PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN

BERBICARA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pedagogik

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Ade Liana

0903924

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN

BERBICARA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Ade Liana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ade Liana 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Ade Liana 0903924

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING: Pembimbing I

Dra. Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D. NIP. 19530312 197903 2 002

Pembimbing II

Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd. NIP. 19521212 197501 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 19610814 198603 1 001


(4)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat


(5)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat


(6)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat


(7)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh

Ade Liana 0903924

The purpose of the study are (1) Describe teacher's planning in learning to improve listening and speaking abilities through film as audio visual media. (2) Describe the implementation of the teacher in the learning to improve the ability of listening and speaking through film as audio visual media. (3) Describe students' learning outcomes of listening and speaking skills through film as audio visual media. The method used in this research was the Research Action Class (PTK) which adapted Kemmis & Mc’s model. Taggart (Kusumah & Dwitagama). The results of the research using film as audio visual media on learning Bahasa Indonesia showed an improvement in the learning process, especially in listening and speaking, that can be seen from the improvement of every skill of listening and speaking skills, the average value of listening of students in cycle I is 60.88, then in the cycle II is 71.57, and cycle III is 87,57. As well in the speaking skills of students In cycle I, 11.76% have an ability to speak well. In cycle II, 45% have an ability to talk well. In cycle III it significantly improve, 84.85% have an ability to speak well.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan perencanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara melalui media audio visual film. (2) Mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara melalui media audio visual film. (3) Mendeskripsikan hasil pembelajaran siswa tentang keterampilan menyimak dan berbicara melalui media audio visual film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart (Kusumah&Dwitagama). Hasil penelitian dengan menggunakan media audio visual film pada pembelajaran bahasa Indonesia menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran khususnya dalam menyimak dan berbicara, terlihat adanya peningkatan dari setiap siklusnya baik keterampilan menyimak ataupun keterampilan berbicara, nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I yaitu 60,88, kemudian siklus II menjadi 71,57, dan siklus III menjadi 87,57. Begitu juga dalam keterampilan berbicara siswa Pada siklus I, 11,76% yang kemampuan bicara baik. Pada siklus II, 45% kemampuan bicara baik. Pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 84,85% yang kemampuan bicaranya baik.


(8)

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata Kunci: Media audio visual film, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara


(9)

v

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 8

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 8

a. Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 8

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 10

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran ... 10

2. Media Pembelajaran ... 12

a. Pengertian Media ... 12

b. Manfaat Media ... 12

c. Pengertian Media Audio Visual ... 13

d. Pengertian Film ... 14

e. Kelebihan Media Audio Visual Film ... 16


(10)

vi

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Pengertian Menyimak ... 17

b. Tujuan Menyimak ... 17

c. Ragam Menyimak ... 18

d. Kemampuan Menyimak Siswa SD ... 21

e. Unsur-unsur Menyimak ... 21

4. Berbicara ... 23

a. Pengertian Berbicara ... 23

b. Tujuan Berbicara ... 24

c. Metode penyampaian Berbicara ... 25

d. Jenis-jenis Berbicara ... 26

e. Penilaian Kemampuan Berbicara ... 27

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Subjek Penelitian ... 34

D. Prosedur Penelitian... 35

E. Instrumen Penelitian... 39

F. Analisis dan Interpretasi Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Data Awal Penelitian... 43

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

1. Hasil penelitian Siklus I ... 45

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 45

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 45

c. Analisis Data Observasi ... 46

d. Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 55


(11)

vii

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 57

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 57

c. Analisis Data Observasi ... 59

d. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 66

3. Hasil Penelitian Siklus III ... 69

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 69

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 69

c. Analisis Data Observasi ... 70

d. Refleksi Pembelajaran Siklus III ... 78

C. Pembahasan ... 80

1. Perencanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Audio Visual Film ... 80

2. Pelaksanaan Penggunaan Media Audio Visual Film terhadap Aktivitas Pengajaran Guru dan Aktivitas Belajar Siswa dalam pembelajaran... 80

3. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audio Visual Film... 82

a. Tingkat Keterampilan Menyimak Siswa ... 82

b. Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa ... 84

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 86

B. Rekomendasi ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Lampiran A (Instrumen Penelitian)... 92

B. Lampiran B (Hasil Penelitian) ... 171

C. Lampiran C (Surat-surat) ... 233

D. Lampiran D (Dokumentasi) ... 237


(12)

viii

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

2.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP, 2006) ... 10

4.1 Kemampuan Menyimak (Siklus I) ... 48

4.2 Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus I ... 53

4.3 Resume Pelaksanaan Siklus I ... 55

4.4 Kemampuan Menyimak (Siklus II) ... 60

4.5 Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus II ... 65

4.6 Resume Pelaksanaan Siklus II ... 67

4.7 Kemampuan Menyimak (Siklus III) ... 71

4.8 Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus III ... 76


(13)

ix

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerucut Pengalaman (Edgar Dale) ... 14 2.2 Kerangka Berpikir ... 30


(14)

x

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A (Instrumen Penelitian) ... 92

Lampiran B (Hasil Penelitian) ... 171

Lampiran C (Surat-surat) ... 233


(15)

1

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku peserta didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya sekedar mengembangkan intelektual semata, akan tetapi menekankan pula pada proses pembinaan kepribadian peserta didik secara menyeluruh sehingga bisa menjadi dewasa dan mengetahui status serta perannya di masyarakat.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif megembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengalaman diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No.20 Tahun 2003)

Menurut ayat (1) pasal 37 UU No. 20 tahun 2003 tentang “Sistem

Pendidikan Nasional” kurikulum SD yang termasuk pada Pendidikan dasar wajib

memuat 10 mata pelajaran yang salah satunya adalah Bahasa Indonesia.

Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana berpikir dan wahana berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan manusia, karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berpikir pun menggunakan bahasa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa belum pernah sama sekali belajar dengan menggunakan media audio visual film, umumnya guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran dilakukan secara monoton dan siswa terkadang merasa bosan ketika guru menyampaikan materi dengan ceramah. Hal ini terbukti ketika guru membacakan materi untuk disimak


(16)

2

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa kurang fokus dan kurang memperhatikan ucapan guru yang akibatnya guru tidak cukup sekali dan harus membaca teks cerita anak secara berulang-ulang.

Pembelajaran menyimak kurang efektif dan efisien jika teks cerita anak masih dibacakan oleh guru, karena guru harus fokus membacakan teks cerita anak dan tidak bisa mengawasi/ memperingatkan langsung siswa yang tidak memperhatikan pembacaan guru. Sedangkan jumlah siswa di kelas V-B sangat banyak sehingga kondisi kelas pun kurang kondusif jika dalam kegiatan menyimak tidak menggunakan alat bantu atau media. Hal ini akan berbeda ketika menyimak menggunakan media audio visual, karena siswa bisa fokus ke media dan guru bisa langsung memperingatkan siswa yang tidak fokus memperhatikan.

Berbicara merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide atau gagasan dari pembicara kepada pendengar. Si pembicara berkedudukan sebagai komunikator sedangkan pendengar sebagai komunikan. Informasi yang disampaikan secara lisan dapat diterima oleh pendengar apabila pembicara mampu menyampaikannya dengan baik dan benar. Dengan demikian, keterampilan berbicara merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemahiran seseorang dalam penyampaian informasi secara lisan.

Hal itu terdeteksi pada saat siswa diminta oleh guru untuk menyampaikan kembali isi teks yang dibaca dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Isi pembicaraan yang disampaikan oleh siswa tersebut kurang sesuai dengan teks bahkan banyak siswa yang harus membawa teks bacaanya ke depan kelas. Selain itu siswa juga berbicara tersendat-sendat sehingga isi pembicaraan menjadi tidak jelas. Ada pula di antara siswa yang tidak mau berbicara di depan kelas.

Ketidakbiasaan siswa merupakan salah satu faktor tidak beraninya

berbicara, sehingga paradigma pembelajaran “teacher center” sudah harus ditinggalkan beralih ke paradigma “ student center “. Karena dengan pembelajaran yang berpusat pada guru berlangsung monoton, sehingga menyebabkan kejenuhan pada diri siswa. Setiap hari siswa diberikan materi pembelajaran dengan model yang sama, tahapan pembelajaran sama, bahkan sampai hapal gaya bicara guru


(17)

3

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut. Kejadian seperti itu yang sudah berlangsung lama dan terus menerus akan terakumulasi didalam otak siswa yang pada akhirnya menimbulkan sikap malas, cuek, dan tidak antusias dalam belajar.

