Business Plan “Choco Crispy

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TUGAS AKHIR

BUSINESS PLAN “CHOCO CRISPY”

OLEH:

BONA PASIUS NATANAEL

092101049

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : BONA PASIUS NATANAEL NIM : 092101049

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : BUSINESS PLAN “CHOCO CRISPY”

Tanggal : Juli 2011 Dosen Pembimbing

(Beby Kendida Hsb, S.E, M.Si) NIP. 19831008 201012 2 003

Tanggal : Juli 2011 Ketua Program Studi

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : Juli 2011 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan rasa bersyukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, dan AnakNya Yang Tunggal Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat Yang Hidup, serta Roh Kudus yang telah memberikan berkatNya dan belaskasihNya yang berlimpah serta penyertaanNya selalu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Oleh sebab itu penulis memilih judul : BUSINESS PLAN “CHOCO CRISPY”.

Penulis juga ingin memberikan hasil penulisan Tugas Akhir ini kepada orang tua yang tercinta, Ayahanda R. Sagala, S.H dan Ibunda M.B.S. br. Sinurat sebagai bentuk penghargaan dan rasa cinta kasih yang tulus dan terdalam atas segala doa, semangat, bimbingan dan nasehat, pengorbanan, pengertian serta dukungan moral dan materil yang diberikan kepada penulis untuk membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini, Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(4)

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program

Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Beby Kendida Hsb, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dalam memberikan saran dan bimbingan serta masukan yang sangat berguna kepada Penulis dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

5. Kepada kakak penulis tercinta, Jenny Irene Pratiwi Sagala, A.Md dan adik penulis tercinta, Melisa Sari Mutiara Sagala atas segala doa dan dukungan semangat yang diberikan kepada penulis.

6. Kepada teman-teman magang kelompok V atas kebersamaan yang dilalui selama 3 bulan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 7. Seluruh teman-teman D-III Keuangan Stambuk 2009 yang selama 3 tahun

telah bersama-sama mengalami susah dan senangnya di dalam perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya. Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Medan, Juli 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Prospek Usaha ... 4

D. Manfaat Prospek Usaha ... 5

E. Rencana Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 8

A. Profil Perusahaan ... 8

B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 9

C. Struktur Organisasi ... 11

BAB III PEMBAHASAN ... 16

A. Aspek Pasar Dan Pemasaran ... 16

1. Produk Yang Dihasilkan ... 16


(6)

3. Gambaran Pasar ... 20

4. Target Pasar ... 23

5. Trend Perkembangan Pasar ... 24

6. Proyeksi Penjualan ... 25

7. Analisis Pesaing ... 26

8. Analisis SWOT ... 29

9. Strategi Pemasaran ... 30

B. Aspek Produksi ... 32

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 33

2. Peralatan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan ... 34

3. Sarana Penunjang ... 35

4. Proses Produksi ... 36

C. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) ... 39

D. Rencana Pengembangan Pasar ... 40

1. Strategi Produksi ... 40

2. Strategi Organisasi dan SDM ... 40

3. Strategi Pemasaran (Marketing) ... 40

4. Strategi Keuangan ... 41

E. Pemanfaatan IT ... 41

F. Analisis Keuangan ... 42

1. Rencana Sumber Modal ... 43

2. Proyeksi Keuangan ... 43

G. Analisis Break Even Point (BEP) ... 46

H. Analisis Resiko Usaha ... 48

1. Resiko Usaha ... 48

2. Antisipasi Resiko Usaha ... 48

BAB IV PENUTUP ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Rencana Penulisan……… ... 6

Tabel 3.1 Perkiraan Penjualan... 26

Tabel 3.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 33

Tabel 3.3 Peralatan dan Perlengkapan ... 34

Tabel 3.4 Sarana Penunjang ... 35

Tabel 3.5 Modal Investasi dan Kebutuhan Pembiayaan ... 43

Tabel 3.6 Rencana Laporan Arus Kas... 44


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi………6

Gambar 3.1 Jenis Choco Crispy dengan Isi Cereal atau Kripik yang Renyah .... 17

Gambar 3.2 Jenis Choco Crispy dengan Isi Kue... 18

Gambar 3.3 Berbagai Macam Bentuk/Model Choco Crispy ... 18


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan merasakan kesejahteraan hidup, orang-orang tidak dapat lagi hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai pegawai atau karyawan saja pada sebuah perusahaan swasta atau badan lembaga milik pemerintah. Apalagi bila dibandingkan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah orang yang belum mendapatkan pekerjaan sangatlah tidak seimbang. Lebih besar jumlah orang yang ingin bekerja daripada jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia untuk sekarang ini. Jadi, kebanyakan orang berusaha membuat satu atau beberapa usaha untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf hidupnya sekaligus memperluas lapangan pekerjaan.

Orang-orang yang khususnya bergelut di dunia usaha berusaha memanfaatkan segala jenis teknologi-teknologi yang canggih di era modern ini untuk menciptakan jenis-jenis usaha baru ataupun mengembangkan jenis-jenis usaha yang sudah ada, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidup dan membuka lapangan kerja agar orang-orang mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Adapun jenis usaha yang sering dikerjakan oleh kebanyakan orang adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM), baik di bidang jasa, dagang, dan manufaktur (seperti: usaha kuliner).


(10)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Goeltom, 2004).

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri (Undang-undang No.9 Tahun 1995). Menurut Keputusan Presiden RI No.99 Tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat dengan elemen daya saing usaha, yaitu : jaringan pasar.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang paling banyak diminati sekarang ini adalah usaha di bidang manufaktur, terutama bidang kuliner. Usaha ini bisa dilihat dari banyaknya usaha kuliner, khususnya usaha makanan ringan dengan berbagai macam bentuk dan rasa. Usaha makanan ringan ini dapat kita lihat dari banyaknya outlet-outlet di plaza atau mall dan di sepanjang jalan kota ataupun jalan nasional di Kota Medan ini, seperti: Tela-Tela Krezz, Coklat Mungil, Kripik Singkong 88, Kue Pukis, Pisang Goreng Planet–Krispy Kreme, Tahu Dangdut, Tahu Sumedang, Tempura, Bakso Tembak, Mega Burger, Java Donuts, dan lain sebagainya.


(11)

Perkembangan usaha ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) yang bisa dinikmati setiap saat dan keinginan dari rasa penasaran masyarakat untuk menikmati berbagai macam bentuk penampilan, warna dan rasa yang berbeda-beda yang ditawarkan oleh produsen makanan dengan harga yang terjangkau dan berkualitas.

Melihat dari perkembangan usaha kuliner di Kota Medan, kami tertarik untuk membuat suatu usaha bisnis di bidang makanan ringan yang berbahan dasar coklat. Keputusan untuk membuat bisnis makanan ringan yang berbahan dasar coklat adalah karena tingginya selera masyarakat akan makanan ringan yang berbasis coklat. Coklat sangat banyak disukai kalangan semua umur dan semua kalangan ekonomi dari kalangan bawah, menengah, sampai kepada kalangan atas. Coklat juga sangat bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung beberapa vitamin dan beberapa zat penting yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Bahan dasar coklat yang dibutuhkan untuk bisnis makanan ringan ini adalah seperti coklat batangan yang mana sangat mudah untuk ditemukan, sehingga sangat membantu dalam penyediaan coklat batangan dalam partai yang cukup besar, sehingga tidak perlu takut akan kekurangan bahan dasar utama.

