Perencanaan Bisnis "Saru Goma" Premium Crispy Banana Stick.

(1)

ABSTRAK

Saru Goma merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kuliner berupa camilan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Tingginya pengaruh industri kuliner dalam meningkatkan perekonomian negara, membuat bisnis ini memilki prospek yang baik untuk dijalankan. Saru Goma merupakan sebuah bisnis yang berupaya memenuhi kebutuhan konsumen akan camilan yang unik dengan harga yang terjangkau dan rasa yang lezat. Penulis memilih bisnis camilan dilihat dari segi kemudahan dalam menjalankannya khususnya untuk pemula dan memilki keuntungan yang besar. Perusahaan ini menawarkan produk camilan berupa pisang goreng premium yang berarti memilki kualitas tinggi dan disajikan dengan variasi dipping sauce. Produk ini memberikan pengalaman yang baru bagi konsumen dalam menikmati buah pisang dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Dalam pengaplikasiannya perusahaan ini menerapkan dua sistem penjualan, yaitu penjualan secara langsung dan tidak langsung (online) dengan menggunakan kemasan vacuum. Penjualan Saru Goma berbasis online bertujuan untuk menjangkau konsumen di luar kota Bogor dengan menggunakan media sosial yang dapat digunakan juga sebagai sarana untuk kegiatan promosi. Bisnis ini layak dijalankan karena memilki peluang yang besar dan penilaian kelayakan investasi yang baik seperti profitability index lebih dari 1, net present value lebih dari 0, payback period hanya 5 bulan 89 hari, dan nilai internal rate of returntinggi yaitu sebesar 360,45%.


(2)

ABSTRACT

Saru Goma is a company engaged in culinary industry in the form of a snack located at Bogor, West Java, Indonesia. The high growth of culinaryindustry influence the economic growth in Indonesia, making this business have a good prospect to run. Saru Goma is the business that seeks to fulfill consumers needs of unique snack with delicious taste and affordable price. The author choose this snack business because in terms of ease in the run, especially for beginners and give a huge profit. The company offers product such as premium fried bananasnack with high quality ingredients and served with various dipping sauce. This product give a whole new experience for the customers to enjoy bananas and it can be consumed by all people. In its application, this company implements two sales systems, which are direct sales and indirect sales(online) by using vacuum packaging. The purpose of Saru Goma online sales is to reach the consumers outside the City of Bogor by using social mediathat can be used as promotional activity. This business eligible to run because it has a great opportunity of good investment as shown in profitability index is more than 1 and the net present value is more than 0, the payback period are only 5 months 89 days, and the internal rate of return is high at 360,45%.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ...vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis ... 1

1.1.1 Latar Belakang ... 1

1.1.2 Peluang Bisnis ... 2

1.1.3 Persaingan ... 3

1.1.4 Produk ... 4

1.1.5 Target dan Potensi Pasar ... 5

1.1.6 Kelayakan Investasi ... 6

1.2 Deskripsi Bisnis ... 7

1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 8

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 2.1 Analisa Peluang ... 9

2.2 Analia Ide Produk dan Pasar ... 13

2.2.1 Proyeksi Peningkatan Kebutuhan... 16

2.2.2 Proyeksi Peningkatan Konsumen Potensial ... 17

2.2.3 Keunikan Produk ... 18

2.2.4 Analisis SWOT ... 19

BAB III ASPEK PEMASARAN 3.1 Strategi Pemasaran ... 21

3.1.1 Segmentation ... 21

3.1.2 Targetting ... 24

3.1.3 Positioning ... 24

3.2 Bauran Pemasaran ... 26

3.2.1 Produk ... 26

3.2.2 Harga ... 27

3.2.3 Saluran Distribusi ... 28

3.2.4 Promosi ... 28

3.3 Perkiraan Penjualan ... 32

BAB IV ASPEK OPERASIONAL 4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi ... 34

4.1.1 Peralatan Produksi ... 34


(4)

4.1.3 Kapasitas Produksi ... 37

4.2 Proses Produksi ... 42

4.3 Lokasi dan Tata Letak ... 46

4.3.1 Lokasi Bisnis ... 46

4.3.2 Layout Produksi dan Penjualan ... 51

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 5.1 Struktur Organisasi ... 53

5.1.1 Bagan Organisasi... 53

5.1.2 Deskripsi Pekerjaan ... 54

5.1.3 Spesifikasi Pekerjaan ... 55

5.1.4 Program Seleksi atau Rekrutmen ... 56

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi ... 57

5.2.1 Waktu Kerja ... 57

5.2.2 Kompensasi ... 58

5.2.3 Izin Absen ... 59

5.2.4 Gaji Karyawan ... 59

5.3 Standard Operasional Procedure ... 60

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana ... 66

6.2 Sumber Dana ... 68

6.3 Proyeksi Neraca ... 69

6.4 Proyeksi Laba Rugi ... 69

6.5 Proyeksi Arus Kas ... 75

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi ... 79

6.6.1 Net Present Value (NPV) ... 79

6.6.2 Payback Period (PBP) ... 80

6.6.3 Profitability Index (PI) ... 80

6.6.4 Internal Rate of Return (IRR) ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 93


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Crispy Banana Stick ... 4

Gambar 1.2 Crispy Banana Stick dalam Kemasan ... 5

Gambar 1.3 Vacuum Crispy Banana Stick ... 5

Gambar 1.4 Logo Saru Goma ... 7

Gambar 2.1 Presentase Kontribusi Perekonomian Indonesia ... 9

Gambar 2.2 Pisang Kepok ... 15

Gambar 2.3 Perkiraan Nilai Tambah Beberapa Bentuk Pengolahan Pisang . 17 Gambar 3.1 Instagram Saru Goma ... 29

