PENGARUH METODE RESITASI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMAN 24 BANDUNG: Pada Kompetensi Dasar Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian.
Sonia Siti Sundari, 2013
PENGARUH METODE RESITASI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMAN 24 BANDUNG
(Pada Kompetensi Dasar Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : SONIA SITI SUNDARI
NIM. 0906481
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
(3)
(4)
PENGARUH METODE RESITASI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI
IPS SMAN 24 BANDUNG
(Pada Kompetensi Dasar Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian) Sonia Siti Sundari
Pembimbing : Asep Kurniawan S.Pd, M.Pd ABSTRAK
Hasil belajar merupakan sebuah ukuran untuk menilai keberhasilan suatu proses belajar siswa di sekolah. Namun, di SMA Negeri 24 Bandung terdapat suatu fenomena rendahnya hasil belajar untuk mata pelajaran akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan data pra penelitian yang diambil dari nilai UAS semester Ganjil 2012/2013. Data tersebut menujukkan masih sedikitnya siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Melalui identifikasi masalah, diduga rendahnya hasil belajar tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya jam pelajaran untuk mata pelajaran akuntansi sehingga menyebabkan siswa kurang latihan. Dengan adanya keterbatasan ini, maka peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran yang dapat menambah pengalaman siswa, metode tersebut adalah metode resitasi tugas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa jurusan IPS kelas XI di SMAN 24 Bandung tahun ajaran 2012/2013, dengan kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol. Hipotesis diuji dengan menggunakan Uji t, yaitu uji untuk mengukur perbedaan mean.
Hasil perhitungan menunjukkan pada kondisi sebelum adanya treatment hasil belajar siswa antara kedua kelas relatif sama yaitu pada 35 % yang berada di atas KKM. Setelah dilakukan tes, kelas eksperimen menjadi 76,52% sedangkan pada kelas kontrol menjadi 54,05%. Perhitungan uji t dua arah pada dk 73 dan taraf kepercayaan 95% menunjukkan sehingga ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang artinya metode pemberian tugas berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
(5)
Sonia Siti Sundari, 2013
THE EFFECT OF RECITATION TASK METHODS TO THE LEARNING ACHIEVEMENT ON THE ACCOUNTING SUBJECT CLASS XI SOCIAL 2
SMAN 24 BANDUNG
(On Based Competence Processing Adjusting Entries) Sonia Siti Sundari
Consellor : Asep Kurniawan S.Pd, M.Pd ABSTRACT
Learning achievement is a measure for assessing the success of a student's learning process in schools. However, in SMAN 24 Bandung there is a phenomenon of the low learning achievment for accounting subjects. This is evidenced by the pre research data which is taken by the first semester at 2012/2013. The data showed that the students learning achievement is lower than the competence in minimum score critreria (KKM).Through problem identification, one of the caused is the limited hours of the accounting subject,therefore causing accounting students exercise less. Given these limitations, the researchers tried to apply methods that can add to the student experience, the name of the method is recitation tasks method.
The method used in this study is an experimental method to design Posttest-Only Control Design. Population in this research that all students majoring in XI social studies classes at SMAN 24 Bandung 2012/2013, with a class XI Social 1 as the experimental class and class XI Social 3 as the control class. The hypothesis was tested by using the t test, the test to measure the differences mean.
The results showed the condition before the treatment, student learning outcomes are relatively similar between the two classes is at 35% which is above the KKM. After the test, the experimental class to 76,52% while the control class to be 54,05%. A calculation of two-way-t-test on dk 73 and 95% level of confidence showed that t-count 3.536 and t-table 1,6660 which can be concluded so canceled. Thus we can conclude there is a difference between the experimental class and the control class, which means the recitation task methods has positif affect to the student learning achievement.