Dengan melihat begitu pentingnya coklat bagi masyarakat luas, mulai dari disukai oleh masyarakat, manfaat bagi kesehatan tubuh, dan bahannya juga sangat mudah untuk ditemukan. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah tugas akhir dengan judul : BISNIS PLAN “CHOCO CRISPY”.


(12)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis merumuskan permasalahan dalam prospek usaha tersebut adalah :

“Bagaimana menjadi entrepreneur yang sukses dengan Bisnis Choco Crispy?”

C. Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah :

1. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti atau rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas masalah penelitian dengan topik yang sama.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah menjadi wirausaha (entrepreneur) yang sukses serta menumbuhkan dan mengembangkan semangat kewirausahaan dan kesolidaritasan tim dalam diri penulis guna menciptakan usaha baru secara profesional dan terlatih.

3. Menciptakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan perekonomian di sektor riil.

4. Memperkenalkan inovasi dari coklat crispy yang memakai kripik pisang dan kripik ubi jalar/rambat.


(13)

D. Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah :

a. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang manfaat coklat sebagai entrepreneur. Selain itu dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran yaitu bagaimana cara dalam melakukan penelitian pasar sebelum melakukan bisnis, khususnya yang berkaitan erat dengan bisnis Choco Crispy.

b. Bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai informasi dalam melakukan strategi pemasaran produk dan strategi harga Choco Crispy serta dapat dijadikan suatu ide dalam melakukan variasi terhadap bentuk dan rasa dari Choco Crispy yang akan mendukung kemajuan pelaku bisnis di masa yang akan datang.

c. Bagi Pihak lain, sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha yang sejenis di masa mendatang.

E. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survei/Observasi

Ada pun jadwal yang akan dilakukan adalah selama 4 minggu. Agar lebih jelasnya dapat dilihat tabel 1.1 sebagai berikut:


(14)

Tabel 1.1 Rencana Penulisan

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

• BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang dalam penulisan perencanaan bisnis, perumusan masalah, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dan ingin diperoleh dari prospek usaha yang akan dilakukan.

• BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai Profil perusahaan, Biodata Pemilik, dan struktur organisasi dan personalia

NO KEGIATAN

MINGGU KE :

1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data


(15)

• BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan pembahasan tentang aspek target pasar dan pemasaran, aspek produksi, analisis SDM, analisis resiko, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, dan analisis keuangan.

• BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian dalam perencanaan bisnis ini dan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi pelaku bisnis.


(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

Ide pembuatan perusahaan ini terinspirasi dari jenis makanan “Choco Crispy” yang biasa dibuat dan dijual pada saat Hari Raya Besar Idul Fitri, Imlek, dan Tahun Baru. Biasanya makanan Choco Crispy yang dijual hanya menggunakan corn flakes dan choco crunch sebagai inti dalam dari coklatnya. Melihat dari peristiwa tersebut, tercetus ide penulis untuk membuat usaha di bidang makanan ringan “Choco Crispy” dengan beberapa inovasi dan variasi dari yang biasanya dijual oleh para Bakery & Cake Shop. Seperti : penginovasian inti dalamnya dengan menggunakan kripik pisang atau kripik ubi jalar/rambat.

Biasanya suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan, yang mana data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa saja yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut di bawah ini adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan :


(17)

DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : CHOCO CRISPY

2. Bidang Usaha : Makanan Ringan

3. Jenis Produk/Jasa : Coklat Crispy

4. Alamat Perusahaan : Jl. Dwi Warna No. 3 Medan 5. Nama Pemilik : Bona Pasius Natanael

6. Nomor Telepon : 085761172376

7. Alamat E-mail

8. Bank Perusahaan : BNI 46

9. Mulai Berdiri : 01 Oktober 2012

B. Biodata Pemilik/Pengurus

PIMPINAN

1. Nama Lengkap : Bona Pasius Natanael 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 20 Februari 1992 3. Alamat Rumah : Jl. Dwi Warna No. 3 Medan 4. Nomor Telepon/HP : 085761172376

5. Alamat E-mail


(18)

MANAJER KEUANGAN

1. Nama Lengkap : Jenny Irene Pratiwi Sagala

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 24 April 1989

3. Alamat Rumah : Jl. Dwi Warna No. 3 Medan 4. Nomor Telepon/HP : 085262347426

5. Alamat E-mail

6. Pendidikan Terakhir : Strata - I

MANAJER PEMBELIAN & PRODUKSI

1. Nama Lengkap : Ifni Yuslita br. Pelawi

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Aji Jahe, 25 Oktober 1991

3. Alamat Rumah : Jl. Jamin Ginting, Gg. Purba No. 8 Medan

4. Nomor Telepon/HP : 082165465665

5. Alamat E-mail

6. Pendidikan Terakhir : Diploma - III

MANAJER PEMASARAN

1. Nama Lengkap : Pryatno Simamora

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bakara, 10 April 1989

3. Alamat Rumah : Jl. Harmonika 49, Pasar 1 P. Bulan Medan

4. Nomor Telepon/HP : 08192058532

5. Alamat E-mail


(19)

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan dalam organisasi. Demi tercapainya tujuan bersama dalam suatu bisnis diperlukan suatu wadah pengaturan untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis.

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada planning (perencanaan). Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut (Hutagalung, Situmorang, dan Ramadini, 2010 : 88).

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung besarnya skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit, sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi


(20)

kelemahan dari setiap bagian atau individu (Hutagalung, Situmorang, dan Ramadini, 2010 : 89).

Untuk saat ini, di dalam struktur organisasi masih hanya 4 orang, termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana bisnis ini. Penulis yakin, ketika usaha ini telah semakin berkembang dan maju, akan semakin banyak orang-orang untuk diserap sebagai tenaga kerja dan pengurus di dalam struktur organisasi. Berikut dibawah ini merupakan struktur organisasi dari bisnis Choco Crispy :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

1. Uraian Tugas (Job Description) A. Pimpinan

1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Choco Crispy. 2. Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk

mendapatkan hasil operasi yang optimal.

Bona Pasius Natanael

PIMPINAN

Jenny I. P. Sagala Manajer Keuangan

Ifni Yuslita Manajer Pembelian

& Produksi

Pryatno Simamora Manajer Pemasaran


(21)

3. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pemasaran/pelayanan.

4. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern.

5. Melakukan jalinan hubungan yang baik dengan produsen dan konsumen. Dengan produsen : Pimpinan dengan Manajer Pembelian dan Produksi bekerjasama untuk membangun dan mempererat hubungan yang baik dengan produsen yang tujuannya agar mendapatkan jumlah bahan baku yang lebih besar dan lebih murah, dan membangun hubungan relasi bisnis jangka panjang.

Dengan konsumen : Pimpinan dengan Manajer Pemasaran bekerjasama untuk membangun dan mempererat hubungan yang baik dengan konsumen yang tujuannya agar bisa mengetahui apa yang diinginkan konsumen dan apa saja yang menjadi keluhan konsumen terhadap kekurangan produk. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

B. Manajer Keuangan

1. Melaksanakan tugas pengendalian sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan.

2. Merencanakan anggaran pembelanjaan secara periodik bersama Manajer Pembelian dan Produksi.

3. Melakukan pencatatan, pembukuan, dan perhitungan atas laporan keuangan yang diperoleh dari pembelian dan penjualan (baik secara


(22)

C. Manajer Pembelian dan Produksi

1. Melakukan pembelian bahan-bahan baku beserta peralatannya untuk proses produksi sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.

2. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi.

3. Merencanakan anggaran pembelanjaan secara periodik bersama Manajer Keuangan.

4. Membuat laporan harian secara berkala mengenai kegiatan pembelian dan produksinya serta menetapkan jumlah barang yang akan diproduksi untuk setiap harinya.

5. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.

6. Melakukan proses produksi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk menjaga kualitas dan cita rasa.

7. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengendalian bahan baku, pemeliharaan dan pengawasan peralatan produksi, dan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

8. Mengkoordinir, mengawasi, dan memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi dan meningkatkan keterampilan kerja karyawan.

9. Berusaha mencari cara untuk melakukan penekanan biaya produksi dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien.

10.Mengikuti perkembangan model atau desain baru dari jenis makanan coklat yang sedang trend untuk menambah jenis variasi dari produk yang akan diproduksi.


(23)

11.Bersama Pimpinan melakukan jalinan hubungan yang baik dengan produsen yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah bahan baku yang lebih besar dan lebih murah, dan membangun hubungan relasi bisnis jangka panjang.

D. Manajer Pemasaran

1. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, dan penyajian data serta informasi untuk melakukan studi kelayakan terhadap obyek yang akan dijadikan pasar sasaran.

2. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen dan pengantaran terhadap pesanan tersebut (jika konsumen melakukan permintaan delivery).

3. Melakukan pencatatan dari setiap produk yang laku terjual di pasar setiap harinya.

4. Bersama Pimpinan menjalin hubungan yang baik dengan konsumen yang bertujuan untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen dan apa saja yang menjadi keluhan konsumen terhadap kekurangan produk.

5. Melakukan survey, mengawasi, mengevaluasi, dan mengidentifikasi kepuasan konsumen, persaingan pasar, dan kecenderungan serta peluang pasar.


(24)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Aspek Pasar Dan Pemasaran

1. Produk Yang Dihasilkan

Pada usaha Choco Crispy yang akan penulis jalankan ini, penulis akan memberikan gambaran tentang dimensi produk, nilai/manfaat produk, dan kegunaan/fungsi produk.

a. Dimensi Produk

Dimensi produk berhubungan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi : bentuk, ukuran, warna, dan fungsinya. Produk yang berbahan baku coklat ini disajikan dalam bentuk coklat crispy yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Sebagai contoh produk yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

Choco Crispy (dengan isi cereal atau kripik yang renyah)


(25)

Choco Crispy (dengan isi kue, biasanya dikenal dengan nama

Choco Truffle)

Choco Crispy dengan Rice Crispy Choco Crispy dengan Kripik Pisang

Choco Crispy dengan Kripik Ubi Rambat/Jalar

Gambar 3.1

Jenis Choco Crispy dengan isi cereal atau kripik yang renyah Sumber : Google (15/05/2012)


(26)

Berbagai macam bentuk/model Choco Crispy

Gambar 3.2

Jenis Choco Crispy dengan isi kue Sumber : Google (15/05/2012)

Gambar 3.3

Berbagai macam bentuk/model Choco Crispy Sumber : Google (15/05/2012)


(27)

b. Nilai/Manfaat Produk

Produk Choco Crispy yang ditawarkan memiliki banyak manfaat positif. Salah satu manfaat positifnya dapat dilihat dari sisi manfaat produk untuk kesehatan tubuh. Produk Choco Crispy ini dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas yang mana bahan bakunya (coklat) dipadukan dengan bahan baku yang lain yang mengandung zat-zat yang penting bagi tubuh. Contoh zat-zat yang terkandung dalam coklat adalah vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, vitamin E, zat besi, kalium dan kalsium. Sedangkan untuk bahan baku paduannya berupa coco crunch, corn flakes, rice crispy, biskuit atau roti, kripik pisang dan ubi jalar/rambat, terdapat berbagai zat yang penting bagi tubuh, seperti karbohidrat, pro-vitamin A, Vitamin B dan beta karoten.

Dilihat dari sisi ekonomisnya, produk Choco Crispy sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan, karena penggemar terhadap produk coklat termasuk tinggi. Jadi untuk pencarian tingkat konsumennya atau pasar yang ditarget masih tergolong mudah. Apalagi didukung dengan teknik pembuatan produk yang tidak terlalu sulit. Produk Choco Crispy juga dapat digunakan sebagai makanan ringan (cemilan) yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja dengan harga yang terjangkau.

c. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk yang akan dijual merupakan produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Choco Crispy merupakan Shopping Goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren dan gaya. Karena harganya yang


(28)

cukup terjangkau dan rasa yang lezat membuat Choco Crispy berfungsi sebagai cemilan sehat pribadi/keluarga dan juga sebagai makanan cemilan untuk menjamu tamu di kantor atau sebagai makanan cemilan di Hari Besar, seperti : Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal, Tahun Baru, Hari Raya Imlek, Hari Raya Nyepi, dll.

2. Keunggulan Produk

Keunggulan dari produk kami antara lain :

Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan tidak mengandung bahan pengawet atau pemanis buatan.

Kebersihan dan citarasa dari makanan yang dijamin.

Memiliki variasi rasa, bentuk, dan harga yang terjangkau serta penyajian tampilannya yang menarik hati dan selera.

Menerima pemesanan dan siap diantar langsung ke tempat tujuan (dengan syarat akan dikenakan biaya tambahan terhadap transportasi pengantaran).

3. Gambaran Pasar

Dilihat dari faktor selera, minat/antusias, dan daya beli masyarakat terhadap coklat, membuat coklat menjadi salah satu jenis makanan yang memegang rating tertinggi untuk disukai di kalangan masyarakat dan semua umur di dunia ini, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, manula, kaya ataupun miskin. Dari hal tersebut, penulis merasa optimis bahwa produk Choco Crispy juga akan diterima baik di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Medan.


(29)

Penulis berencana untuk membuat tempat usaha ini di rumah sendiri yang terletak di Jl. Dwi Warna No. 3 Padang Bulan, Medan. Untuk itu, penulis juga akan memulai usaha ini dari sekitar daerah Padang Bulan dan daerah Jl. Jamin Ginting.

Gambaran pasar utama yang menjadi target penulis untuk diajak bermitra adalah toko-toko roti, grosir, dan swalayan, seperti: Toko Roti Majestyk, Toko Roti Nabilla, Grosiran Makanan UD. Dahlia, Swalayan Surya, dan lain sebagainya. Dalam contoh target pasar tersebut, pasti ada produk-produk yang sudah lebih dulu ada yang akan menjadi pesaing produk Choco Crispy, seperti: coklat batangan, roti dan kue coklat, atau coklat crispy (produk yang sejenis dengan produk Choco Crispy). Untuk mengatasi pesaing seperti itu, terutama produk pesaing yang sejenis, penulis akan melakukan bauran pemasaran melalui kegiatan promosi untuk memperkenalkan perusahaan dan kelebihan produk yang akan dijual di pasaran, seperti: produk yang memiliki variasi bentuk, warna, dan rasa.

Ada lima jenis kegiatan promosi (Kotler dan Armstrong, 2001 : 78) yang akan dilakukan penulis, antara lain :

1. Periklanan (Advertising), yait

menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Dalam hal ini, media utama yang akan dipakai adalah media internet(social network), karena media ini lebih mudah untuk dipakai dan banyak orang yang sering menggunakannya serta biaya yang dikeluarkan juga relatif murah.