Gambar 3.2 Promosi Saru Goma ... 30

Gambar 4.1 Proses Penjualan Online ... 43

Gambar 4.2 Proses Penjualan Melalui Media Sosial ... 44

Gambar 4.3 Proses Penjualan Langsung ... 45

Gambar 4.4 Lokasi Bisnis Saru Goma ... 47

Gambar 4.5 Teras YasminDari Seberang Jalan Rumah Makan Leuit Ageung ... 47

Gambar 4.6 Lingkungan Teras Yasmin dan Lahan Parkir ... 48

Gambar 4.7 Lokasi Usaha Saru Goma Berdekatan Dengan Starbucks Coffee ... 48

Gambar 4.8 Lokasi Usaha Saru Goma Dari Tampak Samping ... 49

Gambar 4.9 Lokasi Usaha Saru Goma Dari Tampak Depan ... 49

Gambar 4.10 Keadaan Teras Yasmin pada Malam Hari ... 50

Gambar 4.11 Layout Produksi dan Penjualan ... 51

Gambar 4.12 Booth Saru Goma ... 52

Gambar 5.1 Bagan Organisasi ... 53


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Analisis SWOT ... 19

Tabel 3.1 Harga Produk Saru Goma ... 27

Tabel 3.2 Perkiraan Penjualan Tahun 2017-2019 ... 33

Tabel 4.1 Daftar Peralatan Produksi dan Penjualan ... 35

Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku ... 36

Tabel 4.3 Biaya Kemasan Produk ... 37

Tabel 4.4 Kapasitas Produksi Tahun 2017 ... 41

Tabel 4.5 Kapasitas Produksi Tahun 2018 ... 41

Tabel 4.6 Kapasitas Produksi Tahun 2019 ... 42

Tabel 5.1 Spesifikasi Pekerjaan Karyawan Saru Goma ... 55

Tabel 5.2 Waktu Kerja Karyawan ... 58

Tabel 5.3 Kompensasi Pekerjaan ... 59

Tabel 5.4 Gaji Karyawan ... 60

Tabel 5.5 Standar Bahan Baku ... 61

Tabel 6.1 Aktiva Tetap dan Modal Kerja (dalam Rupiah) ... 66

Tabel 6.2 Neraca (dalam Rupiah) ... 69

Tabel 6.3 Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama (dalam Rupiah) ... 70

Tabel 6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 1-2017 (dalam Rupiah) .... 71

Tabel 6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2-2018 (dalam Rupiah) .... 72

Tabel 6.6 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 3-2019 (dalam Rupiah) .... 74

Tabel 6.7 Penghasilan Kena Pajak (PKP) ... 75

Tabel 6.8 Proyeksi Arus Kas Tahun 1-2017 (dalam Rupiah) ... 76

Tabel 6.9 Proyeksi Arus Kas Tahun 2-2017 (dalam Rupiah) ... 77

Tabel 6.10 Proyeksi Arus Kas Tahun 3-2017 (dalam Rupiah) ... 78

Tabel 6.11 Perhitungan NPV (dalam Rupiah) ... 79

Tabel 6.12 Perhitungan Payback Period (dalam Rupiah) ... 80


(7)

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis 1.1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya. Industri kuliner di Indonesia merupakan sektor yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kuliner bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata, saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pertumbuhan kuliner sangat berkembang pesat, semakin diminati oleh masyarakat, semakin kreatif, dan inovatif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia mencapai angka 8% pada tahun 2012 dan 13% pada tahun 2013. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan kuliner sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. (Widyatama, 2016)

Salah satu jenis industri kuliner yang banyak peminatnya adalah camilan. Camilan merupakan makanan ringan yang dinikmati sebagai selingan atau orang-orang juga memanfaatkannya sebagai makanan penunda lapar. Camilan bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari camilan buah, makanan kering, sampai keripik. Camilan disukai oleh semua orang baik anak-anak hingga orang tua.Karena penggemar camilan begitu banyak, maka hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang baik. Usaha camilan selain memiliki pangsa pasar yang besar, juga dapat memberikankeuntungan yang tinggi karena modal yang dibutuhkan cenderung kecil, produknya dapat bertahan lama (daya simpan lama), ruangan


(8)

yang dibutuhkan kecil, dan variasinya banyak serta pengelolaannya yang mudah. (Bisnis UKM, 2010)

Salah satu kekayaan alam di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai camilan adalah pisang. Pisang merupakan buah yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kandungan vitamin dan karbohidrat menjadikan buah pisang dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam makanan olahan, sehingga banyak produk makanan yang menggunakan buah pisang sebagai bahan dasarnya. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok yang tersusun menjari yang biasanya disebut sisir.

Jenis buah pisang yang penulis manfaatkan dalam pembuatan bisnis ini adalah pisang olahan, yakni pisang kepok. Pisang kepok adalah salah satu jenis pisang yang masuk ke dalam kelompok kultivar ABB artinya pisang jenis ini termasuk ke dalam kelompok pisang olah atau plantain disebabkan tinggi kandungan patinya.

Ada dua jenis pisang kepok yang populer di Indonesia yakni pisang kepok kuning dan putih. Dari kedua jenis pisang kepok ini memiliki kandungan nutrisi yang sama. Namun dalam hal rasa dan kenikmatan maka pisang kepok kuninglah yang memiliki rasa yang manis dan nikmat.Dari hal tersebut penulis memilih pisang kepok yang berwarna kuningsebagai bahan baku utama dalam menjalankan bisnis ini.

(Khair, 2016)

1.1.2 Peluang Bisnis


(9)

melihat perkembangan industri kuliner yang terus maju karena kebutuhan manusia akan makanan adalah mutlak jadi pemenuhannya pun akan semakin berkembang. Selain itu, industri kuliner merupakan salah satu industri yang berpengaruh bagi perekonomian Indonesia. Industri kuliner juga termasuk dalam industri kreatif, sehingga untuk membuka usaha kuliner tidak bisa asal-asalan, dibutuhkan kreativitas atau inovasi dalam membangun bisnis dalam bidang ini. Dapat dilihat, para pemain industri kuliner khususnya camilan belum banyak yang melakukan inovasi dalam produk padahal sesuatu yang baru dan unik merupakan daya tarik bagi masyarakat dan dapat menghasilkan pangsa pasar yang lebih luas.

Melihat hal tersebut, penulis mencoba untuk melakukan inovasi baru pada produk pisang goreng dengan menambah nilai produk dan kemasan yang menarik, berbeda dengan pisang goreng yang dijual oleh pedagang kaki lima pada umumnya, serta menggunakan sistem penjualan yang berbeda.Sehingga, dengan adanya unsurkreatifitas industri kuliner dan perekonomian Indonesia akan semakin berkembang.

