PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI PERSPEKTIF FIQIH (KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI

PERSPEKTIF FIQIH (KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Wasiyatul Khasanah

  

Nim 211-14-006

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI

PERSPEKTIF FIQIH (KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Wasiyatul Khasanah

  

Nim 211-14-006

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wasiyatul Khasanah NIM : 21114006 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas

  : Syari’ah Judul Skripsi :PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN

ISTRI PERSPEKTIF FIQIH (KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM)

  menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Naskah skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository IAIN SALATIGA.

  Salatiga, 21 Agustus 2018 Yang menyatakan Wasiyatul khasanah

  NIM: 21114006

  

MOTTO

ىٍح شنا ًٍح شنا الله ىغث

ىٍظعنا ًهعنا لله بث لا حإق لأ لإحلا

  

Yakin!

Insyallah bisa!

Allah adalah pemilik segala kehendak. cukup percaya padanya

dan lakukan yang terbaik. Jangan lupa untuk berharap akan

ridhonya agar mimpi dan cita-cita dapat terwujudkan.

  

Believe, and do it more

.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institutut Agama Islam Negeri Salatiga

  Orang tua Bapak Afif Hidayat (Alm) dan Ibu Nur Sidah (Almh) Kakak-kakak di rumah, Mas Najmudin, Mas Ghozali, Mas Subhan, Mbak Rowi,

  Mb Aroh, Mz Ishak dan Adikku Sri Zaidah Ibu Firyal Fatimah

  Abah Ummi Pengasuh Asrama Balai Yatim Kalibeber

  KATA PENGANTAR

  ًٍٍنبعنا ة شنا لله ذًحنا ىٍح شنا ًٍح شن ا الله ىغث

  Puji syukur, dan terimakasih penulis sampaikan kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnnya telah menuntun penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi sesuai dengan yang diharapkan. Sholawat dan salam semoga senantiasa terpanjatkan kepada baginda Rasulallah SAW yang menuntun umat manusia dari zaman yang gelap jahiliyah kepada zaman yang terang islamiah. Semoga kita senantiasa mendapatkan syafaatnya di dunia maupun di akhirat nanti.

  Skripsi dengan judul “Pemenuhan Hak dan Kewajiban Istri Perspektif

  

Fiqih (Kajian Sosiologi Hukum) ini ditulis sebagai tugas untuk memenuhi salah

  satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Hukum di jurusan S1 Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institutut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

  1. Pemerintah negara indonesia yang melalui program beasiswa bidik misinya sehingga penulis bisa bertahan hingga semester akhir di IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Rahmat hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga

  3. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag selaku dekan Fakultas Syariah dan jajaranya, beliau sekaligus dosen pembimbing akademik yang sudah membimbing penulis dalam perkuliahan di Jurusan Hukum Keluarga Islam 4. Bapak Sukron Mamun, selaku ketua jurusan dan Bapak Yusuf Khummaini selaku sekretaris jurusan Hukum Keluarga Islam IAIN Salatiga.

  5. Bapak Dr. Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran dan kebesaran hatinya, sangat tekun dan teliti memberikan arahan serta bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Segenap dosen pengajar fakultas syariah, atas kuliah-kuliah dan nasehat ilmunya yang telah diberikan.

  7. Karyawan TU fakultas syariah IAIN salatiga yang dengan sabar melayani penulis mengurus administrasi akademik.

  8. Orang tua Bapak Afif Hidayat (Alm) dan Ibu Nur Sidah (Almh), Mas Najmudin, Mas Ghozali, Mas Subhan, Mbak Rowi, Mb Aroh, Mz Ishak dan dan adik Sri Zaidah yang telah memberikan segenap dukunganya baik materi maupun immateril 9. Pengasuh mahad Putri IAIN Salatiga Bapak Ali Zamroni dan Ibu Imafaza yang sudah berhasil membuat penulis betah di salatiga, dek Sultan dan kak

  Aliya. Semoga bisa bertemu lagi di lain waktu.

  10. Teman-teman yang sudah selalu saya repotkan, Kuni Africhani, Siti Aisyah, Desi Wijianti, Iis Ari Sujiyanti, Siti Mubarillah Sarry. Terimakasih untuk waktunya, semoga Allah membalas kebaikan kalian.

  11. Dedek-dedek alumni Mahad Putri IAIN Salatiga, Wafa, Siska, Intan, Hamna, Fitri, Eka, Ulil, Ika, Si Tiara, Nisak, Isna, Cepin Baiti, semuanya yang sudah mendukung dan menemani penulis kuliah di sini. Semoga mendapatkan balasan kebaikan dari Allah, lancar kuliyahnya dan segera terkabul cita- citanya.

12. Teman-teman angkatan 2014 yang telah bersama-sama berjuang. Mari berproses dan sukses bersama.

  13. Semua pihak yang munkin tidak dapat disebutkan atas bantuanya baik moriil maupun materil yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

  Sangat di sadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saran dan masukan senantiasa penulis nantikan. Semoga skiprsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

  ABSTRAK Khasanah, Wasiyatul. 2018. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Istri Perspektif

  Fiqih (Kajian Sosiologi Hukum). Skripsi. Fakultas Syariah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing Dr. Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si. Kata kunci : Hak dan Kewajiban, Fiqih.

