HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Gonilan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN
KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS DI DESA GONILAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh :
ANNAS SIGIT RAHARJO
J. 210.090.020

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN
KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS DI DESA GONILAN

Annas Sigit Raharjo*, Agus Sudaryanto**, Wiwik Setiyawati***

ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik
progresif. Beberapa faktor memegang peranan penting dalam perkembangan
kasus diabetes melitus, kemajuan di bidang teknologi menyebabkan perubahan
pada gaya hidup seperti aktivitas manusia menjadi kurang bergerak dan perubahan
perilaku dan pola makan. Pada tahun 2013 masyarakat di Kabupaten Sukoharjo
banyak menderita diabetes melitus. Dalam satu tahun terakhir ini penderita
diabetes melitus di Daerah Sukorhajo berkisar sekitar 5.138 orang yang terbagi
didalam beberapa wilayah. Wilayah Kartasura adalah salah satu wilayah yang
banyak terjadi kasus diabetes melitus di daerah Sukoharjo. Di wilayah tersebut
pada bulan September – November 2013 terdapat 615 kasus diabetes melitus. Di
wilayah Kartasura yang paling banyak penderita diabetes melitus adalah Desa
Gonilan. Di Desa Gonilan terdapat sekitar 45 orang yang menderita diabetes
melitus pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes
melitus pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan Kartasura Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain
penelitian korelasi analitik dengan pendekatan penelitan cross sectional.

Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yang berjumlah 45
orang. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis Chi-Square (X2)
dengan Uji Fisher’s sebagai alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik, dan
sikap yang positif serta mempunyai kepatuhan tergolong patuh. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dengan kepatuhan diet (p =0.001), dan terdapat hubungan yang signifikan antara
sikap dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan (p =
0,001).
Kata kunci: Tingkat pengetahuan, sikap, kepatuhan diet.

RELATIONSHIP WITH THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND
ATTITUDES OF DIETARY COMPLIANCE DIABETES MELLITUS IN
PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS IN THE VILLAGE GONILAN
Annas Sigit Raharjo *, Agus Sudaryanto**, Wiwik Setiyawati***

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that took place
progressively. Several factors play an important role in the development of
diabetes mellitus cases, advances in technology led to changes in lifestyle such as

human activities become less mobile and changes in behavior and diet. In 2013
the community in Sukoharjo many suffer from diabetes mellitus. In the last year
of diabetes mellitus in the Region Sukorhajo revolve around 5138 people, divided
in several regions. Kartasura region is one area that many cases of diabetes
mellitus in the Sukoharjo. In the region in the month of September to November
2013 there were 615 cases of diabetes mellitus. In most regions Kartasura diabetes
mellitus is Gonilan village. In the village there Gonilan about 45 people who
suffer from diabetes mellitus in 2013. The purpose of this study was to determine
the relationship between the level of knowledge and attitudes with dietary
compliance diabetes mellitus in patients with diabetes mellitus in the village
Gonilan Kartasura Sukoharjo. This research is quantitative research design
correlation analytic cross sectional research. Sampling by using total sampling
totaling 45 people. Data analysis techniques used by the analysis of Chi-Square
(X2) with Fisher’s test as an alternative. The results showed that the majority most
respondents have a good level of knowledge, and a positive attitude and have a
relatively docile obedience. The conclusion from this study is that there is a
significant relationship between the level of knowledge with dietary adherence (p
= 0.001), and there is a significant correlation between attitude with dietary
adherence in patients with diabetes mellitus in the Gonilan village (p = 0.001).
Keywords: Level of knowledge, attitudes, dietary compliance.