1.1.3 Persaingan

Peluang usaha makanan ringan boleh dikatakan tidak ada matinya bahkan cenderung sangat prospektif. Makanan ringan dan camilan merupakan makanan yang banyak dibutuhkan orang dari semua kalangan. (Joesck, 2015)

Kebiasaan masyarakat yang terbilang sangat konsumtif dalam hal membeli aneka macam makanan ringan, menjadikan peluang bisnis ini cukup menjanjikan untuk dijalankan setiap orang. Kondisi inilah yang kemudian mendorong persaingan pasar di bisnis camilan semakin hari kian padat merayap. Bisnis ini


(10)

memilki persaingan yang cukup ketat karena produk pisang sendiri, khususnya yang dikemas menjadi camilan sudah cukup banyak di pasaran. Beberapa contoh bisnis camilan yang memanfaatkan buah pisang adalah keripik pisang Mr. Monkey, Zanana, dan piscok Lumer.

1.1.4 Produk

Definisi produk menurut Kotler & Keller (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan dalam bisnis ini adalah makanan ringan atau camilan berupa pisang goreng wijen dengan tambahan variasi dipping sauce, yang diberi nama Crispy Banana Stickdan Vacuum Crispy Banana Stick. Perbedaan dari produk ini hanya dari segi kemasannya saja, Crispy Banana Stick untuk penjualan langsung dan Vacuum Crispy Banana Stick untuk penjualan secara online dengan menggunakan plastik vacuum. Sehingga dengan demikian, produk ini dapat dijangkau oleh seluruh konsumen di Indonesia maupun di luar negeri. Berikut ini tampilan produk dari Crispy Banana Stick pada Gambar 1.1, 1.2 dan Vacuum Crispy Banana Stick pada Gambar 1.3.

Gambar 1.1 Crispy Banana Stick


(11)

Gambar 1.2 Crispy Banana Stick dalam Kemasan

Sumber: Internal Perusahaan (2016)

Gambar 1.3 Vacuum Crispy Banana Stick

Sumber: Internal Perusahaan (2016)

1.1.5 Target dan Potensi Pasar

Dengan adanya target pasar yang jelas, akan mempermudah perusahaan untuk menentukan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Dapat diartikan pula bahwa target pasar merupakan pasar yang memiliki konsumen dengan daya beli yang cukup potensial. (Bisnis UKM, 2010)

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen


(12)

(pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai.

(Sarifin, 2013)

Target pasar dalam bisnis ini adalah konsumen remaja dan dewasa yang menyukai camilan dan konsumen yang sangat menyukai buah pisang. Lokasi pasar yang ditargetkan adalah daerah Kota Bogor sebagai salah satu kota yang besar dan terkenal industri kulinernya.Bisnis camilan ini mempunyai potensi pasar yang cukup besar khususnya di Indonesia, dengan budaya masyarakat yang sangat menyukai camilan sebagai pengganjal perut.

Strategi pemasaran bisnis ini menggunakan media sosial karena memilki pengaruh yang besar bagi konsumen dan perkembangannya sangat tinggi, khususnya di Indonesia. Selain itu, bisnis ini akan menggunakan WOM (Word of Mouth) sehingga dari strategi pemasaran ini akan menghasilkan konsumen kategori referral.

1.1.6 Kelayakan Investasi

Bisnis ini secara keseluruhan layak untuk dijalankan, karena modal usaha yang dibutuhkan tidak besar untuk pemula. Produk yang ditawarkan sudah sangat dikenal oleh masyarakat, bahan baku yang digunakan tidak sulit dicari dan harganya relative stabil. Selain itu keuntungan yang didapat dari bisnis ini sudah diperkirakan dalam jangka waktu sesingkatnya 3 tahun, dengan perhitungan NPV positif, pay back period nya pun didapat dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, profitability indeknya lebih dari 1 dan dengan internal rate of return lebih besar dari tingkat suku bunga. Bisnis ini berpeluang besar untuk terus maju, mengingat


(13)

kemajuan dunia kuliner khususnya camilan yang semakin lama semakin meningkat. Penjelasan keuangan lebih rinci dijelaskan pada Bab VI.

1.2 Deskripsi Bisnis

1. Nama Perusahaan: Saru Goma (サルごま) dalam bahasa Jepang yang memilki arti Saru: Monyet, dan Goma: Wijen.

2. Logo Perusahaan dipaparkan pada Gambar 1.4

Gambar 1.4 Logo Saru Goma

Sumber: Internal Perusahaan (2016)

Logo perusahaan terdiri atas gambar monyet, pisang dan nama perusahaanya itu Saru Goma. Nama perusahaan memakai bahasa Jepang karena ingin menanamkan citra produk seperti produk Jepang yang selalu unik. Warna yang dipakai adalah kuning tua dan hitam untuk mencerminkan warna pisang dan bijinya, dan menunjukkan bahwa pisang adalah bahan baku utama yang digunakan dalam bisnis ini. Letak pisang pada mulut monyet menunjukan industri dari bisnis ini, yaitu industri kuliner.


(14)

3. Alamat Perusahaan: Teras Yasmin, Jalan K.H.R. Abdullah Bin Nuh No.33, Kota Bogor, Jawa Barat 16113.

4. Bentuk kepemilikan dan perizinan: Saru Goma diawali dengan perusahaan kecil perorangan dan pada tahap awal berdirinya bisnis ini dijalankan oleh penulis sendiri dengan keluarga atau kerabat dekat. Selanjutnya dalam pengembangan usaha Saru Goma akan melakukan perizinan dan sertifikasi usaha dengan mengisi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan mengikuti segala prosedur yang ada serta mematenkan merek dan logo usaha. Selain itu, Saru Goma akan secepatnya mendaftarkan produk ke Badan POM agar memliki kejelasan dan kelayakan produk.

5. Bidang usaha: Kuliner, makanan ringan/ camilan

1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Saru Goma adalah “Menjadi Perusahaan Camilan Pisang yang Unggul dan dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia.”

Misi-misinya antara lain:

 Memperkenalkan semua produk ke seluruh masyarakat dengan cara yang kreatif dan efektif.

 Menjaga kebersihan produk dan sistem produksi

 Menjaga kualitas dan cita rasa produk dan terus berinovasi

 Memberikan harga produk yang terjangkau

 Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan

Kedepannya Saru Goma akan membuka cabang di daerah lain yang strategis dan menambah variasi produk.


(15)

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun.

