Uji efek antiinflamasi infusa akar eurycoma longifolia jack pada mencit jantan galur swiss terinduksi karagenin.

(1)

antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi yang dihasilkan oleh infusa akar Eurycoma longifolia Jack (IAEL) terhadap udema kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%, serta untuk mengetahui persentase penghambatan inflamasi dari IAEL.

Sebanyak dua puluh lima ekor mencit akan dikelompokan menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kelompok kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak dengan dosis 4,48 mg/kg BB, kelompok II merupakan kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest dengan dosis 25 g/kg BB, kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok perlakuan yang diberikan IAEL dengan dosis masing-masing 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara peroral. Lima belas menit kemudian, kaki belakang mencit diinjeksikan dengan larutan karagenin 1% secara subplantar. Udema diukur menggunakan jangka sorong digital selama enam jam. Analisis hasil dilakukan dengan menghitung nilai AUC yang selanjutnya digunakan untuk menghitung persen penghambatan inflamasi. Hasil dianalisis secara statistik menggunakan Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan ANOVA dan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa IAEL memiliki aktivitas antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh IAEL pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/g BB secara berturut-turut adalah 24,95; 21,87; dan 29,92%.


(2)

Abstract

Eurycoma longifolia Jack is one of the plants that have potential anti-inflammatory effect. This study aims to observe the anti-anti-inflammatory effect by infusion roots of Eurycoma longifolia Jack (IAEL) using carragenaan-induced paw edema in mice as animal model and to determine the percentage inhibition of inflammation of IAEL.

Twenty-five mice will be grouped into five treatment groups. Group I represents the positive control group were given diclofenac sodium at dose 4.48 mg/kg, group II is the negative control group were given distilled water at a dose of 25 g/kg, group III, IV, and V is the treatment group were given IAEL was given at dose of 0.83; 1.67; and 3.33 g/kg BW orally. Fifteen minutes later, the hind paw of mice were injected carragenaan 1%. Edema was measured using a digital caliper for six hours. Analysis of the results is done by calculating the AUC values were then used to calculate the percent inhibition of inflammation. The results were statistically analyzed using the Shapiro-Wilk, followed by ANOVA and Scheffe test with a level of 95%.

The results showed that IAEL has anti-inflammatory activity. Percent inhibition of inflammation by IAEL at doses of 0.83; 1.67; and 3.33 mg/g BW respectively is 24.95; 21.87; and 29.92%.


(3)

UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh : Indriyani Permatasari

NIM : 138114118

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh : Indriyani Permatasari

NIM : 138114118

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

ii

Persetujuan Pembimbing

UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

Skripsi yang diajukan oleh : Indriyani Permatasari

NIM : 138114118

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama


(6)

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

Oleh :

Indriyani Permatasari NIM : 138114118

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Pada tanggal 17 Oktober 2016

Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Dekan

Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.

Panitia Penguji : Tanda Tangan

1. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. ... 2. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. ... 3. Damiana Sapta Candrasari, M.Sc. ...


(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Whatever you are, be a good one” – Abraham Lincoln

Kupersembahkan karya ini untuk Tuhan Yesus Kristus sumber kekuatanku Keluarga tercinta atas kasih sayang yang begitu tulus

Sahabat-sahabatku atas dukungan dan semangatnya Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma


(8)

(9)

vi PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, cinta kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan naskah skripsi yang berjudul “Uji Efek Antiinflamasi Infusa Akar Eurycoma longifolia Jack Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bawasannya dalam penyusunan naskah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing atas kesabaran, bimbingan, pengarahan, dan dukungan selama penelitian hingga penyusunan naskah skripsi ini.

3. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberi kritik dan saran yang membangun hingga skripsi ini tersusun.

4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah memberi kritik dan saran yang membangun hingga skripsi ini tersusun. 5. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing

Akademik atas bimbingan selama ini.

6. Pak Heru, Pak Parjiman, Pak Wagiran, Pak Agung, selaku laboran yang telah membantu selama penelitian.

7. Keluarga tersayang Bapak Hartanto Hartawan, Ibu Legi Anis Yohana, Kakak Indah Permatasari, Adik Ingrid Ivana Permatasari dan Intan Ivena Permatasari, atas segala kasih, cinta, nasihat, saran, dukungan, dan doa yang selalu mengiringi langkah penulis.


(10)

vii

8. Teman-teman Eurycoma longifolia Jack, Jessy Florensia, Wina Susana, Monita Natalia Siregar, Bernadetha Estika Pangestuti, dan Putu Ririn Andreani, terimakasih untuk dukungan dan bantuannya selama ini.