Menyimak dan berbicara berhubungan erat karena keduanya merupakan sarana untuk menerima dan menyampaikan informasi dalam kegiatan komunikasi. Di sisi lain, kita tahu bahwa keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan pertama yang dipelajari oleh manusia, kemudian berbicara, diikuti keterampilan membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan menyimak dan berbicara banyak dilakukan dalam masyarakat, dibanding dengan keterampilan yang lainnya. Menurut Paul T. Rankin (dalam Tarigan 2008) berdasarkan hasil survey, maka didapat 9 % menulis, 16 % membaca, 30 % berbicara dan 45 % mendengarkan. Dari hasil survey yang ada membuktikan bahwa keterampilan menyimak dan berbicara memegang angka tertinggi.

Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran dalam kata lain media itu merupakan perluasan darai guru (Scram, dalam Susilana dan Riyana, 2008)

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru yang ada di SDN Inpres Cikahuripan bahwa dalam pembelajaran menyimak khususnya pembelajaran bahasa Indonesia jarang sekali guru menggunakan media sehingga pembelajaran kurang menarik dan membosankan.

Penelitian yang telah dilaksanakn peneliti sebelumnya mengenai pembelajaran menyimak, didapatkan hasil yang signifikan ketika pembelajaran menyimak sebelum dan sesudah menggunakan media yang menarik dan kreatif.

Mayangsari (2011) dalam skripsinya “Pembelajaran menyimak dongeng dengan

menggunakan media film kartun sebagai upaya meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Cimahi tahun ajaran

2010-1011”mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini siswa memperoleh skor yang


(18)

4

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu skor yang tetap.

Dalam penelitian “Keefektivitasan pembelajaran menyimak dengan media

audio visual terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 6 Cimahi tahun ajaran 2008/2009, Larasati (2009) mengungkapkan bahwa pembelajaran menyimak menjadi efektif dengan menggunakan media audio visual.

Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa media audio visual dapat meningkatkan keterampilan menyimak, oleh karena itu penulis terdorong untuk megambil fokus penelitian dengan judul, “Penggunaan media audio visual film untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara siswa kelas V-B SDN

Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah penggunaan media audio

visual film untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V-B SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat? Untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara siswa kelas V-B di SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat melalui media audio visual film?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara di kelas V-B SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten bandung barat melalui media audio visual film?

3. Bagaimanakah hasil kemampuan siswa di kelas V-B SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan menyimak dan berbicara melalui media audio visual film?


(19)

5

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perencanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara siswa kelas V-B di SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat melalui media audio visual film.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara siswa kelas V-B di SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat melalui media audio visual film.

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran siswa di kelas V-B SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan menyimak dan berbicara melalui media audio visual film.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait, terutama pihak guru dan siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih efektif bisa mengindikasikan pembelajaran dan output (siswa) yang bermutu. Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya.

Secara khusus penelitian ini diharapkan memiliki manfaat langsung maupun tidak langsung bagi siswa, guru, dan sekolah.

1. Bagi Siswa

a) Menumbuhkan antusias dan minat serta motivasi belajar yang tinggi. b) Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.

c) Memberikan kesempatan untuk menggali informasi.

d) Memberikan pengalaman yang berguna dalam melakukan berbagai aktivitas berkomunikasi.

e) Meningkatkan kompetensi dan kreativitas berbahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan.


(20)

6

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Membantu menghasilkan pengetahuan yang relevan untuk kepentingan pembelajaran.

b) Meningkatkan kualitas pembelajaran.

c) Meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan profesionalisme guru dalam mengajar.

d) Meningkatkan kemampan guru dalam mengelola proses pembelajaran secara variatif dan kualitatif dengan menggunakan media audio visual. 3. Bagi Sekolah

a) Mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas.

b) Menjadi sumbangan pemikiran serta pemerkaya yang dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan dalam penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.

c) Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

“Dengan penerapan media audio visual film dapat meningkatkan keterampilan

menyimak cerita anak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia”. Selain itu, diharapkan pula pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi hal yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

F. Penjelasan Istilah

Dibawah ini beberapa istilah penting yang perlu diketahui, diantaranya: 1. Media audio visual adalah kumpulan dari beberapa gambar diam yang

dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi gambar gerak dan dilengkapi dengan suara yang sesuai dengan pergerakan gambar, dengan tujuan sebagai sarana/ alat pengirim pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).


(21)

7

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Film merupakan bagian dari media audio visual yang dimainkan atau diperankan oleh seorang tokoh di suatu tempat dan biasanya memiliki pesan atau pelajaran yang dapat kita ambil.