6.1 Kebutuhan Dana

Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha:

Tabel 6.1 Aktiva Tetap dan Modal Kerja (dalam Rupiah)

Aktiva Tetap: Rupiah

1 Gas deep fryer 5.950.000

2 Lemari es 1 pintu 1.899.000

3 Saringan besar 65.000

4 Spatula 158.000

5 Pisau 1 set 85.000

6 Mixer 278.000

7 Talenan besar 79.000

8 Baskom besar 45.000

9 Cooling rack 130.000

10 Lap kain 52.500

11 Sapu 27.500

12 Alat pel lantai 195.000

13 Tempat sampah 50.000

14 Vacuum sealer 600.000

15 Handphone 1.450.000


(16)

17 Kursi 200.000

19 Tabung gas 3 kg 880.000

20 Selang gas 5.950.000

21 Booth* 3.500.000

22 Biaya Persiapan* 2.000.000

TOTAL 22.636.500 Modal Lancar (per hari)*:

a. Biaya bahan baku

1 Pisang kepok 78.000

2 Tepung terigu 9.000

3 Telur 17.700

4 Minyak goreng 12.800

5 Mentega 6.500

6 Susu bubuk 37.500

7 Gula halus 7.500

8 Wijen putih 23.500

9 Dipping sauce 330.000

b. Biaya bahan pembantu

10 Kemasan penyajian 1.000.000

11 Kemasan plastik vacuum 300.000

12 Wadah sauce 200.000

13 Kantong plastik 100.000

14 Isi ulang Gas LPG 3kg 4.900

TOTAL 2.137.000 Total Modal Lancar dalam 2 minggu

(12 hari)* 25.644.000 TOTAL Aktiva Tetap dan Modal Kerja 48.280.500


(17)

Keterangan:

*) Booth terdiri dari: desain booth, desain kemasan, dan 2 buah banner.

*) Biaya persiapan diasumsikan Rp2.000.000 untuk cat dan dekorasi tempat usaha.

*) Perhitungan modal lancar diperoleh dari tabel 4.2 dan 4.3 dan pada tahap awal dihitung per 2 minggu mengikuti belanja rutin perusahaan.

*) Umur ekonomis aktiva tetap = 3 tahun, sehingga biayanya adalah: 22.636.500/3 tahun = 7.545.500/tahun

6.878.833/12 bulan = 628.792/bulan 573.236/4 minggu = 157.198/minggu 143.309/7 hari = 22.457/hari

Penentuan Harga Jual (dalam Rupiah) menggunakan metode cost plus pricing (biaya total + laba = harga jual)*

Crispy Banana Stick: 4.459* + 7.500 = 11.959

Vacuum Crispy Banana Stick: 3.759* + 8.000 = 11.759

*) Harga jual dibulatkan menjadi Rp12.000, kelebihan keuntungan akan digunakan untuk biaya pemasaran dan biaya tak terduga.

*) Biaya Total = Biaya Bahan Baku + Biaya Kemasan

6.2 Sumber Dana

Sumber dana Saru Goma berasal dari pihak internal dengan modal disetor (dana pribadi). Modal disetor yaitu sebesar Rp84.280.500.


(18)

6.3 Proyeksi Neraca

Neraca menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan, menunjukkan keseimbangan prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus persamaan: aset = kewajiban + modal. Proyeksi neraca Saru Goma akan dijelaskan pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2 Neraca (dalam Rupiah)

Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah

Aset lancar 25.644.000 Kewajiban 0

Sewa dibayar dimuka 36.000.000 Ekuitas:

Aset Tetap: Modal disetor 84.280.500

Peralatan dan persiapan 22.636.500

Total aktiva 84.280.500 Total Pasiva 84.280.500

Sumber: Data yang diolah (2016) Keterangan:

- Aset lancar memicu pada total awal biaya bahan baku dan biaya bahan pembantu yang sudah dijabarkan pada Tabel 6.1

- Sewa dibayar di muka sebesar 12.000.000/bulan sudah termasuk biaya keamanan, kebersihan, listrik, air, telepon, dan PBB. Sesuai dengan ketentuan bahwa pembayaran tahap awal dilakukan langsung untuk 3 bulan.

- Aset tetap berupa peralatan dipaparkan pada Tabel 6.1

6.4 Proyeksi Laba Rugi

Berikut adalah proyeksi laba rugi di bulan pertama, tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 yang dipaparkan pada Tabel 6.3-6.6:


(19)

Tabel 6.3 Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama (dalam Rupiah) Pendapatan

3.240 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 38.880.000 324 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 3.888.000

Total Pendapatan 3.564 porsi 42.768.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 3.564 porsi x 3.159 11.258.676 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 3.240 4.212.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 324 90.400 Listrik, gas, air, dan telepon* (20.000 x 27 hari) 540.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000) 2.400.000

Total Biaya Produksi 18.501.076

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 24.266.924

Biaya Operasional

Biaya sewa tempat 12.000.000

Biaya pemasaran* 500.000

Penyusutan peralatan 628.792

Total biaya operasional 13.128.792

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 11.638.132

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 11.638.132

Laba bersih setelah pajak 11.138.132

Sumber: Data yang diolah (2016)

*) Listrik, air, dan telepon diasumsikan 20.000/ hari, biaya dijadikan 1 dengan biaya gas. Biaya selain gas merupakan biaya tambahan jika melebihi batas ketentuan karena biaya listrik, air, dan telepon sudah termasuk dalam biaya sewa. Biaya gas sendiri diasumsikan 10.000/ hari. Asumsi biaya listrik, gas, air dan telepon meningkat 10.000 – 20.000 setiap tahun.


(20)

*) Biaya pemasaran setiap bulan diasumsikan 500.000 untuk pulsa internet dan brosur

Tabel 6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 1- 2017 (dalam Rupiah) Pendapatan

47.640 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 571.680.000 4.764 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 57.168.000

Total Pendapatan 52.404 porsi 628.848.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 52.404 x 3.159 165.544.236

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 47.640 61.932.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 4.764 2.858.400 Listrik, gas, air, dan telepon (20.000 x 317 hari) 6.340.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000/ bulan) 28.800.000 THR Lebaran/ Natal (2 orang x 1.500.000/ tahun) 3.000.000

Total Biaya Produksi 268.474.636

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 360.373.364

Biaya Operasional

Biaya sewa tempat 144.000.000

Biaya pemasaran* 31.100.000

Penyusutan peralatan 7.545.500

Total biaya operasional 182.645.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 177.727.864

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 177.727.864

PPh** 13.559.180

Laba bersih setelah pajak 164.168.684


(21)

*) Biaya Pemasaran:

Pop-up market/ food festival = 5.500.000/ event (5 kali dalam 1 tahun), sudah termasuk upah karyawan dan brosur.

