Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU BERDASARKAN
MOTIVASI, KETERLIBATAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DI
KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
YULIA WULANDARU
NIM : 0814141091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

‘ Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri,
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu
(Amsal 3: 5,6)


Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya
datang pengetahuan dan kepandaian
(Amsal 2:6)

Karyaku yang masih belum sempurna ini
Aku persembahkan untuk :
Ayah dan ibu
Kakak dan adikku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
Yulia Wulandaru. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together Ditinjau Berdasarkan Motivasi, Keterlibatan dan
Hasil Belajar Siswa. Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan
pembelajaran matematika di sekolah Menengah Pertama menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang ditinjau dari
motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan pada tanggal 18 September sampai 20 Oktober
2012 dengan subyek penelitian siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama
Pangudi Luhur Gantiwarno, Klaten. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data proses keterlaksanaan pembelajarn, data tentang motivasi siswa, data
keterlibatan siswa, kuis, dan hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh dengan
cara observasi, RPP keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan awal dan tes
hasil belajar, angket motivasi, lembar keterlibatan siswa dan wawancara. Data
keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan menghitung jumlah item yang
terlaksana kemudian dijumlah sebanyak pertemuan yang dilaksanakan, data

keterlibatan siswa dianalisis dengan menghitung jumlah keterlibatan siswa dalam
bekerja kelompok. Selanjutnya ditentukan kriteria jenis keterlibatannya
berdasarkan skala Likert. Data motivasi siswa menggunakan angket motivasi yang
dianalisis dengan menghitung skor total dalam angket, selanjutnya ditentukan
kriteria jenis motivasinya berdasarkan skala Likert, selain itu data motivasi siswa
diperoleh juga dari wawancara dengan siswa. Data hasil belajar diperoleh dari
nilai tes hasil belajar yang dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan awal.
Data kuis diperoleh dari hasil kuis para siswa pada pertemuan kedua dan ketiga
dan digunakan pula untuk penghargaan kelompok.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Persentase keterlaksanaan
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sebesar 96,42 % atau
lebih dari 80% , sehingga penerapan pembelajaran tipe Numbered Heads Together
dapat terlaksana dengan sangat baik. (2) Model Pembelajaran tipe Numbered
Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata tes
kemampuan awal 54,33 menjadi 63,33 pada tes hasil belajar siswa. (3) tingkat
keterlibatan siswa pada pembelajaran tipe Numbered Heads Together dengan
hasil persentase 52,38% tergolong tinggi bila dibandingkan persentase siswa
keterlibatannya rendah dan sedang. (4) Motivasi belajar siswa pada pembelajaran
matematika cukupdengan persentase 42,86% sedang. 14,28% tinggi dan 42,86%
rendah.

Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together, Motivasi,
Keterlibatan dan Hasil Belajar Siswa

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Yulia Wulandaru. 2012. The Implementation of Cooperative Learning Model
Type Numbered Heads Together Reviewed Based on Motivation,
Involvement and the Students’ Learning Results. Mathematics Education
and Science Study Program, Faculty of Teachers and Training Education,
Sanata Dharma University, Yogyakarta
The aim of this research was to find out the process of learning
mathematics in junior high school using cooperative learning model type
Numbered Heads Together which was reviewed from motivation, involvement,
and the students’ learning results.
The research was held on September 18 to October 20, 2012. The
participants were the seventh graders of VII A class in SMP Pangudi Luhur
Gantiwarno, Klaten. The data used in the research were the process of learning

implementation, the students’ motivation, the students’ involvement, the quizzes,
and the students’ learning results. They were obtained by observation, lesson
plans, pre-test and post-test, questionnaires on motivation, sheets of the students’
involvement, and interviews. The data of the learning implementation was
analyzed by calculating the number of the items which was carried out. After that,
it was added by the number of the meetings which was carried out. The data on
the students’ involvement was analyzed by calculating the number of the students’
involvement in the group working. Furthermore, the researcher determined the
criteria of the students’ involvement based on Likert scale. The data on the
students’ motivation using motivation questionnaires was analyzed by calculating
the total scores in the questionnaires, then the researcher determined the
motivation criteria based on Likert scale. Moreover, the data on the students’
motivation was obtained by interviews with the students. The data on the
students’ learning results was gained from the learning result grades which were
compared with the average of the pre-test. The data on the quizzes was obtained
from the students’ quiz results on the second and third meeting. It was also used
for the group awards.
The research results were shown that (1) the percentage of the
implementation of the cooperative learning type Numbered Heads Together was
95% or more than 80%, thus the implementation of the learning type, namely

