Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
Liza Nadira 100503200
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
PERSETUJUAN PENCETAKAN Nama : Liza Nadira
NIM : 100503200
Program Studi : Akuntansi Konsentrasi : Keuangan
Judul : Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tanggal : Ketua Program Studi
(Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak)
Tanggal : Ketua Departemen
(3)
Lembar Pernyataan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Hutang Jangka
Pendek dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya
sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau
lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,
dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat
dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Medan, Nopember 2013
Liza Nadira 100503200
(4)
ABSTRAK
PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yang dalam perolehan labanya dipengaruhi adanya hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang perusahaan. Adapun rumusan dalam penelitian ini yaitu apakah hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan mempengaruhi ROE sebagai indikator dari profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan terhadap ROE pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan terhadap ROE pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan secara studi dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis berdasarkan tabel Coefficients diketahui bahwa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on equity pada perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Kata Kunci : Hutang Jangka Pendek, Hutang Jangka Panjang dan Return On Equity
(5)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SHORT-TERM DEBT AND LONG-TERM DEBT TOWARDS PROFITABILITY IN BANKING COMPANY
LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
Profitability is a ratio that measures companies’ ability in producing profit, the profit result is influenced by the existence of companies’ short-term debt and long-term debt. To formulate this study whether short-term debt and long-term debt simultaneously influence Return On Equity (ROE) as an indicator of profitability in banking company listed in Indonesian Stock Exchange. The purpose of this study is to understand how short-term debt and long-term debt influence ROE in banking company listed in Indonesian Stock Exchange.
The hypothesis in this study is whether there is significant influence of short-term debt and long-term debt simultaneously towards ROE in banking company listed in Indonesian Stock Exchange.
Data collecting is conducted according to documentation study by using data analysis technique, multiple regression. The result of this study shows that hypothesis testing based on table coefficients doesn't have significant influence towards Return On Equity in banking company found in Indonesian Stock Exchange at the year 2010 up to 2012.
Keyword : Short-term Debt, Long-term Debt and Return On Equity
(6)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Hidayah-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” ini guna
melengkapi tugas-tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana pada Fakultas Ekonomi - Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam skripsi ini belum
sempurna, hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu, kemampuan dan
pengalaman yang penulis miliki dalam penyajiannya. Oleh karena itu dengan hati
yang tulus dan ikhlas penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca, yang nantinya dapat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini juga penulis sertakan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Ramli, SE dan Ibunda tercinta Syarifah Khairizat, SE yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan rasa cinta dan kasih sayang, yang
telah memberikan dorongan selama penulis menjalani pendidikan dan hanya
doa yang dapat penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, semoga kelak
penulis menjadi manusia yang berguna bagi agama, keluarga, nusa dan
bangsa, dan juga seluruh masyarakat.
2. Buat adikku tersayang Salsabila dan seluruh keluarga besar yang selalu mendukung serta memberikan semangat selama penulis menjalani pendidikan
(7)
3. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syafruddin Ginting Sugihan, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Hotmal Ja`far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
6. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
7. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi ini.
9. Seluruh pegawai dan Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara..
10.Buat semua teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, semoga
sukses selalu dan terima kasih atas kebersamaan selama ini yang menjadi
bagian dari proses kehidupan yang tidak akan terlupakan.
Dengan bantuan dan dukungan yang telah penulis dapatkan akhirnya dengan menyerahkan diri dan senantiasa memohon petunjuk serta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa semoga amalan baik dan perbuatan baik tersebut mendapat imbalan yang baik pula.
Medan, Nopember 2013 Penulis
LIZA NADIRA
(8)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING
Sebagai dosen pembimbing saya telah memberikan bimbingan dan perbaikan seperlunya atas skripsi :
Nama : Liza Nadira
NIM : 100503200
Program Studi : Akuntansi Konsentrasi : Keuangan
Judul : Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Setelah memperhatikan skripsi, proses penulisan, substansi dan teknik penulisan saya memberikan nilai……… untuk skripsi tersebut di atas.
Medan, Nopember 2013 Dosen Pembimbing,
Drs. Rustam, M.Si, Ak NIP. 195111141982031002
(9)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………... i
ABSTRACT……… ii
KATA PENGANTAR……… iii
DAFTAR ISI ……….. v
DAFTAR TABEL ……….. vii
DAFTAR GAMBAR ………. viii
DAFTAR LAMPIRAN……….. ix
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah . ... 3
1.3. Batasan Masalah... 4
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Manfaat Penelitian... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profitabilitas. ... 6
2.1.1. Pengertian Profitabilitas ... 6
2.1.2. Rasio Profitabilitas ... 7
2.1.3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 8
2.2. Hutang ……….………..……. 14
2.2.1. Definisi Hutang... 14
2.2.2. Pembagian Hutang ... 15
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 24
2.4. Kerangka Konseptual... 25
2.5. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...……… 27
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 27
3.3. Definisi Operasional... 28
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian. ... 28
3.5. Jenis Data Penelitian ... 31
3.6. Metode Pengumpulan Data ………. 31
3.7. TeknikAnalisis Data ... 32
3.7.1. Uji Asumsi Klasik... 32
3.7.2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 33
(10)
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian... 36
4.1.1. Gambaran Singkat Objek Penelitian ...… 36
4.1.2. Deskripsi Data... ... 36
4.1.3. Statistik Deskriptif ... 39
4.1.4. Uji Asumsi Klasik ………...………. 40
4.1.5. Uji Analisis Regresi Berganda... 46
4.1.6. Pengujian Hipotesis... 47
4.1.7. Koefisien Determinasi... 49
4.2. Pembahasan... 50
4.2.1. Pengaruh Hutang Jangka Pendek Terhadap Return On Equity...… 50
4.2.2. Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Return On Equity ... 51
4.2.3. Pengaruh hutang jangka pendekdanhutang jangka panjang Terhadap Return On Equity... 51
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 53
5.2. Saran... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
(11)
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul
Halaman
II-1 Penelitian Terdahulu... 24
III-1 Jadwal Penelitian ... 27
III-2 Data Sampel Perusahaan ... 30
IV-1 Data Penelitian ……….. 38
IV-2 Output SPSS Statistik Deskriptif ... 39
IV-3 Uji Normalitas Data ………. 41
IV-4 Uji Multikolinearitas ………. 44
IV-5 Uji Autokorelasi... 45
IV-6 Output Uji Regresi Berganda ... 46
IV-7 Output SPSS Uji-t ………. 47
IV-8 Output SPSS Uji-F………. 49
(12)
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Judul
Halaman
II-1 Kerangka Konseptual ... 26
IV-1 Output SPSS Normal P-Plot ……….. 42
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul
Halaman
1. Tabel Nilai-nilai r Product Moment ……….……… 56
2. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t………... 57
(14)
ABSTRAK
PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yang dalam perolehan labanya dipengaruhi adanya hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang perusahaan. Adapun rumusan dalam penelitian ini yaitu apakah hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan mempengaruhi ROE sebagai indikator dari profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan terhadap ROE pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan hutang jangka pendek dan jangka panjang secara simultan terhadap ROE pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan secara studi dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis berdasarkan tabel Coefficients diketahui bahwa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on equity pada perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Kata Kunci : Hutang Jangka Pendek, Hutang Jangka Panjang dan Return On Equity
(15)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SHORT-TERM DEBT AND LONG-TERM DEBT TOWARDS PROFITABILITY IN BANKING COMPANY
LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
Profitability is a ratio that measures companies’ ability in producing profit, the profit result is influenced by the existence of companies’ short-term debt and long-term debt. To formulate this study whether short-term debt and long-term debt simultaneously influence Return On Equity (ROE) as an indicator of profitability in banking company listed in Indonesian Stock Exchange. The purpose of this study is to understand how short-term debt and long-term debt influence ROE in banking company listed in Indonesian Stock Exchange.
