PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III-B DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

  

PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III-B

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

  

IMROATUL QHIKMAH

NIM 115-14-039

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III-B

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

  

IMROATUL QHIKMAH

NIM 115-14-039

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : IMROATUL QHIKMAH NIM : 115-14-039 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-respository

  IAIN Salatiga.

  

MOTTO

....

   َنيِرِباَّصلا َعَم َهَّللا َّنِإ ِةلاَّصلاَو ِرْبَّصلاِب اوُنيِعَتْسا

.... mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)

salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

  

(QS. Al Baqarah ayat 153)

َكِتْوَص ْنِم ْضُضْغاَو َكِيْشَم يِف ْدِصْقاَو ....

  

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu ....

  

(QS. Al Luqman ayat 19)

ًةَّيِضْرَم ًةَيِضاَر ِكِّبَر ىَلِإ يِعِجْرا

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.

  

(QS. Al Fajr ayat 28)

  

PERSEMBAHAN

  Tiada kata yang paling indah kecuali rasa syukur kepada sang pemilik Ar-

  

rahman dan Ar-Rahiim yang telah mencurahkan kasih sayang-Nya sehingga

  skripsi ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini saya persembahkan untuk beliau-beliau yang telah membantu saya selama belajar sampai perguruan tinggi. Khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.

  Ayahanda tersayang dan Ibunda tercinta, yang telah mendidik dengan kasih sayang yang tak terhingga, yang selalu memberikan dukungan moril, materil dan juga spiritual mulai saya berada dalam kandungan hingga detik ini saya dapat menyelesaikan skripsi.

  Sekolah dan guru-guru MIN Salatiga yang senantiasa membantu penulis dalam penelitian Skripsi ini.

  Untuk para DOSEN-DOSEN IAIN SALATIGA khususnya dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah membekali ilmu dunia akhirat.

  Ibu peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan sekaligus pembimbing yang dengan ketulusannya telah membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Sahabat/sahabatiku seperjuangan angkatan 2014 khususnya Retno Sri Rahayu yang selalu memberikan semangat, nasehat dan menemani dalam suka maupun duka.

  Teman-teman seperjuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya jurusan PGMI Konsentrasi Bahasa yang telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi.

  Bagi Seluruh Pencari Ilmu dan Pecinta Ilmu, yang tak pernah lelah belajar dan mengkaji. Semoga kita termasuk orang-orang yang BEJO dan semoga Allah SWT mengangkat derajat kita dengan ilmu yang kita miliki. Aamiin....

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur Alhamdulillahi robbil alamin, penulis panjatkan kepada Allah SWT, pencipta segala apa yang ada di langit dan bumi. Atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Salatiga Tahun Pela jaran 2017/2018”.

  Teriring shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya, yakni ad-diinul Islam.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Ag.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M.Pd.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga sekaligus pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan dengan tulus sehingga skripsi ini terselesaikan.

  4. Ibu Dra. Hj. Nur Hasanah, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan.

  6. Seluruh karyawan dan segenap civitas akademika IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

7. Ayah, Ibu, keluarga, sahabat, teman dan seluruh pihak yang memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan balasan kepada segenap pihak yang telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca yang budiman.

  Akhirul kalam, penulis menyampaikan permohonan maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat salah baik dari segi penulisan, susunan bahasa, dan istilah yang penulis gunakan baik sengaja maupun tidak disengaja. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan dalam pendidikan. Terimakasih atas segala perhatiannya, Jazakumullah khoiron

  katsiron.

  Salatiga, 22 Maret 2018 Penulis

  Imroatul Qhikmah NIM. 115-14-039

  

ABSTRAK

  Qhikmah, Imroatul. 2018. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Dalam

  Pembelajaran Tematik kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.

  Kata Kunci: Penerapan, Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Tematik.

  Harapan yang diterapkan pada pendidikan saat ini adalah peserta didik lebih dapat mandiri dalam menggali ilmu dan informasi selama proses pembelajaran. Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam proses pembelajaran. Orientasi pada keterampilan proses, pendekatan saintifik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kemampuan guru menerapkan pendekatan saintifik.

  Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

  III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga?; dan (2) apa kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun metode yang digunakan ialah pengamatan/observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa pendekatan saintifik telah diterapkan selama 1 tahun pada semua kelas. Di MIN Salatiga, guru telah mengikuti pelatihan dalam pelaksanaan pendekatan saintifik dan menggunakan metode yang bervariasi dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan pendekatan saintifik berasal dari guru yang kurang profesional, guru kurang mampu memanfaatkan TIK, serta keanekaragaman karakter peserta didik.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i LEMBAR BERLOGO..........................................................................................ii

  HALAMAN JUDUL............................................................................................iii PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v

  DEKLARASI DAN PERNYATAAN DIPUBLIKASIKAN..............................vi MOTTO.................................................................................................................vii PERSEMBAHAN................................................................................................viii

  KATA PENGANTAR............................................................................................x ABSTRAK.............................................................................................................xii

  DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.....................................................................xvi

  DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Fokus Penelitian....................................................................................8 C. Tujuan Penelitian...................................................................................8 D. Kegunaan Penelitian..............................................................................9 E. Definisi Operasional..............................................................................9 F. Kajian Peneliti Terdahulu....................................................................11 G. Sistematika Penulisan...........................................................................12

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik 1. Standar Kompetensi Guru.............................................................14 2. Pengertian Pendekatan Saintifik....................................................21 3. Landasan Pendekatan Saintifik.....................................................22 4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik....24 B. Pembelajaran Tematik 1. Pengertian Pembelajaran Tematik.................................................34 2. Kelebihan Pembelajaran Tematik..................................................35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.........................................................37 B. Lokasi Penelitian.................................................................................37 C. Sumber Data........................................................................................38 D. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................41 E. Analisis Data.......................................................................................42 F. Pengecekan Keabsahan Data..............................................................43 G. Tahap-tahap Penelitian........................................................................44 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS A. PAPARAN DATA.............................................................................45 1. Gambaran Umum MIN Salatiga.................................................45 2. Data Hasil Penelitian...................................................................49 B. ANALISIS.........................................................................................57

  1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik...............................................57 2.

  Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik.......60

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................63 B. Saran.................................................................................................65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1 Pendekatan Saintifik dan 3 ranah yang disentuh................................24Tabel 2.1 Bobot Pertanyaan...................................................................................29Tabel 2.2 Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Saintifik........................................33Tabel 4.1 Data Guru dan Pegawai MIN Salatiga...................................................47Tabel 4.2 Jumlah siswa MIN Salatiga...................................................................47

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Contoh RPP Pelaksanaan Pendekatan Saintifik di Kelas III-B Lampiran 2 : Dokumentasi Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Lampiran 4 : Catatan Penelitian Lapangan Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 6 : Daftar Nilai SKK Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 8 : Biodata Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki pengertian sebagai usaha sadar dan terencana untuk

  mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003).

  Pendidikan harus berlangsung dalam suasana kekeluargaan dengan pendidik sebagai orang tua dan peserta didik (murid) sebagai anak.

  Pendidikan dilakukan dengan hati lewat ungkapan rasa kasih sayang (love), keikhlasan (sincerely), kejujuran (honesty), keagamaan (spiritual), dan suasana kekeluargaan (family atmosphere). Guru tidak dibatasi waktu dan tempat dalam mendidik siswa, sebagaimana orang tua mendidik anaknya.

  Guru harus ikhlas dalam memberikan bimbingan kepada para siswanya sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas hanya di dalam ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada, dia harus sanggup memainkan perannya sebagai seorang pendidik yang sejati (Maksum, 2014: 50).

  Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multiperan dari guru. diantara faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa. Faktor tersebut harus dimiliki guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran (Wijaya, 1991:8).

  Dalam proses pembelajaran, guru harus mempunyai sebuah pedoman yakni kurikulum yang dijadikan sebagai acuan dan dasar untuk melakukan proses pembelajaran. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain, kurikulum sebagai

  ‘instrumental input’ untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pengembangan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa.

  Kurikulum sebagai alat harus mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercermin dalam sistem pendidikan nasional. Beberapa ahli mengatakan bahwa betapapun bagusnya kurikulum (official), tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh guru dan juga peserta didik dalam kelas. (Syarifuddin, 2002 : 68)

  Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sitem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Dalam pandangan Rusman (2011: 58), guru merupakan penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran di mana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru dalam pembelajaran sangat penting, agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.

