MANAJEMEN PESANTREN “Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 20172018” SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

MANAJEMEN PESANTREN

“Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017 /2018”

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh

LINDA ISTIROH

11113064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

MANAJEMEN PESANTREN

“Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan

Kabupaten SemarangTahunAjaran 2017 /2018”

  

SKRIPSI

DiajukanuntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

  

Oleh

LINDA ISTIROH

11113064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  MOTTO Motivator yang handal adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. ( Linda Istiroh ) ُهَرَياًرْيَخ ٍةَّرَذ َلاَقْثِم ْلَمْعَي ْنَمَف

  “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)Nya”

  (Q.S Al-zalzalah:7)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 

  Kedua orang tuaku bapak Ihrom dan ibu Muslikhah tersayang yang telah membesarkanku dengan penuh kasih saying dan kesabaran.

   Dan untuk adikku tersayang (Azka Anwalul Khaq ) yang sudah memberikan support selalu.

   Mbah kakung dan mbah putri terimakasih atas doa&motivasi yang mbah selalu berikan kepadaan anda.

   Seluruh keluarga besar ku terimakasih atas motivasi dandukungan nya. 

  Dan untuk si dia yang selalu menemaniku di saat susah maupun senang, thank’s banget tuk support & dukungan selama ini, semogaperjalananhidupkitakanselamanyaabadi... Amiinn. 

  Sahabatku Anisa Ainur rofi, Siti Lailatul Munawaroh & Tamara Islami Diani Rakasiwi yang selama ini memberikan support dan membantu dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.

   Keluarga besar MI Ma’arif Bandungan yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.

   Untuk teman-teman ku seangkatan PAI 2013 terimakasih telah menjadi bagian keluarga semasa di IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillairabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Aamiin.

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2017/2018” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

  Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

  Terimakasih atas bimbingannya selama empat tahun membimbing penulis.

  6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Kepada kedua orang tua penulis bapak Ihrom dan Ibu Muslikhah terimakasih atas segalamotivasi, dukungan, dan do’a restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  8. Keluarga besar ku yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis untuk kesuksesan penulis.

  9. Yayasan Pendidikan Nurul Amal, khususnya Pondok Pesantren Nurul Amal yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

  10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  11. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat belajar dan motivasi.

  12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb

  Salatiga, 13 September 2017 Penulis

  LINDA ISTIROH NIM : 11113064

  

ABSTRAK

  Istiroh, Linda. 2017.Manajemen Pesantren Di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa

  Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang TahunAjaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, M.Pd.

  Kata Kunci : Manajemen Pesantren

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah pelaksanaan manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal? (2) Apa sajakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan manajemen Pesantren?

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Pengasuh Pesantren, lurah Pesantren, ketua Pesantren, bagian bendahara serta para ustadz yang merupakan pengurus di Pondok Pesantren Nurul Amal.Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen Pesantren Nurul Amal telah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerak (actualling) dan pengawasan (controlling). (1) Realitasnya telah terlaksana program pembelajaran yang dilakukan dengan perencanaan awal dan dengan tujuan yang jelas, pengorganisasian dengan adanya pengkaderan untuk membangun generasi yang tanggung jawab dan berakhlaqul karimah yang diemban dari setiap pengurus atau ustadz, penggerak dalam manajemen Pesantren Nurul Amal terkait SDM dan segala aspek ketenaga kerjaan yang ada dilembaga pendidikan Pondok Pesantren Nurul Amal, pengawasan dalam program Pesantren dengan mengadakan evaluasi pada akhir tahun, serta terlaksananya proses pembelajaran sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan kepada Ustadz dari Pengasuh. (2) Faktor penghambat dalam manajemen Pesantren Nurul Amal yaitu pengaruh budaya global yang masuk kedalam dunia Pesantren yang mengakibatkan degradasi moral santri dan juga belum terpenuhinya sarana prasarana yang memadai terutama asrama dan ruang kelas sehingga menyebabkan kelebihan santri pada setiap tahun ajaran baru, adapun faktor pendukung di Pondok Pesantren Nurul Amal yaitu lokasi yang strategis serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik antara Pesantren dan masyarakat.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ................................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... v DEKLARASI ............................................................................................................ vi MOTTO..................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ...................................................................... 1 B. RumusanMasalah .............................................................................. 5 C. TujuanPenelitian ............................................................................... 5 D. ManfaatPenelitian ............................................................................. 6 E. Penegasan Istilah ............................................................................... 7 F. Metode Peneletian ............................................................................. 9 G. Sistematika Penulisan........................................................................ 18 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren...................... 20

  B.