The hypothesis in this study is whether there is significant influence of short-term debt and long-term debt simultaneously towards ROE in banking company listed in Indonesian Stock Exchange.
Data collecting is conducted according to documentation study by using data analysis technique, multiple regression. The result of this study shows that hypothesis testing based on table coefficients doesn't have significant influence towards Return On Equity in banking company found in Indonesian Stock Exchange at the year 2010 up to 2012.
Keyword : Short-term Debt, Long-term Debt and Return On Equity
(16)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sangat pesat
perkembangannya, khususnya di Indonesia. Berdasarkan hasil survey yang
dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia, institusi perbankan di
Indonesia optimis terhadap laju kredit tahun ini yang diestimasi dapat mencapai
20% hingga 30%. Selain itu, Indonesia Banking Survey juga mengungkap fakta
bahwa telah tercipta iklim kompetisi yang ketat dalam industri perbankan yang
ada di Indonesia. Menurut lembaga survey ini, kompetisi yang ketat tersebut
menjadi tantangan utama bagi perusahaan perbankan agar lebih berupaya keras
untuk memberikan pinjaman.
Peningkatan laju kredit seperti yang telah disebutkan di atas, diharapkan
mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan perbankan. Namun, tentu saja
harus dilakukan analisis terhadap sumber modal yang digunakan dalam rangka
memenuhi peningkatan kredit. Modal dapat dihimpun dari berbagai sumber,
diantaranya modal eksternal dan internal. Modal eksternal yang dapat dijadikan
sumber pembiayaan perusahaan perbankan diantaranya bersumber dari pinjaman
(hutang) dan penerbitan saham. Sedangkan modal sendiri bersumber dari laba
yang tidak didistribusikan (laba ditahan).
Dalam penggunaan hutang diperlukan adanya kehati-hatian atas resiko
(17)
karena penggunaan hutang mempunyai resiko yang tinggi yaitu biaya modal.
Peningkatan hutang dapat menyebabkan kenaikan beban bunga secara langsung
sehingga perusahaan harus mampu menutupi beban tersebut melalui laba operasi
yang didapatkan. Beban bunga atas hutang yang dihimpun perusahaan dalam
memenuhi modal usahanya inilah yang akan berdampak pada perolehan laba
perusahaan tersebut. Jika beban bunga besar maka akan mengurangi laba operasi
yang ada dan akan menyebabkan penurunan laba bersih. Oleh karena itu,
penggunaan analisis terhadap pinjaman untuk biaya operasi perusahaan memang
diperlukan apakah akan memberi keuntungan atau sebaliknya merugikan
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Dadson Awunyovitor dan Jamil Badu
(2012) terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Ghana Stock Exchange
menyebutkan bahwa kewajiban jangka pendek berpengaruh negatif terhadap
Return On Equity (ROE). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa perusahaan
perbankan sebaiknya menghindari penggunaan kewajiban jangka pendek sebagai
sumber pendanaannya.
Penelitian lain terkait dengan pengaruh hutang terhadap ROE adalah
penelitian yang dilakukan oleh Hendri Dwilaksono terhadap perusahaan tambang
yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kewajiban jangka
pendek berpengaruh positif terhadap ROE, sedangkan kewajiban jangka panjang
berpengaruh negatif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hilmi (2010)
(18)
secara signifikan terhadap semua item dari profitabilitas, kecuali item return on
investment. Hal tersebut dikarenakan return on investment lebih cenderung
menggunakan aktiva sehingga hutang, yang bersifat passiva tidak berpengaruh
pada return on investment.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
akan mengkaji apakah hasil penelitian ini akan konsisten dengan penelitian
terdahulu atau akan memperoleh hasil yang sebaliknya, atau bahkan akan
memberikan rekomendasi yang baru. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
membahas masalah tersebut dengan mengambil judul penelitian tentang
“Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hutang jangka pendek mempengaruhi ROE pada perusahaan
perbankan?
2. Apakah hutang jangka panjang mempengaruhi ROE pada perusahaan
perbankan?
3. Apakah hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang secara simultan
(19)
1.3. Batasan Masalah
Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan
tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan
konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya :
1. Hanya terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu hutang jangka pendek,
hutang jangka panjang dan profitabilitas
2. Periode penelitian : Tahun 2010 – 2012
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh hutang jangka pendek terhadap ROE pada
perusahaan perbankan
2. Untuk mengetahui pengaruh hutang jangka panjang terhadap ROE pada
perusahaan perbankan
3. Untuk mengetahui pengaruh hutang jangka pendek dan jangka panjang
secara simultan terhadap ROE pada perusahaan perbankan
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dilakukan, yaitu :
1. Bagi perusahaan, hasil penelian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan masalah
penggunaan hutang dan peningkatan profitabilitas perusahaan
2. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar dan
(20)
bangku perkuliahan sekaligus sebagai bahan perbandingan antara hal hal
teoritis dan praktis guna menambah wawasan ilmu pengetahuan
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
referensi ataupun memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profitabilitas
2.1.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh
laba dengan total aktiva, penjualan, maupun hutang jangka panjang dalam
satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:
118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan
penjualan total aktiva maupun modal sendiri
Definisi lain mengenai profitabilitas menurut Sartono (2001: 89)
berpendapat: Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan total aktiva maupun
modal sendiri. Berdasarkan dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh
laba yang merupakan hasil akhir bersih dari kebijakan dan keputusan yang
diambil perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
efektifitas manajemen.
Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna khususnya
investor ekuitas dan kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, modal
sendiri, maupun assets. Jadi hasil profitabilitas sebagai acuan tentang
efektivitas kinerja manajemen berdasarkan keuntungan yang diperoleh
(22)
2.1.2. Rasio Profitabilitas
Dasar penilaian profitabilitas yaitu laporan keuangan yang terdiri dari
laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Hasil analisis sejumlah rasio akan
ditemukan dari kedua laporan keuangan tersebut. Rasio ini digunakan untuk
menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan. Rasio profitabilitas
adalah rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Kasmir
(2008: 196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Sedangkan
Horne dan Wachowicz (1997: 147) mengatakan rasio profitabilitas
menghubungkan laba dengan penjualan dan laba dengan investasi yang
secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi
perusahaan.
Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau presentase. Lebih lanjut karena pengertian profitabilitas sering
digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam perusahaan,
maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan
perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk
menghasilkan laba. Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan
merupakan cerminan sebuah kinerja perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi
(23)
perusahaan yang menunjukkan peningkatan kinerja keuangan perusahaan
yang efisien.
Menurut Jhon dan Horne (2005: 222) menyatakan bahwa : Rasio
Profitabilitas terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas
dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas
dalam kaitannya dengan investasi. Bersama-sama, rasio-rasio ini akan
menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan. Dari pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang
menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan
perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2008: 196).