Internet dan pulsa = 300.000/ bulan x 12

Total = 31.100.000

**) 177.727.864 – 54.000.000 = 123.727.864 50.000.000 x 5% = 2.500.000

73.727.864 x 15% = 11.059.179,6 = 11.059.180 2.500.000 + 11.059.180 = 13.559.180

Tabel 6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2- 2018 (dalam Rupiah) Pendapatan

143.100 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 1.717.200.000 14.310 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 171.720.000

Total Pendapatan 157.410 porsi 1.888.920.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 157.410 x 3.159 497.258.190

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 143.100 186.030.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 14.310 8.586.000 Listrik, gas, air, dan telepon (30.000 x 317 hari) 9.510.000 Total gaji karyawan (4 orang x 1.350.000*/ bulan) 64.800.000 THR Lebaran/ Natal (4 orang x 1.650.000*/ tahun) 6.600.000

Total Biaya Produksi 772.784.190

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.116.135.810

Biaya Operasional


(22)

Biaya pemasaran* 34.210.000

Penyusutan 7.545.500

Biaya Pemohonan Merek 600.000

Biaya Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan 1.000.000 Biaya Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil 1.500.000

Total biaya operasional 188.855.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 927.280.310

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 927.280.310

Pajak PPh** 206.984.093

Laba bersih setelah pajak 720.296.217

Sumber: Data yang diolah (2016) *) Gaji karyawan dan THR meningkat 10%

1.200.000 x 10% = 1.320.000 dibulatkan menjadi 1.350.000 1.500.000 x 10% = 1.650.000

*) Biaya pemasaran meningkat 10% = 34.210.000 **) 927.280.310 – 54.000.000 = 873.280.310

50.000.000 x 5% = 2.500.000

200.000.000 x 15% = 30.000.000

250.000.000 x 25% = 62.500.000

373.280.310 x 30% = 111.984.093


(23)

Tabel 6.6 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 3- 2019 (dalam Rupiah) Pendapatan

238.200 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 2.858.400.000 23.820 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 285.840.000

Total Pendapatan 262.020 porsi 3.144.240.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 262.020 x 3.159 827.721.180

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 238.200 309.660.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 23.820 14.292.000 Listrik, gas, air, dan telepon (50.000 x 317 hari) 15.850.000 Total gaji karyawan (6 orang x 1.500.000*/ bulan) 108.000.000 THR Lebaran/ Natal (6 orang x 2.000.000*/ tahun) 12.000.000

Total Biaya Produksi 1.287.523.180

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.856.716.820

Biaya Operasional

Sewa tempat 144.000.000

Biaya pemasaran* 37.631.000

Penyusutan 7.545.500

Total biaya operasional 189.176.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 1.667.540.320

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 1.667.540.320

Pajak PPh** 429.062.096

Laba bersih setelah pajak 1.238.478.224

Sumber: Data yang diolah (2016) *) Gaji karyawan meningkat 10% dan THR meningkat 20%

1.350.000 x 10% = 1.485.000 dibulatkan menjadi 1.500.000 1.650.000 x 20% = 1.980.000 dibulatkan menjadi 2.000.000 *) Biaya pemasaran meningkat 10% = 37.631.000


(24)

50.000.000 x 5% = 2.500.000 200.000.000 x 15% = 30.000.000 250.000.000 x 25% = 62.500.000 1.113.540.320 x 30% = 334.062.096

2.500.000 + 30.000.000 + 62.500.000 + 334.062.096 = 429.062.096

*) Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak penghasilan pribadi adalah sebagai berikut.

Tabel 6.7 Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Lapisan Penghasilan Kena Pajak (Rp) Tarif Pajak (%)

Sampai dengan 50 juta 5

Di atas 50 juta s/d 250 juta 15 Di atas 250 juta s/d 500 juta 25

Di atas 500 juta 30

Sumber: Google (2016)

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Untuk wajib pajak orang pribadi PTKP 2016 sebesar Rp54.000.000

6.5 Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas adalah laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas selama satu periode. Proyeksi arus kas digunakan untuk membantu untuk mengantisipasi kekurangan dana dengan segera, sehingga bisa cepat diatasi, yang akan mencegah terjadinya krisis arus kas). Proyeksi arus kas Saru Goma akan dipaparkan pada Tabel 6.8-6.10.


(25)

Tabel 6.8 Proyeksi Arus Kas Tahun 1- 2017 (dalam Rupiah) Pendapatan

47.640 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 571.680.000 4.764 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 57.168.000

Total Pendapatan 52.404 porsi 628.848.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 52.404 x 3.159 165.544.236

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 47.640 61.932.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 4.764 2.858.400 Listrik, gas, air, dan telepon (20.000 x 317 hari) 6.340.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000/ bulan) 28.800.000 THR Lebaran/ Natal (2 orang x 1.500.000/ tahun) 3.000.000

Total Biaya Produksi 268.474.636

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 360.373.364

Biaya Operasional

Biaya sewa tempat 144.000.000

Biaya pemasaran* 31.100.000

Penyusutan peralatan 7.545.500

Total biaya operasional 182.645.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 177.727.864

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 177.727.864

PPh** 13.559.180

Laba bersih setelah pajak 164.168.684

Penyusutan peralatan 7.545.500

Operational Cash Flow 171.714.184


(26)

Tabel 6.9 Proyeksi Arus Kas Tahun 2- 2018 Pendapatan

143.100 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 1.717.200.000 14.310 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 171.720.000

Total Pendapatan 157.410 porsi 1.888.920.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 157.410 x 3.159 497.258.190

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 143.100 186.030.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 14.310 8.586.000 Listrik, gas, air, dan telepon (30.000 x 317 hari) 9.510.000 Total gaji karyawan (4 orang x 1.350.000*/ bulan) 64.800.000 THR Lebaran/ Natal (4 orang x 1.650.000*/ tahun) 6.600.000

Total Biaya Produksi 772.784.190

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.116.135.810

Biaya Operasional

Sewa tempat 144.000.000

Biaya pemasaran* 34.210.000

Penyusutan 7.545.500

Biaya Pemohonan Merek 600.000

Biaya Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan 1.000.000 Biaya Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil 1.500.000

Total biaya operasional 188.855.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 927.280.310

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 927.280.310

Pajak PPh** 206.984.093

Laba bersih setelah pajak 720.296.217

Penyusutan peralatan 7.545.500

Operational Cash Flow 727.841.717


(27)

Tabel 6.10 Proyeksi Arus Kas Tahun 3- 2019 (dalam Rupiah) Pendapatan

238.200 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 2.858.400.000 23.820 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 285.840.000