  Peneletian ini digunakan untuk mengetahui pandangan fiqih mengenai pemenuhan hak dan kewajban suami istri di Desa Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo. Fokus penelitian ini ada dua. Pertama, mengetahui faktor yang menyebabkan istri menjadi TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo. Kedua, mengetahui tinjauan fiqih terhadap pemenuhan hak dan kewajiban suami istri keluarga TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo dengan kajian sosiologi hukum. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Subjek penelitian adalah empat keluarga TKW di desa pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait buku nikah.

  Berdasarkan hasil penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa faktor yang menyebabkan istri menjadi TKW di desa pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo ada lima yaitu, budaya masyarakat, terbatasnya lapangan pekerjaan, terinspirasi kesuksesan pendahulu TKW, gaya hidup, dan peluang pekerjaan yang tersedia di rumah tangga. Menurut perspektif fiqih pemenuhan hak dan kewajiban suami istri keluarga TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo tersebut tidak bisa terlaksana sepenuhnya karena ketidakhadiran istri disamping suami dengan menjadi TKW. Kepergian istri ke luar negeri tidak baik bagi keluarga dan kepergianya bukan merupakan suatu keadaan yang memaksa atau darurat sehingga menjadikan hukum kepergian istri menjadi TKW tersebut menjadi makruh karena meski ia telah mendapatkan ijin dari suami ia tetap meninggalkan kewajibanya sebagai seorang istri

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN LOGO ................................................................................................ ii NOTA PEMBIMBING .......................................................................................... iii PENGESAHAN ..................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. v HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Manfaat ............................................................................................ 6 E. Penegasan Istilah ............................................................................. 6 F. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 7 G. Metode Penelitian .......................................................................... 11 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan penelitian ............................ 11

  2. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................. 12 3.

  Sumber Data ........................................................................... 13 4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 13 5. Analisis Data .......................................................................... 16 6. Sistematika Penulisan ............................................................. 17

  BAB II HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI PERSPEKTIF FIQIH DAN SOSIOLOGI HUKUM A. Hak dan kewajiban perspektif fiqih ............................................... 19 1. Pengertian Perkawinan ............................................................. 19 2. Hukum Perkawinan .................................................................. 20 3. Rukun dan Syarat Perkawinan ................................................. 23 4. Hak dan Kewajiban Perkawinan .............................................. 25 B. Sosiologi hukum ............................................................................ 37 BAB III PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DI DESA PACARMULYO KEC. LEKSONO KAB. WONOSOBO A. Profil Desa Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo ............... 40 B. Profil dan Keadaan Keluarga TKW di Desa Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo .............................................................. 44 C. Faktor yang Menyebabkan Istri menjadi TKW di Desa Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo ...................................................... 50 1. Budaya masyarakat ................................................................. 50

  2. Semitnya lapangan pekerjaan .................................................. 52 3.

  Terinspirasi kesuksesan pendahulu TKW ............................... 53 4. Gaya hidup .............................................................................. 53 5. Peluang pekerjaan rumah tangga ................................................

  54 D. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Istri Keluarga TKW di Desa

  Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo ................................. 55 1.

  Pemenuhan Hak dan Kewajiban Bersama .............................. 55 2. Pemenuhan Hak Istri terhadap Suami ...................................... 56 3. Pemenuhan Kewajiban Istri terhadap Hak Suami .....................

  60 BAB IV PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DALAM PERSPEKTIF FIQIH DAN SOSIOLOGI HUKUM A.

  Pemenuhan Hak dan Kewajiban Istri Perspektif Fiqih ................. 63 B. Sosiologi Hukum ........................................................................... 75

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 77 B. Saran ............................................................................................... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Dokumentasi penelitian .................................................................. 81 B. Biodata penulis .............................................................................. 84

  ...................................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA

  85 DAFTAR TABEL A.

Tabel 1.1 Subjek Penelitian Keluarga TKW .................................. 13 B.Tabel 1.2 informan penelitian ........................................................ 15 C.Tabel 4.3 Hak dan Kewajiban Suami Istri Perspektif Fiqih........... 63

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk ciptaanya yang paling sempurna adalah wajib percaya dan beriman kepada allah. Sebagai bentuk manifestasi keimanan tersebut hendaklah manusia taat dan menjalankan segala bentuk perintah dan menjauhi semua laranganya. Perintah Allah kepada manusia sebagai mahluknya adalah agar manusia beribadah kepada Allah, tolong menolong, dan saling mengasihi antara yang satu dengan yang lain. Salah satu bentuk kasih dan tolong menolong yang paling sempurna antara laki-laki dan perempuan adalah melalui persatuan melalui ikatan pernikahan yang merupakan ikatan suci paling sah menurut hukum positif maupun hukum islam. Melalui pernikahan antara laki-laki dan perempuan dipersatukan dalam sebuah ikatan suci yang halal dan berkah sebagai bentuk ibadah yang paling lama yaitu sepanjang hidup.

