Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik Lingkungan Fisik, dan K3 (Studi Kasus di Pabrik Mochi Lampion Sukabumi).

(1)

ABSTRAK

.

Pada bagian proses produksi mochi kacang, pemilik pabrik ingin meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya dengan cara memperbaiki kondisi di pabrik. Pada pabrik mochi ini terdapat beberapa masalah yaitu tenaga kerja di area penggulungan mochi merasa tidak nyaman saat bekerja yang disebabkan fasilitas fisik tidak sesuai, sehingga mengganggu kinerja dan keamanan saat bekerja. Penataan tata letak fasilitas yang membuat lingkungan kerja merasa tidak kondusif karena tata letak fasilitas fisik yang tidak beraturan. Lingkungan di area pabrik juga kurang memadai tenaga kerjanya dalam melakukan pekerjaannya, baik dari segi suhu dan kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan ventilasi udara di area pabrik. Dari segi keselamatan dan kesehatan kerja beberapa tenaga kerja juga mengalami cedera/ kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaannya, dimana salah satu pekerjaan yang menimbulkan resiko kerja yaitu mengangkut beban ke lantai 2 secara manual dengan menggunakan tangga. Untuk mengatasi hal tersebut dan membuat tenaga kerja bekerja secara optimal maka perlu dilakukan perancangan beberapa fasilitas fisik dan sebuah alat bantu kerja untuk menunjang pekerjaannya.

Pengumpulan data yang dilakukan diawali dari data awal perusahaan, dimensi fasilitas fisik aktual untuk meja, bangku, dan tangga yang digunakan untuk proses produksi mochi kacang, tata letak fasilitas proses produksi mochi kacang, keadaan lingkungan fisik sekitar yang meliputi, suhu dan kelembaban, tingkat pencahayaan, tingkat kebisingan, dan untuk kesehatan dan keselamatan kerja diperlukan data-data kecelakaan kerja yang pernah terjadi dan berpotensi terjadi. Dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dengan cara menghitung kesesuaian dimensi fasilitas fisik dengan data antropometri, kesesuaian tata letak fasilitas fisik dari segi ergonomi, kesesuaian lingkungan fisik dari segi ergonomi, dan faktor K3 dalam mencegah dan menanggulangi kecelakaan yang telah terjadi serta yang berpotensi terjadi.

Dari hasil pengolahan data tersebut maka dilakukan analisis mengenai kesesuaian antara kondisi aktual dengan kondisi yang lebih baik dari segi ergonomi. Analisis yang dilakukan pada dimensi fasilitas fisik diperoleh bahwa dimensi fasilitas fisik aktual belum sesuai dengan data antropometri, sedangkan untuk tata letak fasilitas juga didapatkan belum sesuai dari segi ergonomi dikarenakan tata letak fasilitas yang kurang beraturan. Lingkungan fisik didapatkan belum sesuai karena lingkungan fisik saat ini menunjukan bahwa, suhu dan kelembaban, pencahayaan, serta kebisingan pada area proses produksi mochi kacang berada pada kondisi yang tidak baik untuk semua titik pengukuran. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja didapatkan dari analisis dengan menggunakan fishbone. Selain itu, analisis yang dilakukan terhadap transportasi bahan baku yang dilakukan secara manual menunjukan bahwa cara tersebut tidak baik jika dilihat dari segi ergonomi, sehingga diperlukan perancangan alat bantu untuk mengatasi hal tersebut.

Fasilitas yang dirancang adalah meja, bangku, penyangga tangga, dan alat bantu angkat yang masing-masing dirancang sebanyak 3 alternatif. Kemudian hasil alternatif tersebut dibandingkan dengan fasilitas fisik aktual, lalu dipilih 1 alternatif terbaik berdasarkan concept scoring. Selain itu dilakukan perancangan terhadap tata letak fasilitas fisik sebanyak 3 alternatif kemudian memilih 1 alternatif terbaik menggunakan concept scoring. Untuk lingkungan fisik diusulkan beberapa fasilitas fisik yang mendukung seperti mengganti lampu aktual menjadi lampu neon, memasang exhaust fan, memasang kipas angin. Dari segi K3 pada pabrik diusulkan agar menyediakan APD, APAR, dan meningkatkan tingkat kedisiplinan. Selain itu, untuk mengatasi transpotasi bahan baku secara manual dirancang sebuah alat bantu angkat untuk menunjang kinerja pegawai.


(2)

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK. ... v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1-3 1.3 Batasan dan Asumsi ... 1-3

1.3.1 Batasan ... 1-3 1.3.2 Asumsi ... 1-4

1.4 Perumusan Masalah ... 1-5

1.5 Tujuan Penelitian ... 1-5 1.6 Sistematika Penelitian ... 1-6

BAB II STUDI LITERATUR ... 2-1 2.1 Ergonomi ... 2-1

2.1.1 Definisi Ergonomi ... 2-1 2.1.2 Tujuan Ergonomi ... 2-2


(3)

2.1.3 Bidang Penyelidikan Ergonomi ... 2-2

2.1.4 Bidang Kajian Ilmu Ergonomi... 2-3 2.2 Antropometri ... 2-4

2.2.1 Pengertian Antropometri ... 2-4

2.2.2 Pembagian Antropometri ... 2-4 2.2.3 Data Antropometri yang Digunakan ... 2-6

2.3 Persentil ... 2-8 2.3.1 Definisi Persentil ... 2-8

2.3.2 Prinsip Pemakaian Persentil ... 2-9 2.4 Perancangan ... 2-9

2.4.1 Pengertian Perancangan ... 2-9 2.4.2 Prosedur Perancangan ... 2-10

2.4.3 Karakteristik Perancangan ... 2-10 2.5 Lingkungan Fisik ... 2-11

2.5.1 Suhu dan Kelembaban ... 2-11

2.5.2 Pencahayaan ... 2-13 2.5.3 Kebisingan ... 2-14

2.5.4 Ventilasi dan Sirkulasi Udara ... 2-15 2.5.5 Warna ... 2-16

2.6 Metode Konsep Penilaian (Concept Scoring) ... 2-16

2.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 2-18 2.7.1 Filosofi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 2-18

