IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA - Test Repository
IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH
(ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIRDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh: RISFA FAIDAHNIM: 201-14-033
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA2017
IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH
(ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
RISFA FAIDAH
NIM: 201-14-033
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
MOTTO
”Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah dengan ilmu juga”
(HR, Ibnu-Asakir)
PERSEMBAHAN “sebagai ungkapan rasa syukurku dan tanda bakti kepada kedua orang tuaku”
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada: Pertama
Kedua orang tuaku tercinta Ibuku
“ISTIDAIYAH” dan Bapakku “FAIZUN”
yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung dengan penuh kesabaran, keikhlasan, kegigihan dan tidak ada henti-hentinya mendoakan anak-anaknya supaya menjadi anak yang sholih dan sholihah bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Amin YaRabbalalamin.
Ke-dua Adik-adikku tersayang DisfaMahmudah dan FarisMajid yang selalu menemani dan menjadi penyemangat, Serta keluarga yang selalu mendukung dalam setiap langkah.
Ke-tiga Teman-temanku program studi D-III PerbankanSyariahkelas A angkatan 2014 yang telah mengajarkanku apaarti kebersamaan, kemandirian, pengorbanan dan persahabatan selama tiga tahun.
Ke-empat Yang terakhirdan yang terspesial Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam jurusan D-III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan dan tercurahkan kepada
khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para
Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi
‘ala ar-Ridha wa khusnul khatimah. Amin
Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) BMT ANDA SALATIGA” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material. Olehkarenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2.
Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 3. Bapak H. Alfred L. M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M, M.S.I. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan kesantunan, kesabaran, keikhlasan dan kebajikan.
5. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag. selaku dosen pembimbing Akademik selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang banyak berjasa kepada penulis.
7. Bapak Supardi, S.E.M.M. selaku devisi personalia SDM BMT Anda yang membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir.
8. Para Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
9. Seluruh Karyawan BMT ANDA Salatiga, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.
10. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT. Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah-lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semuapihak yang bersangkutan.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
ABSTRAK
Faidah, Risfa. 2017. Implementasi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) BMT ANDA
Salatiga. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D
III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol M, M. S.I
Kata Kunci: Zakat, Infak, Sedekah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan dana ZIS, untuk mengetahui kendala-kendala dalam pengumpulan dana ZIS dan bagaimana perkembangan dana ZIS.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya dari dokumen-dokumen BMT ANDA Salatiga.
Hasil penelitian ini bahwa BMT ANDA Salatiga dalam pengelolaan ZIS dibagi menjadi dua yaitu penghimpunan dana yang meliputi: zakat nasabah, zakat karyawan dan zakat BMT ANDA dan pendistribusian dana yang dibagikan untuk kaum dhuafa dan anak yatim. Sedangkan kendala yang menyebabkan kurangnya penghimpunan dana ZIS adalah sumber daya manusia yang kurang memadai, Komunikasi para pengelola ZIS BMT ANDA masih lemah, Teknologi yang digunakan masih sangat kurang, dan system informasi dana ZIS kepada masyarakat. Untuk perkembangan ZIS BMT ANDA mengalami peningkatan setiap tahunya dari tahun 2014-2016 memiliki total dana ZIS sejumlah Rp 18.635.286,77 tetapi peningkatan dana ZIS tidak mengalami peningkatan yang begitu signifikan karena dilihat dari kenaikan prosentasi jumlah total dana hanya 1,5 % dari tahun 2014-2015.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. v MOTTO.......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 3 D. Metode Penelitian ............................................................................. 5 E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 8 A. Kajian Pustaka .................................................................................. 8 B. Kajian Teoritik ................................................................................. 13 1. Sejarah dan Perkembangan BMT ................................................ 13 2. Pengertian BMT ......................................................................... 18 3. Zakat .......................................................................................... 19 4. Infak ........................................................................................... 25 5. Sedekah ...................................................................................... 26 6. Pengelolaan Zakat ...................................................................... 29 BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ............................................... 30 A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 30 1. Sejarah ....................................................................................... 30 2. Visi dan Misi .............................................................................. 31 3. Keuntungan Menjadi Anggota .................................................... 32 4. Struktur Organisasi ..................................................................... 33 5. Tugas dan Wewenang ................................................................. 36 6. Keanggotaan .............................................................................. 41 7. Bidang Administrasi ................................................................... 41 8. Bidang Usaha ............................................................................. 42 9. Produk-Produk ........................................................................... 42 B. Data Deskriptif Perusahaan .............................................................. 50 BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 52 A. Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah .............................................. 52
B.