Keywords: Recitation Task Method, Learning Achievment
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Belajar ... 9
2.1.1 Pengertian Belajar ... 9
2.1.2 Teori Belajar ... 11
2.1.3 Jenis-Jenis Belajar ... 15
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 17
2.1.5 Hasil Belajar ... 20
2.2 Metode Balajar ... 22
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode ... 24
2.2.2 Pengertian Metode Pemberian Tugas ... 27
2.2.3 Tujuan Metode Pemberian Tugas ... 29
2.3.2 Langkah-langkah Metode Pemecahan Masalah ... 30
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas ... 32
2.3 Materi Pelajaran Akuntansi ... 33
(7)
Sonia Siti Sundari, 2013
2.3.2 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 35
2.3.3 Jurnal Penyesuaian ... 36
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 39
2.5 Kerangka Pemikiran ... 40
2.6 Hipotesis ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
3.1 Desain Penelitian ... 45
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 47
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 48
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.5 Pengujian Soal ... 50
3.5.1 Uji Validitas... 51
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 53
3.5.3 Tingkat Kesukaran... 53
3.5.4 Daya Pembeda (DP) ... 54
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 55
3.6.1 Uji Normalitas ... 55
3.6.2 Uji Beda Rata-Rata ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 59
4.1.1 Identitas Sekolah ... 59
4.1.2 Sejarah Singkat SMAN 24 Bandung ... 59
4.1.3 Visi Sekolah ... 61
4.1.4 Misi Sekolah ... 61
4.1.5 Fasilitas Sekolah ... 62
4.1.6 Keadaan Fasilitas Civitas Akademika Sekolah ... 63
4.1.5.1 Keadaan Gedung ... 62
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 64
4.2.1 Hasil Pengujian Soal ... 64
4.2.1.1 Uji Validitas Soal ... 65
(8)
4.2.1.3 Uji Kesukaran Soal ... 67
4.2.1.4 Daya Pembeda ... 68
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 69
4.3.1 Analisis Deskriptif ... 69
4.3.1.1 Gambaran Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 69
4.3.1.2 Gambaran Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 70
4.3.2 Uji Normalitas Data ... 72
4.3.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 73
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Sonia Siti Sundari, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai UAS Akuntansi Semester Ganjil ... 3
Tabel 3.1 Desain Eksperimen ... 46
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 54
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 55
Tabel 4.1 Daftar Fasilitas SMAN 24 Bandung ... 62
Tabel 4.2 Jenis-Jenis Ruangan SMAN 24 Bandung ... 63
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal ... 65
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 66
Tabel 4.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ... 67
Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Soal ... 68
Tabel 4.7 Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 70
Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 71
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 72
(10)
TABEL GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 19 Gambar 2.2 Bagan Klasifikasi hasil belajar ... 21 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 76
(11)
(12)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Proses belajar mengajar adalah dasar dalam membentuk sebuah pribadi untuk memiliki wawasan. Dalam prosesnya, proses belajar mengajar ini telah banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman, maka segala upaya dilakukan oleh pemerintah agar proses belajar mengajar tersebut lebih maksimal. Hal ini dibuktikan dengan perubahan yang terjadi pada kurikulum Indonesia yang saat ini dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini diungkapkan oleh Joko (2012:12) sebagai berikut :
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, dan efisiensi pendidikan agar dapat memodifikasikan keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik.
