Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap Likuiditas Perusahaan pada PT Kimu Enam Kemasindo.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan perlu adanya kebijakan perusahaan untuk melakukan pertimbangan dan analisa mengenai sumber modal maupun jenis modal yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar tujuan perusahaan yang diharapkan dapat tercapai.

PT KIMU ENAM KEMASINDO merupakan perusahaan industrialisasi yang memproduksi karton box. Untuk membiayai aktivitasnya, perusahaan menggunakan modal asing, yaitu pinjaman jangka pendek. Perkembangan pinjaman jangka pendek yang diukur berdasarkan persentase hutang dagang perusahaan secara umum mengalami penurunan setiap tahunnya untuk periode 2002 sampai dengan 2005.

Untuk mengukur likuiditas perusahaan digunakan rasio lancar (current ratio) dengan membandingkan antara aktiva lancar perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. Dari hasil perhitungan menunjukkan adanya peningkatan likuiditas secara umum setiap tahunnya. Namun, tingkat likuiditas yang dicapai oleh perusahaan berada di bawah tingkat rasio lancar yang dianjurkan, yaitu 200%. Tetapi tingkat tersebut bukan merupakan penilaian yang mutlak karena tingkat rasio lancar ini juga tergantung dari jenis-jenis usaha perusahaan.

Sesuai dengan judul yang penulis pilih, maka penulis melakukan analisa dengan membatasi hanya pada pembahasan tentang pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuditas perusahaan pada PT KIMU ENAM KEMASINDO. Dari hasil analisa statistik ditarik kesimpulan bahwa kenaikan pinjaman jangka pendek yang diukur berdasarkan persentase hutang dagang tidak menyebabkan penurunan likuiditas. Penurunan likuiditas perusahaan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisa, pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan telah teruji kebenarannya. Pada kesempatan ini penulis juga menyarankan agar perusahaan dapat meningkatkan tingkat likuiditasnya dengan menggunakan pinjaman jangka pendek secara efektif dan efisien. Selain itu penulis juga mengharapkan agar perusahaan dapat menggunakan aktiva yang dimiliki dengan tepat agar keuntungan yang diharapkan dapat tercapai.


(2)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR GRAFIK……… x

DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 3

1.3 Tujuan Penelitian………... 4

1.4 Kegunaan Penelitian……….. 4

1.5 Kerangka Pemikiran……….. 5


(3)

Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen……….. 13

2.2 Manajemen Keuangan……….. 14

2.3 Pengertian Modal……… 15

2.4 Sumber Modal………. 17

2.5 Jenis-Jenis Modal……… 18

2.5.1 Modal Asing………... 18

2.5.1.1 Jenis-Jenis Modal Asing……… 19

2.5.1.2 Jenis-Jenis Pinjaman Jangka Pendek………. 22

2.5.1.3 Ciri-Ciri Pinjaman Jangka Pendek………. 29

2.5.1.4 Tujuan Penggunaan Pinjaman Jangka Pendek……... 29

2.5.2 Modal Sendiri………. 30

2.6 Analisa Rasio Keuangan……….. 32

2.6.1 Aspek-Aspek Rasio Keuangan……… 33

2.6.2 Cara menafsirkan Rasio-Rasio Keuangan………... 34

2.7 Pengertian Likuiditas……… 34

2.8 Rasio Likuiditas……… 35

2.9 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap Likuiditas…………. 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 38

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………. 38


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian……….. 62

3.2.1 Jenis dan Sumber Data………. 62

3.2.2 Metode Pengumpulan Data……….. 63

3.2.3 Variabel Penelitian……… 63

3.2.4 Metode Analisa………... 64

3.2.4.1 Regresi Linier Sederhana……….. 64

3.2.4.2 Korelasi Linier Sederhana………. 65

3.2.5 Pengujian Hipotesis……….. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan……… 70

4.2 Analisa Tingkat Likuiditas Perusahaan………... .. 73

4.3 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap Likuiditas Perusahaan………. .. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 81

5.2 Saran……… ………. 82

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran………. 12 Gambar 2.1 Jenis-Jenis Pinjaman Jangka Pendek……… 28


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Mesin PT KIMU ENAM KEMASINDO………..39 Tabel 3.2 Variabel Penelitian……….64

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai-Nilai Koefisien Korelasi………67