9. Adovan Pujianta Ginting, S.T., atas doa, pengarahan, kesabaran, nasihat, dan bantuan yang diberikan hingga skripsi ini tersusun.

10.Sahabat-sahabat penulis, Cindy dan Regina Hiacinta Eva Angelista, terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin, semangat dan dukungan selama ini. 11.Teman-teman “Kos Fasya” atas canda tawa dan kebersamaan selama ini. 12.Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan naskah skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga untuk skripsi ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, sehingga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta bagi para pembaca.

Yogyakarta, September 2016


(11)

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 22 September 2016 Penulis


(12)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

PRAKATA ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 2

Bahan penelitian ... 2

Alat penelitian ... 2

Metode... 2

Determinasi tanaman ... 2

Pengumpulan bahan uji ... 3

Pembuatan infusa akar Eurycoma longifolia Jack ... 3


(13)

x

Pengukuran aktivitas antiinflamasi ... 3

Analisis hasil ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5

Hasil pengujian aktifitas antiinflamasi infusa akar Eurycoma longifolia Jack ... 6

KESIMPULAN ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN ... 11


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Akar dan infusa Eurycoma longifolia Jack ... 11

Lampiran 2. Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki mencit ... 12

Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Eurycoma longifolia Jack ... 13

Lampiran 4. Surat keterangan tanaman Eurycoma longifolia Jack... 14

Lampiran 5. Surat Ethical Clearance (EC) ... 15

Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper) ... 16

Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ... 17

Lampiran 8. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik ... 19

Lampiran 9. Perhitungan dosis ... 20

Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok kontrol negatif rentang 15 dan 30 menit ... 23

Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan standard error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit ... 24

Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji Scheffe nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit ... 26


(15)

xii

Lampiran 13. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack ... 28 Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE) pada uji

antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack ... 29 Lampiran 15. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji Scheffe nilai AUC total

pada semua kelompok uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack ... 32


(16)

xiii Abstrak

Eurycoma longifolia Jack merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi yang dihasilkan oleh infusa akar Eurycoma longifolia Jack (IAEL) terhadap udema kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%, serta untuk mengetahui persentase penghambatan inflamasi dari IAEL.

Sebanyak dua puluh lima ekor mencit akan dikelompokan menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kelompok kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak dengan dosis 4,48 mg/kg BB, kelompok II merupakan kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest dengan dosis 25 g/kg BB, kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok perlakuan yang diberikan IAEL dengan dosis masing-masing 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara peroral. Lima belas menit kemudian, kaki belakang mencit diinjeksikan dengan larutan karagenin 1% secara subplantar. Udema diukur menggunakan jangka sorong digital selama enam jam. Analisis hasil dilakukan dengan menghitung nilai AUC yang selanjutnya digunakan untuk menghitung persen penghambatan inflamasi. Hasil dianalisis secara statistik menggunakan Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan ANOVA dan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa IAEL memiliki aktivitas antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh IAEL pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/g BB secara berturut-turut adalah 24,95; 21,87; dan 29,92%.


(17)

xiv Abstract

Eurycoma longifolia Jack is one of the plants that have potential anti-inflammatory effect. This study aims to observe the anti-anti-inflammatory effect by infusion roots of Eurycoma longifolia Jack (IAEL) using carragenaan-induced paw edema in mice as animal model and to determine the percentage inhibition of inflammation of IAEL.

Twenty-five mice will be grouped into five treatment groups. Group I represents the positive control group were given diclofenac sodium at dose 4.48 mg/kg, group II is the negative control group were given distilled water at a dose of 25 g/kg, group III, IV, and V is the treatment group were given IAEL was given at dose of 0.83; 1.67; and 3.33 g/kg BW orally. Fifteen minutes later, the hind paw of mice were injected carragenaan 1%. Edema was measured using a digital caliper for six hours. Analysis of the results is done by calculating the AUC values were then used to calculate the percent inhibition of inflammation. The results were statistically analyzed using the Shapiro-Wilk, followed by ANOVA and Scheffe test with a level of 95%.

The results showed that IAEL has anti-inflammatory activity. Percent inhibition of inflammation by IAEL at doses of 0.83; 1.67; and 3.33 mg/g BW respectively is 24.95; 21.87; and 29.92%.