(30)

2. Penjualan Personal (Personal Selling), yait personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Hal ini pernah dilakukan pada program business plan di kampus dengan menawarkan produk dan menjelaskan tentang kelebihan produk yang dijual kepada konsumen secara langsung.

3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion), yaitu suat

diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), yaitu suatu solusi bentuk

penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen. Hal ini pernah dilakukan pada program business plan di kampus dengan melakukan penjualan produk secara langsung di tempat yang ada konsumen.

Untuk tahap awal bisnis ini, penulis memulai ini hanya di Medan saja, tetapi jika usaha penulis berkembang dengan baik maka penulis berencana untuk membuka cabang dari bisnis penulis ini di Kota Binjai, Kota Pematang Siantar, dan Kota Bagan Batu (Provinsi Riau). Karena kota-kota tersebut termasuk kota yang belum terlalu banyak untuk menjual aneka jenis cemilan coklat yang akan penulis produksi.


(31)

4. Target Pasar

Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri, kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dari kata kegiatan pemasaran mengandung arti mengenai suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang akan dituju oleh pebisnis untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Untuk itu penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju, yaitu masyarakat dan toko-toko roti, grosir, dan swalayan yang berada di sekitar Kota Medan, khususnya daerah Padang Bulan dan daerah Jl. Jamin Ginting. Alasan penulis memilih target atau segmen pasar di daerah tersebut karena rencana usaha ini dilakukan dengan membuka toko di Jl. Dwi Warna No. 3 Medan. Selain dari dengan membuka toko, penulis juga akan berencana mengajak bermitra yaitu toko-toko roti, grosir, dan swalayan yang berada di sekitar Jl. Jamin Ginting, Medan, seperti: Toko Roti Majestyk, Toko Roti Nabilla, Grosiran Makanan UD. Dahlia, Swalayan Surya, dan lain sebagainya. Selain dari toko-toko roti, grosir, dan swalayan sekitar Jl. Jamin Ginting, target pasar yang akan dituju adalah toko-toko roti, grosir, dan swalayan yang berada di sekitar Kota Medan, seperti: Toko Roti Judens, Toko Bolu Meranti, Toko Brownies Amanda, Durian House, dan lain sebagainya.


(32)

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, baik itu dari pasar nasional maupun internasional. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu jenis produk makanan yang sehat, enak, unik, berkualitas, dan terjangkau.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan; pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga sangat mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini dipengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula, termasuk produk yang direncanakan penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku utama dan bahan baku penolong usaha ini, seperti : coklat, coco crunch, cornflakes, rice crispy, pisang, ubi jalar/rambat, gula, garam, kapur sirih, sprinkles, dan lain-lain. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku utama dan bahan baku penolong yang akan berimbas pada kenaikan harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku utama dan bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada penurunan harga produk usaha penulis. Hal ini bisa dilihat pada saat ekonomi Indonesia


(33)

terkena krisis moneter, maka daya beli masyarakat menjadi menurun karena tingginya harga bahan sembako untuk hidup dan juga bahan-bahan baku untuk produksi para perusahaan, sehingga mengakibatkan juga perubahan terhadap tren penjualan yang pastinya semakin menurun, dan akibat fatalnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci, yang mana semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Dengan melihat besarnya minat masyarakat terhadap coklat, khususnya masyarakat Kota Medan, dapat diketahui proyeksi permintaan konsumen di Kota Medan dalam beberapa periode/tahun mendatang dengan fungsi x% per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2012–2015 cenderung mengalami peningkatan. Dari jumlah penduduk di Kota Medan, sekitar ± 250.000 orang di sekitar daerah Jl. Jamin Ginting, diperkirakan minimal 50.000 orang mengkonsumsi produk ini. Jika setiap yang terealisasi 3% dari 50.000 orang, maka konsumen per hari dari


(34)

produksi adalah 1.500 orang. Jika 1.500 orang tersebut masing-masing mengkonsumsi 1 pcs coklat setiap hari, maka omset penjualan per hari 1.500 pcs atau per bulan 45.000 pcs (1.500 x 30 hari = 45.000 pcs/bln). Maka dengan ini, perkiraan penjualan adalah :

Tabel 3.1 Perkiraan Penjualan

Perkiraan Penjualan (dalam Pcs)

Hari 1.500 pcs

Bulan 45.000 pcs

Tahun 540.000 pcs

Dengan mengambil asumsi bahwa sebanyak 45.000 pcs coklat yang diproduksi setiap bulannya selama setahun I dengan harga jual sebesar Rp 1.200/pcs.

7. Analisis Pesaing

Analisis pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun taktik bersaing untuk mencapai keberhasilan di dalam pemasaran. Menurut Porter (1995) dalam melakukan analisis terhadap pesaing, ada empat hal yang perlu diketahui dalam mengidentifikasi dan menganalisa pesaing :

a. Ancaman dari pendatang baru

Pendatang baru dalam dunia industri dapat menjadi ancaman besar bagi perusahaan yang mana dapat merebut pangsa pasar dari produk perusahaan


(35)

tersebut. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhan/perkembangan perusahaan dan tingkat penjualan yang dilakukan perusahaan setiap hari, bulan, dan tahunnya. Begitu juga dengan usaha Choco Crispy ini, baik pendatang baru yang sejenis maupun berbeda dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan usaha ini, seperti : usaha makanan cemilan coklat batangan, coklat mungil, usaha toko roti dan kue coklat, donat coklat, donat kentang, berbagai jenis keripik, usaha manisan, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi ancaman dari pendatang baru, perlu dilakukan peningkatan terhadap strategi pemasaran, seperti: mempertahankan dan meningkatkan kualitas, melakukan promosi, dan memberikan pelayanan terbaik.

b. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada di pasar

Segmen persaingan yang sangat ketat dan kuat, terutama terhadap pesaing yang sudah lama ada di pasaran, dapat menjadi penghambat terbesar dalam bidang pemasaran yang mana akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari sisi dimana pesaing yang sudah lama ada di pasaran sudah mendapatkan kepercayaan dari para masyarakat yang menjadi konsumennya. Para pesaing yang ada saling berlomba untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan berbagai jenis strategi-strategi pemasaran, seperti : persaingan harga, kualitas, promosi, pencitraan produk, dan lain sebagainya. Untuk usaha Choco Crispy ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar Kota Medan termasuk tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pesaing utamanya yang merupakan produk yang berbahan


(36)

mungil, coklat crispy, roti dan kue coklat. Untuk mengatasi tingkat rivalitas yang ada di pasar, perlu dilakukan analisis SWOT terhadap pesaing. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui sampai dimana tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari pesaing dalam beroperasi di pasar. Setelah mengetahui dari sisi analisis SWOT pesaing, maka dapat disusun strategi pemasaran yang jauh lebih baik dari sebelumnya untuk mengalahkan pesaing yang ada di pasar.

c. Peningkatan kekuatan tawar-menawar pembeli

Untuk di dalam tingkat kekuatan tawar-menawar pembeli, tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini tidak terlalu berpengaruh karena harga ditentukan oleh pemilik usaha berdasarkan pengaruh dari tingkat pasar yang ada, seperti : harga dari bahan baku dan tingkat harga jual dari para pesaing yang sejenis. Apalagi bila dihubungkan dengan usaha Choco Crispy, sudah pasti harga yang ditentukan oleh penulis masih terjangkau karena usaha ini bergerak di bidang usaha makanan kuliner. Jika dibandingkan dengan usaha yang bergerak di bidang elektronik atau bidang pakaian, pasti kekuatan tawar-menawar pembeli termasuk berpengaruh.

d. Peningkatan kekuatan tawar-menawar pemasok

Untuk hal ini, tingkat kekuatan tawar-menawar pemasok termasuk berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari tinggi rendahnya harga bahan baku dan jauh-dekatnya bahan baku yang diantar oleh pemasok ke tempat usaha. Namun, dalam usaha Choco Crispy ini tingkat tawar-menawar pemasok masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan pemasok untuk bahan baku


(37)

utama dan penolong dalam usaha ini tergolong banyak dan dekat dari tempat usaha.