LATAR BELAKANG
Diabetes
melitus
(DM)
merupakan penyakit metabolik yang
berlangsung
kronik
progresif.
Bahaya diabetes melitus sangat besar
dan dapat memungkinkan menjadi
gagal ginjal, buta, dan banyak
komplikasi lainnya yang dapat
menyebabkan kematian. Kemajuan
di bidang teknologi menyebabkan
perubahan pada gaya hidup seperti
tersedianya berbagai produk yang
memberi
kemudahan
sehingga

manusia jadi jarang bergerak,
perubahan pola makan yang serba
instan
juga
menyebabkan
peningkatan terjadinya diabetes
melitus (Darmono, 2007).
Pengetahuan
merupakan
faktor yang sangat penting dalam
tindakan penderita diabetes melitus,
perilaku
yang
didasari
oleh
pengetahuan akan lebih mudah
dilaksanakan dari padayang tidak
didasari oleh pengetahuan. Salah satu
cara untuk mengatasi akibat dari
diabetes melitus adalah dengan

penerapan diet diabetes melitus,
namun banyak penderita diabetes
yang tidak patuh pada dalam
pelaksanaan diet. Pengetahuan erat
hubungannya
dengan
perilaku,
karena dengan pengetahuan pasien
memiliki alasan atau landasan untk
mengambil suatu keputusan atau
pilihan (Waspadji, 2007)
Berdasarkan laporan Rumah
Sakit dan Puskesmas, prevelensi
diabetes melitus tergantung insulin di
provinsi Jawa Tengah pada tahun
2008 sebesar 0,16% mengalami
peningkatan dibandingkan pada
tahun
2007
sebesar

0,09%.
Sedangkan prevelensi kasus diabetes

melitus tidak tergantung insulin
mengalami peningkatan dari 0,83%
pada 2006, menjadi 0,96% pada
2007, dan 1,25% pada 2008 (Dinkes
Provinsi Jawa Tengah, 2008).
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Sukoharjo angka diabetes
melitus di Kabupaten Sukoharjo
berjumlah 5.138 kasus pada tahun
2013, sedangkan jumlah kasus di
Puskesmas Kartasura pada tahun
2013 berjumlah 444 kasus (Dinkes
Sukoharjo, 2013). Kartasura terbagi
atas 12 Desa wilayah kerja dengan
angka diabetes melitus tahun 2014
yang cukup tinggi khususnya di Desa
Gonilan. Berdasarkan data yang ada

di Puskesmas Kartasura terdapat 615
kasus selama 3 bulan terakhir yaitu
September – November 2014,
sedangkan di Desa Gonilan terdapat
95 kasus (Puskesmas Gonilan, 2014).
Hasil wawancara yang telah
dilakukan kepada beberapa penderita
diabates melitus didapatkan bahwa
rata – rata penderita diabetes melitus
kurang mengetahui tentang diet
diabetes melitus. Tujuan dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
hubungan
tingkat
pengetahuan dan sikap dengan
kepatuhan diet diabetes melitus di

Desa Gonilan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penenlitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang
menggunakan desain penelitian
korelasi analitik dengan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan
total sampling, dari data kunjungan
Puskesmas Kartasura 3 bulan

terakhir September – November dan
melakukan
pemeriksaan
di
Puskesmas Kartasura didapat 95 data
kunjungan pasien dan didapatkan 45
penderita diabetes melitus.
HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden
Tabel1.1 Pengelompokan Responden
Berdasarkan Karakteristik Demografi
Variabel
f
%
Umur :
40 – 50 tahun
21
46,7
51 – 60 tahun
16
35,6
61 – 70 tahun
8
17,8
Jenis Kelamin :
Laki-laki
16
35,6

Perempuan
29
64,4
Pendidikan Akhir :
Diploma
4
8,9
SD
6
13,3
SLTP
18
40,0
SLTA
17
37,8
Pekerjaan :
IRT
20
44,4
Buruh
9
20,0
Swasta
13
28,9
Wirausaha
2
4,4
PNS
1
2,2
Sumber: Data primer yang diolah,
2015.
Berdasarkan distribusi umur
diketahui bahwa paling banyak
penderita diabetes melitus berumur
40 – 50 tahun sebanyak 21 orang
(46,7%) dan yang paling sedikit usia
61 – 70 tahun sebanyak 8 orang
(17,8%).
Berdasarkan jenis kelamin
dapat diketahui bahwa sebagian
besar penderita diabetus melitus
berjenis
kelamin
perempuan
sebanyak 29 orang (64,4%).