Tabel 4.1 Persentase Kewajiban Pinjaman Jangka Pendek Setiap Tahun……….70 Tabel 4.2 Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………....71 Tabel 4.3 Persentase Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………...72 Tabel 4.4 Likuiditas………...74

Tabel 4.5 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………72

Grafik Persentase Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………...73 Grafik Tingkat Likuiditas Perusahaan………...74


(8)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Lampiran 2 Laporan Neraca Perusahaan Lampiran 3 Laporan Rugi Laba Perusahaan Lampiran 4 Tabel Distribusi t


(9)

Bab I Pendahuluan

- 1 - Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan perlu adanya kebijakan perusahaan untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan dan analisa mengenai sumber modal maupun jenis modal yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Maksud dan tujuan utama dari analisa tersebut untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjakan. Dengan kata lain,melalui analisa dana itu dapat diketahui darimana datangnya dan bagaimana digunakan. Pemilihan alternatif jenis modal dan sumber modal tersebut merupakan keputusan pembelanjaan perusahaan dalam mempengaruhi pertumbuhan profit yang dihasilkan perusahaan dan tingkat likuiditas perusahaan.

Sumber modal perusahaan ada dua macam, yaitu sumber modal internal dan sumber modal eksternal. Sumber modal internal, adalah sumber modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dari dalam perusahaan. Sedangkan sumber modal eksternal, adalah sumber modal yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi atau pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek, adalah pinjaman dengan jangka waktu pengembalian kewajibannya tidak lebih dari satu tahun. Pinjaman jangka pendek ini dapat digunakan sebagai modal kerja untuk pembelanjaan operasional sehari-hari misalnya; biaya bahan baku, biaya pemeliharaan mesin, biaya suku cadang, biaya tenaga kerja langsung, biaya


(10)

Bab I Pendahuluan

- 2 - Universitas Kristen Maranatha pemasaran, dan sebagainya yang pada akhirnya dana yang telah dikeluarkan untuk keperluan tersebut diharapkan dapat kembali melalui hasil penjualan produksinya dalam jangka waktu yang pendek.

Dari segi kecepatan untuk memperoleh kebutuhan modal kerja, hutang jangka pendek relatif lebih mudah dan cepat diperoleh daripada hutang jangka panjang. Hal ini disebabkan karena kreditur enggan untuk memberikan pinjaman jangka panjang sebelum melakukan evaluasi keuangan secara cermat. Selain itu hutang jangka pendek relatif lebih fleksibel dibandingkan hutang jangka panjang. Dalam kondisi normal, bunga hutang jangka pendek lebih rendah daripada bunga hutang jangka panjang. Ini erat kaitannya dengan tingkat resiko yang dihadapi oleh kreditur. Dengan demikian cukup rasional jika kreditur menghendaki tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk mengkompensasi resiko yang mereka hadapi. Tetapi perlu diingat bahwa penggunaan hutang jangka pendek yang tidak hati-hati akan memberatkan perusahaan karena besar kemungkinan pada saat hutang jangka pendek tersebut jatuh tempo, perusahaan tidak mampu membayar kembali. Dengan demikian hutang jangka pendek dalam jumlah besar akan memperburuk tingkat likuiditas perusahaan. Dengan semakin meningkatnya likuiditas perusahaan, maka kepercayaan pihak luar terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, tidak akan berkurang. Dengan adanya kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan, maka kontinuitas perusahaan akan tetap terjamin.

PT. Kimu Enam Kemasindo, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembuatan kardus atau box, dengan orientasi penjualan di dalam


(11)

Bab I Pendahuluan

- 3 - Universitas Kristen Maranatha negeri, yaitu Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Cibitung, Cirebon, Jakarta, Palembang, Pekanbaru, Purbalingga, dan Tasikmalaya. Dalam pembuatan kardus ini pengoperasiannya masih berproduksi berdasarkan job order. Dalam menjalankan aktivitas perusahaannya, PT. Kimu Enam Kemasindo menggunakan pinjaman jangka pendek sebagai salah satu sumber modalnya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek atau yang jatuh tempo disebut likuiditas, mengingat bahwa tingkat likuiditas, adalah angka perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar, maka setiap transaksi yang mengakibatkan perubahan aktiva lancar dan hutang lancar akan mengakibatkan perubahan tingkat likuiditas.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek

Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada PT. Kimu Enam Kemasindo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan pinjaman jangka pendek pada PT. Kimu Enam Kemasindo.

