Korelasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding Tahun 2014 / 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

2. Penelitian Korelasional

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menelliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel lain. Dengan ini penggunaan media visual (X1) penggunaan media audio (X2) dan penggunaan media

audiovisual (X3). Dimana (X1,X2,X3) merupakan variabel bebas, dan


(2)

B. Populasi, Sampling, dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Sedangkan menurut Ahmad Tanzeh, populasi adalah “keseluruhan unsur obyek sebagai sumber data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.”2

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi keseluruhan siswa kelas VII MTs Negeri Aryojeding tahun 2014/2015 yang berjumlah 328 siswa.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian3

No. Kelas Jumlah Siswa

1. VII A 24

2. VII B 23

3. VII C 37

4. VII D 35

5. VII E 34

6. VII F 35

7. VII G 35

8. VII H 35

9. VII I 35

10. VII J 35

Jumlah 328

1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta), 2008, hlm. 72

2 Ahmad Tanzeh, PengantarMetode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 91 3 Dokumen Data Siswa MTs Negeri Aryojeding Tahun Ajaran 2014/2015


(3)

2. Sampling

Sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel representatif.4

Cara yang ditempuh untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampling “Proporsional Random Sampling”

a. Proporsional Sampling adalah “Pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah”.5

Suharsimi Arikunto telah menjelaskan batasan-batasan pengambilan sampel, yaitu:

Apabila subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi, namun jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.6

Berdasarkan pengambilan sampel dengan teknik tersebut, sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 15% dari seluruh populasi yang berjumlah 328 siswa. Sehingga didapat 49,2 dan dibulatkan menjadi 49 siswa.

4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: KOmunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:Kencana Predana Media Group,2008), hlm.105 5

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta), 2002, hlm. 182.


(4)

Pengambilan sampel sebanyak 49 siswa tersebut dibagi secara proporsional dari tiap-tiap kelas sebanyak 4 atau 5 siswa.

b. Random Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik acak biasa dilakukan dengan komputer, bilangan random, maupun undian dengan diberi nomor terlebih dahulu.7

Penerapan random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengundi, yaitu dengan menulis nama-nama siswa yang menjadi populasi kedalam kertas, kemudian dikocok dan nama yang keluar dijadikan sampel. Hal ini dilakukan sampai terpenuhinya jumlah sampel yang dibutuhkan.

3. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.8 Dengan demikian yang dimaksud sampel disini adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Berdasarkan perhitungan menggunakan teknik Proportional Random Sampling diatas diperoleh jumlah sampel sebanyak 49 siswa.

7 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode,…, hlm. 94 8 Sugiono,Metode, hlm.58.


(5)

C. Sumber Data, Data, Variabel, dan Skala Pengukuran

1. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto sumber data adalah “subyek dari mana data dapat diperoleh”.9 Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Responden, yaitu orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi angket atau lisan ketika menjawab pertanyaan dari wawancara yang dilakukan.10

Adapun responden dari penelitian ini adalah guru, siswa, dan kepala MTs Negeri Aryojeding.

b. Tempat, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan keadaan diam dan bergerak.11 Sumber data ini dapat memberikan gambaran situasi, kondisi pembelajaran ataupun keadaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diabahas dalam penelitian.

c. Dokumen, yaitu “barang-barang yang tertulis, maksudnya adalah di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-bemda tertulis, seperti buku-buku, dokumen perangkat pembelajaran, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.12

9 Suharsimi, Prosedur…, hlm. 129 10 Ibid, hlm. 130

11Ibid, hlm.129 12Ibid, hlm. 201


(6)

2. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menurut Ahmad Tanzeh adalah :

a. Data Intern adalah data yang diperoleh dan bersumber dari dalam instansi (lembaga, organisasi).

b. Data Ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi.13

Data ekstern dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Data Primer, adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.

2) Data Sekunder, adalah data yang langsung diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada, diantaranya adalah data-data yang berupa dokumen atau arsip-arsip yang telah ada. 14

3. Variabel

Menurut Burhan Bungin, variabel adalah “fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kulaitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya”15 Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu penggunaan media pembelajaran sebagai variabel bebas (X), dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih sebagai variabel terikat (Y). Adapun sub variabel untuk variabel X adalah :

13 Ahmad Tanzeh, Metodologi…, hlm. 80 14Ibid, hlm. 80


(7)

a. Penggunaan media visual guru (X1)

b. Penggunaan media audio guru (X2),

c. Penggunaan media audiovisual guru (X3)

4. Skala Pengukuran

Pengukuran data menurut Colid Narbuko dan Abu Achmadi adalah “suatu kegiatan atau usaha untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek yang dapat dilakukan dengan melakukan ukuran-ukuran tertentu”.16

a. Penggunaan Media Pembelajaran Guru (Variabel bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini diukur melalui angket berskala ordinal yaitu “pengukuran yang didasarkan pada rangking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya”17Bahwa semakin tinggi skor diperoleh, maka akan

semakin baik hasilnya yang diisi oleh subyek penelitian.