  Melalui pernikahan Allah bermaksud mengajarkan kepada manusia bagaimana mewujudkan kedamaian dan ketentraman hidup serta menumbuhkan rasa kasih sayang antara suami dan istri melalui firman- firmanya dan pesan yang disampaikan oleh nabinya. Seperti yang terfirmankan dalam Q.S. Ar-Rum ayat 21 yang artinya :

  ًخ ًَْحَسَٔ ًحَّدََٕي ْىُكٍََُْث َمَعَخَٔ بٍََْٓنِإ إُُُْكْغَزِن بًخأَْصَأ ْىُكِغُفََْا ٍِْي ْىُكَن َقَهَخ ٌَْأ ِِّربٌَآ ٍِْئَ Artinya, dan diantara tanda-tada kekuasaan-nya ialah dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan

  merasa tentra kepadanya, dan dia menjadikan diantaramu rasa kasih dn sayang.

  Allah memerintahkan hambanya untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Untuk itu, sebagai pasangan suami dan istri harus saling mengasihi, berbagi, tolong menolong dan saling membantu dalam duka dan berbagi dalam suka. Dengan saling percaya dan penuh kesadaran diri di antara suami dan istri tersebut maka diharapkan dapat terwujudkan kelurga yang ideal.

  Suami dan istri memiliki tanggungjawab bersama untuk membentuk keluarga ideal, meski suami dan istri memiliki kedudukan dan kewajiban yang berbeda. Sesuai dengan kodrat laki-laki sebagai pemimpin, suami menjadi pemegang hak pemimpinn bagi keluarganya, yaitu istri dan anak-anaknya. dalam firman Allah Q.S. An-Nisa ayat 34 yaitu:

  ْىِِٓنإََيَا ٍِْيإُْقَفَْ َابًَِثَٔ ضْعَث ىَهَع ْىَُٓضْعَث ُالله َمَّضَف بًَِث ِءبَغَُّنا ًَهَع ٌَُْٕيإََّق ُلبَخِّشنَا ُّالله َظِفَحبًَِث ِتٍَْغْهِن ُذَزَُِق ُذَحِهَّصنبَف

  Artinya, laki-laki suami itu pelindung bagi perempuan istri, karena Allah

  telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki)telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat(kepada Allah) dan menjaga diri ketika suami tidak ada, karena Allah telah menjaga merka.

  Kaum laki-laki menjadi pemimpin bagi perempuan karena hakikatnya kaum laki-laki mempunyai kelebihan atas kaum perempuan serta adanya kewajiban laki-laki untuk memberi nafkah untuk keperluan keluarganya. Suami memiliki beban dan tanggungjawab yang besar terhadap keluarganya, sehingga sepatutnya seorang istri harus berlaku taat dan patuh kepada suami. Kepatuhan seorang istri kepada suaminya merupakan sebuah hak suami. Sehingga seorang istri tidak boleh membangkang dan harus senantiasa taat dan patuh, sesuai dengan perintah sabda Rasulallah yaitu :

  ََل َذُدْغَر َا َْٕن .بٍََْٓهَع ِّ ِّقَح ِىَظِع ٍِْي بَِٓخَْٔضِن ذَحَ ِلا ٌَْا َحَأْشًَْنا ُدْشَي َذُدْغٌَ ٌَْا ْىُكَذَحَا ُدْشَي

  Artinya, andaikata aku menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan perempuan bersujud kepada suaminya, karena

begitu besar haknya kepadanya (HR Abu Dawud, Tirmidzi Ibnu Madjah, dan

Ibnu Hubban).

  Kewajiban taat kepada suami hanya dalam hal-hal yang dibenarkan agama, bukan dalam hal kemaksiatan kepada Allah swt. Ketaatan dalam beribadah dan yang makruf harus diikuti. Jika suami memerintahkan istri untuk berbuat maksiat, maka ia harus menolaknya.

  Seorang suami harus bersikap dan berperilaku yang santun kepada istrinya, bahkan seorang suami harus bisa menjadi tauladan. Berperilaku yang baik dan mengajarkan kepada hal-hal yang baik. Dengan perilaku tersebut maka seorang istri akan menjadi lebih mudah untuk mengikuti suami dan taat kepadanya. Dengan sikap yang santun dan lembut, menjadikan hati istri tenang dan nyaman berada dekat dan mengikuti perintah suaminya. perilaku suami yang lembut dan santun juga terdapat sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. An-Nisa ayat 19 yaitu:

  ْٔ ِف ُشْعًَْنبِث ٍَُُّْْٔشِشبَعٔ Artinya, dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut.

  Islam sebagai agama rahmatal lilalamin, rahmat bagi seluruh alam memang memiliki petunjuk dan pedoman hidup yang sangat besar bagi setiap manusia, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar. Sehingga kembali kepada setiap manusia sendiri, untuk mengikuti petunjuk dari firmanya tersebut atau ingkar dan meninggalkanya. Pedoman untuk merintis hidup yang bahagia, keluarga yang ideal sudah ditunjukkan dalam firmanya Al- Quran.

