MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT ) PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 104206 SEI ROTAN TAHUN AJARAN 2013 / 2014.
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT )
Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri 104206
Sei Rotan Tahun Ajaran 2013 / 2014.
SKRIPSI
Oleh :
SITI AMINAH
1103111059
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah (kebodohan) kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan semoga kita
mendapatkan syafaa’at diyaumil akhir kelak.
Dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas dan untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, maka dalam hal ini penulis membahas skripsi yang berjudul ” Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tame Games
Tournament Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri No. 104206 Sei
Rotan T.A 2013/2014”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan kalimat, tata bahasa dan ejaan yang dipakai, penulis juga menyadari baik isi maupun penyajian masih jauh dari kesempurnaan. Namun karena bantuan dan arahan dari Bapak dosen pembimbing dan dari semua pihak serta usaha penulis sendiri akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, teristimewa kepada:
(7)
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun,MS Dekan FIP Unimed,Bapak Prof. Dr. Yusnadi M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-Mare ,M.S,selaku Pembantu Dekan II,dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Pembantu Dekan III.
3. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga kebaikan Bapak dibalas oleh Allah SWT.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd, dan Bapak Prof. Dr. Yusnadi M.S, serta Ibu Dra.Eva Betty Simanjuntak selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
5. Keluarga penulis, terutama Ayahanda tercinta (Mhd.Irsyad), dan Ibunda tercinta (Ratna Kholilah),yang telah dengan sabar mendengarkan keluh kesah peneliti, memberikan penguatan, motivasi serta kecukupan dana dan tak henti – hentinya berdoa untuk keberhasilah peneliti.
6. Bapak Imran Lubis, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 104206 Sei Rotan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak/Ibu guru SD Negeri No. 104206 Sei Rotan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.
(8)
7. Abang anda Erwin Lubis SH.I yang telah banyak memberikan dana selama saya kuliah sehingga penulis bias menyelesaikan sampai akhir.
8. Abang Ahmad Royhan Lubis S.Pd.I yang telah membantu menyelesaikan penulisan Skripsi peneliti samapai akhir.
9. Serta teman-teman A regular 2010 khususnya kepada nurman,ika,ulfa,lina,irul dan teman-teman PGSD yang telah memberikan bantuan dan juga semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Medan, Maret 2014
SITI AMINAH
(9)
ABSTRAK
SITI AMINAH, 1103111059, Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT ) Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013 / 2014.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran
sains pokok bahasan gaya.karena rendahnya Aktivitas belajar siswa yang disebabkan karena siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, karena metode yang digunakan guru masih bersifat konvensional, aktivitas guru hanya berfokus pada buku pelajaran, dan kurang menggunakan media pembelajaran, sehingga saat di adakan evaluasi banyak siswa yang pemahamannya rendah dalam menguasai materi pelajaran Sains.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sains pokok bahasan gaya di kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan T.A 2013/ 2014.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sains
di kelas V SDN 104206 Sei Rotan TA 2013/ 2014.
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan lembar observasi dan angket untuk mengetahui perkembangan tingkat aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Games Tournament bahwa pada kondisi awal atau sebelum
melakukan tindakan terdapat 4 siswa yang aktif (12,5% ) dari 32 siswa ,pada siklus 1 pertemuan I meningkat menjadi 10 orang siswa yang aktif ( 31,2%),dan pada siklus I pertemuan II menjadi 20 orang siswa (62,5%).sedangkan pada siklus II pertemuan I terdapat 29 orang siswa yang aktif ( 90,6 %) dan siklus II pertemuan II semua siswa aktif (100%) meskipun tingkat tarap keaktifan masing – masing individu berbeda.Selain itu dapat dilihat juga dari nilai rata – rata keseluruhan siswa yang aktif dapat di lihat hasil aktivitas belajar siswa secara klasikal telah mengalami peningkatan ,dari kondisi awal dengan nilai rata – rata 60,2 dengan kriteria kurang dan siklus I pertemuan I dengan nilai rata – rata 67,1 dengan kriteria kurang dilanjutkan ke siklus I pertemuan II dengan nilai rata – rata 72,8 dengan kriteria cukup dan pada aktivitas belajar siklus II pertemuan I dengan nilai rata – rata 80,8 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan II dengan nilai rata – rata 93,2 dengan kriteria belajar sangat baik. Selanjutnya di lihat dari nilai aktivitas guru terlihat pada kondisi awal guru masih kurang bisa untuk dapat membuat siswa lebih aktif dilihat dari lembar observasi dengan nilai pada kondisi awal yaitu 50.Dan dilanjutkan pada
(10)
pelaksanaan tindakan terlihat ada peningkatan pada siklus I pertemuan I dengan nilai 63,0.pada siklus I pertemuan II meningkat menjadi 75.sedangkan pada siklus II pertemuan I dengan nilai 82,1,dan Pada akhir tindakan meningkat sesuai dengan yang diharapkan peneliti yaitu menjadi 96,4. Dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tourmanent dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran Sains khususnya pada pokok bahasan gaya.
