PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI

DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP

(

Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Puncakwangi Kelas III Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Endang Setiawan

0810431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NINDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI

DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP

Oleh Endang Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Endang Setiawan 2012

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK

HIDUP OLEH:

ENDANG SETIAWAN NIM: 0810431

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing I

Dr. Wahyu Sopandi, MA NIP. 196605251990011001

Pembimbing II

Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd NIP. 196005211987031005

Mengetahui, Ketua Prodi PGSD

Drs. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002


(4)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP

(

Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Puncakwangi Kelas III Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul:Penerapan pendekatan Contektual Teching And Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang ciri-ciri dan kebutuhan mahkluk hidup subyek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III SDN Puncakwangi Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur semester I tahun pelajaran 2012-2013.Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching And Learning Tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup,

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching

And Learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, bagaimana hasil

belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching And Learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkannya kedalam situasi dunia nyata siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus tindakan. Setiap tindakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan observer kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dipokuskan kepada upaya guru dalam mengembangkan RPP dan kegiatan siswa teknik yang lain adalah lembar observasi untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, serta dokumen data tentang hasil belajar untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA dengan Pendekatan

Contextual Teching and Learning (CTL). Dari hasil penelitian ditemukan adanya

peningkatan perencanaan pembelajaran dari siklus satu, dua dan tiga dilihat daripada RPP, lembar observasi dan catatan lapangan. Pelaksanaan pembelajaran dari setiap siklus ada peningkatan dapat dilihat dari pada aktivitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan aktivitas siswa dalam kerja kelompok mengerjakan LKS dan hasil belajar dapat meningkat dilihat pada siklus satu siswa yang memenuhi KKM ada 11 orang, siklus dua siswa yang memenuhi KKM 20 orang dan siklus tiga siswa yang memenuhi KKM 33 orang jadi peningkatan hasil belajar siswa dalam bentuk persen (%) dari siklus I sekitar 33%, siklus II naik sekitar 27%, menjadi 60% dan di siklus III mengalami kenaikan sekitar 40% menjadi 100% dan dilihat dari nilai rata-rata pada siklus satu rata-rata siswa 6,00, rata-rata siklus dua 6,80, dan rata-rata siklus tiga 8,00, maka dari itu hasil belajar siswa secara individu mengalami peningkatan yang dikembangkan guru dengan pendekatan CTL.


(5)

APPLICATION Contextual Teaching and Learning APPROACH TO IMPROVE STUDENT LEARNING LESSONS IN EYE IPA CHARACTERISTICS OF LIVING THINGS AND NEEDS

(Action Research Class III Class SDN Puncakwangi Sub Naringgul Cianjur)

ABSTRACT

This thesis is entitled: Application of Contektual teching And Learning approach to improving student learning outcomes in science subjects about the characteristics and needs of living things that are the subject of the action is the third grade students of SDN Puncakwangi District Naringgul Cianjur first semester of academic year 2012-2013.Yang a formulation of the problem in this research, including planning approach to learning by using Contextual Teaching And Learning About the characteristics and needs of living things, the implementation of learning by using a Contextual Teaching And Learning about the characteristics and needs of living things, how student learning outcomes can be increased by using a Contextual Teaching And Learning about the characteristics and needs of living things. Learning Approach Contextual Teaching and Learning (CTL) is a concept that helps teachers learn to relate the lessons that it teaches students into real world situations. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR), which consisted of three cycles of action. Any action by the planning, implementation actions, results and reflections. Data collection techniques used observer implementation of learning activities that dipokuskan the efforts of teachers in developing lesson plans and student activities other techniques is the observation sheet to determine the course of the lesson, and document data on learning outcomes to determine the increase in implementation and learning outcomes in science learning Approach Contextual teching and Learning (CTL). From the results of the study found an increase in planning learning from cycle one, two and three views than RPP, observation sheets and field notes. Implementation of the learning of each cycle there is an increase can be seen from the activities of teachers in delivering learning materials and student activity worksheets in the group working and learning outcomes can increase seen in the first cycle of the students who meet the KKM there are 11 people, the cycle of two students who meet KKM 20 people and cycle three students who meet the KKM 33 people so improving student learning outcomes in percentages (%) of the first cycle of about 33%, the second cycle up about 27% to 60% and in the third cycle increased by about 40% to 100% and seen from the average value in one cycle of the average student 6.00, two-cycle average 6.80, and the average of three cycles of 8.00, therefore the individual student learning outcomes developed to increase teacher CTL approach.