2.1.3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008: 198) sesuai dengan tujuan yang dicapai,
terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan.
a. Profit Margin ( Profit Margin on Sales)
b. Return on Investment (ROI)
c. Return on Equity (ROE)
d. Laba perlembar saham
Untuk jelasnya dalam mengukur rasio profitabilitas dapat dijelaskan
(24)
a. Profit Margin ( Profit Margin on Sales)
Profit Margin (Profit Margin on Sales) atau Ratio Profit Margin
atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara penggunaan
rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih dengan penjualan
bersih, rasio ini juga dikenal dengan profit margin. Untuk margin laba
kotor dapat dihitung dengan rumus :
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
Profit Margin = x 100 %
Sales
= ….. %
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap
perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.
Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan. Untuk
margin laba bersih dapat dihitung dengan rumus :
Earning after Interst and Tax (EAIT)
Net Profit Margin = x 100 %
Sales
= ….. %
Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan.
Rasio laba bersih (net profit margin) digunakan untuk mengukur
(25)
dari sejumlah penjualan tertentu. Menurut Hanafi dan Halim (2007: 83)
rasio ini diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan
biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 48), net profit margin adalah
perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat
penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan
harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk
mengendalikan beban usaha.
Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan dapat dinilai
semakin produktif, sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut karena manajemen perusahaan
tersebut dinilai mampu menjalankan perusahaan dengan baik sehingga
dapat menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi bagi pemilik yang
telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Rumus untuk
menghitung NPM adalah sebagai berikut :
Net Profit Margin (NPM ) = × 100%
= ….. %
b. Return on Assets (ROA)
Hasil pengembalian investasi atau yang lebih dikenal dengan nama
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on Assets (ROA)
(26)
mengelola investasinya. Rumus untuk mencari Return on Assets (ROA)
adalah :
Earning After Interest and Tax
Return on Investment (ROI) = x 100 % Total Assets
= ….. %
Return On Asset merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan untuk memperoleh keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia. Menurut Hanafi dan Halim (2007: 84)
rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA sering juga disebut ROI atau
Return on Investment. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Return On Assets ( ROA) = × 100%
= ….. %
Dalam perusahaan, perhitungan ROA adalah semakin tinggi rasio
ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on asset atau return
on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari aktiva yang dipergunakan. Rata-rata ROA untuk industri adalah 9 %
(Brigham dan Houston, 2001: 90). ROA yang tinggi menunjukkan
efisiensi manajemen asset/aktiva. Rendahnya rasio ini diakibatkan oleh (a)
rendahnya basic earning power (BEP) perusahaan, (b) tingginya biaya
(27)
c. Return on Equity (ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity (ROE) atau
rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya
posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) adalah :
Earning After Interest and Tax
Return on Equity (ROE) = x 100 %
Equity = ….. %
Profitabilitas modal sendiri atau sering disebut dengan rentabilitas
usaha atau return on equity (ROE) adalah perbandingan antara jumlah
laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan
jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau
dengan kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu
perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk
menghasilkan keuntungan.
Menurut Hanafi dan Halim (2007: 84) angka yang tinggi untuk
ROE menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak
memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham.
Karena rasio ini bukan pengukur return yang diterima pemegang saham
(28)
“ReturnOnInvesment menunjukkan seberapa banyak laba yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan”.
ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang. Rasio
ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila
proporsi utang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar.
Rasio atau pedoman yang baik adalah antara 20% - 40%. ROE dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
Return On Equity (ROE) = × 100 %
= ….. %
Dengan memahami ROE secara mendalam, kita akan menemukan
tiga hal penting diantaranya :
1). Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability)
2). Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset (assets management)
3). Hutang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)
d. Laba perlembar saham
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga dengan rasio nilai
buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti
manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham,
sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham
meningkat. Dengan pengertian lain tingkat pengembalian yang tinggi.
(29)
Laba Saham Biasa
Laba Per Lembar Saham = x 100 %
Saham Biasa Yang Beredar
= ….. %
2.2. Hutang
2.2.1. Definisi Hutang
Menurut Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Pasal 1
Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Utang
adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah
uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik
secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau
kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau Undang-undang dan yang
wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada
Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor.
Dengan kata lain hutang adalah seluruh kewajiban perusahaan
kepada pihak lain yang pelunasannya baru akan dilakukan di masa yang
akan datang. Dengan kata lain, hutang adalah kemungkinan pengorbanan
masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini
entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada
entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi kejadian masa
lalu. Berdasarkan definisi definisi tersebut di atas, hutang memiliki
(30)
1. Hutang adalah kewajiban sekarang yang memerlukan penyelesaian
dengan kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas, barang,
atau jasa
2. Hutang merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari
3. Adanya transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu
harus telah terjadi
4. Uang, barang atau jasa merupakan barang yang digunakan dalam
pelunasan hutang
5. Nilai kewajiban dinyatakan dalam bentuk kesatuan uang
6. Pihak yang berutang dan yang berpiutang saling menentukan kewajiban.
Masyarakat Indonesia pada masa sekarang ini juga sering
menyebutkan utang piutang sebagai kredit. Antara piutang dan kredit tidak
jauh berbeda dalam pemaknaannya. Istilah kredit lebih banyak digunakan
oleh masyarakat pada transaksi perbankan dan pembelian yang tidak dibayar
secara tunai, sedangkan istilah utang-piutang biasanya ditemukan dalam
konteks tranksaksi pinjam-meminjam.
2.2.2. Pembagian Hutang
Karena hutang melibatkan pengeluaran aktiva atau jasa di masa
depan, maka salah satu karakteristik yang paling penting dari hutang adalah
tanggal dimana hutang harus dibayarkan. Hutang yang jatuh tempo saat ini
harus diselesaikan secara tepat waktu dan dalam kegiatan bisnis yang biasa
(31)
perusahaan saat ini. Oleh karena itu, berada dalam kategori yang sedikit
berbeda. Karakteristik ini menimbulkan pembagian dasar hutang menjadi
hutang jangka pendek (lancar) dan hutang jangka panjang.
1. Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)
Hutang lancar adalah kewajiban atau utang perusahaan yang
likuiditasnya diperkirakan secara layak, memerlukan penggunaan sumber
daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, ataupun
penciptaan hutang lancar lainnya. Hutang lancar juga disebut juga utang
jangka pendek karena jangka waktu maksimalnya adalah 1 (satu) tahun.
Hutang jangka pendek merupakan sumber pendanaan bagi kepentingan
jangka pendek perusahaan yang memiliki jangka waktu penyelesaian relatif
pendek.
Utang dikelompokkan menjadi dua, yaitu : utang jangka pendek dan
utang jangka panjang. Pengelompokan utang didasarkan pada jangka waktu
pembayaran utang. Namun siklus usaha perusahaan berbeda-beda, batasan
yang digunakan dapat berubah (Baridwan, 2000: 58) : “Suatu kewajiban
akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya
akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau
dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru”.
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat :
a. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi
yang menimbulkan kewajiban membayar.