2. Bagaimana tingkat likuiditas pada PT. Kimu Enam Kemasindo.

3. Bagaimana pengaruh perkembangan pinjaman jangka pendek terhadap tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Kimu Enam Kemasindo.


(12)

Bab I Pendahuluan

- 4 - Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perkembangan pinjaman jangka pendek pada PT. Kimu Enam Kemasindo.

2. Untuk mengetahui tingkat likuiditas pada PT. Kimu Enam Kemasindo 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perkembangan pinjaman jangka pendek terhadap tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Kimu Enam Kemasindo.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, antara lain:

1. Bagi penulis

Untuk lebih memahami secara teoritis dan praktis mengenai ilmu manajemen keuangan khususnya mengenai masalah pinjaman jangka pendek dan hubungannya dengan tingkat likuiditas perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan (input) atau sebagai bahan perbandingan, khususnya bagi pihak manajemen dalam mengambil dan menentukan kebijakan jangka pendek dan kemampuan perusahaan dalam membiayai keuangan jangka pendek agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.


(13)

Bab I Pendahuluan

- 5 - Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi peneliti lainnya

Dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih luas dan lebih mendalam.

1.5 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan aktivitas dan kelangsungan usahanya. Modal yang dibutuhkan oleh perusahaan terdiri dari dua sumber, yaitu modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri dan modal yang berasal dari luar. Modal yang berasal dari luar, ada yang berupa pinjaman jangka panjang dan ada yang berupa pinjaman jangka pendek. Kredit-kredit ini didapatkan dari bank dan nonbank dan biasanya disertai dengan jaminan seperti gudang, tanah dan sebagainya. Teguh Pudjo Muljono dalam bukunya Manajemen Perkreditan (2001,9) mengemukakan pengertian kredit sebagai berikut:

a. Kredit, adalah kemampuan untuk melaksanakan pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

b. Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia, pengertian kredit ini telah dirumuskan dalam Bab I, pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang merumuskan sebagai berikut:

“Kredit, adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk


(14)

Bab I Pendahuluan

- 6 - Universitas Kristen Maranatha melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Dari perumusan di atas ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:

− Adanya suatu penyerahan hutang / tagihan atau dapat juga barang yang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi bank yang bersangkutan.

− Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya masing-masing.

− Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan pelunasan hutang dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama.

Dalam meningkatkan usahanya, perusahaan dapat menggunakan pinjaman jangka pendek sebagai salah satu sumber modalnya. Menurut Brigham dalam bukunya Financial Management (1999,856) pinjaman jangka pendek adalah:

“ Short term credit is defined as any liability originally schedule for payment within one year ”.

Dari definisi tersebut di atas dinyatakan bahwa pinjaman jangka pendek, adalah segala jenis hutang yang dijadwalkan untuk dibayar selama waktu satu tahun.


(15)

Bab I Pendahuluan

- 7 - Universitas Kristen Maranatha Pinjaman jangka pendek ini mempunyai banyak keuntungan, diantaranya diungkapkan oleh Brigham (1999,856), yaitu:

1. The speed with which short terms loans can be arranged. Waktu dalam mendapatkan pinjaman jangka pendek dapat diatur (lebih cepat).

2. Increased flexibility, meningkatkan keleluasaan dalam negosiasi dengan pihak debitur.

3. The fact that short term interest rate are generally lower than long term rates, pada kenyataannya bahwa bunga pinjaman jangka pendek lebih rendah daripada bunga pinjaman jangka panjang.

Pinjaman jangka pendek mempunyai jangka waktu pengembalian yang cepat. Umumnya perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek ini untuk membiayai operasional perusahaan. Lukman Syamsuddin dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan (1995,322) mengatakan bahwa:

“Sumber pembelanjaan jangka pendek timbul sebagai akibat dari operasi perusahaan yang normal, misalnya dengan meningkatnya volume penjualan maka hutang dagang (account payable) juga akan meningkat karena semakin besarnya pembelian-pembelian kredit yang harus dilakukan untuk memenuhi jumlah peningkatan produksi dan penjualan. Di samping itu, sebagai konsekuensi logis dari peningkatan volume penjualan maka biaya-biaya yang masih harus dibayar misalnya; upah, bunga, dan lain-lain juga akan turut meningkat karena kebutuhan-kebutuhan akan semakin besar”.

Pada umumnya, dalam suatu perusahaan ada berbagai macam jenis modal, yaitu:

1. Modal asing

Adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang harus dibayar kembali baik bunga


(16)

Bab I Pendahuluan

- 8 - Universitas Kristen Maranatha maupun pinjaman pokoknya. Modal kredit ini terbagi dalam tiga golongan, yaitu:

1. Kredit jangka pendek. Kuswadi dalam bukunya yang berjudul Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam (2006,28) mengatakan bahwa:

“kewajiban jangka pendek, adalah hutang yang harus segera dilunasi dalam jangka pendek, yaitu kurang dari masa satu tahun”.

Sumber-sumber utama hutang jangka pendek, adalah hutang usaha atau kredit perdagangan, pos-pos akrual, kredit bank jangka pendek dan warkat komersial. Biasanya kredit jangka pendek digunakan sebagai modal kerja perusahaan.

2. Kredit jangka menengah. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (2002,399) mendefinisikan kredit jangka menengah sebagai kredit yang jangka waktu pelunasannya antara satu sampai dengan kurang dari lima tahun. Kebutuhan membelanjai usaha dengan kredit ini dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan kredit jangka panjang dilain pihak. 3. Kredit jangka panjang. Kuswadi mendefinisikan kredit jangka penjang

sebagai kewajiban yang berasal dari transaksi masa lalu yang belum jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Umumnya digunakan untuk membelanjai pelunasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.


(17)

Bab I Pendahuluan

- 9 - Universitas Kristen Maranatha 2. Modal sendiri

Modal sendiri pada dasarnya, adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya.

Pada intinya, perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek untuk membiayai modal kerja, yang akan dikelola sehingga perusahaan mampu untuk membayar hutang jangka pendeknya tersebut dan likuiditas perusahaan tetap terjaga.

Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia dinamakan likuiditas, di mana likuiditas tidak saja mengandung makna yang berhubungan dengan keadaan keuangan secara keseluruhan tetapi juga bagaimana perusahaan tersebut dapat mengubah aktiva lancar tertentu menjadi kas.

Tingkat likuiditas ini diukur melalui rasio likuiditas perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan rugi laba dan neraca perusahaan. James van Horne, John M. Wachowicz Jr, dalam bukunya Fundamentals of Financial Management (1998,129), mengemukakan:

“ Liquidity ratios compare short-term obligations to short-term (or current) resources available to meet these obligations, from these ratios, much insight can be obtained into the present cash solveney of the firm and thefirm’s ability to remain solvent in the event of adversity ”.


(18)

Bab I Pendahuluan

- 10 - Universitas Kristen Maranatha Rasio likuiditas ini memperlihatkan apakah perusahaan mampu setiap saat dapat memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan.

Untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan dilakukan dengan menghitung rasio likuiditas, yaitu:

- Current Ratio Rumus current ratio

Current assets

Current ratio = X100% Current liabilities

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, perlunya mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh pinjaman jangka pendek yang digunakan untuk modal kerja perusahaan terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

1.6 Hipotesis

Perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek sebagai modal kerja dimana modal kerja ini dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinan perusahaan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan, dengan kata lain perusahaan tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas.

Pinjaman jangka pendek selain dapat mendukung pelaksanaan aktivitas operasional perusahaan, dapat juga memberatkan perusahaan karena


(19)

Bab I Pendahuluan

- 11 - Universitas Kristen Maranatha pinjaman jangka pendek dalam jumlah yang sangat besar akan memungkinkan perusahaan tidak dapat melunasinya pada saat jatuh tempo. Kuswadi (2006,131)

Dengan demikian hipotesis yang dapat ditarik, adalah “ Pinjaman

Jangka Pendek Yang Digunakan Perusahaan Berpengaruh Terhadap

Likuiditas Perusahaan” .


(20)

Bab I Pendahuluan

- 12 - Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Yang diteliti Sumber Modal

Modal Sendiri Modal Pinjaman

Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman Jangka Pendek

Likuiditas

Current Ratio

• Working Capital to Total Assets ratio • Acid Test Ratio /

Quick Ratio • Cash Ratio


(21)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha - 81 -

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan di PT KIMU ENAM KEMASINDO, selama kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Dalam menjalankan aktivitas usahanya PT KIMU ENAM KEMASINDO menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman. Perkembangan pinjaman jangka pendek cenderung berfluktuasi. Namun secara umum mengalami penurunan. PT KIMU ENAM KEMASINDO melunasi pinjaman jangka pendeknya maksimal tiga bulan.