  Manusia seringkali terbentur masalah dunia sehingga banyak yang berpaling, dan memilih jalanya sendiri yang dianggap lebih baik dan lebih mudah. Seperti pemilihan dalam peran keluarga. Seorang suami yang seharusnya menjadi pemimpin dan bertanggungjawab dalam nafkah keluarga, harus mengalah dengan keadaan dan menukar tanggungjawab tersebut dengan istri yang seharusnya menerima nafkah. Hal demikian seringkali merupakan pilihan istri sendiri. Kepergian istri tersebut bukan semata tanpa izin tapi berdasarkan keputusan yang disetujui bersama keluarga dan suami pada khususnya. Dari kepergianya tersebut mungkin tidak akan bisa pulang untuk beberapa tahun, entah dua tahun ataupun puluhan tahun dengan meninggalkan keluarga dirumah. Suami harus mengurus sendiri rumah tangganya dan membesarkan serta mengasuh anak-anak.

  Dengan kepergian istri yang meninggalkan suami dan keluarga dirumah, kemudian menjadikan kedudukan dan tanggungjawab suami istri yang tertukar. Tanggungjawab dan kedudukan suami istri yang seharunya menimbulkan hak dan kewajiban bagi suami istri tersebut kemudian menjadi tidak bisa terealisasi dengan baik karena terpisah oleh jarak dan watu.

  Berdasarkan permasalahan diatas, menjadi penting bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana pandangan fiqih terhadap fenomena banyaknya istri yang menjadi TKW di Desa Pacarmulyo Kec. Leksono Kab. Wonosobo dan menyebabkan para istri harus pergi meninggalkan rumah. Untuk itulah, kemudian penulis bermaksud melakukan penelitian skripsi dengan judul Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Istri Perspektif Fiqih (Kajian Sosiologi Hukum).

  B.

  Rumusan Masalah 1.

  Apakah faktor yang menyebabkan istri menjadi TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo?

  2. Bagaimana tinjauan Fiqih terhadap pemenuhan hak dan kewajiban istri di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo? C.

  Tujuan 1.

  Mengetahui faktor yang menyebabkan istri menjadi TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo.

  2. Mengetahui tinjauan Fiqih terhadap pemenuhan hak dan kewajiban istri di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo.

  D.

  Manfaat Secara umum skripsi ini diharapkan dapat digunakan dan bermanfaat bagi para pembaca antara lain yaitu:

  1. Manfaat teoretis

  Secara teoretis skripsi ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan dan wawasan keilmuan mengenai kehidupan keluarga istri TKW serta pemenuhan hak dan kewajibanya di kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumya.

  2. Manfaat praktis Skripsi diharapkan dapat bermanfaat secara praktis di kalangan masyarakat, untuk dapat dijadikan sebagai instrumen rujukan bagi upaya pendukung usaha pemberdayaan masyarakat keluarga TKW khususnya dan masyarakat pada umumnya. Skripsi ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperluas cakrawala dan pemikiran masyarakat, sehingga bisa mengolah cara berpikir masyarakat dan mencegah penyimpangan- penyimpangan pada kehidupan keluarga.

  E.

  Penegsan Istilah Untuk memberikan batasan teori terhadap penyusunan skripsi ini, maka penulis memberikan batasan istilah/penegasan istilah berikut ini:

  1. TKW TKW adalah kependekan dari tenaga kerja wanita yang identik dengan bekerja di luar negeri. TKW adalah Tenaga Kerja Indonesia

  (TKI) yang berjenis kelamin perempuan. UU no 13 tahun 2004 menyebutkan bahwa TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Sehingga TKW yang dimaksud disini adalah tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri dan berjenis kelamin perempuan dan sudah menikah.

2. Fiqih Arti kata fiqih menurut bahasa arab adalah paham atau pengertian.

  Menurut istilah, fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum- hukum syara’ yang pada perbuatan anggota, diambil dari dali-dalilnya yang tafsili (terinci). Fiqih diambil dari Al-

  Qur’an, sunnah, ijma dan qias (Sulaiman Rasyid, 2012:12).

  Yang dimaksud fiqih disini adalah ilmu fikih yang berkaitan dengan hukum keluarga yaitu fikih munakahat F.

  Tinjauan Pustaka

  Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian penulis ini diantaranya adalah Skripsi yang ditulis oleh Asri dari

  Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau. Skripsi tersebut berjudul

  

Pelaksanaan Nafkah Suami yang Merantau dan Dampaknya Terhadap

Keutuhan Rumah Tangga Menurut Hokum Islam (Studi di Desa Tanjung

Kecamatan XIII Koto Kampar). Penelitian ini menggunakan tiga fokus

permasalahan. Fokus yang pertama yaitu, untuk mengetahui pelaksanaan

  nafkah suami yang merantau. kedua, dampak suami yang merantau terhadap keutuhan rumah tangga dan yang terakhir untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan nafkah suami yang merantau di Desa Tanjung Kecamatan XIII Koto kampar/ Koto Kampar Hulu.