Hal tersebut dimaksudkan agar proses belajar mengajar berjalan dengan maksimal dan dapat mencetak generasi atau sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengetahui manusia yang berkualitas yaitu dengan mengukurnya melalui sebuah prestasi. Di sekolah, ukuran untuk menilai keberhasilan tersebut yaitu dengan melihat hasil proses belajar atau yang kita kenal dengan istilah nilai hasil belajar. Dalam skala yang lebih besar, nilai UN bisa dijadikan sebagai standar dari keberhasilan suatu proses belajar, namun sebelum mencapai hasil UN, hasil belajar ini dilihat dari Kriteria Ketuntasan
(13)
2
Sonia Siti Sundari, 2013
Minimum (KKM). KKM ini sangat diperhatikan untuk pembelajaran akuntansi, dimana SMA memfokuskan lulusannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dasar-dasar akuntansi harus betul-betul dipahami. Hal ini juga yang mendasari SMAN 24 Bandung untuk membentuk lulusan terbaik termasuk dalam bidang akuntansi, mengingat profesi akuntan mendapat respon positif dari semua lembaga, dengan demikian SMAN 24 mempunyai komitmen yang tinggi untuk menciptakan lulusan terbaik dengan memaksimalkan proses belajar mengajar dan mengikuti perlombaan di bidang akuntansi. Namun yang menjadi kendala bagi mata pelajaran akuntansi kelas XI di SMAN SMAN 24 Bandung yaitu hanya memiliki waktu 2 jam mata pelajaran (2 x 45 menit) untuk setiap minggunya, kendala ini tidak hanya di rasakan oleh SMAN 24 Bandung saja tapi dirasakan pula oleh sekolah-sekolah negeri lainnya. Tujuan umum dari pembelajaran tersebut adalah siswa diharapkan dapat mengerti siklus akuntansi untuk satu periode. Keterbatasan waktu yang dimiliki, menyebabkan proses belajar mengajar yang seharusnya bisa dilakukan secara efektif belum terlaksana dengan baik. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran mata pelajaran ini, termasuk dengan menggunakan salah satu model pembelajaran, namun itu semua belum memberikan hasil yang maksimal karena masih banyaknya siswa yang belum mencapai nilai KKM, hal tersebut bisa dilihat dari data berikut ini :
(14)
3
Tabel 1
Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Akuntansi Semester Ganjil Tahun 2012 kelas XI SMAN 24 Bandung
Kelas Jumlah Siswa
Siswa yang belum mencapai KKM
< 73
Persentase (%) siswa yang belum
memnuhi KKM
XI IPS 1 44 siswa 29 Siswa 65,90%
XI IPS 2 40 siswa 27 Siswa 67,5%
XI IPS 3 44 siswa 30 Siswa 68,18%
Total 128 siswa 85 Siswa 66,41 %
Sumber : Diolah dari data nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas XI IPS SMAN 24 Bandung
Dari hasil tersebut bisa dilihat bahwa siswa yang belum mencapai KKM jauh lebih banyak dibanding siswa yang mencapai KKM, hal ini menunjukkan ada masalah dalam proses belajar mengajar. Namun, jika dilihat dari hasil UN 2013, SMAN 24 memiliki tingkat kelulusan yang sangat tinggi yaitu berada pada nilai rata-rata 34,55, hal tersebut juga membawa SMAN 24 Bandung berasa pada posisi cluster 1 di wilayah Bandung Timur. Nilai UN yang baik tersebut, sebelumnya telah melalui bebagai proses pembelajaran yang tidak mudah. Data yang menunjukkan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM, membuktikan bahwa harus adanya suatu treatment agar nilai UN tersebut dapat dipertahankan.
Rendahnya jumlah siswa yang mencapai KKM, tidak hanya berdampak pada nilai ulangan harian, ini pun menjadi sebab SMAN 24 sulit untuk menembus juara dalam olimpiade akuntansi, terakhir olimpiade yang diikuti SMAN 24 adalah Olimpiade Akuntansi Se-Jawa Barat yang diadakan oleh HIMAKU UNPAD pada tanggal 12 Februari 2013 di Graha Sanusi Hardjadinata. Dari 94
(15)
4
Sonia Siti Sundari, 2013
peserta yang mengikuti olimpiade tersebut, salah satu peserta dari SMAN 24 hanya berhasil menempati rangking ke 34. Dengan demikian, penulis melakukan wawancara secara informal kepada beberapa murid kelas XI IPS 1, 2, dan 3 SMAN 24. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa beberapa siswa menyatakan kesulitan dalam belajar akuntansi dikarenakan tidak menyukai mata pelajaran akuntansi, beberapa siswa lain menyatakan karena proses pembelajaran yang terlalu cepat dan kurang variatif, dan yang lainnya menyatakan penjelasan guru kurang maksimal karena waktu yang terbatas serta kurangnya latihan. Alasan siswa tersebut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2011:54) menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1. Faktor Intern
a. Faktor Jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh, berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain.
b. Faktor Psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.
c. Faktor kelelahan, dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis)
2. Faktor Ekstern
a. Faktor Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat, diantaranya adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Dari beberapa faktor tersebut, kunci dari keberhasilan proses pembelajaran terdapat dalam beberapa pihak, dan salah satu pihak terpenting adalah guru.