(11)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9
2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1 Aktivitas Belajar... 9
2.1.1.1 Konsep Aktivitas Belajar ... 9
(12)
2.1.1.3Nilai Aktivitas Dalam Pengajaran……….. 13
2.1.1.4 Penggunaan Aktivitas dalam pengajaran……….. 13
2.1.1.5 Prinsip –prinsip Aktivitas Belajar ………. 14
2.1.1. 6.Pengertian Pembelajaran ... 17
2.1.1.7 Pengertian Model P embelajaran ... 17
2.1.1.8 Ciri – ciri Model Pembelajaran... 17
2.1.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif... 18
2.1.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif tipeTGT ... 19
2.1.1.11Hakekat Pembelajaran Sains di SD... 21
2.1.1.12 Materi Gaya... 25
2.2 Kerangka Konseptual ... 27
2.3 Hipotesis Tindakan ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian... 29
3.2 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian... 29
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 30
3.5 Desain Penelitian ... 32
3.6 Prosedur Penelitian ... 34
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.8.Pemberian Skor ... 41
(13)
3.10 Jadwal Penelitian ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44
4.1 Hasil Penelitian ... 44
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44
4.1.2 Data Prasiklus ... 44
4.1.3 Deskripsi Data Penelitian ... 48
4.1.3.1.Siklus I Pertemuan I ... 48
4.1.3.2.Siklus I Pertemuan II ... 54
4.1.3.3.Refleksi ... 59
4.1.4 Siklus II ... 60
4.1.4.1. Siklus II Pertemuan I... 60
4.1.4.2. Siklus II Pertemuan II ... 66
4.1.4.3.Refleksi ... 72
4.1.5.Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
4.1.5.1.Pembahasan Hasil Aktivitas Siswa ... 73
4.1.5.2.Pembahasan Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 78
4.1.5.3Pembahasan Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
5.1 Kesimpulan ... 81
5.2 Saran... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
(14)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Predikat Skor Pada TGT……….. 20
Tabel 2.Indikator aktivitas belajar siswa ………. 31
Table 3.Kisi – Kisi Angket ………..……….. 39
Tabel 4. Konvensi Skala Lima Absolut ……….. 42
Tabel 5.Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian………... 43
Tabel 6.Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I... 45
Tabel 7 Skor Aktivitas Belajar Tiap Siswa Pada kondisi awal...... 46
Tabel 8. Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Kondisi Awal …………... 47
Tabel 9. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I ... 50
Tabel 10. Skor Aktivitas Belajar Tiap Siswa Pada Siklus I Pertemuan I... 51
Tabel 11. Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan I ………. 52
Tabel 12. Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II... 56
Tabel 13. Skor Aktivitas Belajar Tiap Siswa Pada Siklus I Pertemuan II.... 57
Tabel 14. Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan II….… 58
Tabel 15.Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ... 62
Tabel 16. Skor Aktivitas Belajar Tiap Siswa Pada Siklus II Pertemuan I.... 63
Tabel 17. Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan I ….... 65
Tabel 18. Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II... 69
Tabel 19. Skor Aktivitas Belajar Tiap Siswa Pada Siklus II Pertemuan II... 70
Tabel 20. Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan II… 71
Tabel 21. Keseluruhan Nilai aktivitas Belajar Tiap Siswa Berdasarkan Lembar Observasi ... 74
(15)
Tabel 22. Rekapitulasi Perubahan Tingkat Aktivitas Belajar Siswa Dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II ... 76
Tabel 23. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru... 79 Tabel 24.Tanggapan Siswa Pada Siklus I dan siklus II………..…. 80
(16)
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Grafik Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Pada
Kondisi Awal ... 48 Diagram 2.Grafik Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Pada Siklus I
Pertemuan I ... 53 Diagram 3. Grafik Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Pada Siklus I
Pertemuan II. ... 59 Diagram 4.Grafik Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Pada Siklus II
Pertemuan I ... 66 Diagram 5.Grafik Persentase Tingkat Aktivitas Belajar Pada Siklus II