8. Analisis SWOT

Kekuatan (Strength) :

1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik.

2. Memiliki produk yang bervariasi dalam bentuk, warna, dan rasa (seperti: rasa kripik pisang dan kripik ubi jalar/rambat).

3. Higienis dan tanpa bahan pengawet. 4. Harga terjangkau dan bersaing.

5. Pegawai yang sopan, ramah, dan memiliki SDM yang sudah terlatih. 6. Kecepatan pelayanan dalam jasa antar pesanan.

7. Kekreatifan dalam menciptakan bentuk, warna, dan rasa yang unik dan lezat sesuai dengan perkembangan selera pasar.

Kelemahan (Weakness):

1. Merek dagang belum dikenal oleh masyarakat karena usaha baru dimulai. 2. Kapasitas tempat parkir yang terbatas.

Peluang (Opportunity) :

1. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. 2. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. 3. Tingginya minat masyarakat terhadap cemilan coklat.

Ancaman (Threat) :

1. Jumlah pesaing lokal yang relatif banyak. 2. Kenaikan bahan baku.


(38)

3. Masuknya pemain asing atau pendatang baru dalam bisnis ini.

9. Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT (Kotler, 2001 : 80-82) yang terdiri atas:

a. Produk (Product)

Produk merupakan strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk cemilan coklat yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan tubuh karena mengandung berbagai zat dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

b. Harga (Price)

Harga merupakan strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah dan berkualitas.

c. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal produk yang kita tawarkan.


(39)

d. Sistem Distribusi (Placement)

Sistem distribusi merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita baik secara langsung (No Channel) maupun tidak langsung (Marketing Intermediary) yang menggunakan perantara untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan oleh penulis dalam usaha Choco Crispy secara langsung dan tidak langsung (perantara) ke konsumen. Secara langsung (No Channel) dapat dilakukan dengan melakukan sistem pesan antar ke konsumen atau para pembeli datang langsung ke Toko Choco Crispy. Secara tidak langsung (Marketing Intermediary) dapat dilakukan dengan mengajak kerja sama kios-kios grosir dan toko-toko bakery sebagai perantara dengan menitipkan Choco Crispy ke kios-kios grosir dan toko-toko bakery yang ada disekitar Kota Medan, khususnya sekitar daerah Padang Bulan.

e. Orang (People)

People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

f. Proses (Process)

Proses merupakan bagian terpenting dalam pembuatan yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan


(40)

kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif, dan tangkas menanggapi permintaan.

g. Bentuk Fisik (Physical Evidence)

Penampilan fisik merupakan bagian dari produk yang menjadi fasilitas pendukung atau sarana daya tarik dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama usaha, gambar logo dari usaha dan produk serta alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong plastik dan kertas (kotak) yang ramah lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa pesaing dari usaha Choco Crispy ini adalah dari produk yang sejenis dan produk yang berbeda (substitusi).

B. Aspek Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang dan selalu diinginkan oleh konsumen serta sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen.

Pada bagian aspek produksi ini akan dibahas tentang bagian bahan baku dan bahan penolong, proses produksi, peralatan yang dibutuhkan, dan sarana penunjang dalam produksi.


(41)

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

Tabel 3.2

Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Uraian Banyak @ Jumlah Harga

1. Dark Chocolate 30 pack 11.000 330.000 2. White Chocolate 20 pack 11.000 220.000 3. Pink Chocolate 20 pack 12.000 240.000

4. Coco Crunch 1 kg 50.000 50.000

5. Corn Flakes 1 kg 35.000 35.000

6. Rice Crispy 1 kg 45.000 45.000

7. Pisang Kepok 5 sisir 5.000 25.000

8. Ubi Jalar/Rambat 7 kg 3.500 24.500

9. Biskuit 7 bks 5.000 35.000

10. Minyak Goreng 7 ltr 12.000 84.000

11. Susu Cair 7 sachet 1.000 7.000

12. Keju 3 pack 15.000 45.000


(42)

14. Kacang Almond 0,5 kg 60.000 30.000

15. Meises 0,5 kg 65.000 32.500

16. Garam 3 bks 1.000 3.000

17. Kapur Sirih 2 bks 1.000 2.000

18. Kertas Cup 5 bks 7.000 35.000

19. Kemasan 750 pack 150 112.500

TOTAL 1.375.500

Sumber : Katalog Carrefour 2012 (data diolah tahun 2012)

2. Peralatan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan

Dalam dunia usaha, baik itu dagang, jasa, dan industri, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya, karena ini akan menjadi bahan dalam penyusunan anggaran dan laporan keuangan tahunan. Berikut di bawah ini merupakan daftar peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam produksi Choco Crispy :

Tabel 3.3

Peralatan dan Perlengkapan

No. Nama Peralatan &

Perlengkapan Jumlah

Harga Satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Kompor Gas 1 unit 250.000 250.000

2. Tabung Gas (15 kg) 1 unit 300.000 300.000

3. Kuali 1 unit 40.000 40.000

4. Wadah Stainless Steel (Panci) 4 unit 50.000 200.000

5. Blender 1 unit 250.000 250.000

6. Baskom 5 unit 25.000 125.000


(43)

8. Sendok Penggorengan 1 unit 10.000 10.000

9. Pisau 3 unit 10.000 30.000

10. Sendok 7 unit 2.000 14.000

11.

Pemotong Khusus untuk mengiris Pisang & Ubi Jalar/Rambat

2 unit 15.000 30.000

12. Lemari 1 unit 1.200.000 1.200.000

13. Lemari Pajangan (Etalase) 2 unit 750.000 1.500.000

14. Meja 3 unit 50.000 150.000

15. Kursi 7 unit 35.000 245.000

16. Mesin Kasir 1 unit 1.200.000 1.200.000

17. Alat Tulis Kantor (Pensil,

Pulpen, Kertas, dll) 1 set 30.000 30.000

18. Seragam Perusahaan 8 unit 50.000 400.000

TOTAL 5.984.000

Sumber : Harga di Pasar Tradisional Padang Bulan (data diolah tahun 2012)

3. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, dan lain-lain.

Tabel 3.4 Sarana Penunjang

No. Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1. Listrik 55.000

2. Air 15.000


(44)

4. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Proses dalam produksi biasanya digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku sampai produk siap untuk dikemas. Setelah itu produk siap untuk dipasarkan. Skema proses produksinya sebagai berikut:

Gambar 3.4 Skema Proses Produksi

Proses Pembuatan Choco Crispy dengan Isi Cereal :

1. Ambil coklat yang akan dibuat Choco Crispy (Dark Chocolate, White Chocolate, atau Pink Chocolate) dan potonglah kecil-kecil coklat batangan ke dalam wadah stainless steel (panci).