2.7.2 Pencegahan Kecelakaan dan Penanggulangan Kecelakaan ... 2-18 2.7.3 Spesifikasi Kotak P3K ... 2-18


(4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 3-1

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ... 3-1 BAB IV PENGUMPULAN DATA ... 4-1

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Lingkup Usaha Tempat Penelitian ... 4-3

4.1.3 Jam Kerja Pabrik... 4-3 4.1.4 Struktur Organisasi ... 4-4

4.1.5 Data Pekerja Pabrik ... 4-6 4.2 Data Yang Dibutuhkan untuk Di Analisis ... 4-6

4.2.1 Data Antropometri Yang Digunakan ... 4-9 4.2.2 Peralatan Yang Digunakan Untuk Proses Produksi Mochi Kacang ... 4-9

4.2.3 Data Tata Letak Fasilitas ... 4-21 4.2.4 Data Lingkungan Fisik ... 4-23

4.2.4.1 Suhu dan Kelembaban ... 4-24

4.2.4.2 Pencahayaan ... 4-26 4.2.4.3 Kebisingan ... 4-29

4.2.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Pabrik ... 4-32 4.2.5.1 Data kecelakaan kerja yang sudah terjadi ... 4-32

4.2.5.2 Data Kecelakaan Kerja Yang Berpotensi Terjadi ... 4-33

4.2.5.3 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Saat Ini ... 4-33 4.2.5.4 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Yang Berpotensi Terjadi ... 4-33

4.2.5.5 Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja Saat Ini ... 4-33 BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1


(5)

5.1.1 Analisis Dimensi Ukuran Meja ... 5-1

5.1.2 Analisis Dimensi Ukuran Bangku ... 5-2 5.1.3 Analisis Dimensi Ukuran Tangga ... 5-4

5.2 Analisis Tata Letak Fasilitas ... 5-5

5.3 Analisis Lingkungan Fisik ... 5-8 5.3.1 Analisis Lantai Area Produksi ... 5-8

5.3.2 Analisis Atap Pabrik ... 5-8 5.3.3 Analisis Dinding Area Produksi ... 5-9

5.3.4 Analisis Ventilasi dan Sirkulasi Area Produksi ... 5-9 5.3.5 Analisis Suhu dan Kelembaban ... 5-10

5.3.6 Analisis Kebisingan ... 5-33 5.3.7 Analisis Pencahayaan ... 5-34

5.4 Analisis Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 5-36 5.4.1 Analisis Kecelakaan Yang sudah Terjadi ... 5-36

5.4.2 Analisis Kesehatan Yang Berpotensi Terjadi ... 5-41

5.5 Analisis Sistem Transportasi Bahan Baku ... 5-44 BAB VI USULAN DAN PERANCANGAN ... 6-1

6.1 Usulan Perancangan Fasilitas Fisik ... 6-1 6.1.1 Ditinjau Berdasarkan Antropometri ... 6-1

6.1.1.1 Meja ... 6-1

6.1.1.2 Bangku ... 6-9 6.1.1.3 Tangga ... 6-17

6.2 Usulan Tata Letak Fasilitas ... 6-22 6.3 Usulan Dari Segi Lingkungan Fisik ... 6-30


(6)

6.3.2 Atap Pabrik ... 6-31

6.3.3 Dinding Area Produksi ... 6-31 6.3.4 Ventilasi dan Sirkulasi Area Produksi ... 6-32

6.3.5 Suhu dan Kelembaban ... 6-33

6.3.6 Pencahayaan ... 6-35 6.3.7 Kebisingan ... 6-39

6.4 Usulan Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 6-41 6.4.1 Usulan Pencegahan Untuk Menghindari Punggung Cedera ... 6-41

6.4.2 Usulan Pencegahan Untuk Menghindari Sesak Nafas ... 6-44 6.4.3 Usulan Pencegahan Untuk Menghindari Terpeleset ... 6-45

6.5 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Untuk Kecelakaan Yang Berpotensi Terjadi ... 6-46

6.5.1 Usulan Untuk Kecelakaan Tangan Terjepit Mesin ... 6-46 6.5.2. Usulan Untuk Kecelakaan Terkena Minyak Panas ... 6-47

6.5.3 Usulan Untuk Kecelakaan Terjadinya Kebakaran ... 6-47 6.6 Usulan Perancangan Alat Bantu Angkat ... 6-49

6.6.1 Ditinjau Berdasarkan Antropometri ... 6-49 6.6.2 Ditinjau Berdasarkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 6-50

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 7-1 7.1 Kesimpulan ... 7-1

7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi ... 7-1 7.1.2 Kondisi Tata Letak Fasilitas di Tempat Produksi... 7-1

7.1.3 Kondisi Lingkungan Fisik di Tempat Produksi ... 7-1

7.1.4 Kondisi Proses Produksi Dilihat dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7-1


(7)

7.1.5 PrBoses Transportasi Bahan Baku ... 7-1

7.1.6 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Yang Lebih Baik ... 7-2 7.1.7 Tata Letak Fasilitas Yang Lebih Baik ... 7-4

7.1.8 Kondisi Lingkungan Fisik di Tempat Produksi Yang Lebih Baik ... 7-7

7.1.9 Proses Produksi Mochi Kacang Ditinjau Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lebih Baik. ... 7-8

7.10 Proses Kerja Yang Lebih Baik ... 7-9

7.2 Saran ... 7-10 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Data Antropometri Dimensi Tubuh 2 – 6

2.2 Data Antropometri Telapak Tangan 2 – 7

2.3 Panduan Untuk Kadar Cahaya 2 – 14

2.4 Klasifikasi Kebisingan 2 – 14

2.5 Batas Kebisingan Yang Diizinkan 2 – 15

2.6 Efek Psikologis dan Warna 2 – 16

2.7 Tabel Concept Scoring 2 – 16

2.8 Rekomendasi Isi Kotak P3K 2 – 19

2.9 Jenis Media Pemadam dan Aplikasinya 2 – 20

4.1 Tabel Ringkasan Data Antropometri Tubuh 4 – 9

4.2 Spesifikasi Mesin Penggiling 4 – 10

4.3 Spesifikasi Meja Operator 4 – 11

4.4 Spesifikasi Bangku Operator 4 – 12

4.5 Spesifikasi Tangga 4 – 12

4.6 Spesifikasi Wajan 4 – 13

4.7 Spesifikasi Tangki 4 – 14

4.8 Spesifikasi Kompor Semawar 4 – 14

4.9 Spesifikasi Ember 4 – 15

4.10 Spesifikasi Jerigen 4 – 15

4.11 Spesifikasi Timbangan Gantung 4 – 16

4.12 Spesifikasi Pisau Pemotong 4 – 17

4.13 Spesifikasi Panci 4 – 17

4.14 Spesifikasi Baki 4 – 18

4.15 Spesifikasi Baskom Besar 4 – 19

4.16 Spesifikasi Baskom Kecil 4 – 19

4.17 Spesifikasi Karung Gula 4 – 20

4.18 Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembaban Aktual 4 – 25 4.19 Hasil Pengukuran Pencahayaan Aktual 4 – 28


