Uji efek analgesik dekokta akar eurycoma longifolia jack pada mencit betina galur swiss terinduksi asam asetat.
UJI EFEK ANALGESIK DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
Monita Natalia Siregar
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan
dekokta akar Eurycoma longifolia Jack terhadap efek analgesik pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat 1%. Penelitian ini merupakan jenis penelitan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 25 ekor mencit dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I diberikan dosis aquadest 0,025 mg/kgBB, kelompok II diberikan suspensi asetosal dosis 91 mg/kgBB, kelompok III-V diberikan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dengan dosis 0,83; 1,67; 3,33 g/kgBB. Geliat diamati setiap 5 menit selama 1 jam. Hasil kemudian dianalisis dengan menggunakan metode uji Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data. Pada penelitian ini digunakan uji Kruskal-Wallis karena data tidak terdistribusi normal. Setelah itu dilakukan juga uji Post Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda bermakna menggunakan Mann-Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki efek analgesik terhadap mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat. Efek analgesik yang dihasilkan oleh dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki persen proteksi 86,60% dan perubahan persen proteksi 19,93%.
(2)
ABSTRACT
This study was to determine the effect of the preparation decoction of Eurycoma longifolia Jack root of the analgesic effect in female mice Swiss strain induced 1% acetic acid. This study is a purely experimental design with direct samling design using 25 mice were divided into 5 groups. The first group was given a dose of aquadest 0,025 mg/kgBB, the second group was given a dose asetosal suspension 91 mg/kgBB, group III-V given decoction roots of Eurycoma longifolia Jack with a dose of 0,83; 1,67; 3,33 g/kgBB. Wringthings were observed every 5 minutes for 1 hour. The results are then analyzed using the Shapiro-Wilk test to see the distribution of the data. In this study, the Kruskal-Wallis test was used because the data were not normally distributed. After that Post Hoc test to determine which groups differed significantly using the Mann-Whitney.
The results of this study indicate that the decoction of Eurycoma longifolia Jack roots dose of 3,33 g/kgBB have an analgesic effect on female mice Swiss strain induced acetic acid. Analgesic effect produced by the roots of Eurycoma longifolia Jack decoction dose 3,33 g/kgBB had 86.60% percent protection and 19.93% change in percent protection.
(3)
UJI EFEK ANALGESIK DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Monita Natalia Siregar NIM : 138114151
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
HALAMAN JUDUL
UJI EFEK ANALGESIK DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Monita Natalia Siregar NIM : 138114151
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau. Dia tidak akan membiarkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah
hati (Ulangan 31:8)
Saya persembahkan skripsi ini untuk… Bapa, Tuhan Yesus, dan Roh Kudus yang selalu menguatkan dan memimpin
setiap langkah hidup saya Bapak, Mama, dan Kakak yang selalu mendukung didalam doa. Teman-teman yang selalu menemani, mengingatkan, dan menyemangati, Almamaterku Universitas Sanata Dharma
(8)
(9)
vi
PRAKATA
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkat, penguatan, pimpinan dan kasih yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI EFEK ANALGESIK DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT” sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyeleseaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selalu Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen pembimbing utama skripsi ini atas segala kesabaran untuk selalu memberi masukan, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun untuk penelitian ini.
4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun untuk penelitian ini.
5. Ibu Agustina Setiawati M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing akademik penulis atas pendampingan, pengarahan, dukungan kepada penulis selama ini. 6. Pak Heru, Pak Parjiman, dan Pak Kayat selaku laboran atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan serta dinamika di laboratorium selama melakukan penelitian.
7. Bapak, Mama, dan Kakak terkasih atas kasih sayang yang begitu besar yang selalu mendukung, memotivasi, mengingatkan, dan senantiasa mendoakan. 8. Teman-teman seperjuangan, sejak awal penelitian hingga akhir Eurycoma
longifolia Jack, Indriyani Permatasari, Jessy Florensia, Putu Ririn Andreani, Bernadetha Maria Estika Pangestuti, dan Wina Susana atas perjuangan, semangat, bantuan, pengertian, kesabaran, dan suka-duka yang telah dilewati bersama selama penelitian.
9. Teman-teman tercinta, Maria, Tya, Hesti, Aven, Herna, Nilla, Ivana, Eva, Cindy yang selalu menyemangati dan memberikan pengertian.
10. Teman-teman FSM D dan FST angkatan 2013 atas dinamika dan kebersamaan yang terjalin.
11. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis namun tidak dapat disebutkan satu-persatu.
(10)
vii
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis masih menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pihak mahasiswa, lingkungan akademis, masyarakat serta turut berperan serta dalam memperkaya pemkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kefarmasian.
Yogyakarta, 26 Agustus 2016
(11)
viii
(12)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v
PRAKATA ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
PENDAHULUAN ... 1
METODE PENELITIAN ... 2
Pembuatan dekokta akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) ... 2
Uji aktivitas analgesik dekokta akar pasak bumi ... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 3
Kontrol Negatif Aquadest 0,025 mg/kgBB ... 3
Kontrol positif asetosal 91mg/kgBB ... 3
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB ... 5
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB ... 5
Perbandingan antar kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB; 1,67 g/kgBB; dan 3,33 g/kgBB ... 6
Efek analgesik dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB ... 6
KESIMPULAN ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 8
LAMPIRAN ... 10
(13)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Akar Eurycoma longifolia Jack dan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 10 Lampiran 2. Proses pengamatan uji analgesik dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 11 Lampiran 3. Surat Keterangan Eurycoma longifolia Jack ... 12 Lampiran 4. Surat Ethical Clearance dari Fakultas Kedokteran UGM ... 13 Lampiran 5. Sertifikat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ... 14 Lampiran 6. Surat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack menggunakan metode uji gravimetri ... 15 Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik ... 16 Lampiran 8. Perhitungan dosis ... 17 Lampiran 9. Hasil analisis statistik jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian ... 18 Lampiran 10. Hasil analisis statistik uji efek analgesik dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 20 Lampiran 11. Hasil uji statistika persen proteksi geliat pada perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 26 Lampiran 12. Hasil uji statistika perubahan persen proteksi geliat pada perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 31
(14)
xi
UJI EFEK ANALGESIK DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS TERINDUKSI ASAM ASETAT
Monita Natalia Siregar
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan
dekokta akar Eurycoma longifolia Jack terhadap efek analgesik pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat 1%. Penelitian ini merupakan jenis penelitan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 25 ekor mencit dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I diberikan dosis aquadest 0,025 mg/kgBB, kelompok II diberikan suspensi asetosal dosis 91 mg/kgBB, kelompok III-V diberikan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dengan dosis 0,83; 1,67; 3,33 g/kgBB. Geliat diamati setiap 5 menit selama 1 jam. Hasil kemudian dianalisis dengan menggunakan metode uji Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data. Pada penelitian ini digunakan uji Kruskal-Wallis karena data tidak terdistribusi normal. Setelah itu dilakukan juga uji Post Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda bermakna menggunakan Mann-Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki efek analgesik terhadap mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat. Efek analgesik yang dihasilkan oleh dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki persen proteksi 86,60% dan perubahan persen proteksi 19,93%.