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang cerdas serta mempunyai kompetensi dan skill untuk dikembangkan ditengah-tengah masyarakat. Untuk mewujudkan hal demikian tidak terlepas dari faktor penentu dalam keberhasilan peserta didik dalam pendidikan. Salah satu faktor utamanya adalah kemampuan guru menggunakan metode dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran di SDN Puncakwangi, guru menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab. Sehingga nilai rata-rata IPA rendah 5,0 tidak memenuhi KKM : 7,0 Guru mengajar mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan media yang menunjang proses pembelajaran. Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut, siswa dapat berperan aktif dan pada indikator yang diharapkan dalam KTSP dapat tercapai.

Penggunaan pendekatan Contextual teaching and learning diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

Contextual teaching and learning merupakan suatu pendekatan pendidikan

yang berbeda, melakukan lebih dari pada sekedar menuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik dalam kontek keadaan mereka sendiri.

Contextual teaching and learning juga melibatkan para siswa dalam mencari

makna conteks itu sendiri. (Kogulak.1997.13). Dalam kaitan ini Bandono (2010:1) menyatakan bahwa:

Contextual teaching and learning (CTL) merupakan proses pembelajaran


(7)

2

dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya antara lain:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD ?

3. Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini diantaranya:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD.


(8)

D.Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, terutama guru dan peserta didik kelas III yang langsung terlibat dalam proses pembelajaran di kelas yaitu:

1. Bagi siswa, meningkatkan aktivitas pembelajaran khususnya dalam pelajaran IPA kealas III tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

2. Bagi guru, untuk menambah wawasan baik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maupun mengevaluasi hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya

4. Bagi sekolah, sebagai masukan yang perlu ditindaklanjuti secara kelembagaan oleh SDN Puncakwangi Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur.

E.Definisi Oprasional

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar


(9)

4

informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat nanti dikemudian hari.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas III tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.


(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK berasal dari bahasa inggris yaitu Classroom Action

Research yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk

mengetahui akibat yang diterapkan pada suatu objek penelitian dikelas tersebut.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggaret. Desain Kemis ini menggunakan model yang dikenal dengan sistem sepiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah. Untuk lebih jelasnya berikut ini di kembangkan bentuk desainnya sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

Perencanaan Aksi

Identifikasi Permasalahan

Observasi Refleksi

Aksi Permasalahan

baru hasil refleksi

Perencanaan

Observasi Refleksi


(11)

17

Siklus III

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Puncakwangi Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

D.Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Puncakwangi semester I tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 33 orang. Adapun yang menjadi latar belakang pilihan sekolah yang ditetapkan oleh peneliti didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Lokasi sekolah yang digunakan merupakan tempat peneliti melaksanakan tugas sehari-hari.

2. Jumlah peserta didiknya adalah: 33 orang 3. Jumlah peserta didik laki-laki: 22 orang 4. Jumlah peserta didik perempuan: 11 orang

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus selanjutnya dengan tahapan

yang sama dengan siklus sebelumnya. Permasalahan yang

baru hasil refleksi ke II

Perencanaan Aksi


(12)

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan perencanaan ini merupakan pemilihan strategi pembelajaran yang dapat menanggulangi permasalahan yang ada dalam konteks pembelajaran di kelas, dan menetapkan instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data dari hasil tindakan.

Tahap yang kedua adalah pelaksanaan atau aksi yang merupakan tahap penerapan dari perencanaan yang telah disusun. Pada tahapan ini guru harus melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dirumuskannya dalam perencanaan penelitian.

