersebut dibuat membentuk gambar atau tulisan pada bahan tertentu sesuai tehnik mencetak yang dipilih. Cetak Tinggi adalah teknik dengan menggunakan alat cetak yang permukaannya tinggi atau berbentuk relief, ketika diatas acuan (alat mencetak atau kertas gambar maka akan menghasilkan bentuk cap yang sama dengan bentuk acuannya.

  Jadi mencetak/mencap dengan pelepah pisang adalah suatu kegiatan memindahkan tinta/cat ke bahan cetak yang dipilih sesuai tehnik dan menghasilkan suatu karya yang dapat mengembangakan fisik motorik halus anak. Selain itu mencetak juga dapat mengembangkan seni anak.

  Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah yaitu suatu upaya pemberian stimulus atau rangsangan pembelajaran dengan media pelepah pisang, dari tahap-tahap mencetak/mencap suatu karya dengan gerakan tangan anak yang dikreasikan dengan daya pikir, kreatifitas, imajinasi dan inovasi untuk menciptakan sebuah hasil karya disertai dengan penanaman fisik motorik halus sehingga meningkatkan otot- otot kecil pada anak, yang dapat membantu perkembangan fisik motorik halus.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

  Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkat. (Wardhani, 2012:1.4). Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.

2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok A.2 di RA Ma’arif yang berlokasi di Desa Kecandran, Kelurahan Sidomukti Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 19 anak yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan.

3. Langkah-Langkah Penelitian

  Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas ada 4 komponen, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan Refleksi (reflection). Kemmis dan M.C Taggart dalam (Sumadayo, 2013:41).

  Untuk lebih jelasnya tahapan dalam tindakan kelas yang di jabarkan Kemmis dan M.C Taggart sebagai berikut :

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

  Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan

(planning) , tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

  Siklus

  I pelaks anaan penga matan Refleksi peren canaa n Siklus

  II pelaks anaan penga matan Refleksi peren canaa n

a. Tahap Perencanaan

  1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penggunaan media pelepah pisang yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan

  Harian. Menyiapkan lembar tes buatan peneliti atau lembar penugasan, yang mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

  3) Membuat simulasi perbaikan

  b. Tahap Pelaksanaan

  Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan media pelepah pisang sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

  c. Tahap Pengamatan/Observasi

  Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir.

d. Tahap Refleksi

  Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi.

  3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

  Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan. (Depdiknas:2006) Tes ini digunakan untuk mendapatkan data deskriptif kualitatif berupa gambaran berupa gambaran motorik halus anak pada setiap Siklus.

b. Observasi

  Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran. “Metode observasi adalah metode pengumpulan data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti”. (Dimyati, 2014:92). Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda, dan lain-lain. (Dimyati, 2014:100) Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana, dan keadaan siswa.

  Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a.

  Rencana Kegiatan Harian (RKH) yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran. Masing- masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar serta hasil penilaian.

  b.

  Lembar Observasi Anak dan Guru Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan motorik halus anak dalam mencetak/mencap menggunakan media pelepah pisang, dan lembar observasi guru ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap kegiatan mencetak/mencap melalui media pelepah pisang serta penguasaan guru dalam penerapan media tersebut. e.

  Lembar Evaluasi Anak

  Evaluasi siswa disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi anak guna mengetahui hasil dari media yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui perkembangan motorik halus anak selanjutnya.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. (Arikunto, 2008:128) Analisis data dilakukan dengan menyertakan analisis yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang berbentuk angka- angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian:

  Bagian awal yang terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

  BAB I : Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan BAB II : Landasan Teori, berisi tentang Kajian Teori dan Kajian Pustaka. BAB III : Pelaksanaan Penelitian, berisi Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi Deskripsi Per Siklus, Siklus 1, Siklus II dan Pembahasan. BAB V : Penutup, berisi tentang Kesimpulan, Saran. Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Riwayat Hidup Penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Perkembangan Motorik Halus a. Pengertian Perkembangan Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan

  kuantitatif dan kuantitatif individu dalam renang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, bayi, masa kanak- kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa. (Sugandhi dan Yusuf,2014:1).

  Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme,baik fisik (jasmani) maupun psikis (rohhaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif, dan berkesinambungan. (Sugandhi dan Yusuf,2014:1-2).

  Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses belajar dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan,sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat perubahan dan berakhir dengan kematian. (Desmita,2014:8).

  Dari uraian diatas perkembangan adalah perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menutu tahap kematangan melalui pertumbuhan dan belajar.

b. Fisik Motorik Halus

  Pengertian Perkembangan Fisik Motorik Halus Perkembangan fisik motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik halus baru mulai berkembang, yang diawali dengan kegiatan yang amat sederhana seperti memegang pensil, memegang sendok, dan mengaduk. (Pujiastuti, Wulan dan Fridani, 2014:2.4).

  Fisik motorik halus adalah “gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih”. (Aisyah,2013:4.42).

  Perkembangan motorik halus anak taman kanak- kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan.

  Tujuan perkembangan fisik motorik halus adalah untuk menambah koordinasi gerakan dengan mata dan tangan (menangkap, melempar, memegang). (Asmawati,2011:4.7).

  Perkembangan fisik bagi anak-anak melibatkan dua wilayah koordinasi motorik penting. Gerakan yang dikendalikan oleh otot-otot besar atau kasar yang dikendalikan oleh otot-otot kecil atau halus.

  Perkembanan motorik halus melibatkan otot-otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki.

  Jadi perkembangan fisik motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil,jari, tangan, dan kaki dengan koordinasi mata.

c. Fungsi Motorik Halus

  Fungsi perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus. Otot halus atau otot kecil berfungsi untuk melakukan kegiatan gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai, mengancing baju, menali sepatu, dan menggunting. (Suyanto, 2005:51).

  Demikian juga dengan kegiatan mencetak dapat mengembangkan otot-otot halus seperti kelenturan jari tangan anak. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk melatih jari tangan anak.

  Kemampuan motorik halus anak dapat dikembangkan melalui suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Sedangkan fungsi pengembangan motorik halus anak meliputi yaitu sebagai alat untuk mengembangkan ketrampilan oleh gerak kedua tangan seperti untuk menggambar, menjiplak, mengurus dirinya sendiri, Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dan gerakan mata, dan Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.

  (Hurlock, 1978:159).

  Fungsi lain dari motorik halus anak usia dini yaitu untuk mendukung aspek perkembangan yang lain, seperti perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial anak. Karena pada hakikatnya setiap perkembangan anak tidak dapat dipisahkan antara aspek perkembangan yang lain. (Sumantri, 2005:146).

  Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motorik halus anak yaitu untuk mengembangkan ketrampilan anak yang dimiliki anak, ketrampilan tersebut untuk mendukung semua aspek perkembangan anak.

  d. Prinsip Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

  Prinsip perkembangan motorik yaitu, perkembangan motorik yang didasarkan oleh kemampuan sistem otot dan sistem syaraf seperti gerak refleks yang terjadi pada bayi, upaya anak dalam mengembangkan ketrampilan motorik tidak dapat mengikuti perkembangan yang dapat diprediksikan seperti memprediksi perkembangan anak ketika anak sudah dapat merangkak dan lain-lain, kemungkinan perkembangan motorik anak yang menentukan kebiasaan atau perilaku anak dalam mengembangkan kemampuan motoriknya. (Hurlock, 1997:151).