3. Keterampilan menyimak adalah kecakapan seseorang dalam mendengarkan informasi sehingga penuh penghayatan dan pemahaman.

4. Keterampilan berbicara merupakan kecakapan seseorang dalam proses mengucapkan kata-kata dengan menggunakan bahasa lisan.


(22)

31

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Hal yang perlu diperhatikan dalam metode penelitian yaitu pendekatan dan metode, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian instrumen penelitian, serta analisis dan interpretasi data.

A. Pendekatan dan Metode

Pendekatan analisis dan pengumpulan data digunakan pendekatan gabungan (mix method) antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari menghitung nilai siswa, nilai rata-rata kelas, serta lembar wawancara yang diisi oleh siswa. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalak PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh melalui berbagai kegiatan yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan/persiapan, pelaksanaan, pengamatan/ observasi, dan refleksi.

Menurut Hopkins 1993 (Muslich, 2012) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

Sehubungan dengan PTK dan penelitian tindakan, Suhardjono (Arikunto, 2010) menjelaskan bahwa penelitian tindakan dilaksanakan dengan berbagai tujuan, sehingga menunjukkan kategori yang berbeda.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. (Tn. 2010)


(23)

32

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sedangkan menurut McNiff (Kusumah dan Dwitagama, 2010) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

Sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran.

Sejalan dengan itu Kemmis dan Mc.Taggart (Muslich, 2012) menyebutkan PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Penelitian Tindakan Kelas cukup potensial untuk membantu memecahkan masalah guru dalam menjalankan profesinya sekaligus meningkatkan kinerjanya. (Tn. 2007) Dengan demikian PTK itu bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Melalui PTK guru dapat mengetahui masalah yang dihadapi siswa pada mata pelajaran tertentu dan guru langsung dapat melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan efektif.

Adapun model yang diambil dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) ini yaitu yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart dengan

sistem spiral. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kusumah dan Dwitagama) Penelitian Tindakan Kelas pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.

Oleh karena itu pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perncanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.


(24)

33

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keempat tahapan tersebut dapat digambarkan dalam bagan PTK sebagai berikut:

Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

Penyusunan Rencana Tindakan siklus I

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus II

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus III

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi


(25)

34

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Kemmis dan Taggart (Kusumah&Dwitagama)

Penelitian ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sesungguhnya. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang melakukan pengajaran dengan menggunakan media audio visual film.

Model penelitian ini dilaksanakan melalui empat kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang (siklus). Dalam pelaksanaannya peneliti merencanakan 3 siklus, tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauhmana hasil yang telah dicapai dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SDN Inpres Cikahuripan, yang terletak di Kampung Pojok, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Mei 2013.

Alasan peneliti memilih SDN Inpres Cikahuripan sebagai objek penelitian adalah karena SDN Inpres Cikahuripan memerlukan suatu perubahan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang biasanya selalu menggunakan pendekatan yang berfokus terhadap guru (teacher

centered) sehingga siswa merasa jenuh dan tidak tertarik dengan pembelajaran

Bahasa Indonesia. Dengan penggunaan media audio visual diharapkan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi siswa sehingga keterampilan menyimak dan berbicara pun bisa meningkat.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V-B SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten


(26)

35

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung Barat. Jumlah siswa pada kelas ini ada 37 orang yang terdiri dari 17 orang perempuan dan 20 orang laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat sejauh mana keterampilan menyimak dan berbicara siswa dalam materi cerita anak sebagai bahan tindakan berikutnya. Prosedur tindakan pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awal adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilaksanakan. Ketiga, bersamaan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan melalui lembar observasi. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang sudah dilakukan.

Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya lebih baik dalam proses pembelajaran sehingga keterampilan menyimaknya pun meningkat. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Untuk lebih rinci prosedur penelitian tindakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap ini merupakan tahapan awal dalam melaksanakan penelitian. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan serta merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan beserta instrumen pengumpul data yang akan digunakan.

Dalam tahap perencanaan ini kegiatan secara rinci meliputi:

a. Mengidentifikasi masalah yang akan menjadi fokus perbaikan dalam penelitian.


(27)

36

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Menyusun instrumen penelitian separti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan alat bantu mengajar atau media yang diperlukan dalam pembelajaran, dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

c. Membuat alat pengumpul data

1) Membuat soal yang akan diujikan pada siswa.

2) Membuat format observasi untuk mengetahui evektifitas belajar siswa dengan menggunakan media audio visual film.