(9)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

4.21 Data Kecelakaan Maret – Agustus 2011 4 – 32

5.1 Data Antropometri Meja 5 – 2

5.2 Data Antropometri Bangku 5 – 4

5.3 Data Antropometri Tangga 5 – 5

5.4 Data Suhu dan Kelembaban 5 – 11

5.5 Data Kebisingan 5 – 33

5.6 Data Pencahayaan 5 – 35

6.1 Usulan Meja Operator Penggulungan Mochi Alternatif 1 6 – 1 6.2 Usulan Meja Operator Penggulungan Mochi Alternatif 2 6 – 3 6.3 Usulan Meja Operator Penggulungan Mochi Alternatif 3 6 – 5

6.4 Spesifikasi Meja Penggulungan Usulan 6 – 7

6.5 Concept Scoring Meja Operator Penggulungan Usulan 6 – 8

6.6 Usulan Bangku Operator Alternatif 1 6 – 9

6.7 Usulan Bangku Operator Alternatif 2 6 – 11

6.8 Usulan Bangku Operator Alternatif 3 6 – 13

6 .9 Spesifikasi Bangku Operator Usulan 6 – 15 6.10 Concept Scoring Bangku Operator Usulan 6 – 16

6.11 Usulan Tangga Alternatif 1 6 – 17

6.12 Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Usulan 6 – 28

6.13 Perbedaan Ear plug dan Ear muff 6 – 40

6.14 Data Alat Bantu Angkat 1 6 – 51

6.15 Data Antropometri Alat Bantu Angkat 1 6 – 51

6.16 Data Rangka Baja 6 – 53

6.17 Data Electric Hoist 6 – 53


(10)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

6.19 Data Alat Bantu 3 6 – 56

6.20 Data Antropometri Alat Bantu 3 6 – 56 6.21 Concept scoring Alat Bantu Angkat Usulan 6 – 56


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Antropometri Tubuh Manusia 2 – 7 2.2 Antropometri Telapak Tangan 2 – 8 2.3 Grafik Hubungan Suhu dan Kelembaban 2 – 13 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3 – 1 3.2 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3 – 2 3.3 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3 – 3 4.1 Struktur Organisasi PD. Mochi Lampion Kaswari 4 – 4 4.2 Peta Proses Operasi Mochi Kacang 4 – 8

4.3 Mesin Penggiling 4 – 10

4.4 Meja Operator 4 – 11

4.5 Bangku Operator 4 – 11

4.6 Tangga 4 – 12 4.7 Wajan 4 – 13

4.8 Tangki 4 – 13

4.9 Kompor Semawar 4 – 14

4.10 Ember 4 – 14 4.11 Jerigen 4 – 15 4.12 Timbangan Gantung 4 – 16 4.13 Pisau Pemotong 4 – 16 4.14 Panci 4 – 17 4.15 Baki 4 – 18 4.16 Baskom Besar 4 – 18 4.17 Baskom Kecil 4 – 19

4.18 Karung Gula 4 – 20

4.19 Layout Lantai 1 4 – 21 4.20 Layout Lantai 2 4 – 22 4.21 10 Titik Tempat Pengukuran Suhu dan Kelembaban 4 – 24


(12)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman 4.22 10 Titik Tempat Pengukuran Suhu dan Kelembaban 4 – 25 Lantai 2

4.23 50 Titik Tempat Pengukuran Cahaya Lantai 1 4 – 26

4.24 10 Titik Tempat Pengukuran Cahaya Lantai 2 4 – 27 4.25 50 Titik Tempat Pengukuran Kebisingan Lantai 1 4 – 30 4.26 10 Titik Tempat Pengukuran Kebisingan Lantai 2 4 – 30

4.27 Kotak P3K 4 – 34

4.28 Salep Levertrain 4 – 34

4.29 Kasa Hydr Steril 4 – 34

4.30 Kapas Pembalut 4 – 35 4.31 Rivanol 4 – 35 4.32 Betadine 4 – 35

4.33 Obat Gosok 4 – 36

4.34 Pembalut Segitiga 4 – 36 4.35 Peniti 4 – 36 4.36 Plester 4 – 37 4.37 Gunting dan Pinset 4 – 37

5.1 Ventilasi Permanen 5 – 10

5.2 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 1 5 – 12 5.3 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 2 5 – 13

5.4 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 3 5 – 14

5.5 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 4 5 – 15

5.6 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 5 5 – 16

5.7 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 6 5 – 17

5.8 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 7 5 – 18

5.9 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 8 5 – 19

5.10 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 9 5 – 20


(13)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman 5.12 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 11 5 – 22