2. Secara keseluruhan likuiditas yang dicapai perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Hasil tersebut menunjukkan kenaikan setiap tahun. Ini berarti bahwa perusahaan masih mampu membiayai kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.

3. Dari analisa statistik dihasilkan persamaan regresi yang berarti kenaikan pada pinjaman jangka pendek menyebabkan kenaikan likuiditas perusahaan dan pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas (r²) adalah sebesar 7%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung < t tabel maka hipotesis Ho diterima, sehingga hipotesis Ha ditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Hasil


(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha - 82 -

perhitungan r² 7% menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain di luar pinjaman jangka pendek.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian, pembahasan dan analisa di PT KIMU ENAM KEMASINDO, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan yang bermanfaat bagi manajemen:

o Kebijakan manajemen modal kerja terutama pinjaman jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan modal harus dilaksanakan dengan baik, karena makin besar penggunaan modal pinjaman jangka pendek dapat menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan menurun. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini, adalah dengan cara menggunakan pinjaman jangka pendek secara tepat dalam membiayai aktivitas perusahaan sehingga pinjaman tersebut dapat dilunasi tepat waktu. Selanjutnya perusahaan harus mampu memanfaatkan dan menggunakan aktiva yang dimiliki dan mengolahnya dengan efektif dan efisien.

o PT KIMU ENAM KEMASINDO harus mampu menaikkan tingkat likuiditas perusahaan, sehingga perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan dari para kreditur dan juga supaya kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha - 83 -

o Dalam penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan menggunakan data yang lebih lengkap baik periode waktu maupun kelengkapan item dari laporan keuangan. Dalam penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membahas faktor lain di luar pinjaman jangka pendek yang sekiranya dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.


(24)

- Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Brigham. Eugene F, Gapenski Louis C, Ehrnhardt C , “ Financial Management”, The Diyden Press, 1999

2. Douglas, Emery R. Finnerty John D, “ Corporate Financial Management”, Prentice Hall, 1990

3. Furqon, “Statistika Terapan Untuk Penelitian”, CV ALFABETA, 2001 4. Gitman, L.J., “Principles Of Managerial Finance”, Addison Wesley, 1997 5. Hasan Igbal M., “Pokok-Pokok Materi Statistik I”, PT. Bumi Aksara, 2001 6. Husnan Suad, Pudjiastuti Enny, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, UPP

AMP YKPN, 2002

7. Hartono, “Statistik Untuk Penelitian”, Lembaga Studi Filsafat, Kemasyarakatan, Kependidikan, dan Perempuan, 2004

8. Kuswadi, “Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam”, PT Alex Media Komputindo, 2006

9. Manullang M., “Pengantar Ekonomi Perusahaan”, Liberty, 1998 10.Manullang M., ”Pengantar Manajemen Keuangan”, Andi, 2005

11.Muljono Pudjo Teguh, “Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial”, BPFE, 2001

12.Nazir Moh., “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, 2003

13.Ryanto Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, 1993

14.Syamsuddin Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Rajawali Pers, 1995

15.Stoner, J.F., Edward F. & Daniel R.G., “Management, Prentice Hall, Inc, 1995

16.Swasta, B. & Ibnu S.W, “Pengantar Bisnis Modern”, Liberty, 1993 17.Sugiarso G., Winarni F., “Manajemen Keuangan”, Media Pressindo, 2005 18.Sugiono, “Metode Penelitian Bisnis”, CV ALFABETA, 2003


(25)

- Universitas Kristen Maranatha 19.Van Horne, James & Wachowicz, John Jr., “Fundam entals Of Financial

Management”, Prentice Hall Inc. A. Simaon & Schuster, 1995

20.Weihrich, H. & Harold K., “Management A Global P erspective”, Mc Graw-Hill, Inc, 1994

21.Weston, Feed & Copeland, Thomas, “Manajemen Keuangan”, Binaputra Aksara Jakarta, 1992


(1)

Gambar 1.1

Yang diteliti Sumber Modal

Modal Sendiri Modal Pinjaman

Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman Jangka Pendek

Likuiditas Current Ratio • Working Capital to

Total Assets ratio • Acid Test Ratio /

Quick Ratio • Cash Ratio


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha - 81 -

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan di PT KIMU ENAM KEMASINDO, selama kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Dalam menjalankan aktivitas usahanya PT KIMU ENAM KEMASINDO menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman. Perkembangan pinjaman jangka pendek cenderung berfluktuasi. Namun secara umum mengalami penurunan. PT KIMU ENAM KEMASINDO melunasi pinjaman jangka pendeknya maksimal tiga bulan.