Tahap yang ketiga adalah tahap observasi atau pengamatan. Tahap observasi tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan, karena observasi dilakukan ketika tindakan atau aksi berlangsung. Oleh karena itu, guru dapat dibantu oleh seorang observer untuk mengamati tindakan yang sedang dilaksanakan. Dan jika guru yang bersetatus sebagai pelaksana sekaligus pengamat agar melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

Dan tahap yang keempat adalah refleksi. Tahap refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan guru dalam pembelajaran di diskusikan dengan observer atau pengamat jika dalam pelaksanaan penelitian guru dibantu oleh observer sebagai pengamat ketika tindakan berlangsung. Tetapi, jika guru tidak dibantu observer maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain, guru tersebut melihat dirinya kembali melakukan dialog untuk menemukan ha-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang perlu diperbaiki.

Jika siklus I belum dapat mencapai hasil yang diinginkan, maka guru harus melaksanakan sikus II. Perencanaan yang disusun pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama mengenai hal-hal yang harus dipertahankan dalam


(13)

19

penerapan strategi pembelajaran yang telah dipilih. Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II ini sama dengan pada sikus I.

Jika kalau memang masih belum terselesaikan masalah pada siklus II bisa dilanjutkan ke siklus III, berdasarkan refleksi siklus II dalam penerapan strategi harus dipertahankan atau bahkan harus di tingkatkan lagi dalam pembelajaran yang telah dipilih tahapan pada siklus III ini sama dengan siklus I dan II.

PTK yang akan dilaksanakan terdiri dari tiga siklus, setiap siklusnya terdiri dari satu tindakan. Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang akan dilakukan peneliti adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan seperti media gambar untuk diamati siswa, serta mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan seperti lembar observasi dan lembar evaluasi.

Pada tahap pelaksanaan, skenario pembelajaran yang telah direncanakan dilaksanakan dalam situasi aktual. Pada saat bersamaan, kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan pengamatan oleh observer. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan. Observer mempokuskan pada kegiatan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Setelah selesai pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tahap refleksi. Pada kegiatan ini peneliti berdiskusi dengan observer untuk membahas hasil pengamatan (observasi) selama kegiatan pembelajaran. Peneliti juga melakukan tanya jawab dengan siswa, dan peneliti melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran dengan merujuk pada data hasil analisis yang telah dilakukan. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

1. Langkah Penelitian a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan merujuk pada strategi yang akan diterapkan untuk memecahkan


(14)

permasalahan yang telah dirumuskan. Selanjutnya diajukan kepada dosen pembimbing untuk diberi arahan, bimbingan dan masukan mengenai rencana rencana pembelajaran yang telah disusun. Peneliti membuat instrumen yang akan digunakan, diantaranya adalah lembar observasi, LKS, dan catatan lapangan.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan pembelajaran, evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklus. Pelaksanaan siklus berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya. Temuan-temuan pada siklus I akan dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada pelaksanaan siklus II dan apabila belum terselesaikan maka dilanjutkan lagi ke siklus III dan begitu selanjutnya. Tahap observasi.

c. Tahap refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan evaluasi mengenai perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai dampak dari tindakan yang telah dirancang, dilaksanakan, dan diamati. Dalam refleksi dibahas evaluasi terhadap keseluruhan proses dan dampak tindakan yang dapat mengarahkan pada identifikasi masalah-masalah baru untuk merancang siklus baru. Pada intinya tahap refleksi ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru sebagai peneliti untuk mengkaji seluruh kelemahan dan kelebihan yang harus diperbaiki dan dipertahankan untuk membelajaran selanjutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan peneliti dan observer pendamping (secara kolaborasi) untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan :

a. Lembar observasi

Lembar observasi sebagai alat yang terbukti efektif untuk memberi gambaran mengenai penerapan strategi atau metode yang digunakan pada proses pembelajaran. Hal yang diamati meliputi sikap guru dalam memberikan


(15)

21

pelajaran, sikap peserta didik dalam belajar, interaksi antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan yang harus dipertahankan pada proses pembelajaran selanjutnya. Dalam penelitian ini digunakan dua bentuk lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan peserta didik.