3) Wawancara yang dilakukan peneliti langsung kepada siswa untuk mengetahui pendapat dan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media audio visual film.

2. Tahap pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh meningkat secara optimal. Adapun gambaran pembelajaran pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Siklus ini dilaksanakan dua pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, film yang diputar yaitu “Timun Mas”. Indikator pada penelitian ini adalah menanggapi cerita anak yang bertujuan agar siswa dapat menyebutkan unsur intrinsik serta dapat menceritakan kembali film yang disaksikan. Pada kegiatan inti bermula dari guru yang menginformasikan hal-hal yang dianggap perlu diketahui oleh siswa tentang apa yang akan mereka lakukan. Kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan siswa, lalu film “Timun Mas” yang telah dimodifikasi ditampilkan dihadapan siswa. Seluruh siswa dalam kelompok masing-masing memperhatikan dan mendengarkan film yang ditayangkan tersebut dan siswa mencatat hal-hal


(28)

37

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang dianggap penting. Setelah penayangangan film kemudian dilanjutkan dengan mengisi LKS secara berkelompok.

Setiap siswa secara bergantian menceritakan kembali ringkasan cerita film timun mas dan diakhiri dengan siswa mengerjakan post tes secara individu.

2) Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan.

3) Peneliti bersama dengan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pada pembelajaran siklus I. Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan antara lain: memeriksa hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus I menjadi bahan rekomendasi dan perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran Siklus II.

b. Siklus II

1) Siklus ini dilaksanakan dua pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit, film yang diputar yaitu “Malin Kundang”. Indikator pada penelitian ini adalah menanggapi cerita anak yang bertujuan agar siswa dapat menerima pesan yang disampaikan melalui film yang disaksikan.

Pada kegiatan inti bermula dari guru yang menginformasikan hal-hal yang dianggap perlu diketahui oleh siswa tentang apa yang akan mereka lakukan. Kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan siswa, lalu film “Malin Kundang” yang telah dimodifikasi ditampilkan dihadapan siswa. Seluruh siswa dalam kelompok masing-masing memperhatikan dan mendengarkan film yang ditayangkan tersebut dan siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting. Setelah penayangangan film kemudian dilanjutkan dengan mengisi LKS secara berkelompok.

Semua siswa secara bergantian menceritakan kembali cerita dari film yang telah ditayangkan dan diakhiri dengan siswa mengerjakan post tes secara individu.


(29)

38

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan.

3) Peneliti bersama dengan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pada pembelajaran siklus II. Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan antara lain: memeriksa hasil belajar siswa dan hasil observasi. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus II menjadi bahan rekomendasi dan perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran Siklus III.

c. Siklus III

1) Berdasarkan hasil refleksi siklus II, maka disusun rencana tindakan siklus III. Rencana pembelajaran dibuat dengan menggunakan media yang sama dengan siklus sebelumnya namun filmnya berbeda. film yang diputar yaitu “Sangkuriang”. Indikator pada penelitian ini adalah menyebutkan unsur intrinsik serta menceritakan kembali film yang disaksikan.

Seluruh siswa memperhatikan dan mendengarkan film yang ditayangkan tersebut dan siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Siswa secara bergantian menceritakan kembali cerita dari film yang telah ditayangkan dan diakhiri dengan mengisi evaluasi individu.

2) Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus III. Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan antara lain: memeriksa hasil belajar siswa dan hasil observasi.

3) Refleksi tindakan siklus III data yang diperoleh dari setiap siklus. Kemudian peneliti membuat kesimpulan akhir dari seluruh tindakan yang telah dilakukan, selanjutnya peneliti menyusun rekomendasi dari penelitian tindakan kelas ini.

d. Tahap pengamatan (observing)

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat, dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan ini guru dan observer mengamati proses pembelajaran dan kegiatan siswa. Hasil observasi


(30)

39

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dijadikan bahan kajian untuk melakukan refleksi kemudian dijadikan acuan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.

e. Tahap refleksi (reflecting).

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis dan menginterpretasi semua data atau informasi yang diperoleh dari proses pembelajaran. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Dari hasil data yang telah dianalisis dapat dilihat proses dan hasil penelitian apakah sesuai dengan rencana dan tujuan dari penelitian itu sendiri. Melalui refleksi dapat diketahui proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Hasil analisis data digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki pembelajaran dalam siklus selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP)

RPP digunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual film.

b) Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

c) Lembar Kerja siswa (LKS)

Instrumen pelaksanaan pembelajaran ini berupa lembar kerja siswa (LKS). Lembar kerja siswa (LKS) memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa bersama kelompoknya. Dalam mengisi LKS, siswa dituntut untuk bekerja sama dan saling membantu diantara teman kelompok. Belajar berkelompok bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerja sama dilakukan dan siswa saling membantu dalam memahami materi diantara sesama anggota kelompok.