Pertemuan II ... 72 Diagram 6.Grafik Peningkatan Persentase Rata –rata Nilai Aktivitas
Belajar Siswa ... 75 Diagram 7.Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal,Siklus I (Pertemuan I dan II ),Siklus II ( Pertemuan I dan II) ... 77 Diagram 8.Grafik Peningkatan Aktivitas Guru ... 79
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kaleng dapat merubah bentuk karena pengaruh gaya ... 25
Gambar 2.Karet berubah bentuk karena pengaruh gaya ... 25
Gambar 3.Leo menendang bola kearah gawang ... 25
Gambar 4.Besi menempel pada magnet karna pengaruh magnet ... 26
Gambar 5.Buah kelapa dan bola yang dilemparkan ke atas akan jatuh kepermukaan ... 26
Gambar 6.Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart ... 33
(18)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 85
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 91
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 95
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 101
Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Guru Kondisi Awal ... 105
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus Idan II ... 107
Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Siswa Kondisi Awal ... 110
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan I ... 112
Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan II ... 114
Lampiran 10 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan I ... 116
Lampiran 11 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan II ... 118
Lampiran 12 Angket Aktivitas Belajar Siklus I ... 120
Lampiran 12 Angket Aktivitas Belajar Siklus II... 121
Lampiran 13 Daftar Nama-nama Siswa kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan ... 124
Lampiran 14 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I ... 125
Lampiran 15 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II ... 126
Lampiran 16 Lembar Observasi Tindakan Kelas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 127
Lampiran 16 Lembar Observasi Tindakan Kelas Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 133
(19)
xiv
Lampiran 17 Lembar Angket Pada Siklus II Pertemuan II ... 143 Lampiran 18.Jadwal Penelitian ... 147 Lampiran 19 Gambar Penelitian ... 148
(20)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar,yang di peroleh dari serangkaian ilmiah.Salah satu tantangan mendasar dalam pembelajaran Sains dewasa ini adalah mencari strategi proses pembelajaran yang memungkinkan mutu pendidikan Sains tersebut.Sains erat kaitannya dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta ,konsep – konsep ,atau prinsip – prinsip yang di peroleh melalui pengamatan saja, akan tetapi merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan Sains di harapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari- hari.
Pendidikan Sains dalam penyampaian sekarang masih di dominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih berpusat pada guru.Guru menjelaskan hanya sebatas produk dan sedikit proses,salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku,padahal dalam mempelajari Sains tidak cukup hanya menekankan pada produk tapi yang lebih penting pembuktian tentang suatu teori.
(21)
Guru hanya menilai kemampuan sebagian siswa sebagai barometer keberhasilan pembelajaran.Padahal pembelajaran yang ideal adalah jika mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa secara keseluruhan,dimana dalam pembelajaran tersebut tercipta komunikasi yang aktif antar siswa dengan guru,suasana belajar yang menyenangkan ,siswa kreatif,bisa bekerja sama dan membangun daya pikir yang obtimal,sehingga siswa termotivasi untuk aktif belajar dengan benar.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 104206 Sei Rotan awal penulis selama pelaksanaan pembelajaran dari hasil pengamatan terhadap 32 siswa terdapat 11 orang (34,37 %) siswa yang tampak aktif memperhatikan guru,membaca buku,mencatat hal – hal penting yang di jelaskan guru,dan mengerjakan tugas – tugas yang di berikan guru.Sedangkan 21 orang (65,62 %) tampak kurang aktif, hanya diam, kurang semangat dan pada waktu proses belajar berlangsung di antara siswa mengganggu temannya, dan melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar di kelas.