(32)
Berikut ini merupakan beberapa jenis hutang lancar , yaitu :
a. Hutang Dagang (Account Payable)
Hutang dagang atau yang sering disebut juga sebagai hutang usaha
merupakan jumlah uang yang terhutang kepada pihak lain atas barang ,
perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau secara
kredit. Hutang usaha muncul diakibatkan oleh adanya kesenjangan waktu
antara penerimaan jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayaran atasnya.
Periode perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan
penjualan (misalnya 2/10, n/30, atau 1,10 , E.O.M) dan biasanya adalah 30
hingga 60 hari.
Pengukuran jumlah hutang usaha tidak memiliki kesulitan
tertentu. Faktur yang diterima dari kreditor telah menjelaskan tanggal jatuh
tempo dan pengeluaran uang yang tepat, yang diperlukan untuk melunasi
hutang tersebut.
b. Wesel Bayar (Notes Payable)
Wesel bayar merupakan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa yang akan datang dan dapat
berasal dari pembelian, pembiayaan atau transaksi lainnya yang telah
diakseptasi oleh debitur. Wesel bayar lebih sering digunakan dari pada
utang usaha. Wesel bayar memberikan bukti resmi bagi pihak kreditor
(yang meminjamkan) atas kewajiban yang terjadi seandainya dibutuhkan
(33)
Wesel bayar umumnya mengharuskan peminjam untuk membayar
bunga dan sering kali diterbitkan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pendanaan jangka pendek. Wesel dapat diklasifikasikan sebagai hutang
jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada tanggal jatuh tempo
pembayaran. Selain itu, wesel juga dapat diklasifikasikan sebagai wesel
dengan bunga atau wesel tanpa bunga.
c. Utang Jangka Pendek yang Diharapkan akan Didanai Kembali
Beberapa kewajiban jangka pendek diharapkan akan didanai kembali atas
dasar jangka panjang dan karena itu diperkirakan tidak memerlukan
penggunaan modal kerja selama tahun berikutnya.
Pada suatu waktu, profesi akuntansi umumnya mendukung
pengecualian kewajiban jangka pendek dari kewajiban lancar jika hal itu
diharapkan akan didanai kembali. Akan tetapi, karena karena profesi
akuntansi tidak menyediakan pedoman yang khusus, maka penentuan
apakah suatu kewajiban jangka pendek diharapkan akan didanai kembali
biasanya hanya didasarkan pada maksud manajemen untuk mendanai
kembali atas dasar jangka panjang .
d. Utang Dividen (Dividend Payable)
Dividen yang dapat dibayar sebagaimana diumumkan oleh dewan
komisaris perusahaan tapi pada akhir periode belum dibayar dan dicatat
sebagai hutang dividen. Perseroan Terbatas yang sudah mengumumkan
adanya pembagian dividen kepada para pemegang saham sudah harus
(34)
e. Hutang Pajak
Hutang pajak merupakan hutang yang timbul berdasarkan ketentuan
perpajakan, misalnya pajak penghasilan perusahaan yang kurang bayar,
pajak penjualan yang belum disetor, pajak karyawan yang belum disetor,
pajak bumi dan bangunan yang belum disetor, dan lain-lain. Akun hutang
pajak penjualan harus merefleksikan kewajiban untuk pajak penjualan
yang terhutang kepada berbagai lembaga pemerintah.
f. Hutang yang berhubungan dengan karyawan
Jumlah yang terutang pada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir
periode akuntansi dilaporkan sebagai hutang lancar. Selain itu pos-pos
berikut yang berhubungan dengan kompensasi karyawan juga sering
dilaporkan sebagai kewajiban lancar, misalnya : pemotongan gaji, absensi
yang dikompensasi, bonus.
g. Uang muka dan deposito pelanggan
Utang lancar perusahaan dapat mencakup deposito kas yang dapat
dikembalikan yang diterima dari pelanggan dan karyawan. Perusahaan
dapat menerima deposito dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan
kontrak atau jasa sebagai jaminan untuk menutup pembayaran kewajiban
yang diharapkan di masa depan. Beberapa perusahaan mensyaratkan pada
karyawannya untuk melakukan deposito atas pengambilan kunci atau
(35)
h. Pendapatan diterima di muka (Deferred Revenue)
Suatu perusahaan memperhitungkan pendapatan diterima di muka yang
diterima sebelum barang dikirim atau jasa dilakukan adalah dengan cara:
- Ketika uang diterima, kas didebet dan akun kewajiban lancar yang
mengidentifikasi sumber pendapatan diterima di muka dikredit
- Ketika pendapatan diterima, akun pendapatan diterima di muka di
debet, dan akun pendapatan yang akan diterima di kredit.
i. Jatuh Tempo Berjalan Hutang jangka Panjang
Beberapa perusahaan melaporkan obligasi, wesel hipotik, dan hutang
jangka panjang lainnya yang jatuh tempo dalam tahun fiskal berikutnya –
jatuh tempo saat ini hutang jangka panjang – sebagai kewajiban lancar.
Perusahaan perusahaan tersebut tidak mencatat hutang jangka panjang
yang akan jatuh tempo saat ini sebagai kewajiban lancar jika akan :
- Ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan
tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancar
- Didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbitan hutang baru, atau
- Dikonversi menjadi modal saham
Dalam situasi ini, penggunaan aktiva lancar atau penciptaan kewajiban
lancar lainnya tidak terjadi. Oleh karena itu pengklasifikasian sebagai
kewajiban lancar merupakan hal yang tidak tepat.
Penerimaan di muka atas kontra prestasi jasa-jasa perusahaan yang
belum dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain yang telah melakukan
(36)
2. Kelompok Hutang Jangka Panjang (Hutang Tidak Lancar).
Hutang jangka panjang terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang
sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan
dalam satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan menurut mana yang lebih
lama. Hutang jangka panjang biasanya muncul ketika suatu perusahaan
membutuhkan tambahan dana yang berguna memberikan hasil dalam jangka
panjang, misalnya dapat berupa pembangunan gedung, persediaan dan pembelian
mesin. Berikut merupakan jenis-jenis hutang jangka panjang, yaitu :
a. Hutang Hipotik
Hutang yang hipotik adalah hutang yang harus dijamin dengan harta
tidak bergerak, berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang
dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian atas hipotik hutang hipotik ,
tanah atau gedung akan dijadikan sebagai jaminan. Apabila peminjam tidak
bisa melunasi hutang pada waktu yang telah ditentukan, pemberi pinjaman
memiliki hak untuk menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan
dengan hutang. Persetujuan hipotik dibuat dengan akta notaris serta ada
perjanjian secara tertulis. Biaya yang berkaitan dengan hipotik; biaya akta
notaris, provisi dan lain-lain.
Benda-benda yang dapat dibebani hipotik antara lain :
1) Benda-benda yang tidak bergerak dan dapat dipindah-tangankan beserta
dengan semua perlengkapannya
2) Hak pakai hasil atas benda-benda tersebut beserta segala perlengkapannya
(37)
4) Bunga tanah baik yang harus dibayar dengan uang maupun yang harus
dibayar dengan hasil dengan hasil tanah dalam wujudnya.