Total Pendapatan 262.020 porsi 3.144.240.000

Biaya Produksi

Total bahan baku 262.020 x 3.159 827.721.180

Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 238.200 309.660.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 23.820 14.292.000 Listrik, gas, air, dan telepon (50.000 x 317 hari) 15.850.000 Total gaji karyawan (6 orang x 1.500.000*/ bulan) 108.000.000 THR Lebaran/ Natal (6 orang x 2.000.000*/ tahun) 12.000.000

Total Biaya Produksi 1.287.523.180

Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.856.716.820

Biaya Operasional

Sewa tempat 144.000.000

Biaya pemasaran* 37.631.000

Penyusutan 7.545.500

Total biaya operasional 189.176.500

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 1.667.540.320

Beban bunga 0

Laba bersih sebelum pajak 1.667.540.320

Pajak PPh** 429.062.096

Laba bersih setelah pajak 1.238.478.224

Penyusutan peralatan 7.545.500

Operational Cash Flow 1.246.023.724


(28)

Keterangan:

Untuk perijinan Pemohonan Merek, Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil (SIUP), semua dimulai pada tahun ke 2 yakni tahun 2018.

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi 6.6.1 Net Present Value (NPV)

NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/ benefit dari proyek yang direncanakan. Perhitungan NPV pada tabel 6.11 (dengan discount factor 20%) untuk berjaga-jaga dalam menghadapi resiko yang mungkin terjadi.

Tabel 6.11 Perhitungan NPV (dalam Rupiah)

Tahun Operational Cash Flow Discount Factor Present Value

Tahun 1 171.714.184 0.8333 143.089.430

Tahun 2 727.841.717 0.6944 505.413.288

Tahun 3 1.246.023.724 0.5787 721.073.929

Total Present Value 1.369.576.647 Initial Investment 84.280.500

 PVCF 1.285.296.147

Sumber: Data yang diolah (2016) Oleh karena nilai NPV > 0 (1.285.296.147) maka usaha ini layak dijalankan.


(29)

6.6.2 Payback Period (PBP)

Periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi yang menggunakan aliran cash netto/ proceed. Waktu yang diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.

Tabel 6.12 Perhitungan Payback Period (dalam Rupiah) Tahun Operational Cash Flow

Tahun 1 171.714.184

Tahun 2 727.841.717

Tahun 3 1.246.023.724 Sumber: Data yang diolah (2016)

Payback Period = (Initial Investment)/(arus kas) x 12 bulan = (84.280.500/171.714.184) x 12 bulan = 5,89 bulan

6.6.3 Profitability Index (PI)

Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih di masa mendatang dengan arus kas keluar awalnya.

Total Present Value 1.369.576.647

= = 16,25

Initial Investment 84.280.500

Oleh karena nilai Profitability Index > 1 (16,25) maka usaha ini layak dijalankan.


(30)

6.6.4 Internal Rate of Return (IRR)

Tabel 6.13 Perhitungan IRR (dalam Rupiah)

Tahun NCF 360% (P1)

Tahun 0 -84.280.500 1 -84.280.500

Tahun1 171.714.184 0.2173 37.313.492

Tahun 2 727.841.717 0.0472 34.354.129

Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442

C1 96.563

Tahun NCF 361% (P2)

Tahun 0 -84.280.500 1 -84.280.500

Tahun1 171.714.184 0.2169 37.244.807

Tahun 2 727.841.717 0.0470 34.208.561

Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442

C2 -117.691

Sumber: Data yang diolah (2016)

Oleh karena nilai IRR tinggi yaitu sebesar 360,45% (lebih besar apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga) maka usaha ini layak untuk dijalankan.

) 2 1 1 2 1 ( 1 C C P P x C P IRR    % 45 , 360 ) ) 691 . 117 ( 563 . 96 % 360 % 361 563 . 96 ( % 360       x IRR


(31)

PREMIUM CRISPY BANANA STICK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

MARIA MAGDALENA

1352029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(32)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Perencanaan Bisnis“Saru Goma”Premium Crispy Banana Stick dengan baik. Adapun perencanan bisnis ini memiliki tujuan untuk di implementasikan atau diwujudkannya secara nyata dan juga untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Tugas akhir ini berfokus pada industri kuliner yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Ibu Maya Malinda, S. E., M. T., CFP®., Ph. D. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing tugas akhir ini, sehingga tugas akhir ini dapat disusun dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Allen Kristiawan, S. E., M. M. selaku Dosen Wali yang selalu mendengarkan dan memberi nasihat.

3. Ibu Yolla Margaretha, S. E., M. M. selaku dosen Fakultas Ekonomi yang banyak memberikan bimbingan dan nasihat.

4. Seluruh dosen program studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

5. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan membantu sejak menempuh pendidikan S1 di Universitas Kristen Maranatha.

6. Yohana Caresa Hantojo, S. Ked., Yosua Rendi Kristianto, S. Sn., dan Giovanni Pratama, S. E. selaku teman angkatan atas yang banyak membantu penulis.

7. Kevin Wijaya, Gideon Jovian Algie, Kevin Immanuel, Dennis Joshua, dan Samuel Richard selaku teman dekat penulis yang banyak membantu dan selalu memberi dukungan.

8. Teman-teman Super Heroes selaku keluarga penulis di Universitas Kristen Maranatha.

9. Seluruh staff tata usaha Fakultas Ekonomi yang selalu senantiasa membantu penulis selama menempuh perkuliahan.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam bagian ini.

Akhir kata semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya Tuhan memberkati.

Bandung, Januari 2017 Penulis


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Agribisnis. (2016). Kontribusi Industri Kreatif. Diakses 12 September 2016, dari http://agribisnis.co.id/industri-kreatif/

Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo (Rajawali Press).

Bisnis UKM. (2010). Potensi Besar Bisnis Camilan. Diakses 12 September 2016, dari http://bisnisukm.com/potensi-besar-bisnis-camilan.html

Bisnis UKM. (2010). Strategi Penetapan Target Pasar. Diakses 13 September 2016, dari http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.html

Bisnis UKM. (2011). Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Diakses 18 September 2016, dari http://bisnisukm.com/perizinan-bpom-badan-pengawasan-obat-dan-makanan.html

Dwitama, R. (2012). Pengertian Struktur Organisasi. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html

Ekotama, S. (2013). Mudah Bikin Standard Operating Procedure. Yogyakarta: Media Pressindo.