  Guru bertugas merencanakan pembelajaran yang sebaik-baiknya, dalam pendekatan saintifik pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga guru harus membuat proses pembelajaran mudah dan menyenangkan agar siswa tidak tertekan secara psikologis dan merasa bosan terhadap pembelajaran.

  Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi pada bidang pendidikan. Perubahan yang terjadi adalah pergantian Kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya. Dalam rangka menerapkan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah menetapkan Kurikulum 2013 untuk diterapkan pada sekolah atau madrasah. Penerapan kurikulum itu tentu dilakukan secara bertahap. Ada banyak komponen yang melekat pada Kurikulum 2013 yang paling menonjol adalah pendekatan dan strategi pembelajarannya. Hal ini perlu ada perubahan

  

mindset dari metodologi pembelajaran pola lama menuju metodologi

pembelajaran pola baru sesuai dengan yang diterapkan pada kurikulum 2013.

  Tidak semua guru bisa menerima pergantian kurikulum ini, namun guru yang baik adalah guru yang mau menerima perubahan, melakukan perubahan, dan perkembangan dalam dunia pendidikan.

  Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap/ attitude, keterampilan/ skill dan pengetahuan/ knowledge (Majid, 2014 : 28). Kualitas lain yang harus dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran, antara lain: kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.

  Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik

  

(Scientific Approach) , yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih

  mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

  Dengan diterapkannya Kurikulum 2013 sudah nampak pada arah perbaikan. Pada kurikulum ini, siswa bukan lagi menjadi objek tetapi menjadi subjek pembelajaran dengan ikut mengembangkan tema yang ada dengan berkolaborasi dan bekerjasama di antara peserta didik. Siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri dengan harapan dapat memiliki sikap dan keterampilan. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merupakan ciri khas dan menjadi

  (Scientific Approach)

  kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Kemendikbud (2013: 3) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah dalam pembelajaran di dalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen- komponen tersebut semestinya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukanlah siklus pembelajaran sehingga siswa dapat berperan aktif dalam setiap proses kegiatan pembelajaran.

  Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru (Majid, 2014: 193).

  Berdasarkan wawancara pada saat pra survey kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Salatiga di Ruang TU tanggal 29 Nopember 2017 diperoleh data bahwasanya di Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Salatiga sudah menerapkan Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada kelas I sampai kelas VI. Di MIN Salatiga tersebut terdapat 17 orang guru yang secara keseluruhannya sudah Sarjana dan sebagian besar telah mengikuti pelatihan dalam melakukan pendekatan saintifik. Menurut Ibu Patmi, S.Pd selaku mantan kepala MIN Salatiga yang kini menjadi guru kelas di MIN Salatiga tersebut, beliau menuturkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik di MIN Salatiga sudah lumayan dengan mengikuti pelatihan dan diadakannya evaluasi. Beliau juga mengatakan bahwa di MIN Salatiga sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada seluruh kelas, jadi guru harus dapat melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum tersebut yang salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan saintifik. Menurut beliau pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik sangat kompleks dan memudahkan bagi peserta didik dalam menerima pelajaran, meskipun demikian beberapa guru masih menghadapi berbagai kendala dalam melakukan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Adapun kendalanya antara lain karena faktor usia, sarana prasarana yang terbatas, dan masih ada peserta didik yang kurang aktif di dalam kelas sehingga para guru harus terus mengembangkan kreativitas serta kemampuan menerapkan pendekatan saintifik. Hal ini dimaksudkan agar seluruh peserta didik lebih percaya diri dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan hasil pra survey tersebut, maka dengan diterapkannya kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sehingga peserta didik tidak ada yang tertinggal maupun pasif. Kemampuan guru berelasi dengan para murid, serta membentuk hubungan-hubungan positif yang dipenuhi kepedulian terhadap mereka, berperan signifikan dalam membudidayakan lingkungan belajar yang positif dan meningkatkan prestasi murid (James, 2013: 31). Peserta didik diharapkan mempunyai kesempatan untuk berlatih membangun pemahaman dan keterampilan berinteraksi dengan lingkungan melalui pengalaman langsung dengan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta sesuai dengan langkah yang diterapkan dalam pendekatan saintifik. Selain itu peserta didik akan mampu menghargai, toleransi antar sesama peserta didik lainnya sehingga mempunyai sikap yang baik dan keterampilan serta bertambahnya pengetahuan dari berbagai pembelajaran yang dilakukan terutama pada pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Salatiga.