  Pelaksanaan nafkah suami yang merantau dan dampaknya terhadap keutuhan rumah menurut hukum Islam yaitu nafkah tetap bisa dilaksanakan oleh suami. Suami yang merantau bisa berdampak terhadap keutuhan rumah tangga seperti istri yang ditelantarkan, dan rawan terjadinya perceraian. Selain dampak negatif tersebut diatas kepergian suami merantau juga memiliki sisi yang positif diantaranya ekonomi keluarga menjadi mapan, dan menambah devisa Negara.

  Oleh karena itu dengan melihat dampak yang ditimbulkan diatas, maka suami yang merantau ke Malaysia seyogyanya harus izin istri dan ridhonya, menjaga komunikasi yang lancar dengan keluarga sehingga istri tidak terlantar, bisa mencegah terjadinya perceraian, serta kedudukan suami sebagai pemimpin dalam keluarga tidak akan terabaikan. Kalau tidak demikian suami hukumnya haram merantau ke Malaysia.

  Penelitian tersebut memiliki ketarkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu tentang kepada pelaksanaan nafkah, yang merupakan hak dan kewajiban suami. Namun penelitian ini masih memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan karena fokus dari penelitian ini adalah pelaksanaan nafkah suami yang merantau dengan didasarkan kepada hukum islam, sehingga sangat berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan karena fokus penelitian penulis kali ini lebih luas yaitu berfokus kepada hak serta kewajiban suami istri yang tidak hanya didasarkan kepada hukum islam tetapi juga perundang-undangan di Indonesia, yaitu KHI dan UU No 01 Tahun 1974.

  Selanjutnya, peneletian yang berkaitan dengan skripsi penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Irfandhi Aripuddin dari IAIN Kendari dengan judul Pemenuhan Nafkah Istri yang Suaminya di Penjara dan Implikasinya

  terhadap Keharmonisan Rumah Tangga di Kota Kendari. Penelitian ini

  merupakan penelitian kualitatif. Fokus permasalahan penelitian ini ada dua yaitu, gambaran pemenuhan nafkah istri yang suaminya dipenjara di Rutan Kelas IIA Kendari. Dan yang kedua, implikasi istri yang suaminya di penjara terhadap keharmonisan rumah tangga di kota Kendari.

  Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa Gambaran pemenuhan nafkah istri yang suaminya dipenjara di kota Kendari dapat terpenuhi nafkah lahirnya, akan tetapi tidak sepenuhnya dari suami karena istri masih bekerja dengan dibantu oleh keluarganya sedangkan nafkah batin terpenuhi, namun tidak sepenuhnya terlaksana karena masih ada beberapa yang tidak dapat dipenuhi seperti kebutuhan biaya, pakaian, dan biologis.

  Suami tidak dapat bekerja sehingga tidak memenuhi nafkah tersebut. Kemudian pihak Rutan tidak memberikan fasilitas ruangan khusus untuk kebutuhan biologis, sebab akan menimbulkan kesan yang buruk, baik dari rutan maupun pandangan masyarakat. Kedua, bahwa implikasi istri yang suaminya di penjara terhadap keharmonisan rumah tangga di kota Kendari masih tetap terjalin dengan baik dan harmonis. Dikarenakan pada saat istri mereka datang berkunjung atau membesuk suaminya, mereka saling berpelukan, cipika-cipiki, bahkan suami mencium kening istrinya. Selain itu adanya rasa percaya, setia dan sayang, serta saling memberikan dukungan dan motivasi bahkan menasehati adalah bentuk cintanya istri terhadap suaminya, sehingga rumah tangga mereka tetap utuh, bahagia dan harmonis.

  Penelitian tersebut memiliki ketarkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu tentang kepada pelaksanaan nafkah, yang merupakan hak dan kewajiban suami. Namun penelitian ini masih memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan karena fokus dari penelitian ini adalah pemenuhan nafkah istri yang suaminya dipenjara dan bagaimana implikasinya terhadap keharmonisan rumah tangga di kota kendari. Dengan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan karena fokus dari penelitian penulis adalah bukan suami yang meninggalkan rumah akan tetapi kepada istri yang meninggalkan rumah yaitu menjadi TKW.

  Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Siti Alvin Nuril Bariroh pada tahun 2015 dengan judul Pembentukan Keluarga Sakinah oleh

  Pasangan Suami Istri dalam Hubungan Jarak Jauh di Desa Sukosari Kunir Lumajang dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian tersebut

  berfokus kepada dua hal yaitu, pertama proses pembentuk keluarga sakinah oleh pasangan suami istri dalam hubungan jarak jauh di desa Sukosari Kunir Lumajang dan Nilai-nilai islam yang diterapkan oleh pasangan suami istri dalam membentuk keluarga sakinah. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh data bahwa pembentukan keluarga sakinah dimulai dari sebelum pernikahan dengan melihat aspek spiritual dan aspek sosial. Aspek spiritual yakni memilih calon pasangan, melaksanakan rukun dan syarat sah pernikahan serta memenuhi hak dan kewajiban dalam keluarga. Sedangkan untuk aspek sosial yakni menjaga komunikasi, memegang komitmen, adanya rasa saling percaya, keterbukaan, toleransi dan waspada serta memberikan kejutan-kejutan kecil pada pasangan. Dalam penelitian tersebut nilai-nilai islam yang diterapkan untuk membentuk keluarga sakinah yakni saling menghormati dan menghargai antar pasangan, kejujuran, selalu bersyukur dan bersabar, adanya musyawarah dalam penyelasian problem dan diterapkannya keteladanan dalam keluarga.

  Penelitian tersebut memiliki sedikit ketarkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu tentang pembentuk keluarga sakinah. Namun penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan karena penelitian ini masih sangat global, sehingga tidak hanya berfokus kepada pemenuhan nafkah seperti yang penulis lakukan.

  G.

  Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif.

  Penelitian dilakukan dengan datang langsung ke masyarakat dan melihat secara langsung apa yang terjadi di lapangan. Melakukan interaksi, dekat dengan informan, dan mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka, serta mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara apa adanya (wajar).

  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis yaitu penelitian dengan melakukan pendekatan terhadap masalah yang diteliti dengan menggunakan aturan perundang- undangan, yurisprudensi, dan aturan-aturan lain yang berlaku di indonesia sebagai hukum positif. Sedangkan pendekatan normatif berarti pendekatan terhadap masalah yang diteliti dengan berdasar kepada norma-norma yang terkandung di dalam hukum islam yang relevan dengan permasalahan tersebut.

2. Lokasi dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi penelitian Tema dari penelitian penulis adalah keluarga TKW, sehingga penulis memilih Lokasi penelitian yang berada di desa Pacarmulyo kecamatan Leksono kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Penulis memilih tempat ini karena di desa ini adalah desa yang mayoritas warga masyarakatnya adalah buruh migran atau TKW.

  b.

  Subjek Penelitian Subjek dari penelitian skripsi ini adalah keluarga yang istrinya menjadi TKW. Keluarga TKW yang peneliti ambil untuk wawancara ada empat KK dan beberapa masyarakat sekitar yang mengetahui keluarga subjek serta peranangkat desa setempat. Berikut data narasumber dari penelitian ini:

Tabel 1.1 Subjek Penelitian Keluarga TKW

  No Nama Jumlah Anak Menjadi TKW

  1 Murniasih dan Syafaat 1 6 tahun

  2 Dakwan dan Sundiyah 4 1 tahun

  3 Tumini dan Romlan 2 2 tahun

  4 Subanan dan Alwiyah 1 12 tahun 3. Sumber Data

  Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder.

  Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari lapangan tempat lokasi penelitian tentang informasi dari subjek penelitian. Sedangkan sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh oleh dari orang lain sebagai data pendukung untuk melengkapi data yang penulis lakukan dari lapangan, sumber data tersebut anatara lain didapat dari buku-buku atau hasil penelitian yang terkait dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan menggunakan tiga metode, diantaranya yaitu : a.

  Observasi Observasi yaitu pengamatan dan penelitian yang sistematis terhadap gejala yang diteliti (Sugiyono, 2012:145). Orang yang melakukan observasi dan disebut sebagai observer bertugas melihat objek dan kepekaan untuk mengungkap serta membaca permasalahan dalam momen-momen tertentu dengan memisahkan antara yang diperlukan dan yang tidak dipelukan (Joko Subagyo, 2004:63).

  Observasi dilakukan dengan observasi terbuka. Kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kejadian narasumber diketahui secara terbuka, sehingga antara informan dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi yang wajar.

  Observasi yang penulis lakukan adalah dengan mendatangi langsung keluarga TKW dengan terlebih dahulu bertanya dan mengumpulkan informasi dari para tetangga yang mengetahui tentang kondisi keluarga TKW. Penulis melakukan pengamatan dan mendalami karakter dari para keluarga tersebut sehingga penulis bisa mengetahui dan mendalami karakter langsung dari para TKW tersebut.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi anatara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lainya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaaan, berdasarkan tujuan tertentu (Maslikhah, 2013 : 321). Untuk mendapatkan informasi yang valid, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang tidak dibatasi oleh waktu dan daftar urutan pertanyaan, namun masih berpegang kepada pokok permasalahan penelitian sehingga peneliti akan mendapat informasi yang dibutuhkan untuk menyelsaikan penelitian.

  Berikut daftar informan penelitian skripsi yang penulis lakukan antara lain:

  46 Mantan TKW

  10 Sundusiyah

  18 Anak TKW

  9 Selawati

  65 Kepala desa

  8 Bambang sulistiyo

  32 Tetangga

  7 Isrowiyatun

  34 Tetangga

  6 Istikharoh

  5 Tukiyem

Tabel 1.2 informan penelitian c.