5.13 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 12 5 – 23

5.14 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 13 5 – 24

5.15 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 14 5 – 25

5.16 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 15 5 – 26

5.17 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 16 5 – 27

5.18 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 17 5 – 29

5.19 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 18 5 – 30

5.20 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 19 5 – 31

5.21 Grafik Suhu dan Kelembaban di titik 20 5 – 32

5.22 Fishbone Cedera Punggung 5 – 37

5.23 Fishbone Sesak Nafas 5 – 38

5.24 Fishbone Cedera Kaki 5 – 40

5.25 Fishbone Tangan Terjepit 5 – 41

5.23 Fishbone Terkena Minyak 5 – 42

5.24 Fishbone Kebakaran 5 – 43

6.1 Usulan Meja Operator Penggulungan Alternatif 1 6 – 3 6.2 Usulan Meja Operator Penggulungan Alternatif 2 6 – 5 6.3 Usulan Meja Operator Penggulungan Alternatif 3 6 – 7 6.4 Alternatif Meja Yang Terpilih 6 – 9 6.5 Usulan Bangku Operator Alternatif 1 6 – 11 6.6 Usulan Bangku Operator Alternatif 2 6 – 13 6.7 Usulan Bangku Operator Alternatif 3 6 – 15 6.8 Tangga Usulan Tampak Belakang 6 – 19 6.9 Tangga Usulan Tampak Depan 6 – 19 6.10 Tangga Usulan Tampak Trimetric 6 – 20 6.11 Usulan layout lantai 1 alternatif 1 6 – 22 6.12 Usulan layout lantai 2 alternatif 1 6 – 23 6.13 Usulan layout lantai 1 alternatif 2 6 – 24


(14)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman 6.14 Usulan layout lantai 2 alternatif 2 6 – 25 6.15 Usulan layout lantai 1 alternatif 3 6 – 26 6.16 Usulan layout lantai 2 alternatif 3 6 – 27 6.17 Keramik Tekstur Kasar 6 – 30

6.18 Sepatu Karet 6 – 30

6.19 Exhaust Fan 6 – 32

6.20 Lokasi Kipas Angin Usulan Di Area Penggulungan 6 – 34 6.21 Contoh Kipas Angin Gantung Usulan 6 – 34 6.22 Lampu Neon Panjang Usulan 6 – 37 6.23 Lokasi Lampu Usulan Lantai 1 6 – 37 6.24 Lokasi Lampu Usulan Lantai 2 6 – 38 6.25 Contoh Earplug Usulan 6 – 39 6.26 Contoh Ear Muff Usulan 6 – 39 6.27 Usulan Posisi Membawa Beban 6 – 42 6.28 Contoh Alat Bantu Usulan 6 – 43 6.29 Usulan Alat Pelindung Pernafasan 6 – 44 6.30 Alat Pemadam Api Ringan 6 – 48

6.31 Alat Bantu 1 6 – 50

6.32 Alat Bantu 2 6 – 52

6.33 Electric Hoist 6 – 53

6.34 Skema Dasar Lift barang 6 – 54

6.35 Alat Bantu 3 6 – 55

7.1 Alternatif Meja Yang Terpilih 7 – 2 7.2 Alternatif Bangku Yang Terpilih 7 – 3

7.3 Tangga usulan 7 – 4

7.4 Alternatif Tata Letak Fasilitas Lantai 1 Terpilih 7 – 5 7.5 Alternatif Tata Letak Fasilitas Lantai 2 Terpilih 7 – 6 7.6 Alat Bantu Terpilih 7 – 9


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Foto Penelitian L - 1


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan dapat berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.

Mochi lampion yaitu kue khas Sukabumi yang sudah terkenal sejak lama. Kue yang terbuat dari tepung ketan ini ditaburi tepung tapioka berisi kacang tanah halus, dan rasa dari mochi lampion ini adalah kenyal dan dikemas dalam keranjang kecil dari bambu.

Bagi masyarakat kota Sukabumi, daerah Kaswari atau tepatnya Jl. Bhayangkara Gang Kaswari, Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, tentunya bukan tempat yang asing lagi, sebagai sentral pembuatan dan penjualan kue mochi. Aneka rasa dari mochi-pun beraneka ragam, seperti yang tercatat dan kami rangkum dari beberapa spanduk dan papan nama yang terpampang di depan outlet, sebagai berikut: rasa suji pandan, vanilla, mocca, strawberry, durian, mangga, pisang ambon, wijen, keju, blueberry, jeruk, dan melon.

Mochi Lampion yang berada di Sukabumi ini merupakan salah satu home industry yang terkenal di mata masyarakat, baik masyarakat


(17)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 2

sekitar maupun masyarakat luar (wisatawan). Akan tetapi di pabrik ini masih terlihat ada beberapa masalah yang terjadi didalamnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga kerja di pabrik mochi, maka dapat diketahui masalah-masalah yang dialami pada bagian pembuatan mochi yaitu tenaga kerja merasa fasilitas fisik yang digunakan kurang mendukung, fasilitas fisik tersebut diantaranya meja, bangku, tangga, dan belum terdapat material handling. Hal tersebut dikarenakan dimensi meja dan bangku tidak sesuai dengan kapasitas tenaga kerja yang menempati meja dan bangku tersebut sehingga membuat para tenaga kerja tidak leluasa dalam bekerja, tangga yang tidak memiliki penyangga sebagai pengaman untuk tenaga kerja yang menggunakan tangga tersebut, lalu material handling yang masih dilakukan secara manual oleh tenaga kerja di pabrik mochi tersebut. Tata letak fasilitas fisik pada area penggulungan mochi yang dinilai kurang rapi, maka area tersebut dibutuhkan penataan ulang. Lingkungan fisik di pabrik ini pun tidak mendukung pekerja baik dari segi suhu dan kelembaban, pencahayaan, kebisingan. sirkulasi udara, maupun ventilasi udara. Selain itu pekerja pabrik kurang memperhatikan segi kesehatan dan keselamatan kerja, misalnya tidak menggunakan alat bantu penutup hidung dan mulut saat bekerja yang menimbulkan keluhan-keluhan dari para tenaga kerja.

Pada penelitian yang dilakukan pada area produksi mochi kacang di pabrik mochi lampion ini, maka dilakukan perancangan terhadap fasilitas fisik pada area proses produksi mochi kacang, yang meliputi meja, bangku, tangga, dan material handling serta penataan ulang terhadap tata letak fasiltas fisik pada area proses produksi mochi kacang. Selain itu, penulis juga mencoba memberikan usulan terhadap lingkungan fisik dan K3 pada pabrik, sehingga akan memberikan kenyamanan yang maksimum kepada para tenaga kerja di pabrik tersebut.


(18)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 3

1.2Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah :

1. Fasilitas fisik dirasakan kurang nyaman oleh stasiun kerja penggulungan mochi kacang. Fasilitas fisik tersebut diantaranya, meja operator, bangku operator, tangga.