2. Instrumen Pengumpulan Data a) Pedoman Observasi


(31)

40

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pedoman observasi yang dilakukan peneliti untuk mengamati kegiatan guru dan siswa. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data aktivitas kegiatan guru dan aktivitas kegiatan siswa pada saat pembelajaran.

b) Tes

Tes adalah serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui keterampilan menyimak siswa dalam menyimak sebuah film. Tes tertulis individu bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak siswa dengan menggunakan media audio visual film. Hasil tes juga merupakan bahan refleksi pembelajaran yang dilakukan untuk memperbaiki siklus berikutnya.

c) Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaa-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi. Yang diwawancarai oleh peneliti adalah siswa setelah pembelajaran siklus III berlangsung.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu hasil observasi, wawancara, hasil LKS dan hasil tes siswa yang diberikan. Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data hasil instrumen/ alat pengumpul data yang sudah dirancang sebelumnya. Pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi

3. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas diambil dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa


(32)

41

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat dari RPP dan lembar observasi

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Suyanto 1996 (Suryani, 2011). Pada penelitian tahap pengumpulan data dilakukan pada saat:

1. Observasi awal dan identifikasi awal permasalahan

2. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus I 3. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus II 4. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus III 5. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III 6. Wawancara dengan siswa

7. Menganalisis peningkatan keterampilan proses kemampuan siswa dengan menggunakan media pembelajaran.

1. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan yang penting dalam penelitian, karena berdasarkan analisis data inilah dilakukan refleksi bagi pelaksanaan siklus berikutnya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan sepanjang penelitian. Data yang terkumpul berupa data kualitatif, diperoleh dari lembar observasi kegiatan kerja sama siswa selama pembelajaran dan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa serta angket.

a. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta hasil wawancara. Analisis kualitatif disajikan dalam bentuk uraian singkat, tabel atau grafik. Data berupa informasi berbentuk kalimat tersebut memberikan gambaran tentang aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media audio visual film.


(33)

42

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa atau tes formatif pada setiap siklusnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dalam menyimak dan berbicara siswa dengan menggunakan media audio visual film. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari menghitung nilai kemampuan menyimak siswa dan nilai kemampuan berbicara siswa.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan teori-teori dan norma-norma yang berlaku, hal ini dimaksudkan untuk memberi arti terhadap apa yang telah diperoleh sebagai hasil penelitian. (Tn. 2010)

Berdasarkan analisis data kuantitatif diatas, jika nilai siswa selalu meningkat pada setiap siklusnya maka media audio visual film dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara siswa. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat menjadikan pembaharuan guru dalam menyampaikan pelajaran, sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton.


(34)

86

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti mengemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

A.Simpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan:

1. Perencanaan pembelajaran menyimak dan berbicara cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual film membantu siswa dalam memahami isi cerita. Perencanaan pembelajaran tersebut disusun berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan dilapangan pada setiap pertemuan sebelumnya. Perencanaan siklus I disusun berdasarkan pratindakan, perencanaan pelaksanaan siklus II disusun berdasarkan refleksi siklus I, dan perencanaan pelaksanaan siklus III disusun berdasarkan refleksi siklus II.

2. Pelaksanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual film memiliki fokus yang sama setiap siklusnya yaitu menentukan unsur intrinsik cerita dan menuliskan ringkasan isi cerita, namun film yang disimak berbeda setiap siklus. Sedangkan dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan media audio visual film memiliki fokus yang sama juga yaitu menceritakan isi cerita yang telah disimak namun menggunakan metode yang berbeda dari setiap siklusnya.

3. Hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio visual film dalam pembelajaran menyimak dan berbicara lebih meningkat lagi, hal ini terlihat dari nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I yaitu 60,88, kemudian siklus II menjadi 71,57, dan siklus III menjadi 87,57. Begitu juga dalam keterampilan berbicara siswa Pada siklus I, ada 4 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 11,76%, 2 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 5,88%, dan 28 orang siswa yang kemampuan


(35)

87

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berbicaranya kurang atau 82,35%. Pada siklus ini masih banyak siswa yang kemampuan berbicaranya kurang karena tidak adanya keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas. Pada siklus II, ada 16 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 45%, 16 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 45%, dan 3 orang siswa yang kemampuan berbicaranya kurang atau 8, 57%. Pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan, ada 28 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 84,85%, dan 5 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 15,15%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penulis ingin menyampaikan rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan peneliti selanjutnya.