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip perkembangan motorik halus anak usia dini sangat beraneka ragam, perkembangan motorik anak dapat diketahui pada tingkah laku atau perilaku anak.

  e. Tahap Perkembangan Fisik Motorik Halus

  Tahap perkembangan fisik motorik halus diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan penegndalian gerak tubuh (Fridani, dkk, 2014: 2.6-2.19). Berikut tahap-tahap perkembang fisik motorik anak yang meliputi perkebangan gerakan dan perkembangan koordinasi mata-tangan pada anak usia dini, dimulai dari masa bayi (0-1 tahun), masa batita (1-3 tahun), dan masa balita/pra sekolah (3-5 tahun), serta masa sekolah awal (6-8 tahun) sebagai berikut: 1) Usia 0-1 tahun

  a) Perkembangan gerakan

  Setiap bayi berbeda dalam arti kesepakatan perkembangan gerakan, kemampuan bayi dalam gerakan badannya 15 bulan pertama mengikuti 2 arah berbeda yaitu dari kepala ke bawah dan dari dada. Dari kepala ke bawah bayi lebih dahulu memperoleh kendali dibagian atas sebelum bagian bawah. Misalnya, bayi akan mampu mengangkat kepalanya sendiri sebelum tulang belakangnya cukup kuat baginya untuk duduk tegak sendiri, dan bayi akan duduk tegak sebelum bayi dapat berjalan. Sedangkan dari dada bayi memperoleh kendali atas bagian tengah badannya lebih dahulu sebelum tanan dan kakinya. Misalnya, bayi dapat mengangkat dadanya dari lantai sebelum bayi dapat menjangkau secara akurat menggunakan tangannya, dan bayi akan mampu mengambil sesuatu dengan jarinya sebelum bayi dapat menendang bola dengan jari kakinya. b) Perkembangan Koordinasi Tangan-Mata

  Kemampuan bayi untuk mengendalikan tangan dan jari-jarinya untuk mengamati gerakan ini dengan seksama memungkinkannya untuk menjajaki, menemukan, dan untuk belajar mengenai dunia mencoba untuk menarik giring-giring dekat ke wajahnya sehingga dia dapat menatapnya dengan seksama, mengguncangkannya, dan bahkan memasukkannya ke dalam mulutnya.

  2) Usia 1-3 Tahun

  a) perkembangan gerakan Fondasi untuk pengendalian yang lebih baik atas lengan, tungkai, badan, keseimbangan badan, dan koordinasi bagi anak yang sedang tumbuh berpangkal pada tiga sumber. Sumber pertama benih dari kemampuan ini telah disebarkan selama 15 bulan sebelumnya, ketika koordinasi bayi secara mantap semakin baik. Sumber kedua stimulasi yang diberikan kepada bayi ketika bayi secara menatap menguasai fisik dasar seperti menggulingkan badan dari posisi telungkup menjadi telentang dan sebaliknya, menggunakan lengan dan tungkai untuk merangkak dari satu sisi ruangan ke ruang lainnya, dan akhirnya berdiri sendiri tanpa ditopang orang lain. Sumber ketiga dari keterampilan bergerak anak yang terus menjadi tahun kedua dan ketiga yaitu tinggi dan berat badan sekitar umur 2 tahun tinggi tubuh bertambah, kaki menjadi lebih panjang dan ototnya lebih kuat dan kukuh. Otak saat lahir, otak anak bertambah kira-kira 25% dari berat otaknya nanti setelah dewasa, sedangkan diumur 2 tahun otaknya tumbuh menjadi 75% dari beratnya setelah dewasa. Penglihatan pengaruh lain dari proses pematangan otak yang terjadi pada tahun kedua dan ketiga adalah bahwa penglihatannya menjadi semakin baik dan bayi mampu memfokuskan penglihatannya dengan lebih akurat.

c) Koordinasi tangan-mata pada umur 15 bulan dan 3 tahun, kendali tangan anak meningkat, membuat dia mampu memanipulasi benda-benda berukuran kecil, untuk memeroleh kendali lebih baik pada mengambil serta membawa sendiri berbagai benda. Kendali tangan mata melibatkan penglihtan dan uga jari-jari tangan. Contohnya melakukan permainan seperti teka-teki gambar yang menarik perhatiannya.