Numbered Heads Together, could be carried out well, (2) the learning model type,
Numbered Heads Together, could increase the students’ learning results from the
average of pre-test 54.33 becoming 63.33 or in other words, it increased 42.86%
in the students’ learning results, (3) the percentage of the students’ involvement in
the learning type, Numbered Heads Together, was 52.38% which was relatively
high when it was compared to the percentage of low and medium in the students’
involvement, and (4) the students’ motivation in learning mathematics was simply
by the percentage of 42.86% (medium), 14.28 (high), and 42.86% (low).
Keywords: Cooperative Learning Type Numbered Heads Together,
Motivation, Involvement, the Students’ Learning Results
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Ditinjau Berdasarkan Motivasi, Keterlibatan dan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII
A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno ”.

Selama penulisan skripsi ini ada berbagai kesenangan, kesusahan, dan
tantangan yang penulis hadapi. Namun karena kuasa dan campur tangan Allah
sendiri yang senantiasa menaungi penulis dan keterlibatan pihak-pihak yang
membantu semua hal itu dapat teratasi.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika.
2. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan dengan penuh sabar membimbing
penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat JPMIPA, atas segala
pelayanan yang diberikan.
4. Bapak L. Sri Widodo, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Pangudi
Luhur Gantiwarno yang telah memberikan ijin penelitian.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Batasan Istilah ....................................................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 11
A. Kajian Pustaka..................................................................................................... 11
1. Hasil Belajar Matematika ............................................................................... 11
2. Motivasi Belajar Siswa ................................................................................... 17
3. Keterlibatan .................................................................................................... 22
4. Pembelajaran Kooperatif ................................................................................ 24

5. Metode Numbered Heads Together................................................................ 35
B. Membuat Model Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu
Variabel ............................................................................................................... 37
1. Persamaan Linear Satu Variabel..................................................................... 37
2. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel............................................................. 38
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 42
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 42
B. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 43
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 43
D. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................................. 44
E. Variabel Penelitian .............................................................................................. 44

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 45
G. Penyusunan Instrumen Penelitian ....................................................................... 47
H. Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 52
I. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 55

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 62
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 62
B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 74
C. Analisis Data dan Pembahasan .......................................................................... 82
D. Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................................. 111
E. Kelemahan Penelitian........................................................................................ 113

BAB V. PENUTUP ...................................................................................................... 115
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 115
B. Saran.................................................................................................................. 116
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 118

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif....................................

30

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal .....................................................

9

Tabel 3.2. Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa ........................................

50

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..................................................

51

Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ..............................................................

51

Tabel 3.5. Koefisien Korelasi...........................................................................

53

Tabel 3.6. Koefisien Reliabilitas ......................................................................

54

Tabel 3.7. Kriteria Skor Peningkatan ...............................................................

56

Tabel 3.8. Kriteria Penghargaan Kelompok.....................................................

56

Tabel 3.9 Rata-rata Nilai Tes hasil Belajar ......................................................

59

Tabel 3.10. Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar ...............................................

59

Tabel 4.1. Pembagian Kelompok Siswa ..........................................................

66

Tabel 4.2. Penghargaan Kelompok ..................................................................

73

Tabel 4.3. Data Keterlaksanaan RPP ...............................................................

75

Tabel 4.4. Pengamatan Keterlibatan Siswa Setiap Kelompok .........................

76

Tabel 4.5. Perhitungan Jenis Keterlibatan per-item Keterlibatan ....................

77

Tabel 4.6. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa .............................................

78

Tabel 4.7. Hasil Tes Kemampuan Awal ..........................................................

79

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8. Hasil Kuis Siswa .............................................................................

80

Tabel 4.9. Perhitungan Penghargaan Kelompok ..............................................

81

Tabel 4.10. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar .................................................

82

Tabel 4.11. Kriteria Angket Motivasi Siswa....................................................

90

Tabel 4.12. Kriteria Hasil Belajar Siswa..........................................................

92

Tabel 4.13. Kriteria Hasil Belajar Siswa dan Jumlah Siswa ............................

93

Tabel 4.14. Perbandingan Rata-rata TKA dan THB ........................................