1. Guru harus menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat. Agar pembelajaran menyimak dan berbicara menjadi menarik dan menyenangkan.

2. Sebaiknya siswa sering dilatih menyimak dan berbicara agar siswa dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicaranya.

3. Penggunaan media audio visual film dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terhadap aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menulis. Penggunaan media audio visual film dalam pembelajaran menyimak dan berbicara dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti sebaiknya merencanakan dan mempersiapkan materi dan bahan ajar agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, terutama dalam pelaksanaan/penggunaan media tersebut dalam pembelajaran.


(36)

88

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan

pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.

Cahyani, I. dan Hodijah. (2007). Kemamampuan Berbahasa di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Kusumah, W. dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Edisi Kedua. Jakarta:Indeks.

Muslich, M. (2012). Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Reserch). Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, N., Hartati, T. dan Cahyani, I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA. Sadiman, A.S. dkk. (2008). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solchan, T.W. dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran, Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi.

Tarigan, H.G. (2008). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(37)

89

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Karya Ilmiah

Amanda, W. (2010). Meningkatkan Kemampuan Menyimak dengan Menggunakan Media Audio Visual Film Cerita. Skripsi FIP UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Maryati. (2012). Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Melalui Media Audio

Visual Pada Pembelajaran Tematik Tema Budi Pekerti Tentang Kedudukan Dan Peran Setiap Anggota Keluarga. Skripsi FIP UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mayangsari, A.S. (2011). Pembelajaran Menyimak Dongeng dengan Menggunakan Media Film Kartun sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak. Skripsi FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Suryani, Y. (2011). Meningkatkan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerita

Rakyat melalui Media Audio Visual dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN Karyaasih. Skripsi FIP UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Sumber Lain

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV

Mitra Karya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fajerin, M.A. (2012). Pengertian Film [Online]. Tersedia: http: // griyadownload .blogspot.com/2012/01/film-sebagai-media pembelajaran.html. [28 April 2013]

Ramadona, L., Hamizi. dan Lazim. Penggunaan Media Audio-Visual untuk

Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan Cerita Anak Siswa Kelas V SD Negeri 021 Senapelan. [Online], 15 halaman.


(38)

90

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tersedia:

http://www.google.com/#hl=en&gs_rn=11&gs_ri=psyab&pq=%22jurnal %20penggunaan%20media%20audio%20visual%20untuk%20meningkatk an%20keterampilan%20emnyimak%22&cp=72&gs_id=4lr&xhr=t&q=%2 2jurnal+penggunaan+media+audio+visual+untuk+meningkatkan+keteram pilan+menyimak%22&es_nrs=true&pf=p&sclient=psyab&oq=%22jurnal+ penggunaan+media+audio+visual+untuk+meningkatkan+keterampilan+m enyimak%22&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.45645796,d.bm k&fp=d305e74069924022&biw=1280&bih=605 [28 April 2013]

Yulianto, J. (2012). Pengertian Film [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid.. [28 April 2013]


(1)

42

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa atau tes formatif pada setiap siklusnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dalam menyimak dan berbicara siswa dengan menggunakan media audio visual film. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari menghitung nilai kemampuan menyimak siswa dan nilai kemampuan berbicara siswa.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan teori-teori dan norma-norma yang berlaku, hal ini dimaksudkan untuk memberi arti terhadap apa yang telah diperoleh sebagai hasil penelitian. (Tn. 2010)

Berdasarkan analisis data kuantitatif diatas, jika nilai siswa selalu meningkat pada setiap siklusnya maka media audio visual film dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara siswa. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat menjadikan pembaharuan guru dalam menyampaikan pelajaran, sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton.


(2)

86

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti mengemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

A.Simpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan:

1. Perencanaan pembelajaran menyimak dan berbicara cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual film membantu siswa dalam memahami isi cerita. Perencanaan pembelajaran tersebut disusun berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan dilapangan pada setiap pertemuan sebelumnya. Perencanaan siklus I disusun berdasarkan pratindakan, perencanaan pelaksanaan siklus II disusun berdasarkan refleksi siklus I, dan perencanaan pelaksanaan siklus III disusun berdasarkan refleksi siklus II.

2. Pelaksanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual film memiliki fokus yang sama setiap siklusnya yaitu menentukan unsur intrinsik cerita dan menuliskan ringkasan isi cerita, namun film yang disimak berbeda setiap siklus. Sedangkan dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan media audio visual film memiliki fokus yang sama juga yaitu menceritakan isi cerita yang telah disimak namun menggunakan metode yang berbeda dari setiap siklusnya.

3. Hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio visual film dalam pembelajaran menyimak dan berbicara lebih meningkat lagi, hal ini terlihat dari nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I yaitu 60,88, kemudian siklus II menjadi 71,57, dan siklus III menjadi 87,57. Begitu juga dalam keterampilan berbicara siswa Pada siklus I, ada 4 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 11,76%, 2 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 5,88%, dan 28 orang siswa yang kemampuan


(3)

87

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berbicaranya kurang atau 82,35%. Pada siklus ini masih banyak siswa yang kemampuan berbicaranya kurang karena tidak adanya keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas. Pada siklus II, ada 16 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 45%, 16 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 45%, dan 3 orang siswa yang kemampuan berbicaranya kurang atau 8, 57%. Pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan, ada 28 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara baik atau 84,85%, dan 5 orang siswa yang memiliki kemampuan berbicara cukup atau 15,15%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penulis ingin menyampaikan rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan peneliti selanjutnya.

1. Guru harus menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat. Agar pembelajaran menyimak dan berbicara menjadi menarik dan menyenangkan.

2. Sebaiknya siswa sering dilatih menyimak dan berbicara agar siswa dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicaranya.

3. Penggunaan media audio visual film dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terhadap aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menulis. Penggunaan media audio visual film dalam pembelajaran menyimak dan berbicara dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti sebaiknya merencanakan dan mempersiapkan materi dan bahan ajar agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, terutama dalam pelaksanaan/penggunaan media tersebut dalam pembelajaran.


(4)

88

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan

pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.

Cahyani, I. dan Hodijah. (2007). Kemamampuan Berbahasa di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Kusumah, W. dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Edisi Kedua. Jakarta:Indeks.

Muslich, M. (2012). Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Reserch). Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, N., Hartati, T. dan Cahyani, I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA. Sadiman, A.S. dkk. (2008). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solchan, T.W. dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran, Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan

Kurikulum dan Teknologi.

Tarigan, H.G. (2008). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(5)

89

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Karya Ilmiah

Amanda, W. (2010). Meningkatkan Kemampuan Menyimak dengan Menggunakan Media Audio Visual Film Cerita. Skripsi FIP UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Maryati. (2012). Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Melalui Media Audio

Visual Pada Pembelajaran Tematik Tema Budi Pekerti Tentang Kedudukan Dan Peran Setiap Anggota Keluarga. Skripsi FIP UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mayangsari, A.S. (2011). Pembelajaran Menyimak Dongeng dengan Menggunakan Media Film Kartun sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak. Skripsi FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Suryani, Y. (2011). Meningkatkan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerita

Rakyat melalui Media Audio Visual dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN Karyaasih. Skripsi FIP UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Sumber Lain

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV

Mitra Karya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fajerin, M.A. (2012). Pengertian Film [Online]. Tersedia: http: // griyadownload .blogspot.com/2012/01/film-sebagai-media pembelajaran.html. [28 April 2013]

Ramadona, L., Hamizi. dan Lazim. Penggunaan Media Audio-Visual untuk

Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan Cerita Anak Siswa Kelas V SD Negeri 021 Senapelan. [Online], 15 halaman.


(6)

90

Ade Liana, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Film Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tersedia:

http://www.google.com/#hl=en&gs_rn=11&gs_ri=psyab&pq=%22jurnal %20penggunaan%20media%20audio%20visual%20untuk%20meningkatk an%20keterampilan%20emnyimak%22&cp=72&gs_id=4lr&xhr=t&q=%2 2jurnal+penggunaan+media+audio+visual+untuk+meningkatkan+keteram pilan+menyimak%22&es_nrs=true&pf=p&sclient=psyab&oq=%22jurnal+ penggunaan+media+audio+visual+untuk+meningkatkan+keterampilan+m enyimak%22&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.45645796,d.bm k&fp=d305e74069924022&biw=1280&bih=605 [28 April 2013]

Yulianto, J. (2012). Pengertian Film [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference

not valid.. [28 April 2013]