Pengukuran skala ini mengikuti skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian.18

Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang meminta reaksi responden. Dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu : "selalu", "sering", "kadang-kadang", dan "tidak pernah”.Untuk masing-masing pilihan jawaban penulis memberikan skoring untuk masing-masing item jawaban dengan rentang skor

16 Suharsimi ,Prosedur…, hlm.47

17 Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung : Alfabeta, 2006), hlm. 82 18 Sugiono, Metode…, hlm. 133-134.


(8)

terendah dan tertinggi antara satu sampi empat, berikut dipaparkan dalam tabel:

Tabel 3.2

Penilaian Skor Angket19

Butir-butir dalam penyusunan pertanyaan angket didasarkan pada indikator dari variabel penggunaan media visual, audio dan audiovisual guru.

b. Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih (Variabel terikat)

Prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih dapat dilihat melalui nilai kognitif yang diukur dengan tes berupa soal pilihan ganda berjumlah 30.

Model penilaian dalam tes soal yang dibagikan akan dihitung dengan rumus sebagai berikut: 20

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100 =… Jumlah skor maksimal

Sehingga hasil dari pengukuran nilai prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih dapat diinterpretasikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

19 Sugiono, Metode…, hlm.79

20 Dokumen hasil wawancara Guru Fiqih

Soal Positif Soal Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

A 4 A 1

B 3 B 2

C 2 C 3


(9)

Tabel 3.3

Norma-norma pengukuran prestasi belajar dan interpretasinya21

Simbol Nilai

Dalam skala (0 – 100) Predikat Prestasi Belajar

a. 91 – 100 Amat Baik

b. 75 – 90 Baik

c. 60 – 74 Cukup

d. 40 – 59 Kurang

e. < 40 Kurang Sekali

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah adalah data yang langsung dikumpukan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Sedangkan data sekunder adalah data yang langsung diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada, diantaranya adalah data-data yang berupa dokumen atau arsip-arsip yang telah ada.22

a. Observasi (pengamatan langsung)

Metode ini digunakan untuk megetahui situasi dan kondisi siswa di sekolah dan keadaan sekolah secara fisik, serta seluruh kondisi yang ada di lingkungan sekolah.

Observasi digunakan penulis untuk memperoleh data tentang profil Madrasah yang meliputi identitas, visi dan misi, tujuan dan sasaran,

21 Dokumen hasil wawancara Guru Fiqih 22 Ridwan, Metode…, hlm.84


(10)

denah madrasah, sarana prasarana, keadaan guru, serta keadaan siswa Madrasah, selain itu peneliti melakukan pengamatan tentang pembelajaran guru Fiqih di kelas dengan menggunakan media pembelajaran di MTs Negeri Aryojeding dengan cara mengamati dan mencatat seluruh indikator yang akan diteliti.

b. Angket (kuesioner)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.23 Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan korelasi antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding.

c. Tes Prestasi Belajar Siswa

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.24 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang materinya diambil dari materi semester I kelas VII.

23 Suharsimi, Prosedur…, hlm.140 24Ibid, hlm. 150


(11)

d. Wawancara

Dari teknik wawancara ini diharapkan mendapat informasi yang jelas dan lengkap tentang penggunaan media visual, audio dan audiovisual guru dengan prestasi belajar siswa yang secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah dan guru mata pelajaran Fiqih kelas VII.

2. Instrumen Penelitian

a. Penggunaan Media Pembelajaran Guru

Kisi-kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran guru adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kisi – kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran guru

No Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Guru

Jumlah Soal Positif Jumlah Soal Negatif Jumlah Item Soal

1. Kesesuaian 1 1 2

2. Kejelasan Sajian 2 2 4

3. Kemudahan Akses 1 1 2

4. Keterjangkauan 1 1 2

5. Ketersediaan 1 - 1

6. Kualitas 1 1 2

7. Ada Alternatif 1 - 1

8. Interaktivitas 2 - 2

9. Kebaruan 1 2 3

10. Berorientasi siswa - 1 2

Jumlah 11 9 20

b. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih

Dalam penelitian ini terdapat 49 siswa sebagai responden yang telah dipilih peneliti secara acak di kelas VII. Nilai prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih diperoleh dengan cara peneliti memberikan


(12)

tes tertulis berupa pilihan ganda dengan materi Fiqih kelas VII semester II tahun ajaran 2014/2015.