Berdasarkan pendidikan akhir
diketahui bahwa sebagian besar
penderita
diabetes
melitus
berpendidikan SMP sebanyak 18
orang (40,0%) dan yang paling
sedikit adalah Diploma 4 orang
(8,9%).
Berdasarkan
pekerjaan
diketahui bahwa sebagian besar
penderita diabetes melitus adalah ibu
rumah tangga sebanyak 20 oang
(44,4%).
Pengetahuan Penderita Diabetes
Melitus
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi
tentang Pengetahuan pada Penderita
Diabetes Melitus
Pengetahuan
f
Persentase (%)
Kurang
9
20,0
Cukup
17
37,8
Baik
19
42,2
Jumlah
45
100,0
Sumber: Data primer yang diolah,
2015.
Berdasarkan distribusi data
tentang tingkat pengetahuan pada
penderita diabetes melitus diketahui
bahwa sebagian besar pengetahuan
penderita diabetes melitus baik
sebanyak 19 orang (42,2%) dan
kurang sebanyak 9 orang (20,0%).
Sikap Penderita Diabetes Melitus
Tabel
1.3 Distribusi Frekuensi
tentang Sikap pada Penderita
Diabetes Melitus
Sikap
f
%
Positif
Negatif

26
19

57,8
42,2

Jumlah
45
100,0
Sumber: Data primer yang diolah,
2015.

Berdasarkan distribusi data
tentang sikap diketahui bahwa
sebagian besar sikap penderita
diabetes melitus baik sebanyak 26
orang (57,8%).

artinya bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan diet
pada penderita diabetes melitus di
Desa Gonilan

Kepatuhan
Diet
Penderita
Diabetes Melitus
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi
tentang Kepatuhan Diet Penderita
Diabetes Melitus
Kepatuhan Diit
f
%

Hubungan antara Sikap dengan
Kepatuhan Diet Diabetes Melitus
Tabel 1.6 Crosstabs sikap dengan
kepatuhan diet Diabetes Melitus

Tidak Patuh
Cukup Patuh
Patuh

6
17
22

13,3
37,8
48,9

Jumlah
45
100,0
Sumber: Data primer yang diolah,
2015.
Berdasarkan distribusi data
tentang
kepatuhan
diet
pada
penderita diabetes melitus sebagian
besar patuh terhadap diet yaitu
sebanyak 22 orang (48,9%).
Hubungan
antara
Tingkat
Pengetahuan dengan Kepatuhan
Diet
Tabel
1.5
Crosstabs
tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan diet
diabetes melitus
Kepatuhan Diet
Jumlah

Tingkat
Pengetah
uan

f
15

%
33,3

Tdk
patuh+
Cukup
patuh
f
%
4
8,9

Kurang
+Cukup

7

42,2

19

42,2

26

100

Jumlah

22

48,9

23

51,1

45

100

Baik

Patuh


19

%
100

Sumber: Data primer yang diolah,
2015.
diperoleh nilai -value =
0,001 pada tingkat signifikansi 0,05,

Kepatuhan Diet
Jumlah

Sikap
Patuh

Positif

f
20

%
44,4

Tdk
patuh+
Cukup
patuh
f
%
6
13,3

Negatif

2

4,4

17

37,8

19

100

Jumlah

22

48,9

23

51,1

45

100


26

%
100

Sumber: Data primer yang diolah,
2015.
diperoleh nilai -value =
0,001 pada tingkat signifikansi 0,05,
artinya bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan diet
pada penderita diabetes melitus di
Desa Gonilan
PEMBAHASAN
Tingkat Pengetahuan Diet pada
Penderita Diabetes Melitus
Berdasarkan distribusi data
tentang tingkat pengetahuan pada
penderita diabetes melitus diketahui
bahwa
tingkat
pengetahuan
responden tergolong baik 19 orang
(42,2%). Hal ini disebabkan karena
responden
umumnya
telah
mempunyai pendidikan yang baik,
sehingga responden mampu untuk
menangkap informasitentang faktor
yang mempengaruhi diabetes melitus
yang terdapat di media cetak seperti
koran, majalah, leafleat dan brosur.