94

Tabel 4.15. Penghargaan Kelompok ................................................................

94

Tabel 4.16. Ketuntasan Belajar Siswa..............................................................

96

Tabel 4.17. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa ............................................

96

Tabel 4.18. Korelasi Antara Keterlibatan dan Hasil Belajar ............................

97

Tabel 4.19. Korelasi Antara Motivasi dan Hasil Belajar .................................

99

Tabel 4.20. Korelasi Antara Motivasi dan Keterlibatan ..................................

100

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Diagram 4.1. Histogram Keterlibatan Siswa....................................................

88

Diagram 4.2. Histogram Motivasi Siswa .........................................................

91

Diagram 4.3. Histogram Hasil Belajar Siswa ..................................................

94

xv i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Halaman

Lampiran A.1

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ................................

1

Lampiran A.2

Lembar Kerja Siswa ............................................................

22

Lampiran A.3

Lembar Pengamatan Keterlibatan........................................

30

Lampiran A.4

Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP...........................

32

Lampiran A.5

Angket Motivasi Siswa ........................................................

40

Lampiran B.1

Soal Tes Kemampuan Awal ................................................

43

Lampiran B.2

Soal Kuis ..............................................................................

44

Lampiran B.3

Soal Tes Hasil Belajar .........................................................

46

Lampiran B.4

Kunci Semua Soal................................................................

47

Lampiran C.1

Tabel Perhitungan Validitas Angket Motivasi ....................

53

Lampiran C.2

Validitas Butir Soal Angket .................................................

59

Lampiran C.3

Reliabilitas Soal Angket ......................................................

68

Lampiran C.4

Tabel Perhitungan Validitas Tes Kemampuan Awal...........

77

Lampiran C.5

Validitas Butir Soal..............................................................

79

Lampiran C.6

Reliabilitas Soal ...................................................................

83

Lampiran C.7

Tabel Perhitungan Validitas Tes hasil Belajar.....................

87

LAMPIRAN B

LAMPIRAN C

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran C.8

Validitas Butir Soal..............................................................

89

Lampiran C.9

Reliabilitas Soal ...................................................................

91

Lampiran C.10

Uji Normalitas .....................................................................

94

Lampiran D.1

Hasil Pengamatan Lembar Keterlaksanaan RPP .................

99

Lampiran D.2

Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa .................................

123

Lampiran D.3

Hasil Angket Motivasi Siswa ..............................................

139

Lampiran D.4

Transkip Wawancara ...........................................................

148

Lampiran E.1

Jawaban Lembar kerja Siswa...............................................

156

Lampiran E.2

Jawaban Tes Kemampuan Awal ..........................................

164

Lampiran E.3

Jawaban Tes Hasil Belajar ...................................................

170

Lampiran E.4

Dokumentasi Penelitian .......................................................

174

Lampiran F.1

Surat Ijin Penelitian .............................................................

177

Lampiran F.2

Surat Keterangan Penelitia ..................................................

178

LAMPIRAN D

LAMPIRAN E

LAMPIRAN F

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang sudah dikenal oleh semua orang,
bahkan saat seseorang masih menduduki bangku taman kanak-kanak,
matematika sudah diperkenalkan pada anak-anak usia dini. Mulai dari hal yang
sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan, kemudian ketika seseorang
duduk di bangku sekolah dasar mata pelajaran matematika mulai berkembang
dari pengenalan penjumlahan dan pengurangan ditambah dengan pengenalan
perkalian dan pembagian. Di sekolah menengah pertama mata pelajaran
matematika lebih diperdalam lagi dengan materi Aljabar, Geometri, dan
Statistika. Sejak dari bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah atas,
mata pelajaran matematika dianggap penting karena dapat membentuk pola
pikir seseorang untuk dapat berfikir kritis, logis, sistematis, kreatif dan efektif.
Namun kenyataannya matematika kurang diminati oleh siswa, dianggap sulit
dan tidak menyenangkan.
Pembelajaran matematika di dalam kelas yang diharapkan menjadi
kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, pada umumnya masih banyak
didominasi oleh guru sehingga pembelajaran itu terkesan hanya satu arah.
Siswa tidak banyak terlibat dalam pembelajaran di kelas, peran siswa hanya
duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian siswa mengerjakan soal dari
LKS. Akibatnya dengan metode seperti itu siswa terlihat pasif, kurang terlibat