Gaji. (2016). Diakses pada 2 Oktober 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gaji Gitusudarno. (2008). Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi. Diakses 25

September 2016, dari

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/

Go pangan lokal MITI. Peran Strategis Industri Kuliner Bagi Pertumbuhan Ekonomi. (2013). Diakses 12 September 2016, dari

http://gopanganlokal.miti.or.id/peran-strategis-industri-kuliner-bagi-pertumbuhan-ekonomi/

Grensing, L., & Pophal. (2006). Human Resources Book: Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis. Jakarta: Prenada.

Gunawan, F. (2010). Cara Meningkatkan Refferal dari Pelanggan Anda. Diakses 13 September 2016, darihttp://kerjayuk.com/memulai-bisnis/cara-meningkatkan-referral-dari-pelanggan-anda


(34)

Hasanah, K. (2015). Customer Relationship Management Jadi Senjata Rangkul

Pelanggan. Diakses 12 September 2016,

darihttp://travel.kompas.com/read/2015/10/16/124000727/Menpar.Kuliner. Sangat.Pengaruhi.Pariwisata

Ivancevich. (2007). Rekrutmen. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://nurlailafadjarwati.blogspot.co.id/2010/12/rekrutmen.html

Joesck. (2015). Prospek Peluang Usaha Makanan Ringan dan Cemilan. Diakses 13 September, 2016, dari http://www.blogekstra.com/joesck/prospek-peluang-usaha-makanan-ringan-dan-cemilan.html

Keegan, W.J. & Green, M.S. (2008). Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: PT. Indeks.

Khair, A. (2016). 20 Jenis Pisang yang Dikonsumsi dan Dijual di Indonesia. Diakses 13 September, 2016, dari http://berkahkhair.com/jenis-pisang/ Khair, A. (2016). Uraian Lengkap: Dari Manfaat, Budidaya Hingga Resep Olahan

Pisang Kepok. Diakses 13 September, 2016,

darihttp://berkahkhair.com/pisang-kepok/

Kotler, P., & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler. (2007). Saluran Distribusi. Diakses 25 September 2016, dari

https://bintangfararyani.wordpress.com/2013/02/03/saluran-distribusi-philip-kotler/

Mine, Anomie. (2012). Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://anomiemine.blogspot.co.id/2012/09/deskripsi-dan-spesifikasi-pekerjaan.html

Pratama, G. (2015). Perencanaan Bisnis Geld and Tour. Program Strata-1 Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Prayuni, K. (2015). Silsilah Pisang dan Keragaman Pisang Indonesia. Diakses 18 September 2016, dari http://www.kompasiana.com/inaprayuni/silsilah-pisang-dan-keragaman-pisang-indonesia_54f5fa17a33311f1768b486a Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementrian

Pertanian.Outlook Komoditi Pisang. (2014). Diakses 18 September 2016, dari

http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2014/outlook_hor ti/05Pisang2014/files/assets/basic-html/page16.html

Qustryvathya. (2012). Komunikasi Pemasaran-Segmentasi. Diakses 25 September 2016, dari http://varavirivuru.blogspot.co.id/2012/09/segmentasi-1.html


(35)

Rikang, R. (2014). Orang Indonesia Paling Doyan Pisang. Diakses 12 September 2016, dari http://m.tempo.co/read/news/2014/06/08/090583375/Orang-Indonesia-Paling-Doyan-Pisang.

Rinaldi, F. (2015). Diakses 25 September 2016, dari

http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html

Romal. (2011). Alasan Promosi dengan Media Sosial. Diakses 19 September 2016, dari https://newromal.wordpress.com/2011/11/24/alasan-promosi-dengan-media-sosial/

Saepudin. (2013). Diferensiasi dan Posisi Penawaran Pasar. Diakses 25

September 2016, dari

https://saepudinonline.wordpress.com/2013/04/09/diferensiasi-dan-posisi-penawaran-pasar/

Sarifin. (2013). Target Pasar (Targetting). Diakses 13 September, 2016, dari http://manajemenuh.blogspot.co.id/2013/01/target-pasar-targetting.html Sedarmayanti. (2011). Kompensasi Menurut Para Ahli. Diakses 2 Oktober, 2016,

dari http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/kompensasi-menurut-para-ahli.html

Song, S. (2008). Pengertian dan Definisi Waktu. Diakses 2 Oktober 2016, dari https://carapedia.com/pengertian_definisi_waktu_info3404.html

Widyatama. (2016). Diakses 7 September 2016, dari http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6401/ Bab%201.pdf?sequence=9


(1)

BAB VI ASPEK KEUANGAN 81

Universitas Kristen Maranatha

6.6.4 Internal Rate of Return (IRR)

Tabel 6.13 Perhitungan IRR (dalam Rupiah)

Tahun NCF 360% (P1)

Tahun 0 -84.280.500 1 -84.280.500

Tahun1 171.714.184 0.2173 37.313.492

Tahun 2 727.841.717 0.0472 34.354.129 Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442

C1 96.563

Tahun NCF 361% (P2)

Tahun 0 -84.280.500 1 -84.280.500

Tahun1 171.714.184 0.2169 37.244.807

Tahun 2 727.841.717 0.0470 34.208.561 Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442

C2 -117.691

Sumber: Data yang diolah (2016)

Oleh karena nilai IRR tinggi yaitu sebesar 360,45% (lebih besar apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga) maka usaha ini layak untuk dijalankan.

) 2 1 1 2 1 ( 1 C C P P x C P IRR    % 45 , 360 ) ) 691 . 117 ( 563 . 96 % 360 % 361 563 . 96 ( % 360       x IRR


(2)

PERENCANAAN BISNIS

SARU GOMA

PREMIUM CRISPY BANANA STICK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

MARIA MAGDALENA

1352029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Perencanaan Bisnis“Saru Goma”Premium Crispy Banana Stick dengan baik. Adapun perencanan bisnis ini memiliki tujuan untuk di implementasikan atau diwujudkannya secara nyata dan juga untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Tugas akhir ini berfokus pada industri kuliner yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Ibu Maya Malinda, S. E., M. T., CFP®., Ph. D. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing tugas akhir ini, sehingga tugas akhir ini dapat disusun dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Allen Kristiawan, S. E., M. M. selaku Dosen Wali yang selalu mendengarkan dan memberi nasihat.