  3) usia balita 4-6 tahun

  a) perkembangan gerak Pada usia ini, anak senang menggunakan keterampilan motoriknya semakin baik, bahkan ketika aktifitas itu berbahaya. Pastikan anak mempunyai peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu mengambil resiko yang membahayakan dirinya ketika berpetualang dan bergembira. Tempat bermain diluar rumah/sekolah yang dibangun dengan baik dengan ayunan dan bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk dipanjat dan balok untuk melatih keseimbangan badan amat menyenangkan anak dan dapat membantu menaga rangsangan rasa ingin tahu dengan keindahannya.

  b) Perkembangan koordinasi tangan-mata prasekolah, pengendalian tangan menjadi semakin penting, bukan hanya karena kendali itu membantunya menjadi lebih mandiri (misalnya dia dapat membuka sendiri kancing berukuran besar tanpa meminta bantuan). Tetapi karena ada kaitan dengan pemecahan masalah (dia dapat memutar- mutar potongan teka-teki gambar untuk menyelesaikannya) dan untuk belajar (kemampuannya untuk memegang pensil dengan tepat dan menggambar pola diatas kertas secara perlahan-lahan menjadi keterampilan menulis dasar).

  f.

  

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik

motorik halus anak

  Setiap makhluk hidup yang dilahirkan di bumi memiliki perbedaan perkembangan yang beragam, mereka yang dilahirkan dengan fisik, kelamin, kecerdasan, karakteristik kepribadian, kondisi tubuh yang berbeda, dan perkembangan itupun berjalan dengan seiring berjalannya waktu dan usia.

  Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak : 1)

  Hereditas (Keturunan atau Bawaan) bawaan yang diturunkan dari orang tua biologis.

  Dalam kata lain hereditas berarti sifat keturunan yang di pengaruhi oleh faktor genetik yang terdiri dari kromoson ayah dan ibu dari setiap individu. 2)

  Kondisi Lingkngan Dalam psikologi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan individu meliputi sikap, tingkah laku dan perkembangannya. Faktor lingkungan sendiri terdiri dari berbagai hal yang meliputi : a)

  Keluarga keluarga mempunyai peran penting dalam hal perkembangan setiap individu, keluarga bisa memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan masanya. Keluarga merupakan sebuah unit keluarga, ekonomi, rumah tangga dan generasi yang terdiri dari satu atau dua orang ta dan anak-anak kandungnya. b) Sekolah

  Sekolah merupakan tempat belajar di mana sekolah itu tempat kedua setelah individu mendapat didikan dari keluarga sendiri bisa berpengaruh dalam mencerdaskan, serta cara kembangnya.

  d) Masyarakat

  Masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal di suatu lingkungan, dimana individu bergaul, bersosialisasi dengan masyarakat, lingkungan masyarakat yang hidup dengan damai ramah tamah yang optimis perilakunya akan mempengaruhi tingkah lakunya. 3)

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN 3M DAN MELIPAT DI TK NEGERI DHARMA WANITA TEUNOM

0 9 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS DENGAN MENGGUNAKAN PELEPAH PISANG, PELEPAH DAUN PEPAYA DAN COTTON BUD PADA ANAK KELOMPOK B PAUD NURANI GUNUNGSARI INDAH SURABAYA SKRIPSI

0 6 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KOLASE BERBAHAN ALAM KELOMPOK A RA ISLAMIYAH LAKARSANTRI SURABAYA SKRIPSI

0 1 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK BAHAN LUNAK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 58 SURABAYA SKRIPSI

0 4 15

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI ALAT PERAGA KERTAS ORIGAMI PADA SISWAI DI TK AL FARABI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 4 104

PENINGKATAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGITAN BERMAIN DENGAN MEDIA KERTAS LIPAT PADA ANAK KELOMPOK A2 DI RA AL-AMIN 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 122

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DENGAN MEDIA WAYANG KARDUS DI KELOMPOK A RAUDHATUL ATHFAL PALUPI DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

0 0 107

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA TUTUP BOTOL HIAS DI KELOMPOK A BA AISYIYAH REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20172018 SKRIPSI

0 0 148

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH DI KELOMPOK A RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 125

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A DI RA MASITOH PENDEM TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 129