Berdasarkan fakta di atas dapat di ketahui bahwa guru merupakan faktor penting mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Secara metodologis, metode pengajaran yang di terapkan guru, besar pengaruhnya dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sehingga rendahnya aktivitas belajar siswa ini disebabkan pendekatan belajar yang diterapkan guru kuran tepat. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal – hal yang dianggap penting. Selama ini guru masih menerapkan pendekatan pembelajaran tradisional, yakni guru aktif memberikan pengajaran sedangkan siswa hanya menerima pelajaran dari guru
(22)
sehingga guru sulit mengetahui secara pasti penguasaan materi pelajaran masing – masing siswa. Guru kurang memberikan motivasi pada siswa saat pembelajaran.
Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dalam perubahan tingkah laku akibat lingkungan.Dalam hal ini aktivitas yang ditekankan adalah aktivitas siswa dalam menerima pelajaran, khususnya disekolah.Sehingga seorang dalam belajar dapat dilihat dari keaktifan / tingkah lakunya dalam menerima pelajaran yang telah diberikan gurunya.
Seorang guru dapat melihat keaktifan siswa dari kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metri, mental, maupun emosional anak itu sendiri dalam menerima pelajaran.
Sehubung dengan hal tersebut,perlu ditegaskan bahwa prinsip mengajar adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar.Sehingga guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau kemudahan bagi suatu kegiatan belajar siswa.
Menurut pendapat peneliti,seorang guru bukan hanya saja sebagi seorang pengajar,tetapi seorang guru juga harus menjadi seorang pendidik yang mampu membimbing,mengarahkan,dan memotivasi siswanya agar dapat lebih aktif dan kreatif dalam melakukan aktivitas didalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Salah satu membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara / model pembelajaran yang selama ini tidak diminati oleh siswa,seperti pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah dan metode tanya jawab,model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif.Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah mengajak siswa sebagai
(23)
subjek yang menggali,memecahkan masalah dari suatu konsep yang dipelajari,sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilator.
Dalam pembelajaran Sains,guru sering menggunakan metode ceramah.Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru.Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang materi yang diberikan.Begitu juga dengan metode diskusi.Terlihat hanya sebagian siswa saja yang aktif,sebagian kurang mampu mengemukakan pendapat.Dalam pelaksanaan diskusi terlihat tanggungjawab antar anggota kelompok juga masih rendah,serta ada anggota dalam kelompok yang masih terlihat egois karena tidak mau menerima pendapat teman.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran Sains.Metode dan model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam bentuk ceramah dan tanya jawab,serta media yang digunakan tidak menarik minat siswa sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif mereka.Dalam hal ini peneliti berusaha mencari model pembelajaran lain,sehingga pembelajaran lebih bermakna dan lebih berkualitas.
Model pembelajaran yang akan peneliti coba yaitu model pembelajaran kooperatif.Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa.
(24)
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran Sains, diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang heterogen dengan penyajian materi oleh guru atau diskusi materi oleh guru dan siswa dan diakhiri dengan mengadakan permainan turnamen akademik dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain yang setara kemampuannya.
Teams Games Tournament (TGT) merupakan dua model pembelajaran
kooperatif yang dianggap dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi Sains dan membuat siswa lebih aktif, mendorong kerjasama antar siswa dalam mempelajari suatu materi, sehingga dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Aktivitas
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT ) Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V SD
(25)
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah,terlihat dari siswa kurang semangat dalam belajar.
2. Pembelajaran yang dilakukan guru didominasi dengan metode ceramah,pemberian tugas sehingga pembelajaran kurang mengaktifkan siswa.
3. Siswa kurang berani mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok pada pelajaran Sains.
4. Siswa jarang mengajukan pertanyaan apalagi mengemukakan saran dalam pembelajaran Sains.
1.3.Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :“Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Games Tournament (TGT ) pada mata Pelajaran Sains materi pokok gaya di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan T. A 2013 / 2014”.
(26)
1.4.Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran SAINS pokok bahasan gaya kelas V SDN 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013 / 2014 ?
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan pembelajaran tipe TGT dalam pelajaran SAINS materi pokok gayadi SDN 104206 Sei Rotan.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam belajar,dan dapat menjadi lebih berwawasan dan bersosialisasi tinggi di sekolah maupun di lingkungannya
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,dan agar menjadi pribadi yang jeli dalam memperhatikan kesulitan belajar
3. Bagi sekolah dapat melahirkan siswa – siswi yang aktif dan kreatif dalam menghadapi permasalahan di lingkungan,dan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas sekolah.