(16)
5
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru akuntansi, beliau menyebutkan bahwa guru dituntut untuk menyelesaikan materi pembelajaran sesuai silabus yang begitu banyak dengan waktu yang relatif singkat, sehingga guru merasa kesulitan dalam mentransfer semua materi kepada siswa. Hal ini menjadi salah satu dasar kurang maksimalnya kegiatan belajar mengajar dikelas, sedangkan kegiatan belajar mengajar itu merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Oleh karena itu, guru harus benar-benar memperhatikan pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang terbatas. Metode ini merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode harus disesuaikan dengan kondisi dilapangan, dan salah satu metode yang cocok digunakan untuk mengatasi permasalahan terbatasnya waktu adalah metode resitasi tugas.
Djamarah dan Zain (2006: 85) menjelaskan bahwa “ Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok.” I Wayan Laba juga menambahkan dalam Jurnal Vol 1, bahwa Maksud dan tujuan pemberian tugas antara lain untuk :
Memelihara dan memantapkan tingkah laku yang telah dipelajari, melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja dikembangkan untuk memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang konsep itu, serta mengingatkan kembali dan memelihara topik-topik yang telah dipelajari sebelumnya.
Oleh karena itu, metode ini cukup relevan untuk terapkan dalam pembelajaran akuntansi, karena akuntansi membutuhkan kemampuan keterampilan yang diulang dalam mengerjakannya. Oleh karena itu diharapkan
(17)
6
Sonia Siti Sundari, 2013
dengan metode reitasi tugas ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kriteria siswa dapat mencapai KKM.
Dalam hal ini penulis ingin mencoba menggunakan metode resitasi tugas ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan kelas kontrol untuk melihat perbedaan antara yang menggunakan metode resitasi tugas dengan yang tidak. Tugas yang diberikan ini dapat dikerjakan diluar jam pelajaran, dirumah maupun sebelum pulang. Setelah itu, bila tugas sudah dikerjakan maka siswa harus membuat laporan serta mempertanggungjawabkan tugas tersebut, inilah yang disebut dengan fase resitasi tersebut, dengan demikian akan memperluas, memperkaya, dalam memperdalam pengetahuan khususnya dalam pelajaran akuntansi.
Berdasarkan paparan di atas untuk mengetahui pengaruh metode reitasi tugas terhadap mata pelajaran akuntansi yang akan diukur dari hasil belajar siswa, maka mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Resitasi Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 24 Bandung.”
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah :
1. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian.
(18)
7
2. Bagaimana pengaruh metode resitasi tugas terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode resitasi tugas terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Peneliti mengungkapkan dua manfaat dari hasil penelitian, yaitu teoritis (akademik) dan empiris (praktis) sebagai berikut:
1. Secara teoritis penelitian ini dapat menambah wawasan , pengetahuan, dan pemahaman dalam ilmu pendidikan khususnya dalam mengembangkan teori metode resitasi tugas dalam proses pembelajaran akuntansi dan sebagai salah satu acuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan kajian bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut khususnya dalam pembelajaran akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar khususnya dalam mata pelajaran akuntansi
(19)
8
Sonia Siti Sundari, 2013
b. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai teori metode resitasi tugas dalam proses pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang terjadi di SMAN 24 Bandung yang berhubungan dengan kajian penelitian ini.
(20)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen dalam kamus Webster (Suwanda, 2011:1) :
Eksperimen dipadankan dengan kata percobaan yang berarti suatu uji coba (trial) atau pengamatan khusus yang dibuat untuk menegasi atau membuktikan keadaan yang sebaliknya dari sesuatu yang meragukan, di bawah kondisi-kondisi khusus yang ditentukan oleh peneliti.
Tujuan dari penelitian eksperimen menurut Masyhuri dan M.Zainuddin (2008:2007) adalah “untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan kontrol untuk perbandingan.”
Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Pengertian quasi eksperiment menurut Sugiyono (2006:87):
Metode ini merupakan bentuk pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok control, tetapi
(21)
46
Sonia Siti Sundari, 2013
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experimental design, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang digunakan untuk penelitian.
Adapun Desain penelitian dapat diartikan sebagai rencana dan struktur yang merupakan penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis. Desain penelitian sebagai strategi merupakan penjelasan secara rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Bandung kepada siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi.
Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan jenis desain Posttest-Only Control Design, Sugiyono (2009:85) mengemukakan bahwa:
Dalam desain ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control.
Bentuk desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Kelompok Perlakuan Posttest
Eksperimen X
(22)
47
Keterangan :
X = Treatment / perlakuan yang diberikan
= Hasil pengukuran kelompok yang diberikan perlakuan = Hasil pengukuran kelompok yang tidak diberi prlakuan
Sugiyono (2009 : 112) Dalam penelitian ini posisi peneliti sebagai observer, pelaksanaan metode resitasi tugas dilaksanakan oleh Guru Pengajar akuntansi di SMA Negeri 24 Bandung. Hal tersebut disesuaikan berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah.
Pelaksanaan metode resitasi tugas ini dapat dilakukan secara kelompok atau individual yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran berfikir siswa tentang proses berfikirnya untuk memecahkan masalah akuntansi.
3.2. Oprasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel : Hasil belajar siswa Treatment : Metode resitasi tugas Indikator : Nilai tes formatif
(23)
48
Sonia Siti Sundari, 2013
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Definisi dari populasi yang diungkapkan oleh Wiratna,S dan Poli,E (2012:13) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI Jurusan IPS di SMA Negeri 24 Bandung. Jumlah siswa dari kelas XI IPS1, XI IPS2, XI IPS 3 adalah 128 orang.
b. Sampel
Menurut Sudjana dalam buku statistika (2004:66), “sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.” Apa yang dipelajari dalam sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. “Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)” (Sugiyono, 2006:91)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling. Menurut Hasan Iqbal (2002:67) :
Nonprobability Sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak berdasarkan probabilitas. Dalam semua sampling nonprobabilitas, kemungkinan atau peluang setiap pupulasi untuk menjadi anggota sampel tidak sama atau tidak diketahui.
Jenis-jenis teknik nonprobability sampling menurut Wiratna dan Poly Endrayanto (2012:15) adalah sebagai berikut:
(24)
49
1) Sampling sistematis 2) Sampling kuota 3) Sampling incidental 4) Sampling Purposive 5) Sampling Jenuh 6) Snowball Sampling
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Peneliti mengambil sampel dari kelas XI IPS 1 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 44 orang dan kelas XI IPS 3 SMaN 24 Bandung sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 44 orang.
Pertimbangan untuk menentukan kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol yaitu karena memiliki jumlah siswa yang sama dengan tingkat akademik yang relative sama juga. Hal ini juga disesuaikan dengan anjuran dari pihak sekolah, khususnya anjuran dari tenaga pendidik yang akan melaksanakan metode resitasi tugas di kelas eksperimen dengan catatan tingkat kemampuan akademik dari ketiga kelas populasi relatif sama.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dokumen. Menurut Arikunto, S (2009:158), “dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang berarti barang-barang tertulis.” Adapun bentuk dari dokumen itu adalah berupa hasil tes. Menurut Arikunto, S (2009:53) “tes
(25)
50
Sonia Siti Sundari, 2013
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.
Teknik tes dalam penelitian ini berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan siswa dalam pemecahan masalah akuntansi. Selain itu, dengan soal yang berbentuk uraian akan diketahui seberapa jauh siswa dapat memahami langkah-langkah penyelesaian masalah akuntansi secara baik. Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest dengan karakteristik setiap soal pada masing-masing tes adalah identik.
3.5 Pengujian Soal
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes formatif. Tes formatif digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa mengenai standar kompetensi membuat jurnal penyesuaian perusahaan jasa. Tes ini dilakukan satu kali setelah materi disampaikan (posttes).