3. Ibu Yolla Margaretha, S. E., M. M. selaku dosen Fakultas Ekonomi yang banyak memberikan bimbingan dan nasihat.

4. Seluruh dosen program studi Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

5. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan membantu sejak menempuh pendidikan S1 di Universitas Kristen Maranatha.

6. Yohana Caresa Hantojo, S. Ked., Yosua Rendi Kristianto, S. Sn., dan Giovanni Pratama, S. E. selaku teman angkatan atas yang banyak membantu penulis.

7. Kevin Wijaya, Gideon Jovian Algie, Kevin Immanuel, Dennis Joshua, dan Samuel Richard selaku teman dekat penulis yang banyak membantu dan selalu memberi dukungan.

8. Teman-teman Super Heroes selaku keluarga penulis di Universitas Kristen Maranatha.

9. Seluruh staff tata usaha Fakultas Ekonomi yang selalu senantiasa membantu penulis selama menempuh perkuliahan.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam bagian ini.

Akhir kata semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya Tuhan memberkati.

Bandung, Januari 2017 Penulis


(4)

82

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agribisnis. (2016). Kontribusi Industri Kreatif. Diakses 12 September 2016, dari http://agribisnis.co.id/industri-kreatif/

Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo (Rajawali Press).

Bisnis UKM. (2010). Potensi Besar Bisnis Camilan. Diakses 12 September 2016, dari http://bisnisukm.com/potensi-besar-bisnis-camilan.html

Bisnis UKM. (2010). Strategi Penetapan Target Pasar. Diakses 13 September 2016, dari http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.html

Bisnis UKM. (2011). Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Diakses 18 September 2016, dari http://bisnisukm.com/perizinan-bpom-badan-pengawasan-obat-dan-makanan.html

Dwitama, R. (2012). Pengertian Struktur Organisasi. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html

Ekotama, S. (2013). Mudah Bikin Standard Operating Procedure. Yogyakarta: Media Pressindo.

Gaji. (2016). Diakses pada 2 Oktober 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gaji Gitusudarno. (2008). Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi. Diakses 25

September 2016, dari

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/

Go pangan lokal MITI. Peran Strategis Industri Kuliner Bagi Pertumbuhan Ekonomi. (2013). Diakses 12 September 2016, dari

http://gopanganlokal.miti.or.id/peran-strategis-industri-kuliner-bagi-pertumbuhan-ekonomi/

Grensing, L., & Pophal. (2006). Human Resources Book: Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis. Jakarta: Prenada.

Gunawan, F. (2010). Cara Meningkatkan Refferal dari Pelanggan Anda. Diakses 13 September 2016, darihttp://kerjayuk.com/memulai-bisnis/cara-meningkatkan-referral-dari-pelanggan-anda


(5)

83

Universitas Kristen Maranatha

Hasanah, K. (2015). Customer Relationship Management Jadi Senjata Rangkul

Pelanggan. Diakses 12 September 2016,

darihttp://travel.kompas.com/read/2015/10/16/124000727/Menpar.Kuliner. Sangat.Pengaruhi.Pariwisata

Ivancevich. (2007). Rekrutmen. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://nurlailafadjarwati.blogspot.co.id/2010/12/rekrutmen.html

Joesck. (2015). Prospek Peluang Usaha Makanan Ringan dan Cemilan. Diakses 13 September, 2016, dari http://www.blogekstra.com/joesck/prospek-peluang-usaha-makanan-ringan-dan-cemilan.html

Keegan, W.J. & Green, M.S. (2008). Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: PT. Indeks.

Khair, A. (2016). 20 Jenis Pisang yang Dikonsumsi dan Dijual di Indonesia. Diakses 13 September, 2016, dari http://berkahkhair.com/jenis-pisang/ Khair, A. (2016). Uraian Lengkap: Dari Manfaat, Budidaya Hingga Resep Olahan

Pisang Kepok. Diakses 13 September, 2016,

darihttp://berkahkhair.com/pisang-kepok/

Kotler, P., & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler. (2007). Saluran Distribusi. Diakses 25 September 2016, dari

https://bintangfararyani.wordpress.com/2013/02/03/saluran-distribusi-philip-kotler/

Mine, Anomie. (2012). Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan. Diakses 1 Oktober 2016, dari http://anomiemine.blogspot.co.id/2012/09/deskripsi-dan-spesifikasi-pekerjaan.html

Pratama, G. (2015). Perencanaan Bisnis Geld and Tour. Program Strata-1 Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Prayuni, K. (2015). Silsilah Pisang dan Keragaman Pisang Indonesia. Diakses 18 September 2016, dari http://www.kompasiana.com/inaprayuni/silsilah-pisang-dan-keragaman-pisang-indonesia_54f5fa17a33311f1768b486a Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementrian

Pertanian.Outlook Komoditi Pisang. (2014). Diakses 18 September 2016, dari

http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2014/outlook_hor ti/05Pisang2014/files/assets/basic-html/page16.html

Qustryvathya. (2012). Komunikasi Pemasaran-Segmentasi. Diakses 25 September 2016, dari http://varavirivuru.blogspot.co.id/2012/09/segmentasi-1.html


(6)

84

Universitas Kristen Maranatha

Rikang, R. (2014). Orang Indonesia Paling Doyan Pisang. Diakses 12 September 2016, dari http://m.tempo.co/read/news/2014/06/08/090583375/Orang-Indonesia-Paling-Doyan-Pisang.

Rinaldi, F. (2015). Diakses 25 September 2016, dari

http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html

Romal. (2011). Alasan Promosi dengan Media Sosial. Diakses 19 September 2016, dari https://newromal.wordpress.com/2011/11/24/alasan-promosi-dengan-media-sosial/

Saepudin. (2013). Diferensiasi dan Posisi Penawaran Pasar. Diakses 25

September 2016, dari

https://saepudinonline.wordpress.com/2013/04/09/diferensiasi-dan-posisi-penawaran-pasar/

Sarifin. (2013). Target Pasar (Targetting). Diakses 13 September, 2016, dari http://manajemenuh.blogspot.co.id/2013/01/target-pasar-targetting.html Sedarmayanti. (2011). Kompensasi Menurut Para Ahli. Diakses 2 Oktober, 2016,

dari http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/kompensasi-menurut-para-ahli.html

Song, S. (2008). Pengertian dan Definisi Waktu. Diakses 2 Oktober 2016, dari https://carapedia.com/pengertian_definisi_waktu_info3404.html

Widyatama. (2016). Diakses 7 September 2016, dari http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6401/ Bab%201.pdf?sequence=9