(15)
xii
ABSTRACT
This study was to determine the effect of the preparation decoction of Eurycoma longifolia Jack root of the analgesic effect in female mice Swiss strain induced 1% acetic acid. This study is a purely experimental design with direct samling design using 25 mice were divided into 5 groups. The first group was given a dose of aquadest 0,025 mg/kgBB, the second group was given a dose asetosal suspension 91 mg/kgBB, group III-V given decoction roots of Eurycoma longifolia Jack with a dose of 0,83; 1,67; 3,33 g/kgBB. Wringthings were observed every 5 minutes for 1 hour. The results are then analyzed using the Shapiro-Wilk test to see the distribution of the data. In this study, the Kruskal-Wallis test was used because the data were not normally distributed. After that Post Hoc test to determine which groups differed significantly using the Mann-Whitney.
The results of this study indicate that the decoction of Eurycoma longifolia Jack roots dose of 3,33 g/kgBB have an analgesic effect on female mice Swiss strain induced acetic acid. Analgesic effect produced by the roots of Eurycoma longifolia Jack decoction dose 3,33 g/kgBB had 86.60% percent protection and 19.93% change in percent protection.
(16)
1
PENDAHULUAN
Nyeri menjadi gangguan universal yang menyedot perhatian dan biaya yang besar, serta menjadi tantangan tenaga kesehatan untuk memberi dukungan terhadap mereka yang menderita nyeri (Muchlisin dkk., 2013). Rasa nyeri merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang otot (Tjay dan Raharja, 2007). Penanganan nyeri dapat diatasi dengan obat analgesik. Analgesik merupakan zat-zat yang dapat menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
Rasa nyeri dapat timbul karena adanya radikal bebas yang jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Ketika radikal bebas menyerang dapat menyebabkan kerusakan pada membrane sel yang kemudian dapat melepaskan mediator-mediator nyeri seperti prostaglandin, bradikinin, serotonin (Tjay dan Raharja, 2007). Analgesik dapat berasal dari tanaman obat yang telah terbukti dan dipercaya memiliki efek anti nyeri (Katno dan Pramono, 2005).
Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan salah satu tumbuhan herba yang banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang banyak mengandung alkaloid, saponin, dan quassinoid (Tran et al., 2014).
Telah dilaporkan oleh Tran et al. (2014) ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack mengurangi aktivitas transkripsi NF-κB pada uji sel berbasis luciferase, dan quassinoid termasuk eurycomalactone, eurycomanone, 14,15β -dihydroklaieanone, dan 13,21-dehydroeurycomanine teridentifikasi dan berpotensial sebagai inhibitor NF-κB. Menurut Sun et al. (2006) penghambatan NF-κB telah digunakan untuk melemahkan keadaan nyeri kronis. Aktivitas NF-κB pada sumsum tulang belakang dapat berkontribusi pada patogenesis nyeri neuropatik.
Varghese et al. (2013) melaporkan bahwa ekstrak akar Eurycoma longifolia Jack memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan dalam uji DPPH dan melindungi membran dari efek hemolitik saline hipotonik. Penelitian ini mengarah pada kesimpulan bahwa tanaman ini memiliki antioksidan dan potensi antiinflamasi.
Ekstrak air Eurycoma longifolia Jack mengandung quassinoid, terutama eurycomanone yang telah diketahui dalam konsentrasi rendah (Darise et al., 1982; Bedir et al., 2003). Quassinoid merupakan senyawa fenolik golongan glikosida yang larut di dalam air yang dapat berperan sebagai donor proton (Bedir et al., 2003). Mekanisme kerja quassinoid dengan memberikan elektron atau atom hidrogennya untuk menghambat mekanisme radikal bebas (free radical scavenger) (Hassan et al., 2015).
Berlebihnya Reactive Oxygen Species (ROS) di dalam tubuh akan mempengaruhi sensitisasi sentral. ROS menginisiasi faktor yang terlibat dalam sensitisasi sentral, bukan memicu mekanisme independen tambahan (Ali and Salter,
(17)
2
2001; Zhang et al., 2003), selain itu bisa mengaktifkan sel-sel tulang belakang, yang memiliki peranan penting dalam nyeri kronis. ROS mengaktivasi sel spinal glial dimana memerankan peran penting pada nyeri kronis (Raghavendra et al., 2003). Pemberian scavenger ROS dapat menurunkan ambang batas yang terjadi pada nyeri neuropatik (Kim et al., 2004).
Pada penelitian ini digunakan bentuk sediaan dekokta. Dekokta didefinisikan sebagai sediaan cair yang dapat dibuat dengan mengekstrak sediaan herbal dengan air pada suhu 90oC selama 30 menit (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010). Digunakan bentuk sediaan dekokta diharapkan lebih banyak menangkap senyawa quassinoid yang memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas dapat tertarik lebih banyak dan akhirnya dapat menghambat proses terjadinya nyeri, karena semakin lama sebuah proses diharapkan senyawa fitokimia yang dapat terambil semakin banyak (Cichoke, 2001). Selain itu dapat diaplikasikan dengan mudah di masyarakat karena sediaan dekokta cukup dengan memanaskan serbuk yang telah dilarutkan dengan air selama 30 menit.
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan adalah akar pasak bumi yang diperoleh dari CV Merapi Farma. Bahan kimia yang digunakan adalah asetosal (Merck), asam asetat glasial, CMC-Na, dan aquadest. Hewan uji yang digunakan merupakan mencit betina galur Swiss dengan berat badan antara 15-25 gram, umur 2-3 bulan dan dalam keadaan sehat. Alat yang digunakan meliputi mesin penyerbuk (Retsch), dan ayakan nomor 40 dan 50, seperangkat alat gelas berupa berupa beaker glass, gelas ukur, labu ukur, dan pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex Iwaki Glass®). Timbangan analitik Mettler Toledo®, stopwatch, spuit, panci dekokta, penangas air, statif, dan thermometer, alat timbagan elektrik, dan stopwatch.
Pembuatan dekokta akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack)
Serbuk akar Eurycoma longifolia Jack diayak dengan menggunakan ayakan nomor 40 dan 50. Konsentrasi dekokta yang dibuat adalah 10%. Pembuatan dekokta dengan melarutkan 5 gram serbuk akar pasak bumi ke dalam 50 ml aquadest dan dipanaskan selama 30 menit pada suhu 90oC.
Uji aktivitas analgesik dekokta akar pasak bumi
Sebanyak 25 ekor mencit dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok perlakuan masing-masing kelompok 5 ekor mencit. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi yang sama jauh dari kebisingan dan dihindarkan dari stress. Sebelum mendapat perlakuan, masing-masing kelompok dipuasakan selama 18-24 jam. Kelompok I (kontrol negatif) diberi aquadest 0,025mg/kgBB. Kelompok II (kontrol positif) diberi suspensi asetosal 91 mg/kgBB. Kelompok III-V berturut-turut diberi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dengan dosis berturut-turut 0,83; 1,67; 3,33 g/kgBB. Semua pemberian dilakukan secara peroral lalu diberikan asam asetat 1% secara i.p dengan selang waktu 5 menit (Young et al., 2005; Shanmugasundaram and Venkataraman, 2005). Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite
(18)
3
Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dengan nomor referensi KE/FK/841/EC/2016.
Aktivitas analgesik ditentukan dengan cara mengamati respon yang ditunjukkan dengan geliat. Stimulus nyeri menggunakan asam asetat dengan waktu pengukuran jumlah setiap 5 menit (Young et al., 2005) selama 1 jam, lalu dihitung % proteksi geliat menggunakan rumus:
dimana:
P = jumlah kumulatif geliat hewan uji perlakuan
K = jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif. Setelah itu dihitung juga perubahan % proteksi geliat menggunakan rumus:
dimana:
A = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan B = rata-rata % proteksi geliat pada kontrol positif
Hasil perhitungan tiap kelompok uji kemudian dibandingkan terhadap kelompok kontrol dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasak bumi merupakan salah satu tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan Malaysia, Kalimanta, dan Sumatera. Dekokta dari kulit akar atau kulit kayunya diminum untuk mengobati diare, demam, pendarahan, dan hipertensi. Terutama pada bagian akar Eurycoma longifolia Jack mengandung banyak senyawa kimia termasuk alkaloid, quassinoid, quassinoid diterpenoid, eurycomaside, eurycomalactone, laurycolantone, atau eurycomalactona (Morita et al., 1993; Ang et al., 2002; Bedir et al., 2003).
Kontrol Negatif Aquadest 0,025 mg/kgBB
Pada kelompok negatif aquadest memiliki jumlah rata-rata geliat paling besar yaitu 58,2±1,0 dan nilai persen proteksi yang paling kecil 0,0±1,7 (Tabel 1) apabila dibandingkan dengan kontrol positif asetosal 91 mg/kgBB dan ketiga peringkat dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack. Rata-rata perubahan proteksi geliat ditunjukkan pada Tabel 1, di mana kontrol negatif memiliki perubahan rata-rata persen perubahan proteksi sebesar -100,0±2,3. Nilai negatif yang besar menunjukkan bahwa aquadest sebagai kontrol negatif dan pelarut dekokta akar Eurycoma longifolia Jack tidak memiliki kemampuan proteksi nyeri.
Kontrol positif asetosal 91mg/kgBB
Asetosal dipilih sebagai kontrol positif karena asetosal sudah terbukti sebagai obat analgesik yang dianggap efektif dalam menanggulangi rasa nyeri (Chyka et al., 2007). Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 91 mg/kgBB.Pada kelompok kontrol positif memiliki jumlah geliat 16,2±0,6 dan nilai
% proteksi geliat = (100 - [P/K x 100]) %
(19)
4
persen proteksi 72,2±1,0 yang berbeda bermakna dibangdingkan kontrol negatif aquadest yang memiliki jumlah geliat 58,2±1,0 dan persen proteksi 0,0±1,7 (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif mampu memberikan proteksi nyeri.
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB
Berdasarkan Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medika (1991) menyatakan bahwa adanya efek analgesik pada metode rangsang kimia ditunjukkan
dengan adanya kemampuan menghambat geliat ≥ 50% bila dibandingkan dengan kontrol negatif.
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB memiliki nilai rata-rata jumlah geliat 46,4±1,3 dan nlai persen proteksi 20,3±2,2 terlihat bahwa dekokta akar dosis 0,83 g/kgBB mampu memberikan proteksi nyeri dibanding dengan kontrol negatif aquadest. Dari Tabel 1 menunjukkan persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB terhadap kontrol negatif aquadest memberikan perbedaan bermakna, yang artinya dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB memiliki kemampuan dalam menghambat nyeri bila dibandingkan dengan kontrol negatif.
Jika dibandingkan dengan kontrol positif asetosal rata-rata jumlah geliat sebesar 16,2±0,6 dan nilai persen proteksi 72,2±1,0, pada Tabel 1 terlihat bahwa persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol positif. Adapun hasil perubahan persen proteksi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB -71,9±3,0 lebih rendah jika dibandingkan dengan asetosal (Tabel 1). Berdasarkan hasil analisis statistik perubahan persen proteksi perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol positif ini menyatakan bahwa Keterangan: * P<0,05 vs kontrol negatif
Tabel 1. Rata-rata kumulatif geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi setiap
kelompok perlakuan (n=5)
KELOMPOK Rata-rata jumlah geliat (X±SE) Rata-rata persen proteksi (X±SE) Rata-rata perubahan persen proteksi geliat (X±SE) Kontrol Positif Asetosal 91
mg/kgBB 16,2±0,6* 72,2±1,0* 0,0±1,4*
Kontrol Negatif Aquadest 0,025
mg/kgBB 58,2±1,0 0,0±1,7 -100,0±2,3
Dekokta Akar Pasak Bumi 0,83
g/kgBB 46,4±1,3* 20,3±2,2* -71,9±3,0* Dekokta Akar Pasak Bumi 1,67
g/kgBB 46,6±2,2* 19,9±3,7* -72,4±5,1* Dekokta Akar Pasak Bumi 3,33
(20)
5
perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB memiliki potensi penghambatan nyeri lebih rendah dari asetosal.
Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB memiliki persen proteksi 20,3±2,2 sehingga dosis ini tidak memiliki efek analgesik karena persen protesi yang kurang dari 50%.
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB memiliki nilai rata-rata jumlah geliat 46,6±2,2 dan nilai persen proteksi 19,9±3,7 terlihat bahwa dekokta akar dosis 1,67 g/kgBB mampu memberikan proteksi nyeri dibanding dengan kontrol negatif aquadest. Dari Tabel 1 menunjukkan persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB terhadap kontrol negatif aquadest memberikan perbedaan bermakna, yang artinya dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB memiliki kemampuan dalam menghambat nyeri.
Namun jika dibandingkan dengan kontrol positif asetosal rata-rata jumlah geliat sebesar 16,2±0,6 dan nilai persen proteksi 72,2±1,0, pada Tabel 1 terlihat bahwa persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol positif. Hal ini menunjukkan kemampuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB untuk menghambat nyeri lebih rendah daripada kontrol positif asetosal dosis 91 mg/kgBB. Hasil perubahan persen proteksi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB adalah -72,4±5,1 lebih rendah jika dibandingkan dengan asetosal (Tabel 1). Berdasarkan hasil analisis statistik perubahan persen proteksi perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol positif ini menyatakan bahwa perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB memiliki potensi penghambatan nyeri lebih rendah dari asetosal. Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB memiliki persen proteksi 19,9±3,7 sehingga dosis ini tidak memiliki efek analgesik karena persen protesi yang kurang dari 50%.
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki nilai rata-rata jumlah geliat 7,8±0,6 dan nilai persen proteksi sebesar 86,6±1,0 terlihat bahwa dekokta akar dosis 3,33 g/kgBB memiliki kemampuan dalam mengurangi geliat dibanding dengan kontrol negatif aquadest. Dari Tabel 1 menunjukkan persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB terhadap kontrol negatif aquadest memberikan perbedaan bermakna, yang artinya dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki kemampuan dalam menghambat nyeri.
Namun jika dibandingkan dengan kontrol positif asetosal rata-rata jumlah geliat sebesar 16,2±0,6 dan nilai persen proteksi 72,16±1,0, pada Tabel 1 terlihat
(21)
6
bahwa persen proteksi geliat dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol positif. Nilai perubahan persen proteksi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB sebesar 20,0±1,4 lebih tinggi jika dibandingkan dengan asetosal (Tabel 1II). Berdasarkan hasil analisis statistik perubahan persen proteksi perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol positif ini menyatakan bahwa perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki potensi penghambatan nyeri lebih besar dari asetosal. Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki persen proteksi 86,6±1,0 sehingga dosis ini memiliki efek analgesik karena persen protesi yang lebih dari 50%.
Perbandingan antar kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB; 1,67 g/kgBB; dan 3,33 g/kgBB
Pada uji Mann-Whitney perbandingan persen proteksi kelompok dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB dengan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB menunjukkan perbedaan tidak bermakna dimana artinya kemampuan dosis 0,83 g/kgBB dalam menghambat nyeri sebanding dengan dosis 1,67 g/kgBB, sedangkan dengan dosis 0,83 g/kgBB memiliki perbedaan bermakna dengan dosis 3,33 g/kgBB dimana hal ini menyatakan kemampuan dosis 3,33 g/kgBB lebih tinggi dalam menghambat nyeri dibandingkan dosis 0,83 g/kgBB (Tabel 1).
Persen proteksi kelompok dosis dosis 1,67 g/kgBB dengan dosis 3,33 g/kgBB memilik perbedaan yang bermakna (p<0,05) hal ini menyatakan kemampuan dosis 3,33 g/kgBB dalam menghambat nyeri lebih tinggi dibandingkan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 1,67 g/kgBB.
Berdasarkan Tabel 1 dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83 g/kgBB; 1,67 g/kgBB; 3,33 g/kgBB masing-masing memiliki persen proteksi berturut-turut 20,3±2,2; 19,9±3,7; dan 86,6±1,0 dari ketiga peringkat dosis yang memiliki efek analgesik hanya pada dosis 3,33 g/kgBB karena menunjukkan hasil
penghambatan geliat ≥ 50%.
Pada penelitian ini tidak dapat ditentukan dosis efektif 50% (ED50) dari sediaan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dikarenakan kurva dari dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack vs persen proteksi memiliki r sebesar 0,86 dimana memiliki arti bahwa garis yang terbentuk pada kurva tidak linear.
Efek analgesik dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB
Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki efek analgesik ini dikarenakan adanya kandungan senyawa quassinoid yang bekerja sebagai free radical scavenger, dimana ketika radikal bebas banyak terdapat didalam tubuh akan menyebabkan oksidasi protein, oksidasi lemak, dan kerusakan DNA.
Oksidasi lipid akan menyebabkan membran jauh lebih rentan terhadap peroksidasi. Peroksidasi asam lemak akan menghilangkan asam lemak dari
(22)
7
fosfolipid. Ketika proses ini terjadi maka akan terjadi kerusakan sel. Oksidasi protein dapat menyebabkan kehilangan gugus sulfidril dengan jumlah yang besar di samping itu modifikasi asam amino mengarah pada pembentukan karbonil dan gugus lainnya teroksidasi. Protein yang teroksidasi lebih rentan terhadap proteolysis dan akumulasi gugus protein karbonil, sehingga akan menyebabkan kerusakan sel. Ketika adanya Reactive Oxygen Species (ROS) di dalam tubuh akan merusak kemampuan sel untuk menghasilkan ATP, sehingga sel kekurangan energi dan akhirnya mati (Gambar 1) (Kehrer, 1993).
Quassinoid yang terdapat pada dekota akar Eurycoma longifolia Jack memiliki aktivitas sebagai antioksidan akan memberikan elektron atau atom hidrogennya untuk menghambat mekanisme radikal bebas (free radical scavenger) sehingga proses kerusakan sel akibat radikal bebas dapat dihambat (Varghese, 2013; Hassan et al., 2015). Selain itu menurut Tran et al. (2014) ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack mengurangi aktivitas transkripsi NF-κB pada uji sel berbasis luciferase, dan quassinoid termasuk eurycomalactone, eurycomanone, 14,15β -dihydroklaieanone, dan 13,21-dehydroeurycomanine teridentifikasi dan berpotensial sebagai inhibitor NF-κB. Menurut Sun et al. (2006) penghambatan NF-κB telah digunakan untuk mengurangi nyeri kronis. Aktivasi jalur NF-κB pada sumsum tulang belakang dapat menyebabkan nyeri neuropatik dan penekanan ekspresi protein NF-κB dengan antisense ODN dapat meringankan hiperalgesia dan allodynia. Efek antisense ODN pada subunit p65 NF- κB diketahui bersifat spesifik dan efisien dalam menghambat nyeri.