Agar tes yang digunakan tersebut memiliki kualitas yang baik, maka sebelumnya peneliti melakukan uji coba soal terhadap kelas lain. Setelah itu hasil uji coba itu dilakukan analisis item. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses pengujian instrument penelitian. Analisis terhadap item soal uji coba meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Berikut merupakan analisis item soal uji coba tersebut:
(26)
51
3.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. “Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur” Sugiyono (2006:59). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Tes yang akan diberikan kepada siswa merupakan tes dalam bentuk soal uraian. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas peneliti menggunakan software anates yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y agar lebih mudah dan lebih valid. Berikut akan digambarkan cara menggunakan software anates tersebut:
1. Buka program Anates : Klik Start >>All Program >>ANATES >> AnatesV4,
2. Selanjutnya Klik “Jalankan Anates Uraian”, untuk analisis butir soal Uraian.
3. Pada kolom FILE, terdapat tombol “Buat File Baru” untuk analisis baru, “Baca File yg Ada” untuk membuka file tersimpan, “Keluar dari Anates” untuk keluar program.
4. Klik “Buat File Baru” jika belum memiliki file sebelumnya.
5. Pada Jumlah Subyek tuliskan jumlah peserta tes, jumlah soal dan jumlah option, kemudian klik OK.
(27)
52
Sonia Siti Sundari, 2013
6. Masukkan kunci jawaban masing nomor soal, tuliskan masing-masing nama peserta tes dan jawaban peserta tes untuk masing-masing-masing-masing soal, untuk semua peserta.
7. Entri data selesai. Kemudian pilih dan klik “Kembali Ke Menu Utama” 8. Pada kolom PENYEKORAN pilih “Olah Semua Otomatis”
9. Dengan demikian secara otomatis akan di dapatkan hasil dari proses tersebut
10. Proses analisis selesai, pilih “ Cetak ke Printer” jika mau langsung di print, pilih “Cetak ke File” jika mau disimpan dalam Notepad.
11. Klik “Kembali Ke Menu Sebelumnya”, pada kolom FILE pilih “Simpan”
12. Klik “ Keluar dari Anates” pada dialog box klik “Yes”
Untuk menentukan tingkat validitas item soal instrumen hasil belajar ini dilakukan dengan membandingkan nilai dengan . Nilai dapat dilihat pada nilai koefesien korelasi dengan taraf signifikan 5 % (0,05).
kriterianya adalah sebagai berikut:
1. Item pertanyaan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel 2. Item pertanyaan dinyatakan tidak valid jika rhitung < rtabel
(28)
53
3.5.2 Uji Reliabilitas Items
Arikunto, S (2009:86) menjelaskan bahwa “Pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes.”
Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas soal bentuk uraian adalah dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
Arikunto, S (2009:109)
Keterangan :
= Nilai Realibilitas n = Banyak butir soal
i2 = Jumlah varians skor setiap item t2 = Varians skor total
Selanjutnya dibandingkan dengan Jika maka reliabel Jika maka reliabel
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Menurut Arikunto,S (2009:207) “soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar”.
(29)
54
Sonia Siti Sundari, 2013
Arikunto,S (2009:208) Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.2
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Arikunto,S (2009:210)
3.5.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang akan menunjukan besarnya daya pembeda soal disebut indeks diskrimansi (D).
Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:
D =
=
Keterangan:
J = Jumlah peserta test
JA = Banyaknya peserta kelonpok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
Tingkat Kesukaran Kriteria
Soal dengan Soal dengan Soal dengan
Sukar Sedang Mudah
(30)
55
BB= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arikunto,S (2009:214)
Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Pembeda
Arikunto,S (2009:218)
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan uji coba instrumen penelitian dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, selanjutnya adalah menganalisis data. Tahap analisis data antara lain melalui:
3.6.1 Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2006:199) “Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal”. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas antara lain kertas peluang dan Chi Kuadrat. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik Chi Kuadrat untuk menguji normalitas. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:
Daya Pembeda Kriteria
D : D : D : 0,40 D :
D : negatif
Jelek Cukup Baik Baik Sekali
(31)
56
Sonia Siti Sundari, 2013
1. Mencari skor terbesar dan terkecil 2. Mencari nilai rentangan (R)
Rumus : R = skor terbesar – skor terkecil 3. Mencari banyaknya kelas (BK)
Rumus :
BK = 1 + 3,3 log n
(Riduwan, 2010: 180) 4. Mencari nilai panjang kelas (i)
Rumus :
(Riduwan, 2010: 180) 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No Kelas Interval f Nilai Tengah (Xi)
Xi2 f. Xi f. Xi2
(Riduwan, 2010: 180) 6. Mencari rata-rata (mean)
Rumus :
(32)
57
7. Mencari simpangan baku Rumus :
(Riduwan, 2010: 181)
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan No Batas
Kelas
Z Luas O - Z Luas Tiap Kelas Interval
fe fo
(Riduwan, 2010: 182) 9. Mencari chi-kuadrat hitung (�2hitung)
(Riduwan, 2010: 182) Keterangan :
�2
= nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diselidiki fe = frekuensi yang diharapkan
(33)
58
Sonia Siti Sundari, 2013
Kaidahnya adalah jika �2hitung ≥ �2tabel, berarti distribusi data tidak normal. Sedangkan jika �2hitung ≤ �2tabel, artinya data berdistribusi normal.