Sehingga
responden
dapat
mengetahui pola makan untuk
mengontrol kadar gula darah.
Hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian Senuk (2013), yang
menyimpulkan
bahwa
tingkat
pengetahuan penderita diabetes di
Poliklinik RSUD Kota Tidore
Kepulauan Provinsi Maluku Utara
yang dikategorikan baik.
Namun demikian masih ada
responden yang berpengetahuan
kurang yang ditunjukkan dengan
belum mengerti tentang faktor yang
mempengaruhi diabetes melitus.
Responden menganggap bahwa
kadar gula yang tinggi merupakan
kelebihan gula dalam tubuh yang
disebabkan
terlalu
sering
mengkonsumsi gula. Pengetahuan
responden yang kurang dikarenakan
pendidikan dan susahnya mengakses
informasi menyebabkan responden
tidak paham tentang faktor yang
mempengaruhi diabetes melitus.
Hasil penelitian ini didukung
oleh
Purwanto
(2011)
yang
menyimpulkan bahwa pengetahuan
pasien diabetes melitus tentang diet
diabetes melitus di Ruang Interna
RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep
sebagian besar dalam kategori
kurang (55,0%) khususnya tentang
pelaksanaan diet diabetes melitus.
Sikap
terhadap
Diet
pada
Penderita Diabetes Melitus
Berdasarkan distribusi data
tentang sikap pada penderita diabetes
melitus diketahui bahwa sebagian
besar reponden mempunyai sikap
yang positif 26 orang (57,8%).
Bahwa sikap penderita diabetes
melitus sangat dipengaruhi oleh
pengetahuan,
dalam
hal
ini
pengetahuan
penderita
tentang

penyakit diabetes melitus. Dalam hal
ini pengetahuan penderita tentang
penyakit diabetes melitus sangatlah
penting, karena pengetahuan ini akan
membawa penderita diabetes melitus
untuk menentukan sikap terhadap
penyakit yang diderita.
Hasil penelitian ini didukung
dengan penelitian yang dilakukan
Phitri & Widiyaningsih (2013)
tentang sikap penderita diabetes
melitus terhadap diet di RSUD AM
Parikesit Kalimantan Timur yang
menyimpulkan bahwa sebagian besar
responden bersikap baik terhadap
diet diabetes melitus.
Namun demikian dari seluruh
responden yang diteliti masih adanya
sikap yang negatif terhadap penyakit
DM. Sikap responden yang negatif
ditunjukkan dengan penderita tidak
menjalankan gaya hidup yang sehat,
menjalankan diet diabetes melitus
yang tidak benar dan olah raga yang
tidak teratur.
Kepatuhan Diet pada Penderita
Diabetes Melitus
Berdasarkan distribusi data
tentang kepatuhan pada penderita
diabetes melitus diketahui bahwa
sebagian besar tingkat kepatuhan
responden tergolong patuh 22 orang
(48,9%). Wujud kepatuhan yang
tergolong
patuh
seperti
mau
memeriksakan atau mengontrolkan
kadar gula darah ke pusat kesehtan
terdekat, dan responden juga mau
mematuhi apa yang diperintahkan
oleh petugas kesehatan mengenai
diet
diabetes
melitus
seperti
menerapkan pola makan seimbang
untuk menyesuaikan kebutuhan
glukosa sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
Hasil penelitian ini didukung
dengan penelitian yang dilakukan