(27)
4. a) bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang. b) sebagai bahan masukan apabila melakukan penelitian selanjutnya.c) bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi rujukan ketika ingin melakukan penelitian.d) menambah wawasan berfikir dalam mengajarkan dan mengembangkan metode mengajar.e) sebagai umpan balik untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanana kegiatan belajar mengajar melalui penelitian tindakan kelas.
(28)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games
Tournament pada saat pembelajaranSains di kelas V SD Negeri 104206
Sei Rotan.
2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games
Tournament dalam pembelajaran Sains dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu kondisi awal atau sebelum melakukan tindakan terdapat 4 siswa yang aktif (12,5% ) dari 32 siswa ,pada siklus 1 pertemuan I meningkat menjadi 10 orang siswa yang aktif ( 31,2%),dan pada siklus I pertemuan II menjadi 20 orang siswa (62,5%).sedangkan pada siklus II pertemuan I terdapat 29 orang siswa yang aktif ( 90,6 %) dan siklus II pertemuan II semua siswa aktif (100%) meskipun tingkat tarap keaktifan masing – masing individu berbeda.Selain itu dapat dilihat juga dari nilai rata – rata keseluruhan siswa yang aktif dapat di lihat hasil aktivitas belajar siswa secara klasikal telah mengalami peningkatan ,dari kondisi awal dengan nilai rata – rata 60,2 dengan kriteria kurang dan siklus I pertemuan I dengan nilai rata – rata 67,1 dengan kriteria kurang dilanjutkan ke siklus I pertemuan II dengan nilai
(29)
rata – rata 72,8 dengan kriteria cukup dan pada aktivitas belajar siklus II pertemuan I dengan nilai rata – rata 80,8 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan II dengan nilai rata – rata 93,2 dengan kriteria belajar sangat baik.Dapat dikatakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games
Tourmanent dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Dapat dikatakan pengamatan observasi guru mengalami kenaikan secara signifikan dapat di amati dari hasil pengamatan observasi guru mulai dari kondisi awal sampai siklus II pertemuan kedua.Di kondisi awal dengan jumlah nilai 50 dengan kriteria kurang , siklus I pertemuan pertama meningkat menjadi 63,0 dengan kriteria kurang,dan siklus I pertemuan II menjadi 75 dengan kriteria cukup,Dan di lanjutkan pada siklus II pertemuan I dengan jumlah nilai82,1 dengan kriteria baik,terahir siklus II pertemuan II meningkat menjadi 96,4 dengan kriteria sangat baik.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penigkatan hasil observasi guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games
(30)
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran Sains, hendaknya di dalam setiap mempelajari Sains harus menerapkan penggunaan model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif
Tipe Team Games Tournament. agar memudahkan siswa memahami setiap
materi konsep pelajaran yang diajarkan guru agar siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Kepada guru yang akan menerapkan media gambar dalam pembelajaran Sains khususnya pokok bahasan energi alternatif sebaiknya lebih mengutamakan aktivitas belajar siswa.
2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan model pembelajaran, sehingga siswa aktif untuk belajar.
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap keatifan siswa dalam proses belajar mengajar melalui penyediaan sumber belajar maupun media belajar yang tepat,sehingga guru menjalankan tugasnya lebih baik.
4. Bagi institute maupun lembaga pendidikan termasuk UNIMED ,diharapkan agar memberikan perhatian bagi calon guru dalam mendesain model – model pembelajaran yang digunakan dalam selama proses belajar mengajar sehingga relevan dengan materi yangdiajarkan,sehingga pada saat terjun kedunia kerja (menjadi guru).Para mahasiswa sudah memiliki bekal untuk menjadi guru yang berkualitas.
(1)
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah,terlihat dari siswa kurang semangat dalam belajar.
2. Pembelajaran yang dilakukan guru didominasi dengan metode ceramah,pemberian tugas sehingga pembelajaran kurang mengaktifkan siswa.
3. Siswa kurang berani mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok pada pelajaran Sains.
4. Siswa jarang mengajukan pertanyaan apalagi mengemukakan saran dalam pembelajaran Sains.
1.3.Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :“Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT ) pada mata Pelajaran Sains materi pokok gaya di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan T. A 2013 / 2014”.