3.6.2 Uji Beda Rata-rata
Menurut Sudjana (2004:156) Uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah:
Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya tidak berarti, atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan keyakinan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari pupulasi dengan rata-rata yang tidak sama. Adapun rumus yang digunakan adalah :
dimana
( Sudjana, 2004:162 )
Keterangan :
t = uji beda rata-rata
= rata-rata kelas eksperimen = rata-rata kelas kontrol S = Simpangan baku gabungan
= varians sampel dari populasi pertama yang berukuran = varians sampel dari populasi kedua yang berukuran
dan = banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kriteria pengujian :
- diterima
(34)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian yang dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Negeri 24 Bandung, maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan antara kelas eksperimen yang berikan treatment berupa metode resitasi tugas dengan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment berupa metode resitasi tugas, dimana hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa metode resitasi tugas masih sangat efektif untuk diterapkan dalam mata pelajaran akuntansi khususnya untuk kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian, karena metode resitasi tugas akan membentuk sebuah kebiasaan untuk berlajar meskipun diluar kelas atau sekolah.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik temuan lapangan maupun secara teoritis, maka peneliti
merekomendasikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk guru akuntansi, metode resitasi tugas ini sebaiknya diterapkan pada komptensi dasar yang memiliki materi banyak namun waktu terbatas.
2. Sebaiknya guru berpartisipasi aktif dalam mengawasi siswa yang mengerjakan tugas, supaya siswa bisa lebih mandiri dalam mengerjakan tugasnya.
(35)
90
Sonia Siti Sundari, 2013
3. Bagi siswa diharapkan dapat aktif dalam mengerjakan tugas dan mengikuti pelajaran akuntansi serta membiasakan belajar mandiri.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya penerapan metode resitasi tugas dilakukan lebih dari satu kompetensi dasar agar bisa melihat hasil yang lebih akurat.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: Bum Aksara
________ .(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Alam S. (2004). Akuntansi SMA. Jakarta: ESIS
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, I. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:Ghalia Indonesia
Ibrohim,R dan Syaodih,N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
Joko Susilo, M. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
(37)
82
Sonia Siti Sundari, 2013
Jusuf, Haryono. (2003). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Kusumawardani, Dewi. (2009). Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukan, Departemen Nasional
Masyhuri dan M.Zainuddin. (2008). Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama
Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mustaqim dan Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
N.Lapoliwa dan Kuswandi, Daniel S. (2005). Akuntansi Perbankan, Akuntansi Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Jakarta:Institut Bankir Indonesia.
Nugraha. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI.
Purwanto,Ngalim.(2004).Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
(38)
Rusdiyanto. (2009). Acuan Pengayaan Ekonomi. Solo:CV.Haka MJ
Slameto .(2011). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana.(2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito Sudjana, Nana (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta ________.(2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta Sujiani, SM. (2009). Ekonomi 2: Ekonomi dan Kehidupan. Jakarta: Pusat
Perbukan, Departemen Nasional.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suwanda.(2011). Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Alfabeta
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suyitno, Imam. (2011). Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT.Refika Aditama
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(39)
84
Sonia Siti Sundari, 2013
_____________. (2011). Psikologi Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Umi Muawanah et.al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang
Uno, Hamzah B. (2011). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta:Bumi Aksara
Weygandt, Jerry J, et all. (2005). Accounting Principles Pengantar Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Widoyoko, Eko Putro. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran, Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Wiratna,S dan Poli,E. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Skripsi :
Musnayati,Y. (2012). Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas Terhadap Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Indonesia Masa Pra Aksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah.