2. Tata letak fasilitas yang kurang rapi, sehingga diperlukan penataan ulang.

3. Lingkungan fisik yang tidak mendukung pekerja pabrik saat melakukan pekerjaannya. Seperti suhu dan kelembaban ruangan yang kurang baik, pencahayaan yang kurang optimal, kebisingan yang tidak normal, kurangnya ventilasi udara.

4. Perusahaan ingin meningkatkan lagi mengenai keselamatan dan kesehatan para pekerja dan operator.

5. Transportasi bahan baku yang masih manual sehingga membuat para tenaga kerja merasa lelah.

1.3Batasan dan Asumsi 1.3.1 Batasan

Agar ruang lingkup perancangan yang dilakukan lebih terarah dan terfokus serta untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas dan kompleks, maka dalam perancangan ini penulis memberikan batasan-batasan masalah. Batasan-batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tidak mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan alat bantu kerja.

2. Mochi yang diamati adalah mochi kacang, karena sebagian besar yang diproduksi adalah mochi kacang.

3. Tempat produksi yang diamati adalah keseluruhan area pabrikasi mochi kacang yang berada di lantai 1 dan lantai 2.


(19)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 4

4. Data antropometri yang digunakan adalah data antropometri penduduk Indonesia yang berasal dari buku referensi “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto. 5. Digunakan Persentil 5% untuk persentil minimum, 50% untuk

persentil rata-rata, dan 95% untuk persentil maksimum.

6. Lingkungan fisik yang diamati meliputi suhu dan kelembaban, pencahayaan, kebisingan, ventilasi dan sirkulasi udara.

7. Fasilitas fisik yang dirancang meliputi meja, kursi, tangga dan material handling.

8. Pengambilan data lingkungan fisik dilakukan dalam 3 zona waktu adalah saat pagi hari yaitu pukul 10.00, saat siang hari pukul 13.00 dan saat sore hari pukul 16.00.

9. Digunakan 5% untuk persentil minimum, 50% untuk persentil rata-rata, 95% untuk persentil maksimum.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi pada penelitian ini, yaitu :

1. Data antropometri yang digunakan adalah data antropometri penduduk Indonesia yang berasal dari buku referensi “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto mewakili data yang dibutuhkan.

2. Scoring yang digunakan adalah yang memiliki nilai terbesar. 3. Besarnya kelonggaran yang digunakan pada perancangan

bangku adalah 10%

4. Panjang adalah dimensi yang diukur secara horizontal sejajar dengan dada dari posisi operator.

5. Lebar adalah dimensi yang diukur secara horizontal tegak lurus dengan dada dari posisi operator.


(20)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 5

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi fasilitas fisik di pabrik saat ini?

2. Bagaimana tata letak fasilitas di pabrik saat ini? 3. Bagaimana kondisi lingkungan fisik di pabrik saat ini?

4. Bagaimana aspek segi Kesehatan dan Keselamatan kerja saat ini? 5. Bagaimana system transportasi bahan baku saat ini?

6. Bagaimana kondisi fasilitas fisik yang lebih baik? 7. Bagaimana tata letak fasilitas yang lebih baik? 8. Bagaimana kondisi lingkungan fisik yang lebih baik?

9. Bagaimana aspek Kesehatan dan Keselamatan kerja yang lebih baik? 10. Bagaimana sistem transportasi bahan baku yang lebih baik?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami bagaimana kondisi fasilitas fisik di areapabrik. 2. Memahami bagaimana kondisi tata letak fasilitas di area pabrik. 3. Memahami bagaimana kondisi lingkungan fisik di area pabrik.

4. Memahami bagaimana proses produksi mochi jika dilihat dari segi Kesehatan dan Keselamatan kerja.

5. Memahami sistem transportasi bahan baku di area pabrik.

6. Memberikan usulan dan membuat perancangan bagaimana kondisi fasilitas fisik yang lebih baik di area pabrik.

7. Memberikan usulan bagaimana menata tata letak fasilitas yang lebih baik dalam mendukung proses pembuatan mochi.

8. Memberikan usulan bagaimana kondisi lingkungan fisik di area pabrik yang lebih baik.

9. Memberikan usulan bagaimana proses produksi mochi yang lebih baik jika dilihat dari segi Kesehatan dan Keselamatan kerja.

10. Memberikan usulan bagaimana system transpotrasi bahan baku yang lebih baik.


(21)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 6

1.6Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah berisi ulasan yang mendorong peneliti dalam meneliti masalah yang akan dibahas.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi berisi tentang masalah yang terjadi pada lokasi yang diamati.

1.3. Batasan dan Asumsi

Berisi batasan-batasan dan asumsi yang digunakan selama penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya penelitian.

1.4. Perumusan Masalah

Berisi hal-hal yang akan diteliti. 1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah berisi tentang tujuan dilakukannya penelitian tersebut.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan berisi tentang penjelasan dan isi dari tiap sub bab.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan penyusunan laporan Tugas Akhir.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalammembuat laporan penelitian.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi tentang pengumpulan data yang akan diolah pada babselanjutnya.


(22)

BAB 1. Pendahuluan 1 - 7

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi tentang pengolahan data untuk mendukung penelitian. Serta analisis hasil pengolaha data untuk memecahkan masalah.

BAB 6 PERANCANGAN DAN USULAN

Pada bab ini berisi tentang beberapa alternatif dari produk yang Akan dirancang kemudian diusulkan beserta dengan alasannya.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab terakhir dari laporan penelitian ini yang berisikan mengenai kesimpulan dan hasil penelitian serta saran yang perlu diperhatikan dan diterapkan oleh pemilik dari objek penelitian.


(23)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi

Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri belum terdapat fasilitas fisik yang sudah memenuhi. Fasilitas fisik diantaranya adalah, meja, bangku, tangga dan material handling.

7.1.2 Kondisi Tata Letak Fasilitas di Tempat Produksi

Dilihat dari segi ergonomis untuk tata letak fasilitas area proses

produksi mochi kacang dibutuhkan penataan ulang. Hal tersebut dikarenakan para pegawai/operator tidak leluasa dalam melakukan pekerjaannya dengan kondisi penataan tata letak fasilitas saat ini.