Susanti (2013), yang meneliti tentang
Dukungan keluarga meningkatkan
kepatuhan diet pasien diabetes
melitus di ruang rawat inap RS.
Baptis Kediri yang menyimpulkan
bahwa 80% responden patuh dalam
melaksanakan diet.
Hubungan
antara
Tingkat
Pengetahuan dengan Kepatuhan
Diet pada Penderita Diabetes
Melitus
Berdasarkan hasil pengujian
diketahui bahwa pengetahuan baik
dengan kepatuhan patuh ada 15
orang (33,3%) dan tidak patuh dan
cukup patuh sebanyak 4 orang
(8,9%). Tingkat pengetahuan kurang
dan cukup dengan kepatuhan patuh
ada 7 orang (15,6%) dan tidak patuh
dan cukup patuh sebanyak 19 orang
(42,2%).
Hasil
pengujian
yang
dilakukan terdapat hubungan yang
signifikan anatar tingkat pengetahuan
dengan
kepatuhan
diet
pada
penderita diabetes melitus di Desa
Gonilan.
Hal ini sejalan dengan faktor
– faktor yang mempengaruhi
kepatuhan, salah satunya adalah
pengetahuan, pengetahuan itu sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pendidikan, paparan media
massa, ekonomi, hubungan sosial
serta pengalaman.
Hasil penelitian ini senada
dengan penelitian yang dilakukan
oleh
Triana,
(2015)
yang
menyimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara tingkat
pengetahuan pasien tentang penyakit
dan
diet
dengan
kepatuhan
menjalankan diet diabetes melitus di
Poliklinik Penyakit Dalam UPT RSU
Petala Bumi Pekanbaru.

Hubungan antara Sikap dengan
Kepatuhan Diet pada Penderita
Diabetes Melitus
Berdasarkan hasil pengujian
diketahui bahwa sikap positif dengan
kepatuhan patuh ada 20 orang
(44,4%), tidak patuh dan cukup
patuh sebanyak 6 orang (13,3%).
Sikap negatif dengan kepatuhan diet
patuh ada 2 orang (4,4%) dan tidak
patuh dan cukup patuh sebanyak 17
orang (37,8%).
Hasil
pengujian
yang
dilakukan terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan
kepatuhan die pada penderita
diabetes melitus di Desa Gonilan.
Hal ini sejalan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan salah
satunya adalah sikap, sikap itu
sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya pengalaman, orang
lain, kebudayaan, media massa,
pendidikan dan faktor emosional.
Penelitian ini menerangkan
bahwa penderita yang bersikap
positif beranggapan bahwa diet
diabetes melitus sangat penting bagi
kesehatannya, serta mereka tekut bila
tidak melaksanakan diet dengan
benar akan memperburuk kondisi
penyakitnya. Faktor lain yang
mendikung sikap positif adalah
pendidikan,
semakin
tinggi
pendidikan responden maka akan
semakin mudah menerima informasi
yang
akan
meningkatkan
pengetahuan
penderita diabetes
melitus dan akan bersikap positif
terhadap
penyakitnya
seperti
melaksanakan diet dengan benar.
Hal ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Setyani, (2013) yang menyimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan

antara sikap dengan
kepatuhan
dalam menjalankan diet diabetes
melitus di BRSD RSU RAA
Soewondo Kabupaten Pati.
KESIMPULAN
1. Sebagian besar penderita diabetes
melitus
di
Desa
Gonilan
mempunyai tingkat pengetahuan
baik terhadap diet diabetes
melitus (42,2%).
2. Sebagian besar penderita diabetes
melitus
di
Desa
Gonilan
mempunyai
sikap
positif
terhadap diet dibetes melitus
(57,8%).
3. Sebagian besar penderita diabetes
melitus
di
Desa
Gonilan
mempunyai kepatuhan tergolong
patuh terhadap pelaksanaan diet
diabetes melitus (48,9%).
4. Terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan
diet pada penderita diabetes
melitus di Desa Gonilan.
5. Terdapat
hubungan
yang
signifikan antara sikap dengan
kepatuhan diet pada penderita
diabetes melitus di Desa Gonilan.
SARAN
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan
peningkatan terhadap kualitas
asuhan keperawatan khususnya
pada penderita diabetes mellitus
mengenai
hubungan
tingkat
pengetahuan dan sikap dengan
kepatuhan diet diabetes melitus.
2. Bagi Keluarga Lanjut Usia
Bagi penderita diabetes melitus
diharapakan Diharapkan penderita
diabetes melitus akan lebih pahan
tentang diet diabetes dan dapat
dijalankan setiap hari dengan baik

dan benar, sehingga kadar gula
darah tetap dalam kisaran normal.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian dapat digunakan
masyarakat untuk mendukung
usaha peningkatan kesehatan
khususnya pengetahuan dan sikap
penderita diabetes melitus dalam
penanganan diabetes melitus
dengan melakukan diet diabetes
melitus secara baik dan benar.
4. Bagi Peneliti berikutnya
Bagi peneliti lain menggunakan
variabel lain yang belum diteliti,
seperti jenis kelamin, usia,
pekerjaan, pengalaman, sosial,
fasilitas kesehatan dengan sampel
yang lebih banyak atau dengan
metode penelitian yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2007. Naskah Lengkap :
Diabetes Melitus Ditinjau
dari Berbagai Aspek Penyakit
Dalam. Semarang : CV.
Agung Semarang
Dinas

Kesehatan
Kabupaten
Sukoharjo.
(2013).
Profil
Kesehatan
Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2013. Dinkes
Kabupaten Sukoharjo.

Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
2008.
Profil
Kesehatan Jawa Tengah :
Semarang

Phitri, Herlena E dan Widiyaningsih.
2013. Hubungan Antara
Pengetahuan Dan
Sikap
Penderita Diabetes Mellitus
Dengan Kepatuhan Diet
Diabetes Mellitus di RSUD

AM. Parikesit Kalimantan
Timur. Jurnal Keperawatan
Medikal Bedah. Volume 1,
No. 1, Mei 2013; 58 – 74
Purwanto, NH. 2011. Hubungan
Pengetahuan Tentang Diet
Diabetes Melitus Dengan
Kepatuhan Pelaksanaan Diet
Pada Penderita Diabetes
Melitus di Ruang Intrna
RSUD dr. H Moh Anwar
Sumenep.
Jurnal
Keperawatan. Vol. 1. No. 1.
Januari 2011 – Desember
2011.
Setyani. 2012. Hubungan Antara
Pengetahuan
dan
Sikap
Tentang Diabetes Melitus
dengan Kepatuhan Dalam
Melaksanakan Diet Pada
Pasien Diabetes Melitus di
BRSD RSU RAA Soewondo
Kabupaten Pati Tahun 2013).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vol.1
No.1 2012
Senuk, A.,Supit, W., & Onibala, F.
2013. Hubungan Pengetahuan
dan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Menjalani
Diet Diabetes Melitus di
Poliklinik RSUD Kota Tidore
Kepulauan ProvinsiMaluku
Utara. Ejournal Keperawatan
(e-kep) Volume 1. No. 1.
Agustus 2013.

Susanti, Lina S., & Sulistyarini, T.
2013. Dukungan Keluarga
Meningkatkan
Kepatuhan
Diet Pasien Diabetes Melitus
di Ruang Rawat Inap RS.
Baptis
Kediri.
Jurnal
STIKES. Volume 6, No. 1,
Juli 2013.
Triana, R. Karim, D. Jumaini. 2015.
Hubungan
Tingkat
Pengetahuan Pasien Diabetes
Mellitus Tentang Penyakit
Dan Diet Dengan Kepatuhan
Dalam Menjalankan Diet
Diabetes Mellitus. Jurnal
Online
Mahasiswa
Universitas Riau Vol.2, No.1
(2015).
Waspadji, S. 2007. Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu.
Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

*Annas Sigit Raharjo: Mahasiswa
S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A
Yani Tromol Post 1 Kartasura.
**Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns.,
M.Kes: Dosen Keperawatan FIK
UMS. Jln A Yani Tromol Post 1
Kartasura.
***Wiwik Setiyawati, S.Kep., NS:
Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln
A Yani Tromol Post 1 Kartasura.