5) Hutang Obligasi
Berbeda dengan hutang hipotik, hutang obligasi adalah hutang obligasi
adalah utang jangka panjang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat
obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan
obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut. Dalam obligasi
dicantumkan:
1) Nilai nominal obligasi
2) Bunga per tahun
3) Tanggal pelunasan
4) Tanggal kupon
5) dan lain-lain
b. Wesel bayar jangka panjang
Perbedaan antara wesel bayar lancar dan wesel bayar jangka panjang
terletak pada tanggal jatuh temponya. Pada wesel bayar jangka pendek
diharapkan akan dibayar dalam jangka satu tahun atau satu siklus operasi mana
yang lebih lama. Wesel bayar jangka panjang memiliki substansi yang sama
seperti obligasi di mana keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo yang tetap
dan suku bunga ditetapkan atau implisit. Akan tetapi wesel tidak langsung
dapat dijual seperti obligasi di pasar sekuritas publik yang terorganisasi.
(38)
instrumen jangka panjang mereka sedangkan korporasi besar mengeluarkan
baik wesel bayar jangka panjang maupun obligasi.
c. Hutang Lease
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut
untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati
bersama. Dengan melakukan leasing, perusahaan akan dapat
memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung
digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam
bulan sekali kepada pihak lessor.
Pembayaran sewa dapat dilakukan dari tahun-ke tahun dalam jumlah yang
meningkat atau menurun sementara nilainya dapat ditetapkan terlebih dahulu atau
dapat bervariasi dengan penjualan, suku bunga utama, indeks harga konsumen,
atau beberapa faktor lainnya. Umumnya jumlah sewa ditetapkan sedemikian rupa
sehingga lessor dapat menutup biaya aktiva itu ditambah pengembalian yang
(39)
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel II-1. Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Hendri
Dwilaksono (2010)
Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap
Perusahaan Tambang yang Terdaftar di JSX
Hutang Jangka Pendek, Hutang jangka Panjang, ROE / Return on Equity
Kewajiban jangka pendek berpengaruh positif terhadap ROE, sedangkan kewajiban jangka panjang berpengaruh negatif. 2. Awunyo-vitor
dan Jamil Badu (2012)
Struktur Kapital dan Kinerja Bank yang Terdaftar di Ghana
Kewajiban jangka pendek,
Return On Equity (ROE)
Kewajiban jangka pendek
berpengaruh negatif terhadap Return On Equity
(ROE) bahwa
perusahaan perbankan sebaiknya menghindari penggunaan kewajiban jangka pendek sebagai sumber pendanaannya.
3. M. Hilmi
(2010) Analisis Penggunaan Hutang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Public di BEI Periode 2004-2009 Hutang Jangka pendek, Hutang jangka Panjang, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit margin, Return on Investment, Return on Equity dan Earning per share.
Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap item-item profitabilitas, kecuali item Return On investment .
(40)
2.4 Kerangka Konseptual
Tujuan badan usaha pada umumnya adalah memperoleh laba, begitu
juga dengan perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Menurut Hilmi
(2010: 19) peningkatan utang akan mempengaruhi besar kecilnya laba
perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh bagian modal sendiri untuk
membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar utang maka semakin
besar kewajibannya.
Barclay, Smith dan Watts dalam Hilmi (2010: 20), menyatakan perusahaan
yang mempunyai opsi untuk tumbuh lebih besar akan mempunyai utang yang
lebih sedikit dikarenakan perusahaan lebih mengutamakan solusi atas
masalah-masalah yang berkaitan dengan hutangnya. Dimana perusahaan
dengan laba bertumbuh mempunyai kesempatan yang profitable dalam
mendanai aktivitasnya secara internal sehingga perusahaan menghindar untuk
menarik dana dari luar dan berusaha mencari solusi yang tepat atas
masalah-masalah yang terkait dengan hutangnya. Selain itu dengan profitabilitas yang
meningkat akan meningkatkan laba ditahan sehingga akan mengurangi minat
perusahaan untuk melakukan peminjaman (Hilmi, 2010: 20).
Jadi, kesimpulan yang dapat diambil adalah profitabilitas perusahaan akan
mengalami perubahan ketika pinjaman atau hutang mengalami perubahan.
Tetapi perubahan tersebut dapat dibagi menjadi dua sisi. Pertama, jika hutang
naik maka profitabilitas juga akan naik dan sebaliknya jika hutang turun,
(41)
penurunan profitabilitas dan turunnya hutang akan menyebabkan kenaikkan
profitabilitas. Secara sistematis kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai
berikut ini :
Gambar II-1. Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
a. Ada pengaruh hutang jangka pendek terhadap ROE pada perusahaan
b. Ada pengaruh hutang jangka panjang terhadap ROE pada perusahaan
c. Ada pengaruh hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang secara
simultan terhadap ROE pada perusahaan. Short-term Debt (X1)
Return On Equity / ROE (Y) Long-term Debt (X2)
(42)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian penjelasan atau
(explanatory). Explanatory merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus 2013.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
WaktuPenelitian
Adapun waktu bagi penulis melakukan penelitian ini yaitu mulai
dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai dengan selesainya dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel III-1 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Proposal
3. Pengumpulan Data
4. Penulisan Laporan/Skripsi
5. Bimbingan Skripsi
(43)
3.3. Definisi Operasional
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas, maka terdapat tiga variabel yang dianalisis,
yaitu :
1. Variabel Dependen (Variabel Y)
Variabel independen atau variabel bebas menurut Indriantoro dan
Supomo (2002:63), adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen adalah Return on Equity ( ROE)
2. Variabel Independen (Variabel X)
Variabel independen atau variabel bebas menurut Indriantoro dan
Supomo (2002:63), adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, penulis membatasi
jumlah yang mempengaruhi variabel dependen (SHU) kedalam dua
variabel saja, yaitu : hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing variabel independen
tersebut.
a. Hutang jangka pendek
b. Hutang jangka panjang
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006 : 55) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
(44)
kesimpulannya.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2006 : 116). Menurut Sumarni (2006 : 77),”
Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan
diri berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu (disengaja)”. Purposive sampling
disini menggunakan judgment sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
dengan beberapa kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang ditentukan adalah :
1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012
2. Perusahaan tidak pernah mengalami kerugian dan selalu memperoleh laba
selama tahun 2010-2012
3. Perusahaan tersebut menyajikan informasi likuiditas utang tahun
2010-2012
4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2010-2012.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh perusahaan
yang memenuhi kriteria tersebut yang berjumlah 26 perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data penelitian ini merupakan pooled data yang bersifat kuantitatif.
Menurut Jogiyanto (2006:54) “ panel data atau pooled data adalah gabungan
dari data yang melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel ( cross
sectional) dan data yang melibatkan urutan waktu (time series)”. Data
(45)
perbankan yang di BEI. Data tersebut dikumpulkan secara urutan waktu (time
series).