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

dalam

pembelajaran

sehingga

siswa

menganggap

matematika

itu

membosankan. Guru yang kurang menuntut keterlibatan siswa saat
pembelajaran berlangsung, siswanya akan cenderung merasa kesulitan untuk
memahami materi dengan baik karena siswa takut untuk bertanya kepada guru,
mengingat bahwa kemampuan siswa dalam satu kelas berbeda-beda. Ada yang
cepat menangkap materi dan ada pula yang agak lambat untuk memahami,
bahkan ketika guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan
soal kebanyakan mereka tidak berani maju untuk menuliskan jawabannya di
papan tulis.
Berdasarkan pengalaman peneliti saat observasi pembelajaran matematika
pada salah satu kelas VII dengan jumlah siswa 21 di SMP Pangudi Luhur
Gantiwarno. Peneliti mengamati fasilitas buku pegangan siswa yang dipakai
sudah cukup mendukung sebagai sarana pembelajaran, lingkungan sekolah dan
kondisi kelas yang baik mendukung pembelajaran berlangsung kondusif
karena letaknya jauh dari jalan raya. Peneliti juga mengamati metode yang
digunakan guru saat mengajar pada umumnya baik dengan memacu siswa
agar bisa mengerjakan soal dengan benar dan guru menuntun siswa untuk
menjawab soal-soal dari buku pegangan, metode yang digunakan guru masih
konvensional namun guru sudah mengupayakan untuk membuat siswa ikut
aktif dengan meminta siswa maju mengerjakan soal di papan tulis, akan tetapi
peneliti melihat hanya beberapa siswa saja yang antusias untuk maju ke depan
dan mengerjakan soal, siswa yang lain hanya duduk menanti jawaban teman
dan kemudian menyalin dalam buku catatan, peniliti melihat adanya sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

belajar yang kurang baik sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa saat
ulangan harian kurang memuaskan. Sikap belajar yang kurang baik dapat
disebabkan karena minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah. Karena
minat siswa kurang maka motivasi untuk belajar juga rendah, untuk itu
motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan agar menjadi daya penggerak siswa
secara psikis dan dapat menjamin keberhasilan dalam proses dan hasil belajar.
Tugas utama guru dalam mengajar yaitu membantu siswa membuka dan
menggunakan potensialitasnya yang besar melalui pembelajaran (Sukardjono,
2008:2), untuk itu guru dituntut untuk bisa memotivasi siswa dan memberi
dorongan kepada siswa, membimbing siswa yang masih kesulitan memahami
materi dan memaksimalkan kemampuannya. Kesulitan siswa dalam memahami
materi akan mempengaruhi motivasi belajarnya dan berpengaruh juga terhadap
hasil belajar yang dicapai. Siswa akan termotivasi untuk belajar ketika mereka
merasa tertarik dan menganggap bahwa mata pelajaran itu menyenangkan.
Dalam kegiatan belajar motivasi dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, serta menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai dengan maksimal (Sardiman, 2008:2).
Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar salah satunya dengan
membuat suasana belajar di dalam kelas berbeda. Peranan guru di dalamnya
hanya sebagai fasilitator, guru hanya memberikan fasilitas pendukung kegiatan
belajar dan keterlibatan siswa lebih diutamakan, sehingga siswa dapat
menggali sendiri dan menyusun kemampuannya menjadi pengetahuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

dapat digunakan untuk memecahkan soal yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan guru di kelas.
Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika bagi setiap siswa maka
perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk membuat
pembelajaran itu berbeda yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif,
metode kooperatif merupakan salah satu metode alternatif yang dipakai untuk
membuat suasana pembelajaran di kelas tidak monoton. Metode pembelajaran
ini menuntut kerjasama dan tangggung jawab masing-masing anggota dalam
kelompok dengan kemampuan siswa yang heterogen (tinggi, sedang, rendah).
Metode kooperatif dibagi dalam beberapa macam, yaitu: pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division), TGT (TeamsGames-Tournament), jigsaw, TAI (Team Assisted Individualization atau Team
Accelerated Instruction), dan NHT (Number Head Together).
Metode pembelajaran di kelas yang kurang tepat menyebabkan siswa
merasa bosan sehingga minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah,
oleh karena itu perlu adanya solusi untuk menciptakan pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan. Melalui penelitian ini akan dicobakan suatu pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Number Head Together). Dalam metode ini keberhasilan
kelompok ditentukan oleh masing-masing individu dengan kemampuan yang
heterogen dan setiap siswa dituntut untuk memahami materi secara individu
dan tidak bisa saling menggantungkan terhadap anggota kelompok lain.
Numbered Heads Together menekankan pada kerjasama kelompok dalam
memecahkan soal bersama untuk mencapai keberhasilan kelompok dan saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