7.1.3 Kondisi Lingkungan Fisik di Tempat Produksi

Ditinjau dari segi ergonomi, kondisi lingkungan fisik di tempat produksi mochi kacang belum memenuhi syarat yang sesuai, baik dari pencahayaan, suhu dan kelembaban, serta kebisingan.

7.1.4 Kondisi Proses Produksi Dilihat dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dengan kondisi saat ini, dari segi kesehatan dan keselamatan kerja hal

yang belum memadai adalah pegawai tidak menggunakan alat bantu dalam mengangkat beban serta tidak menggunakan alat pelindung diri.

7.1.5 Proses Transportasi Bahan Baku

Dari kondisi yang ada saat ini, proses pengangkatan bahan baku dari lantai 1 ke lantai 2 masih secara manual dengan menggunakan alat bantu berupa tangga, untuk membantu operator mengantarkan bahan baku yang diperlukan stasiun kerja pengadukan di lantai 2.


(24)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 2

7.1.6 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Yang Lebih Baik

Dengan terdapatnya beberapa fasilitas fisik yang belum memadai dari segi antropometri, maka dibutuhkan suatu perancangan fasilitas fisik yang dapat menunjang operator/pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

Berikut adalah fasilitas fisik yang baik bila ditinjau dari segi ergonomi :

1. Meja

Gambar 7.1

Alternatif Meja Yang Terpilih

Meja yang terpilih merupakan meja alternatif 2 yang berbentuk persegi panjang dengan bahan meja yang terbuat dari kayu dan besi. Dimensi meja yang terpilih tersebut yaitu yaitu panjang 300,0 cm, lebar 76,0 cm, dan tinggi 65,0 cm. Penataan yang terdapat di atas meja yang terpilih diantaranya terdapat 12 baskom dan 1 pisau yang digunakan untuk proses penggulungan mochi kacang. Dengan menggunakan meja yang terpilih ini, tenaga kerja dapat nyaman menggunakan meja karena tinggi yang sudah disesuaikan dengan data antropometri.


(25)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 3

2. Bangku

Gambar 7.2

Alternatif Bangku Yang Terpilih

Bangku yang terpilih merupakan bangku alternatif 3 yang memiliki kekokohan dengan material yang terbuat dari kayu dan busa yang dilapisi kain serta memiliki desain yang sesuai dengan data antropometri. Dimensi bangku yang terpilih tersebut yaitu 250,0 cm, lebar 55,0 cm, tinggi 54,0 cm.Dengan menggunakan bangku terpilih ini, tenaga kerja dapat nyaman menggunakan kursi karena dapat bersandar dengan nyaman.


(26)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 4

3. Tangga

Gambar 7.3 Tangga usulan

Tangga yang terpilih merupakan tangga aktual yang diberi rancangan sebuah penyangga penyangga yang berfungsi untuk tingkat keamanan para pegawai/operator di pabrik. Tangga yang dirancang diberi dimensi dengan ukuran panjang anak tangga adalah 60,0 cm, tinggi anak tangga adalah 17,0 cm, lebar anak tangga adalah 29,0 cm, tinggi penyangga adalah 98,0 cm, lebar penyangga adalah 60,0 cm, dan diameter penyangga tangga adalah 3,20 cm. Tangga ini dirancang dengan menggunakan sandaran tanggan di satu sisi yang berbeda dari tangga aktual agar operator/pegawai dapat aman dalam menggunakan tangga tersebut.

7.1.7 Tata Letak Fasilitas Yang Lebih Baik

Kondisi tata letak fasilitas untuk produksi mochi kacang secara keseluruhan belum sesuai dari segi ergonomi, dimana fasilitas yang tidak menunjang yang membuat sempit di beberapa area dan ruangan lainnya, sehingga para operator/pegawai tidak leluasa dalam beraktivitas. Berikut ini adalah alternatif dari tata letak fasilitas di restoran yang lebih baik berdasarkan Concept Scoring.


(27)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 5

G

U

D

A

N

G

B

O

X

D

A

N

K

E

R

A

N

J

A

N

G

G U D A N G B A H A N B A K U MEJA PENGGULUNGAN MEJA PACKING

SKALA 1: 100

800 cm

220 cm 160 cm 400 cm

9 00 cm 5 0 0 c m 1 4 0 0 c m 8 1 0 c m 98 c m 2 5 0 c m 1 50 cm 1 40 0 c m 70 cm

220 cm 300 cm 250 cm

450 cm 800 cm MEJA PENGGULUNGAN TANGGA MEJA PACKING GUDANG BAHAN BAKU GUDANG KERANJANG BANGKU LEGEND : Area penggulungan VENTILASI Area penggulungan mochi rasa lainnya LETAK KIPAS ANGIN

USULAN LATA LETAK LAMPU

USULAN A R E A P E N G G U L U N G A N Gambar 7.4


(28)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 6 RUANG MESIN RUANG “PENYANGRAIAN” LEGEND : WAJAN MESIN PENGGILING OPERATOR RUANG PENGADUKAN RUANG MESIN RUANG “PENYANGRAIAN” RUANG PENDINGINAN TANGGA RUANG PENDINGINAN

SKALA 1: 100

900 cm 3 00 c m 8 00 cm 3 50 c m 1 50 c m

350 cm 300 cm 250 cm 900 cm 3 80 c m 5 00 c m 80 0 cm VENTILASI RUANG PENGADUKAN LETAK LAMPU USULAN

LETAK ALAT BANTU USULAN

Gambar 7.5


(29)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 7

Hal-hal yang diperbaiki pada tata letak fasilitas produksi mochi kacang ini adalah :

1. Perubahan tata letak fasilitas pada area penggulungan mochi kacang yang telah disesuaikan dengan data antropometri para tenaga kerja. Dimana gang antar bangku dan meja membuat para tenaga kerja lebih leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Di area penggulungan mochi kacang tersebut terdapat 5 buah kipas angin usulan untuk mengatur suhu ruangan dan 2 buah lampu neon usulan untuk penerangan agar lebih baik.