Tabel III-2
Data Sampel Perusahaan
No Nama Perushaan Kriteria
1 2 3 4 Sampel
1 Bank Rakyat Indonesia Argoniaga Tbk √ - √ √ -
2 Bank ICB Bumiputera Tbk √ √ √ √ 1
3 Bank Capital Indonesia Tbk √ √ √ √ 2
4 Bank Ekonomi Raharja Tbk √ - √ √
-5 Bank Central Asia Tbk √ √ √ √ 3
6 Bank Bukopin Tbk √ √ √ √ 4
7 Bank Negara Indonesia Tbk √ √ √ √ 5
8 Bank Nusantara parahyangan Tbk √ √ √ √ 6
9 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk √ √ √ √ 7
10 Bank Tabungan Negara (persero) Tbk √ √ √ √ 8
11 Bank Mutiara Tbk √ - √ √
-12 Bank Danamon Indonesia Tbk √ √ √ √ 9
13 Bank Pundi Indonesia Tbk √ - √ √
-14 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
√ √ √ -
-15 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk √ √ √ -
-16 Bank QNB Kesawan Tbk Tbk √ - √ √
-17 Bank Mandiri (persero) Tbk √ √ √ √ 10
18 Bank Bumi Arta Tbk √ - √ √
-19 Bank CIMB Niaga Tbk Tbk √ √ √ √ 11
20 Bank Internasional Indonesia Tbk √ √ √ √ 12
21 Bank Permata Tbk √ √ √ √ 13
22 Bank Sinarmas Tbk √ - √ √
-23 Bank of India Indonesia Tbk √ √ √ √ 14
24 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk √ √ √ √ 15
25 Bank Victoria Internasional Tbk √ √ √ √ 16
26 Bank Artha Graha Internasional Tbk √ √ √ √ 17
27 Bank Mayapada Internasional Tbk √ √ √ √ 18
28 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk √ - √ √
-29 Bank Mega Tbk √ √ √ √ 19
30 Bank Nipress Tbk √ √ √ √ 20
31 Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ √ 21
32 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ √ √ √ 22
(46)
No Nama Perusahaan Kriteria
1 2 3 4 Sampel
34 Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri √ √ √ √ 24
35 Bank DKI √ √ √ -
-36 Bank Lampung √ √ - √
-37 Bank Pembangunan Daerah Maluku √ √ - √
-38 Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara √ √ √ √ 25
39 Bank Nagari (BPD Sumatera Barat) √ √ - √
-40 Bank Sulut √ √ √ -
-41 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara √ √ √ √ 26
42 Bank Sulselbar √ √ √ - -
3.5. Jenis Data Penelitian
Jenis data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan dan
membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Contoh : hasil wawancara.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
seperti laporan keuangan, struktur organisasi, dan lain-lain.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah:
1. Teknik Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung pada dokumen
dan aktivitas yang berhubungan dengan penelitian
2. Teknik Dokumentasi, yaitu dengan meneliti bahan-bahan tulisan
(47)
3.7. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif
kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan
hasil yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear
berganda, dan pengujian hipotesis.
3.7.1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui model penelitian layak
atau tidak, maka harus memenuhi syarat asumsi klasik yaitu :
a. Uji Normalitas Residual
Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data
normal atau mendekati normal (Gudjarati, 2001: 86). Uji ini dilakukan
melalui analisis Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model sebuah regresi
ditemukan adanya korelasi variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka
dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji ini menggunakan
kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 5
terdapat masalah multikolinearitas yang serius sebaliknya bila VIF < 5 tidak
(48)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas (Gudjarati, 2001: 87).
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dapat
menggunakan Uji Gletjser Test.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis Durbin Watson (DW)
test. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu
yang diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai dl dan du untuk K =
jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada diantara
nilai du hingga (4-du), berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi.
Adapun kriteria dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut :
1) Jika Dw < Dl atau Dw > 4-Dl maka terdapat autokorelasi.
2) Jika Du < Dw < 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi (Non Autokorelasi).
3) Jika Dl < Dw < Du atau 4-Du < Dw < 4-Dl maka status autokorelasi
tidak dapat dijelaskan (inconclusive).
3.7.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dengan maksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik-turunnya) variabel dependen bila dua
(49)
ini menggunakan teknik analisis statistik SPSS dengan metode analisis
regresi berganda dengan model persamaan sebagai berikut :
Y = a + +
Dimana :
Y = Return on Equity / ROE = Hutang jangka pendek = Hutang jangka panjang
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
3.7.3. Pengujian Hipotesis a. Uji t (Uji Secara Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan
dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.
Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H0 diterima bila ttabel > thitung; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Hi diterima bila thitung > ttabel; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Uji F (Uji Secara Serentak)
Pengujian Hipotesis Distribusi F pada model regresi bergandadilakukan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
(50)
Terima H0 (tolak Hi) bila Fhitung ≤ Ftabel; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tolak H0 (terima Hi) bila Fhitung > Ftabel; artinya terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
c. Pengujian Koefisien Determinan ( )
Pengujian koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
dengan melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan ( )
merupakan besaran non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah
(0 . Jika koefisien determinan bernilai 0, maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien
determinan bernilai 1, maka ada keterikatan sempurna antara variabel bebas
(51)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Singkat Objek Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diketahui
bahwa bidang perbankan sangat pesat perkembangannya dan sangat
dikembangkan di seluruh daerah baik perkotaan maupun pedesaan. Dengan
semakin maraknya perkembangan bidang perbankan ini memberikan dampak
pesatnya peningkatan perekonomian masyarakat dan sekaligus meningkatkan
persaingan bagi sesama perusahaan yang bergerak dibidang perbankan
tersebut.
Adapun perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dan
yang listing serta mencantumkan laporan keuangan per periode akuntansi
yang menjadi penelitian berjumlah 26 perusahaan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh hutang jangka pendek dan jangka
terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa
efek Indonesia yang dilakukan pengujian secara empiris terhadap 26
(52)
4.1.2. Deskripsi Data
Berdasarkan data terdahulu pada bab 3 telah dibahas mengenai
rancangan pembuktian untuk mengetahui hipotesis kerja (Ha) ini yaitu
pengaruh hutang jangka pendek dan jangka panjang terhadap profitabilitas
pada perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS versi 16 dilakukan
pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian asumsi klasik dan
analisis regresi berganda. Prosedur dimulai dengan memasukkan
variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas hutang jangka pendek dan jangka
panjang dan variabel terikat profitabilitas dengan alat ukur Return On Equity
(53)
(54)
4.1.3.Statistik Deskriptif
Variabel-variabel dalam penelitian dimasukkan ke program SPSS dan
menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang
digunakan sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel IV-2
Output SPSS Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Hutang Jangka
Pendek 78 2142163.00 2166972506790.00 68418733908.4872 340120292262.04850 Hutang Jangka
Panjang 78 35714.00 2166971906790.00 66351289056.6539 340464896417.71375
Return On Equity 78 .02 2006.00 44.1204 225.18802
Valid N (listwise) 78
Sumber : Data Diolah, 2013.
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1. Rata-rata Hutang Jangka Pendek adalah 68418733908.4872 dengan standar
deviasi 340120292262.04850. Nilai maksimum adalah 2166972506790 yaitu
dan nilai minimum sebesar -2142163. Hal ini dapat diindikasikan bahwa data
bervariatif dan menyebar diantara nilai maksimum dan nilai minimum.
2. Rata-rata Hutang Jangka Panjang adalah 66351289056.6539 dengan standar
deviasi 340464896417.71375. Nilai maksimum adalah 2166971906790 dan
(55)
3. Rata-rata Return On Equity adalah 44.1204 dengan standar deviasi
225.18802. Nilai maksimum adalah 2006 dan nilai minimum 0.02. Hal
ini dapat diindikasikan bahwa data bervariatif dan menyebar diantara
nilai maksimum dan nilai minimum.