Lembar observasi guru mencakup kegiatan guru yang akan diamati selama proses pembelajaran. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan pendekatan meliputi menghubungkan pengetahuan awal peserta didik dengan materi pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan prosedur pembelajaran.

2. Pengembangan materi, meliputi kesesuaian indikator dengan materi pembelajaran dan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik.

3. Penerapan pendekatan CTL meliputi kegiatan peserta didik dengan melakukan tanya jawab, bekerjasama, pemodelan, inkuiri, dan merefleksi diri.

Pengelolaan kelas, meliputi memotivasi dan membimbing peserta didik dalam pembelajaran serta mengkondisikan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang kondusif.

4. Pengelolaan evaluasi meliputi menentukan jenis dan prosedur penilaian. Sedangkan lembar observasi siswa mencakup kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aspek yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran, meliputi menanggapi pertanyaan yang diajukan guru dan keberanian peserta didik dalam mengajukan pertanyaan.

2. Sikap siswa dalam merespon pembelajaran, meliputi ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Aktivitas peserta didik meliputi, meliputi respon siswa terhadap pembelajaran.


(16)

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja siswa (LKS) digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa yang mereka terima dan untuk menilai siswa pada saat melaksanakan kerja kelompok apakah mereka berkerja sediri atau kerja sama dalam mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan juga untuk mengetahui aktivitas siswa dalam berdiskusi.

G.Pengolahan dan analisis data

Tahap setelah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap, tapi jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan rekap setiap instrumen kegiatan atau hasil kerja peserta didik. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama proses penelitian berlangsung dari awal tindakan sampai pada akhir penelitian. Berdasarkan atas konsepsi tersebut, data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Pengolahan dan analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data sebagai penguji terhadap hipotensis tindakan yang telah dirumuskan, data yang diperoleh dari hasil obsevasi dan di analisis dan diolah secara kualitatif, sedangkan data yang diperoleh dari hasil siswa dan hasil tes dan merupakan prestasi belajar siswa dianalisis dan diolah secara kuantitatif untuk memperoleh rata-rata.


(17)

23

H. JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan √

2 Proses pembelajaran √ √ √

3 Evaluasi √

4 Pengumpulan data √ √

5 Analisis Data √ √

6 Penyusunan Hasil


(18)

Bandono,. (2008,7 Maret). Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL). [Online] Tersedia : http://bandono.web.id /2008/03/07/

menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning [11 November 2010]

Departemen Pendidikan Nasional (2006) Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk

SD/MI. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Depdikbud (1993/1994:99) memahami konsep pembelajaran IPA di sekolah dasar

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120776-tujuan-pembelajaran- ilmu pengetahuan-alam/#ixzz29ctt7JeB

Leman, (2011). Pendekatan Contextual Teacing And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran mendeskripsikan dan peran anggota keluarga. Skripsi sarjan FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Rohyati, E. (2009). “Pengembangan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teching Adn Learning) Pada keterampilan Berbicara Bahasa Sunda”, dalam Menuju Pendidikan Dasar Bermutu (Proseding Seminar Nasional ke-2 Program Pendidikan Profesi Guru Sebagai Upaya Membangun Keunggulan Pendidikan Dimasa Depan.

Bandung : Rizki

Ratna Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta

Rositawaty, S-Aris Muharam Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam III,P BSE Elektronik

Samatowa Usman, (2006) Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. http://www.docstoc.com/docs/224666958.

Sularmi sains Ilmu Pengetahuan Alam 3:SD/MI Kelas III Oleh Sulari, M.D Wijayanti Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Sudirman, (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gafindo Persada Sumiati & Asra (Depdiknas 2009) Metode Pembelajaran. CV Wacana prima bandung. Rumpun pembelajaran efektif. Contextual Teaching And Learning (CTL).


(19)

Sutarji, D dan Sudirjo, E. (2007) Pembaharuan Dalam PBM Di SD. Bandung : UPI Press. Syahza, A. (2010). Pembelajaran Kontekstual. (Online). Tersedia: http://almasdi.

Unri.ace.id/index.php?option=com-conent&view=article&id+68:berita- 6&catid=25.teh-project[11 November 2010]

Tn,.(2008,13 November). Vol.110. Tujuh Komponen CTL.[Online ]. Tersedia: http://paguruonline.pendidikan.net/pendekatan-contekstual-bab2html [11 November 2012


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD telah disusun dengan baik dan ada peningkatan dari siklus I siklus II dan siklus III dilihat pada RPP, lembar observasi, catatan lapangan. Akhirnya perencanaan pembelajaraan dengan penerapan CTL sudah disusun dengan baik.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD telah dilaksanakan dengan baik dan ada peningkatan dari siklus I siklus II dan siklus III dilihat dari aktivitas guru, aktivitas siswa dalam kegiatan berdiskusi mengerjakan LKS dan interaksi antara guru dengan siswa, Akhirnya pelaksanaan pembelajaraan dengan penerapan CTL sudah dilaksanakan dengan baik. 3. Hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup pada pelajaran IPA kelas III SD dapat meningkat dilihat pada siklus I siswa yang memenuhi KKM ada 11 orang, siklus II siswa yang memenuhi KKM 20 orang dan siklus III siswa yang memenuhi KKM 33 orang jadi peningkatan hasil belajar siswa dalam bentuk persen (%) dari siklus I sekitar 33%, siklus II naik sekitar 27%, menjadi 60% dan di siklus III mengalami kenaikan sekitar 40% menjadi 100% dan dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I rata-rata-rata-rata siswa 6,0, siklus II 6,8, dan siklus III 8,0, maka dari itu hasil belajar siswa secara individu mengalami peningkatan.


(21)

45

A. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis berusaha memberikan beberapa rekomendasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut:

1. Guru sebaiknya menerapkan model atau pendekatan pembelajaran secara variatif, agar membantu siswa dalam memahami materi yang disajikan sekaligus dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran merupakan hal yang baik tetapi jangan sampai membuat siswa melakukan aktivitas diluar pembelajaran dan berikan stimulus yang dapat merespon siswa untuk senantiasa memiliki antusias dan semangat dalam belajar.

3. Guru senantiasa memberikan penguatan kepada siswa yang berhasil mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

4. Guru yang melaksanakan pembelajaran sebaiknya menyediakan alat peraga yang menarik

5. agar para guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar IPA hendaknya mengembangkan kegiatan penerapan pendekatan CTL.


(1)

22

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja siswa (LKS) digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa yang mereka terima dan untuk menilai siswa pada saat melaksanakan kerja kelompok apakah mereka berkerja sediri atau kerja sama dalam mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan juga untuk mengetahui aktivitas siswa dalam berdiskusi.

G.Pengolahan dan analisis data

Tahap setelah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap, tapi jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan rekap setiap instrumen kegiatan atau hasil kerja peserta didik. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama proses penelitian berlangsung dari awal tindakan sampai pada akhir penelitian. Berdasarkan atas konsepsi tersebut, data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Pengolahan dan analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data sebagai penguji terhadap hipotensis tindakan yang telah dirumuskan, data yang diperoleh dari hasil obsevasi dan di analisis dan diolah secara kualitatif, sedangkan data yang diperoleh dari hasil siswa dan hasil tes dan merupakan prestasi belajar siswa dianalisis dan diolah secara kuantitatif untuk memperoleh rata-rata.


(2)

23

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan √

2 Proses pembelajaran √ √ √

3 Evaluasi √

4 Pengumpulan data √ √

5 Analisis Data √ √

6 Penyusunan Hasil


(3)

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bandono,. (2008,7 Maret). Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL). [Online] Tersedia : http://bandono.web.id /2008/03/07/

menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning [11 November 2010]

Departemen Pendidikan Nasional (2006) Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk SD/MI. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Depdikbud (1993/1994:99) memahami konsep pembelajaran IPA di sekolah dasar

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120776-tujuan-pembelajaran- ilmu pengetahuan-alam/#ixzz29ctt7JeB

Leman, (2011). Pendekatan Contextual Teacing And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran mendeskripsikan dan peran anggota keluarga. Skripsi sarjan FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Rohyati, E. (2009). “Pengembangan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teching Adn

Learning) Pada keterampilan Berbicara Bahasa Sunda”, dalam Menuju Pendidikan Dasar Bermutu (Proseding Seminar Nasional ke-2 Program Pendidikan Profesi Guru Sebagai Upaya Membangun Keunggulan Pendidikan Dimasa Depan. Bandung : Rizki

Ratna Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta

Rositawaty, S-Aris Muharam Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam III,P BSE Elektronik

Samatowa Usman, (2006) Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. http://www.docstoc.com/docs/224666958.