2. Secara keseluruhan likuiditas yang dicapai perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Hasil tersebut menunjukkan kenaikan setiap tahun. Ini berarti bahwa perusahaan masih mampu membiayai kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.

3. Dari analisa statistik dihasilkan persamaan regresi yang berarti kenaikan pada pinjaman jangka pendek menyebabkan kenaikan likuiditas perusahaan dan pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas (r²) adalah sebesar 7%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung < t tabel maka hipotesis Ho diterima, sehingga hipotesis Ha ditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Hasil


(3)

perhitungan r² 7% menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain di luar pinjaman jangka pendek.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian, pembahasan dan analisa di PT KIMU ENAM KEMASINDO, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan yang bermanfaat bagi manajemen:

o Kebijakan manajemen modal kerja terutama pinjaman jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan modal harus dilaksanakan dengan baik, karena makin besar penggunaan modal pinjaman jangka pendek dapat menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan menurun. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini, adalah dengan cara menggunakan pinjaman jangka pendek secara tepat dalam membiayai aktivitas perusahaan sehingga pinjaman tersebut dapat dilunasi tepat waktu. Selanjutnya perusahaan harus mampu memanfaatkan dan menggunakan aktiva yang dimiliki dan mengolahnya dengan efektif dan efisien.

o PT KIMU ENAM KEMASINDO harus mampu menaikkan tingkat likuiditas perusahaan, sehingga perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan dari para kreditur dan juga supaya kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha - 83 -

o Dalam penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan menggunakan data yang lebih lengkap baik periode waktu maupun kelengkapan item dari laporan keuangan. Dalam penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membahas faktor lain di luar pinjaman jangka pendek yang sekiranya dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Brigham. Eugene F, Gapenski Louis C, Ehrnhardt C , “ Financial Management”, The Diyden Press, 1999

2. Douglas, Emery R. Finnerty John D, “ Corporate Financial Management”, Prentice Hall, 1990

3. Furqon, “Statistika Terapan Untuk Penelitian”, CV ALFABETA, 2001 4. Gitman, L.J., “Principles Of Managerial Finance”, Addison Wesley, 1997 5. Hasan Igbal M., “Pokok-Pokok Materi Statistik I”, PT. Bumi Aksara, 2001 6. Husnan Suad, Pudjiastuti Enny, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, UPP

AMP YKPN, 2002

7. Hartono, “Statistik Untuk Penelitian”, Lembaga Studi Filsafat, Kemasyarakatan, Kependidikan, dan Perempuan, 2004

8. Kuswadi, “Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam”, PT Alex Media Komputindo, 2006

9. Manullang M., “Pengantar Ekonomi Perusahaan”, Liberty, 1998 10.Manullang M., ”Pengantar Manajemen Keuangan”, Andi, 2005

11.Muljono Pudjo Teguh, “Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial”, BPFE, 2001

12.Nazir Moh., “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, 2003

13.Ryanto Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, 1993

14.Syamsuddin Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Rajawali Pers, 1995

15.Stoner, J.F., Edward F. & Daniel R.G., “Management, Prentice Hall, Inc, 1995

16.Swasta, B. & Ibnu S.W, “Pengantar Bisnis Modern”, Liberty, 1993 17.Sugiarso G., Winarni F., “Manajemen Keuangan”, Media Pressindo, 2005 18.Sugiono, “Metode Penelitian Bisnis”, CV ALFABETA, 2003


(6)

- Universitas Kristen Maranatha 19.Van Horne, James & Wachowicz, John Jr., “Fundam entals Of Financial

Management”, Prentice Hall Inc. A. Simaon & Schuster, 1995

20.Weihrich, H. & Harold K., “Management A Global P erspective”, Mc Graw-Hill, Inc, 1994

21.Weston, Feed & Copeland, Thomas, “Manajemen Keuangan”, Binaputra Aksara Jakarta, 1992