memotivasi antar anggota dalam satu kelompok dengan nomor kepala yang
berbeda.
Untuk itu peneliti ingin meneliti motivasi, keterlibatan dan hasil belajar
siswa kelas VII A pada pembelajaran matematika dengan metode kooperatif
tipe Numbered Heads Together di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, Klaten
tahun ajaran 2012/2013.

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan didapat bahwa identifikasi
masalah dalam penelitian ini:
1. Kurangnya motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran matematika yaitu
siswa lebih banyak menggantungkan jawaban teman dalam memecahkan
soal daripada bertanya kepada guru ketika mereka mengalami kesulitan.
2. Kegiatan pembelajaran matematika terkesan satu arah yaitu seluruh kegiatan
pembelajaran terpusat pada guru dan masih didominasi dengan metode
ceramah.
3. Keterlibatan siswa di dalam kelas masih kurang yaitu hanya beberapa siswa
saja yang berani bertanya saat belum memahami materi dan berani
mengemukakan pendapatnya saat guru memberi pertanyaan.
4. Dari daftar nilai ulangan harian siswa yang telah ada menunjukan hasil
belajar/nilai yang diperoleh siswa masih banyak yang belum memenuhi
standar KKM 71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. Pembatasan Masalah
Dari berbagai identifikasi masalah yang dikembangkan di atas, penelitian
yang akan dilakukan dibatasi pada motivasi belajar siswa dalam kelas yang
masih kurang, keterlibatan siswa saat pembelajaran juga masih kurang, dan
kemampuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan guru kurang
maksimal sehingga mempengaruhi hasil belajarnya saat ulangan harian,
motivasi yang dimaksud adalah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika, keterlibatan yang dimaksud adalah peran siswa untuk ikut terlibat
dalam pembelajaran, sedangkan hasil belajar berupa nilai tes yang diberikan
pada akhir pembelajaran. Melalui pembelajaran yang dilakukan peneliti ingin
mengetahui pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe NHT (Numbered
Heads Together) terhadap motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ditemukan masalah penelitian ini akan
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas VII A?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VII A dalam kegiatan belajar
matematika setelah diterapkannya metode kooperatif tipe NHT?
3. Bagaimana keterlibatan siswa dengan diterapkannya metode kooperatif tipe
NHT?
4. Apakah hasil belajar siswa kelas VII A dalam pembelajaran matematika
dapat meningkat setelah diterapkannya metode kooperatif tipe NHT?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
NHT di kelas.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VII A pada pembelajaran
matematika setelah diterapkannya metode kooperatif tipe NHT.
3. Untuk mengetahui bagaimana keterlibatan siswa kelas VII A pada
pembelajaran matematika dengan diterapkannya metode kooperatif tipe
NHT.
4. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar matematika
siswa kelas VII A setelah diterapkannya metode kooperatif tipe NHT.

F. Batasan Istilah
Istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian atau mengenai sikap
dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai bidang studi (Rusyan, 2009:7-9).
2. Pembelajaran Kooperatif
Suyatno (2009:51) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok yang heterogen saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

membantu satu sama lain, bekerja sama saling membantu mengkonstruksi
konsep untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok
maupun individual.
3. Hasil Belajar
Menurut KBBI (2000:13) prestasi adalah hasil yang dicapai (dari apa
yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Hasil belajar merupakan
hasil dari perubahan mental dalam diri siswa yang meliputi perubahan
kognitif yaitu siswa bisa menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan
matematika, afektif ditandai dengan perubahan sikap toleransi dengan
sesama teman, dan tingkah laku yang ditandai dengan perubahan perilaku
sopan santun dengan sesama teman maupun guru.
4. Motivasi
Menurut KBBI (2000:25) motivasi diartikan sebagai usaha-usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin memenuhi tujuan yang dikehendaki dalam
perbuatannya itu.
5. Keterlibatan
Menurut John Dewey keterlibatan adalah proses belajar yang dialami
siswa melalui perbuatan langsung dan harus dilakukan oleh siswa secara
aktif, siswa akan memperoleh lebih banyak pengetahuan, pemahaman dan
pengalaman dengan cara terlibat aktif dan proporsional, dibandingkan
dengan hanya melihat materi/konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

6. Metode Numbered Heads Together (NHT)
Pembelajaran dengan metode ini diawali dari guru membagi kelas
menjadi

kelompok-kelompok

kecil.