2. Letak mesin penggiling yang diubah posisi ke pojok dekat tangga, karena ruangan tersebut dipakai juga untuk menyimpan alat bantu berupa lift barang. Lalu ruangan mesin penggiling tersebut diberi 1 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

3. Letak wajan dan tenaga kerja di ruang “penyangraian” diubah menjadi posisi di tengah, hal tersebut dibuat agar operator tersebut lebih leluasa selama melakukan pekerjaannya. Lalu ruangan tersebut diberi 1 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

4. Letak wajan di ruang pengadukan yang dibuat sejajar, hal tersebut dibuat agar masing – masing tenaga kerja dapat terhindar dari resiko kecelakaan kerja bilamana wajan satu sama lain saling berdekatan. Ruang pengadukan tersebut diberi 2 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

7.1.8 Kondisi Lingkungan Fisik di Tempat Produksi Yang Lebih Baik

Dengan didapatkan kondisi lingkungan fisik yang belum memadai maka dibutuhkan beberapa usulan agar lingkungan fisik dapat mendukung operator/pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Berikut ini adalah usulan untuk lingkungan fisik :

 Suhu dan kelembaban : menambahkan 5 buah kipas angin pada area penggulungan mochi kacang dan 1 buah kipas angin di ruangan lainnya,. Kipas angin diletakkan dipojok atas ruangan,


(30)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 8

agar angin yang dihasilkan dari kipas angin tersebut tidak terlalu mengenai kepala dan tubuh pekerja secara langsung.

 Pencahayaan : mengganti lampu yang lama dengan yang baru yang memiliki intensitas cahaya yang lebih tinggi, dan menggunakan sistem penerangan Indirect, sistem ini yang dapat menyebarkan cahaya dengan mengurangi bayangan dan silau. Dengan sistem ini 90-100% cahaya pertama diarahkan ke atas dan kemudian menyebar dan memantul ke area kerja. Lampu yang digunakan adalah jenis neon panjang agar merata tiap sudut area kerja.

Kebisingan : Menggunakan earplug untuk operator/pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

7.1.9 Proses Produksi Mochi Kacang Ditinjau Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lebih Baik.

Berikut ini adalah usulan untuk proses produksi mochi kacang :

 Menggunakan sepatu karet dan mengganti keramik dengan keramik yang memiliki tekstur kasar. Sepatu khusus yang terbuat dari karet dan keramik yang memiliki tekstur kasar, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu dapat mencegah terjadinya kecelakaan jika lantai licin yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor penyebab lantai licin di pabrik adalah bahan baku yang digunakan yaitu tepung.

 Atap pabrik menggunakan genteng tanah liat, agar kondisi lingkungan fisik lebih aman jika dibandingkan dengan penggunaan seng plastik yang kurang memadai.

 Melakukan pengecatan ulang secara rutin agar tembok area produksi tidak terlihat kusam dan kotor.

Memasang exhaust fan di dalam ruangan agar mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik.

 Menyesuaikan posisi kerja dan sikap kerja yang memenuhi standar.  Operator/pegawai menjaga kebugaran jasmani dan kecukupan gizi.


(31)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 9

 Menggunakan APD dalam setiap jenis pekerjaan yang menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

 Menyediakan kotak P3K yang lengkap.

7.10 Proses Kerja Yang Lebih Baik

Dari kondisi pabrik yang ada saat ini, proses pengangkatan bahan baku ke lantai 2 masih dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa tangga yang dirasa menimbulkan keluhan-keluhan berupa nyeri punggung pada tenaga kerja. Sehingga diusulkan menggunakan alat bantu angkat yang telah terpilih berdasarkan Concept Scoring yaitu alat bantu angkat alternatif 3 berupa lift barang yang dioperasikan oleh motor crane dan limit switch.

Gambar 7.6 Alat Bantu Terpilih


(32)

BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7 - 10

7.2 Saran

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan agar pihak pabrik mochi lampion dapat mempertimbangkan usulan baik untuk fasilitas fisik, lingkungan fisik, maupun untuk segi kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan agar dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas fisik dan alat bantu angkat yang dirancang menjadi lebih baik.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

1. Manajoer, Arif; Suprohaita, W. I. Wardhani, W. Setiowulan, Editor, 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Media Aesculapius. Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia. 2. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama,

Penerbit Guna Widya.

3. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia.

4. Ulrich, Karl T., Steven D Eppinger, 2000, Product Design and Development, 2nd Edition, McGraw Hill Companies Inc. USA.

5. Weimer, Jon, 1993, Handbook of Ergonomic and Human Factors Table, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

6. Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia.

7. online posting, http://www.imagebali.net/detail-artikel/906-kelebihan-dan-keunggulan-genteng-tanah-liat.php

8. online posting, http://civileducationcenter.blogspot.co.id/2012/02/ventilasi-dan-pencahayaan-yang-memenuhi.html

9. online posting, http://herfandripolinela.blogspot.co.id/2011/03/close-house-broiler.html

10. online posting, http://sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/

11. online posting,

http://properti.kompas.com/read/2012/07/27/20504069/Cara.Tepat.Membuat.Dak.Beton. 12. online posting, https://id.wikipedia.org/wiki/Katrol

13. online posting, http://ugm-edu.blogspot.co.id/2014/12/macam-macam-katrol-gambar-dan-rumusnya.html

14. online posting, http://xccholish.blogspot.co.id/2015/02/perlengkapan-instalasi-mekanis.html

15. online posting, http://www.slideshare.net/suparmanunkhair/aplikasi-motor-listrik-by-suparman

16. online posting, http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2015/07/rangkaian-lift-dua-lantai-lift-barang.html


(1)

RUANG MESIN RUANG “PENYANGRAIAN” LEGEND : WAJAN MESIN PENGGILING OPERATOR RUANG PENGADUKAN RUANG MESIN RUANG “PENYANGRAIAN” RUANG PENDINGINAN TANGGA RUANG PENDINGINAN

SKALA 1: 100

900 cm 3 00 c m 8 00 cm 3 50 c m 1 50 c m

350 cm 300 cm 250 cm

900 cm 3 80 c m 5 00 c m 80 0 cm VENTILASI RUANG PENGADUKAN LETAK LAMPU USULAN LETAK ALAT BANTU

USULAN

Gambar 7.5


(2)

Hal-hal yang diperbaiki pada tata letak fasilitas produksi mochi kacang ini adalah :

1. Perubahan tata letak fasilitas pada area penggulungan mochi kacang yang telah disesuaikan dengan data antropometri para tenaga kerja. Dimana gang antar bangku dan meja membuat para tenaga kerja lebih leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Di area penggulungan mochi kacang tersebut terdapat 5 buah kipas angin usulan untuk mengatur suhu ruangan dan 2 buah lampu neon usulan untuk penerangan agar lebih baik.