  Manajemen Pendidikan Pesantren .................................................... 33

  BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 51 B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 51 C. Sumber Data................................................................................................ 52 D. Prosedur Pengumpulan Data....................................................................... 53 E. Analisis Data............................................................................................... 55 F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................... 55 G. Tahap-Tahap Penelitian.............................................................................. 56 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Tempat Penelitian ................................................................... 58 B. Temuan Data ..................................................................................... 66 C. Analisis Data ..................................................................................... 78 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 91 B. Saran .................................................................................................. 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian 3. Surat Telah Melakukan Penelitian 4. Pengajuan Pembimbing 5. Lembar Konsultasi Skripsi 6. Pedoman Wawancara 7. Transkip Hasil Wawancara 8. Dokumentasi Foto Penelitian 9. Laporan SKK 10.

  Data Santri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Podok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan,

  terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia diperlukan pendidikan yang menyeluruh, dalam arti mencakup semua potensi baik dari aspek kognitif, afektif, psikomotor. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengkombinasikan ketiga aspek tersebut, tidak hanya menekankan spek kecerdasan kongnitif semata, akan tetapi juga menekankan pada aspek afektif dan psikomotor, yaitu dengan mengajarkan nilai- nilai dan norma yang sesuai dengan syari’at Islam serta membekali para santri dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

  Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan kegamaan yang berperan besar dalam pengembangan masyarakat terutama pada masyarakat desa, sejak awal fungsi pondok pesantren adalah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan terutama lebih dititik beratkan pada kegiatan belajar mengajari ilmu-ilmu keagamaan.

  Anggapan yang salah masyarakat awam kerap menyamaratakan kehidupan pesantren. Di mana para santri hanya mengkaji ilmu-ilmu agama, tanpa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari padahal tidak semuanya anggapan itu benar (Setyorini. 2003:19-20).

  Pesantren disebut juga sebagai lembaga non-formal, karena eksistensinya berada dalam jalur sistem pendidikan kemasyarakatan. Ia memiliki program pendidikan yang disusun sendiri dan pada umumnya bebas dari ketentuan formal. Program ini mengandung proses pendidikan formal, non formal dan informal yang berjalan sepanjang hari dalam sistem asrama. Dengan demikian pesantren bukan saja tempat belajar, melainkan proses hidup itu sendiri (Hasan Nashihin. 1988:110).

  Sebagaimana yang kita ketahui, banyak sekali pondok pesantren yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dari sekian banyak pesantren yang ada dapat di golongkan menjadi dua jenis. Menurut (Ghazali, 2003:14) Pondok pesantren terbagi menjadi dua macam, pertama yaitu pondok pesantren tradisional pondok yang masih mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab kuning yang ditulis oleh Ulama abad ke 15 dengan menggunakan bahasa arab. Kedua adalah pondok pesantren modern merupakan pengembangan tipe pesantren karena orientasi belajarnya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan sistem belajar secara tradisional. Setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal pasti bertujuan untuk mengembangkan peserta didiknya kearah yang lebih baik, salah satu cara agar tujuan tersebut dapat taercapai adalah dengan melaksanakan manajemen pendidikan berkualitas dalam suatu lembaga pendidikan. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal juga menerapkan manajemen pendidikan agar peserta didik (santri) yang belajar di pondok tersebut dapat berkembang secara maksimal bair dari aspek kongnitif, afektif dan psikomotor. Tidak mungkin lembaga pendidikan itu mengeluarkan lulusan yang baik kalau manajemennya dalam suatu pondok tersebut tidak baik pula.

  Dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang isinya menetapkan tentang ujian akhir nasional program wajib belajar 9 tahun pada Pondok pesantren salafiyah, pendidikan keagamaan terbentuk madrasah diniyah, pesantren, peasramaan, dan bentuk lain yang sejenis (UU No 20 tahun 2003).

  Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 Pesantren menjadi salah satu komponen terpenting dalam pendidikan keagamaan, berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan menjadi ahli dalam bidang agama. Pondok pesantren dan semua sistem yang ada di dalamnya mendapat pengakuan setelah diberlakukannya UU No 20 tahun 2003.

  Pondok pesantren Nurul Amal adalah salah satu pesantren yang menjadi lembaga pendidikan non formal dan berbasis kajian salafi dengan fasilitas modern yang berada di Jl. Wijaya Kusuma 01, Rt03, Rw03 Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang. Pondok pesantren Nurul Amal ini berdiri sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal sekaligus sebagai tempat pembelajaran pendidikan agama Islam yang meliputi berbagai ilmu keagamaan dan ilmu nahwu shorof yang berguna untuk memahami isi dari kitab-kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren salafi. Pondok pesantren Nurul Amal juga memiliki lembaga pendidikan formal. Didalamnya yaitu MTs PSA, MA PSA dan PAUD. Siswa-siswi yang sekolah di sekolahan tersebut adalah santri-santri yang ada di pesantren Nurul Amal. Untuk mencetak lulusan yang baik, maka Pondok pesantren Nurul Amal dengan sistem pendidikan formal yang ada di dalamnya harus melakukan pengelolaan dalam mengembangkan pendidikan yang baik.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin memfokuskan penelitiannya tentang bagaimana manajemen pendidikan pondok dalam menyikapi dan mengelola pondok pesantren, yang harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan nilai-nilai pondok. Tantangan dunia modern dan persoalan santri dalam mengembangkan khasanah pendidikan pesantren yaitu mengkaji kitab-kitab kuning yang terbentur budaya dengan metode sekolah formal serta bagaimana pesantren dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya dalam membagi revolusi pendidikan dan tekhnologi yang mempengaruhi pendidikan, baik pendidikan pesantren serta pendidikan formal. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui beberapa hal yang melatarbelakangi serta menghantarkan kepada penulis untuk membahas dalam sebuah skripsi yang berjudul MANAJEMEN PESANTREN di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis memiliki beberapa hal sebagai rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian manajemen pondok pesantren Nurul Amal yang meliputi: 1.

  Bagaimana manajemen pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun ajaran 2017/2018?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen pesantren

  Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang. Tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab.

  Semarang. Tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

   Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis a.

  Memperluas wawasan dalam khasanah keilmuan Pesantren b. Berguna untuk mengangkat citra bimbingan Pendidikan keagamaan khususnya dalam dunia Pendidikan Pesantren.

  c.

  Menberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada pengelolaan Pesantren dalam menghadapi perkembangan Pendidikan Indonesia.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi pembaca yaitu memberi pengetahuan tentang Manajemen Pondok Pesantren Nurul Amal dan menjadikan pembaca mengetahui bagaimana pengorganisasian pesantren terkait faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.

  b.

  Bagi lembaga pendidikan pesantren sebagai fokus penelitian Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memberikan pengetahuan pesantren dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi para santri dan memberikan sumbangsih pemikiran dan ide terhadap penyelenggaraan pendidikan pesantren.

  c.

  Bagi peneliti Mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai pengetahuan dalam bidang keilmuan dunia pesantren yang terus akan menghadapi tantangan tekhnologi dan karakter santri dan pesantren.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi pembiasaan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu di ketahui maksud dan istilah dari istilah dalam judul di atas.

1. Manajemen

  Manajemen adalah sama halnya dengan administrasi, manajemen juga dari bahasa latin yaitu manus berarti tangan, agree melakukan, pengelolaan (Usman, 2006:3).

  Manajemen adalah usaha-usaha setiap lembaga ataupun organisasi dalam mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok orang dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada yang memiliki tujuan tertentu dalam suatu organisasi (A. Halim Dkk, 2005:70).