Pencarian bahan-bahan produk

Choco Crispy

Proses produksi Choco Cripy

Proses menghias & pengemasan Choco Crispy

Choco Crispy siap dipasarkan


(45)

2. Lelehkan coklat yang ada dalam panci di atas kompor gas dengan api yang kecil. Ini tujuannya agar coklat tidak gosong (hangus).

3. Setelah coklat mencair, teteskan sedikit coklat ke kertas cup dengan menggunakan sendok makan untuk sebagai alas dari cereal yang akan dijadikan isi dalam coklat.

4. Buka bungkusan cereal (Coco Crunch, Corn Flakes, atau Rice Crispy) dan susunlah di kertas cup yang telah diberi coklat sebagai alasnya.

5. Teteskan lagi coklat ke atas cereal yang telah disusun ke dalam kertas cup sampai semua permukaan ditutupi coklat.

6. Tunggulah beberapa detik setelah pemberian coklat ke atas cereal, lalu hiaslah coklat dengan menggunakan sprinkles, kacang almond, keju, ataupun meises. Bisa juga dengan menggunakan coklat dengan warna yang berbeda sebagai hiasan diatasnya.

7. Tunggulah selama beberapa jam sampai coklat mengering. Setelah semua mengering, coklat siap untuk dikemas dan dipasarkan.

Proses Pembuatan Choco Crispy dengan Isi Kripik :

1. Bersihkan dan kupas seluruh pisang kepok satu per satu (bisa juga dengan ubi rambat/jalar).

2. Iris pisang yang telah dikupas dengan menggunakan pemotong khusus untuk mengiris pisang.

3. Cuci seluruh irisan pisang sampai bersih.

4. Larutkan sedikit kapur sirih dan garam ke dalam baskom yang berisi air bersih.


(46)

5. Rendam seluruh irisan ke dalam baskom yang berisi larutan kapur sirih selama ± 30 menit.

6. Panaskan minyak goreng ke dalam kuali sambil menunggu rendaman irisan pisang.

7. Goreng seluruh irisan pisang yang akan dijadikan kripik secara sedikit demi sedikit ke dalam minyak goreng yang sudah dipanaskan di kuali.

8. Potonglah kecil-kecil Dark Chocolate (bisa juga dengan White Chocolate atau Pink Chocolate) dan masukkan ke wadah stainless steel (panci). Setelah itu, lelehkan di atas kompor dengan api yang kecil agar coklat tidak hangus (gosong).

9. Teteskan sedikit coklat ke kertas cup dengan menggunakan sendok makan untuk sebagai alas dari kripik yang akan dijadikan isi dalam coklat.

10.Pecahkan kripik pisang sekecil-kecilnya, lalu susun ke dalam kertas cup yang telah diberi coklat.

11.Teteskan kembali coklat ke atas kripik pisang yang telah disusun sampai seluruh permukaan tertutup.

12.Tunggulah beberapa detik setelah pemberian coklat ke atas kripik, lalu hiaslah coklat dengan menggunakan sprinkles, kacang almond, keju, ataupun meises. Bisa juga dengan menggunakan coklat dengan warna yang berbeda sebagai hiasan diatasnya.

13.Tunggulah selama beberapa jam sampai coklat mengering. Setelah semua mengering, coklat siap untuk dikemas dan dipasarkan.


(47)

Proses Pembuatan Choco Crispy dengan Isi Kue :

1. Haluskan biskuit dengan blender, tanpa air.

2. Campurkan biskuit yang sudah di blender dengan susu dan keju. 3. Bentuk adonan menjadi bola-bola kecil seukuran kelereng. 4. Panci diisi air secukupnya, lalu panaskan.

5. Lelehkan Dark Chocolate (bisa juga dengan White Chocolate dan Pink Chocolate) di dalam panci yang berisi air tadi. Untuk mempercepat proses pelelehan, coklat dipotong menjadi potongan-potongan kecil.

6. Masukkan adonan satu per satu ke dalam lelehan coklat sampai terbalut coklat secara merata.

7. Angkatlah adonan dari coklat dan letakkan di kertas cup.

8. Beri potongan kacang almond, sprinkles, keju, meises atau lelehan coklat dengan warna yang berbeda sebagai hiasan di atasnya.

9. Tunggulah beberapa jam sampai coklat mengering. Setelah coklat mengering, coklat siap dikemas dan dipasarkan.

C. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh Perusahaan Choco Crispy adalah 4 orang yang terdiri dari Pimpinan, Manajer Keuangan, Manajer Pembelian dan Produksi, dan Manajer Pemasaran. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah, memiliki sopan santun dan etika, dan mau semangat dalam bekerja


(48)

serta mau mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya, agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli Choco Crispy tersebut.

D. Rencana Pengembangan Pasar

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, penulis berencana akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan dengan harga yang masih terjangkau dan stabil dipasaran. Tujuan strategi ini untuk menjadi daya tarik dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada dan menarik lebih banyak lagi konsumen yang ada di pasaran.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam strategi organisasi dan SDM, penulis berencana akan melakukan training kepada pegawai yang baru bergabung, memberikan motivasi, dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dalam melakukan pekerjaannya, seperti : mampu menjual Choco Crispy melebihi target yang diharapkan dan mampu menarik perhatian konsumen dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga konsumen menjadi loyal terhadap produk.

3. Strategi Pemasaran (Marketing)

Dalam strategi pemasaran (marketing), penulis berencana akan melakukan taktik pemasaran dengan menggunakan brosur, poster, flyer, media internet, dan promosi (seperti: beli 2 pack, gratis 1 pcs). Ini lebih bertujuan agar perusahaan dan produk lebih dikenal oleh masyarakat umum.


(49)

4. Strategi Keuangan

Dalam strategi keuangan, penulis berencana akan melakukan pemutaran terhadap aktiva lancar, khususnya kas, dengan mengolah kas yang masuk dari hasil penjualan untuk membuat produk kembali dan juga untuk membuat produk baru sebagai tambahan variasi produk yang akan dijual. Jika usaha sudah semakin berkembang, kas yang ada juga akan digunakan untuk membuka cabang di daerah lain.

E. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui mengenai teknologi di dalam bisnis sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, terutama di bidang software, penulis akan menggunakan berbagai macam software dalam IT (seperti: Ms. Power Point, Ms. Publisher, Photo Shop, dan lain sebagainya) untuk membuat desain tampilan yang lebih menarik pada brosur, poster, flyer, kemasan, logo perusahaan dan produk. Selain dalam membuat tampilan, software dalam IT bisa juga bermanfaat dalam menyusun rencanan anggaran dan laporan keuangan (seperti: Ms. Word dan Ms. Excel). Penulis juga akan memanfaatkan IT dalam bidang jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun. Dan dapat sebagai ajang promosi, baik itu via situs


(50)

Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan tiga peranan utama di dalam organisasi :

- Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

- Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi yang diinginkan.

- Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan e-mail atau chat.

F. Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Menurut Kasmir (2008 : 23) lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan.

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi. c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang.