  51 Suami TKW

  4 Subanan

  38 Mantan TKW

  3 Tumini

  36 Suami TKW

  2 Dakwan

  32 Mantan TKW

  1 Murniasih

  No Nama Usia Ket

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan rekam jejak penelitian yang dilakukan, sehingga dapat membuktikan bahwa penelitian tersebut benar-benar terjadi di lapangan. Sebagian besar data yang ditemukan adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi, simbol dan data lain yang tersmpan (Rully Indrawan, 2014:139)

  35 Mantan TKW Adapun dokumen-dokumen yang penulis peroleh dari peneletian ini atara lain buku nikah, foto-foto kegiatan wawancara dan foto keluarga TKW.

  5. Analisis Data Peneliti menggunakan analisis data model Miles and Huberman yaitu model interaktif. Analisis data tersebut dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data (Sugiyono, 2015:246) secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga diperoleh data sudah jenuh dan tidak bisa lagi diolah. Dalam analisis ini terdapat tiga proses yaitu data

  

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi).

  Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan. Penyajian data (Data display) yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification) dari permulaan pengumpulan data untuk mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur aksualitas, dan proposisi (Salim, 2006:23).

  6. Sistematika penulisan

  Dengan menyertakan sistematika penelitian, diharapkan pembaca bisa memahami dengan mudah penelitian ini. Berikut penjelasannya : Bab pertama adalah pendahuluan. Pendahuluan berisi tentang gambaran umum dari pembahasan penelitian ini, yaitu terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab kedua berisi tentang kajian teori-teori sebelumnya yang mempunyai relasi dengan penelitian ini, yaitu hak dan kewajiban suami istri. Teori tersebut ditinjau dari hukum islam yang bersumber kepada Al- Quran maupun Hadits.

  Bab ketiga berisi tetang pemaparan data yang ditemukan peneliti di lapangan. Pemaparan data tersebut meliputi Profil desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo, Profil keluarga TKW, dan faktor yang menyebabkan istri menjadi TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab.

  Wonosobo.

  Bab keempat ini berisi tentang analisis data terhadap temuan data dilapangan yang kemudian dikomparasikan dan dibandingkan dengan teori yang seharusnya tentang hak dan kewajiban suami istri sehingga dapat diketahui kedudukan hukum kepergian istri menjadi TKW.

  Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan mengenai faktor yang menjadi pendorong istri menjadi TKW di desa Pacarmulyo kec. Leksono kab. Wonosobo dan analisis terhadap hukum islam serta saran mengenai penelitian skripsi ini.

  BAB II HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI PERSPEKTIF FIQIH DAN SOSIOLOGI HUKUM A. Hak dan Kewajiban Istri pespektif fiqih 1. Pengertian Perkawinan Nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Karena pernikahan bukan saja merupakan satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai satu jalan menuju pintu perkenalan antara suatu kaum dengan kaum yang lain, yang perkenakan itu akan menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan yang lainya (Sulaiman Rasjid, 2014 : 375). Pernikahaan merupakan suatu cara yang dipilih oleh Allah swt, sebagai jalan bagi makhluknya untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya (Slamet Abidin dan Aminudin, 1999 : 9).

  Nikah menurut bahasa berarti al-

  jam‟u dan al-dhamu yang artinya

  kumpul (Sulaiman Almufarraj, 2003 : 5). Makna nikah (zawaj) bisa diartikan dengan aqdu al-tazwij yang artinya akad nikah. Juga bisa diartikan (

  wath‟u al-zaujah) bermakna menyetubuhi istri. Menurut rahmat

  hakim, kata nikah berasal dari bahasa arab “nikahun” yang merupakan masdar atau asal kata dari kata kerja

  (fi‟il madhi) “nakaha”, sinonimnya

  

tazawwaja yang dalam bahasa indonesia diartikan sebagai perkawinan

  (Rahmat Hakim, 2000: 11) Makna nikah adalah akad atau ikatan, karena dalam suatu proses pernikahan terdapat ijab (pernyataan penyerahan dari pihak perempuan) dan kabul (pernyataan penerimaan dari pihak lelaki) (Tihami dan Sohari Sahrani, 2014:7).

  Ta‟rif pernikahan yaitu akad yang menghalalkan

  pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan mahram (Sulaiman Rasjid, 2014 : 374). Para ahli fikih berkata zawwaj atau nikah adalah akad yang secara keseluruhan di dalamnya mengandung kata inkah atau tazwij. Sesuai dengan ungkaan yang ditulis oleh zakiyah darajat dan kawan-kawan tentang definisi pernikahan berikut ini ;

  بًْبُعئأ حٌٔضزنا ٔأ ذبكُنا ظفهث ئطٔ خحبث إ ًٍضزٌ ذقع

  Faedah terbesar dari pernikahan adalah untuk menjaga dan memelihara perempuan yang bersifat lemah itu dari kebinasaan, sebab seorang perempuan apabila ia sudah menikah, maka nafkahnya (biaya hidupnya) wajib ditanggung oleh suaminya (Sulaiman Rasjid, 2014 : 375).

2. Hukum Perkawinan

  Hukum perkawinan memiliki kedudukan amat penting dalam islam sebab hukum perkawinan mengatur tata cara kehidupan keluarga yang merupakan inti kehidupan masyarakat sejalan dengan kedudukan manusia sebagai mahluk yang berkehormatan melebihi mahluk-mahluk lainya (Ahmad Azhar Basyir, 2007:1).