  Pendidikan adalah usaha sadar terencana dan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dalam dirinya (Usman, 2006:30). Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak- anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan (Purwanto, 2007:5). Sedangkan maksud dari manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.

  Manajemen pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya (Usman, 2006:7).

  Jadi, manajemen pendidikan yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang.

2. Pesantren.

  Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersedndiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya (Departemen Agama RI, 2003:1). Pengertian lain sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama di bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih di k enal dengan sebutan “kyai”

  (Ghofur, 2009:80). Jadi dalam pesantren para santri atau murid tinggal bersama kyai atau guru mereka dalam satu komplek tertentu sehingga dapat menimbulkan kekhasan pesantren. Pesantren yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah tempat bagi para santri untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam pondok sehingga lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran yang diselenggarakan pondok. Berdasarkan penegasan istilah yang telah diterangkan secara terperinci maka, yang dimaksud dalam judul penelitian secara keseluruhan adalah bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren Nurul Amal sehingga Pondok Pesantren Nurul Amal mampu mengelola dengan baik sistem manajemen yang ada didalamnya, serta dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam diri siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diharapkan.

F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, menurut Bogdam dan Tylor dalam Moelong (2009:4). Metode Kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berupa angka- angka tetapi data yang terkumpul berbentuk kata-kata lisan yang mencakup laporan dan foto-foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi atau gambaran manajemen pesantren Nurul Amal Kenteng Kec. Bandungan Kab.

  Semarang tahun 2017 2.

  Kehadiran Penelitian Peneliti hadir secara langsung pada objek penelitian dalam rangka pengumpulan data yang dilaksanakan, sehingga peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam rangka pengumpulan data.

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Tempat penelitian Tempat atau lokasi penelitian ini adalah di pondok pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun 2017, sedangkan yang menjadi fokus subjek penelitian ini adalah semua komponen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan pesantren, sarana prasarana penunjang penyelenggaraan pendidikan pesantren, personalia (dewan guru), kesiswaan (santri) dan hubungan sosial masyarakat sekitar pesantren.

  b.

  Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 juni 2017 sampai selesai.

  4. Sumber Data Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder). a.

  Data Primer Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertanyaan (Suryabrata, 2003:39). Adapun yang terlibat secara langsung sebagai sumber data primer adalah:

  Tabel 1.1 No. Nama Jabatan

  1. KH. M Muwan Adzani S.Ag Pengasuh Pesantren PA

  2. Nyai Siti Rokhfatun Pengasuh Pesantren PI

  3. Kholik Lurah Pesantren PA 4.

  Marfi’atun Lurah Pesantren PI

  5. M. Choirul Umam Ketua Pesantren PA

  6. Nur Hanifah Ketua Pesantren PI

  7. Mahmudiyanto Dewan Ustadz

  8. Nur Khamim Dewan Ustadz

  9. Nesia Dewan Ustadzah

  10. Eka Dewan Ustadzah

  11. Ayu Andika Dewan Ustadz

  12. Binta Lutfiana Dewan Ustadzah b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003:40). Adapun sumber data sekunder di sini adalah buku-buku yang terkait dengan Manajemen Pendidikan, arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan Pondok Pesantren Nurul Amal.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

  Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode yang menitik beratkan pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif. Metode penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam mengenai kegiatan suatu program. Perilaku peserta dan interaksi manusia secara luas. Dalam hal ini untuk pengumpulan data yang akan digunakan sebagai penunjang dalam penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkaitan dengan metode penelitian tersebut.

  a.

  Wawancara Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara melakukan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:186) menjelaskan bahwa wawancara digunakan oleh peneliti apabila ingin melakukan studi pendahuluan dari suatu penelitian, untuk menemukan suatu permasalah yang diteliti, digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal responden yang mendalam, dan selanjutnya dari jumlah respondennya yang sedikit/kecil. Dalam arti lain bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di laksanakan dengan melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih ditentukan, dalam penelitian ini metode wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam pengelolaan pesantren dan bagaimana peran masing- masing dewan pengasuh, asatidz, pengurus serta santri dalam menerapkan dan mengorganisir sistem pendidikan pesantren.

  b.