Jumlah

kelompok

sebaiknya

mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari misalnya pembagian
kelompok itu antara 4-5 siswa dan setiap siswa mendapat masing-masing
nomor 1-5, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh setiap kelompok, guru memberikan kesempatan untuk
menyatukan kepalanya atau berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan
guru, langkah berikutnya guru memanggil peserta didik yang bernomor
sama dari tiap-tiap kelompok dan ini dilakukan terus menerus sampai semua
mendapat

giliran,

kemudian

berdasarkan

ha s i l

jawaban

itu

guru

mengembangkan diskusi lebih mendalam sehingga peserta didik dapat
menemukan jawaban dari pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh
(Suprijono, 2009:2).

G. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh tiga pihak yaitu
sekolah, peneliti, dan fakultas:
1. Manfaat Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini memberi masukan dan sumbangan pemikiran
alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran terutama pada
pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2. Manfaat Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui secara langsung dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas dan tentang pengaruh
penggunaan metode Numbered Heads Together (NHT) pada pembelajaran
matematika di kelas.
3. Manfaat Bagi Fakultas
Untuk menambah khasanah penelitian bagi fakultas dan meningkatkan
kreatifitas peneliti lain untuk mengembangkan penelitian yang sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap siswa. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988). Belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan.
Beberapa ahli telah mengemukakan definisi belajar yang lain,
antara lain:
1) Belajar adalah salah satu aktifitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan

perubahan-perubahan

dalam

pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini relatif
tetap dan berbekas (Winkel, 1996:53).
2) Menurut teori Gestalt, belajar yang penting mengerti atau
memperoleh insight, sifat-sifat belajar dengan insight antara lain
tergantung dari kemampuan dasar, pengalaman masa lampau
yang relevan, hanya timbul bila situasi belajar diatur sedemikian
rupa sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati (Suprijono,
2009:2).

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

3) Menurut Gagne, belajar adalah suatu perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah (Suprijono, 2009:2).
4) Menurut Morgan, belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat
permanen sebagai hasil dari pengalaman (Suprijono, 2009:2).
5) Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh
pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku (Herman, 2001:92)
Dari definisi di atas pengertian belajar memiliki arti yang
berbeda-beda namun pada dasarnya belajar merupakan interaksi
dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mendapatkan pengetahuan baru yang menyebabkan perubahan
tingkah laku. Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku,

pengetahuan,

pemahaman,

da n

keterampilan

setelah

memperoleh informasi.

b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Suprijono (2009:2,3) Hasil Belajar adalah output
kegiatan belajar yang yang berupa pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Siswa yang belajar matematika ia mendapat output yang berupa
keterampilan untuk mengerjakan soal-soal yang berhubungan
dengan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Jadi hasil belajar mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pembelajaran, penilaian terhadap hasil belajar
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya.

c. Pengertian Matematika
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian matematika
dikemukakan sebagai berikut. “Matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan,

hubungan

antar

bilangan,

da n

prosedur

operasional yang digunakan di penyelesaian masalah mengenai
bilangan”. Sifat dan karakteristik matematika yaitu memiliki kajian
objek yang abstrak, bertumpu pada kesepakatan, memilki pola
berpikir yang deduktif dan konsisten dalam sistemnya.
Menurut Soedjadi (2000:11) mengemukakan beberapa definisi
matematika sebagai berikut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif
dan masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang
logik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Jadi dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan bilangan, logika,
kalkulasi, struktur-struktur yang logik dan fakta-fakta yang
kuantitatif yang sesungguhnya matematika ini bersifat abstrak
namun terorganisir secara sistematik.

d. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan output
dari kegiatan belajar dan memiliki peranan yang sangat penting.
Definisi lain mengenai hasil belajar yaitu perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja
tetapi

meliputi

aspek

kognitif

yang

meliputi

pengetahuan,

pemahaman, menerapkan, menguraikan, merencanakan. Sedangkan
afektif meliputi sikap menerima responding dan psikomotorik yang
berupa keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan
intelektual (Sugiyanto:2009).
Maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu
puncak proses belajar, dari hasil belajar dapat diketahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran. Sasaran hasil belajar berupa ranah-ranah,
yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

1) Ranah kognitif dikemukakan oleh Bloom (Dimyati & Mudjiono
2006:26-29).
Taksonomi tujuan ranah kognitif ada 6 tingkat yakni:
a) Pengetahuan
b) Pemahaman
c) Penerapan
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
2) Ranah afektif dikemukakan oleh Krawthwohl & Bloom
taksonomi tujuan ranah afektif adalah sebagai berikut:
a) Menerima
b) Merespon
c) Menilai dan menentukan sikap
d) Mengorganisasi
e) Pembentukan pola hidup
3) Ranah psikomotorik dikemukakan oleh Harrow (1972).
Taksonomi tujuan ranah psikomotorik adalah sebagai berikut:
a) Gerakan tubuh yang mencolok
b) Ketetapan gerakan yang dikoordinasikan
c) Perangkat komunikasi non verbal
d) Kemampuan berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar matematika,
yang ditekankan pada aspek kognitifnya yaitu pengetahuan,
pemahaman, penerapan dan evaluasi terhadap materi matematika
dan aspek afektif dan psikomotor yang ditandai dengan perubahan
sikap dan tingkah laku siswa.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Matematika.
Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh
pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku (Herman, 2001:92). Siswa yang semula tidak tahu
menjadi tahu karena belajar, oleh karena itu belajar merupakan unsur
yang sangat mendasar bagi pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan
pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar
masing-masing siswa. Menurut Muhibbin Syah (2003:144). Secara
keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dibedakan menjadi tiga macam, faktor-faktor ini juga mempengaruhi
hasil belajar matematika yakni:
1) Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa, yang terdiri dari aspek fisiologis dan
aspek psikologis. Aspek psikologis meliputi intelejensi siswa,
sikap siswa, bakat siswa, motivasi siswa, minat siswa dan
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud aspek fisiologis adalah
kondisi jasmani yang menandai tingkat kesehatan organ-organ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

tubuh, sendi-sendi dan yang mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni lingkungan sosial
dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial dari sekolah
maupun dari masyarakat yang akan memberikan pengaruh
terhadap berkembangnya pemikiran siswa, pemahaman konsep,
keterampilan dan pembentukan sikap.
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor antara lain faktor dari dalam
maupun dari luar diri siswa di dalamnya yang sangat berpengaruh
satu sama lain. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar tersebut peneliti juga tertarik untuk meneliti motivasi belajar
matematika siswa di kelas.

2. Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa
Berikut adalah beberapa macam pengertian motivasi yang
dikemukakan oleh para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

1) Menurut teori Gleitman (dalam Muhibbin, 2003:151) pengertian
dasar motivasi ialah sebagai pemasok daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah. Motivasi yang besar akan
memberikan daya atau semangat untuk belajar matematika,
karena matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap
abstrak dan sulit bagi sebagian siswa maka peranan motivasi
untuk memacu semangat belajar sangat diperlukan.
Menurut Mc Donald (dalam Oemar, 2004:173-174), motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan, dalam pengertian yang diungkapkan ini mengandung tiga
elemen penting yaitu:
a) Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological
yang ada pada organisme manusia.
b) Motivasi ditandai dengan munculnya,

rasa/feeling,

afeksi

seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalanpersoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah-laku manusia.
c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Seorang siswa yang belajar, dikatakan dalam dirinya ada
dorongan untuk memulai dan mengatur aktivitasnya untuk
mengerjakan sesuatu yang bergantung pada individu seseorang.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas dalam rangka mencapi tujuan
tertentu yang didahului oleh rasa/feeling untuk menentukan tingkah
laku seseorang.
2) Menurut Sardiman (1986:82-83) ciri-ciri siswa yang mempunyai
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a) Tekun menghadapi tugas.
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
c) Menunjukan