Penelitian ini perlu penelaahan lebih lanjut karena dekokta merupakan sediaan yang menggunakan pelarut air dan juga untuk melihat apakah aktivasi NF-κB yang dapat menginduksi nyeri dihambat oleh dekokta akar Eurycoma longifolia Jack.
(23)
8
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 3,33 g/kgBB memiliki efek analgesik yang dapat menghambat respon geliat mencit yang terinduksi oleh asam asetat 1%. Besar rata-rata ±SE persen proteksi geliat dari dosis 3,33 g/kgBB adalah 86,60±1,00.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, D, W. and Salter M.W., 2001. NMDA Receptor Regulation by Src Kinase Signaling in Excitatory Sypnatic Transmission and Plasticity. Curr Opin Neurobiol., 11(30), 336-342.
Ang, H.H., Hitotsuyanagi, Y., Fukaya, H., Takeya, K., 2002. Quassinoid from Euryoma longifolia. Phytochemistry, 59(8), 833-837.
Bedir, E., Gazar, H.A., Ngwendson, J.N., and Khan, I.A., 2003. Eurycomaoside: A New Quassinois-Type Gltycoside from the Roots of Eurycoma longifolia. Chem. Pharm. Bull., 51(11), 1301-1303.
Chyka, P.A., Erdman, A.R., Christianson, G., Wax, P.M., Booze, L.L., Manoguerra, A.S., Caravati, E.M., Nelson, L.S., Olson, K.R., Cobaugh, D.J., Scharman, E.J., Woolf, A.D., and Troutman, W.G., 2007, Salicylate poisoning: An evidence-based consensus guideline for out-of-hospital management. Clinical Toxicology, 45,95-131.
Cichoke, A.J., 2001. Secret of Native American Herbal Remedied. New York, Library of Congress Cataloging, 14-15.
Darise, M., Kohda, H., Mizutani, K., and Tanaka, O., 1982. Eurycomanone and Eurycomanol, Quassinoids from The Roots of Eurycoma longifolia. Phytochemistry, 21(8), 2091-2093.
Hassan, W.N.A.W., Zulkifli, R.M., Ahmad, F., and Yunus, M.A.C., 2015. Antioxidant and tyrosinase inhibition activities of Eurycoma longifolia and Swietenia macrophylla. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 5(8), 6-10.
Katno, dan Pramono S, 2005. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta, 1-3.
Kehrer, J.P., 1993. Free Radicals as Mediators of Tissue Injury and Disease. Critical Reviews in Toxicology, 23(1), 21-48.
Kim, H.K., Park. S.K., Zhou, J.L., Taglialatela, G., Chung, K.S., Coogeshall, R.E., and Chung, J.M., 2004. Reactive Oxygen Species (ROS) Play an Important Role in a Rat Model Of Neurophatic Pain. Pain, 111, 116-124.
Morita, H., Kishi, E., Takeya, K., Itokawa, H., and Hitaka, Y., 1993. Squalene Derivatives from Euroma longifolia. Phytochemistry, 34(3), 765-771.
Muchlisin, M.A., Purwanto, B.T., Astuti, E.J., 2013. Preparasi 4-Asetamidofenil Benzoat dan Uji Aktivitas Analgesik pada Mencit. Media Farmasi, 10(1),1-8.
(24)
9
Raghavendra, V., Tanga, F., Rutkowski, M, D., and DeLeo, J.A., 2003. Anti-Hyperalgesic and Morphine-Sparing Actions Actions of Propentofylline Following Peripheral Nerve Injury in Rats: Mechanistic Implications of Spinal Glia and Proinflammatory Cytokines. Pain, 104(3), 655-664.
Shanmugasundaram, P., and Venkataraman, S., 2005. Anti-Nociceptive Activity of Hygrophila auriculata (Schum) Heine. Afr J Trad., 2(1), 62-69.
Siswandono dan Soekarjdo, 2000. Prinsip-prinsip Rancangan Obat. Airlangga University Press, Surabaya, 293-294.
Sun, T., Song, W.G., Fu, Z.J., Liu, Z.H., Liu, Y.M., and Yao, S.L., 2006, Alleviation of Neurophatic Pain by Intrathecal injection of antisense oligonucleotides to p65 subunit of NF-κB. British Journal of Anasthesia, 97(4), 553-558.
Tjay, T.H. Dan Raharja, K., 2007, Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Ed. 5, Jakarta, Gramedia, 312-313, 330.
Tran, T.V.A., Malainer, C., Schwaiger, S., Atanasov, A.G., Heiss, E.H., Dirsch, V.M., and Stuppner, H., 2014, NF-κB Inhibitors from Eurycoma longifolia. Journal of Natural Products, 77,483-488.
Varghese, C.P., Ambrose, C., Jin. S.C., Lim, Y.J., and Keisaban, T., 2013, Antioxidant and Anti-inflammatory Activity of Eurycoma longfolia Jack, A Traditional Medicinal Plant in Malaysia. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Nanotechnology, 5(4),1875-1878.
Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medika, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta, 3.
Young, H.W., Lou, YL., Cheng, H.Y., Hsieh, W.C., Liao, J.C., Peng, W.H., 2005, Analgesic and Anti-Inflammatory Activities of [6]-Gingerol. Journal of Ethnopharmacology, 96, 207-210.
Zhang, X., Wu, J., Fang, L., Willis, W.D., 2003. The Effects of Protein Phosphatase Inhibitors on Nociceptive Behavioral Responses of Rats Following Intradermal Injection Capsaicin. Pain, 106(3), 443-451.
(25)
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Akar Eurycoma longifolia Jack dan dekokta akar Eurycoma
longifolia Jack
Gambar 1. Akar dan serbuk Eurycoma longifolia Jack
(26)
11
Lampiran 2. Proses pengamatan uji analgesik dekokta akar Eurycoma
longifolia Jack
a. Geliat mencit yang memenuhi syarat
(27)
12
(28)
13
(29)
14
Lampiran 5. Sertifikat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
(30)
15
Lampiran 6. Surat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack menggunakan metode uji gravimetri
(31)
16
Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik
(32)
17
Lampiran 8. Perhitungan dosis
a. Dosis aquadest
Berat jenis aquadest adalah 1 g/ml. Dosis pemberian aquadest menggunakan ½ volume maksimal yaotu 0,5 ml. Dosis aquadest yang digunakan adalah 25 g/kgBB menit. Perhitungan dosis untuk aquadest sebagai berikut:
D x BB = C x V
D x 20 gram = 1 gramml x 0,5 ml
D = ,5 x g⁄
gra = 0,025 mg/kgBB mencit = 25gram/kgBBmencit
b. Dosis asam asetat
Dosis asam asetat yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Wulandari (2010), Andini (2010) melalui dosis 50 mg/kgBB berbeda tidak bermakna dengan dosis 75 mg/kgBB. Melalui hasil pelaporan tersebut, dosis yang digunakan dalam percobaan yaitu asam asetat 50 mg/kgBB sebagai dosis yang dapat menimbulkan nyeri berupa geliat.
c. Dosis asetosal
Kekuatan asetosal yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini menurut Riadiani (2006), dan Wulandari (2010) adalah 91 mg/kbBB.
d. Dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack Dasar penentuan peringkat:
Bobot tertinggo mencit = 30 gram
Pemberian dekokta menggunakan volume maksimal tertinggi pemberian secara per oral, yaitu 1 ml.
Konsentrasi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yang digunakan yaitu 10%.
Penetapan dosis tertinggi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack, yaitu: D x BB = C x V
D x 30 gram= 10 g⁄ ml x 0,5 ml D = 0,003333 g/gBB
D = 3,33 g/kgBB
Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dosis 3,33 g/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis, yaitu: 3,33; 1,67; 0,83 g/kgBB.
(33)
18
Lampiran 9. Hasil analisis statistik jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian
a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kontrol Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Geliat Kontrol Positif 5
menit .385 3 . .750 3 .000
Kontrol Positif 10
menit .175 3 . 1.000 3 1.000
Kontrol Positif 15
menit .253 3 . .964 3 .637
a. Lilliefors Significance Correction
b. Nilai standar error (SE) ada uji pendahuluan penetapan selang waktu
Descriptives
Kontrol Statistic Std. Error
Geliat Kontrol Positif 5' Mean 20.6667 .66667
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 17.7982
Upper Bound 23.5351
5% Trimmed Mean .
Median 20.0000
Variance 1.333
Std. Deviation 1.15470
Minimum 20.00
Maximum 22.00
Range 2.00
Interquartile Range .
Skewness 1.732 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif 10' Mean 22.0000 .57735
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 19.5159
Upper Bound 24.4841
5% Trimmed Mean .
Median 22.0000
Variance 1.000
Std. Deviation 1.00000
Minimum 21.00
Maximum 23.00
(34)
19
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif 15' Mean 20.3333 .88192
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 16.5388
Upper Bound 24.1279
5% Trimmed Mean .
Median 20.0000
Variance 2.333
Std. Deviation 1.52753
Minimum 19.00
Maximum 22.00
Range 3.00
Interquartile Range .
Skewness .935 1.225
Kurtosis . .
c. Uji keberbedaan kelompok penetapan selang waktu (Uji Kruskal-Wallis)
Ranks
Kontrol N Mean Rank
Geliat Kontrol Positif 5' 3 4.33
Kontrol Positif 10' 3 7.00
Kontrol Positif 15' 3 3.67
Total 9
Test Statisticsa,b Geliat
Chi-Square 2.667
df 2
Asymp. Sig. .264
(35)
20
Lampiran 10. Hasil analisis statistik uji efek analgesik dekokta akar
Eurycoma longifolia Jack a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Geliat Kontrol Positif Asetosal .221 5 .200* .902 5 .421
Kontrol Negatif Aquadest .263 5 .200* .951 5 .747
Dosis Rendah .292 5 .190 .845 5 .180
Dosis Tengah .349 5 .045 .768 5 .043
Dosis Tinggi .221 5 .200* .902 5 .421
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
b. Nilai SE pada kontrol positif, negatif, dan perlakuan
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Geliat Kontrol Positif Asetosal Mean 16.2000 .58310
95% Confidence Interval for Mean
Lower
Bound 14.5811
Upper
Bound 17.8189
5% Trimmed Mean 16.1667
Median 16.0000
Variance 1.700
Std. Deviation 1.30384
Minimum 15.00
Maximum 18.00
Range 3.00
Interquartile Range 2.50
Skewness .541 .913
Kurtosis -1.488 2.000
Kontrol Negatif Aquadest Mean 58.2000 .96954
95% Confidence Interval for Mean
Lower
Bound 55.5081
Upper
Bound 60.8919
5% Trimmed Mean 58.2222
Median 58.0000
Variance 4.700
Std. Deviation 2.16795
Minimum 55.00
Maximum 61.00
Range 6.00
(36)
21
Skewness -.422 .913
Kurtosis 1.435 2.000
Dosis Rendah Mean 46.4000 1.24900
95% Confidence Interval for Mean
Lower
Bound 42.9322
Upper
Bound 49.8678
5% Trimmed Mean 46.2778
Median 45.0000
Variance 7.800
Std. Deviation 2.79285
Minimum 44.00
Maximum 51.00
Range 7.00
Interquartile Range 4.50
Skewness 1.496 .913
Kurtosis 2.041 2.000
Dosis Tengah Mean 46.6000 2.15870
95% Confidence Interval for Mean
Lower
Bound 40.6065
Upper
Bound 52.5935
5% Trimmed Mean 46.3333
Median 45.0000
Variance 23.300
Std. Deviation 4.82701
Minimum 43.00
Maximum 55.00
Range 12.00
Interquartile Range 7.00
Skewness 1.942 .913
Kurtosis 3.971 2.000
Dosis Tinggi Mean 7.8000 .58310
95% Confidence Interval for Mean
Lower
Bound 6.1811
Upper
Bound 9.4189
5% Trimmed Mean 7.8333
Median 8.0000
Variance 1.700
Std. Deviation 1.30384
(37)
22
Maximum 9.00
Range 3.00
Interquartile Range 2.50
Skewness -.541 .913
Kurtosis -1.488 2.000
c. Uji Keberbedaan Dalam Kelompok Perlakuan (Uji Kruskal-Wallis)
Test Statisticsa,b
Geliat
Chi-Square 21.884
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Kelompok
d. Uji Keberbedaan Antar Kelompok Perlakuan (Uji Mann-Whitney)
1.1 Perbedaan Kelompok Kontrol Negatif Aquadest dan Kontrol Positif Asetosal
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
2.1 Perbedaan Kelompok Kontrol Negatif Aquadest dan Kelompok Perlakuan Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack Dosis 0,83 g/kgBB
Ranks
Kelompok N Mean Rank
Geliat Kontrol Positif Asetosal 5 8.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 22.90
Dosis Rendah 5 15.90
Dosis Tengah 5 15.20
Dosis Tinggi 5 3.00
Total 25
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Geliat Kontrol Positif Asetosal 5 3.00 15.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 8.00 40.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Geliat Kontrol Negatif Aquadest 5 8.00 40.00
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
(38)
23
3.1 Perbedaan Kelompok Kontrol Positif Asetosal dan Kelompok Perlakuan Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack Dosis 1,67 g/kgBB
4.1 Perbedaan Kelompok Perlakuan Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack Dosis 0,83 g/kgBB dan 1,67 g/kgBB
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U 10.500
Wilcoxon W 25.500
Z -.424
Asymp. Sig. (2-tailed) .671
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
5.1 Perbedaan Kelompok Perlakuan Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack Dosis 0,83 g/kgBB dan 3,33 g/kgBB
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Geliat Kontrol Positif Asetosal 5 3.00 15.00
Dosis Tengah 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Geliat Dosis Rendah 5 5.90 29.50
Dosis Tengah 5 5.10 25.50
Total 10
Ranks
(39)
24
6.1 Perbedaan Kelompok Perlakuan Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack Dosis 1,67 g/kgBB dan 3,33 g/kgBB.
Geliat Dosis Rendah 5 8.00 40.00
Dosis Tinggi 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Geliat Dosis Tengah 5 8.00 40.00
Dosis Tinggi 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
(40)
25
Gambar 4. Rata-rata jumlah kumulatif geliat pengujian efek analgesik pada kelompok kontol positif, kontrol negatif, peringkat dosis dekokta.
(41)
26
Lampiran 11. Hasil uji statistika persen proteksi geliat pada perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Persen Proteksi Kontrol Positif Asetosal .221 5 .200* .902 5 .421
Kontrol Negatif Aquadest .264 5 .200* .951 5 .745
Dosis Rendah .292 5 .190 .845 5 .180
Dosis Tengah .349 5 .046 .768 5 .043
Dosis Tinggi .221 5 .200* .902 5 .420
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
b. Nilai SE pada kontrol positif, negatif, dan perlakuan
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal
Mean 72.1660 1.00292
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 69.3814
Upper Bound 74.9506
5% Trimmed Mean 72.2233
Median 72.5100
Variance 5.029
Std. Deviation 2.24261
Minimum 69.07
Maximum 74.23
Range 5.16
Interquartile Range 4.30
Skewness -.541 .913
Kurtosis -1.488 2.000
Kontrol Negatif Aquadest
Mean .0000 1.66575
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -4.6249
Upper Bound 4.6249
5% Trimmed Mean -.0383
Median .3400
Variance 13.874
Std. Deviation 3.72472
Minimum -4.81
Maximum 5.50
Range 10.31
Interquartile Range 6.01
Skewness .424 .913
(42)
27
Dosis Rendah Mean 20.2740 2.14644
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 14.3145
Upper Bound 26.2335
5% Trimmed Mean 20.4839
Median 22.6800
Variance 23.036
Std. Deviation 4.79958
Minimum 12.37
Maximum 24.40
Range 12.03
Interquartile Range 7.73
Skewness -1.495 .913
Kurtosis 2.037 2.000
Dosis Tengah Mean 19.9320 3.70908
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 9.6339
Upper Bound 30.2301
5% Trimmed Mean 20.3900
Median 22.6800
Variance 68.786
Std. Deviation 8.29375
Minimum 5.50
Maximum 26.12
Range 20.62
Interquartile Range 12.03
Skewness -1.941 .913
Kurtosis 3.969 2.000
Dosis Tinggi Mean 86.5980 1.00087
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 83.8191
Upper Bound 89.3769
5% Trimmed Mean 86.5406
Median 86.2500
Variance 5.009
Std. Deviation 2.23801
Minimum 84.54
Maximum 89.69
Range 5.15
Interquartile Range 4.29
Skewness .545 .913
(43)
28
c. Uji Keberbedaan Dalam Kelompok Perlakuan (Uji Kruskal-Wallis)
Ranks
Kelompok N Mean Rank
PersenProteksi Kontrol Positif Asetosal 5 18.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.10
Dosis Rendah 5 10.10
Dosis Tengah 5 10.80
Dosis Tinggi 5 23.00
Total 25
Test Statisticsa,b
PersenProteksi
Chi-Square 21.884
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
d. Uji Keberbedaan Antar Kelompok Perlakuan (Uji Mann-Whitney)
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
PersenProteksi Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
PersenProteksi Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Dosis Rendah 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsa
PersenProteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa
PersenProteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
(44)
29
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
PersenProteksi Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
PersenProteksi
Mann-Whitney U 10.500
Wilcoxon W 25.500
Z -.424
Asymp. Sig. (2-tailed) .671
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa
Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa
PersenProteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
PersenProteksi Dosis Rendah 5 5.10 25.50
Dosis Tengah 5 5.90 29.50
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Persen Proteksi Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
(45)
30
Gambar 5. Rata-rata persen proteksi pengujian efek analgesik pada kelompok kontol positif, kontrol negatif, peringkat dosis dekokta.
Test Statisticsa
Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Persen Proteksi Dosis Tengah 5 3.00 15.00
Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
(46)
31
Lampiran 12. Hasil uji statistika perubahan persen proteksi geliat pada perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
a. Uji Normalitas
b. Nilai SE pada kontrol positif, negatif, dan perlakuan
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Perubahan Persen Proteksi Kontrol Positif Asetosal
Mean .0020 1.38931
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -3.8553
Upper Bound 3.8593
5% Trimmed Mean .0817
Median .4800
Variance 9.651
Std. Deviation 3.10659
Minimum -4.29
Maximum 2.86
Range 7.15
Interquartile Range 5.96
Skewness -.544 .913
Kurtosis -1.479 2.000
Kontrol Negatif Aquadest
Mean -99.9980 2.30894
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -106.4086
Upper Bound -93.5874
5% Trimmed Mean -100.0506
Median -99.5200
Variance 26.656
Std. Deviation 5.16295
Minimum -106.67
Maximum -92.38
Range 14.29
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif
Asetosal .221 5 .200
* .902 5 .421
Kontrol Negatif
Aquadest .263 5 .200
* .951 5 .748
Dosis Rendah .292 5 .190 .845 5 .179
Dosis Tengah .350 5 .045 .768 5 .043
Dosis Tinggi .221 5 .200* .902 5 .421
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(47)
32
Interquartile Range 8.34
Skewness .419 .913
Kurtosis 1.434 2.000
Dosis Rendah
Mean -71.9040 2.97446
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -80.1624
Upper Bound -63.6456
5% Trimmed Mean -71.6128
Median -68.5700
Variance 44.237
Std. Deviation 6.65110
Minimum -82.86
Maximum -66.19
Range 16.67
Interquartile Range 10.72
Skewness -1.497 .913
Kurtosis 2.045 2.000
Dosis Tengah
Mean -72.3800 5.13966
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -86.6500
Upper Bound -58.1100
5% Trimmed Mean -71.7450
Median -68.5700
Variance 132.080
Std. Deviation 11.49263
Minimum -92.38
Maximum -63.81
Range 28.57
Interquartile Range 16.66
Skewness -1.942 .913
Kurtosis 3.972 2.000
Dosis Tinggi
Mean 19.9980 1.38931
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 16.1407
Upper Bound 23.8553
5% Trimmed Mean 19.9183
Median 19.5200
Variance 9.651
Std. Deviation 3.10659
Minimum 17.14
Maximum 24.29
(48)
33
Interquartile Range 5.95
Skewness .544 .913
Kurtosis -1.479 2.000
c. Uji Keberbedaan Dalam Kelompok Perlakuan (Uji Kruskal-Wallis)
Ranks
Kelompok N Mean Rank
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 18.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.10
Dosis Rendah 5 10.10
Dosis Tengah 5 10.80
Dosis Tinggi 5 23.00
Total 25
d. Uji Keberbedaan Antar Kelompok Perlakuan (Uji Mann-Whitney)
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa,b
PerubahanPersen Proteksi
Chi-Square 21.884
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Dosis Rendah 5 8.00 40.00
(49)
34
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig.
(2-tailed) .009
Exact Sig.
[2*(1-tailed Sig.)] .008
b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Dosis Rendah 5 5.10 25.50
Dosis Tengah 5 5.90 29.50
(50)
35
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Gambar 6. Rata-rata perubahan persen proteksi pengujian efek analgesik pada kelompok kontol positif, kontrol negatif, peringkat dosis dekokta
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Dosis Tengah 5 3.00 15.00
Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
(51)
36
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Analgesik Dekokta Akar Eurycoma Longifolia Jack Pada Mencit Betina Galur Swiss Terinduksi Asam Asetat” memiliki nama lengkap Monita Natalia Siregar, merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Patar Siregar dan Pitauli Purba. Penulis dilahirkan di Cirebon, 8 Desember 1994.
Pendidikan formal yang telah ditempuh, yaitu TK Kristen 1 Penabur Cirebon (1998-2001), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Kristen 1 Penabur Cirebon (2001-2007). Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Kristen 1 Penabur Cirebon (2007-2010), kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kristen 1 Penabur Cirebon (2010-2013). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa menempuh kuliah, penulis cukup aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan di dalam fakultas. Penulis pernah menjadi Manager “Tim Basket UKF Farmasi (2013-2014)”, Wakil Ketua “Malam Keakraban HGT” (2014),
Bendahara “Pharmacy 3 ON 3 Basketball Competition” (2014 dan 2015), Sie Keamanan “PPRToS” (2015).
(1)
Lampiran 12. Hasil uji statistika perubahan persen proteksi geliat pada
perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
a.
Uji Normalitas
b.
Nilai SE pada kontrol positif, negatif, dan perlakuan
DescriptivesKelompok Statistic Std. Error
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal
Mean .0020 1.38931
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -3.8553 Upper Bound 3.8593
5% Trimmed Mean .0817
Median .4800
Variance 9.651
Std. Deviation 3.10659
Minimum -4.29
Maximum 2.86
Range 7.15
Interquartile Range 5.96
Skewness -.544 .913
Kurtosis -1.479 2.000
Kontrol Negatif Aquadest
Mean -99.9980 2.30894
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -106.4086 Upper Bound -93.5874
5% Trimmed Mean -100.0506
Median -99.5200
Variance 26.656
Std. Deviation 5.16295
Minimum -106.67
Maximum -92.38
Range 14.29
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Perubahan
Persen Proteksi
Kontrol Positif
Asetosal .221 5 .200
* .902 5 .421
Kontrol Negatif
Aquadest .263 5 .200
* .951 5 .748
Dosis Rendah .292 5 .190 .845 5 .179
Dosis Tengah .350 5 .045 .768 5 .043
Dosis Tinggi .221 5 .200* .902 5 .421
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(2)
Interquartile Range 8.34
Skewness .419 .913
Kurtosis 1.434 2.000
Dosis Rendah
Mean -71.9040 2.97446
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -80.1624 Upper Bound -63.6456
5% Trimmed Mean -71.6128
Median -68.5700
Variance 44.237
Std. Deviation 6.65110
Minimum -82.86
Maximum -66.19
Range 16.67
Interquartile Range 10.72
Skewness -1.497 .913
Kurtosis 2.045 2.000
Dosis Tengah
Mean -72.3800 5.13966
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound -86.6500 Upper Bound -58.1100
5% Trimmed Mean -71.7450
Median -68.5700
Variance 132.080
Std. Deviation 11.49263
Minimum -92.38
Maximum -63.81
Range 28.57
Interquartile Range 16.66
Skewness -1.942 .913
Kurtosis 3.972 2.000
Dosis Tinggi
Mean 19.9980 1.38931
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 16.1407 Upper Bound 23.8553
5% Trimmed Mean 19.9183
Median 19.5200
Variance 9.651
(3)
Interquartile Range 5.95
Skewness .544 .913
Kurtosis -1.479 2.000
c.
Uji Keberbedaan Dalam Kelompok Perlakuan (Uji Kruskal-Wallis)
RanksKelompok N Mean Rank
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 18.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.10
Dosis Rendah 5 10.10
Dosis Tengah 5 10.80
Dosis Tinggi 5 23.00
Total 25
d.
Uji Keberbedaan Antar Kelompok Perlakuan (Uji Mann-Whitney)
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa,b
PerubahanPersen Proteksi
Chi-Square 21.884
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Negatif Aquadest 5 3.00 15.00
Dosis Rendah 5 8.00 40.00
(4)
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Perubahan Persen Proteksi
Kontrol Positif Asetosal 5 8.00 40.00
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig.
(2-tailed) .009
Exact Sig.
[2*(1-tailed Sig.)] .008
b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Perubahan
Persen Proteksi
Dosis Rendah 5 3.00 15.00
Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
Total 10
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Perubahan
Persen Proteksi
Dosis Rendah 5 5.10 25.50
Dosis Tengah 5 5.90 29.50
(5)
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Test Statisticsa
Perubahan Persen Proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Gambar 6. Rata-rata perubahan persen proteksi pengujian efek analgesik pada
kelompok kontol positif, kontrol negatif, peringkat dosis dekokta
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Perubahan
Persen Proteksi
Dosis Tengah 5 3.00 15.00 Dosis Tinggi 5 8.00 40.00
(6)