  Observasi Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 2005:136). Metode observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan yang digunakan dengan mengadakan pengamatan fenomena-fenomena yang dijadikan pengamatan. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung di pondok pesantren Nurul Amal dengan cara melihat dan pengindraan lainnya. Observasi secara langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan manajemen yang dilakukan. Dalam observasi ini yang menjadi ojeknya antara lain aktifitas kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dilakukan oleh pengasuh dan dewan asatidz.

  c.

  Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atai variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:148). Dokumentasi dalam penelitian ini di perlukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari Pondok Pesantren Nurul Amal.

6. Analisis Data.

  Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data yang bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperoleh hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.

  Menurut Pavon dalam Moelong (2009: 280), tekhnik analisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar, membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

  a.

  Pengumpulan data. Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari pengumpulan data baik menggunakan metode wawancara, pengamatan, maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang belum diolah, sehingga masih perlu dipilih yang penting dan tidak.

  b.

  Reduksi data. Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih fokus dan tajam, karena data yang menumpuk belum dapat memberi gambaran yang jelas. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan memudahkan penarikan kesimpulan. c.

  Penyajian data. Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data akan langsung disajikan sebagai kumpulan informasi terusan yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penulis membuat ini dengan naratif guna memperjelas hasil penelitian ini.

  d.

  Kesimpulan. Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverivikasi, pengertian verivikasi adalah pembuktian yaitu proses-proses mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola dan penjelasan, kemudian data disajikan dan disimpulkan. Kesimpulan yang diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.

7. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas Data)

  Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena sebelum data dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan. Validitas membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memang sesuai yang sebenarnya atau kejadian (Nasution, 2003:105). Tekhnik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

  

triangulasi. Triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan dengan

  memanfaatkan suatu yang lain dari data itu sendiri (Moleong, 2009:330). Dalam penelitian ini tekhnik triangulasi yang digunakan yaitu: a.

  Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. b.

  Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan metode yang berbeda.

8. Tahap-tahap penelitian a.

  Penelitian Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkajikan referensi- referensi yang berkaitan dengan manajmen-manajemen pendidikan pesantren, sekaligus mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan pondok pesantren Nurul Amal.

  b.

  Pengembangan Desain Sebelum tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna mengembangkan desain penelitian, menyusun petunjuk guna memperoleh data yang dibutuhkan, seperti petunjuk wawancara dan pengamatan.

  c.

  Pelaksanaan Penelitian Peulis melaksanakan penelitian secara langsung di lokasi penelitian sekaligus melihat secara seksama, agar lebih mengetahui secara detail berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian dan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.

  d.

  Penulisan laporan Tahap penulisan laporan adalah tahap penyusunan data-data hasil temuan penelitian secara sistematis. Dalam penulisan laporan penelitian ini tentunya mencakup semua kegiatan penelitian mulai dari tahap awal penelitian sampai tahap akhir yaitu tahap penarikan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, definisi operasional, rumusan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian. Manajemen yang meliputi, pengertian manajemen, pengertian manajemen pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen sarana prasarana.

  Pesantren yang meliputi, pengertian pondok pesantren, macam-macam pondok pesantren, elemen-elemen pondok pesantren, sistem pengajaran dan pendidikan pondok pesantren.

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN Paparan data dan hasil temuan. Paparan data berisi tentang sejarah berdirinya pondok pesantren Nurul Amal, maksud dan tujuan pondok pesantren Nurul Amal, Visi dan Misi, usaha pondok pesantren Nurul Amal, pengurus dan pengasuh pondok pesantren Nurul Amal, santri pondok pesantren Nurul Amal, sarana dan prasarana. Paparan data berisi tentang pemaparan sistem pendidikan di pondok pesantren Nurul Amal, manajemen pondok pesantren Nurul Amal, faktor pendukung dan penghambat manajemen Pesantren di pondok pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun 2017.

  BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul, dengan pentahapan, menyimpulkan landasan teori, mendeskripsikan hasil wawancara tentang bagaimana komponen lembaga pendidikan pesantren dalam memanajemen para santri dan kegiatan pendidikan dalam menyeimbangkan kebutuhan keilmuan dan kemampuan skill para santri dalam mengikuti segala kegiatan pendidikan yang diikuti baik pendidikan pesantren maupun pendidikan umum.

  BAB V PENUTUP Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke lima menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian ini, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren 1. Hakikat Manajemen Pondok Pesantren a. Pengertian Manajemen Secara Etimologi dan Terminologi Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari kata

  ”manus” yang

  berarti tangan dan “agree” yang berarti melakukan kata-kata itu digabung menjadi kata kerja menjadi kata “manager” yang artinya menangani (Usman, 2006 : 6 ).

  Menurut Manullang Manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat di simpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumny. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.

  b.

  Manajemen Pondok Pesantren Manajemen Pondok Pesantren adalah proses kegiatan dalam menangani, mengelola, membawa, mengembangkan baik di dalam pendidikannya ataupun yang lainnya di dalam Pondok Pesantren (Suhartini, 2005:39).

2. Pengertian Pondok Pesantren

  Pondok Pesantren berasal dari kata funduk, (bahasa arab) yang berarti rumah penginapan, sedangkan pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan agama Islam (Nasir, 2005:80). Pondok merupakan ciri khas tradisi pesantren yang membedakan dengan sistem pendidikan tradisional di masjid-masjid yang berkembang di kebanyakan wilayah negara-negara lain (Muliawan, 2005:156- 157). Pendapat lain tentang pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian (Dauly, 2004:26-27).

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan islam, dimana para santri biasanya tinggal dipondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) dan kitab-kitab umum, bertujuan untuk menguasai ilmu agama islam secara detail, serta mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat (Fenomena, 2005:72). Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya di bawah kedaulatan kepemimpinan seorang atau beberapa orang Kyai (Farida, 2007: 8). Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang membahas dan mengkaji pendidikan keagamaan terutama agama Islam. Keberadaan pesantren telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, dengan pengajaran yang modern dalam mengembangkan kualitas pendidikannya untuk menjadikan santriwan dan santriwati yang sesuai dengan tujuan pendidikan dalam pesantren itu sendiri. Pengertian atau ta’rif pondok pesantren tidak dapat diberikan batasan yang tegas, melainkan mengandung pengertian yang memenuhi ciri-ciri yang memberikan pengertian pondok pesantren setidaknya ada 5 ciri yang berada dalam lembaga suatu pondok Kyai, Santri, Pengajian, Asrama, dan masjid dengan akivitasnya, Sehingga bila dirangkumkan semua unsur-unsur tersebut, dapatlah dibuat suatu pengertian pondok pesantren yang bebas (Departemen Agama RI, 2003:40).

  Pondok adalah tempat pendidikan tradisional yang di kelola oleh kyai dan ada muridnya melakukan kegiatan pembelajaran untuk mendalami ilmu agama Islam dan ilmu yang lainnya, sampai sekarang pondok pesantren ini berkembang luas mempunyai pengertian yang luas sesuai dengan kebutuhan di era sekarang ini.

3. Macam-Macam Pesantren

  Seiring dengan perkembangan di masa sekarang, pondok pesantren baik tempat, sistem pengajaran, sistem pengorganisasianyapun telah mengalami perubahan.

  Pesantren di zaman sekarang ada yang sudah tidak memakai kebiasaan-kebiasaan tradisional pada zaman dahulu, akan tetapi pesantren ini mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman dimasa sekarang.

  a.

  Pondok Pesantren Tradisional Pesantren yang tetap mempertahankan pelajarannya dengan kitab-kitab klasik dan tanpa di berikan pengetahuan umum, model pengajarannyapun lazim diterapkan dalam pesantren salafi yaitu dengan metode sorogan dan wetonan (Ghazali, 2003:14).

  Pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam dilakukan secara individual atau kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik berbahasa Arab.

  Penjenjangan tidak di dasarkan pada satuan waktu, tetapi berdasarkan tamatnya kitab yang dipelajari.

  b.