Kisi-kisi soal Fiqih yang diberikan kepada responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kisi-kisi tes soal Prestasi Fiqih kelas VII semester I

No Materi Pokok Jumlah Soal

1. Thaharah 8

2. Shalat Fardhu dan Sujud Sahwi 8 3. Adzan, Iqamah dan Shalat Berjamaah 7

4. Dzikir dan Do’a 7

Jumlah 30

E. Analisis Data

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik uji statistik.Uji statistik digunakan untuk mengolah informasi data kuantitatif yang telah diperoleh sehingga informasi atau data tersebut mempunyai arti. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, maka peneliti menggunakan analisis korelasional dalam pengujian hipotesis. Namun sebelum sampai pada tahap pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reabilitas. Pengujian validitas dan rebilitas bertujuan untuk melihat valid dan konsistennya indikator penelitian.

1. Uji Validitas Kuesioner

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen yang diperoleh dari angket (kuesioner) untuk mendapatkan data tentang variabel penggunaan media visual, audio, dan audiovisual


(13)

guru. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode corrected item total correlation, yaitu mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari sebenarnya). Hasil dari uji validitas yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (r) yang menyatakan hubungan antara skor per item dengan skor total. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tetap.25

2. Uji Reabilitas Kuesioner

Uji reabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau tidak. Pengujian reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha dan Corrected Item Total Correlation.26

Uji validitas dan reabilitas instrumen menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dengan pertimbangan butir pertanyaan, yaitu 20 butir per variabel.

3. Uji Hipotesis dengan Analisis Korelasional

Dalam analisis kuantitatif, peneliti menggunakan teknik analisis product moment untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran guru (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y).

25 Suharsimi, Prosedur…, hlm. 211 26Ibid, hlm.213


(14)

Rumus yang digunakan adalah : 27

� = N

XY −XY

√[NX2 X 2][NY2 Y 2]

Dimana :

r = nilai korelasi Product Moment N = banyaknya subyek

X = skor dalam distribusi variabel X Y = skor dalam distribusi variabel Y ΣXY = Jumlah perkalian antara skor X dan Y ΣX2 = Jumlah skor X kuadrat

ΣY2 = Jumlah skor Y kuadrat.

Setelah mengetahui koefisien korelasi, selanjutnya memberikan interpretasi terhadap hasil analisa data tersebut untuk membuktikan hipotesa yang telah diajukan oleh penulis sehingga dapat diketahui apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel penggunaan media pembelajaran dengan prestasi mata pelajaran Fiqih MTs Negeri Aryojeding (Ha) atau tidak adanya hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.

Langkah dalam melakukan interpretasi adalah memberikan interpretasi terhadap ada tidaknya korelasi antara dua variabel berdasar


(15)

indeks koefisien korelasi sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Nilai Koefisien dan Penjelasannya28

No. Nilai Koefisien Penjelasan 1 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 2 0.20 – 0.399 Rendah 3 0.40 – 0.599 Sedang 4 0.60 – 0.799 Tinggi 5 0.80 – 1.000 Sangat Tinggi

1. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.00 – 0.199 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sangat rendah.

2. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.20 – 0.399 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori rendah.

3. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.40 – 0.599 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sedang.

4. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.60 – 0.799 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori tinggi


(16)

5. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.80 – 1.000 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sangat tinggi.

Sedangkan untuk pengujian hubungan, apakah hubungan signifikan atau tidak, maka dapat menggunakan signifikasi 0,05. Artinya, jika signifikansi < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan. Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam penelitian mengandung arti bahwa kesimpulan pada sampel dapat diberlakukan pada populasi.Jika tidak signifikan, berarti kesimpulan pada sampel tidak berlaku pada populasi, atau hanya pada sampel saja.29


(1)

d. Wawancara

Dari teknik wawancara ini diharapkan mendapat informasi yang jelas dan lengkap tentang penggunaan media visual, audio dan audiovisual guru dengan prestasi belajar siswa yang secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah dan guru mata pelajaran Fiqih kelas VII.