Kendala-kendala dalam Penghimpunan Dana ZIS............................. 53 C. Perkembangan Dana ZIS .................................................................. 55
BAB VPENUTUP .......................................................................................... 58 A. Kesimpulan ...................................................................................... 58 B. Saran ................................................................................................ 59 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSPPS BMT ANDA Salatiga ....................... 33
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Dengan Penenlitian Terdahulu ........................................ 10Tabel 5.1 Data Perkembangan Dana Zakat, Infak dan Sedekah KSPPSBMT Anda Salatiga ........................................................................ 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi Lampiran 2 Lembar Declaration Lampiran 3 Formulir Permohonan Menjadi Anggota Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan Lampiran 5 Slip Laporan Simpanan Lampiran 6 Slip Kwitansi Pembiayaan (Cover Note) Lampiran 7 Slip Pengambilan Simpanan Lampiran 8 Brosur Bagi Hasil Simpanan Berjangka Lampiran 9 Brosur Pembiayaan Lampiran 10 Brosur Simpanan Pensiun Lampiran 11 Brosur Simpanan Dirham Lampiran 12 Brosur Paket Umroh 2017 Lampiran 13 Laporan Kegiatan ZIS tahun 2015 Lampiran 14 Laporan Kegiatan ZIS tahun 2016 Lampiran 15 Lembar Konsultasi Tugas Akhir Lampiran 16 Daftar Nilai SKK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manfaat dari zakat, infak dan sedekah bahwa ia akan
membersihkan dan menyucikan mereka yang membayarnya. Zakat akan membersihkan hati manusia dari sifat kekikiran dan cinta harta yang berlebihan, serta menyucikan dan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati manusia. Manfaat kolektik dari zakat, infak, dan sedekah mengingatkan orang yang memiliki kecukupan harta bahwa ada hak orang lain dalam hartanya.
Distribusi zakat, infak dan sedekah pada golongan masyarakat kurang mampu akan menjadi pendapatan yang membuat mereka memiliki daya beli atau memiliki akses pada perekonomian. Sementara itu, peningkatan penawaran terjadi karena zakat, infak dan sedekah memberikan disinsentif bagi penumpukan harta diam atau tidak diusahakan dengan mengenakan ‘potongan’ sehingga mendorong harta untuk diusahakan dan di alirkan untuk investasi di sektor rill. Pada akhirnya zakat, infak dan sedekah berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara makro.
Dengan adanya mekanisme zakat, infak dan sedekah aktivitas ekonomi dalam kondisi terburuk sekalipun dipastikan akan dapat berjalan paling tidak pada tingkat yang minimal untuk memenuhi kebutuhan primer. Oleh karena itu,
2
instrumen zakat, infak dan sedekah dapat digunakan sebagai perisai terakhir bagi perekonomian agar tidak terpuruk pada kondisi krisis di mana kemampuan konsumsi mengalami stagnasi (Ascarya, 2012: 10-11).
Salah satu badan yang berperan penting terhadap pengelolaan zakat, infak dan sedekah agar dana tersebut dapat dirasakan manfaaatnya oleh penerima yakni adalah lembaga keuangan mikro syariah atau sering dikenal BMT. BMT merupakan singkatan dari Baitul Maal Wat Tamwil, dimana kegiatan baitul tamwil adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha menengah kebawah sedangkan kegiatan baitul maal adalah sebagai penerima dan penyalur dana zakat, infaq dan sedekah dan menjalankannya dengan peraturan dan amanahnya (Yunus, 2009: 34).
Baitul maal wat tamwil merupakan gabungan dari dua fungsi, yaitu
baitul maal atau rumah dana serta baitul tamwil atau rumah usaha. Baitul
maal telah dikembangkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW sebagai
lembaga yang bertugas untuk mengumpulkan sekaligus membagikan (tasharuf) dana sosial, seperti zakat, infak dan sedekah (ZIS). Sedangkan
baitul tamwil merupakan lembaga bisnis keuangan yang berorientasi pada
laba atau keuntungan (Ridwan, 2004: 125).Pada saat ini BMT yang ada lebih menonjolkan sisi pembiayaan, yang ada pada baitul tamwil. Pada posisi ini BMT lebih berorientasi pada keuntungan. Padahal, BMT dalam hal ini koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah berada posisi keduanya. Oleh karena itu, dalam
3
penelitian ini membahas mengenai pengelolaan baitul maal yaitu zakat, infakdan sedekah BMT Anda, selain itu juga membahas kendala yang dihadap oleh pengelola BMT untuk menyeimbangkan fungsi keduanya, KSPPS BMT Anda adalah salah satu satu BMT yang kompetitif di Salatiga.
Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulisan tugas akhir ini akan membahas mengenai ”IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA”.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana dengan distribusi pengelolaan ZIS pada BMT ANDA Salatiga? 2. Apa kendala-kendala dalam pengumpulan dana ZIS pada BMT ANDA
Salatiga? 3. Bagaimana Perkembangan dana ZIS pada BMT ANDA Salatiga? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui pengelolaan dana ZIS pada BMT Anda Salatiga.
b.
Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja dalam pengumpulan dana ZIS pada BMT Anda Salatiga.
c.
Untuk mengetahui perkembanga dana ZIS pada BMT Anda Salatiga.
4 2.
Manfaat penelitian a.
Bagi Penulis 1)
Untuk memahami, menambah wawasan dan pengalaman dalam praktek perbankan dalam hal ZIS.
2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan
DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
b.
Bagi IAIN Salatiga 1)
Penulisan tugas akhir ini dapat memperkaya literatur penelitian tentang pengelolaan ZIS pada BMT.
2) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
c.
Bagi Lembaga Keuangan 1)
Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan pengelolaan ZIS dimasa yang akan datang. 2)
Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pengelolaan ZIS pada BMT.
5 D.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah metode penelitian yang kadar kajiannya semata- mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau pertanda, keadaan sebagaimana adanya. Kualitatif adalah penelitian yang datanya disajikan dalam bentuk kata-kata yang mempunyai makna.
Lokasi Penelitian sebagai Lokasi obyek penelitian yaitu di BMT ANDA Salatiga yang beralamat di Jl. Merak No. 90 Mangunsari Sidomukti Salatiga- 50721 Jawa Tengah Indonesia.
1. Sumber Data
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, diantaranya ialah: a.
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber secara langsung. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara dengan Manajer BMT ANDA adalah hal-hal yang menyangkut dengan implementasi zakat, infak dan sedekah. Sedangkan untuk observasinya penulis akan mengamati perilaku atau kebijakan- kebijakan yang terjadi di selama masa penelitian atau selama masa magang di BMT ANDA tersebut kurang lebih selama dua bulan.
6 b.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data tersebut bisa diperoleh dari buku atau sumber- sumber lainnnya yang berkaitan dengan perusahaaan. Data sekunder ini bisa didapatkan dari media cetak seperti majalah dan koran. Selain itu bisa juga berasal dari media online yaitu melalui situs resminya BMT ANDA maupun dari stasiun penyiaran.
2. Teknik Pengumpulan Data a.
Pengamatan (observasi) Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap objek laporan.
b.
Wawancara (Interview) Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
(berkomunikasi langsung), dalam hal ini adalah pihak yang terkait langsung dengan objek penulisan, sehingga dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat (Idrus, 2009: 95). Dalam wawancara ini penulis akan mewancarai tentang ZIS.
c.
Dokumentasi Mencari data mengenai hal-hal berupa refrensi buku atau catatan buku (Wirartha, 2006: 36). Yang mana berupa dokumen atau data tentang geografis BMT ANDA Salatiga.
7 E.
Sistematika Penulisan
Pada penelitan Tugas Akhir ini, penulis akan membaginya dalam 5 (lima) Bab, setiap bab saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
BAB I adalah pendahuluan. Dalam bab ini dibahas tentang beberapa sub bab antara lain adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II adalah landasan teori. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian-pengertian serta teori-teori secara lebih spesifik. Dalam bab ini juga dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.
BAB III adalah laporan penelitian. Pada bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum mengenai objek penelitian serta data-data deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah singkat mengenai BMT Anda, visi dan misi, struktur organisasi BMT Anda, serta produk-produk pada BMT Anda.
BAB IV adalah analisis. Dalam bab ini memaparkan pengelolaan, kendala dan perkembangan zakat, infak dan sedekah di BMT Anda Salatiga. BAB V adalah penutup. Dalam bab ini berisi mengenai hasil-hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan dan saran untuk lembaga yang bersangkutan dan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian Istutik (2013) dari STIE Malangkucecwara dalam jurnal
penelitan yang berjudul “Analisis Implementasi Akutansi Zakat Dan Infak/Sedekah (PSAK:109) Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Malang”.
Penelitian ini membuktikan bahwa Pertanggungjawaban Keuangan atas aktivitas penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah belum menerapkan standar akutansi ZIS (PSAK 109) untuk penyusunan laporan keuangan. Pertanggung jawaban keuangan yang dimaksud masih sebatas laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan keuangan lembaga amil perlu dipublikasikan ke masyarakat dengan cara memanfaatkan alternative media yang dimilikinya.
Penelitian Megawati (2014) dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Trisnawati (2014) dari Universitas Riau dalam jurnal yang berjudul “Penerapan PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat Dan Infak/Sedekah Pada BAZ Kota Pekanbaru”. menyimpulkan Penerapan PSAK 109 tentang akuntansi zakat pada BAZNAS kota Pekanbaru sebagai bukti komitmen pengurus dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan zakat, infak dan sedekah.
Penelitian Jasafat (2015) dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry dalam jurnal yang berjudul
9
“Manajemen Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah pada Baitul Mal Aceh Besar” menyimpulkan Zakat adalah ibadah dibidang harta yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat. Jika zakat dikelola dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen modern, insya Allah akan dapat mengangkat kesejahteraan rakyat. Olehnya itu perlunya pengelolaan zakat secara professional oleh lembaga yang dipercaya dan dikelola oleh pengelolaan zakat (amil) yang amanah, jujur, dan professional.
Penelitian Nasution (2015) dalam jurnal yang berjudul “Mekanisme Pengelolaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah di BANK SYARIAH sebagai Implementasi Fungsi Sosial Bank (Studi Kasus di BPRS Syariah Amanah Ummah)” berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mekanisme pengelolaan dana ZIS di BPR Syariah Amanah Ummah difokuskan pada penghimpun dana ZIS bersumber dari pendapatan bank, karyawan dan nasabah. Dari aspek pendistribusian dana ZIS disalurkan secara langsung oleh pihak bank maupun pihak lain, untuk menyalurkan dana ZIS oleh pihak bank secara langsung yaitu denagan mengundang mustahik dhuafa dan anak-anak yatim yang berada di sekitarnya. Dana ZIS yang dikelola telah dilakukan denagan transparan dan akuntabilitas sehinga mendapat kepercayaaan masyarakat.
Penelitian Shahnaz (2016) dari jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115, Indonesia dalam jurnal yang berjudul “Penerapan PSAK No.109 Tentang Pelaporan Keuangan
10 Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah Pada BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara”
Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.109 di BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara belum menerapkan penyusunan laporan keunagan sesuain dengan format laporan akuntansi keuangan zakat, infaq, shadaqah yang terdapat dalam pernyataan standar Akuntansi Keuangan No.109. Untuk dana kas yang masuk pada BAZNAZ segera melakukan pemisahan antara dana zakat, infak dan shadaqah, dana amil, dan dana non halah sehingga dapat memperjelas dalam pengakuan dan penyalurannya, agar sesuai dengan pencatatan akuntansi keuangan bersadarkan PSAK N0.109.
Tabel 1.1 Perbedaan Dengan Penenlitian Terdahulu Nama Judul MetodePenelitian Hasil
Istutik (2013)
Analisis Implementasi Akutansi Zakat Dan Infak/Sedekah (PSAK:109) Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Malang
Metode deskriptif.
Penyaluran dana ZIS terbagi menurut aktivitas atau kelompok seperti pendidikan, yatim piatu, dhuafa dan dana yang menjadi hak amil dipergunakan untuk pengelolaan lembaga amil. Dan tempat penelitiannnya di Lembaga Amil Zakat di Kota Malang
11 Megawati Penerapan Penelitian Penyaluran dana ZIS
(2014) PSAK 109 deskriptif. terbagi 5 program yaitu: Tentang bantuan pendidikan, Akuntansi bantuan usaha produktif, Zakat Dan berobat fakir miskin dan Infak/Sedekah bersifat insidentil, takwa Pada BAZ merupakan bentuk Kota penyaluran dengan Pekanbaru tujuan membantu kegiatan keagamaan atau kegiatan dakwa islam, peduli merupakan bentuk penyaluran konsumtif dengan tujuan membantu biaya hidup fakir miskin, mualaf dan musibah sepaerti kebakaran, banjir. Dan tempat penelitiannnya di BAZ Kota Pekan Baru
Jasafat Manajemen Metode Penyaluran Dana ZIS di Pengelolaan deskriptif. gunakan untuk
(2015) Zakat, Infaq, pengembangan Ekonomi dan Sedekah seperti: penyaluran pada Baitul modal, pembentukan Mal Aceh lembaga keuangan, Besar pembangunan industry, penciptaan lapangan pekerjaan, pembentukan organisasi dan di gunakan untuk layanan
12
sosial seperti: program tahfid, pembangunan rumah tidak layak huni, memelihara muallaf dan menyantuni fakir uzur. Dan lokasi penelitian Baitul Mal Aceh Besar
Nasution (2015)
Mekanisme Pengelolaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah di BANK SYARIAH sebagai Implementasi Fungsi Sosial Bank (Studi Kasus di BPRS Syariah Amanah Ummah)
Metode penelitian deskriptif.
Penyaluran dana zis yang dilakukan secara langsung yaitu dengan mengundang mustahik dhuafa dan anak-anak yatim yang berada disekitarnya, dan dana zis yang disalurkan ke daerah mustahik pondok pesantren, mustahik kolektif guru dan mustahik kolektif lembaga. Lokasi Penelitian adalah BPR Syariah Amanah Ummah
Shahnaz (2016)
Penerapan PSAK No.109 Tentang Pelaporan Keuangan Akuntansi Zakat, Infaq/Sedekah metode deskriptif. penyaluran dana zis di istilahkan seperti penyaluran dana zis Sulawesi utara makmur, Sulawesi utara cerdas, Sulawesi utara sehat, Sulawesi utara taqwa, dan Sulawesi utara
13 Pada peduli. Lokasi penelitian
BAZNAS adalah BAZNAS Provinsi Provinsi Sulawesi Utara Sulawesi Utara
Secara keseluruhan, beda penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak pada penyaluran dana ZIS dan bentuk sosialnya dan lokasi tempat penelitian.
B. Kajian Teoritik 1. Sejarah dan Perkembangan BMT
Bank syariah berawal pada tahun 1991 yakni BPR Syariah Dana Mardhotillah dan BPR Syariah Berkah Amal Sejahtera, keduanya berlokasi di Bandung. Pada tahun 1992, mulai dikeluarkan UU Perbankan No 7 tahun 1992 yang berisi tentang bank bagi hasil. Saat ini pula berdiri Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mayoritas menjamah masyarakat Islam lapisan bawah, maka dibangunlah lembaga-lembaga simpan pinjam yang disebut Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) atau Bait al
Qiradh seperti istilah dari masyarakat Aceh.
Kemudian perbankan syariah di Indonesia berkembang setelah ada lagi revisi UU perbankan Nomor 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998. Dengan demikian pemerintah telah membuka peluang besar bagi kegiatan usaha perbankan yang berdasarkan pada prinsip syariah. Revisi UU tersebut membawa perkembangan BPR Syariah di Indonesia hingga
14
80 BPRS. UU No. 10 juga tidak menutup kemungkinan bagi pemilik bank negara, swasta nasional, bahkan pihak asing sekalipun untuk membuka cabang syariah di Indonesia.
Adanya BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat Islam terutama di lapisan bawah dan menengah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah. Dengan demikian, fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya. Lahirnya BMT di antaranya dilatar belakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut: a.
Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang memiliki modal banyak.
b.
Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan berkelanjutan.
c.
Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.
d.
Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial (Ridwan, 2004: 2).
BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) yang tumbuh dari masyarakat dan berkembang sangat pesat sehingga telah menjangkau hampir di seluruh tanah air Indonesia. Perkembangan tersebut
15
tidak hanya dari sisi jumlah BMT (ribuan) tetapi juga sisi perkembangan organisasi (termasuk aset) maupun peranannya dalam memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah, serta peranannya menjauhkan masyarakat dari praktik ribawi. Dengan perkembangan yang luar biasa tersebut, saat ini BMT telah menjadi sorotan dunia internasional.
Tingkat kemiskinan di Indonesia dinilai masih relatif tinggi dan masihdiperlukan upaya-upaya untuk mereduksinya. Berkaitan dengan hal ini, maka BMT perlu untuk meningkatkan perannya. Itu artinya BMT perlu dikembangkan lebih jauh sehingga peranannya maksimal. Untuk keperluan tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Berikut adalah perkembangan BMT di Indonesia: a.
Pada mulanya adalah Baitul Maal Nama Baitul Maal berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata bait artinya “rumah”, dan al-maal yang berarti “harta”. Baitul Maal berarti rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Baitul Maal adalah suatu lembaga atau pihak (al jihat) yang mempunyai tugas khusus mengenai segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Dengan demikian, munculnya nama Baitul Maal pada masa itu adalah terkait dengan urusan negara berkenaan dengan pengelolaan harta baik berupa uang maupun barang sebagaimana Rasulullah Saw.
16 Dalam pengertian Baitul Maal yang sekarang, khususnya di
Indonesia menjadi menyempit. BMT lebih diartikan sebagai lembaga sosial untuk menyalurkan zakat, infak dan shadaqah atau sebagai lembaga amil saja, dengan pelaksananya tidak hanya pemerintah saja, tapi swasta juga dapat melakukannya. Pelaksanaan Baitul Maal oleh pemerintah kita kenal dengan nama BAZIS. Hal tersebut selanjutnya ditanggapi positif oleh Presiden dengan memberikan seruan dan edaran kepada para pejabat dan instansi terkait untuk menyebarluaskan dan membantu terlaksananya pengumpulan zakat secara nasional. Tercatat bahwa secara resmi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ali Sadikin mengeluarkan Surat Keputusan No.Cb. 14/8/68 tertanggal 5 Desember 1968 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta.
b.
Baitul Maal Dikembangkan dengan Kelengkapannya sabagai Baitul
Tamwil , tahapannya sebagai berikut:
Dimulai tahun 1984 dikembangkan oleh aktivitas Masjid Salman di ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Teknosa yang mencoba manggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan syariah bagi usaha kecil. Dipilihnya badan hukum koperasi tampaknya sebagai pilihan yang dianggap paling tepat untuk memenuhi aspek legalitasnya, sementara secara generik uamat lebih menyebutnya sebagai Baitul Tanwil (BT) Teknosa.
17 Pada tahun 1988 menyusul muncuknya Koperasi Ridho Gusti,
dan Tahun 1992 muncul lembaga yang menggambungkan nama Baitul
Maal dan Tanwil , dengan BMT Insani Kamil. Mulai pada masa inilah
secara sadar umat lebih mengenal BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang memberikan layanan keuangan umat baik untuk sosial (sebagai amil) - fungsi Baitul Maal dan layanan komersial atau niaga - dengan fungsi Baitul Tamwil.
c.
Pertumbuhan BMT Sebagai Lembaga Ekonomi Umat Kemunculan lembaga Baitul Maal wa Tamwil, yang melakukan kegiatannya berdasar prinsip-prinsip syariah dirasakan betul bagi umat dapat memenuhi kebutuhan, tidak saja karena sistemnya yang syar’i, namun juga fungsi manfaat sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kemudian bermunculan lembaga-lembaga keuangan mikro syariah dengan nama generik BMT yang banyak dimotori oleh aktivis atau jemaah masjid atau dari atau dari organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, PERSIS dan sebagainya, serta umat lain secara perorangan atau kelompok.