Sularmi sains Ilmu Pengetahuan Alam 3:SD/MI Kelas III Oleh Sulari, M.D Wijayanti

Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Sudirman, (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gafindo Persada

Sumiati & Asra (Depdiknas 2009) Metode Pembelajaran. CV Wacana prima bandung. Rumpun pembelajaran efektif. Contextual Teaching And Learning (CTL).


(4)

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutarji, D dan Sudirjo, E. (2007) Pembaharuan Dalam PBM Di SD. Bandung : UPI Press.

Syahza, A. (2010). Pembelajaran Kontekstual. (Online). Tersedia: http://almasdi. Unri.ace.id/index.php?option=com-conent&view=article&id+68:berita- 6&catid=25.teh-project[11 November 2010]

Tn,.(2008,13 November). Vol.110. Tujuh Komponen CTL.[Online ]. Tersedia: http://paguruonline.pendidikan.net/pendekatan-contekstual-bab2html [11 November 2012


(5)

44

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD telah disusun dengan baik dan ada peningkatan dari siklus I siklus II dan siklus III dilihat pada RPP, lembar observasi, catatan lapangan. Akhirnya perencanaan pembelajaraan dengan penerapan CTL sudah disusun dengan baik.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD telah dilaksanakan dengan baik dan ada peningkatan dari siklus I siklus II dan siklus III dilihat dari aktivitas guru, aktivitas siswa dalam kegiatan berdiskusi mengerjakan LKS dan interaksi antara guru dengan siswa, Akhirnya pelaksanaan pembelajaraan dengan penerapan CTL sudah dilaksanakan dengan baik. 3. Hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada pelajaran IPA kelas III SD dapat meningkat dilihat pada siklus I siswa yang memenuhi KKM ada 11 orang, siklus II siswa yang memenuhi KKM 20 orang dan siklus III siswa yang memenuhi KKM 33 orang jadi peningkatan hasil belajar siswa dalam bentuk persen (%) dari siklus I sekitar 33%, siklus II naik sekitar 27%, menjadi 60% dan di siklus III mengalami kenaikan sekitar 40% menjadi 100% dan dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I rata-rata-rata-rata siswa 6,0, siklus II 6,8, dan siklus III 8,0, maka dari itu hasil belajar siswa secara individu mengalami peningkatan.


(6)

45

Endang Setiawan, 2013

Penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis berusaha memberikan beberapa rekomendasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut:

1. Guru sebaiknya menerapkan model atau pendekatan pembelajaran secara variatif, agar membantu siswa dalam memahami materi yang disajikan sekaligus dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran merupakan hal yang baik tetapi jangan sampai membuat siswa melakukan aktivitas diluar pembelajaran dan berikan stimulus yang dapat merespon siswa untuk senantiasa memiliki antusias dan semangat dalam belajar.

3. Guru senantiasa memberikan penguatan kepada siswa yang berhasil mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

4. Guru yang melaksanakan pembelajaran sebaiknya menyediakan alat peraga yang menarik

5. agar para guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar IPA hendaknya mengembangkan kegiatan penerapan pendekatan CTL.


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI SISWA

0 5 207

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP CIRI- CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI Peningkatan Motivasi Siswa Dan Hasil Belajar Ipa Pada Konsep Ciri- Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Jigsaw Di Kelas 3 Semester

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONSEP CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

0 2 35

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS PADA KONSEP CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

1 2 36

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR.

0 1 38

PENERAPAN METODE EKSPOSITORI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

1 4 43

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP.

0 0 35

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

0 0 18

Bab 1 Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

0 1 27