  Pondok Pesantren Modern Yaitu pesantren yang menerapkan system pengajaran klasikal (madrasah) memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga memberikan pendidikan keterampilan (Ghazali, 2003:14). Pembelajaran pada pondok pesantren khalafiyah dilakukan dengan secara berjenjang dan berkesinambungan, dengan satuan program didasarkan pada suatu waktu, seperti caturwulan, semester, tahun/kelas, dan seterusnya. Pondok pesantren khalafiyah lebih banyak yang berfungsi sebagai asrama yang memberikan lingkungan kondusif untuk pendidikan agama.

  c.

  Pondok Pesantren Campuran/Kombinasi Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah dengan penjelasan di atas adalah salafiyah dan khalafiyah dalam bentuknya yang ekstrim. Barangkali, kenyataan di lapangan tidak ada atau sedikit sekali pondok pesantren salafiyah atau khalafiyah dengan pengertian tersebut. Sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren yang berada di antara rentangan dua pengertian di atas (Departemen Agama RI, 2003:30).

  Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku atau menamakan diri pesantren salafiyah pada umunya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan berjenjang, walaupun tidak dengan nama madrasah atau sekolah, Demikian juga pesantren khalafiyah pada umumnya juga menyelenggarakan pendidikan dengan menggunakan pendekatan kitab klasik (pengajian menggunakan kitab kuning) itulah yang diakui selama ini diakui sebagai salah satu identitas pokok pesantren.Tanpa menyelenggarakan kitab kuning agak janggal disebut sebagai pondok pesantren (Departemen Agama RI, 2003:30).

  Berbagai macam pondok pesantren yang berkembang pada masa sekarang, pasti mempunyai kelebihan sendiri-sendiri untuk mencetak manusia sebagai khalifah di bumi (khalifatu filard), untuk menghidupkan agama Allah dengan berbagai cara menurut ajaran agama Islam.

4. Elemen-elemen pondok pesantren.

  Pondok pesantren bukan hanya terbatas dengan kegiatan-kegiatan pendidikan keagamaan melainkan mengembangkan diri menjadi suatu lembaga pengembangan masyarakat, oleh karena itu pondok pesantren sejak semula merupakan ajang mempersiapkan keder masa depan dengan perangkat-perangkat sebagai berikut (Ghazali, 2003:18).

  a.

  Masjid Masjid pada hakikatnya merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi ukhrawi maupun maknawi masjid memberikan indikasi sebagai kemampuan seorang abdi dalam mengabdi kepada Allah yang disimbolkan dengan adanya masjid (Ghazali, 2003:19).

  Keberadaan masjid juga digunakan para kyai untuk menyelenggarakan pengajian yang sifatnya umum yakni pengajian kitab-kitab klasik yang diikuti para santri dengan masyarakat sekitar pesantren.

  b.

  Pondok Pondok adalah asrama bagi para santri yaitu sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana para siswa tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang atau lebih guru yang di kenal dengan sebutan kyai (Ghofur, 2009: 9). Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya sebagai operasionalisasi pendidikan yakni mendidik dan mengajar. Mendidik secara keluarga berlangsung di pondok sedangkan mengajarnya berlangsung di kelas dan mushola. Hal inilah merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas manusia sehingga ia bisa tampil sebagai kader masa depan, oleh karena itu pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang pertama mengembangkan lingkungan hidup dalam arti kata pengembangan manusia dari segi mentalnya. Selain sebagai tempat tinggal pondok/asrama merupakan tempat belajar, bermasyarakat baik dengan sesame santri maupun masyarakat sekitar serta tempat untuk menimba ilmu agama Islam sebanyak-banyaknya sebagai bekal di masyarakat dan bekal di akhirat nanti.

  c.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 121

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 88

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132

KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF IBNU KHALDUN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 80

PEMBENTUKAN AKHLAQ SANTRI MELALUI KULTUR PESANTREN (Study Kasus Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 163

POLA PIKIR SANTRI TERHADAP ORIENTASI KARIER (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Iman Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 5 206

STRATEGI PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI (Studi Kasus di Pondok Pesantren al-Muntaha Kota Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 176