(18)

1

Inflamasi merupakan respon protektif terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, agen kimia berbahaya, atau agen mikrobiologi (Kumar dkk., 2013). Pemberian obat antiinflamasi Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) sering digunakan untuk mengobati gejala inflamasi, namun pengobatan dengan obat ini dapat disertai dengan efek samping seperti kerusakan gastrointestinal dan disfungsi platelet (Aygun dkk., 2012). Selain penggunaan obat-obat sintetik digunakan pula pengobatan alternatif dengan obat-obat tradisional. Dewasa ini, penggunaan obat tradisional semakin diminati karena maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature). Kecenderungan untuk kembali ke alam membuat masyarakat memilih menggunakan obat alami yang diyakini tidak memiliki efek samping seperti obat kimia, dan harga yang lebih terjangkau daripada obat sintetik (Hernani, 2011).

Eurycoma longifolia Jack adalah salah satu tanaman yang memiliki potensi antiinfamasi. Pada E. longifolia Jack terdapat beberapa senyawa bioaktif, seperti eurycomalide, eurycomalactone, 7α-hydroxyeurycomalactone, 5,6-dehydroeurycomalactone, eurycolactone, longilactone, 14,15β-dihydroxyklaieanone, 11-dehydroklaieanone, eurycomanone, 13,21-dehydroeurycomanone, 1-methoxycarbonyl-β-carboline, 9-hydroxycanthin-6-one, 9-methoxycanthin-6-one, 9,10-dimethoxycanthin-6-one, 3,5,6,7,8,3′,4′-heptamethoxyflavone (Tran dkk., 2014). Rasa pahit yang ditemukan pada akar E.longifolia Jack disebabkan oleh adanya kandungan utama, yaitu quassinoid (Fiaschetti dkk., 2010). Quassinoid merupakan senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai donor proton. Mekanisme kerja quassinoid adalah dengan melepaskan atom hidrogennya untuk meredam aktivitas oksidan. Selain itu, berperan dalam pemerangkap (scavenger) logam pembentuk radikal bebas (Adikusuma dan Bachri, 2014). Bagian tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah akar, dimana akar Eurycoma longifolia Jack kaya akan kandungan quassinoid.

Penelitian sebelumnya terkait akar E. longifolia Jack juga telah dibuktikan oleh Varghese dkk. (2012) yang melaporkan bahwa ekstrak akar Eurycoma longifolia Jack memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Widiyantoro (2014) melaporkan bahwa salah satu senyawa golongan quassinoid yaitu, eurycomasida dari fraksi etil asetat kulit batang pasak bumi (E. longifolia) memiliki aktifitas antiinflamasi dengan mereduksi radang akibat pemberian karagenin.


(19)

2

karagenin 1% secara subplantar pada telapak kaki belakang mencit. Bentuk sediaan yang digunakan adalah infusa yang menggunakan air sebagai penyarinya. Pertimbangan pemilihan bentuk sediaan infusa karena quassinoid yang terkandung dalam akar E. longifolia Jack merupakan senyawa glikosida yang lebih mudah larut dalam air namun kurang larut dalam pelarut organik (Supriyatna dkk., 2014). Oleh karena itu diharapkan senyawa glikosida tersebut dapat tersari secara optimal dalam sediaan infusa. Pertimbangan lainnya terkait pemilihan bentuk sediaan infusa pada penelitian ini karena menyesuaikan dengan penggunaan di masyarakat yang mudah dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi dan untuk mengetahui persentase penghambatan inflamasi dari infusa akar E. longifolia Jack (IAEL) yang diujikan pada hewan uji berupa mencit jantan galur Swiss.

METODE PENELITIAN Bahan

Akar E. longifolia Jack, mencit (Swiss) jantan umur 2-3 bulan, natrium-diklofenak dalam serbuk Cataflam® (Novartis) yang diperoleh dari apotek Kimia Farma

Yogyakarta, larutan NaCl fisiologis 0,9% diperoleh dari apotek K-24 Yogyakarta, karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.) dan aquadest.

Alat

Timbangan analitik Mettler Teledo®, Jangka Sorong Digital Caliper “Wipro”,

spuit injeksi oral, alat-alat gelas (labu ukur, pengaduk, beaker glass, gelas ukur), ayakan dengan nomor 40 dan 50, alat untuk membuat infusa (panci enamel, pengaduk, kain flannel, termometer, heater).

Metode

Determinasi tanaman Eurycoma longifolia Jack

Determinasi tanaman E. longifolia Jack dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta


(20)

3

Akar E. longifolia Jack diperoleh dari CV. Merapi Farma, Yogyakarta.

Pembuatan IAEL

Serbuk kering akar E. longifolia Jack ditimbang dan ditambahkan aquadest sebanyak 100 mL. Setelah itu, dipanaskan pada suhu 90oC dan dijaga tetap dalam suhu tersebut selama 15 menit. Waktu 15 menit dihitung ketika suhu campuran mencapai 90oC. Setelah 15 menit, campuran tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flannel kemudian ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa akar E. longifolia Jack yang diinginkan (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010).