(40)
Teti. (2011). Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung:Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Wildan, Achmad Sifronul (2011). Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MAN Bawu Jepara. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Jurnal :
Eng, Ng Luan,et all. (2008). The Effect of Meaningful Tasks on Secondary One Students’ Mathematics Examination Performance and Engagement. Yusof Ishak Secondary School.
Jain, V*. & Mishra, S.K**. (2013). A Study of Programmed instruction method and Socialized recitation method in History subject in context of academic achievements of the students at senior secondary level. *Lecturer, Mahatma Jyoti Rao Phoole Women B.Ed. College, Jaipur, Rajasthan, India. **Associate Professor, Department of Education, Guru Ghasidas Central University, Koni, Bilaspur, Chhatisgarh, India. Vol. 2, No. 4, April 2013
(41)
86
Sonia Siti Sundari, 2013
Laba, I Wayan. (2010). Pengaruh metode Resitasi Tugas dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Di SMA NEGERI 1
MANGGIS, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Vol 1, No 1 (2011)
Sarani1,A & Sahebi1,L.F (2012). The Impact of Task-based Approach on Vocabulary Learning in ESP Courses. Canadian Center of Science and Education. Vol. 5, No. 10; 2012
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: Bum Aksara
________ .(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Alam S. (2004). Akuntansi SMA. Jakarta: ESIS
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, I. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:Ghalia Indonesia
Ibrohim,R dan Syaodih,N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
Joko Susilo, M. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
(2)
Jusuf, Haryono. (2003). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Kusumawardani, Dewi. (2009). Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukan, Departemen Nasional
Masyhuri dan M.Zainuddin. (2008). Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama
Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mustaqim dan Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
N.Lapoliwa dan Kuswandi, Daniel S. (2005). Akuntansi Perbankan, Akuntansi Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Jakarta:Institut Bankir Indonesia.
Nugraha. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI.
Purwanto,Ngalim.(2004).Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
(3)
Rusdiyanto. (2009). Acuan Pengayaan Ekonomi. Solo:CV.Haka MJ
Slameto .(2011). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana.(2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito Sudjana, Nana (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta ________.(2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta Sujiani, SM. (2009). Ekonomi 2: Ekonomi dan Kehidupan. Jakarta: Pusat
Perbukan, Departemen Nasional.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suwanda.(2011). Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Alfabeta
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suyitno, Imam. (2011). Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT.Refika Aditama
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(4)
_____________. (2011). Psikologi Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Umi Muawanah et.al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang
Uno, Hamzah B. (2011). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta:Bumi Aksara
Weygandt, Jerry J, et all. (2005). Accounting Principles Pengantar Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Widoyoko, Eko Putro. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran, Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Wiratna,S dan Poli,E. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Skripsi :
Musnayati,Y. (2012). Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas Terhadap Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Indonesia Masa Pra Aksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah.
(5)
Teti. (2011). Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung:Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Wildan, Achmad Sifronul (2011). Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MAN Bawu Jepara. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Jurnal :
Eng, Ng Luan,et all. (2008). The Effect of Meaningful Tasks on Secondary One Students’ Mathematics Examination Performance and Engagement. Yusof Ishak Secondary School.
Jain, V*. & Mishra, S.K**. (2013). A Study of Programmed instruction method and Socialized recitation method in History subject in context of academic achievements of the students at senior secondary level. *Lecturer, Mahatma Jyoti Rao Phoole Women B.Ed. College, Jaipur, Rajasthan, India. **Associate Professor, Department of Education, Guru Ghasidas Central University, Koni, Bilaspur, Chhatisgarh, India. Vol. 2, No. 4, April 2013
(6)
Laba, I Wayan. (2010). Pengaruh metode Resitasi Tugas dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Di SMA NEGERI 1 MANGGIS, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Vol 1, No 1 (2011)
Sarani1,A & Sahebi1,L.F (2012). The Impact of Task-based Approach on Vocabulary Learning in ESP Courses. Canadian Center of Science and Education. Vol. 5, No. 10; 2012