  Melihat fenomena yang terjadi di madrasah tersebut, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dengan judul,: “Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Kota Salatiga Tahun Pela jaran 2017/2018 “ B.

FOKUS PENELITIAN

  Untuk membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga tahun pelajaran 2017/1018 ? 2. Apa kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah

  Negeri Salatiga tahun pelajaran 2017/1018 ? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka penelitian ini diantara lain : 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas III-B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga tahun pelajaran 2017/1018.

  2. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Salatiga tahun pelajaran 2017/1018.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

  Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan ilmu khususnya dalam bidang pendidikan dan diharapkan dapat menjadi wacana keilmuan khususnya pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi peneliti Sebagai tambahan wawasan dalam meningkatkan kemampuan menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013.

  b.

  Bagi Pendidik Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kemampuan menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013.

  c.

  Bagi Mahasiswa Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013.

E. DEFINISI OPERASIONAL

  Supaya pembahasan dalam penelitian ini tidak terjadi salah paham pengertian atau kurang jelasnya makna, maka perlu adanya definisi operasional. Hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dan terhindar dari kesalahan pengertian pada pokok pembahasan.

  Definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Pelaksanaan Pelaksanaan adalah aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Pelaksanaan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun matang dan terperinci (Usman, 2002: 70).

  2. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagi teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Hosnan, 2014: 34).

  Pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang menggunakan lima tahapan seperti mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

3. Pembelajaran tematik

  Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik (Mulyasa, 2011: 103) Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta memberikan keuntungan bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya (Hosnan, 2014: 364).

F. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

  Dari judul diatas, penulis dapat kaitkan beberapa karya ilmiah yang relevan. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang. Maka menghindari penjiplakan, beberapa skripsi yang memiliki tema mirip dengan tema proposal ini, antara lain : 1.

  Kania Sari, Sera. 2017. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan

  Pembelajaran Tematik Menurut Kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun

  2017. Skripsi mahasiswa IAIN Salatiga. Penelitian ini fokus pada

  kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan di MI Kota Salatiga dengan sampel yang penulis gunakan adalah guru MI Kota Salatiga yang berjumlah 50 guru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dilambangkan dalam simbol-simbol matematik angka- angka, dengan diperoleh hasil bahwa kesiapan guru melaksanakan kurikulum 2013 tergolong baik.

2. Ningrum, Tiara Nisyatul Tusdiah. 2017. Hambatan Guru pada

  Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di MI Se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Skripsi mahasiswa IAIN Salatiga. Penelitian

  ini fokus pada hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurukulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan di MI se-kecamatan Gemuh, dengan subyek penelitian 35 orang guru kelas I sampai dengan guru kelas

  VI dari 5 MI. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan; data sebelum di lapangan (pemberian angket, observasi lokasi, observasi jumlah responden), dan analisis setelah di lapangan (analisis kuantitatif dan penarikan kesimpulan).

G. SISTEMATIKA PENULISAN

  Untuk mempermudah pembaca dan penulis dalam memahami penelitian ini perlu adanya sistematika pembahasan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mencantumkan sistematika pembahasan yang sesuai dengan permasalahan yang ada.

  BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB ini akan membahas latar belakang masalah, fokus penelitian,

  tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, kajian penelitian terdahulu dan sistematika penulisan. Uraian dalam bab ini dapat memberikan gambaran secara umum tentang isi keseluruhan tulisan serta batasan pembahasan yang diuraikan oleh penulis.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam BAB ini penulis menyajikan kajian teori tentang kemampuan guru

  menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyyah.

  BAB III METODE PENELITIAN Dalam BAB ini terdapat pembahasan tentang rencana penelitian, yang terdiri

  dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

  BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS Merupakan BAB yang memaparkan hasil temuan di lapangan sesuai dengan

  fokus penelitian, yaitu latar belakang obyek yang meliputi tentang lokasi, sejarah singkat berdirinya, sarana dan prasarana MIN Salatiga. Penyajian analisis data juga dipaparkan dalam bab ini yaitu tentang pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas III-B di Madrasah

  Ibtidaiyah Negeri Kota Salatiga kemudian disertai dengan penyajian analisis data. Pembahasan dalam bab ini dimaksudkan sebagai jawaban permasalahan yang telah difokuskan pada bab pendahuluan.