Dosis IAEL yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB. Kontrol positif yang digunakan adalah natrium diklofenak dengan dosis 4,48 mg/kg BB (data terlampir). Kontrol negatif yang digunakan adalah aquadest dengan dosis 25g/kg BB. Karagenin 1% digunakan sebagai zat inflamatogen.

Preparasi hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah mencit galur Swiss sebanyak 25 ekor, jenis kelamin jantan, umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 g. Sebelum digunakan, hewan uji dipuasakan selama 18-24 jam dan hanya diberikan air minum. Hewan uji diadaptasikan di lingkungan tempat penelitian selama 18-24 jam. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dengan nomor referensi KE/FK/841/EC/2016.

Pengukuran aktivitas antiinflamasi

Pada penelitian ini digunakan 25 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif yang diberikan aquadest secara peroral. Kelompok II merupakan kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak secara peroral. Kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok perlakuan yang diberikan IAEL dengan dosis 0,83; 1,67, dan 3,33 g/kgBB. Setelah selang waktu tertentu, mencit diinjeksi dengan karagenin 1% secara subplantar. Udema yang terbentuk kemudian diukur menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam (Tjandrawinata dkk., 2014).


(21)

4

area dibawah kurva (AUC-Area Under Curve) yang merupakan selisih ketebalan udem pada telapak kaki mencit yang terinduksi karagenin 1%. Pehitungan nilai AUC menggunakan metode trapezoid yang ditunjukan dengan rumus sebagai berikut:

AUC0-x =( x t1-t0 ) + ( x t2-t0 ) + …. + ( x tn-tn-1 ) Keterangan:

AUC0-x = Area Under Curve dari ketebalan udema telapak kaki mencit pada menit ke-0

sampai menit ke-360

Cn– Cn-1 = Besarnya tebal udema dari menit ke-0 sampai menit ke-360

tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit ke-360 (Ikawati, Supardjan, Asmara, 2007).

Adanya aktifitas antiinflamasi dapat dilihat dari persen (%) penghambatan inflamasi.

Penghambatan inflamasi (%) = x 100 % Keterangan:

(AUC0-x)0 = AUC0-x rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada kelompok kontrol negatif (mm.menit)

(AUC0-x)n = AUC0-x rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit padamasing-masing hewan uji yang diberi senyawa uji dengan dosis sebesar n (mm.menit) (Ikawati, Supardjan, Asmara, 2007).

Analisis hasil

Hasil pengujian kemudian dianalisis secara statistik untuk membandingkan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol positif dan negatif. Penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Kemudian digunakan uji Scheffe untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna. Jika diperoleh nilai p<0,05 maka diartikan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data, jika diperoleh p>0,05 maka diartikan perbedaan tersebut tidak bermakna (Dahlan, 2008). Untuk mengolah data digunakan program komputer SPSS versi 22 dan Microsoft Excel.


(22)

5

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi dari IAEL dan melihat seberapa besar persen penghambatan inflamasi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induksi udema pada kaki belakang hewan uji menggunakan karagenin 1%. Udema yang terbentuk kemudian akan diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong digital. Alasan pemilihan metode induksi udema karena pengukurannya yang cepat, akurat, objektif, serta mudah dilakukan karena pengamatannya yang visible atau mudah diamati (Ma dkk., 2013). Karagenin dipilih sebagai zat inflamatogen karena memiliki manfaat khusus sebagai senyawa iritan yang digunakan pada pengujian obat antiinflamasi dan merupakan senyawa penginduksi inflamasi akut pada hewan uji tanpa menyebabkan kerusakan pada kaki hewan uji yang meradang (Necas dan Bartosikova, 2013).

Mekanisme aksi karagenin sebagai senyawa penginduksi inflamasi sinergis dengan beberapa mediator inflamasi seperti bradikinin, serotonin, histamin, prostaglandin, leukotrien, dan agen kemotaktik. Karagenin menginduksi udema dengan 2 fase yaitu: fase awal merupakan fase pelepasan histamin, serotonin, dan bradikinin. Fase akhir dihubungkan dengan pelepasan prostaglandin dan adanya induksi siklooksigenase (COX-2) yang meningkatkan permeabilitas vaskular dan infiltrasi neutrofil yang menghasilkan radikal bebas yang dapat menimbulkan udema, terjadinya peradangan lokal atau sistemik dikaitkan dengan peningkatan sitokin pro-inflamasi TNF-α, IL-1, dan IL-6 (Necas dan Bartosikova, 2013).

Penelitian mengenai E. longifolia Jack juga diakukan oleh Tran dkk. (2014) yang mengisolasi kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak metanol akar E. longifolia Jack kemudian dari senyawa biokatif yang didapatkan selanjutnya dilihat penghambatan NF-kB dengan menggunakan sel HEK-293/NF-kB-luc. Penghambatan NF-kB digambarkan dari nilai IC50 pada masing-masing senyawa. Hasil menunjukan bahwa ekstrak metanol akar E. longifolia Jack mengandung beberapa senyawa bioaktif, diantaranya eurycomalactone, 14,15β-dihydroklaieanone, dan 13,21-dehydroeurycomanone yang terbukti berpotensi dalam menghambat NF-kB. Penghambatan ditunjukan dari nilai IC50 yang didapat berkisar pada range µM. Penelitian lainnya juga dibuktikan oleh Hajjouli dkk. (2014) yang melihat aktivitas dari eurycomanone dan eurycomanol yang terkandung dalam akar E. longifolia Jack dalam menghambat TNFα dan aktifasi jalur NF-kB pada sel Jurkat dan K-562.


(23)

6

Keterangan:

: kontrol negatif aquadest dosis 25 g/kg BB mencit

: kontrol positif cataflam dosis 4,48 mg/kg BB mencit

: IAEL dosis 0,83 g/kg BB mencit

: IAEL dosis 1,67 g/kg BB mencit

: IAEL dosis 3,33 g/kg BB mencit

eurycomanone dan eurycomanol. Hasil penelitian menunjukan bahwa eurycomanone lebih aktif dibanding eurycomanol, hal ini terbukti dari nilai IC50 eurycomanone yang lebih rendah dibanding eurycomanol.

Bentuk sediaan yang dipilih adalah infusa menggunakan air sebagai penyarinya. Alasan pemilihan bentuk sediaan infusa juga diperkuat dengan pustaka yang mengatakan bahwa quassinoid yang terkandung dalam akar E. longifolia Jack memiliki kelarutan dalam air yang baik, sehingga diharapkan quassinoid yang tersari juga semakin optimal. Quassinoid merupakan senyawa glikosida yang lebih mudah larut dalam air namun kurang larut dalam pelarut organik (Supriyatna dkk., 2014). Selain itu pertimbangan lain terkait pemilihan bentuk sediaan infusa pada penelitian ini karena menyesuaikan dengan penggunaan di masyarakat yang mudah dan sederhana, bentuk sediaan infusa juga dianggap cocok untuk pemberian obat tradisional.

Hasil pengujian aktifitas antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack

Digunakan tiga peringkat dosis IAEL untuk pengujian aktifitas antiinflamasi pada mencit jantan galur Swiss, yaitu 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB. Kontrol positif yang digunakan adalah natrium diklofenak 4,48 mg/kg BB (data terlampir), sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah aquadest 25 g/kg BB yang diberikan secara peroral kemudian setelah selang waktu 15 menit hasil orientasi (data terlampir) diinjeksikan larutan karagenin 1% secara subplantar. Pengujian dilakukan dengan mengukur tebal udem akibat pemberian karagenin 1% pada kaki belakang mencit selama 6 jam. Hasil pengujian aktifitas antiinflamasi ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Kurva rata-rata volume udem kaki mencit yang diinduksi karagenin 1% selama 6 jam pengamatan pada pengujian aktivitas antiinflamasi IAEL.


(24)

7

yang paling tinggi diantara dengan kurva lainnya, kurva yang terbentuk pada kontrol negatif akan dijadikan pembanding untuk selanjutnya dibandingkan dengan kurva kelompok kontrol positif dan perlakuan. Kelompok kontrol positif memiliki profil kurva yang paling rendah jika dibandingkan dengan kurva lainnya. Kelompok perlakuan IAEL dosis 0,83; 1,67 dan 3,33 g/kg BB memiliki kurva yang berada diantara kurva kelompok kontrol negatif dan kurva kelompok kontrol positif. Tabel 1 menunjukan hasil penelitian berupa nilai AUC, %PI, dan hasil analisa statistik pada tiap kelompok.

Tabel 1. Rata-rata AUC, %PI, serta hasil analisis Scheffe pada masing-masing kelompok pada pengujian aktivitas antiinflamasi IAEL.

Kelompok Rata-rata AUC (mm.menit)

( ± SE)

Persentase penghambatan inflamasi (%) Perbandingan dengan kontrol negatif Perbandingan dengan kontrol positif Kontrol negatif

(aquadest 25 g/kg BB)

446,19 ± 2,60 0 - BB

Kontrol positif (Na-diklofenak 4,48

mg/kg BB)

255,88 ± 7,50 42,65 BB -

IAEL 0,83 g/kg BB 334,86 ± 5,60 24,95 BB BB

IAEL 1,67 g/kg BB 348,59 ± 6,16 21,87 BB BB

IAEL 3,33 g/kg BB

312,70 ± 4,68 29,92 BB BB

Tabel 1 menunjukan nilai AUC pada masing-masing kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan tiga peringkat dosis IAEL didapatkan nilai AUC secara berturut-turut sebesar 446,19; 255,88; 334,86; 348,59; dan 312,70. Nilai AUC kelompok perlakuan berada di antara nilai AUC pada kontrol negatif dan positif. Dimana kemampuan mengurangi tebal udema pada kelompok perlakuan lebih besar dibandingkan dengan kontrol negatif, namun masih lebih kecil bila dibandingkan dengan kontrol positif.

Persentase penghambatan inflamasi dari IAEL dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB secara berturut-turut adalah 24,95; 21,87; dan 29,92%. Kontrol positif yaitu, natrium diklofenak mampu mengurangi tebal udema sebesar 42,65%. Hasil analisis statistik digunakan untuk membandingkan antara kelompok perlakuan dengan kontrol positif dan negatif. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa semua kelompok perlakuan dosis IAEL


(25)

8

semua kelompok perlakuan dosis IAEL memiliki aktifitas antiinflamasi dalam mengurangi tebal udema yang terbentuk dibuktikan dengan nilai persen penghambatan inflamasi yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok perlakuan dosis IAEL (tabel 1). Hasil statistik juga menunjukan bahwa semua kelompok perlakuan dosis IAEL memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif. Hal ini menunjukan bahwa kelompok perlakuan dosis IAEL memiliki aktifitas dalam menghambat inflamasi, namun efeknya berada dibawah kontrol positif (tabel 1).

Hasil penelitian menunjukan bahwa IAEL terbukti memiliki aktifitas antiinflamasi Hal ini didukung oleh pustaka yang menyebutkan bahwa E. longifolia Jack memiliki aktifitas antiinflamasi dengan menghambat aktivasi jalur NF-kB, dimana penghambatan jalur NF-kB merupakan target utama dari aktivitas antiinflamasi. Disamping itu juga E. longifolia Jack yang mengandung senyawa quassinoid, dimana quassinoid memiliki potensi antiinflamasi dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin. Prostaglandin merupakan salah satu mediator inflamasi, dimana biosintesisnya berlangsung dengan bantuan radikal bebas. Jika radikal bebas tidak ditangkap maka biosintesis prostaglandin akan terus berjalan dan menyebabkan terjadinya inflamasi (Wulandari dan Hendra, 2011).

KESIMPULAN

1. IAEL memiliki aktifitas antiinflamasi pada mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.

2. Persentase penghambatan inflamasi oleh IAEL pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB berturut-turut adalah 24,95; 21,87; dan 29,92%.


(26)

9

Adikusuma, W., dan Bachri, M.S., 2014. Efek Hepatoprotektif Serbuk Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Dilihat Dari Aktivitas SGPT-SGOT Tikus Jantan Yang Diinduksi CCl4. Pharmaciana, 4 (2), 165-170.

Aygun, D., Kaplan, S., Odaci, E., Onger, M.E., dan Altunkaynak, M.E., 2012. Toxicity of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs: A Review of Melatonin and Diclofenac Sodium Association. Histology Histopatology, 27, 417-436.

Dahlan, M.S., 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta, 53-58.

Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima, Edisi ke-1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, 3.

Djunarko, I., Donatus, I.A., dan Noni, 2003. Pengaruh Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Daya Antiradang Diklofenak pada Mencit Jantan, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 1, 10-17.

Fiaschetti, G., Grotzer, M., Shalaby, T., Castelletti, D., Arcaro, A., 2010. Quassinoids: From traditional drugs to new cancer therapeutics. Curr. Med. Chem., 18, 316– 328.

Hajjouli, S., Chateauvieux, S., Teiten, M.H., Orlikova, B., Schumacher, M., Dicato, M., Choo, C.Y., Diederich, M., 2014. Eurycomanone and Eurycomanol from Eurycoma longifolia Jack as Regulators of Signaling Pathways Involved in Proliferation, Cell Death and Inflammation. Molecules, 19, 14649-14665.

Harmita, dan Radji, M., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 66-67.

Hernani, 2011. Pengembangan Biofarmaka Sebagai Obat Herbal Untuk Kesehatan. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 7, 20-29.

Ikawati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007. Pengaruh Senyawa Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilakasis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin. Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 34-36.