2. Instrumen Penelitian

a. Penggunaan Media Pembelajaran Guru

Kisi-kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran guru adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kisi – kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran guru

No Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Guru

Jumlah Soal Positif Jumlah Soal Negatif Jumlah Item Soal

1. Kesesuaian 1 1 2

2. Kejelasan Sajian 2 2 4

3. Kemudahan Akses 1 1 2

4. Keterjangkauan 1 1 2

5. Ketersediaan 1 - 1

6. Kualitas 1 1 2

7. Ada Alternatif 1 - 1

8. Interaktivitas 2 - 2

9. Kebaruan 1 2 3

10. Berorientasi siswa - 1 2

Jumlah 11 9 20

b. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih

Dalam penelitian ini terdapat 49 siswa sebagai responden yang telah dipilih peneliti secara acak di kelas VII. Nilai prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih diperoleh dengan cara peneliti memberikan


(2)

tes tertulis berupa pilihan ganda dengan materi Fiqih kelas VII semester II tahun ajaran 2014/2015.

Kisi-kisi soal Fiqih yang diberikan kepada responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kisi-kisi tes soal Prestasi Fiqih kelas VII semester I

No Materi Pokok Jumlah Soal

1. Thaharah 8

2. Shalat Fardhu dan Sujud Sahwi 8

3. Adzan, Iqamah dan Shalat Berjamaah 7

4. Dzikir dan Do’a 7

Jumlah 30

E. Analisis Data

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik uji statistik.Uji statistik digunakan untuk mengolah informasi data kuantitatif yang telah diperoleh sehingga informasi atau data tersebut mempunyai arti. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, maka peneliti menggunakan analisis korelasional dalam pengujian hipotesis. Namun sebelum sampai pada tahap pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reabilitas. Pengujian validitas dan rebilitas bertujuan untuk melihat valid dan konsistennya indikator penelitian.

1. Uji Validitas Kuesioner

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen yang diperoleh dari angket (kuesioner) untuk mendapatkan data tentang variabel penggunaan media visual, audio, dan audiovisual


(3)

guru. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode corrected item total correlation, yaitu mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari sebenarnya). Hasil dari uji validitas yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (r) yang menyatakan hubungan antara skor per item dengan skor total. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tetap.25

2. Uji Reabilitas Kuesioner

Uji reabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau tidak. Pengujian reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha dan Corrected Item Total Correlation.26

Uji validitas dan reabilitas instrumen menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dengan pertimbangan butir pertanyaan, yaitu 20 butir per variabel.

3. Uji Hipotesis dengan Analisis Korelasional

Dalam analisis kuantitatif, peneliti menggunakan teknik analisis product moment untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran guru (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y).

25 Suharsimi, Prosedur…, hlm. 211 26Ibid, hlm.213


(4)

Rumus yang digunakan adalah : 27

� = N

XY −XY

√[NX2 X 2][NY2 Y 2]

Dimana :

r = nilai korelasi Product Moment N = banyaknya subyek

X = skor dalam distribusi variabel X Y = skor dalam distribusi variabel Y

ΣXY = Jumlah perkalian antara skor X dan Y

ΣX2 = Jumlah skor X kuadrat

ΣY2 = Jumlah skor Y kuadrat.

Setelah mengetahui koefisien korelasi, selanjutnya memberikan interpretasi terhadap hasil analisa data tersebut untuk membuktikan hipotesa yang telah diajukan oleh penulis sehingga dapat diketahui apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel penggunaan media pembelajaran dengan prestasi mata pelajaran Fiqih MTs Negeri Aryojeding (Ha) atau tidak adanya hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.

Langkah dalam melakukan interpretasi adalah memberikan interpretasi terhadap ada tidaknya korelasi antara dua variabel berdasar

27 Suharsimi, Prosedur…, hlm. 215


(5)

indeks koefisien korelasi sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Nilai Koefisien dan Penjelasannya28 No. Nilai Koefisien Penjelasan

1 0.00 – 0.199 Sangat Rendah

2 0.20 – 0.399 Rendah

3 0.40 – 0.599 Sedang

4 0.60 – 0.799 Tinggi

5 0.80 – 1.000 Sangat Tinggi

1. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.00 – 0.199 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sangat rendah.

2. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.20 – 0.399 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori rendah.

3. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.40 – 0.599 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sedang.

4. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.60 – 0.799 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori tinggi

28 Sugiono, Metode…, hlm. 142


(6)

5. Apabila nilai � antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada nilai koefisien antara 0.80 – 1.000 maka hubungan antara variabel X – Y dalam kategori sangat tinggi.

Sedangkan untuk pengujian hubungan, apakah hubungan signifikan atau tidak, maka dapat menggunakan signifikasi 0,05. Artinya, jika signifikansi < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan. Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam penelitian mengandung arti bahwa kesimpulan pada sampel dapat diberlakukan pada populasi.Jika tidak signifikan, berarti kesimpulan pada sampel tidak berlaku pada populasi, atau hanya pada sampel saja.29

29 Sugiono, Metode…, hlm. 144