2. Letak mesin penggiling yang diubah posisi ke pojok dekat tangga, karena ruangan tersebut dipakai juga untuk menyimpan alat bantu berupa lift barang. Lalu ruangan mesin penggiling tersebut diberi 1 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

3. Letak wajan dan tenaga kerja di ruang “penyangraian” diubah menjadi posisi di tengah, hal tersebut dibuat agar operator tersebut lebih leluasa selama melakukan pekerjaannya. Lalu ruangan tersebut diberi 1 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

4. Letak wajan di ruang pengadukan yang dibuat sejajar, hal tersebut dibuat agar masing – masing tenaga kerja dapat terhindar dari resiko kecelakaan kerja bilamana wajan satu sama lain saling berdekatan. Ruang pengadukan tersebut diberi 2 buah lampu neon usulan untuk penerangan yang lebih baik.

7.1.8 Kondisi Lingkungan Fisik di Tempat Produksi Yang Lebih Baik

Dengan didapatkan kondisi lingkungan fisik yang belum memadai maka dibutuhkan beberapa usulan agar lingkungan fisik dapat mendukung operator/pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Berikut ini adalah usulan untuk lingkungan fisik :

 Suhu dan kelembaban : menambahkan 5 buah kipas angin pada area penggulungan mochi kacang dan 1 buah kipas angin di ruangan lainnya,. Kipas angin diletakkan dipojok atas ruangan,


(3)

agar angin yang dihasilkan dari kipas angin tersebut tidak terlalu mengenai kepala dan tubuh pekerja secara langsung.

 Pencahayaan : mengganti lampu yang lama dengan yang baru yang memiliki intensitas cahaya yang lebih tinggi, dan menggunakan sistem penerangan Indirect, sistem ini yang dapat menyebarkan cahaya dengan mengurangi bayangan dan silau. Dengan sistem ini 90-100% cahaya pertama diarahkan ke atas dan kemudian menyebar dan memantul ke area kerja. Lampu yang digunakan adalah jenis neon panjang agar merata tiap sudut area kerja.

Kebisingan : Menggunakan earplug untuk operator/pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

7.1.9 Proses Produksi Mochi Kacang Ditinjau Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lebih Baik.

Berikut ini adalah usulan untuk proses produksi mochi kacang :

 Menggunakan sepatu karet dan mengganti keramik dengan keramik yang memiliki tekstur kasar. Sepatu khusus yang terbuat dari karet dan keramik yang memiliki tekstur kasar, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu dapat mencegah terjadinya kecelakaan jika lantai licin yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor penyebab lantai licin di pabrik adalah bahan baku yang digunakan yaitu tepung.

 Atap pabrik menggunakan genteng tanah liat, agar kondisi lingkungan fisik lebih aman jika dibandingkan dengan penggunaan seng plastik yang kurang memadai.

 Melakukan pengecatan ulang secara rutin agar tembok area produksi tidak terlihat kusam dan kotor.

Memasang exhaust fan di dalam ruangan agar mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik.

 Menyesuaikan posisi kerja dan sikap kerja yang memenuhi standar.


(4)

 Menggunakan APD dalam setiap jenis pekerjaan yang menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

 Menyediakan kotak P3K yang lengkap.

7.10 Proses Kerja Yang Lebih Baik

Dari kondisi pabrik yang ada saat ini, proses pengangkatan bahan baku ke lantai 2 masih dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa tangga yang dirasa menimbulkan keluhan-keluhan berupa nyeri punggung pada tenaga kerja. Sehingga diusulkan menggunakan alat bantu angkat yang telah terpilih berdasarkan Concept

Scoring yaitu alat bantu angkat alternatif 3 berupa lift barang yang

dioperasikan oleh motor crane dan limit switch.

Gambar 7.6 Alat Bantu Terpilih


(5)

7.2 Saran

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan agar pihak pabrik mochi lampion dapat mempertimbangkan usulan baik untuk fasilitas fisik, lingkungan fisik, maupun untuk segi kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan agar dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas fisik dan alat bantu angkat yang dirancang menjadi lebih baik.


(6)

1. Manajoer, Arif; Suprohaita, W. I. Wardhani, W. Setiowulan, Editor, 2000, Kapita Selekta

Kedokteran. Edisi ketiga. Media Aesculapius. Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia.

2. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

3. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia.

4. Ulrich, Karl T., Steven D Eppinger, 2000, Product Design and Development, 2nd Edition, McGraw Hill Companies Inc. USA.

5. Weimer, Jon, 1993, Handbook of Ergonomic and Human Factors Table, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

6. Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia.

7. online posting, http://www.imagebali.net/detail-artikel/906-kelebihan-dan-keunggulan-genteng-tanah-liat.php

8. online posting, http://civileducationcenter.blogspot.co.id/2012/02/ventilasi-dan-pencahayaan-yang-memenuhi.html

9. online posting, http://herfandripolinela.blogspot.co.id/2011/03/close-house-broiler.html

10. online posting, http://sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/

11. online posting,

http://properti.kompas.com/read/2012/07/27/20504069/Cara.Tepat.Membuat.Dak.Beton.

12. online posting, https://id.wikipedia.org/wiki/Katrol

13. online posting, http://ugm-edu.blogspot.co.id/2014/12/macam-macam-katrol-gambar-dan-rumusnya.html

14. online posting, http://xccholish.blogspot.co.id/2015/02/perlengkapan-instalasi-mekanis.html

15. online posting, http://www.slideshare.net/suparmanunkhair/aplikasi-motor-listrik-by-suparman

16. online posting, http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2015/07/rangkaian-lift-dua-lantai-lift-barang.html