(51)

1. Rencana Sumber Modal

Rencana sumber modal yang akan dipakai penulis untuk memulai usaha ini adalah bersumber dari modal para pemilik dengan perbandingan: Pimpinan sebesar 35% , Manajer Keuangan sebesar 25%, Manajer Pembelian dan Produksi sebesar 20%, serta Manajer Pemasaran sebesar 20%.

2. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana mengenai perencanaan perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :

a. Modal Investasi dan Kebutuhan Pembiayaan

Tabel 3.5

Modal Investasi dan Kebutuhan Pembiayaan

Modal Investasi Jumlah (Rp)

Biaya peralatan & perlengkapan 5.984.000

Total Keseluruhan 5.984.000

Kebutuhan Pembiayaan Jumlah (Rp)

a. Biaya transportasi 300.000

b. Biaya sewa tempat (toko) 7.000.000

c. Biaya pemeliharaan 350.000

d. Biaya pemasaran 500.000

e. Biaya administrasi lain-lain 75.000


(52)

b. Rencana Arus Kas

Tabel 3.6

Rencana Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas (dalam ribuan rupiah) Toko Coklat “Choco Crispy”

Periode 1 Oktober 2012 - 30 September 2013

Okt 12 Nov 12 Des 12 Jan 13 Feb 13 Mar 13 Apr 13 Mei 13 Jun 13 Jul 13 Agt 13 Sept 13 A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000

Modal 60.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 60.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 54.000 B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080 37.080

Pembelian Bahan Penolong 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185 4.185

Gaji Pegawai (3 orang) 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000

Transportasi 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

Biaya Peralatan & Perlengkapan 5.984 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(53)

Biaya Pemeliharaan 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350

Biaya Pemasaran 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

Alat Tulis Kantor 0 0 0 30 0 0 30 0 0 30 0 0

Listrik dan Air 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Biaya Administrasi Lain-lain 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75

Sub Total Pengeluaran 58.544 45.560 45.560 45.590 45.560 45.560 45.590 45.560 45.560 45.590 45.560 45.560 C. SELISIH KAS 1.456 8.440 8.440 8.410 8.440 8.440 8.410 8.440 8.440 8.410 8.440 8.440 D. SALDO KAS AWAL 0 1.456 9.896 18.336 26.746 35.186 43.626 52.036 60.476 68.916 77.326 85.766 E. SALDO KAS AKHIR 1.456 9.896 18.336 26.746 35.186 43.626 52.036 60.476 68.916 77.326 85.766 94.206


(54)

c. Laporan Keuangan

Tabel 3.7

Proyeksi Laporan Arus Kas 3 Tahun Ke Depan Toko Cokelat “CHOCO CRISPY”

Proyeksi Aliran Kas Usaha

(Berdasarkan proyeksi peningkatan penjualan sebesar 10% per tahun)

Uraian Tahun

1 2 3

A. Aliran Kas Masuk (In Flow) 654.000.000 712.800.000 784.080.000 B. Aliran Kas Keluar (Out Flow) 559.794.000 601.524.000 661.676.400 C. Arus Kas Bersih (Net Flow = a – b) 94.206.000 111.276.000 122.403.600

D. Keadaan Kas Awal 0 94.206.000 205.482.000

E. Keadaan Kas Akhir (c + d) 94.206.000 205.482.000 327.885.600 Sumber : Toko Cokelat “CHOCO CRISPY” (data diolah tahun 2012)

G. Analisis Break Even Point (BEP)

Dalam melakukan analisis terhadap BEP, ada dua perhitungan BEP yang harus dilakukan untuk mengetahui titik impas modal dari usaha yang dijalankan, yaitu :

1. Rumus untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point :

Total Fixed Cost (TFC) = Rp 12.130.000,-

Variable Cost per unit (VCunit) = Rp 1.003,- ===> Rp 541.680.000/540.000 Harga Jual per unit (Punit) = Rp 1.200,-

Kuantitas 1 bulan (Q) = 45.000 Kuantitas 1 tahun (Q) = 540.000


(55)

Penyelesaian :

TFC

= 12.130.000 = 12.130.000 = 61.574 unit Punit – VCunit 1.200 – 1.003 197

Artinya perusahaan Choco Crispy harus menjual 61.574 unit untuk mencapai BEP dan pada penjualan unit ke 61.575 perusahaan mulai memperoleh keuntungan.

2. Rumus untuk menghitung berapa uang penjualan yang harus diperoleh agar terjadi Break Even Point :

Total Fixed Cost (TFC) = Rp 12.130.000,-

Variable Cost per unit (VCunit) = Rp 1.003,- ===> Rp 541.680.000/540.000 Harga Jual per unit (Punit) = Rp 1.200,-

Kuantitas 1 bulan (Q) = 45.000 Kuantitas 1 tahun (Q) = 540.000

Penyelesaian :

TFC

x Punit = 12.130.000 x 1.200 = Rp 73.888.325,- (Punit – VCunit) (1.200 – 1.003)

Artinya perusahaan Choco Crispy harus memperoleh uang penjualan sebesar Rp. 73.888.325,- untuk mencapai BEP dan harus memperoleh uang penjualan diatas Rp. 73.888.325,- agar perusahaan mulai memperoleh keuntungan.

Jadi dari dua perhitungan BEP di atas, dapat disimpulkan bahwa total waktu yang dibutuhkan perusahaan agar mengalami BEP adalah :


(56)

BEPunit

= 61.574 = 1,368 bulan atau 1 bulan 11 hari

Q1bulan 45.000

H. Analisis Resiko Usaha 1. Resiko Usaha

 Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang menyebabkan harga berubah.  Perubahan selera konsumen.

 Gagalnya bersaing dengan pesaing yang sudah lebih dahulu ada di pasaran.

 Munculnya pesaing yang baru.

 Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan mengenai bencana yang dapat mengganggu para petani pisang dan petani ubi jalar/rambat, sehingga membuat pasokan bahan baku jadi terhambat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

 Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

 Membuat inovasi baik dalam menciptakan model coklat yang baru maupun mengembang model coklat yang sudah ada untuk menambah variasi coklat.

 Melakukan promosi dan iklan dalam pemasaran sehingga mendapat pelanggan baru. Jika perlu sampai melakukan sistem penjualan harga pokok saat perusahaan baru berdiri atau memasuki pasar.


(57)

 Lebih meningkatkan kualitas produk, pelayanan, dan juga SDM pegawai.

 Membuat perjanjian berlangganan dengan petani pisang dan petani ubi jalar/rambat di daerah yang berbeda-beda. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kemacetan dalam pasokan bahan baku saat terjadinya bencana alam.

 Melakukan survey atau riset pasar mengenai komentar konsumen terhadap produk yang dijual. Tujuannya agar lebih membantu mendapatkan data dalam melakukan perbaikan kualitas produk.


(58)

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga akan memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi konsumen atau wirausaha lain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Toko Coklat “Choco Crispy” adalah usaha bisnis yang bergerak di bidang makanan ringan jenis coklat yang mana mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan yang sehat, bergizi, enak, aman, berkualitas, menarik, dan harganya yang terjangkau.

2. Bentuk strategi pemasaran yang dilakukan Choco Crispy adalah sistem 7P yang dibantu dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), yaitu Produk (Product), Harga (Price), Promosi (Promotion), Sistem Distribusi (Placement), Orang (People), Proses (Process), dan Bentuk Fisik (Physical Evidence).