minat

terhadap

bermacam-macam

masalah

belajar.
d) Lebih senang bekerja mandiri.
e) Cepat bosan pada tugas-tugas belajar yang rutin.
f) Dapat mempertahankan pendapatnya.
g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.
h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
3) Dalam buku Muhibbin Syah (2003:151-152) Motivasi belajar
terbagi atas dua bentuk, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

a) Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Termasuk dalam

motivasi intrinsik siswa

adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi tersebut.
b) Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari
luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan
kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib
sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan seterusnya
merupakan contoh kongkret motivasi ekstrinsik yang dapat
menolong siswa untuk belajar. Misalnya dengan memberikan
hadiah kepada siswa sebagai bentuk penghargaan dapat
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa, agar di kesempatan
lain bisa mendapatkan penghargaan yang sama.
Jadi motivasi memiliki dua bentuk yang bisa berasal dari dalam
diri siswa (intrinsik) maupun dari luar individu siswa (ekstrinsik).
Motivasi yang dimiliki siswa diawali dari dalam diri siswa kemudian
motivasi itu dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, sehingga kedua
faktor yang mempengaruhi ini berfungsi sebagai pendorong,
pengarah dan sekaligus sebagai penggerak perilaku siswa untuk
mencapai tujuan belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, dan memberikan arah pada perilaku
seseorang. Menurut Ali Imron (dalam Evelin 2010) mengemukakan
ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:
1) Cita-cita/aspirasi pembelajar
2) Kemampuan pembelajar
3) Kondisi pembelajar
4) Kondisi lingkungan pembelajar
5) Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
6) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Jadi dapat disimpulkan bahwa enam faktor yang mempengaruhi
motivasi itu bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri
siswa yaitu guru dan kondisi lingkungan sekitarnya.

c. Peran Motivasi Dalam Belajar
Dalam setiap kegiatan manusia selalu dipengaruhi oleh
motivasi. Karena motivasi yang memberikan dorongan pada
seseorang untuk melakukan sesuatu. Demikian pula dengan hasil
belajar, ketercapaian hasil belajar siswa yang optimal dipengaruhi
oleh seberapa besar motivasi belajarnya.
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar, hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin maksimal pula hasil yang diraih. Jadi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Motivasi berkaitan dengan tujuan misalnya seorang siswa akan
belajar dengan baik demi mendapatkan nilai yang maksimal
(Sardiman, 2008:84).
Menurut Herminanto (2003:31) motivasi pada dasarnya dapat
membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu,
termasuk individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan
penting dari motivasi itu dalam belajar antara lain:
1) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar
2) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
3) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
4) Menentukan ketekunan belajar
Jadi motivasi itu berperan dalam keberhasilan ketercapaian hasil
belajar siswa, tanpa motivasi hasil belajar siswa tidak akan
maksimal. Untuk itu pemberian motivasi oleh guru harus tepat agar
siswa tertarik untuk belajar dan menggali kemampuannya secara
maksimal.

3. Keterlibatan
Keterlibatan siswa dapat diartikan sebagai aktifitas siswa dalam
peran aktifnya sebagai partisipan dalam kegiatan belajar. Keaktifan
siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya memberi
kesempatan siswa untuk aktif mencari, memproses dan mengelola apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

yang didapat selama proses belajar mengajar (Dimjati dan Mudjiono,
1994:56-60).
Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh
John Dewey, bahwa belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan
langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual
maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem
solving), peran guru sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keterlibatan siswa di dalam belajar bukan semata keterlibatan fisik
namun, lebih dari itu adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan
dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan,
dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan
sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam
pembentukan keterampilan (Dimyati & Moedjiono, 2006:45-46).
Maka dapat disimpulkan, keterlibatan siswa dalam belajar itu
sangat diperlukan baik individu maupun kelompok. Dengan cara
memecahkan masalah, agar siswa benar-benar mengalami langsung dan
tidak sekedar mengamati sehingga pencapaian tujuan belajar yang
diharapkan bisa membentuk keterampilan itu dapat diraih dengan
maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

4. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
dikemukakan

oleh

Kooperatif
Sugiyanto

(Cooperative
(2009:37)

Learning)
adalah

yang

pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belaja

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

Hubungan motivasi belajar dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan belah ketupat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015

0 0 206

Motivasi dan prestasi belajar fisika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada pokok bahasan gaya kelas VIIIF SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 1 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno kelas VII B.

0 5 288

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168

Keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno kelas VII B - USD Repository

0 0 286