BAB V PENUTUP Dalam BAB ini berisi kesimpulan, tindak lanjut penelitian, dan saran atau

  rekomendasi yang bersifat konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI A. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pelaksanaan (actuating) merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang

  dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan (Syukur: 1987: 40). Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Hamzah (2010: 15) Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

  Komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan adalah seorang guru, maka guru diharuskan memiliki standar kompetensi guru yang memadai.

1. Standar Kompetensi Guru

  Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa, 2011: 26).

  Pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara tegas dinyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran. Keempat kompetensi itu adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

  a.

  Kompetensi Pedagogik Secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius, karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sebagian masyarakat dari aspek pedagogis. Menurut Mulyasa (2011:75) kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

  2) Pemahaman terhadap peserta didik

  3) Pengembangan kurikulum/silabus

  4) Perancangan pembelajaran

  5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

  6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

  7) Evaluasi hasil belajar (EHB)

  8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan diterapkan pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran mencakup identifikasi kebutuhan, identifikasi kompetensi, dan penyusunan program pembelajaran. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.

  b.

  Kompetensi Kepribadian Pribadi guru sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik, karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk peserta didik yang mencontoh pribadi gurunya. Dengan demikian setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi dan yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik.

  Sebagai teladan, tentu saja apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Sehubungan itu, menurut Mulyasa (2011:127) beberapa hal di bawah ini perlu mendapat perhatian para guru: 1)

  Sikap dasar: postur psikologis yang akan nampak dalam masalah- masalah penting, seperti keberhasilan, kegagalan, pembelajaran, kebenaran, hubungan antar manusia, agama, pekerjaan.

2) Bicara dan gaya bicara: penggunaan bahasa sebagai alat berpikir.

  3) Kebiasaan bekerja: gaya yang dipakai oleh seseorang dalam bekerja yang ikut mewarnai kehidupannya.

  4) Sikap melalui pengalaman dan kesalahan: pengertian hubungan antara luasnya pengalaman dan nilai serta tidak mungkinnya mengelak dari kesalahan.

  5) Pakaian: merupakan perlengkapan pribadi yang amat penting dan menampakkan ekspresi seluruh kepribadian.

  6) Hubungan kemanusiaan: diwujudkan dalam semua pergaulan manusia, intelektual, moral, keindahan, terutama bagaimana berperilaku.

  7) Proses berpikir: cara yang digunakan oleh pikiran dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

  8) Keputusan: keterampilan rasional yang dipergunakan untuk menilai setiap situasi.

  9) Kesehatan: kualitas tubuh, pikiran, dan semangat yang merefleksikan kekuatan, perspektif, sikap tenang, antusias, dan semangat hidup.

  Islam memposisikan guru atau pendidik pada kedudukan yang mulia serta harus berakhalk mulia. Berkaitan dengan kompetensi kepribadian guru, dalam buku terjemahan Menggapai Cahaya Hidayah Al- Imam al-Ghazali (2013:170-171) menjelaskan adab-adab seorang guru yakni:

  (1) Senantiasa bersabar (menerima keluhan dan masalah dari para murid), (2) senantiasa tenang (saat berhadapan dengan berbagai hal),

  (3) duduk dengan tenang dan berwibawa serta menundukkan kepala, (4) tidak bersikap sombong terhadap siapapun kecuali kepada orang- orang yang berbuat zalim dengan tujuan mengingatkan mereka atas kezaliman yang mereka lakukan. (5) mengutamakan sikap tawadhu’ (rendah hati) dalam berbagai acara dan majelis, (6) meninggalkan sikap berkelakar dan bergurau, (7) berlemah-lembut kepada para murid, (8) bersikap halus dalam menghadapi murid yang nakal, (9) memperbaiki murud yang bodoh dengan memberikan petunjuk yang baik kepadanya dan tidak memarahinya, (10) tidak sungkan/gengsi untuk berkata: “aku tidak tahu”, (11) mencurahkan perhatian kepada seorang yang bertanya dan berusaha memahami pertanyaannya, (12) menerima hujjah/dalil (yang benar sekalipun dari murid, orang lain, bahkan lawan), (13) tunduk kepada kebenaran dengan kembali kepadanya jika melakukan kesalahan. (14) mencegah murid dari setiap ilmu yang membawa mudharat, (15) melarang murid mencari ilmu yang bermanfaat namun niatnya tidak mencari keridhaan Allah, (16) menghalangi murid dari menyibukkan diri dengan hal-hal yang fardhu ‘ain; dan yang fardhu ‘ain baginya adalah memperbaiki zhahir dan batinnya dengan ketaqwaan kepada Allah, (17) hendaklah orang yang alim terlebih dahulu mengatur dirinya dengan taqwa agar murid-muridnya dapat meneladani tingkah lakunya terlebih dahulu sebelum mengikuti tutur sapanya.