Pada tahun 1993, kegiatan operasional BMT-BMT di Indonesia masih beragam, baik dari sisi produk, akad, maupun sistem oprasionalnya. Oleh karena itu, banyak umat yang mengalihkan pilihanya dengan mendirikan BMT. Di awali dengan BMT BINAMA di Semarang, BMT TAMZIZ di Wonosobo, BMT BUS di Lasem, BMT Bringharjo di Yogyakarta. Gerakan nasional BMT pada tahun 1995
18
(yang dimotori oleh PINBUK) tampaknya mempunyai peran yang cukup penting dalam hal ini. Pada masa ini lah BMT yang kita kenal beroprasi di indonesia berdasarkan kegiatan oprsionalnya sebagai sebuah lembaga kauangan dengan prinsip sistem perbankan syariah, yang kemudian diadobsi dan dilegalkan oleh pemerintah melalui Departemen Koperasi dan UKMK sebagai departemen terkait dengan Keputusan Menteri Koperasi UKMK No. 91/Kep/M.UKMK/IX/2004.
Masa tumbuh dan berkembangnya BMT ini, semakin meneguhkan dan memberikan keyakinan umat bahwa BMT adalah lembaga umat yang tepat untuk menjawab masalah-masalah ekonomi umat. Beberapa BMT mulai tumbuh kesadarannya untuk memperkuat barisan sebagai lembaga keuangan syariah yang dituntut untuk profesional (Cokrohadisumarto, dkk, 2016: 3-6).
2. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil
Baitul Maal Wat Tamwil merupakan dua kelembagaan yang menjadi satu, yaitu lembaga baitul maal dan lembaga baitul tamwil.
a.
Baitul maal(rumah uang), menerima titipan dana zakat, infaq dan sedekah serta mengoptimalkan distribusinnya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
b.
Baitul tamwil (rumah pembiayaan), melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan
19
mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan pembiayaan ekonomi (Yunus, 2009:34-35).
3. Zakat a.
Pengertian Zakat Secara etimologi (asal kata) zakat dari kata zakat yang berarti berkah, tumbuh, suci, subur dan baik. Dipahami demikian, sebab zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotorean kikir dan dosa. Menyuburkan pahala melalui pengeluaran sedikit dari nilai harta pribadi untuk kaum yang memerlukan. Dalam al- qur’an telah disebutkan kata-kata tersebut seperti pada Surat Asy-Syams ayat 9.
اَهاَّكَز ْنَم َحَلْفَأ ْدَق
Artinya:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”.
Dalam pengertian istilah syara’ mempunyai banyak pengertian diantaranya. Wahbah Zuhaili dalam karyanya al-fiqh al-islami wa adillatuhu (1995) mendenifisikan dari sudut empat mazhab yaitu: 1)
Madzhab Maliki, “zakat adalah mengeluarkan sebagian yang tertentu dari harta yang tertentu pula yang sudah mencapai nishab (batas jumlah yang mewajibkan zakat) kepada orang yang berhak menerimanya, manakala kepemilikan itu penuh dan sudah mencapai haul (setahun) selain barang tambang dan pertanian.
20
2) Madzhab Hanafi mendenifisikan zakat adalah menjadikan kadar tertentu dari harta tertentu pula sebagai hak milik, yang sudah ditentukan oleh pembuat syari’at semata-mata krena Allah SWT.
3) Menurut Mazhab Syafii, zakat adalah nama untuk kadar yang dikeluarkan dari harta atau benda dengan cara-cara tertentu.
4) Mazhab Hambali memberikan definisi zakat sebagai hak (kadar tertentu) yang diwajibkan untuk dikeluarkan dari harta tertentu untuk golongan yang tertentu pula.
Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut: 1)
Pertama, zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para pendosa dan pencuri.
2) Kedua, zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang kafir dan orang-orang yang sangat memperlukan bantuan. Zakat bisa mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat ketika mereka mampu melakukannya dan bisa mendorong meraka untuk meraih kehidupan yang layak (Inoed, 2005: 8-10).
3) Ketiga, zakat mensucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Ia juga melatih seorang mukmin untuk bersifat pemberi dan dermawan (Zuhaily, 2000: 86-88).
21 b.
Kelompok penerimaan zakat ada 8 yaitu: 1)
Orang Fakir Orang fakir adalah orang yang tidak atau orang yang memiliki harta benda pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari. 2)
Orang miskin Orang miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilnaya tidak dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 3)
Panitia Zakat Panitia zakat merupakan orang-orang yang bekerja memungut zakat.
4) Muallaf yang perlu ditundukkan hatinya
Mu’allaf yaitu orang-orang yang lemah niatnya untuk memasuki islam.
5) Para budak
Para budak merupakan para budak muslim yang telah membuat perjanjian dengan tuanya untuk dimerdekakan dan tidak memiliki uang untuk membayar tebusan atas diri mereka, meskipun mereka telah bekerja keras dan membanting tulang mati-matian.
22
6) Orang yang memiliki utang
Mereka adalah orang yang memiliki utang, baik hutang itu untuk dirinya sendiri maupun bukan, baik utang itu dipergunakan untuk hal-hal yang baik maupun untuk melakukan kemaslahatan.
7) Orang yang berjuang dijalan Allah
Mereka adalah para pejuang yang berperang dijalan Allah yang tidak digaji oleh markas komando meraka karena yang mereka lakukan hanyalah berperang. 8)
Orang yang sedang dalam perjalanan Dalam hal ini orang yang berpergian untuk melaksanakan suatu hal yang baik tidak termasuk maksiat (Zuhaily, 1995:
280-289).
c.
Macam-macam Zakat 1)
Zakat Fitrah Besarnya zakat fitrah menurut ukuran sekarang adalah
2,176 kg.sedangkan makanan yang wajib dikeluarkan yang disebut nash hadist yaitu tepung, terigu, kurma, gandum, zahib (anggur) dan aqith (semacam keju). Pembayaran zakat fitrah menurut jumhur’ulama : a)
Waktu wajib menbayar zakat fitrah yaitu ditandai dengan tengelamnya matahari diakhir bulan Ramadhan.
23
b) Memperoleh mendahulukan pembayaran zakat fitrah di awal.
2) Zakat Maal
Adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 syarat, yaitu : Dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun, disimpan.
Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Kekayaan yang wajib di Zakati: a)
Miliki Penuh Harta tersebut berada dalam control dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh.
b) Berkembang
Harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.
c) Cukup Nisbah
Harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara’.
d) Lebih dari Kebutuhan Pokok
Adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya.
24
e) Bebas dari Hutang
Orang yang mempunyai hutang besar atau mengurangi senishab.Maka harta tersebut bebas dari zakat.
f) Berlalu Satu Tahun
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu (mencapai) satu tahun.
3) Zakat Profesi/Pendapatan
Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi bila telah mencapai nisbah.
4) Zakat Uang Simpanan
Uang simpanan baik tabungan, deposito, dll dikenakan zakat dari jumlah terendah bila telah mencapai haul.
5) Simpanan Deposito
Bila seseorang mempunyai beberapa simpanan deposito maka seluruh jumlah simpanan deposito dijumlahkan.
6) Zakat Emas/Perak
Seseorang muslim yang mempunyai emas dan perak wajib mengeluarkan zakat bila sesuai dengan nisab dan haul.
7) Zakat Investasi
Adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi.
25
8) Zakat Hadiah dan Sejenisnya
Jika hadiah tersebut terkait dengan gaji maka ketentuanya sama dengan zakat profesi/pendapatan.
9) Zakat Perniagaan (Zakat Perdagangan)
Ketentan zakat perdagangan:
a) Berjalan 1 tahun
b) Nisab zakat perdagangan sama dengan emas yaitu senilai 85 gr emas c)
Kadarnya zakat sebesar 2,5 %
d) Dapat dibayar dengan uang atau barang
e) Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan (Mochlasin, 2014: 17-25).
4. Infak
Kata infak dapat berarti mendermakan atau memberikan rezeki (Krunia Allah SWT) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan karna Allah SWT semata, dari dasar Al- qur’an, perintah infak mengandung dua dimensi, yaitu: infak diwajibkan secara bersama-sama dan infak sunah yang sukarela.
Dalam Al- Qur’an dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 195,
ُمْلا ُّبِحُي َ َّاللَّ َّنِإ ۛ اوُنِسْحَأَو ۛ ِةَكُلْهَّتلا ىَلِإ ْمُكيِدْيَأِب اوُقْلُت َلََو ِ َّاللَّ ِليِبَس يِف اوُقِفْنَأَو َنيِنِسْح
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan