Uji antiinflamasi ekstrak metanol akar eurycoma longifolia jack pada mencit jantan galur swiss terinduksi karagenin.

(1)

UJI ANTIINFLAMASI

EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack

PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Bernadetha Maria Estika Pangestuti

NIM : 138114101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

UJI ANTIINFLAMASI

EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack

PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Bernadetha Maria Estika Pangestuti

NIM : 138114101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Saya persembahkan karya ini untuk :

Orang tua tercinta atas dukungan yang tak terhingga dalam bentuk apapun sebagai wujud kasih sayang mereka kepada saya

Keluarga yang selalu memberikan kekuatan dalam doa

Para sahabat yang bersedia membantu, menghibur dan memotivasi saya

Dosen pembimbing dan tim Eurycoma longifolia Jack yang selalu membantu saya dari awal penyusunan proposal skripsi, penelitian, sampai saatnya saya bisa menyelesaikan ujian skripsi saya

Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu saya hingga bisa menyelesaikan karya ini


(6)

v

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, rahmat dan

penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma Longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari, bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari campur tangan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini

3. Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

4. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

5. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang yang telah mendidik dan memberikan nasihat-nasihat positif kepada saya selama saya mengenyam pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

6. Bapak Heru Purwanto, Bapak Pardjiman dan Bapak Wagiran selaku Laboran di Laboratorium Farmakologi Toksikologi, Imono dan Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah sangat


(7)

vi

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian demi menyelesaikan penyusunan skripsi ini

7. Orangtua tercinta Bapak Emanuel Joseph Kuntjoro Eko Prapto, S.H., dan Ibu Theodora Ego, S.Pd., yang sudah memberi dukungan moral maupun materil yang tak terhingga kepada penulis

8. Keluarga Goenawan, keluarga Ego, dan keluarga Parera atas doa dan dukungannya kepada penulis selama kuliah Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selama penyusunan skripsi ini

9. Rekan-rekan Tim Eurycoma longifolia Jack (Putu Ririn Andreani, Wina Susana, Jessy Florensia, Indriyani Permatasari dan Monita Natalia Siregar) atas segala kerja sama, dukungan dan bantuan dalam proses menyelesaikan penyusunan skripsi ini

10. Victoria Sara Desindy, Lia Elisa Susanti, dan seluruh teman-teman Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 atas kebersamaan dan dukungannya

11. Yohana F. Putri Peu Patty, Yulia Sartika Jehabut, Claris Pebriani Rambu Podu dan Benedikta Rambu Lodang, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini

12. Himpunan Keluarga Flobamorata Yogyakarta atas dinamika bersama selama kuliah di Yogyakarta

13. Guru-guru dan rekan-rekan alumni SD Katolik Waikabubak, SMP Katolik Stella Maris Waikabubak, SMA Katolik Anda Luri Waingapu dan Asrama Susteran Beata Josepha Prailiu yang sudah memberikan dukungan kepada penulis selama melaksanakan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat


(8)

vii

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat, khususnya di bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 22 November 2016


(9)

(10)

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRACT ... 1

ABSTRAK ... 2

1. PENDAHULUAN ... 4

2. METODE PENELITIAN ... 4

2.1 Identifikasi dan penyiapan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ... 4

2.2 Pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 5

2.3 Pengelompokkan hewan uji ... 5

2.4 Analisis Statistik ... 6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

4. KESIMPULAN DAN SARAN ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 12


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ... 13 Gambar 2.Maserasi dan maserat serbuk akar Eurycoma longifolia Jack... 13 Gambar 3. Penguapan metanol menggunakan rotary evaporator

dan waterbath ekstrak cair akar Eurycoma longifolia Jack ... 14 Gambar 4. Ekstrak kental metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 14 Gambar 5. Pemberian secara per oral dan pembuatan udema secara

subplantar pada telapak kaki kiri mencit jantan galur

Swiss ... 15 Gambar 6. Udema dan pengukuran udema pada telapak kaki kiri


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Proses pembuatan ekstrak metanol

akar Eurycoma longifolia Jack ... 13 Lampiran 2. Pemberian senyawa dan pengukuran udema pada

telapak kaki kiri mencit jantan galur Swiss yang

terinduksi karagenin ... 15 Lampiran 3. Surat Ethical Clearance (EC) ... 16 Lampiran 4. Surat kalibrasi jangka sorong ... 17 Lampiran 5. Lembar kerja kompilasi data penetapan kadar air

serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ... 18 Lampiran 6. Laporan hasil uji kadar air serbuk akar Eurycoma

longifolia Jack ... 19 Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk

pengujian data secara statistik ... 20 Lampiran 8. Penetapan dosis natrium diklofenak, aquadest,

CMC-Na 1% dan karagenin 1%, dan selang waktu

Pengujian ... 21 Lampiran 9. Penetapan dosis dan konsentrasi pekat ekstrak

metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 23 Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis

dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak

selang waktu 15 menit ... 26 Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE)

pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif

dan kelompok diklofenak selang waktu 15 menit ... 27 Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji


(14)

xiii

antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak selang waktu 15 menit ... 30 Lampiran 13. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis

dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara

kelompok diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit ... 34 Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE)

pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak

selang waktu 15 dan 30 menit ... 35 Lampiran 15. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD

nilai AUC total pada uji pendahuluan antara kelompok

diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit ... 37 Lampiran 16. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji

antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia

Jack ... 41 Lampiran 17. Rata-rata nilai AUC tebal udema dan Standard Error

(SE) pada uji antiinflamasi ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack ... 42 Lampiran 18. Hasil analisis uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane

nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak

metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 45 Lampiran 19. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan

inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak

metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 49 Lampiran 20. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan

Standard Error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi

ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ... 50 Lampiran 21. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai

persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia


(15)

1

ABSTRACT

Inflammation is response to tissue injury that need to be treated to reduce the symptoms. One of plants that can be used as anti-inflammatory agent is Eurycoma longifolia Jack. This research aim to find out the anti-inflammatory effect of methanolic extract Eurycoma longifolia Jack roots (MEELJR) and percentage of inflammatory inhibition of MEELJR in reducing edema. This research was purely experimental research with one way-complete-random design using 30 male mices which divided into six groups. The mices in group I and II were given 25 g/kgBW dose of aquadest and 0.25 g/kgBW dose of 1% CMC-Na (negative control), group III mices were given 4.48 mg/kgBW dose of diclofenac sodium (positive control), group III, IV and V, the mices were given 420; 210; and 105 mg/kgBW doses of MEELJR orally, then mices were injected by subplantar injection of 1% carrageenan and the edema was measured by digital caliper for 6 hours. Analysis of the data had done statistically by Shapiro-Wilk test continued by one way ANOVA test with 95% confidence interval and Tamhane test. The result showed that MEELJR at dose 420; 210; and 105 mg/kgBW had an anti-inflammatory effect with percentage of inflammatory inhibition were 26.43, 21.60 and 15.31%.


(16)

2

ABSTRAK

Inflamasi merupakan respon terhadap cedera pada jaringan yang perlu diobati untuk mengurangi gejala. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi adalah Eurycoma longifolia Jack. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack (EMAELJ) dan persentase penghambatan inflamasi dari EMAELJ dalam menurunkan udema. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan aquadest dosis 25 g/kgBB dan CMC-Na 1% dosis 0,25 g/kgBB (kontrol negatif), kelompok III diberikan natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (kontrol positif), kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB secara peroral, lalu mencit diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan udema diukur menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk

dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane. Hasil menunjukkan bahwa EMAELJ pada dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB memiliki efek sebagai antiinflamasi dengan persentase penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 26,43, 21,60 dan 15,31%.


(17)

3

1. PENDAHULUAN

Respon inflamasi merupakan sistem bawaan dari respon seluler dan humoral yang terjadi karena cedera, dimana tubuh berusaha untuk memperbaiki jaringan ke tahap sebelum cedera (Serhan dkk., 2010). Respon inflamasi yang berlebihan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, reaksi inflamasi perlu diatasi agar gejala berkurang (Meliala dan Pinzon, 2007). Untuk mengatasi inflamasi, biasanya digunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) secara per oral. NSAID yang nonselektif, bekerja dengan memblok cyclooxygenase (COX) 1 dan 2. Dimana, COX-1 memproduksi prostaglandin yang menjaga lapisan perut, dan COX-2 memproduksi prostaglandin yang memediasi respon inflamasi (Williams dan Wilkins, 2013). Dengan begitu, NSAID nonselektif dapat meredakan inflamasi disertai nyeri pada gastrointestinal. Selain penggunaan NSAID, pemanfaatan tanaman sebagai alternatif pengobatan juga perlu dilakukan karena dinilai lebih aman dengan efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern (Junaedi dkk., 2013). Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah Eurycoma longifolia Jack (Bhat dan Karim, 2010). Keefektifan Eurycoma longifolia Jack sebagai alternatif pengobatan karena variasi kandungan bioaktif seperti quassinoid, alkaloid dan squalene, dimana

quassinoid merupakan kandungan utama pada bagian akar (Park dkk., 2014). Pada penelitian Panjaitan dkk. (2009), quassinoid ditemukan terdapat dalam ekstrak metanol akar pasak bumi. Golongan quassinoid juga terdapat dalam ekstrak organik polar akar Eurycoma longifolia yang salah satunya adalah eurycomaoside (Chan dkk., 2013), dimana eurycomaoside adalah golongan quassinoid yang menyebabkan reduksi radang (Widiyantoro, 2014). Oleh karena itu, diharapkan ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack (EMAELJ) dapat memberikan efek antiinflamasi yang ditunjukkan dengan penurunan udema telapak kaki mencit yang terinduksi karagenin 1%.

2. METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur Swiss, berusia 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, akar Eurycoma longifolia


(18)

4

Jack diperoleh dari CV. Merapi Farma Yogyakarta, metanol (E.Merck) sebagai pelarut serbuk akar Eurycoma longifolia Jack, NaCl fisiologis 0,9 % sebagai pelarut karagenin, karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.) sebagai zat penginduksi udema, natrium diklofenak (Cataflam Dispersible® 50 mg ) sebagai kontrol positif (KP), aquadest dan Carboxymethylcellulose-Natrium atau CMC-Na sebagai kontrol negatif (KN) masing-masing sebagai pelarut natrium diklofenak dan pelarut ekstrak kental akar Eurycoma longifolia Jack diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peralatan yang digunakan mencakup ayakan nomor 40 dan 50, timbangan elektrik dan analitik (Mettler Toledo), alat-alat gelas (Pyrex Iwaki Glass), kertas saring, rotary evaporator, shaker, water bath, oven (Menmert), stopwatch, spuit injeksi oral dan subplantar (Terumo), dan jangka sorong digital (Wipro).

2.1 Identifikasi dan penyiapan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack

Akar Eurycoma longifolia Jack diidentifikasi oleh Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Proses penyerbukan menggunakan mesin penyerbuk dengan diameter lubang saringan 1 mm dan kemudian serbuk diayak kembali menggunakan ayakan nomor 40 dan 50 sebelum digunakan.

2.2 Pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Sebanyak 10 g serbuk akar Eurycoma longifolia diekstraksi secara maserasi dengan melarutkan serbuk ke dalam 100 mL metanol 95% pada suhu kamar selama 48

jam (Wynn dan Fougère, 2007) menggunakan shaker dengan kecepatan pengadukan 140 rpm. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring melalui corong Buchner. Pada penelitian ini dilakukan remaserasi sebanyak dua kali dengan prosedur yang sama (Mahdi dan Altikriti, 2010). Hasil maserasi dan remaserasi kemudian dievaporasi dengan rotary evaporator pada suhu 65oC. Setelah itu ekstrak cair dipindahkan ke

cawan porselen, dandiletakkan pada water bath pada suhu 65oC. Selanjutnya, ekstrak

dimasukkan dalam oven pada suhu 50oC hingga diperoleh ekstrak kental.

Dari proses ekstraksi, diperoleh ekstrak kental sebanyak 0,932 gram dan rendemen sebesar 9,32%. Dalam penelitian ini, konsentrasi pekat EMAELJ adalah 12,6 mg/mL yang ditetapkan berdasarkan dosis tertinggi yaitu 420 mg/kgBB mencit.


(19)

5

2.3 Pengelompokkan hewan uji

Penelitian ini mengikuti jenis dan rancangan eksperimental murni acak lengkap pola searah. Pada penelitian ini, tiga puluh ekor mencit jantan galur Swiss

dibagi acak dan sama rata ke dalam enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan aquadest dosis 25 g/kgBB mencit dan CMC-Na 1% dosis 0,25 g/kgBB mencit (KN), kelompok III diberikan natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB mencit (KP), kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB mencit secara peroral, kemudian setelah 15 menit diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar. Sebelum digunakan, hewan uji diadaptasikan di lingkungan penelitian, dan dipuasakan selama 24 jam namun tetap diberikan air minum.

2.4 Pengukuran aktivitas antiinflamasi

Ketebalan udema diukur menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setelah terinduksi karagenin 1% (Belemkar dkk., 2013; Dewanti dan Rinayanti, 2014) dengan selang waktu pemberian dari hasil uji pendahuluan, yaitu 15 menit. Ketebalan udema pada setiap waktu pengukuran dihitung menggunakan rumus perhitungan AUC (Area Under Curve) pada masing-masing perlakuan untuk melihat penurunan udema dengan metode trapezoid. Rumus AUC adalah sebagai berikut

AUC0-x = (

C1+C0

2 x t1-t0 ) + (

C2+C1

2 x t2-t1) + ……. + (

Cn+Cn-1

2 x tn-tn-1 )

Keterangan :

AUC0-x = AUC dari ketebalan udema telapak kaki mencit pada menit 0 - 360

Cn + Cn-1 = Besarnya tebal udema dari menit 0 -360

tn– tn-1 = Lama waktu pengukuran dari menit 0 -360 (Ikawati dkk., 2007).

AUC yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung persentase penghambatan inflamasi (%PI). Rumus %PI adalah sebagai berikut


(20)

6

Keterangan :

AUCkontrol negatif = Nilairata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada

kelompok yang diberi kontrol negatif (mm.menit)

AUCperlakuan = Nilai rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada

kelompok yang diberi perlakuan (senyawa uji) (mm.menit) (Boakye-Gyasi dkk., 2008).

2.5 Analisis Statistik

Analisis statistik dilakukan antara kelompok perlakuan EMAELJ terhadap kelompok KN dan KP dan dinyatakan berbeda bermakna jika nilai p<0,05. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane (Dahlan, 2014).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dan persentase penghambatan inflamasi (%PI) dari EMAELJ dalam menurunkan udema pada kaki belakang mencit yang terinduksi karagenin 1%. Karagenin menginduksi inflamasi secara biphasic. Dimana fase awal terkait dengan pelepasan histamin, serotonin, dan bradikinin dan fase akhir terkait dengan pelepasan prostaglandin dan adanya induksi COX-2 yang meningkatkan permeabilitas vaskular dan infiltrasi neutrofil yang menghasilkan radikal bebas yang dapat menimbulkan udema (Necas dan Bartosikova, 2013). Efek antiinflamasi dinilai dari penurunan diameter udema serta volume inflamasi setelah diberi zat uji (Djamain dkk., 2012).

Pada grafik tergambar efek antiinflamasi dari EMAELJ, dimana grafik cenderung menurun pada setiap waktu pengukuran selama 6 jam yang menunjukkan bahwa EMAELJ memiliki kemampuan dalam memberikan efek antiinflamasi berupa penurunan ketebalan udema pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss

yang terinduksi karagenin 1%. Hal ini sesuai dengan penelitian Chan dkk. (2013), yang mengatakan bahwa quassinoid yang terkandung di dalam ekstrak metanol akar pasak bumi dapat mereduksi radang, khususnya senyawa eurycomaoside (Widiyantoro, 2014). Mekanisme antiinflamasi dari eurycomaoside diduga berkaitan dengan kemampuannya menghambat peroksidasi lipid (Panjaitan dkk., 2011). Dimana


(21)

7

peroksidasi lipid memicu translokasi NF-κB yang inaktif dari sitoplasma ke nukleus dan menjadi bentuk aktif. Normalnya, NF-κB yang aktif di nukleus akan mengikat ke

site κB-specific dan mengaktifkan transkripsi senyawa salah satunya COX-2. Dengan penghambatan peroksidasi lipid, maka NF-κB tidak bertranslokasi ke nukleus dan tidak mengaktifkan transkripsi COX-2 (Niederberger dan Geisslinger, 2008). Oleh karena itu, inflamasi dapat dihambat.

Grafik hubungan waktu pada menit ke-0 sampai 360 (menit) terhadap rata-rata ketebalan udema (mm) dalam uji efek antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Tabel I. Hasil uji Tamhane rata-rata AUC (mm.menit) dan rata-rata PI (%) pada kelompok uji efek antinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Keterangan : nilai ditunjukkan dalam bentuk rata-rata ± SD dari lima ekor mencit pada masing-masing kelompok; a. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif; b. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol positif; c. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap perlakuan EMAELJ dosis I; d. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap perlakuan EMAELJ dosis II; e. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap perlakuan EMAELJ dosis III; EMAELJ : ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack.

Kelompok AUC PI

Kontrol Negatif CMC-Na 1% 424,68 ± 18,25b,c,d,e 0,00 ± 4,30b,c,d,e Kontrol Negatif Aquadest 446,19 ± 5,82b,c,d,e -

Kontrol Positif 255,88 ± 16,76a,c,d,e 39,75 ± 3,95a,c,d,e Perlakuan EMAELJ dosis I 312,43 ± 4,03a,b,d,e 26,43 ± 0,95a,b,d,e

Perlakuan EMAELJ dosis II 332,98 ± 5,60a,b,c,e 21,60 ± 1,32a,b,c,e Perlakuan EMAELJ dosis III 359,64 ± 5,75a,b,c,d 15,31 ± 1,35a,b,c,d

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2

0 15 30 45 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

R ata -r ata Kete b alan Ud em a (m m )

Waktu Pengukuran (menit)

Kelompok Kontrol Negatif CMC-Na 1% Kelompok Kontrol Negatif Aquadest

Kelompok Kontrol Positif

Kelompok Perlakuan EMAELJ dosis I (420 mg/kgBB mencit) Kelompok Perlakuan EMAELJ dosis II (210 mg/kgBB mencit) Kelompok Perlakuan EMAELJ dosis III (105 mg/kgBB mencit)


(22)

8

Berdasarkan analisis statistika menggunakan uji Tamhane (Tabel I), rata-rata AUC (mm.menit) pada kelompok KN CMC-Na 1% menunjukkan nilai signifikansi yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) dengan kelompok KN aquadest, yang berarti bahwa penggunaan KN CMC-Na 1% dan aquadest tidak menunjukkan adanya perbedaan efek yang diberikan pada kelompok uji efek antiinflamasi EMAELJ. Oleh karena itu, untuk analisis selanjutnya dapat digunakan salah satu KN untuk melihat perbedaannya dalam memberikan penghambatan inflamasi dengan kelompok KP dan kelompok perlakuan tiga peringkat dosis EMAELJ (Tabel I). Di samping itu, pada Tabel I ditunjukkan pula bahwa KP memiliki nilai signifikansi yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok KN (CMC-Na 1% dan aquadest) dan kelompok perlakuan tiga peringkat dosis EMAELJ. Hal ini menunjukkan bahwa KP memiliki kemampuan memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi yang lebih besar dibandingkan KN sehingga dapat digunakan sebagai pembanding zat uji.

Analisis statistika yang dilakukan dengan menggunakan uji Tamhane (Tabel I) memperlihatkan bahwa EMAELJ pada dosis I menunjukkan nilai signifikansi yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN CMC-Na 1% dan KP, maka dapat disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis I yaitu 420 mg/kgBB mencit mampu memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi secara signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1% dan KP. EMAELJ pada dosis II menunjukkan nilai signifikansi yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN CMC-Na 1% dan KP, maka dapat disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis II yaitu 210 mg/kgBB mencit mampu memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi secara signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1% dan KP. Demikian pula EMAELJ pada dosis III juga menunjukkan nilai signifikansi yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN CMC-Na 1% dan KP, sehingga dapat disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis III yaitu 105 mg/kgBB mencit mampu memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi secara


(23)

9

signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1% dan KP.

Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kemampuan EMAELJ dalam memberikan penurunan nilai AUC dan dalam menghambat terjadinya inflamasi tergantung pada dosis yang diberikan, dimana semakin kecil dosis EMAELJ yang diberikan, semakin kecil pula kemampuan EMAELJ dalam memberikan penurunan nilai AUC dan kemampuan EMAELJ dalam menghambat terjadinya inflamasi pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. Disamping itu, kemampuan setiap dosis EMAELJ dalam memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan dalam menghambat terjadinya inflamasi pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% berbeda bermakna dengan dosis EMAELJ yang lain.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack (EMAELJ) memiliki kemampuan dalam memberikan efek antiinflamasi berupa penurunan ketebalan udema pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. EMAELJ pada dosis 420, 210, dan 105 mg/kgBB mencit memiliki efek antiinflamasi dengan persetase penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 26,43%, 21,60% dan 15,31%. Pada penelitian ini, peneliti hanya melihat efek antiinflamasi yang diberikan oleh EMAELJ tanpa ada tindak lanjut untuk menyelidiki adanya eurycomaoside dalam EMAELJ sehingga dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya

eurycomaoside dalam EMAELJ untuk memastikan perannya dalam mereduksi radang pada telapak kaki mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.


(24)

10

DAFTAR PUSTAKA

Belemkar, S., Thakre, S.A., and Pata, M.K., 2013. Evaluation of Anti-inflammatory and Analgesic Activities of Methanolic Extract of Adhatoda vasica Nees and

Mentha piperita Linn.. Inventi Journals, 2013 (2), 1-6.

Bhat, R., and Karim, A.A., 2010. Tongkat Ali (Eurycoma longifolia Jack): A Review on Its Ethnobotany and Pharmacological Importance. Elsevier, 81, 669-679. Boakye-Gyasi, E., Woode, E., Ainooson, G.K., Obiri, D.D., Ansah, C., Duwejua, M., and Donkoh, A., 2008. Anti-inflammatoy and Antipyretic Effects of Ethanolic Extract of Palisota hirsuta K. Schum Roots. African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 2 (9), 191-199.

Chan, K.L., Low, B.S., and Ho, D.S.S., 2013. Polar Organic Extract of Eurycoma longifolia. U.S. Patent Application Publication, 1-7.

Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokterandan Kesehatan, Edisi 6. Jakarta, Epidemiologi Indonesia, 64-67, 112-116.

Dewanti, E., dan Rinayanti, A., 2014. Uji Efek Antiinflamasi Fraksi Air Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.)Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus L.). Jurnal Prospek Farmasi Indonesia, 1 (1), 26-31.

Djamain, A., Almahdy, dan Adnan, A.Z., 2012. Uji Prakilinis Efek Anti Inflamasi dan Toksisitas Fraksi Aktif Spilanthes paniculata WALL & DC. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 17 (1), 21-31.

Harmita, dan Radji, 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Jakarta, EGC, 66-67. Ikawati, Z., Supardjan, A.M., dan Asmara, L.S., 2007. Pengaruh Senyawa

Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilakasis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin. Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, 34-36.

Junaedi, E., Yulianti, S., dan Rinata, M.G., 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta, FMedia, 25.

Kusumawardani, N., 2015. Uji Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. pada Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin. Skripsi, Universitas Sanata Dharma.


(25)

11

Mahdi, S., and Altikriti, Y., 2010. Extraction of Natural Products. Uppsala Universitet, http://www.fkog.uu.se/course/a/biolakt/biolakt-archive/BiolAkt%202010-2/BiolAktHT2010_ExtraktionNatProd_Yassir_Suzan/Extraction%20of%20 natural%20products_files/Page470.htm diakses 12 Juni 2016.

Meliala, L., dan Pinzon, R., 2007. Breakthrough in Management of Acute Pain. Dexa Media Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 4 (20), 151-155.

Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013. Carrageenan : A Review. Veterinarni Medicina, 58, 187-205.

Niederberger, E., and Geisslinger, G., 2008. The IKK-NF-κb Pathway: a Source for Novel Molecular Drug Targets in Pain Therapy. FASEB Journal, 22, 3432-3442.

Panjaitan, R.G.P., Jayuska, A., Harahap, Z., dan Zakiah, Z., 2009. Pemberian Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifoliaJack.) pada Induk Laktasi untuk MeningkatkanBobot Badan Anak Mencit. Makara, 13 (2), 195-199.

Panjaitan, R.G.P., Manalu, W., Handharyani, E., dan Chairul, 2011. Aktivitas Hepatoprotektor Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi dan Fraksi-Fraksi

Turunannya. Jurnal Veteriner, 12 (4), 319-325.

Park, S., Nhiem, N.X., Kiem, P.V., Minh, C.V., Tai, B.H., Kim, N., dkk., 2014. Five new quassinoids and cytotoxic constituents from the roots of Eurycoma

longifolia. Biorganic & Medicinal Chemistry Letters, 3835.

Serhan, C.N., Ward, P.A., and Gilroy, D.W., 2010. Fundamentals of Inflammation. New York, Cambridge University Press, 1.

Widiyantoro, A., 2014. Metabolit Sekunder Prospektif dari Famili Simaroubaceae.

Jurnal Penelitian Saintek, 19 (2), 14-22.

Williams, L., and Wilkins, 2013. Nursing Pharmacology Made Incredibly Easy, 3rd

Edition. China, Wolters Kluwer-Lippincott Williams & Wilkins, 147.


(26)

12


(27)

13

Lampiran 1. Proses pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Gambar 1. Akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack


(28)

14

Gambar 3. Penguapan metanol menggunakan rotary evaporator dan waterbath

ekstrak cair akar Eurycoma longifolia Jack


(29)

15

Lampiran 2. Pemberian senyawa dan pengukuran udema pada telapak kaki kiri mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin

Gambar 5. Pemberian secara per oral dan pembuatan udema secara subplantar pada

telapak kaki kiri mencit jantan galur Swiss

Gambar 6. Udema dan pengukuran udema pada telapak kaki kiri mencit jantan galur


(30)

16


(31)

17


(32)

18

Lampiran 5. Lembar kerja kompilasi data penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack


(33)

19


(34)

20

Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik


(35)

21

Lampiran 8. Penetapan dosis natrium diklofenak, aquadest, CMC-Na 1% dan karagenin 1%, dan selang waktu pengujian

1. Penetapan dosis natrium diklofenak. Dosis natrium diklofenak yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan orientasi dengan dosis pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Kusumawardani (2015) untuk penelitian antiinflamasi, yaitu 4,48 mg/kgBB mencit dan 9,1 mg/kgBB mencit.

2. Penetapan dosis aquadest. Dosis pemberian aquadest diperoleh menggunakan ½ volume maksimal yang dapat diberikan pada mencit, yaitu 0,5 mL (volume maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji, 2008)), berat badan terendah mencit yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 20 gram, dan berat jenis aquadest adalah 1 g/mL. Dosis aquadest yang digunakan adalah:

D x BB = C x V

D x 0,02 kg = 1 g/mL x 0,5 mL D = 25 g/kgBB mencit

Keterangan :

D = Dosis (g/kgBB mencit) BB = Berat badan mencit (kg) C = Konsentrasi (g/mL) V = Volume (mL)

3. Penetapan dosis CMC-Na 1%. Dosis CMC-Na 1% b/v diperoleh menggunakan ½ volume maksimal yang dapat diberikan pada mencit, yaitu 0,5 mL (volume maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji, 2008)) dan berat badan terendah mencit yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 20 gram. Dosis CMC-Na yang digunakan adalah:


(36)

22

D x BB = C x V

D x 0,02 kg = 0,01 g/mL x 0,5 mL D = 0,25 g/kgBB mencit

Keterangan :

D = Dosis (g/kgBB mencit) BB = Berat badan mencit (kg) C = Konsentrasi (g/mL) V = Volume (mL)

4. Penetapan dosis karagenin 1%. Dosis karagenin 1% b/v ditetapkan berdasarkan penelitian Kusumawardani (2015), yaitu 25 mg/kgBB mencit

5. Penetapan selang waktu pemberian karagenin 1%. Selang waktu yang diuji dipilih berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Kusumawardani (2015), yaitu 15 menit dan 30 menit.


(37)

23

Lampiran 9. Penetapan dosis dan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

1. Penetapan dosis ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack. Dalam penelitian ini, pemberian ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ke hewan uji menggunakan 3 peringkat dosis. Dosis tertinggi (dosis I) ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack yang digunakan dalam penelitian ini adalah 420 mg/kgBB mencit, dimana dosis tersebut diturunkan dari dosis pada tikus yaitu 300 mg/kgBB sesuai penelitian yang dilakukan sebelumnya (data belum dipublikasikan). Perhitungan konversi dosis dari tikus 200 g ke mencit 20 g adalah sebagai berikut:

Dosis I (tikus) = 300 mg/kgBB = 0,3 mg/gBB x 200 g = 60 mg/200 gBB tikus Konversi ke mencit = 60 mg/200 gBB tikus x 0,14

= 8,4 mg/20 gBB mencit = 0,42 mg/gBB mencit = 420 mg/kgBB mencit

Setelah memperoleh dosis maksimal yang dapat diberikan pada mencit (dosis I), kemudian ditetapkan dua peringkat dosis berikutnya, yaitu dosis tengah (II) dan dosis terendah (III), seperti berikut :

Dosis II = Dosis I

2

= 420 mg/kgBB mencit

2 = 210 mg/kgBB mencit

Dosis III = Dosis II

2

= 210 mg/kgBB mencit


(38)

24

Dari perhitungan di atas, maka diperoleh tiga peringkat dosis ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack untuk mencit yaitu 420 mg/kgBB (dosis I), 210 mg/kgBB (dosis II), dan 105 mg/kgBB (dosis III).

Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia

Faktor konversi dosis dari mencit 20 g ke manusia 70 kg adalah 387,9 (Harmita dan Radji, 2008). Rumus :

Dosis manusia (70 kg) = Dosis mencit (20 g) x Faktor konversi dosis

 Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis I (420 mg/kg BB mencit)

Dosis mencit I = 420 mg/kg BB mencit = 0,42 mg/g BB mencit = 8,4 mg/20g BB mencit

Dosis manusia I = 8,4 mg/20g BB mencit x 387,9 = 3258,36 mg/70kg BB manusia = 46,55 mg/kg BB manusia

 Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis II (210 mg/kg BB mencit)

Dosis manusia II = Dosis manusia I

2

= 46,55 mg/kg BB manusia

2

= 23,27 mg/kg BB manusia

 Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis III (105 mg/kg BB mencit)

Dosis manusia III = Dosis manusia II

2

= 23,27 mg/kg BB manusia

2


(39)

25

2. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack. Pada penelitian ini, penetapan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack didasarkan pada:

i) Berat badan mencit yang tertinggi adalah 30 gram

ii) Pemberian ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack menggunakan volume maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji, 2008).

iii) Dosis tertinggi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack adalah 420 mg/kgBB mencit

Konsentrasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ditetapkan dengan melakukan perhitungan berdasarkan dosis tertinggi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Perhitungan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack adalah sebagai berikut :

D x BB = C x V 420 mg/kgBB x 30 g = C x 1,0 mL

C = 420 mg/1000 gBB x 30 g

1 mL

C = 12,6 mg/mL

Keterangan :

D = Dosis (mg/kgBB) BB = Berat badan mencit (g) C = Konsentrasi (mg/mL) V = Volume (mL)


(40)

26

Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok kontrol negatif dan

kelompok diklofenak selang waktu 15 menit

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Kontrol Negatif

CMC-Na selang waktu 15 menit

.375 3 . .774 3 .054

Kontrol Negatif

Aquadest selang waktu 15 menit

.238 3 . .976 3 .702

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

.373 3 . .779 3 .064

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

.288 3 . .929 3 .484


(41)

27

Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak selang

waktu 15 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Kontrol Negatif CMC-Na selang waktu 15 menit

Mean 435.2733 8.84015

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 397.2372

Upper

Bound 473.3094

5% Trimmed Mean .

Median 443.6800

Variance 234.445

Std. Deviation 15.31159

Minimum 417.60

Maximum 444.54

Range 26.94

Interquartile Range .

Skewness -1.726 1.225

Kurtosis . .

Kontrol Negatif

Aquadest selang waktu 15 menit

Mean 445.1100 .48218

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 443.0353 Upper

Bound 447.1847 5% Trimmed Mean . Median 445.2600


(42)

28

Std. Deviation .83516 Minimum 444.21 Maximum 445.86

Range 1.65

Interquartile Range .

Skewness -.782 1.225

Kurtosis . .

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

Mean 253.6167 6.07179

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 227.4918 Upper

Bound 279.7415 5% Trimmed Mean . Median 259.3300 Variance 110.600 Std. Deviation 10.51666 Minimum 241.48 Maximum 260.04

Range 18.56

Interquartile Range .

Skewness -1.723 1.225

Kurtosis . .

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

Mean 274.9767 8.96262

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 236.4136

Upper

Bound 313.5397

5% Trimmed Mean .

Median 270.1900


(43)

29

Std. Deviation 15.52372

Minimum 262.41

Maximum 292.33

Range 29.92

Interquartile Range .

Skewness 1.256 1.225


(44)

30

Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol

negatif dan kelompok diklofenak selang waktu 15 menit Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

4.142 3 8 .048

ANOVA

AUC

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Between

Groups 93646.667 3 31215.556 212.811 .000 Within Groups 1173.456 8 146.682


(45)

31

Multiple Comparisons

AUC Tamhane

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol Negatif CMC-Na selang waktu 15 menit

Kontrol Negatif Aquadest selang waktu 15 menit

-9.83667 8.85329 .944 -104.1939 84.5205

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

181.65667* 10.72450 .001 124.8676 238.4457

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

160.29667* 12.58876 .001 99.5891 221.0042

Kontrol Negatif Aquadest selang waktu 15 menit

Kontrol Negatif CMC-Na selang waktu 15 menit


(46)

32

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

191.49333* 6.09091 .006 127.3181 255.6686

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

170.13333* 8.97558 .016 74.4460 265.8207

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

Kontrol Negatif CMC-Na selang waktu 15 menit

-181.65667* 10.72450 .001 -238.4457 -124.8676

Kontrol Negatif Aquadest selang waktu 15 menit


(47)

33

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

-21.36000 10.82568 .565 -79.0556 36.3356

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

Kontrol Negatif CMC-Na selang waktu 15 menit

-160.29667* 12.58876 .001 -221.0042 -99.5891

Kontrol Negatif Aquadest selang waktu 15 menit

-170.13333* 8.97558 .016 -265.8207 -74.4460

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

21.36000 10.82568 .565 -36.3356 79.0556


(48)

34

Lampiran 13. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok diklofenak selang 15

dan 30 menit

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

.373 3 . .779 3 .064

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 30 menit

.244 3 . .972 3 .676

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit

.288 3 . .929 3 .484

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 30 menit

.202 3 . .994 3 .853


(49)

35

Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak selang 15 dan 30 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Kontrol Positif Natrium Diklofenak Dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

Mean 253.6167 6.07179

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 227.4918 Upper

Bound 279.7415 5% Trimmed Mean . Median 259.3300 Variance 110.600 Std. Deviation 10.51666 Minimum 241.48 Maximum 260.04

Range 18.56

Interquartile Range .