  Kompetensi kepribadian guru yang dilandasi akhlak mulia tentu saja tidak tumbuh dengan sendirinya begitu saja, tetapi memerlukan

  ijtihad yang mujahadah, yakni usaha sungguh-sungguh, kerja keras, tanpa mengenal lelah, dengan niat ibadah.

  c.

  Kompetensi Profesional Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secara umum dapat diidentifikasikan dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut:

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan.

  2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.

  3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

  4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

  5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan. Terkait dengan sumber belajar, buku tulis merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi siswa MI.

  Menurut Suwardi (2017: 215) buku tulis memiliki pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, terutama bagi siswa sekolah dasar.

  6) mengorganisasikan dan melaksanakan program Mampu pembelajaran.

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

  8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik (Mulyasa, 2011: 136).

  d.

  Kompetensi Sosial Guru dalam menjalani kehidupannya seringkali menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya.

  Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. Maka guru harus memiliki kompetensi sebagai berikut: a.

  Mampu berkomunikasi dengan masyarakat b.

  Mampu bergaul dan melayani masyarakat dengan baik c. Mampu mendorong dan menunjang kreativitas masyarakat d.

  Menjaga emosi dan perilaku yang kurang baik Dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat, guru sebagaimana diungkapkan bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”.

  Maksudnya yaitu pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya dapat ditiru atau diteladani.

  Maka guru harus memperhatikan lisan dengan berkomunikasi dan menyampaikan pesan-pesan yang baik dan memperhatikan pola hidupnya karena sebagai panutan orang lain, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S an-Nahl ayat 125:

  

َّنِإ ُنَسْحَأ َيِه يِتَّلاِب ْمُهْلِداَجَو ِةَنَسَحْلا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِحْلاِب َكِّبَر ِليِبَس ىَلِإ ُعْدا

َنيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأ َوُهَو ِهِليِبَس ْنَع َّلَض ْنَمِب ُمَلْعَأ َوُه َكَّبَر

  Artinya:

  Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlahlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

  (Q.S an- Nahl ayat 125, Al Qur’an Terjemahan, 2007: 281)

  Ayat diatas mengarahkan manusia agar dapat memberikan pesan- pesan dan pengajaran yang baik kepada orang lain. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menyampaikan pesan-pesan baik kepada peserta didik, dan mampu berkomunikasi dengan baik sebagai contoh teladan bagi peserta didik maupun masyarakat di sekitarnya.

2. Pengertian Pendekatan Saintifik

  Scientific berasal dari bahasa inggris yang berarti ilmiah, yaitu

  bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan atau berdasarkan ilmu pengetahuan. Sedangkan approach yang berarti pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang sesuatu. Dengan demikian, maka pendekatan ilmiah

  (scientific approach) dalam pembelajaran yang dimaksud adalah bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori ilmiah.

  Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.

  Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a.

  Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat siswa. b.

  Tercipta kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

  c.

  Diperoleh hasil belajar yang tinggi.

  Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a.

  Pembelajaran berpusat pada siswa.

  b.

  Pembelajaran membentuk student self concept.

  c.

  Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.

  d.

  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan komunikasi.

  e.

  Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum dan prinsip yang dikontruksi siswa dalam struktur kognitifnya (Hosnan, 2014: 37).

3. Landasan Pendekatan Saintifik a. Landasan Yuridis Formal Pendekatan Scientific

  Pelaksanaan pendekatan scientific dilandasi oleh beberapa pasal dalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah. Menurut Tatik Pudjiani (2014:11-12) melandasi dilaksanakannya pendekatan scientific meliputi:

  1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat: