Uji efek analgesik infusa akar eurycoma longifolia jack pada mencit betina galur swiss terinduksi asam asetat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) telah diuji memiliki banyak khasiat.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas proteksi geliat IAEL terhadap mencit betina
galur Swiss secara eksperimental murni rancangan acak lengkap searah melalui metode rangsang
kimia asam asetat. Mencit betina sebanyak 30 ekor dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok.
Kelompok I merupakan kontrol negatif aquades dosis 25 mg/kg BB, kelompok II yaitu kontrol
negatif CMC Na dosis 250 mg/kg BB, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
BB. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan IAEL dengan peringkat dosis dose 0,83;
1,67; and 3,33 g/kg BB. Asam asetat (1% v/v) diberikan secara intraperitoneal 5 menit setelah
diberikan bahan uji pada semua kelompok. Data yang diperoleh di evaluasi dengan ANOVA satu
arah dilanjutkan uji Tamhane’s untuk melihat perbandingan rata-rata setiap kelompok dosis
terhadap kelompok kontrol dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan IAEL dapat memberikan proteksi geliat terhadap mencit betina. Persen proteksi
geliat mencit pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara berturut-turut adalah 61,1; 51,4; dan
35,8 sedangkan ED50 IAEL adalah 1,61 g/kg BB.
Kata kunci: akar E. longifolia, infusa, proteksi geliat, asam asetat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Tongkat ali (Eurycoma longifolia Jack) had tested has many benefits. This study was
conducted to testing the writhing protective activity E. longifolia root infusion against female
mice Swiss purely experimental using acetic acid as chemical stimuli. Thirty female mices were
divided randomly into six groups. Group I is a negative control aquades dose of 25 g/kg mice
BW, group II is negative control CMC Na dose of 250 mg/kg mice BW, group III, the positive
control dose aspirin 91 mg/kg mice BW. Group III-VI is a treatment group of E. longifolia root
infusion dose 0.83; 1.67; and 3,33 g/kg mice BW. Acetic acid (1% v/v) was administered
intraperitoneally 5 minutes after being given the test material in all groups. The data then
evaluate using one-way ANOVA followed by Tamhane’s test to compare the average of each
group of dose against the control group with 0.05. This study concluded infusion E. longifolia
roots can provide protection of writhing against female mice. Percent protection of writhing mice
at doses of 0.83; 1.67; and 3.33 g/ kg mice body weight respectively were 61.1; 51.4; and 35.8
while the roots infuse ED50 E. longifolia is 1.61 g/ kg mice BW.
Keywords: E. longifolia root, infusion, protection of writhing, acetic acid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA
MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Jessy Florensia
NIM : 138114125
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA
MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Jessy Florensia
NIM : 138114125
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jesus Christ is the same
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
yesterday and today and
tanpa Dia tidak ada suatu pun yang
forever
telah jadi dari segala yang telah
Hebrews 13:8
dijadikan
(Yohanes 1:3)
Skrispi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus yang setia menyertai perjalanan hidup dan pencapaian ini
Untuk Papa, Mama, Hia hia, Cece, dan Lek lek di rumah
Untuk teman-teman yang setia mendukung Wina, Indri, Cindy, Axl, Sintya, Irene,
dan tentunya,
Alamamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat,
kasih, dan penyertaan-Nya hingga penelitian dan penyusunan skripsi berjudul “Uji
Efek Analgesik Infusa Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Betina Galur
Swiss Terinduksi Asam Asetat” dapat penulis selesaikan. Proses penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari peran dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2.
Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing atas
kesabaran, bimbingan, pengarahan, semangat, dan dukungannya selama
proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
3.
Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun.
4.
Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun, juga selaku Dosen
Pembimbing Akademik atas bimbingan dan dukungan selama menjalani
perkuliahan di Fakultas Farmasi hingga sekarang.
5.
Papa, mama, kakak-kakakku Rio dan Sheren, serta adik Sherly yang selalu
memberikan dukungan, semangat, masukkan, kritik, dan suasana yang hangat
dan harmonis di rumah
6.
Pak Heru, Pak Suparjiman, dan Pak Kayatno yang telah membantu proses
penelitian di laboratorium.
7.
Kak Via, kak Tika, dan kak Nurul atas masukkan dan informasi sehingga
skripsi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
8.
Rekan seperjuangan penelitian ini, Wina Susana, Indriyani Permatasari, Putu
Ririn Andreani, Monita Natalia Siregar, dan Bernadetha Maria Estika
Pangestuti. Super sekali proses yang kita lalui bersama. Terimakasih atas
kesempatan hingga bisa menyelesaikan penelitian ini.
9.
Teman-teman semasa hidup, Cindy, Axl, Sintya, Irene, Sylviana, Veronika,
dan Erika untuk pertemanan yang tiada akhir. Terimakasih atas dinamikanya
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama menempuh masa sekolah dan kuliah. Luar biasa kita saling terbuka
dalam segala hal.
10.
Teman-teman sekelas di FSM C dan FKK C 2013.
Penulis menyadari bahwa tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis sangat terbuka pada masukan dan kritik dari pembaca. Akhir kata, semoga
karya ini dapat berguna dari pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 21 September 2015
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
PRAKATA.............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODE PENELITIAN .........................................................................................3
Bahan ..............................................................................................................3
Alat .................................................................................................................3
Metode ...........................................................................................................3
Penyiapan bahan ..................................................................................3
Pengujian proteksi geliat IAEL dan perlakuan hewan uji ..................3
Penetapan persen proteksi dan perubahan persen proteksi geliat .......4
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................4
Pengujian pada IAEL......................................................................................4
Penentuan jumlah kumulatif dan persen proteksi geliat........................5
Penentuan perubahan persen proteksi geliat .........................................6
Penentuan Effective Dose (ED50) ..........................................................7
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN ........................................................................................................8
SARAN ....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................8
LAMPIRAN ........................................................................................................... 11
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................27
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Table I.
Hasil Jumlah Kumulatif Geliat Mencit, Persen Proteksi, dan Perubahan
Persen Proteksi Kelompok Perlakuan ...................................................5
Table II.
Hasil Uji Mann Whitney Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam
Asetat ..................................................................................................20
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Grafik persamaan garis ED50 IAEL ..................................................7
Gambar 2.
Akar E. longifolia kering ................................................................16
Gambar 3.
Serbuk akar E. longifolia ................................................................16
Gambar 4.
Larutan asam asetat 1% ..................................................................16
Gambar 5.
Infusa akar E. longifolia .................................................................16
Gambar 6.
Ayakan 40 dan 50 mesh ..................................................................16
Gambar 7.
Bejana infusa dan heater ................................................................16
Gambar 8.
Mencit uji........................................................................................17
Gambar 9.
Mencit yang dipuasakan .................................................................17
Gambar 10.
Mencit geliat tidak sempurna .........................................................17
Gambar 11.
Mencit geliat sempurna ..................................................................17
Gambar 12.
Pemberian peroral IAEL.................................................................17
Gambar 13.
Pemberian intraperitonial asam asetat 1% ......................................17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ethical Clearance dari Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada .................................................................................. 11
Lampiran 2.
Surat Identitas akar E. longifolia ....................................................12
Lampiran 3. Hasil uji kadar air serbuk akar E. longifolia dari LPPT Universitas
Gadjah Mada ..................................................................................13
Lampiran 4.
Surat pengujian statistik data dari CE&BU Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada/ Rumah sakit Dr. Sardjito .....................15
Lampiran 5.
Akar E. longifolia kering, serbuk akar E. longifolia, larutan asam
asetat, dan hasil infusa akar E. longifolia .......................................16
Lampiran 6.
Pengayak dan Bejana serta heater infusa .......................................16
Lampiran 7.
Mencit uji, mencit yang dipuasakan, dan kriteria geliat mencit .....17
Lampiran 8.
Perlakuan hewan uji .......................................................................17
Lampiran 9.
Hasil analisis statistik penetapan selang waktu pemberian asam
asetat ...............................................................................................18
Lampiran 10. Hasil statistik jumlah geliat pada kelompok perlakuan ..................21
Lampiran 11. Hasil statistik persen (%) proteksi geliat pada kelompok
perlakuan ........................................................................................23
Lampiran 12. Hasil statistik perubahan persen (%) proteksi geliat pada kelompok
perlakuan ........................................................................................25
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
BB
= Berat badan
E. longifolia
= Eurycoma longifolia
IAEL
= Infusa akar Eurycoma. longifolia
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) telah diuji memiliki banyak
khasiat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas proteksi geliat IAEL
terhadap mencit betina galur Swiss secara eksperimental murni rancangan acak
lengkap searah melalui metode rangsang kimia asam asetat. Mencit betina sebanyak
30 ekor dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol
negatif aquades dosis 25 mg/kg BB, kelompok II yaitu kontrol negatif CMC Na
dosis 250 mg/kg BB, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
BB. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan IAEL dengan peringkat
dosis dose 0,83; 1,67; and 3,33 g/kg BB. Asam asetat (1% v/v) diberikan secara
intraperitoneal 5 menit setelah diberikan bahan uji pada semua kelompok. Data
yang diperoleh di evaluasi dengan ANOVA satu arah dilanjutkan uji Tamhane’s
untuk melihat perbandingan rata-rata setiap kelompok dosis terhadap kelompok
kontrol dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
IAEL dapat memberikan proteksi geliat terhadap mencit betina. Persen proteksi
geliat mencit pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara berturut-turut adalah
61,1; 51,4; dan 35,8 sedangkan ED50 IAEL adalah 1,61 g/kg BB.
Kata kunci: akar E. longifolia, infusa, proteksi geliat, asam asetat
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Tongkat ali (Eurycoma longifolia Jack) had tested has many benefits. This
study was conducted to testing the writhing protective activity E. longifolia root
infusion against female mice Swiss purely experimental using acetic acid as
chemical stimuli. Thirty female mices were divided randomly into six groups.
Group I is a negative control aquades dose of 25 g/kg mice BW, group II is negative
control CMC Na dose of 250 mg/kg mice BW, group III, the positive control dose
aspirin 91 mg/kg mice BW. Group III-VI is a treatment group of E. longifolia root
infusion dose 0.83; 1.67; and 3,33 g/kg mice BW. Acetic acid (1% v/v) was
administered intraperitoneally 5 minutes after being given the test material in all
groups. The data then evaluate using one-way ANOVA followed by Tamhane’s test
to compare the average of each group of dose against the control group with 0.05.
This study concluded infusion E. longifolia roots can provide protection of writhing
against female mice. Percent protection of writhing mice at doses of 0.83; 1.67; and
3.33 g/ kg mice body weight respectively were 61.1; 51.4; and 35.8 while the roots
infuse ED50 E. longifolia is 1.61 g/ kg mice BW.
Keywords: E. longifolia root, infusion, protection of writhing, acetic acid
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman dan
berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Rasa nyeri dapat ditangani dengan
menggunakan obat analgesik. Analgesik adalah zat yang dapat menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Secara ideal hendaknya NSAID
hanya menghambat COX-2 dan tidak COX-1. Akhir-akhir ini hanya tersedia tiga jenis obat
dengan kerja sedikit selektif, artinya lebih kuat menghambat COX-2 daripada COX-1, yakni
COX-2 inhibitor dengan obat terbaru yaitu nabumeton dan meloxicam (Tjay dan Raharja,
2007). Namun sayangnya, obat NSAID yang beredar dipasaran memiliki beberapa efek
samping yang tidak diharapkan.
Pada akhir-akhir ini masyarakat Indonesia cenderung memilih pengobatan
tradisional dengan menggunakan bahan alami seperti tumbuhan yang ada disekitar (back to
nature). Salah satu tanaman obat tradisional yang memiliki potensi sebagai alternatif untuk
mengatasi nyeri adalah pasak bumi. Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) adalah salah
satu tumbuhan asli Indonesia. Namun, tumbuhan ini juga tersebar di hutan-hutan Malaysia,
Thailand, Filipina, Vietnam, dan Burma (Panjaitan dan Zulfan, 2015).
Mohamed dkk. (2015) menyatakan bahwa akar tanaman E. longifolia mengandung
beberapa kelas metabolit. Metabolit utama diantaranya quassinoid, turunan squalen, canthin6-one dan alkaloid beta-karbolin. Rasa pahit yang dihasilkan oleh tanaman E. longifolia
disebabkan oleh adanya kandungan quassinoid (Mohamad dkk., 2013). Kandungan bioaktif
quassinoid yang paling banyak terkandung di dalam akar E. longifolia (Rehman dkk, 2016).
Beberapa manfaat dari tanaman E. longifolia diantaranya sebagai obat antimalaria
(Bhat dan Karims, 2007), sebagai antifungal (Khanam dkk., 2015), sebagai penangkap
radikal bebas (Purwantiningsih dkk., 2011), sebagai anti-inflamasi dan antioksidan
(Varghese dkk 2013), sebagai anti-angiogenik (Al-Salahi dkk., 2013) dan berperan dalam
menghambat NF-kB (Tran dkk., 2014).
Pengujian proteksi geliat infusa akar E. longifolia (IAEL) merupakan skrining awal
farmakologi untuk mengetahui ada tidaknya proteksi geliat pada mencit betina galur Swiss.
Proteksi geliat dari IAEL diduga dari kandungan quassinoid. Adanya kandungan quassinoid
yang
terdiri
dari
eurycomalactone,
14,15β-dihydroklaieanone,
dan
13,21-
dehydroeurycomanone sebagai penghambat dalam jalur aktivasi NF-kB (Tran dkk., 2014).
Faktor transkripsi NF-kB terdiri dari homo- dan heterodimer dari keluarga protein
Rel yang berbeda (p65, RelB, C-Rel, p52, dan p50) dan berperan penting dalam respon imun,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyakit peradangan, dan kematian sel. Semua subunit NF-kB berbagi homologi domain rel
yang penting untuk dimerisasi, interaksi dengan protein inhibitor NF-kB, translokasi
nukleus, dan pengikatan DNA. Di aktivasi oleh berbagai rangsangan seperti sitokin, maka
NF-kB akan terfosforilasi oleh NF-kB kinase, kemudian terdegradasi oleh kompleks
proteasome. Degradasi NF-kB mengarah pada pelepasan NF-kB dari perangkap yang
kompleks dan kemudian translokasi ke dalam nukleus, yang terikat pada daerah promotor
dari berbagai gen seperti sitokin diantaranya tumor necrosis factor (TNF), interleukin (IL),
cyclooxygenase-2 (COX-2) (Niederberger dan Geisslinger, 2008).
Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas analgesik dari IAEL pada mencit
betina. Pengujian dilakukan terhadap mencit betina karena mencit betina lebih sensitif
terhadap nyeri ketika dibandingkan dengan mencit jantan (Mogil, 2012). Akar E. longifolia
diuji terkait aktivitas analgesik karena akar E. longifolia yang memiliki kemampuan untuk
menghambat NF-kB. NF-kB inilah yang merupakan bagian dari jalur aktivasi nyeri (Tran,
2014). Menurut Niederberger dan Geisslinger (2008), NF-kB memiliki peranan penting
dalam proses patologi nyeri. NF-kB berpengaruh terhadap transmisi nosisepsi. Dengan
demikian, adanya penghambatan spesifik terhadap jalur aktivasi NF-kB akan memberikan
pendekatan manfaat akar E. longifolia sebagai analgesik.
Sediaan infusa yang dipilih dalam penelitian ini karena sediaan ini menggunakan
air sebagai penyarinya (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010). Dengan demikian diharapkan
senyawa kimia quassinoid yang termasuk dalam glikosida dapat tersari secara optimal dalam
sedian infusa (Doughari, 2012). Selain itu, sediaan infusa juga umumnya dibuat oleh
masyarakat sehingga dianggap cocok dalam pembuatan obat tradisional. Di lain sisi,
pertimbangan pemilihan sediaan infusa karena menurut penelitian Talbott dkk. (2013)
mengatakan bahwa sebagian besar studi dan semua percobaan suplementasi manusia yang
telah dilakukan pada ekstrak air panas E. longifolia (yang merupakan persiapan tradisional
Malaysia) diproduksi menggunakan proses ekstraksi dipatenkan untuk mengisolasi dan
mengkonsentrasi senyawa bioaktif.
Salah satu pengujian efek analgesik adalah metode rangsang kimia. Perangsang
nyeri yang digunakan dalam metode ini yaitu asam asetat (Milind dan Monu, 2013). Metode
ini cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa analgesik yang mempunyai daya
analgesik lemah. Selain itu, banyak peneliti yang menggunakan metode ini dan bisa
direkomendasikan sebagai metode penapisan. Metode menggunakan asam asetat biasanya
dilakukan untuk pengukuran aktivitas analgesik perifer (Wongsrisakul dkk., 2010).
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan utama dari penelitian ini adalah akar E. longifolia CV Merapi Farma,
Yogyakarta diambil bulan April 2016. Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain asetosal
(E.Merck), asam asetat glasial (E.Merck), CMC-Na (Dai-Ichi Seiyaku Co.,Ltd), dan
aquades. Subjek uji dalam penelitian ini adalah mencit betina galur Swiss, dengan berat
badan 20-30 g dan usia 2-3 bulan yang diperoleh dari Laboratorium Imono, Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
Alat
Alat yang digunakan antara lain seperangkat alat gelas berupa beaker glass, gelas
ukur, labu ukur, pipet tetes, panci enamel, penangas air, kain flannel, termometer (merk
pirex®), stopwatch, spuit, needle, dan kotak kaca tempat pengamatan geliat.
Metode
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni rancangan acak lengkap searah
melalui metode rangsang kimia asam asetat sebagai penginduksi nyeri untuk menguji
proteksi geliat pada mencit dengan IAEL.
Penyiapan bahan.
Pembuatan IAEL yaitu mengayak serbuk akar E. longifolia dengan ayakan 40 dan
50 mesh, lalu ditimbang 10 gram serbuk, kemudian ditambahkan 100 ml aquades dan
masukkan ke bejana infus. Panaskan diatas penangas air selama 15 menit dengan suhu 90ºC.
Waktu 15 menit dihitung ketika suhu pada campuran mencapai suhu 90ºC. Campuran
diserkai selagi panas (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010).
Pengujian proteksi geliat IAEL dan perlakuan subjek uji.
Penelitian ini berjalan setelah adanya persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dengan nomor
KE/FK/841/EC/2016 (lampiran 1). Sebanyak 30 ekor mencit betina galur Swiss dengan
berat 20-30 g dibagi dalam 6 kelompok secara acak dan dipuasakan selama 24 jam (Das,
2012 dan Paudel dkk., 2007) namun tetap diberi minum. Kelompok I merupakan kelompok
kontrol negatif aquades dosis 25 g/kg BB mencit, kelompok II yaitu kontrol negatif CMC
Na dosis 250 mg/kg BB mencit, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BB mencit. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan pemberian IAEL yang
diberikan secara oral dengan peringkat dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB mencit.
Seluruh kelompok subjek uji pada waktu sesuai orientasi pemberian asam asetat
1% (Hassan, 2013) secara intraperitoneal diamati respon geliat dengan selang waktu 5 menit
selama 1 jam (Mishra dkk., 2011).
Penetapan persen proteksi dan perubahan persen proteksi geliat
Metode penetapan % proteksi geliat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode rangsang kimia. Besarnya pengamatan jumlah geliat dihitung dengan menggunakan
persamaan Handershot and Forshait yang telah dimodifikasi, yaitu:
% proteksi geliat = (100-(P/K x 100)) %
P = Jumlah kumulatif geliat hewan uji perlakuan
K = Jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif
Perubahan % proteksi geliat terhadap kontrol positif menggunakan rumus:
Perubahan % proteksi geliat =
�−��
��
P = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
KP = rata-rata % proteksi geliat pada kontrol positif
�
%
(Wongsrisakul, dkk., 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter yang umum digunakan untuk mengukur aktivitas analgesik perifer pada
mencit adalah geliat (Milind dan Monu, 2013). Geliat akan diamati setiap 5 menit selama
satu jam untuk menghitung persen proteksi (Mishra dkk., 2011).
Pengujian pada IAEL
Data masing-masing kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dan dihitung
jumlah kumulatif geliatnya. Selanjutnya digunakan untuk menghitung persen proteksi dan
perubahan persen proteksi. Pada persen proteksi bahan uji terhadap nyeri dibandingkan
dengan kontrol negatif (aquades dan CMC Na) sedangkan untuk perubahan persen proteksi
bahan uji dibandingkan dengan kontrol positif (asetosal).
Data yang diperoleh diuji dengan Saphiro-Wilk untuk melihat distribusi dari hasil
penelitian. Hasil uji rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan pesen proteksi
yang diperoleh menunjukkan bahwa data terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan
analisis ANOVA satu arah. Tujuan dari analisis dengan ANOVA satu arah adalah untuk
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melihat adanya perbedaan antar kelompok perlakuan. Signifikansi analisis ANOVA
menunjukkan nilai p
ABSTRAK
Tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) telah diuji memiliki banyak khasiat.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas proteksi geliat IAEL terhadap mencit betina
galur Swiss secara eksperimental murni rancangan acak lengkap searah melalui metode rangsang
kimia asam asetat. Mencit betina sebanyak 30 ekor dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok.
Kelompok I merupakan kontrol negatif aquades dosis 25 mg/kg BB, kelompok II yaitu kontrol
negatif CMC Na dosis 250 mg/kg BB, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
BB. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan IAEL dengan peringkat dosis dose 0,83;
1,67; and 3,33 g/kg BB. Asam asetat (1% v/v) diberikan secara intraperitoneal 5 menit setelah
diberikan bahan uji pada semua kelompok. Data yang diperoleh di evaluasi dengan ANOVA satu
arah dilanjutkan uji Tamhane’s untuk melihat perbandingan rata-rata setiap kelompok dosis
terhadap kelompok kontrol dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan IAEL dapat memberikan proteksi geliat terhadap mencit betina. Persen proteksi
geliat mencit pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara berturut-turut adalah 61,1; 51,4; dan
35,8 sedangkan ED50 IAEL adalah 1,61 g/kg BB.
Kata kunci: akar E. longifolia, infusa, proteksi geliat, asam asetat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Tongkat ali (Eurycoma longifolia Jack) had tested has many benefits. This study was
conducted to testing the writhing protective activity E. longifolia root infusion against female
mice Swiss purely experimental using acetic acid as chemical stimuli. Thirty female mices were
divided randomly into six groups. Group I is a negative control aquades dose of 25 g/kg mice
BW, group II is negative control CMC Na dose of 250 mg/kg mice BW, group III, the positive
control dose aspirin 91 mg/kg mice BW. Group III-VI is a treatment group of E. longifolia root
infusion dose 0.83; 1.67; and 3,33 g/kg mice BW. Acetic acid (1% v/v) was administered
intraperitoneally 5 minutes after being given the test material in all groups. The data then
evaluate using one-way ANOVA followed by Tamhane’s test to compare the average of each
group of dose against the control group with 0.05. This study concluded infusion E. longifolia
roots can provide protection of writhing against female mice. Percent protection of writhing mice
at doses of 0.83; 1.67; and 3.33 g/ kg mice body weight respectively were 61.1; 51.4; and 35.8
while the roots infuse ED50 E. longifolia is 1.61 g/ kg mice BW.
Keywords: E. longifolia root, infusion, protection of writhing, acetic acid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA
MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Jessy Florensia
NIM : 138114125
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA
MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Jessy Florensia
NIM : 138114125
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jesus Christ is the same
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
yesterday and today and
tanpa Dia tidak ada suatu pun yang
forever
telah jadi dari segala yang telah
Hebrews 13:8
dijadikan
(Yohanes 1:3)
Skrispi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus yang setia menyertai perjalanan hidup dan pencapaian ini
Untuk Papa, Mama, Hia hia, Cece, dan Lek lek di rumah
Untuk teman-teman yang setia mendukung Wina, Indri, Cindy, Axl, Sintya, Irene,
dan tentunya,
Alamamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat,
kasih, dan penyertaan-Nya hingga penelitian dan penyusunan skripsi berjudul “Uji
Efek Analgesik Infusa Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Betina Galur
Swiss Terinduksi Asam Asetat” dapat penulis selesaikan. Proses penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari peran dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2.
Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing atas
kesabaran, bimbingan, pengarahan, semangat, dan dukungannya selama
proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
3.
Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun.
4.
Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun, juga selaku Dosen
Pembimbing Akademik atas bimbingan dan dukungan selama menjalani
perkuliahan di Fakultas Farmasi hingga sekarang.
5.
Papa, mama, kakak-kakakku Rio dan Sheren, serta adik Sherly yang selalu
memberikan dukungan, semangat, masukkan, kritik, dan suasana yang hangat
dan harmonis di rumah
6.
Pak Heru, Pak Suparjiman, dan Pak Kayatno yang telah membantu proses
penelitian di laboratorium.
7.
Kak Via, kak Tika, dan kak Nurul atas masukkan dan informasi sehingga
skripsi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
8.
Rekan seperjuangan penelitian ini, Wina Susana, Indriyani Permatasari, Putu
Ririn Andreani, Monita Natalia Siregar, dan Bernadetha Maria Estika
Pangestuti. Super sekali proses yang kita lalui bersama. Terimakasih atas
kesempatan hingga bisa menyelesaikan penelitian ini.
9.
Teman-teman semasa hidup, Cindy, Axl, Sintya, Irene, Sylviana, Veronika,
dan Erika untuk pertemanan yang tiada akhir. Terimakasih atas dinamikanya
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama menempuh masa sekolah dan kuliah. Luar biasa kita saling terbuka
dalam segala hal.
10.
Teman-teman sekelas di FSM C dan FKK C 2013.
Penulis menyadari bahwa tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis sangat terbuka pada masukan dan kritik dari pembaca. Akhir kata, semoga
karya ini dapat berguna dari pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 21 September 2015
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
PRAKATA.............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODE PENELITIAN .........................................................................................3
Bahan ..............................................................................................................3
Alat .................................................................................................................3
Metode ...........................................................................................................3
Penyiapan bahan ..................................................................................3
Pengujian proteksi geliat IAEL dan perlakuan hewan uji ..................3
Penetapan persen proteksi dan perubahan persen proteksi geliat .......4
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................4
Pengujian pada IAEL......................................................................................4
Penentuan jumlah kumulatif dan persen proteksi geliat........................5
Penentuan perubahan persen proteksi geliat .........................................6
Penentuan Effective Dose (ED50) ..........................................................7
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN ........................................................................................................8
SARAN ....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................8
LAMPIRAN ........................................................................................................... 11
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................27
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Table I.
Hasil Jumlah Kumulatif Geliat Mencit, Persen Proteksi, dan Perubahan
Persen Proteksi Kelompok Perlakuan ...................................................5
Table II.
Hasil Uji Mann Whitney Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam
Asetat ..................................................................................................20
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Grafik persamaan garis ED50 IAEL ..................................................7
Gambar 2.
Akar E. longifolia kering ................................................................16
Gambar 3.
Serbuk akar E. longifolia ................................................................16
Gambar 4.
Larutan asam asetat 1% ..................................................................16
Gambar 5.
Infusa akar E. longifolia .................................................................16
Gambar 6.
Ayakan 40 dan 50 mesh ..................................................................16
Gambar 7.
Bejana infusa dan heater ................................................................16
Gambar 8.
Mencit uji........................................................................................17
Gambar 9.
Mencit yang dipuasakan .................................................................17
Gambar 10.
Mencit geliat tidak sempurna .........................................................17
Gambar 11.
Mencit geliat sempurna ..................................................................17
Gambar 12.
Pemberian peroral IAEL.................................................................17
Gambar 13.
Pemberian intraperitonial asam asetat 1% ......................................17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ethical Clearance dari Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada .................................................................................. 11
Lampiran 2.
Surat Identitas akar E. longifolia ....................................................12
Lampiran 3. Hasil uji kadar air serbuk akar E. longifolia dari LPPT Universitas
Gadjah Mada ..................................................................................13
Lampiran 4.
Surat pengujian statistik data dari CE&BU Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada/ Rumah sakit Dr. Sardjito .....................15
Lampiran 5.
Akar E. longifolia kering, serbuk akar E. longifolia, larutan asam
asetat, dan hasil infusa akar E. longifolia .......................................16
Lampiran 6.
Pengayak dan Bejana serta heater infusa .......................................16
Lampiran 7.
Mencit uji, mencit yang dipuasakan, dan kriteria geliat mencit .....17
Lampiran 8.
Perlakuan hewan uji .......................................................................17
Lampiran 9.
Hasil analisis statistik penetapan selang waktu pemberian asam
asetat ...............................................................................................18
Lampiran 10. Hasil statistik jumlah geliat pada kelompok perlakuan ..................21
Lampiran 11. Hasil statistik persen (%) proteksi geliat pada kelompok
perlakuan ........................................................................................23
Lampiran 12. Hasil statistik perubahan persen (%) proteksi geliat pada kelompok
perlakuan ........................................................................................25
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
BB
= Berat badan
E. longifolia
= Eurycoma longifolia
IAEL
= Infusa akar Eurycoma. longifolia
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) telah diuji memiliki banyak
khasiat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas proteksi geliat IAEL
terhadap mencit betina galur Swiss secara eksperimental murni rancangan acak
lengkap searah melalui metode rangsang kimia asam asetat. Mencit betina sebanyak
30 ekor dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol
negatif aquades dosis 25 mg/kg BB, kelompok II yaitu kontrol negatif CMC Na
dosis 250 mg/kg BB, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
BB. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan IAEL dengan peringkat
dosis dose 0,83; 1,67; and 3,33 g/kg BB. Asam asetat (1% v/v) diberikan secara
intraperitoneal 5 menit setelah diberikan bahan uji pada semua kelompok. Data
yang diperoleh di evaluasi dengan ANOVA satu arah dilanjutkan uji Tamhane’s
untuk melihat perbandingan rata-rata setiap kelompok dosis terhadap kelompok
kontrol dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
IAEL dapat memberikan proteksi geliat terhadap mencit betina. Persen proteksi
geliat mencit pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara berturut-turut adalah
61,1; 51,4; dan 35,8 sedangkan ED50 IAEL adalah 1,61 g/kg BB.
Kata kunci: akar E. longifolia, infusa, proteksi geliat, asam asetat
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Tongkat ali (Eurycoma longifolia Jack) had tested has many benefits. This
study was conducted to testing the writhing protective activity E. longifolia root
infusion against female mice Swiss purely experimental using acetic acid as
chemical stimuli. Thirty female mices were divided randomly into six groups.
Group I is a negative control aquades dose of 25 g/kg mice BW, group II is negative
control CMC Na dose of 250 mg/kg mice BW, group III, the positive control dose
aspirin 91 mg/kg mice BW. Group III-VI is a treatment group of E. longifolia root
infusion dose 0.83; 1.67; and 3,33 g/kg mice BW. Acetic acid (1% v/v) was
administered intraperitoneally 5 minutes after being given the test material in all
groups. The data then evaluate using one-way ANOVA followed by Tamhane’s test
to compare the average of each group of dose against the control group with 0.05.
This study concluded infusion E. longifolia roots can provide protection of writhing
against female mice. Percent protection of writhing mice at doses of 0.83; 1.67; and
3.33 g/ kg mice body weight respectively were 61.1; 51.4; and 35.8 while the roots
infuse ED50 E. longifolia is 1.61 g/ kg mice BW.
Keywords: E. longifolia root, infusion, protection of writhing, acetic acid
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman dan
berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Rasa nyeri dapat ditangani dengan
menggunakan obat analgesik. Analgesik adalah zat yang dapat menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Secara ideal hendaknya NSAID
hanya menghambat COX-2 dan tidak COX-1. Akhir-akhir ini hanya tersedia tiga jenis obat
dengan kerja sedikit selektif, artinya lebih kuat menghambat COX-2 daripada COX-1, yakni
COX-2 inhibitor dengan obat terbaru yaitu nabumeton dan meloxicam (Tjay dan Raharja,
2007). Namun sayangnya, obat NSAID yang beredar dipasaran memiliki beberapa efek
samping yang tidak diharapkan.
Pada akhir-akhir ini masyarakat Indonesia cenderung memilih pengobatan
tradisional dengan menggunakan bahan alami seperti tumbuhan yang ada disekitar (back to
nature). Salah satu tanaman obat tradisional yang memiliki potensi sebagai alternatif untuk
mengatasi nyeri adalah pasak bumi. Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) adalah salah
satu tumbuhan asli Indonesia. Namun, tumbuhan ini juga tersebar di hutan-hutan Malaysia,
Thailand, Filipina, Vietnam, dan Burma (Panjaitan dan Zulfan, 2015).
Mohamed dkk. (2015) menyatakan bahwa akar tanaman E. longifolia mengandung
beberapa kelas metabolit. Metabolit utama diantaranya quassinoid, turunan squalen, canthin6-one dan alkaloid beta-karbolin. Rasa pahit yang dihasilkan oleh tanaman E. longifolia
disebabkan oleh adanya kandungan quassinoid (Mohamad dkk., 2013). Kandungan bioaktif
quassinoid yang paling banyak terkandung di dalam akar E. longifolia (Rehman dkk, 2016).
Beberapa manfaat dari tanaman E. longifolia diantaranya sebagai obat antimalaria
(Bhat dan Karims, 2007), sebagai antifungal (Khanam dkk., 2015), sebagai penangkap
radikal bebas (Purwantiningsih dkk., 2011), sebagai anti-inflamasi dan antioksidan
(Varghese dkk 2013), sebagai anti-angiogenik (Al-Salahi dkk., 2013) dan berperan dalam
menghambat NF-kB (Tran dkk., 2014).
Pengujian proteksi geliat infusa akar E. longifolia (IAEL) merupakan skrining awal
farmakologi untuk mengetahui ada tidaknya proteksi geliat pada mencit betina galur Swiss.
Proteksi geliat dari IAEL diduga dari kandungan quassinoid. Adanya kandungan quassinoid
yang
terdiri
dari
eurycomalactone,
14,15β-dihydroklaieanone,
dan
13,21-
dehydroeurycomanone sebagai penghambat dalam jalur aktivasi NF-kB (Tran dkk., 2014).
Faktor transkripsi NF-kB terdiri dari homo- dan heterodimer dari keluarga protein
Rel yang berbeda (p65, RelB, C-Rel, p52, dan p50) dan berperan penting dalam respon imun,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyakit peradangan, dan kematian sel. Semua subunit NF-kB berbagi homologi domain rel
yang penting untuk dimerisasi, interaksi dengan protein inhibitor NF-kB, translokasi
nukleus, dan pengikatan DNA. Di aktivasi oleh berbagai rangsangan seperti sitokin, maka
NF-kB akan terfosforilasi oleh NF-kB kinase, kemudian terdegradasi oleh kompleks
proteasome. Degradasi NF-kB mengarah pada pelepasan NF-kB dari perangkap yang
kompleks dan kemudian translokasi ke dalam nukleus, yang terikat pada daerah promotor
dari berbagai gen seperti sitokin diantaranya tumor necrosis factor (TNF), interleukin (IL),
cyclooxygenase-2 (COX-2) (Niederberger dan Geisslinger, 2008).
Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas analgesik dari IAEL pada mencit
betina. Pengujian dilakukan terhadap mencit betina karena mencit betina lebih sensitif
terhadap nyeri ketika dibandingkan dengan mencit jantan (Mogil, 2012). Akar E. longifolia
diuji terkait aktivitas analgesik karena akar E. longifolia yang memiliki kemampuan untuk
menghambat NF-kB. NF-kB inilah yang merupakan bagian dari jalur aktivasi nyeri (Tran,
2014). Menurut Niederberger dan Geisslinger (2008), NF-kB memiliki peranan penting
dalam proses patologi nyeri. NF-kB berpengaruh terhadap transmisi nosisepsi. Dengan
demikian, adanya penghambatan spesifik terhadap jalur aktivasi NF-kB akan memberikan
pendekatan manfaat akar E. longifolia sebagai analgesik.
Sediaan infusa yang dipilih dalam penelitian ini karena sediaan ini menggunakan
air sebagai penyarinya (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010). Dengan demikian diharapkan
senyawa kimia quassinoid yang termasuk dalam glikosida dapat tersari secara optimal dalam
sedian infusa (Doughari, 2012). Selain itu, sediaan infusa juga umumnya dibuat oleh
masyarakat sehingga dianggap cocok dalam pembuatan obat tradisional. Di lain sisi,
pertimbangan pemilihan sediaan infusa karena menurut penelitian Talbott dkk. (2013)
mengatakan bahwa sebagian besar studi dan semua percobaan suplementasi manusia yang
telah dilakukan pada ekstrak air panas E. longifolia (yang merupakan persiapan tradisional
Malaysia) diproduksi menggunakan proses ekstraksi dipatenkan untuk mengisolasi dan
mengkonsentrasi senyawa bioaktif.
Salah satu pengujian efek analgesik adalah metode rangsang kimia. Perangsang
nyeri yang digunakan dalam metode ini yaitu asam asetat (Milind dan Monu, 2013). Metode
ini cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa analgesik yang mempunyai daya
analgesik lemah. Selain itu, banyak peneliti yang menggunakan metode ini dan bisa
direkomendasikan sebagai metode penapisan. Metode menggunakan asam asetat biasanya
dilakukan untuk pengukuran aktivitas analgesik perifer (Wongsrisakul dkk., 2010).
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan utama dari penelitian ini adalah akar E. longifolia CV Merapi Farma,
Yogyakarta diambil bulan April 2016. Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain asetosal
(E.Merck), asam asetat glasial (E.Merck), CMC-Na (Dai-Ichi Seiyaku Co.,Ltd), dan
aquades. Subjek uji dalam penelitian ini adalah mencit betina galur Swiss, dengan berat
badan 20-30 g dan usia 2-3 bulan yang diperoleh dari Laboratorium Imono, Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
Alat
Alat yang digunakan antara lain seperangkat alat gelas berupa beaker glass, gelas
ukur, labu ukur, pipet tetes, panci enamel, penangas air, kain flannel, termometer (merk
pirex®), stopwatch, spuit, needle, dan kotak kaca tempat pengamatan geliat.
Metode
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni rancangan acak lengkap searah
melalui metode rangsang kimia asam asetat sebagai penginduksi nyeri untuk menguji
proteksi geliat pada mencit dengan IAEL.
Penyiapan bahan.
Pembuatan IAEL yaitu mengayak serbuk akar E. longifolia dengan ayakan 40 dan
50 mesh, lalu ditimbang 10 gram serbuk, kemudian ditambahkan 100 ml aquades dan
masukkan ke bejana infus. Panaskan diatas penangas air selama 15 menit dengan suhu 90ºC.
Waktu 15 menit dihitung ketika suhu pada campuran mencapai suhu 90ºC. Campuran
diserkai selagi panas (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010).
Pengujian proteksi geliat IAEL dan perlakuan subjek uji.
Penelitian ini berjalan setelah adanya persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dengan nomor
KE/FK/841/EC/2016 (lampiran 1). Sebanyak 30 ekor mencit betina galur Swiss dengan
berat 20-30 g dibagi dalam 6 kelompok secara acak dan dipuasakan selama 24 jam (Das,
2012 dan Paudel dkk., 2007) namun tetap diberi minum. Kelompok I merupakan kelompok
kontrol negatif aquades dosis 25 g/kg BB mencit, kelompok II yaitu kontrol negatif CMC
Na dosis 250 mg/kg BB mencit, kelompok III yaitu kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kg
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BB mencit. Kelompok III-VI merupakan kelompok perlakuan pemberian IAEL yang
diberikan secara oral dengan peringkat dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB mencit.
Seluruh kelompok subjek uji pada waktu sesuai orientasi pemberian asam asetat
1% (Hassan, 2013) secara intraperitoneal diamati respon geliat dengan selang waktu 5 menit
selama 1 jam (Mishra dkk., 2011).
Penetapan persen proteksi dan perubahan persen proteksi geliat
Metode penetapan % proteksi geliat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode rangsang kimia. Besarnya pengamatan jumlah geliat dihitung dengan menggunakan
persamaan Handershot and Forshait yang telah dimodifikasi, yaitu:
% proteksi geliat = (100-(P/K x 100)) %
P = Jumlah kumulatif geliat hewan uji perlakuan
K = Jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif
Perubahan % proteksi geliat terhadap kontrol positif menggunakan rumus:
Perubahan % proteksi geliat =
�−��
��
P = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
KP = rata-rata % proteksi geliat pada kontrol positif
�
%
(Wongsrisakul, dkk., 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter yang umum digunakan untuk mengukur aktivitas analgesik perifer pada
mencit adalah geliat (Milind dan Monu, 2013). Geliat akan diamati setiap 5 menit selama
satu jam untuk menghitung persen proteksi (Mishra dkk., 2011).
Pengujian pada IAEL
Data masing-masing kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dan dihitung
jumlah kumulatif geliatnya. Selanjutnya digunakan untuk menghitung persen proteksi dan
perubahan persen proteksi. Pada persen proteksi bahan uji terhadap nyeri dibandingkan
dengan kontrol negatif (aquades dan CMC Na) sedangkan untuk perubahan persen proteksi
bahan uji dibandingkan dengan kontrol positif (asetosal).
Data yang diperoleh diuji dengan Saphiro-Wilk untuk melihat distribusi dari hasil
penelitian. Hasil uji rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan pesen proteksi
yang diperoleh menunjukkan bahwa data terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan
analisis ANOVA satu arah. Tujuan dari analisis dengan ANOVA satu arah adalah untuk
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melihat adanya perbedaan antar kelompok perlakuan. Signifikansi analisis ANOVA
menunjukkan nilai p