4. Jumlah sampel data adalah sebanyak 26 yang diperoleh dari data
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 –
2012.
4.1.4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Regresi yang baik mensyaratkan adanya normalitas pada data
penelitian atau pada nilai residualnya bukan pada masing-masing
variabelnya. Uji normalitas model regresi dalam penelitian ini
menggunakan analisis grafik dengan melihat histogram dan normal
probability plot. Apabila ploting data membentuk satu garis lurus diagonal
maka distribusi data adalah normal berikut adalah hasil uji normalitas
(56)
Tabel IV-3 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang Return On Equity
N 78 78 78
Normal Parametersa Mean 68418733908.4872 66351289056.653 8 44.1204 Std. Deviation 340120292262.048 60 340464896417.71 375 225.1880 2 Most Extreme Differences
Absolute .494 .532 .493
Positive .494 .532 .493
Negative -.420 -.423 -.422
Kolmogorov-Smirnov Z 4.367 4.699 4.357
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test dapat diketahui apakah
data penelitian telah terdistribusi normal atau tidak, dan hasil test distribution
ternyata menunjukkan normal. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada gambar
(57)
Gambar IV-1
Output SPSS Normal P-Plot
Sumber data yang telah diolah
Pada gambar IV-1 Normal P-Plot menunjukkan bahwa distribusi
data cenderung mendekati garis distribusi normal, distribusi data tersebut
tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan, berarti data tersebut
mempunyai pola seperti distribusi normal, artinya data tersebut sudah layak
(58)
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Gambar IV-2
Output SPSS Grafik Histogram
Sumber data yang telah diolah
Dari grafik Histogram di atas diketahui bahwa titik-titik yang
dihasilkan membentuk suatu pola grafik tertentu, sebaran data membentuk
suatu grafik yang memiliki titik tertinggi pada garis vertikal nol. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah
(59)
c Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat
koefisien Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Menurut Imam
Ghozali (2009, hal. 96) bahwa : “Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama
dengan nilai VIF ≤ 10”. Dengan kata lain data yang baik dapat dilihat apabila
memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10
dan apabila nilai Tolerance dan VIF tidak sesuai dengan ketentuan tersebut
maka data penelitian mengandung multikolinearitas yang berarti tidak layak
digunakan sebagai data penelitian. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas
dari output SPSS yang dilakukan.
Tabel IV-4 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Hutang Jangka Pendek .000 2.781
Hutang Jangka Panjang .000 2.781
a. Dependent Variable: Return On Equity
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah)
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance > 0,10 dan nilai
VIF < 10 untuk variabel penelitian kepuasan kerja dan motivasi pegawai, hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi sehingga
(60)
d. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis Durbin Watson (DW) test.
Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang
diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai dl dan du untuk K = jumlah
variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada diantara nilai du
hingga (4-du), berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi.
Adapun kriteria dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut :
4) Jika Dw < Dl atau Dw > 4-Dl maka terdapat autokorelasi.
5) Jika Dl < Dw < Du atau 4-Du < Dw < 4-Dl maka status autokorelasi tidak
dapat dijelaskan (inconclusive).
6) Jika Du < Dw < 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi (Non Autokorelasi).
Tabel IV-5 digunakan untuk melihat nilai Durbin Watson yang didapat
dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16. Tabel DW menunjukkan bahwa
dengan n = 78, K = 2, maka akan diperoleh nilai dl = 1.125 dan du = 1,538
dan 4-du = (4 – 1,538) =2,462.
Tabel IV-5 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .098a .010 -.017 227.06257 .010 .367 2 75 .694 2.046
a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek b. Dependent Variable: Return On Equity
(61)
Tabel IV-5 menunjukkan bahwa DW test sebesar = 2,046, Ini
menyimpulkan bahwa data berada di Du < Dw < 4-Du, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian tersebut
tidak terjadi autokorelasi (Non Autokorelasi). Penulis menetapkan bahwa
model layak digunakan setelah asumsi klasik terpenuhi.
4.1.5. Uji Analisis Regresi Berganda
Tabel IV-6
Output Uji Regresi Berganda
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 52.301 27.579 1.896 .062
Hutang Jangka Pendek -3.3429 .000 -5.048 -.833 .407
Hutang Jangka Panjang 3.3239 .000 5.024 .829 .410
a. Dependent Variable: Return On Equity Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan pada tabel IV-6 dapat dilihat koefisien untuk
persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan
matematis sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 52.301 - 3.3429 X1 + 3.3239 X2
Persamaan regresi berganda tersebut menunjukkan nilai a = 52.301
(62)
tidak ada maka Return On Equity perusahaan bernilai 52.301.
Dengan nilai β1 = - 3.3429 X1 menunjukkan bahwa apabila hutang jangka
pendek bertambah 1 satuan maka akan menururnkan nilai Return On
Equity sebesar - 3.3429.
Selain itu juga menunjukkan nilai β2 = 3.3239 X2 menunjukkan
bahwa apabila hutang jangka panjang bertambah 1 satuan maka akan
meningkatkan nilai Return On Equity sebesar 3.3239.
4.1.6. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian awal terhadap data penelitian berikut
akan dilakukan uji hipotesis sebagai berikut :.
a. Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Tampilan output SPSS uji-t dapat dilihat pada tabel IV-7.
Tabel IV-7 Output SPSS Uji-t
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
52.301 27.579 1.896 .062
Hutang Jangka
Pendek -3.3429 .000 -5.048 -.833 .407
Hutang Jangka Panjang 3.3239 .000 5.024 .829 .410
(63)
Harga t hitung yang ada selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel. Untuk kesalahan 5 % uji dua pihak dan dk = n – 2 = 76, maka diperoleh
t tabel = 2,000 (t tabel terlampir). Adapun kriteria penerimaan hipotesis adalah
sebagai berikut :
Ho (Hipotesis Nol) : µ = 0 (tidak ada pengaruh) Ha (Hipotesis Alternatif) : µ≠ 0 (ada pengaruh)
Tabel IV-7 untuk variabel hutang jangka pendek nilai t hitung -0.833.<
t tabel 2,000 dan nilai sig sebesar 0,407 > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Equity tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity.
Untuk variabel l hutang jangka panjang, nilai t hitung 0,829.< t tabel
2,000 dan nilai sig sebesar 0,410 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa variabel hutang jangka panjang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Return On Equity.
b. Uji Simultan (Uji-F)
Setelah dilakukan pengujian untuk koefisien determinasi, maka akan
dilakukan pengujian apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel
dependen. Uji yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji-F. Berikut ini
(64)
Tabel IV-8 Output SPSS Uji-F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
37836.861 2 18918.430 .367 .694a
Residual 3866805.734 75 51557.410
Total 3904642.594 77
a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek
b. Dependent Variable: Return On Equity
Sumber data yang telah diolah
Tabel IV-8 menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar 0.367 <
F tabel 3,39 dengan taraf signifikan sebesar 0,694 < 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel hutang jangka pendek
danhutang jangka panjang dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap Return On Equity.