Kumar, S., Bajwaa, B.S., Kuldeep, S., dan Kalia, A.N., 2013. Anti-Inflammatory Activity of Herbal Plants:A Review, International Journal Of Advances In Pharmacy, Biology And Chemistry, 2, 272-281.


(27)

10

Methylcyclopentadocanone on Edema Models in Mice. Int. J. Mol. Sci., 14, 23980-23992.

Manurung, D.Y.S., 2013, Efek Antiinflamasi Infusa Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013. Carragenan: a review. Veterinarni Medicina, 58,

187-205.

Supriyatna, Moelyono, M.W., Iskandar, Y., Febriyanti, R.M., 2014. Prinsip Obat Herbal: Sebuah Pengantar Untuk Fitoterapi. Edisi ke-1, Deepublish, Yogyakarta, 31. Tjandrawinata, R. R., Djunarko, I., Fenty, dan Hendra, P., 2014. Anti-Inflammation Effects

of Bioactive Fraction DLBS0533 Containing Phaleria Marcocarpa and Nigella Sativa on Animal Model. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 7, 408-411.

Tran, T.V.A., Malainer, C., Schwaiger, S., Atanasov, A.G., Heiss, E.H., Dirsch, V.M., Stuppner, H., 2014. NF-kB Inhibitors from Eurycoma longifolia. J. Nat. Prod., 77, 483–488.

Varghese, C.P., Ambrose, C., Jin, S.C., Lim, Y.J., dan Keisaban, T., 2012. Antioxidant and Anti-inflammatory Activity of Eurycoma longifolia Jack, A Traditional Medicinal Plant in Malaysia. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Nanotechnology, 5(4), 1875-1878.

Widiyantoro, A., 2014, Metabolit Sekunder Prospektif Dari Famili Simaroubaceae. Jurnal Penelitian Saintek, 19 (2), 14-22.

Williamson, S.M., Okpako,D.T., dan Evans, F.J., 1996. Pharmacological Method in Phytotherapy Research Volume 1 : Selection, Preparation, and Pharmacologycal Evaluation of Plant Material, John Willey and Sons Ltd., England, 131-136. Wulandari, D., dan Hendra P., 2011, Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga tanarius L.


(28)

11 LAMPIRAN

Lampiran 1. Akar Eurycoma longifolia Jack dan infusa Eurycoma longifolia Jack

Gambar 2. Akar dan serbuk Eurycoma longifolia Jack


(29)

12

Lampiran 2. Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki mencit

Gambar 4. Udema pada kaki belakang mencit dan pemberian infusa secara peroral

Gambar 5. Pengukuran udema pada kaki belakang mencit menggunakan jangka sorong digital.


(30)

13


(31)

14 Lampiran 4. Surat keterangan tanaman


(32)

15 Lampiran 5. Surat Ethical Clearance (EC)


(33)

16


(34)

17

Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air dan cara penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack


(35)

(36)

19

Lampiran 8. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik


(37)

20 Lampiran 9. Perhitungan dosis

a. Dosis aquadest

Perhitungan dosis untuk aquadest dengan menetapkan ½ dari volume maksimal yaitu 0,5 ml. Berat jenis aquadest adalah 1 g/ml. Dosis aquadest yang digunakan adalah 25 g/kg BB mencit. Perhitungan dosis untuk aquadest adalah sebagai berikut:

D x BB = C x V

D x 20 g = 1000 mg/ml X 0,5 ml D = 25 mg/g = 25 g/kg BB mencit b. Dosis karagenin

Dosis karagenin yang digunakan mengacu pada penelitian Williamson dkk. (1996) yang menggunakan konsentrasi 1% dalam pelarut NaCl fisiologis 0,9% kemudian diinjeksikan secara subplantar pada telapak kaki belakang mencit sebanyak 0,05 ml. Bobot mencit adalah 20 g. Diperoleh dosis karagenin 25 mg/kg BB mencit.

D x BB = C x V

D x 20 g = 10 mg/ml x 0,05 ml D = 0,0025 mg/g = 25 mg/kg BB c. Dosis natrium diklofenak

Terdapat dua dosis natrium diklofenak yang digunakan, yaitu dosis 4,48 dan 9,1 mg/kg BB.


(38)

21

- Dosis 4,48 mg/kg BB, mengacu pada penelitian Djunarko, Donatus, dan Noni (2003) dimana dosis diklofenak untuk tikus 250 g adalah 40 mg/kg BB. Perhitungan dosis diklofenak adalah sebagai berikut:

=

X = = 32 mg/kg BB

Selanjutnya mengkonversi dosis tikus 200g ke mencit 20g. Faktor konversi adalah sebesar 0,14 (Harmita dan Radji, 2008), sehingga diperoleh:

Dosis = 0,14 x 32 mg/kg BB = 4,48 mg/kg BB

- Dosis 9,1 mg/kg BB, mengacu pada penelitian Manurung (2011). Perhitungan dosis dikofenak adalah sebagai berikut:

Dosis diklofenak untuk manusia dengan BB 50 kg adalah 50 mg, maka dosis untuk manusia dengan BB 70 kg adalah 70 mg. konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 20 g adalah sebesar 0,0026, sehingga dosis untuk mencit 20 g adalah:

Dosis diklofenak = 0,0026 x 70 mg

= 0,182 mg/20 g BB mencit = 9,1 mg/kg BB mencit

Berdasarkan hasil orientasi, didapatkan bahwa dosis diklofenak yang digunakan adalah 4,48 mg/kg BB mencit dengan selang waktu 15 menit, hal ini dikarenakan dosis dan selang waktu tersebut dapat menurunkan tebal udema pada kaki belakang mencit secara berarti.


(39)

22 d. Dosis infusa akar Eurycoma longifolia Jack

Penetapan peringkat dosis infusa akar Eurycoma longifolia Jack berdasarkan pada:

1) Bobot tertinggi mencit adalah 30 g

2) Pemberian infusa akar Eurycoma longifolia Jack menggunakan volume maksimal pemberian secara peroral (1 ml)

3) Konsentrasi infusa akar Eurycoma longifolia Jack yang digunakan yaitu 10% (serbuk dapat terendam sempurna dalam air)

Penetapan dosis tertinggi infusa akar Eurycoma longifolia Jack, yaitu : D x BB = C x V

D x 30 g = 10g/100mL x 1 ml D x 30 g = 100 mg/ml x 1 ml D = 3,33 mg/g BB

= 3,33 g/kg BB

Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis 3,33 g/kg BB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis yaitu 3,33 g/kg BB, 1,67 g/kg, dan 0,83 g/kg BB.


(40)

23

Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok kontrol negatif rentang 15 dan 30 menit


(41)

24

Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan standard error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit


(42)

(43)

26

Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji Scheffe nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit


(44)

27 AUC Scheffe


(45)

28

Lampiran 13. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack


(46)

29

Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE) pada uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack


(47)

(48)

(49)

32

Lampiran 15. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji Scheffe nilai AUC total pada semua kelompok uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack Uji Homogenitas


(50)

33 AUC Scheffe


(51)

34

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi Infusa Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap Indriyani Permatasari, lahir di Cirebon pada tanggal 1 Mei 1996, merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Hartanto Hartawan dan Legi Anis Yohana. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Kristen BPK Penabur Jamblang (2000-2001), pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Arjawinangun (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Kristen 1 BPK Penabur Cirebon (2007–2010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kristen BPK Penabur Cirebon (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada Tahun 2013. Semasa diperkuliahan, penulis mendapat beasiswa Bantuan Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik dari Dikti (2014). Penulis terlibat dalam berbagai kepanitiaan, antara lain menjadi anggota divisi humas pada acara Pharmacy Badminton Cup (2013), anggota divisi acara pada Cara Belajar Ibu Aktif (2014), anggota divisi acara pada Komisi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (2015), sekertaris pada Pharmacy 3 ON 3 (2015), dan anggota divisi acara Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan XXX Universitas Sanata Dharma (2016). Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Farmakologi-Toksikologi (2015-2016).


(1)

29

Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE) pada uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack


(2)

(3)

(4)

32

Lampiran 15. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji Scheffe nilai AUC total pada semua kelompok uji antiinflamasi infusa akar E. longifolia Jack Uji Homogenitas


(5)

33 AUC Scheffe


(6)

34

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi Infusa Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap Indriyani Permatasari, lahir di Cirebon pada tanggal 1 Mei 1996, merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Hartanto Hartawan dan Legi Anis Yohana. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Kristen BPK Penabur Jamblang (2000-2001), pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Arjawinangun (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Kristen 1 BPK Penabur Cirebon (2007–2010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kristen BPK Penabur Cirebon (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada Tahun 2013. Semasa diperkuliahan, penulis mendapat beasiswa Bantuan Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik dari Dikti (2014). Penulis terlibat dalam berbagai kepanitiaan, antara lain menjadi anggota divisi humas pada acara Pharmacy Badminton Cup (2013), anggota divisi acara pada Cara Belajar Ibu Aktif (2014), anggota divisi acara pada Komisi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (2015), sekertaris pada Pharmacy 3 ON 3 (2015), dan anggota divisi acara Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan XXX Universitas Sanata Dharma (2016). Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Farmakologi-Toksikologi (2015-2016).