(2)
1.4.Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran SAINS pokok bahasan gaya kelas V SDN 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013 / 2014 ?
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan pembelajaran tipe TGT dalam pelajaran SAINS materi pokok gayadi SDN 104206 Sei Rotan.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam belajar,dan dapat menjadi lebih berwawasan dan bersosialisasi tinggi di sekolah maupun di lingkungannya
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,dan agar menjadi pribadi yang jeli dalam memperhatikan kesulitan belajar
3. Bagi sekolah dapat melahirkan siswa – siswi yang aktif dan kreatif dalam menghadapi permasalahan di lingkungan,dan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas sekolah.
(3)
4. a) bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang. b) sebagai bahan masukan apabila melakukan penelitian selanjutnya.c) bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi rujukan ketika ingin melakukan penelitian.d) menambah wawasan berfikir dalam mengajarkan dan mengembangkan metode mengajar.e) sebagai umpan balik untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanana kegiatan belajar mengajar melalui penelitian tindakan kelas.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament pada saat pembelajaranSains di kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan.
2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament dalam pembelajaran Sains dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu kondisi awal atau sebelum melakukan tindakan terdapat 4 siswa yang aktif (12,5% ) dari 32 siswa ,pada siklus 1 pertemuan I meningkat menjadi 10 orang siswa yang aktif ( 31,2%),dan pada siklus I pertemuan II menjadi 20 orang siswa (62,5%).sedangkan pada siklus II pertemuan I terdapat 29 orang siswa yang aktif ( 90,6 %) dan siklus II pertemuan II semua siswa aktif (100%) meskipun tingkat tarap keaktifan masing – masing individu berbeda.Selain itu dapat dilihat juga dari nilai rata – rata keseluruhan siswa yang aktif dapat di lihat hasil aktivitas belajar siswa secara klasikal telah mengalami peningkatan ,dari kondisi awal dengan nilai rata – rata 60,2 dengan kriteria kurang dan siklus I pertemuan I dengan nilai rata – rata 67,1 dengan kriteria kurang dilanjutkan ke siklus I pertemuan II dengan nilai
(5)
rata – rata 72,8 dengan kriteria cukup dan pada aktivitas belajar siklus II pertemuan I dengan nilai rata – rata 80,8 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan II dengan nilai rata – rata 93,2 dengan kriteria belajar sangat baik.Dapat dikatakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tourmanent dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Dapat dikatakan pengamatan observasi guru mengalami kenaikan secara signifikan dapat di amati dari hasil pengamatan observasi guru mulai dari kondisi awal sampai siklus II pertemuan kedua.Di kondisi awal dengan jumlah nilai 50 dengan kriteria kurang , siklus I pertemuan pertama meningkat menjadi 63,0 dengan kriteria kurang,dan siklus I pertemuan II menjadi 75 dengan kriteria cukup,Dan di lanjutkan pada siklus II pertemuan I dengan jumlah nilai82,1 dengan kriteria baik,terahir siklus II pertemuan II meningkat menjadi 96,4 dengan kriteria sangat baik.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penigkatan hasil observasi guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tourmanent.
(6)
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran Sains, hendaknya di dalam setiap mempelajari Sains harus menerapkan penggunaan model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament. agar memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru agar siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Kepada guru yang akan menerapkan media gambar dalam pembelajaran Sains khususnya pokok bahasan energi alternatif sebaiknya lebih mengutamakan aktivitas belajar siswa.
2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan model pembelajaran, sehingga siswa aktif untuk belajar.
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap keatifan siswa dalam proses belajar mengajar melalui penyediaan sumber belajar maupun media belajar yang tepat,sehingga guru menjalankan tugasnya lebih baik.
4. Bagi institute maupun lembaga pendidikan termasuk UNIMED ,diharapkan agar memberikan perhatian bagi calon guru dalam mendesain model – model pembelajaran yang digunakan dalam selama proses belajar mengajar sehingga relevan dengan materi yangdiajarkan,sehingga pada saat terjun kedunia kerja (menjadi guru).Para mahasiswa sudah memiliki bekal untuk menjadi guru yang berkualitas.