  Perkawinan merupakan kodrat hidup yang tujuanya antara lain adalah untuk memperoleh keturunan, guna melangsungkan jenis. Seperti yang tercantum dalam Q.S. An Nisa ayat 1 :

  َّن ا َّثَثَٔ بََٓخَْٔص بَُِْٓي َقَهَخ ُىُكَّثَس إُْقَّرا ُطبَُّنا بٌََُّٓأٌَ بًَُُِْٓي َٔ حَذِحأَ ظْفََ ٍِْي ْىُكَقَهَخ ْيِز

بَجٍِْقَس ْىُكٍَْهَع ٌَبَك َالله َّنا َالله إُْقَّرأَ ًءبَغََِٔ اًشٍِْثَك ًلابَخ

  ٌَِّإ َوبَحْس َْلأَ ِِّث ٌَُْٕنَءبَغَر ْيِز ِس

Artinya, hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama

lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu

menjaga dan mengawasi kamu.

  Dari ayat diatas dapat diambil pengajaran bahwa manusia diciptakan dari seorang diri (Adam) dan darinya diciptakan istrinya dan dari mereka berdua kemudian Allah mengembangbiakan manusia, laki- laki dan perempuan (Ahmad Azhar Basyir, 2007:2). Allah bermaksud mengajarkan kepada manusia bagaimana mewujudkan kedamaian dan ketentraman hidup serta menumbuhkan rasa kasih sayang antara suami dan istri, demikian juga kepada keluarga yang lebih luas, bahkan juga dalam kehidupan umat manusia pada umumnya. Seperti yang terfirman dalam Q.S. Ar-Rum ayat 21 yaitu,

  

ٌَِّإ ًخًَْحَسَٔ ًحَّدَٕ َي ْىُكٍََُْث َمَعَخَٔ بٍََْٓنِإ إُُُْكْغَزِن بًخأَْصَأ ْىُكِغُفََْا ٍِْي ْىُكَن َقَهَخ ٌَْأ ِِّربٌَآ ٍِْئَ

َر ٌَُْٔشَّكَفَزٌَ ِوَْٕقِن ِدبٌَ ََل َكِن ًِْف

  Artinya, Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

  menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

  Ayat tersebut Allah mengajarkan kepada kita bahwa diantara tanda-tanda keagungan dan kekuasaanya ialah Allah menciptakan istri- istri bagi kaum laki-laki dari jenis manusia yang sama, guna menyelenggarakan kehidupan yang damai dan tentram, serta menim bulkan rasa kasih sayang antara suami dan istri khususnya dan manusia pada umumnya (Ahmad Azhar Basyir, 2007:2). Asal perkawinan adalah mubah, namun dapat berubah menurut ahkamul khomzah (hukum yang lima) yaitu : a.

  Nikah menjadi wajib, yaitu apabila orang yang telah mampu yang akan menamah takwa. Nikah juga wajib bagi yang telah mampu, yang akan menjaga jiwa dan menyelamatkanya dari perbuatan haram.kewajiban ini tidak akan terlaksana kecuali dengan nikah.

  b.

  Nikah menjadi haram, yaitu apabila orang tahu bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan hidup berumah tangga melaksanakan kewajiban lahir seperti memberi nafkah, pakaian, tempat tinggal, dan kewajiban batin seperti mencampuri istri. c.

  Nikah menjadi sunnah, yaitu apabila orang-orang yang sudah mampu tetapi ia masih sanggup mengendalikan dirinya dari perbuatan haram, dalam hal seperti ini maka nikah lebih baik daripada membujang karena membujang tidak diajarkan oleh islam.

  d.

  Nikah menjadi mubah, yaitu apabila orang yang tidak berhalangan untuk nikah dan dorongan untuk nikah belum membahayakan dirinya (Alhamdani, 2002:8).

3. Rukun dan Syarat Perkawinan

  Rukun yaitu sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah atau tidaknya suatu pekerjaan (ibadah) dan sesuatu itu termasuk dalam rangkaian pekerjaan itu. Syarat yaitu sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah atau tidaknya suatu pekerjaan (ibadah) tetapi sesuatu itu tidak termasuk dalam rangkaian itu. Sedangkan sah yaitu sesuatu pekerjaan (ibadah) yang memenuhi rukun dan syarat (Abdul Rahman Ghazaly, 2003: 45).

  Adapaun rukun nikah tersebut adalah: a. Mempelai laki-laki b.

  Mempelai perempuan c. Wali d.

  Dua orang saksi e. Shighot ijab qobul

  Syarat-syarat suami yaitu: a. Bukan mahrom dari calon istri b.

  Tidak terpaksa atas kemauan sendiri c. Orangnya tertentu, jelas orangnya d.

  Tidak sedang ihram Syarat-syarat istri yaitu: a. Tidak ada halangan syarak, yaitu tida bersuami, mahram, tidak dalam masa iddah b.

  Merdeka, atas kemauan sendiri c. Jelas orangnya d.