4.1.7. Koefisien Determinasi
Tabel IV-9 berikut merupakan Tabel model summary yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar kualitas model regresi yang
terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya, dengan
(65)
Tabel IV-9 Output Uji Determinasi
Model Summaryb
Mod
el R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .098a
.010 -.017 227.06257 .010 .367 2 75 .694 2.046
a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek b. Dependent Variable: Return On Equity
Sumber : Lampiran SPSS
Tabel IV-9 menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan
besarnya pengaruh variabel bebas (hutang jangka pendek danhutang jangka
panjang) terhadap variabel terikat (Return On Equity) adalah sebesar 0,010
(10 %), dimana dari 100 % yang mempengaruhi Return On Equity ternyata
hutang jangka pendekdanhutang jangka panjang dapat berpengaruh terhadap
besarnya Return On Equity sebesar 10 % sedangkan sisanya sebesar 90 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
misalnya laba bersih, jumlah aktiva dan sebagainya.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Hutang Jangka Pendek Terhadap Return On Equity
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan tabel Coefficient
dapat diketahui variabel hutang jangka pendek dengan nilai t hitung -0.833.< t
(66)
diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Equity tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity.
4.2.2. Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Return On Equity
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan tabel Coefficient
dapat diketahui variabel hutang jangka panjang, nilai t hitung 0,829.< t tabel
2,000 dan nilai sig sebesar 0,410 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa variabel hutang jangka panjang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Return On Equity.
4.2.3. Pengaruh hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang Terhadap Return On Equity.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan tabel ANOVA
dapat diketahui secara bersamaan antara variabel bebas dengan variabel
terikat menggunakan uji F diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 0.367 < F
tabel 3,39 dengan taraf signifikan sebesar 0,694 < 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel hutang jangka pendekdan
hutang jangka panjangdalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap Return On Equity..
Berdasarkan tabel Model Summary yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kualitas model regresi berganda yang terbentuk
dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya, dengan memperhatikan nilai
(67)
menjelaskan variabel bebas (hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang) terhadap variabel terikat (Return On Equity) adalah sebesar 0,010
(10 %), dimana dari 100 % yang mempengaruhi Return On Equity ternyata
hutang jangka pendekdanhutang jangka panjang dapat berpengaruh terhadap
besarnya Return On Equity sebesar 10 % sedangkan sisanya sebesar 90 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
(68)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan penulis pada
bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisa data dan pembahasan dalam penelitian maka
diperoleh jawaban dari rumusan masalah yaitu tidak ada pengaruh hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang dapat berpengaruh terhadap
besarnya return on equity pada perusahaan perbankan yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia.
2. Hasil pengujian hipotesis berdasarkan tabel Coefficients diketahui bahwa
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return on equity pada perusahaan
perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010
sampai dengan tahun 2012.
3. Hasil pengujian koefisien determinasi berdasarkan tabel model summary
diketahui bahwa kontribusi variabel bebas (hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang) terhadap variabel terikat (return on equity)
adalah sebesar 0,010 (10 %), sedangkan sisanya sebesar 90 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki (2000). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Alih
Bahasa Bob Sabran. Yakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Bastian dan Suhardjono (2006).
Dasar-dasar Penbelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Brigham dan Houston (2009)..
Financial Statement Analysis, Analisis Laporan
Keuangan. Edisi 8, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Darsono (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta :
Penerbit ANDI.
G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi V. Jakarta
: Salemba Empat
Hanafi dan Halim (2007).
Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta : PT.
Gelora Aksara Pratama.
Ghozali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan penerbit Universitas Diponegoro
Indriantoro dan Supomo
(2002)
Prosedur Penelitian Jakarta. Penerbit : PT.
Renika Cipta, Edisi VI
Jhon dan James Horne Van (2005).
Fundamentals Of Financial Management.
Buku Satu (Edisi XII). Jakarta : Salemba Empat
Kasmir (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu, Cetakan Ketiga, Jakarta :
PT. Raja Grafindo.
Riyanto, Bambang (2001). Dasar-dasar Penbelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Balai Penerbit Fakultas Ekonomi.
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Van Horne, James C. (2005). Fundamentals Of Financial Management. Buku satu
(Edisi XII). Jakarta : Salemba Empat
(2)
LAMPIRAN OUTPUT SPSS
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Return On Equity 44.1204 225.18802 78
Hutang Jangka Pendek 68418733908.4872 340120292262.04865 78
Hutang Jangka Panjang 66351289056.6538 340464896417.71375 78
Correlations
Return On Equity
Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Panjang
Pearson Correlation Return On Equity 1.000 -.025 -.023
Hutang Jangka Pendek -.025 1.000 1.000
Hutang Jangka Panjang -.023 1.000 1.000
Sig. (1-tailed) Return On Equity . .415 .421
Hutang Jangka Pendek .415 . .000 Hutang Jangka Panjang .421 .000 .
N Return On Equity 78 78 78
Hutang Jangka Pendek 78 78 78
(3)
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendeka
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Return On Equity
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .098a .010 -.017 227.06257 .010 .367 2 75 .694 2.046
a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek
b. Dependent Variable: Return On Equity
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 37836.861 2 18918.430 .367 .694a
Residual 3866805.734 75 51557.410 Total 3904642.594 77
a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek
b. Dependent Variable: Return On Equity
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B Correlations Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF 1 (Constant) 52.301 27.579 1.896 .062 -2.639 107.240
(4)
Coefficient Correlationsa
Model Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka Pendek 1 Correlations Hutang Jangka Panjang 1.000 -1.000
Hutang Jangka Pendek -1.000 1.000
Covariances Hutang Jangka Panjang 1.606E-17 -1.608E-17 Hutang Jangka Pendek -1.608E-17 1.609E-17 a. Dependent Variable: Return On Equity
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
1 1 2.071 1.000 .03 .00 .00
2 .929 1.493 .88 .00 .00
3 .000 109.431 .10 1.00 1.00
a. Dependent Variable: Return On Equity
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value -75.7415 68.5273 44.1204 22.16727 78 Std. Predicted Value -5.407 1.101 .000 1.000 78 Standard Error of Predicted
Value 27.062 161.719 36.211 26.086 78 Adjusted Predicted Value -1.4241E2 70.5479 42.8612 28.64260 78 Residual -6.85073E1 1.94400E3 .00000 224.09430 78 Std. Residual -.302 8.562 .000 .987 78 Stud. Residual -.306 8.654 .002 .998 78 Deleted Residual -7.05278E1 1.98625E3 1.25918 229.47237 78 Stud. Deleted Residual -.304 227.085 2.804 25.725 78 Mahal. Distance .107 38.072 1.974 6.492 78 Cook's Distance .000 .543 .008 .062 78 Centered Leverage Value .001 .494 .026 .084 78 a. Dependent Variable: Return On Equity
(5)
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
1 1 2.071 1.000 .03 .00 .00
2 .929 1.493 .88 .00 .00
3 .000 109.431 .10 1.00 1.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang
Return On Equity N
78 78 78
Normal Parametersa Mean
68418733908.4872 66351289056.6538 44.1204
Std. Deviation 340120292262.04860 340464896417.71375 225.18802 Most Extreme
Differences
Absolute
.494 .532 .493
Positive .494 .532 .493
Negative -.420 -.423 -.422
Kolmogorov-Smirnov Z
4.367 4.699 4.357
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000
a. Test distribution is Normal.
(6)