Skewness -1.723 1.225

Kurtosis . .

Kontrol Positif Natrium Diklofenak Dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

Mean 304.5900 3.26253

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 290.5524 Upper

Bound 318.6276 5% Trimmed Mean . Median 303.4900 Variance 31.932 Std. Deviation 5.65088 Minimum 299.57 Maximum 310.71

Range 11.14

Interquartile Range .

Skewness .843 1.225


(50)

36

Kontrol Positif Natrium Diklofenak Dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

Mean 274.9767 8.96262

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 236.4136 Upper

Bound 313.5397 5% Trimmed Mean . Median 270.1900 Variance 240.986 Std. Deviation 15.52372 Minimum 262.41 Maximum 292.33

Range 29.92

Interquartile Range .

Skewness 1.256 1.225

Kurtosis . .

Kontrol Positif Natrium Diklofenak Dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

Mean 294.0800 7.75071

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 260.7314 Upper

Bound 327.4286 5% Trimmed Mean . Median 292.8900 Variance 180.220 Std. Deviation 13.42462 Minimum 281.29 Maximum 308.06

Range 26.77

Interquartile Range .

Skewness .396 1.225


(51)

37

Lampiran 15. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak selang 15 dan 30

menit

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.080 3 8 .411

ANOVA

AUC

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Between

Groups 4533.119 3 1511.040 10.722 .004 Within Groups 1127.477 8 140.935


(52)

38

Multiple Comparisons

AUC LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

-50.97333* 9.69311 .001 -73.3257 -28.6210

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

-21.36000 9.69311 .059 -43.7124 .9924

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

-40.46333* 9.69311 .003 -62.8157 -18.1110

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit


(53)

39 Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

29.61333* 9.69311 .016 7.2610 51.9657

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

10.51000 9.69311 .310 -11.8424 32.8624

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

21.36000 9.69311 .059 -.9924 43.7124

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

-29.61333* 9.69311 .016 -51.9657 -7.2610

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit


(54)

40

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

40.46333* 9.69311 .003 18.1110 62.8157

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit

-10.51000 9.69311 .310 -32.8624 11.8424

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit

19.10333 9.69311 .084 -3.2490 41.4557


(55)

41

Lampiran 16. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kontrol Negatif CMC-Na .251 5 .200* .848 5 .188

Kontrol Negatif Aquadest .322 5 .098 .881 5 .313 Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

.205 5 .200* .917 5 .513

Perlakuan Ekstrak Dosis 420

mg/kgBB .194 5 .200

* .964 5 .837

Perlakuan Ekstrak Dosis 210

mg/kgBB .227 5 .200

* .851 5 .196

Perlakuan Ekstrak Dosis 105

mg/kgBB .210 5 .200

* .916 5 .505

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction


(56)

42

Lampiran 17. Rata-rata nilai AUC tebal udema dan Standard Error (SE) pada uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Kontrol Negatif CMC-Na

Mean 424.6840 8.16567

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 402.0125 Upper

Bound 447.3555 5% Trimmed Mean 424.6544 Median 417.6000 Variance 333.390 Std. Deviation 18.25898 Minimum 405.36 Maximum 444.54

Range 39.18

Interquartile Range 35.31

Skewness .355 .913 Kurtosis -2.921 2.000

Kontrol Negatif Aquadest

Mean 446.1860 2.60318

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 438.9584 Upper

Bound 453.4136 5% Trimmed Mean 446.0067 Median 445.2600 Variance 33.883 Std. Deviation 5.82089 Minimum 439.88 Maximum 455.72

Range 15.84

Interquartile Range 8.75

Skewness 1.283 .913 Kurtosis 2.735 2.000 Mean 255.8840 7.49596


(57)

43

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 235.0719 Upper

Bound 276.6961 5% Trimmed Mean 255.5061 Median 259.3300 Variance 280.947 Std. Deviation 16.76148 Minimum 238.50 Maximum 280.07

Range 41.57

Interquartile Range 30.06

Skewness .533 .913 Kurtosis -.446 2.000

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

Mean 312.4280 1.80117

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 307.4271 Upper

Bound 317.4289 5% Trimmed Mean 312.4983 Median 312.0400 Variance 16.221 Std. Deviation 4.02754 Minimum 306.54 Maximum 317.05

Range 10.51

Interquartile Range 7.17

Skewness -.549 .913 Kurtosis .153 2.000

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

Mean 332.9780 2.50434

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 326.0248 Upper

Bound 339.9312 5% Trimmed Mean 333.0389 Median 334.2000 Variance 31.359 Std. Deviation 5.59988 Minimum 326.55 Maximum 338.31


(58)

44

Range 11.76

Interquartile Range 11.09

Skewness -.290 .913 Kurtosis -2.932 2.000

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

Mean 359.6440 2.56970

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 352.5094 Upper

Bound 366.7786 5% Trimmed Mean 359.7117 Median 360.2400 Variance 33.017 Std. Deviation 5.74602 Minimum 352.48 Maximum 365.59

Range 13.11

Interquartile Range 11.29

Skewness -.253 .913 Kurtosis -2.363 2.000


(59)

45

Lampiran 18. Hasil analisis uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia

Jack

Test of Homogeneity of Variances

AUC Levene Statistic

df1 df2 Sig.

6.029 5 24 .001

ANOVA

AUC

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Between

Groups 126565.480 5 25313.096 208.391 .000 Within Groups 2915.267 24 121.469


(60)

46

Multiple Comparisons

AUC Tamhane

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol Negatif CMC-Na Kontrol Negatif

Aquadest -21.50200 8.57057 .578 -67.4810 24.4770 Kontrol Positif

Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

168.80000* 11.0845

6 .000 123.1716 214.4284

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

112.25600* 8.36196 .001 64.2235 160.2885

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

91.70600* 8.54107 .002 45.4789 137.9331

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

65.04000* 8.56046 .011 18.9774 111.1026

Kontrol Negatif Aquadest

Kontrol Negatif

CMC-Na 21.50200 8.57057 .578 -24.4770 67.4810 Kontrol Positif

Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

190.30200* 7.93511 .000 148.6131 231.9909

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

133.75800* 3.16556 .000 120.1315 147.3845

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

113.20800* 3.61224 .000 98.3711 128.0449

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB


(61)

47 Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB Kontrol Negatif

CMC-Na -168.80000

* 11.0845

6 .000 -214.4284 -123.1716 Kontrol Negatif

Aquadest -190.30200

* 7.93511 .000 -231.9909 -148.6131

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-56.54400* 7.70932 .018 -100.2615 -12.8265

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-77.09400* 7.90324 .003 -119.0199 -35.1681

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

-103.76000* 7.92419 .001 -145.5285 -61.9915

Perlakuan

Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na -112.25600

* 8.36196 .001 -160.2885 -64.2235

Kontrol Negatif

Aquadest -133.75800

* 3.16556 .000 -147.3845 -120.1315

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

56.54400* 7.70932 .018 12.8265 100.2615

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-20.55000* 3.08479 .004 -33.7114 -7.3886

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

-47.21600* 3.13808 .000 -60.6831 -33.7489

Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na -91.70600

* 8.54107 .002 -137.9331 -45.4789

Kontrol Negatif

Aquadest -113.20800

* 3.61224 .000 -128.0449 -98.3711

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB


(62)

48

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

20.55000* 3.08479 .004 7.3886 33.7114

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

-26.66600* 3.58819 .001 -41.3995 -11.9325

Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na -65.04000

* 8.56046 .011 -111.1026 -18.9774

Kontrol Negatif

Aquadest -86.54200

* 3.65785 .000 -101.5588 -71.5252

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

103.76000* 7.92419 .001 61.9915 145.5285

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

47.21600* 3.13808 .000 33.7489 60.6831

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

26.66600* 3.58819 .001 11.9325 41.3995


(63)

49

Lampiran 19. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kontrol negatif

CMC-Na .251 5 .200

* .848 5 .189

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

.205 5 .200* .917 5 .513

Perlakuan Ekstrak

Dosis 420 mg/kgBB .193 5 .200

* .965 5 .844

Perlakuan Ekstrak

Dosis 210 mg/kgBB .226 5 .200

* .851 5 .197

Perlakuan Ekstrak

Dosis 105 mg/kgBB .209 5 .200

* .916 5 .508

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction


(64)

50

Lampiran 20. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan Standard Error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma

longifolia Jack

Descriptives

Statistic Std. Error

Kontrol negatif CMC-Na

Mean .0000 1.92301

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound -5.3391 Upper

Bound 5.3391 5% Trimmed Mean .0072

Median 1.6700

Variance 18.490 Std. Deviation 4.29999

Minimum -4.68

Maximum 4.55

Range 9.23

Interquartile Range 8.32

Skewness -.355 .913 Kurtosis -2.921 2.000

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

Mean 39.7480 1.76531

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 34.8467 Upper

Bound 44.6493 5% Trimmed Mean 39.8372 Median 38.9400 Variance 15.582 Std. Deviation 3.94736

Minimum 34.05

Maximum 43.84

Range 9.79

Interquartile Range 7.08


(65)

51

Kurtosis -.441 2.000

Perlakuan Ekstrak Dosis 420 mg/kgBB

Mean 26.4320 .42459

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 25.2532 Upper

Bound 27.6108 5% Trimmed Mean 26.4156 Median 26.5200

Variance .901

Std. Deviation .94941

Minimum 25.34

Maximum 27.82

Range 2.48

Interquartile Range 1.69

Skewness .548 .913 Kurtosis .166 2.000

Perlakuan Ekstrak Dosis 210 mg/kgBB

Mean 21.5940 .58962

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 19.9570 Upper

Bound 23.2310 5% Trimmed Mean 21.5794 Median 21.3100 Variance 1.738 Std. Deviation 1.31842

Minimum 20.34

Maximum 23.11

Range 2.77

Interquartile Range 2.61

Skewness .289 .913 Kurtosis -2.925 2.000

Perlakuan Ekstrak Dosis 105 mg/kgBB

Mean 15.3140 .60541

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound 13.6331 Upper

Bound 16.9949 5% Trimmed Mean 15.2983 Median 15.1700 Variance 1.833


(66)

52

Std. Deviation 1.35375

Minimum 13.91

Maximum 17.00

Range 3.09

Interquartile Range 2.66

Skewness .253 .913 Kurtosis -2.369 2.000


(67)

53

Lampiran 21. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack

Test of Homogeneity of Variances

%PI Levene Statistic

df1 df2 Sig.

6.295 4 20 .002

ANOVA

%PI

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Between

Groups 4269.732 4 1067.433 138.470 .000 Within Groups 154.175 20 7.709


(68)

54

Multiple Comparisons

%PI Tamhane

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol Negatif CMC-Na Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-39.74800* 2.61042 .000 -49.7353 -29.7607

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-26.43200* 1.96933 .001 -36.6307 -16.2333

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-21.59400* 2.01137 .002 -31.4646 -11.7234

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

-15.31400* 2.01606 .008 -25.1540 -5.4740

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 39.74800

* 2.61042 .000 29.7607 49.7353

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

13.31600* 1.81566 .012 4.0224 22.6096

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

18.15400* 1.86118 .002 9.1852 27.1228

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

24.43400* 1.86624 .001 15.4943 33.3737

Perlakuan

Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 26.43200

* 1.96933 .001 16.2333 36.6307

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB


(69)

55

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

4.83800* .72658 .002 1.9666 7.7094

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

11.11800* .73946 .000 8.1798 14.0562

Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 21.59400

* 2.01137 .002 11.7234 31.4646

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-18.15400* 1.86118 .002 -27.1228 -9.1852

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-4.83800* .72658 .002 -7.7094 -1.9666

Perlakuan Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

6.28000* .84509 .001 3.0541 9.5059

Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 15.31400

* 2.01606 .008 5.4740 25.1540

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-24.43400* 1.86624 .001 -33.3737 -15.4943

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-11.11800* .73946 .000 -14.0562 -8.1798

Perlakuan Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-6.28000* .84509 .001 -9.5059 -3.0541


(70)

56

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Akar Eurycoma Longifolia Jack Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap Bernadetha Maria Estika Pangestuti yang merupakan anak tunggal dari pasangan Emanuel Joseph Kuntjoro Eko Prapto dan Theodora Ego. Penulis lahir di Waikabubak (Sumba, Nusa Tenggara Timur) pada tanggal 11 Februari 1996. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK Katolik Santa Anna Waikabubak (1999-2001), SD Katolik Waikabubak III (2001-2007), SMP Katolik Stella Maris Waikabubak (2007-2010), dan SMA Katolik Anda Luri Waingapu (2010-2013). Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa menempuh pendidikan sarjana, penulis pernah tergabung dalam beberapa kepanitiaan dalam lingkup fakultas dan universitas antara lain menjadi anggota divisi dan bendahara pada Cara Belajar Insan Aktif (2014 dan 2015) dan anggota divisi dekorasi Angkringan Lintas Iman (2014). Penulis pernah menjadi anggota kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa didanai DIKTI dengan judul "Pop

Up Swamedikasi Untuk Tuna Rungu Dan Tuna Wicara” (2015). Selain itu, penulis

juga pernah menjadi koordinator pada Unit Kegiatan Fakultas Farmasi Paduan Suara Veronica (2015/2016) dan koordinator divisi koor pada Komunitas Paingan Universitas Sanata Dharma (2014).


(71)

UJI ANTIINFLAMASI

EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack

PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

ABSTRACT

Inflammation is response to tissue injury that need to be treated to reduce the symptoms. One of plants that can be used as anti-inflammatory agent is Eurycoma longifolia Jack. This research aim to find out the anti-inflammatory effect of methanolic extract Eurycoma longifolia Jack roots (MEELJR) and percentage of inflammatory inhibition of MEELJR in reducing edema. This research was purely experimental researchwith one way-complete-random design using 30 male mices which divided into six groups. Themices in group I and II were given 25 g/kgBW dose of aquadest and 0.25 g/kgBWdose of 1% CMC-Na (negative control), group III mices were given 4.48 mg/kgBW dose of diclofenac sodium (positive control), group III, IV and V, the mices were given 420; 210; and 105 mg/kgBW doses of MEELJR orally, then mices were injected by subplantar injection of 1% carrageenan and the edema was measured by digital caliper for 6 hours.Analysis of the data had done statistically by Shapiro-Wilk test continued by one way ANOVA test with 95% confidence interval and Tamhane test. The result showed that MEELJR at dose 420; 210; and 105 mg/kgBW had an anti-inflammatory effect with percentage of inflammatory inhibition were 26.43, 21.60 and 15.31%.


(72)

ABSTRAK

Inflamasi merupakan respon terhadap cedera pada jaringan yang perlu diobati untuk mengurangi gejala.Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi adalah Eurycoma longifolia Jack. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak metanol akarEurycoma longifolia Jack (EMAELJ) dan persentase penghambatan inflamasi dari EMAELJ dalam menurunkan udema. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan aquadest dosis 25 g/kgBB dan CMC-Na 1% dosis 0,25 g/kgBB (kontrol negatif), kelompok III diberikan natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (kontrol positif), kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB secara peroral, lalu mencit diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan udema diukur menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane. Hasil menunjukkan bahwa EMAELJ pada dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB memiliki efek sebagai antiinflamasi dengan persentase penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 26,43, 21,60 dan 15,31%.


(1)

53

Lampiran 21. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar

Eurycoma longifolia Jack

Test of Homogeneity of Variances

%PI Levene Statistic

df1 df2 Sig.

6.295 4 20 .002

ANOVA

%PI

Sum of Squares

Df Mean

Square

F Sig. Between

Groups 4269.732 4 1067.433 138.470 .000

Within Groups 154.175 20 7.709


(2)

54

Multiple Comparisons

%PI Tamhane

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol Negatif CMC-Na Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-39.74800* 2.61042 .000 -49.7353 -29.7607

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-26.43200* 1.96933 .001 -36.6307 -16.2333 Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-21.59400* 2.01137 .002 -31.4646 -11.7234 Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

-15.31400* 2.01606 .008 -25.1540 -5.4740

Kontrol Positif Natrium

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 39.74800

* 2.61042 .000 29.7607 49.7353

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

13.31600* 1.81566 .012 4.0224 22.6096 Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

18.15400* 1.86118 .002 9.1852 27.1228 Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

24.43400* 1.86624 .001 15.4943 33.3737

Perlakuan

Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 26.43200

* 1.96933 .001 16.2333 36.6307

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB


(3)

55 Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

4.83800* .72658 .002 1.9666 7.7094 Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

11.11800* .73946 .000 8.1798 14.0562

Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 21.59400

* 2.01137 .002 11.7234 31.4646

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-18.15400* 1.86118 .002 -27.1228 -9.1852

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-4.83800* .72658 .002 -7.7094 -1.9666 Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

6.28000* .84509 .001 3.0541 9.5059

Perlakuan

Ekstrak dosis 105 mg/kgBB

Kontrol Negatif

CMC-Na 15.31400

* 2.01606 .008 5.4740 25.1540

Kontrol Positif Natrium Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

-24.43400* 1.86624 .001 -33.3737 -15.4943

Perlakuan Ekstrak dosis 420 mg/kgBB

-11.11800* .73946 .000 -14.0562 -8.1798 Perlakuan

Ekstrak dosis 210 mg/kgBB

-6.28000* .84509 .001 -9.5059 -3.0541 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.


(4)

56

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Akar Eurycoma Longifolia Jack Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap Bernadetha Maria Estika Pangestuti yang merupakan anak tunggal dari pasangan Emanuel Joseph Kuntjoro Eko Prapto dan Theodora Ego. Penulis lahir di Waikabubak (Sumba, Nusa Tenggara Timur) pada tanggal 11 Februari 1996. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK Katolik Santa Anna Waikabubak (1999-2001), SD Katolik Waikabubak III (2001-2007), SMP Katolik Stella Maris Waikabubak (2007-2010), dan SMA Katolik Anda Luri Waingapu (2010-2013). Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa menempuh pendidikan sarjana, penulis pernah tergabung dalam beberapa kepanitiaan dalam lingkup fakultas dan universitas antara lain menjadi anggota divisi dan bendahara pada Cara Belajar Insan Aktif (2014 dan 2015) dan anggota divisi dekorasi Angkringan Lintas Iman (2014). Penulis pernah menjadi anggota kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa didanai DIKTI dengan judul "Pop Up Swamedikasi Untuk Tuna Rungu Dan Tuna Wicara” (2015). Selain itu, penulis juga pernah menjadi koordinator pada Unit Kegiatan Fakultas Farmasi Paduan Suara Veronica (2015/2016) dan koordinator divisi koor pada Komunitas Paingan Universitas Sanata Dharma (2014).


(5)

UJI ANTIINFLAMASI

EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack

PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

ABSTRACT

Inflammation is response to tissue injury that need to be treated to reduce the symptoms. One of plants that can be used as anti-inflammatory agent is

Eurycoma longifolia Jack. This research aim to find out the anti-inflammatory effect

of methanolic extract Eurycoma longifolia Jack roots (MEELJR) and percentage of inflammatory inhibition of MEELJR in reducing edema. This research was purely experimental researchwith one way-complete-random design using 30 male mices which divided into six groups. Themices in group I and II were given 25 g/kgBW dose of aquadest and 0.25 g/kgBWdose of 1% CMC-Na (negative control), group III mices were given 4.48 mg/kgBW dose of diclofenac sodium (positive control), group III, IV and V, the mices were given 420; 210; and 105 mg/kgBW doses of MEELJR orally, then mices were injected by subplantar injection of 1% carrageenan and the edema was measured by digital caliper for 6 hours.Analysis of the data had done statistically by Shapiro-Wilk test continued by one way ANOVA test with 95% confidence interval and Tamhane test. The result showed that MEELJR at dose 420; 210; and 105 mg/kgBW had an anti-inflammatory effect with percentage of inflammatory inhibition were 26.43, 21.60 and 15.31%.


(6)

ABSTRAK

Inflamasi merupakan respon terhadap cedera pada jaringan yang perlu diobati untuk mengurangi gejala.Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi adalah Eurycoma longifolia Jack. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak metanol akarEurycoma longifolia Jack (EMAELJ) dan persentase penghambatan inflamasi dari EMAELJ dalam menurunkan udema. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan aquadest dosis 25 g/kgBB dan CMC-Na 1% dosis 0,25 g/kgBB (kontrol negatif), kelompok III diberikan natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (kontrol positif), kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB secara peroral, lalu mencit diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan udema diukur menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane. Hasil menunjukkan bahwa EMAELJ pada dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB memiliki efek sebagai antiinflamasi dengan persentase penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 26,43, 21,60 dan 15,31%.