3. Gambaran pasar untuk usaha Choco Crispy sangat menjanjikan karena posisi usaha didirikan di daerah yang sangat strategis, yaitu di sekitar daerah Padang Bulan dan Jl. Jamin Ginting, Medan.


(59)

B. Saran

1. Sebelum melakukan suatu usaha (seperti: usaha Choco Crispy) hendaknya membuat suatu perencanaan bisnis terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat berkembang.

2. Jika ingin melakukan strategi pemasaran seperti yang telah dilakukan Choco Crispy, sebaiknya harus diketahui dahulu dengan mengadakan penelitian terhadap usaha yang akan dibuat, yaitu : tentang jenis usaha apa yang akan dibuat; apakah ada pasar untuk produk yang akan dipasarkan; apakah peminat dan luas pasar untuk produk yang dipasarkan termasuk tinggi; apakah ada yang menjadi saluran distribusi bagi produk yang akan dipasarkan, serta siapa sajakah yang akan menjadi pesaing utama baik sejenis maupun berbeda dan yang akan menjadi pesaing baru dalam usaha yang dibuat. Setelah hasil dari penelitan yang dilakukan terhadap usaha memberikan keterangan yang jelas, barulah sistem pemasaran 7P yang dibantu dengan analisis SWOT dapat dilakukan, sehingga perancangan dalam pembuatan usaha pun semakin lebih matang.

3. Jika ingin membuat usaha seperti Choco Crispy, hendaklah posisi usaha yang didirikan berada di tempat yang strategis dan sudah memiliki gambaran pasar yang jelas dan pasti, agar usaha tetap dapat berjalan lancar dan semakin memberikan hasil yang memuaskan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Goeltom, S. Miranda. 2004. Prospek Ekonomi 2004 – 2006 dan Tantangan Kebijakan Makro Ekonomi Pemerintahan Baru. Makalah pada Debat Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15 – 16 September 2004. Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010.

Kewirausahaan, Medan : USU Press.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta : Penerbit PT. Indeks, Gramedia Grup.

Kotler dan Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Porter, Michael E. 1995. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Undang-Undang No. 9 Tahun 1995. Tentang : Usaha Kecil.


(1)

Penyelesaian : TFC

= 12.130.000 = 12.130.000 = 61.574 unit Punit – VCunit 1.200 – 1.003 197

Artinya perusahaan Choco Crispy harus menjual 61.574 unit untuk mencapai BEP dan pada penjualan unit ke 61.575 perusahaan mulai memperoleh keuntungan.

2. Rumus untuk menghitung berapa uang penjualan yang harus diperoleh agar terjadi Break Even Point :

Total Fixed Cost (TFC) = Rp 12.130.000,-

Variable Cost per unit (VCunit) = Rp 1.003,- ===> Rp 541.680.000/540.000 Harga Jual per unit (Punit) = Rp 1.200,-

Kuantitas 1 bulan (Q) = 45.000 Kuantitas 1 tahun (Q) = 540.000

Penyelesaian : TFC

x Punit =

12.130.000

x 1.200 = Rp 73.888.325,- (Punit – VCunit) (1.200 – 1.003)

Artinya perusahaan Choco Crispy harus memperoleh uang penjualan sebesar Rp. 73.888.325,- untuk mencapai BEP dan harus memperoleh uang penjualan diatas Rp. 73.888.325,- agar perusahaan mulai memperoleh keuntungan.

Jadi dari dua perhitungan BEP di atas, dapat disimpulkan bahwa total waktu yang dibutuhkan perusahaan agar mengalami BEP adalah :


(2)

BEPunit

= 61.574 = 1,368 bulan atau 1 bulan 11 hari Q1bulan 45.000

H. Analisis Resiko Usaha 1. Resiko Usaha

 Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang menyebabkan harga berubah.  Perubahan selera konsumen.

 Gagalnya bersaing dengan pesaing yang sudah lebih dahulu ada di pasaran.

 Munculnya pesaing yang baru.

 Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan mengenai bencana yang dapat mengganggu para petani pisang dan petani ubi jalar/rambat, sehingga membuat pasokan bahan baku jadi terhambat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

 Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

 Membuat inovasi baik dalam menciptakan model coklat yang baru maupun mengembang model coklat yang sudah ada untuk menambah variasi coklat.


(3)

 Lebih meningkatkan kualitas produk, pelayanan, dan juga SDM pegawai.

 Membuat perjanjian berlangganan dengan petani pisang dan petani ubi jalar/rambat di daerah yang berbeda-beda. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kemacetan dalam pasokan bahan baku saat terjadinya bencana alam.

 Melakukan survey atau riset pasar mengenai komentar konsumen terhadap produk yang dijual. Tujuannya agar lebih membantu mendapatkan data dalam melakukan perbaikan kualitas produk.


(4)

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga akan memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi konsumen atau wirausaha lain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Toko Coklat “Choco Crispy” adalah usaha bisnis yang bergerak di bidang makanan ringan jenis coklat yang mana mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan yang sehat, bergizi, enak, aman, berkualitas, menarik, dan harganya yang terjangkau.

2. Bentuk strategi pemasaran yang dilakukan Choco Crispy adalah sistem 7P yang dibantu dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), yaitu Produk (Product), Harga (Price), Promosi (Promotion), Sistem Distribusi (Placement), Orang (People), Proses (Process), dan Bentuk Fisik (Physical Evidence).

3. Gambaran pasar untuk usaha Choco Crispy sangat menjanjikan karena posisi usaha didirikan di daerah yang sangat strategis, yaitu di sekitar


(5)

B. Saran

1. Sebelum melakukan suatu usaha (seperti: usaha Choco Crispy) hendaknya membuat suatu perencanaan bisnis terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat berkembang.

2. Jika ingin melakukan strategi pemasaran seperti yang telah dilakukan Choco Crispy, sebaiknya harus diketahui dahulu dengan mengadakan penelitian terhadap usaha yang akan dibuat, yaitu : tentang jenis usaha apa yang akan dibuat; apakah ada pasar untuk produk yang akan dipasarkan; apakah peminat dan luas pasar untuk produk yang dipasarkan termasuk tinggi; apakah ada yang menjadi saluran distribusi bagi produk yang akan dipasarkan, serta siapa sajakah yang akan menjadi pesaing utama baik sejenis maupun berbeda dan yang akan menjadi pesaing baru dalam usaha yang dibuat. Setelah hasil dari penelitan yang dilakukan terhadap usaha memberikan keterangan yang jelas, barulah sistem pemasaran 7P yang dibantu dengan analisis SWOT dapat dilakukan, sehingga perancangan dalam pembuatan usaha pun semakin lebih matang.

3. Jika ingin membuat usaha seperti Choco Crispy, hendaklah posisi usaha yang didirikan berada di tempat yang strategis dan sudah memiliki gambaran pasar yang jelas dan pasti, agar usaha tetap dapat berjalan lancar dan semakin memberikan hasil yang memuaskan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Goeltom, S. Miranda. 2004. Prospek Ekonomi 2004 – 2006 dan Tantangan Kebijakan Makro Ekonomi Pemerintahan Baru. Makalah pada Debat Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15 – 16 September 2004. Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010.

Kewirausahaan, Medan : USU Press.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta : Penerbit PT. Indeks, Gramedia Grup.

Kotler dan Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Porter, Michael E. 1995. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Undang-Undang No. 9 Tahun 1995. Tentang : Usaha Kecil.